Oleh:
ANAK AGUNG AYU INDAH KUSUMA DEWI
NIM 16101029
i
ANALISIS IMPLEMENTASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
(CSR) PADA HOTEL SMALL DAN MEDIUM SIZED ENTERPRISES
(SMES) DI KAWASAN SEMINYAK
SKRIPSI
Oleh:
ii
Tim Penguji Ujian Sidang Skripsi Politeknik Pariwisata Bali setelah meneliti,
mengetahui proses pembuatan skripsi oleh Anak Agung Ayu Indah Kusuma Dewi,
dengan nomor induk mahasiswa 16101029 dan telah dipertanggung jawabkan oleh
yang bersangkutan maka penguji, dapat:
MENGESAHKAN
PENGUJI I
Mengetahui,
iii
ANALISIS IMPLEMENTASI CORPORATE SOCIAL
RESPONSIBILITY (CSR) PADA HOTEL SMALL DAN
MEDIUM SIZED ENTERPRISES (SMES)
DI KAWASAN SEMINYAK
DIAJUKAN OLEH:
TELAH DISETUJUI
PEMBIMBING I PEMBIMBING II
I Nyoman Sudiksa, SE., M.Par., CHE. Ir. Ida Ayu Kalpikawati, M.Si.
NIP. 19720318 199403 1 001 NIP. 19661112 199403 2 008
Mengetahui,
iv
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa penulisan skripsi ini merupakan hasil
karya asli saya, tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar
pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau
diterbitkan oleh penulis lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini
dari hasil karya penulis lain dan atau dengan sengaja mengajukan karya atau
pendapat yang merupakan hasil karya penulis lain, maka saya bersedia menerima
ilmiah tanpa ada paksaan maupun tekanan dari pihak manapun juga.
Yang Menyatakan
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat dan rahmat-Nya lah penulis dapat menyelesaikan penelitian yang berjudul
disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1)
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan terima
kasih kepada semua pihak yang telah memberi dukungan dan bantuan dalam
1. Drs. Ida Bagus Putu Puja, M.Kes., selaku Direktur Politeknik Pariwisata Bali.
3. Ir. Ida Ayu Kalpikawati, M.Si., selaku Koordinator Program Studi Bisnis
4. I Nyoman Sudiksa, S.E., M.Par., CHE., selaku Pembimbing I yang telah banyak
vi
5. Bapak dan Ibu Dosen Politeknik Pariwisata Bali khususnya dosen Bisnis
6. Kedua Orang Tua saya, A.A.Ngurah Ketut Agus Nadhi Putra dan A.A.Ayu
7. Teman-teman BHP Angkatan 2016 khususnya Gung Anik, Cinthya, Binar dan
Veren serta seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan
Penulis menyadari bahwa penelitian ini jauh dari kata sempurna, maka dari itu
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar penelitian ini
vii
DAFTAR ISI
viii
2.2.9 Prinsip-Prinsip Corporate Social Responsibility (CSR) Perusahaan. 31
2.2.10 Tahap Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) ...…. 33
2.2.11 Manfaat Kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) ...……. 36
2.2.12 Pengertian Small and Medium Sized Enterprises (SMEs) ......…… 37
2.2.13 Corporate Social Responsibility (CSR) pada Small and Medium
Sized Enterprises (SMEs) …………………………..…..……….. 39
2.2.14 Media Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) ….. 40
2.2.15 Manfaat Laman Resmi Sebagai Media Pengungkapan Corporate
Social Responsibility (CSR) ……………………………..……… 41
2.2.16 Hambatan Small and Medium Sized Enterprises (SMEs) dalam
Melakukan Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR)
……………………………..………………………...………….. 43
2.3 Kerangka Berpikir ……………………………………………….……… 45
BAB III METODE PENLITIAN
3.1 Obyek dan Lokasi Penelitian …………………………………….……… 47
3.2 Jenis dan Sumber Data ……………………………………………..…… 47
3.2.1 Jenis Data ………………………………………………….……… 47
3.2.2 Sumber Data ……………………………………………….……… 47
3.3 Teknik Pengambilan Sampel …………………………………………… 48
3.3.1 Populasi …………………………………………………………… 48
3.3.2 Sampel ……………………………………………………….…… 48
3.4 Teknik Pengambilan Data ………………………….…………………… 49
3.4.1 Wawancara …………………………………………...…………… 49
3.4.2 Studi Dokumentasi …………………………………...…………… 49
3.5 Teknik Analisis Data …………………………………….……………… 50
3.5.1 Reduksi Data ……………………………………………………… 50
3.5.2 Penyajian Data …………………………………….……………… 50
3.5.3 Penarikan Simpulan …………………………………………….… 51
3.6 Uji Keabsahan Data ………………………….……………………….… 51
3.6.1 Triangulasi ………………………………...…………...……….… 51
ix
BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN
4.1 Kawasan Seminyak ……………………………………..…………….… 53
4.2 Daun Bali Seminyak Hotel ……………………………………..…….… 54
4.3 Casa Kayu Aya Hotel …………………………………..…………….… 54
4.4 De Vins Sky Hotel Seminyak ……………………………………..….… 55
4.5 Hotel Liberta Seminyak …………………………………...………….… 55
4.6 Jambuluwuk Oceano ………..…………………………..…………….… 56
4.7 Kebijakan CSR di Hotel Lokasi Penelitian ………………..…………….. 57
4.7.1 Daun Bali Seminyak Hotel ……………………………………...… 57
4.7.2 Casa Kayu Aya Hotel …………...……………………………...… 57
4.7.3 De Vins Sky Hotel Seminyak …………………………………...… 58
4.7.4 Hotel Liberta Seminyak ………………………………………...… 60
4.7.5 Jambuluwuk Oceano …………………………….……………...… 60
BAB V PEMBAHASAN
5.1 Paparan Data …………………………………………..……………...… 62
5.1.1 Karakteristik Informan ……………………..…………………...… 62
5.1.1.1 Latar Belakang Pendidikan …………………...………...… 62
5.1.1.2 Jabatan, Usia dan Lama Bekerja ………………………...… 63
5.1.2 Bentuk Implementasi CSR pada Hotel SMEs di Kawasan Seminyak
…………………………………………………………………….. 64
5.1.3 Media Pengungkapan CSR pada Hotel SMEs di Kawasan Seminyak
…………………………………………………………………….. 66
5.1.4 Kendala Hotel SMEs di Kawasan Seminyak dalam Melakukan
Pengungkapan CSR pada Laman Resmi ………………………….. 67
5.2 Analisis Data ………………………………………………...………….. 69
5.2.1 Analisis Data Implementasi CSR pada Hotel SMEs di Kawasan
Seminyak …………………...…………………………………….. 69
5.2.1.1 Analisis Teoritis dan Empiris Terhadap Implementasi CSR
…………………………………………………………………….. 69
5.2.2 Analisis Media Pengungkapan CSR pada Hotel SMEs di Kawasan
Seminyak …………………...…………………………………….. 86
x
5.2.2.1 Analisis Teoritis dan Empiris Terhadap Media Pengungkapan
CSR ……………………………………………………….. 86
5.2.3 Analisis Kendala Hotel SMEs di Kawasan Seminyak dalam
Melakukan Pengungkapan CSR pada Laman Resmi …..…..……. 89
5.2.3.1 Analisis Teoritis dan Empiris Terhadap Kendala Hotel SMEs
dalam Melakukan Pengungkapan CSR pada Laman Resmi
…………………………………………………………..… 89
5.3 Uji Keabsahan Data …………………………………………………….. 92
5.3.1 Triangulasi Metode ……………………………………………….. 92
VI PENUTUP
6.1 Simpulan ……………………...……………………………………….. 106
6.2 Saran ……………………...……..…………………………………….. 106
DAFTAR PUSTAKA ……………………...……..…………………..……….. 108
LAMPIRAN ……………………...……..…………………………………….. 11
xi
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
ABSTRAK
xv
ABSTRACT
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
perhatian yang sangat besar. Hal ini disebabkan karena pembangunan hotel sebagai
bagian dari sektor pariwisata yang besar memiliki potensi yang signifikan untuk
dkk., 2012). Integrasi antara komponen hotel, masyarakat dan lingkungan yang
berbentuk Perseroan Terbatas (PT) dan menggunakan sumber daya alam dalam
operasinya. Hal ini diatur dalam Pasal 74 Undang-Undang Republik Indonesia No.
40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, serta Pasal 15, 17, dan 34 Undang-
Undang Republik Indonesia No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal, yang
program CSR. Dengan ditetapkannya secara yudiris, maka pelaku bisnis khususnya
1
di industri perhotelan perlu menyadari pentingnya implementasi CSR dalam
operasional perusahaan.
yang dimiliki CSR mendorong perusahaan untuk tidak lagi hanya mementingkan
persepsi pelanggan tentang nilai-nilai organisasi dan respon sosial yang dapat
dengan menginap di hotel yang memiliki inisiatif CSR akan membuat pelanggan
lebih bangga dan bergengsi (Bhattacharya dan Sen, 2003). Pernyataan tersebut
Dalam CSR dikenal konsep milik Elkington (1997) yang disebut dengan
2
bahwa perusahaan yang ingin terus menjalankan usahanya harus memperhatikan
3P, yaitu profit, people dan planet. Selain Elkington, Ress (2006: 89) juga
dan turut berkontribusi aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan (planet). Hotel
dengan CSR yang berfokus kepada people dan planet akan berdampak kepada
citra yang baik terhadap perusahaan, peningkatan daya tarik perusahaan dan
memiliki properti yang lebih cocok dengan karakter masyarakat setempat (Lee,
Sejak cetusan Elkington ini, dapat dikatakan CSR kian bergulir kencang.
CSR telah menjadi konsep yang semakin populer tidak hanya untuk perusahaan
besar dan multinasional, tetapi juga untuk usaha kecil dan menengah atau small and
medium sized enterprises (SMEs). Menurut penelitian yang dilakukan oleh Njite,
dkk. (2011), praktik CSR diperlukan oleh hotel SMEs untuk keberlangsungan
perusahaan dalam jangka panjang dan profitabilitas hotel. Pergeseran tren di mana
banyaknya penemuan yang menyatakan bahwa saat ini SMEs dinyatakan sebagai
2001). Tren positif ini perlu dipahami oleh pelaku bisnis perhotelan kecil dan
3
menengah agar implementasi CSR perusahaan dapat dirasakan dampaknya oleh
masyarakat.
Badan Pusat Statistik (BPS) melakukan sensus ekonomi pada Tahun 2016
yang memperlihatkan jumlah UMK dan UMB dari jenis lapangan usaha penyediaan
sensus terbaru yang dipublikasikan pada Tahun 2018 dan menunjukkan jumlah
UMB dan UMK di bidang akomodasi, makanan dan minuman sebanyak 85.349
usaha akomodasi seperti hotel SMEs. Hotel yang memiliki karyawan sejumlah 5
hingga 29 orang termasuk small enterprise, dan 30 hingga 149 orang karyawan
menghadapi persaingan yang timbul, implementasi kegiatan CSR pada hotel SMEs
Keunggulan kompetitif yang dimiliki hotel SMEs akan memberikan hotel sebuah
untuk hotel SMEs. Artinya, sebuah hotel SMEs dapat menambah tingkat
Badung. Wilayah ini telah dikenal sebagai salah satu kawasan wisata yang selalu
ramai dikunjungi oleh wisatawan asing maupun domestik. Daya tarik Kawasan
Seminyak berupa ; pantai, restoran dan bar, berbagai macam jenis akomodasi,
termasuk hotel, ditambah dengan adanya tempat wisata belanja. Jenis hotel yang
4
terdapat di Kawasan Seminyak berupa hotel berbintang satu sampai bintang lima.
Berdasarkan skala usaha, hotel-hotel dimaksud ada yang berskala besar dan hotel
Menurut Teoh dan Thong (1984), implementasi CSR terdiri atas empat
kegiatan CSR dan melakukan audit sosial untuk meninjau seberapa baik pencapaian
hotel dalam melakukan CSR. Tahap menentukan CSR adalah tahap di mana pihak
hotel menentukan bentuk kegiatan CSR yang ingin dilaksanakan sesuai dengan
kemampuan hotel. Tahap melakukan CSR adalah saat di mana kegiatan CSR yang
baik kepada pihak internal maupun eksternal hotel. Tahap terakhir yaitu melakukan
audit sosial sebagai evaluasi kegiatan CSR yang telah dilakukan hotel.
terkait dengan kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan yang telah memiliki
perhatian pada aspek ekonomi, sosial dan lingkungan dalam kegiatan komersial
5
Pengungkapan kegiatan CSR oleh hotel dapat menggunakan beberapa media baik
online ataupun offline. Secara online dapat berupa pengungkapan di laman resmi
perusahaan, sosial media dan iklan CSR secara online (Ettinger, dkk., 2018: 95).
Secara offline dapat berupa meeting, word of mouth dan koran atau poster yang
komunikasi online tentang pengungkapan CSR, laman resmi perusahaan adalah alat
yang paling umum dan penting untuk digunakan (Du dan Vieira, (2012); Wong,
dkk., (2015)). Pada laman resmi umumnya CSR diungkapkan dalam bentuk laporan
untuk memperbarui informasi mengenai CSR. Informasi CSR akan tersedia secara
informasi yang ingin diakses dan sesering yang diinginkan. Laman resmi hotel
CSR melalui laman resmi hotel, pelanggan sebagai salah satu stakeholder hotel
dapat dengan mudah untuk mengetahui tentang komitmen hotel terhadap praktik
dan bentuk CSR. Hotel SMEs di Kawasan Seminyak seharusnya dapat menjadikan
perusahaan besar cenderung lebih sadar dan berinvestasi lebih banyak dalam CSR
pada umumnya perusahaan melakukan praktik CSR secara implisit atau silent CSR
6
(Belal dan Cooper, 2011; Jamali dan Mirshak, 2007). Perusahaan telah melakukan
Hal tersebut mengakibatkan implementasi CSR yang dimiliki oleh hotel tidak dapat
diketahui oleh pelanggan. Tabel 1.1 menunjukkan hotel di Kawasan Seminyak yang
Tabel 1.1
Hotel yang Mengimplementasikan
Corporate Social Responsibility (CSR)
Di Kawasan Seminyak
Tahun 2020
No. Nama Hotel Jenis Hotel Skala
1 Alila Seminyak Besar
2 Ramada Encore by Wyndham Besar
Seminyak
3 Hotel Indigo Bali Seminyak Chain Hotel Besar
4 W Bali Besar
5 The Royal Beach Seminyak Bali Besar
6 The Haven Bali Seminyak SME
7 Daun Bali Seminyak SME
8 Casa Kayu Aya Hotel SME
9 De Vins Sky Hotel Seminyak Independent Hotel SME
10 Hotel Liberta Seminyak SME
11 Jambuluwuk Oceano SME
12 Blu-Zea Resort Seminyak Besar
Sumber: Departemen Human and Resources masing-masing hotel.
termasuk berskala besar serta berskala kecil dan menengah (SMEs). Hal tersebut
melaksanakan kegiatan CSR tidak tergantung pada skala atau ukuran hotel. Baik
7
hotel berskala besar maupun skala kecil dan menengah (SMEs) tetap melakukan
kegiatan CSR sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh masing-masing hotel.
merupakan kontribusi yang positif yang dapat dilakukan oleh sebuah hotel. Apabila
pengungkapan yang baik. Tamu yang sadar pada praktik CSR akan mengetahui
bahwa hotel memiliki CSR. Pada Tabel 1.2 menunjukkan publikasi kegiatan CSR
di laman resmi oleh hotel di Kawasan Seminyak pada Tahun 2020. Data pada Tabel
1.2 menunjukkan The Haven Bali Seminyak merupakan hotel SMEs yang termasuk
dalam chain hotel yang sudah melakukan publikasi kegiatan CSR pada laman resmi
hotel, namun pada Tabel 1.2 juga terlihat masih terdapat lima hotel SMEs yang
CSR. Ketika hotel-hotel tersebut tidak melakukan publikasi kegiatan CSR, maka
pelanggan tidak dapat mengetahui bentuk CSR yang dimiliki hotel. Hal tersebut
mengakibatkan pelanggan tidak mengetahui secara utuh bentuk dan manfaat yang
didapatkan dari kegiatan CSR yang dilakukan oleh hotel. Dengan demikian ada
8
Tabel 1.2
Publikasi Kegiatan CSR di Laman Resmi
oleh Hotel SMEs di Kawasan Seminyak
Tahun 2020
Publikasi CSR di Laman
No. Nama Hotel Resmi Hotel
Ya Tidak
1 The Haven Bali Seminyak √
2 Daun Bali Seminyak Hotel √
3 Casa Kayu Aya Hotel √
4 De Vins Sky Hotel Seminyak √
5 Hotel Liberta Seminyak √
6 Jambuluwuk Oceano √
Sumber: Situs laman resmi masing-masing hotel.
Secara teoritis, bentuk kegiatan CSR dapat dibagi menjadi dua kategori
yaitu, lingkungan dan sosial (Radwan, 2016: 25). Bentuk kegiatan CSR yang
pengungkapan praktik CSR pada laman resmi hotel, maka secara otomatis bentuk-
bentuk CSR yang dilakukan oleh hotel SMEs relatif sulit untuk diketahui.
Pelanggan tidak dengan mudah mengetahui kontribusi CSR yang dimiliki hotel-
hotel tersebut, sehingga persepsi pelanggan tentang praktik CSR tidak mudah
terbentuk.
bahwa apabila perusahaan melakukan CSR, maka kinerja dan kondisi keuangan
9
perusahaan akan semakin baik. Kinerja dapat menggambarkan tingkat pencapaian
kinerja pada kinerja finansial dan non finansial. Indikator kinerja finansial yang
return of investment (Nagy, dkk., 2011: 226). Indikator kinerja non finansial yang
membedakannya dengan hotel besar. Mayoritas hotel SMEs dikelola langsung oleh
terhadap CSR menjadi salah satu kunci yang mempengaruhi implementasi CSR.
Hambatan lainnya adalah pemilik hotel beranggapan bahwa CSR akan memberikan
biaya yang harus dikeluarkan oleh hotel. Tingkat otoritas yang diterima dari pemilik
memiliki implementasi CSR. Kegiatan CSR pada independent hotel berskala kecil
pada laman resmi masing-masing hotel, sebagaimana halnya yang dilakukan hotel-
10
hotel besar. Dengan tidak adanya publikasi, stakeholder tidak akan mengetahui
Implementasi CSR secara implisit sebagian telah dilakukan oleh hotel SMEs di
Kawasan Seminyak, namun masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk
CSR pada hotel SMEs di Kawasan Seminyak. Mengacu pada fenomena yang telah
dijabarkan di atas, maka penelitian ini akan menganalisis implementasi CSR pada
Penelitian ini hanya meneliti hotel-hotel yang termasuk Small and Medium
Responsibility (CSR) dan tidak mempublikasikan aktivitas CSR pada laman resmi
karena hotel SMEs pada penelitian ini melakukan kegiatan CSR, namun kegiatan
a. Apakah bentuk kegiatan tanggung jawab sosial (CSR) paling banyak yang
Seminyak ?
11
b. Apakah media paling banyak yang digunakan untuk mempublikasikan kegiatan
tanggung jawab sosial (CSR) pada hotel berskala kecil dan menengah (SMEs)
di Kawasan Seminyak ?
c. Apakah kendala yang dihadapi hotel berskala kecil dan menengah (SMEs) di
banyak yang dilakukan pada hotel berskala kecil dan menengah (SMEs) di
Kawasan Seminyak.
c. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi hotel berskala kecil dan menengah
12
bentuk kegiatan tanggung jawab sosial (CSR) di hotel yang berskala kecil dan
menengah (SMEs).
13
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Enterprises: Evidence From Tourism Sector”. Tujuan penelitian ini adalah untuk
berskala kecil dan menengah (SMEs) di Mesir. Variabel penelitian ini adalah
Data yang terkumpul dianalisis menggunakan analisis deskriptif dan regresi. Hasil
yang positif terhadap CSR. Kegiatan CSR yang paling banyak diadopsi oleh
lokal sebagai karyawan, menggunakan produk dari pemasok (supplier) lokal dan
Penelitian kedua dilakukan oleh Emel Joel Efiong, dkk. (2013) dengan judul
Nigeria: An example from the hotel industry”. Penelitian ini dilakukan untuk
14
menganalisis implementasi CSR pada industri perhotelan di Nigeria. Variabel
penelitian ini adalah implementasi CSR dan hotel SMEs. Data penelitian
Managing Directors atau Chief Exxecutive Officers pada 37 hotel SMEs. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa hotel SMEs di Nigeria memiliki bentuk CSR pada
kepegawaian. Selain itu, hotel SMEs lebih banyak memiliki kegiatan CSR pada
Penelitian ketiga dilakukan oleh Maggy Zein Islah Radwan (2016) dengan
judul “CSR Practices in Lebanese SMES”. Tujuan penelitian ini adalah untuk
dihadapi perusahaan SMEs dalam melakukan CSR. Variabel pada penelitian ini
adalah implementasi CSR dan perusahaan SMEs yang terdiri dari hotel, restoran
SMEs di Lebanon yang terdiri dari hotel, restoran dan perusahaan telekomunikasi.
dari laman resmi masing-masing perusahaan, review literatur tentang CSR di SMEs
dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hotel dan restoran memiliki
Cross atau Palang Merah Lebanon, penghematan listrik, mendaur ulang kertas dan
15
Penelitian keempat dilakukan oleh M.A.T.K Munasinghe dan A.P.
Medium Enterprises (SMEs) in Sri Lanka”. Tujuan penelitian ini adalah untuk
menginvestigasi CSR pada perusahaan SMEs di Sri Lanka. Variabel penelitian ini
adalah implementasi CSR, hambatan SMEs dalam melakukan CSR dan perusahaan
perusahaan berskala menengah. Selain itu, kegiatan CSR yang berkaitan dengan
karyawan, donasi untuk charity, rumah sakit dan pendidikan juga dilakukan oleh
Penelitian kelima dilakukan oleh Pei Yi Beh dan Sushila Devi Rajaratnam
persepsi pemilik perusahaan SMEs pada bidang makanan dan minuman di Malaysia
dan implementasi CSR perusahaan. Variabel penelitian ini adalah persepsi terhadap
CSR dan perusahaan SMEs dengan mengambil 8 perusahaan SMEs pada bidang
pendekatan kualitatif dan data didapatkan dari hasil wawancara pada pemiliki
16
persepsi pemilik usaha terutama pada target stakeholders perusahaan di mana
penting bagi pemilik. Selain itu, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa
menggunakan ruang lingkup yang lebih spesifik yaitu hotel berskala kecil dan
berskala kecil dan menengah (SMEs) dan tujuan penelitian. Perbedaan penelitian
ini adalah teori yang digunakan di mana penelitian ini menggunakan teori
suatu proses dan manajerial yang membuat individu atau kelompok mendapatkan
apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan
17
mempertukarkan produk yang bernilai kepada pihak lain atau segala kegiatan yang
menyangkut penyampaian produk atau jasa mulai dari produsen sampai konsumen.
Kegiatan pemasaran dikenal dengan interaksi tatap muka antara penjual dan
fisik (physical environment) dan manusia (people) (Sukirno, 2017: 19). Setelah
kombinasi dari empat variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem
marketing mix) terdiri dari 4P, yaitu produk (product), harga (price), promosi
(promotion) dan tempat atau lokasi (place). Sementara itu untuk pemasaran jasa
perlu bauran pemasaran yang lebih diperluas dengan penambahan unsur non-
traditional marketing mix, yaitu orang (people), proses (process) dan bukti fisik
(physical evidence), sehingga menjadi tujuh unsur (7P). Menurut Zeithaml dan
Bitner (2013: 25) yang dikutip oleh Ratih Hurriyati (2005: 49), bauran pemasaran
Adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk dilihat, diminta,
dicari, dibeli, digunakan atau dikonsumsi oleh pasar yang bersangkutan. Produk
jasa merupakan suatu kinerja penampilan, tidak berwujud dan cepat hilang,
18
lebih dapat dirasakan daripada dimiliki, serta pelanggan lebih dapat
2. Harga (Price)
Harga merupakan titik kritis dalam bauran pemasaran jasa karena harga
3. Promosi (Promotion)
bauran pemasarannya.
5. Orang (People)
Merupakan semua pelaku yang memiliki peran dalam penyajian jasa sehingga
Unsur-unsur yang termasuk dalam bukti fisik, yaitu lingkungan fisik yang
19
meliputi fisik bangunan, peralatan, perlengkapan dan barang-barang lainnya
7. Proses (Process)
Menurut Stanton yang dikutip oleh Swastha (1999: 238), bauran promosi
personal selling dan alat promosi yang lain, yang semuanya direncanakan untuk
sebagai berikut :
1. Periklanan (Advertising)
2013: 779). Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang paling banyak
Adalah interaksi antar individu yang saling bertemu muka untuk menciptakan,
saling menguntungkan dengan pihak lain (Rahadian dan Pratomo, 2013: 780).
3. Publisitas (Publicity)
20
Adalah sebuah informasi tentang seseorang, barang atau organisasi yang
berita terkandung dalam suatu produk untuk membentuk citra produk yang
2013: 781).
Public relations (PR) adalah suatu bentuk komunikasi yang terencana, baik
ke dalam maupun ke luar, antar suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam
21
dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik (good will) dan saling
Publik primer bisa sangat membantu atau merintangi upaya suatu perusahaan.
Publik sekunder adalah publik yang kurang begitu penting dan publik marginal
Dilihat dari aktivitas publik dalam mengajukan keluhan atau dukungan pada
22
jumlahnya tidak banyak) dan yang silent (tidak terdengar pendapatnya, namun
mayoritas).
Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Pada pasal 1 ayat 3
Matten dan Moon (2008) menyatakan dua bentuk CSR yang dilakukan
perusahaan yaitu CSR eksplisit dan implisit. Perusahaan yang melakukan CSR
23
eksplisit adalah perusahaan yang memiliki kebijakan dan kegiatan CSR yang
media publikasi lainnya. Di sisi lain, perusahaan dengan CSR implisit adalah
(2007: 117) menyatakan bahwa bentuk-bentuk kegiatan CSR dibagi menjadi empat,
yaitu :
1) Konsumen
konsumen.
2) Karyawan
Kegiatan CSR dilakukan dalam bentuk persamaan hak dan kewajiban atas
24
Kegiatan CSR dilakukan dalam bentuk kegiatan kemanusiaan maupun
membutuhkan.
rutin atas fasilitas dan lingkungan kantor, sesuai dengan petunjuk instansi yang
terkait.
Menurut Kotler dan Lee (2005) kegiatan CSR dapat dikategorikan menjadi
enam, yaitu :
1) Cause Promotion
kegiatan tertentu. Fokus utama program CSR cause promotion sebagai berikut:
25
2) Cause Related Marketing
d. Persentase terhadap laba bersih dari penjualan suatu produk atau produk itu
a. Isu kesehatan
26
c. Isu lingkungan
4) Corporate Philanthropy
tersebut biasanya berbentuk pemberian uang secara tunai, bingkisan atau paket
5) Community Volunteering
27
b. Menawarkan kegiatan sosial dan amal tertentu di mana karyawan dapat
hal ini mencakup karyawan perusahaan, pemasok, distributor, nirlaba dan mitra
sektor publik, serta masyarakat umum. Kesejahteraan dalam hal ini merujuk
berikut :
keselamatan.
bahan ilegal.
28
d. Memiliki pemasok berdasarkan kerelaan pemasok untuk mengadopsi dan
melalui internet.
Menurut Chahal dan Sharma (2006), konsep dari Kotler dan Lee (2005) ini
dapat dikonstruksi menjadi tiga dimensi besar, yaitu ekonomi, sosial, dan
lingkungan. Akan tetapi, setiap kategori mungkin saja masuk ke dalam satu dimensi
atau lebih, misalnya dimensi ekonomi dan dimensi sosial. Kategori yang termasuk
Teori bentuk kegiatan CSR pada penelitian ini adalah berdasarkan dari teori Kotler
29
2.2.8 Dimensi Corporate Social Responsibility (CSR)
1) Dimensi Ekonomi
Dimensi ekonomi dari CSR meliputi dampak ekonomi dan kegiatan operasional
inovatif.
2) Dimensi Sosial
30
a. Praktik Pekerja Perusahaan : indikator ini berbicara mengenai pekerja
kesejahteraan pekerjanya.
Lee (2005), kegiatan sosial dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu corporate
3) Dimensi Lingkungan
adalah :
Tanggung jawab sosial (CSR) memiliki dimensi yang sangat luas dan
31
interpretasi yang berbeda, terutama dikaitkan dengan kepentingan stakeholder
(Adiatma, 2016: 9). Oleh sebab itu, beberapa ahli mencoba menggarisbawahi
prinsip dasar yang terkandung dalam tanggung jawab sosial (CSR). Menurut
1) Transparan (Transparency)
panjang.
2) Akuntabilitas (Accountability)
panjang.
4) Independen (Independency)
Dalam hal ini industri perhotelan menjalankan program CSR secara independen
kegiatan CSR.
32
5) Fairness
menerapkan CSR. Menurut Teoh dan Thong (1984), terdapat empat tahap
Pada tahap ini perusahaan menentukan bentuk kegiatan CSR yang akan
Pada tahap ini perusahaan mulai terlibat pada kegiatan CSR yang telah
kegiatan CSR dilakukan agar kegiatan CSR perusahaan diketahui oleh seluruh
33
4) Audit Sosial
1) Tahap Perencanaan
kesadaran mengenai arti penting CSR dan komitmen manajemen. Upaya ini
dapat dilakukan dengan meminta bantuan tenaga ahli independen dari luar
perusahaan.
34
2) Tahap Pelaksanaan
Dalam memulai kegiatan CSR, pada dasarnya ada tiga pertanyaan yang mesti
dijawab, yakni siapa orang yang menjalankan, apa yang mesti dilakukan, dan
bagaimana cara melakukan sekaligus alat apa yang diperlukan. Dalam istilah
(staffing) untuk menempatkan orang yang sesuai dengan jenis tugas atau
3) Tahap Evaluasi
evaluasi merupakan tahap yang perlu dilakukan secara konsisten dari waktu ke
waktu untuk mengukur sejauh mana efektivitas penerapan CSR. Evaluasi selain
yang dilakukan. Langkah ini tidak terbatas pada kepatuhan terhadap peraturan
perusahaan.
4) Tahap Pelaporan
35
informasi material dan relevan mengenai perusahaan. Selain berfungsi untuk
dilakukan lebih dari bentuk amal industri, tetapi CSR merupakan strategi bisnis
baru bagi suatu industri seperti menciptakan citra positif perusahaan di mata
masyarakat. CSR sebagai salah satu bentuk tanggung jawab perusahaan kepada
c. Keahlian komersial
36
a. Dukungan pembiayaan karena keterbatasan anggaran pemerintah untuk
kegiatan CSR
kapasitas masyarakat
dalam pembangunan
perusahaan yang memiliki karyawan mulai dari 1 sampai 100 orang dan beberapa
hingga 250 orang karyawan (Inyang, 2013: 125). Munasinghe dan Malkumari
37
(2012: 169) menyatakan bahwa hotel yang memiliki karyawan sejumlah 5 sampai
1) Usaha mikro adalah usaha produktif milik perorangan dan badan usaha
kekayaan bersih paling banyak Rp. 50.000.000, - tidak termasuk tanah dan
bangunan tempat usaha atau memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak
Rp. 300.000.000, -
2) Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak
perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki atau dikuasai, atau
menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau
besar dengan kriteria sebagai berikut; memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp.
tanah dan bangunan tempat usaha atau memiliki hasil penjualan tahunan lebih
dilakukan oleh perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak
perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki tau dikuasai, atau
menjadi bagian langsung maupun tak langsung dari usaha kecil dengan kriteria
sebagai berikut; memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp. 500.000.000, - sampai
38
dengan paling banyak Rp. 10.000.000.000, - tidak termasuk tanah dan
bangunan tempat usaha, atau memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp.
Hotel SMEs pada penelitian ini ditentukan berdasarkan teori yang dinyatakan oleh
2.2.13 Corporate Social Responsibility (CSR) pada Small and Medium Sized
Enterprises (SMEs)
SMEs untuk melakukan CSR sebagai bentuk kepedulian terhadap pelanggan dan
kompetitif bagi SMEs dengan cara membentuk profil perusahaan dan market
publik.
merupakan implementasi yang dilakukan oleh SMEs dan SMEs sering kali disebut
sosial. Komitment dan bentuk kegiatan CSR di SMEs ditentukan dan dikelola oleh
manajer perusahaan (Quazi, 2003). Sikap yang dimiliki oleh pemilik dan manajer
dalam melakukan CSR (Dewhurst dan Thomas, 2003). Oleh sebab itu, memahami
sikap pemilik dan manajer SMEs terhadap CSR perlu dilakukan terlebih dahulu
39
2.2.14 Media Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR)
online. Pastrana dan Sriramesh (2014: 19) menyatakan bahwa terdapat beberapa
media onffline yang dapat digunakan untuk mengungkapkan kegiatan CSR, sebagai
berikut :
1) Meeting
4) Laporan tahunan
2) Sosial media
3) Periklanan online
perusahaan lokal di Eropa dan global yaitu CSR Europe (2017), perusahaan dapat
1) Televisi (TV)
Media TV merupakan media yang paling efektif dan mudah dijangkau oleh
seluruh lapisan masyarakat. Akan tetapi media ini hanya digunakan oleh
2) Koran
Media koran merupakan media yang sudah sering digunakan oleh perusahaan,
40
3) Laman Resmi (Website)
Media laman resmi merupakan media yang efektif dengan didukung oleh para
tahunan dapat menjadi sumber yang penting dari informasi perusahaan, perlu diakui
bahwa terdapat media informasi lainnya yang mampu memberikan gambaran yang
lebih lengkap dari kegiatan CSR. Stakeholders saat ini semakin aktif
melalui internet. Oleh sebab itu, laman resmi atau website menjadi media penting
dan lingkungan (Williams dan Pei, 1999; Chaudhri dan Wang, 2007; Chaves, dkk.,
2011; Puentes, dkk., 2012; Rodriguez Bolivar, dkk., 2013). Teori mengenai media
pengungkapan CSR pada hotel SMEs di penelitian ini adalah berdasarkan teori dari
merupakan media komunikasi yang lebih “kaya” dibandingkan dengan media cetak
yang konvensional. Menurut Lodhia (2006), manfaat laman resmi sebagai media
41
1) Ketepatan waktu
Informasi CSR dapat diberikan dengan segera (tepat waktu) dan dapat
2) Interaksi
Tautan dan menu dapat menyediakan informasi bagi stakeholder yang berbeda.
formulir umpan balik otomatis. Hal tersebut memungkinkan interaksi dua arah
3) Aksesibilitas
Setiap orang yang dapat mengakses web dapat memperoleh informasi karena
Informasi CSR dapat diorganisir melalui tautan dan menu, berbagai tingkatan
informasi dapat disediakan dan file informasi dapat diunduh dan dicetak. Alat
diperbaharui segera atau secara teratur) dari lokasi manapun dan pada setiap
saat.
42
b. Biaya yang lebih rendah dari penyebaran informasi, karena tidak terdapat biaya
c. Terdapat fasilitas interaksi dua arah dan umpan balik melalui email dan
“silent CSR” yang merupakan kegiatan CSR dengan publikasi yang sangat minim
(Jamali dan Mirshak, 2007). Beberapa penjelasan mengenai alasan SMEs tidak
2) Dalam masyarakat atau komunitas di mana kerendahan hati jauh lebih dihargai,
motivasi hotel SMEs dalam melakukan pengungkapan kegiatan CSR hotel pada
Hotel SMEs sebenarnya memiliki kegiatan CSR, namun kegiatan CSR yang
dilakukan tidak melibatkan masyarakat secara luas, tidak dilakukan secara rutin
43
dan memiliki bentuk kegiatan CSR yang monoton. Nilai aktivitas CSR yang
diberikan oleh hotel SMEs tidak sebesar dengan yang diberikan oleh hotel-hotel
secara maksimal dalam CSR sehingga publikasi secara online masih belum
diperlukan.
3) Menciptakan citra perusahaan yang baik dengan melakukan CSR lebih penting
44
oleh masyarakat, oleh karena itu hotel SMEs tidak melakukan publikasi
kegiatan CSR.
pengungkapan CSR pada laman resmi adalah berdasarkan teori dari Mahyuni
(2016).
45
Corporate Social Responsibility
Hotel Small and Medium Size Enterprises di
Kawasan Seminyak
Implementasi CSR :
1. Cause Promotion
2. Cause Related Marketing
3. Corporate Societal Marketing
4. Corporate Philanthropy
5. Community Volunteering
6. Socially Responsible Business Practice
(Sumber: Kotler dan Lee (2005))
Gambar 2.1
Kerangka Berpikir
pada Hotel SMEs di Kawasan Seminyak yang mayoritas merupakan silent CSR,
digunakan teori indikator bentuk-bentuk pelaksanaan CSR menurut Kotler dan Lee
46
hotel SMEs di Kawasan Seminyak yang tidak terlihat atau silent CSR. Bentuk
melalui laman resmi perusahaan. Sebagai media online paling efektif dan populer,
laman resmi belum menjadi media pilihan hotel SMEs di Kawasan Seminyak untuk
mempublikasikan kegiatan CSR hotel. Oleh sebab itu, perlu diketahui media-media
publikasi CSR digunakan hotel SMEs saat ini dalam mengkomunikasikan kegiatan
47
BAB III
METODE PENELITIAN
Obyek penelitian ini adalah bentuk kegiatan CSR, media publikasi kegiatan
CSR dan kendala yang dihadapi dalam mengungkapan CSR pada laman resmi
hotel. Lokasi penelitian ini adalah lima hotel SMEs di Kawasan Seminyak. Kelima
hotel tersebut adalah Daun Bali Seminyak Hotel, Casa Kayu Aya Hotel, De Vins
Menurut jenisnya, data dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Data
kualitatif menurut Bogdan dan Taylor dalam Moleong (2010) adalah prosedur
penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan
dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Data kualitatif dalam penelitian ini
adalah bentuk kegiatan CSR, media publikasi kegiatan CSR dan kendala yang
dihadapi dalam mengungkapan CSR pada laman resmi hotel yang diperoleh dari
Berdasarkan sumbernya, data dalam penelitian ini terdiri dari dua yaitu :
1) Data Primer
Data primer adalah data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber
asli atau tidak melalui perentara. (Sangadji dan Sopiah, 2010:171). Data primer
48
dalam penelitian ini adalah mengenai bentuk kegiatan CSR, media publikasi
kegiatan CSR dan kendala yang dihadapi dalam mengungkapan CSR pada
2) Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang tidak langsung diberikan pada peneliti misalnya
lewat orang lain atau lewat dokumen (Sugiyono, 2016:137). Data sekunder dari
penelitian ini adalah dokumentasi kegiatan CSR dan catatan mengenai bentuk-
3.3.1 Populasi
Populasi menurut Sugiyono (2015:80) adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik simpulan. Populasi
dalam penelitian ini adalah hotel SMEs yang melakukan kegiatan CSR.
hotel SMEs, didapatkan lima hotel SMEs yang melakukan CSR di Kawasan
Seminyak, yaitu Daun Bali Seminyak Hotel, Casa Kayu Aya Hotel, De Vins Sky
3.3.2 Sampel
Sampel menurut Sugiyono (2015:81) adalah bagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh
populasi hotel SMEs yang melakukan CSR di Kawasan Seminyak, yaitu Daun Bali
Seminyak Hotel, Casa Kayu Aya Hotel, De Vins Sky Hotel Seminyak, Hotel
49
Liberta Seminyak dan Jambuluwuk Oceano. Pengambilan sampel penelitian ini
adalah dengan sampling jenuh atau metode sensus. Sugiyono (2002: 61-63)
menyatakan bahwa sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua
anggota populasi digunakan sebagai sampel. Istilah lain dari sampling jenuh adalah
sensus.
3.4.1 Wawancara
ini dimana wawancara mendalam atau depth interview adalah salah satu cara untuk
mengumpulkan data atau informasi dengan cara langsung bertatapan muka dengan
tatap muka dengan pemilik atau manajer masing-masing hotel untuk mendapatkan
data bentuk kegiatan CSR, media publikasi kegiatan CSR dan kendala yang
pelaksanaan CSR menurut Kotler dan Lee (2005) yang dapat dilihat pada Lampiran
1.
50
3.4.2 Studi Dokumentasi
peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-
karya monumental dari seseorang. Studi dokumentasi dalam penelitian ini adalah
lapangan dan berlangsung terus hingga penulisan hasil penelitian. Miles dan
dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus hingga tuntas,
sehingga data tersebut menjadi data jenuh. Aktivitas dalam analisis data kualitatif
adalah reduksi data, penyajian data dan penarikan simpulan (Miles dan Huberman
penyederhanaan data dari semua data yang sudah didapat. Setelah itu data yang
tidak diperlukan kemudian disisihkan dan data-data yang penting untuk penelitian
dikumpulkan menjadi satu dan diklasifikasikan menjadi lebih spesifik. Dengan kata
lain, reduksi data adalah proses penyederhanaan data dan memilah hal-hal pokok
51
3.5.2 Penyajian Data
disortir menurut kelompoknya dan disusun dengan kategori yang sejenis untuk
simpulan secara bulat tentang suatu permasalahan yang diteliti dalam bahasa yang
deskriptif dan bersifat interpretatif. Gambar 3.1 menunjukkan bagan model analisis
data kualitatif secara interaktif menurut Miles dan Huberman dalam Sugiyono
(2011: 246).
Gambar 3.1.
Model Analisis Data Kualitatif Secara Interaktif
Menurut Miles dan Huberman dalam Sugiyono (2011: 246)
dalam keakuratan data. Terdapat banyak sekali metode yang dapat digunakan untuk
menguji keabsahan data. Penelitian ini menggunakan uji keabsahan sebagai berikut:
52
3.6.1 Triangulasi
yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif. Hal
wawancara.
pemerintahan.
data, yaitu triangulasi sumber, triangulasi metode atau teknik, triangulasi waktu.
dilakukan kepada sumber data. Triangulasi metode yang digunakan pada penelitian
ini adalah metode wawancara dan studi dokumentasi mengenai kegiatan CSR di
53
BAB IV
penelitian.
satu kawasan penarik wisatawan domestik dan manca negara untuk berlibur ke Bali.
Badung. Kelurahan Seminyak terdiri atas dua banjar adat, yaitu Banjar Adat
Seminyak dan Banjar Adat Basangkasa dengan penduduk yang cukup heterogen.
Seminyak. Di kawasan wisata ini wisatawan akan sangat mudah untuk menemukan
tempat hiburan dari day life entertainment hingga night life entertainment,
akomodasi hotel, resort, private villa, RBnB dan wisata alam seperti, pantai-pantai
Khusus pada akomodasi hotel, beberapa hotel berbintang lima yang terdapat
di Kawasan Seminyak, yaitu Double Six Luxury Hotel, W Seminyak, Alila Hotels
and Resort Seminyak, KuDeTa dan masih banyak hotel-hotel yang lain. Lokasi
penelitian ini terdapat pada hotel-hotel yang berskala kecil dan menengah di
Kawasan Seminyak.
54
4.2 Daun Bali Seminyak Hotel
Daun Bali Seminyak Hotel terletak di Jl. Raya Petitenget No. 08, Kerobokan
Kelod, Badung. Daun Bali Seminyak Hotel merupakan boutique hotel berbintang
tiga yang berada di bawah kepemilikan Herwin Hadikusuma. Daun Bali Seminyak
Hotel sebelumnya bernama hotel ZIA Bali Seminyak. Pada 2018, hotel ini resmi
beroperasi dengan nama baru yaitu Daun Bali Seminyak Hotel dan menjadi
perusahaan di bawah PT. Svarna Nusantara Indonesia. Daun Bali Seminyak Hotel
memiliki 90 unit kamar yang terdiri dari 5 tipe kamar, yaitu Superior Room,
Superior Premium Room, Deluxe Room, Junior Suite Room dan Suite Room.
Fasilitas lain berupa bar dan restoran yaitu D’Bayam Resto dan Sky Tryst Bar yang
dilengkapi dengan jacuzzi. Fasilitas wedding, birthday, gathering, yaitu pada roof
top Sky Tryst Bar dan Daun Meeting Room. Fasilitas penunjang lainnya antara lain
Casa Kayu Aya Hotel merupakan hotel non bintang yang merupakan
perusahaan milik keluarga Dewi Antari. Perusahaan dikelola oleh pemilik dan
beberapa anggota keluarga. Hotel ini terletak di Jl. Kayu Jati, Gg. Sri Darma 9,
Seminyak dan dekat dengan salah satu pusat belanja di Seminyak yaitu Seminyak
Village. Casa Kayu Aya Hotel mulai beroperasi pada 2016. Dilengkapi dengan 24
unit kamar yang terdiri dari 3 tipe kamar, yaitu Standard Double/Twin, Deluxe
Double/Twin dan Deluxe Double with Balcony. Hotel ini dilengkapi dengan
fasilitas restoran, roof top dan kolam renang. Lokasi hotel yang strategis dan
55
berdekatan dengan atraksi hiburan di Seminyak mulai dari beach bar, restoran dan
mall.
De Vins Sky Hotel Seminyak terletak di Jl. Raya Petitenget, Kompleks Villa
Kendal No. 35, Seminyak. De Vins Sky Hotel merupakan boutique hotel berbintang
4 yang berada di bawah kepemilikan Ronny Suryana. Pada 2014, hotel ini
Hotel memiliki nama Golden Tulip Devins Hotel Seminyak. Hotel ini tidak lagi
bergabung dalam manajemen Golden Tulip pada 2018 dan dikelola oleh PT. Tjipta
Dinamika.
De Vins Sky Hotel memiliki 108 unit kamar dan 3 tipe kamar, yaitu
Superior, Deluxe dan Suite. Jenis fasilitas kamar di De Vins Sky terdiri dari
Superior Room, Superior Terrace Room, Deluxe Room, Whirlpool Suite, Quad
Whirlpool Suite dan De Vins Suite. Fasilitas kamar hotel ini berupa balcony,
terrace, king bed, queen bed, twin bed dan single bed. Fasilitas makan dan minum
yang tersedia, yaitu BLU Sky Resturant yang sekaligus memiliki bar dan lounge.
Fasilitas untuk meeting dan gathering dapat dilakukan pada ruangan multi fungsi
di De Vins Sky hotel dengan kapasitas hingga 30 orang. Fasilitas penunjang lainnya
di hotel ini, yaitu Nari Spa, Sky Pool, perpustakaan, gym dan connect center.
berbintang tiga milik perusahaan PT. Griya Pradipa di mana Drs. H. Dalyono
Nimpurno sebagai pemilik perusahaan tersebut. Hotel ini sempat memegang brand
56
Neo yang dikelola oleh perusahaan Archipelago International pada 2014. Hotel
Liberta Seminyak yang berlokasi di Jl. Raya Petitenget No.2, Seminyak memiliki
101 unit kamar. Fasilitas akomodasi terdiri dari 3 tipe, yaitu Liberta Double/Twin,
minum yang tersedia di hotel ini, yaitu Second Street Café and Resto dan Pool Bar.
Fasilitas penunjang lainnya di Hotel Liberta Seminyak, yaitu ruang meeting dengan
kapasitas 80 orang.
milik Wiraseno. Hotel berbintang 4 ini terletak di Jl. Raya Petitenget No. 108,
Seminyak memiliki 120 unit kamar dengan tipe kamar 1 superior, 2 deluxe, 2
premier dan 2 suite. Jenis-jenis kamar yang tersedia, yaitu Superior, Deluxe
Balcony, Deluxe Premier, Premier Pool View, Premier Pool Access, Jambuluwuk
Suite dan Junior Suite. Beberapa jenis kamar yang tersedia hotel ini memiliki akses
dan pemandangan langsung ke kolam renang hotel. Fasilitas restoran dan bar yang
tersedia, yaitu Oceano Sky Lounge, Frestro dan The Clubhouse Rooftop.
Ayung Pool, Infinity Pool, Cening Kids Club, J-Gallery, Melah Health Club.
Fasilitas pendukung lainnya seperti Melah Spa, wedding venue dan ruang meeting
57
4.7 Kebijakan CSR di Hotel Lokasi Penelitian
lokasi penelitian, yaitu Daun Bali Seminyak Hotel, Casa Kayu Aya Hotel, De Vins
Daun Bali Seminyak Hotel menjadikan visi dan misi perusahaan sebagai
dasar perusahaan dalam melakukan kegiatan CSR. Visi dan misi Daun Bali
1. Visi
komitmen memberikan layanan yang unggul dan bertanggung jawab sosial dan
lingkungan.
2. Misi
dengan keunikan yang kami miliki, serta meningkatkan kepedulian sosial dan
Casa Kayu Aya Hotel memiliki kebijakan CSR yang disebut dengan “Dua
58
kami berikan dengan berbagai cara, secara finansial maupun pengetahuan,
produk dan layanan yang diberikan kepada pasar yang sejalan dengan
merupakan suatu hal yang penting bagi kami, tetapi kualitas produk dan layanan
di Casa Kayu Aya Hotel memiliki tingkat kepentingan yang sama. Untuk itu,
kami terus berusaha menciptakan kualitas produk dan layanan dengan segala
Kebijakan CSR di De Vins Sky hotel sejalan dengan peraturan pada Pasal
15 dalam Undang-Undang No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal dan Pasal
konsep Triple Bottom Line (profit, people, planet) dan kami memperhatikan
encouraging our hotels to have a social responsibility in line with The Triple
59
Bottom Line concept (profit, people, planet) and we take the sustainable
1. Profit
Responsibility that is not only based on pursuing the company’s profit but we
believe this program will give us the opportunity to improve the lives of local
2. Planet
3. People
Kami bertindak untuk menciptakan sumber daya manusia yang handal dalam
“We advocate reliable human resources who are capable of empowering local
60
4.7.4 Hotel Liberta Seminyak
Kebijakan CSR yang dimiliki oleh Hotel Liberta Seminyak adalah sebagai
berikut :
aktivitas dan sponsor yang dikumpulkan oleh tamu, karyawan dan pemasok akan
kemanusiaan.”
berikut :
“Kebijakan CSR kami adalah komitmen yang ikhlas dan bertanggung jawab
untuk lingkungan kami, masyarakat dan budaya. Hal ini mengartikan untuk
61
1. Kebijakan Lingkungan (Environmental Policy)
protection activities.”
ways.”
“We build awareness among guests and staff by offering choices of Balinese
62
BAB V
PEMBAHASAN
Pada Bab V ini didiskusikan paparan data dan analisis data penelitian.
Tabel 5.1
Jabatan, Usia, Latar Belakang Pendidikan dan Lama Bekerja
Informan
No Informan Jabatan Usia Pendidikan Lama Bekerja
S1 D3 1-3 Tahun 4-5 Tahun
1 I1 HRM 27 √ √
2 I2 GM 30 √ √
3 I3 HRM 33 √ √
4 I4 HRM 29 √ √
5 I5 HRM 34 √ √
Sumber: Wawancara (2020).
Berdasarkan pada data Tabel 5.1, dapat dilihat bahwa jabatan informan di
Manager (HRM) dan hanya satu informan menjabat sebagai General Manager
(GM). Rata-rata usia informan adalah di bawah 40 tahun, latar belakang pendidikan
informan sebagian besar adalah Strata 1 (S1) dan hanya satu informan yang
63
memiliki latar belakang pendidikan Diploma 3 (D3), serta rata-rata lama bekerja
mengikuti World Cleanup Day 2019. Kegiatan yang ditujukan untuk karyawan
hotel, yaitu dengan tidak membawa botol minum sekali pakai dan menyediakan
water dispenser atau galon air isi ulang di setiap departemen. Kegiatan CSR
yang dilakukan dalam hal keselamatan karyawan dan umum, yaitu dengan
Casa Kayu Aya Hotel memiliki bentuk implementasi CSR dalam perlindungan
64
ogoh dan berkontribusi membeli kupon bazaar pada komunitas pemuda dan
area jalan Petitenget. Kegiatan CSR yang dilakukan dalam hal kesehatan adalah
(PMI) dan Klink Bhaktivedanta. Kegiatan CSR yang dilakukan dalam hal
alam, pemasok milik hotel ikut mensponsori kegiatan tersebut. Sebagai bentuk
apresiasi hotel kepada tamu yang menginap, hotel memiliki kegiatan cooking
class yang dilakukan dengan tujuan agar tamu tidak merasa jenuh dan ingin
65
Kegiatan CSR dalam hal pemberian bantuan kepada lembaga sosial, yaitu
bantuan berupa barang dan uang tunai kepada pihak panti sosial.
(NGO) Indonesia Goes Pink dan perusahaan Krakakoa. Kegiatan CSR dalam
Pantai Petitenget dan mengikuti acara Bali International Coastal Cleanup 2018
dan 2019. Di hotel terdapat J-Gallery di mana hotel menjual berbagai jenis
terhadap kanker payudara dan dengan Krakakoa, yaitu untuk membantu petani
informan dari pihak hotel. Adapun media yang digunakan dalam mengungkapkan
66
1. Daun Bali Seminyak Hotel
Daun Bali Seminyak Hotel melaporkan segala kegiatan CSR pada aplikasi
WhatsApp dan saat melakukan morning briefing. Pihak hotel memiliki sebuah
Casa Kayu Aya Hotel melaporkan kegiatan CSR secara langsung kepada
pemilik hotel. Oleh sebab itu, pengungkapan atau pelaporan CSR hotel tidak
De Vins Sky Hotel Seminyak melakukan pengungkapan CSR pada saat monthly
meeting, pada sosial media Instagram dan membuat laporan tahunan CSR.
Hotel Liberta Seminyak melaporkan kegiatan CSR pada saat dilakukan rapat
laman resmi dilakukan wawancara dengan informan dari pihak hotel. Adapun
67
kendala yang dihadapi dalam mengungkapkan CSR pada laman resmi sebagai
berikut :
Daun Bali Seminyak Hotel memiliki kendala dalam perancangan rencana atau
manajemen hotel saat ini belum memiliki rancangan rencana yang jelas untuk
Kendala yang dihadapai Casa Kayu Aya Hotel adalah pihak hotel tidak
memiliki sumber daya manusia yang ahli dalam mengelola publikasi CSR pada
laman resmi. Di samping itu, saat ini hotel tidak berfokus pada melakukan
Kendala yang dihadapi De Vins Sky Hotel Seminyak adalah kurangnya sumber
daya manusia untuk mengelola laman resmi hotel. Saat ini digital marketing De
Vins Sky Hotel Seminyak berfokus pada promosi produk dan layanan hotel,
Search Engine Optimization (SEO) dan digital marketing itu sendiri. Oleh
sebab itu, hotel belum berfokus dalam mengelola informasi internal hotel.
Hingga saat ini Hotel Liberta Seminyak tidak pernah melakukan pengungkapan
CSR dengan media apapun. Oleh sebab itu, pihak hotel beranggapan bahwa saat
68
5. Jambuluwuk Oceano Seminyak
keterbatasan tenaga sumber daya manusia. Bagian digital marketing hotel saat
ini telah memiliki tanggung jawab yang cukup banyak, sehingga tambahan
merasa perlu melakukan penelusuran lebih lanjut terhadap manfaat yang akan
teoritis dan empiris implementasi CSR di Daun Bali Seminyak Hotel, Casa Kayu
Aya Hotel, De Vins Sky Hotel Seminyak, Hotel Liberta Seminyak dan Jambuluwuk
69
Tabel 5.2
Analisis Hasil Wawancara di Daun Bali Seminyak Hotel
No Indikator Teori Implementasi Analisis
(Kotler & Lee,
2005)
1 Cause Perusahaan Mendukung Belum
Promotion menyediakan kegiatan bersih- menyediakan dana
dana atau sumber bersih pantai pada atau sumber daya
daya lainnya yang acara World lainnya yang
dimiliki Cleanup Day dimiliki
perusahaan untuk pada September perusahaan untuk
meningkatkan 2019 di Petitenget meningkatkan
kesadaran dengan kesadaran
masyarakat mengarahkan masyarakat
terhadap kegiatan karyawan dan terhadap kegiatan
sosial atau untuk HRD untuk sosial dan
mendukung berpartisipasi. lingkungan.
pengumpulan
dana, partisipasi
dari masyarakat
atau perekrutan
tenaga sukarela
untuk suatu
kegiatan tertentu.
2 Cause Related Perusahaan Tidak melakukan. Belum
Marketing memiliki berkomitmen
komitmen untuk dalam
menyumbangkan menyumbangkan
persentase persentase dari
tertentu dari penghasilan
penghasilannya perusahaan untuk
untuk suatu kegiatan sosial dan
kegiatan sosial lingkungan.
berdasarkan
besarnya
penjualan produk.
Kegiatan ini
biasanya
didasarkan
kepada penjualan
tertentu, untuk
jangka waktu
tertentu.
3 Corporate Perusahaan Melaksanakan Sudah
Social mengembangkan kegiatan bersih- melaksanakan
Marketing dan melaksanakan bersih di Pantai kegiatan CSR
70
kampanye untuk Petitenget, dalam bentuk
mengubah pengecekan rutin kesehatan dan
perilaku safety equipment keselamatan
masyarakat hotel, publik dan
dengan tujuan menyediakan menjaga
meningkatkan tempat cuci kelestarian
kesehatan dan tangan di depan lingkungan hidup.
keselamatan lobby hotel dan
publik, menjaga mendorong
kelestarian karyawan
lingkungan hidup membawa botol
serta tumbler.
meningkatkan
kesejahteraan
masyarakat.
4 Corporate Perusahaan Tidak melakukan. Belum
Philanthropy memberikan memberikan
sumbangan sumbangan
langsung dalam langsung kepada
bentuk derma lembaga sosial
untuk kalangan maupun kalangan
masyarakat masyarakat
tertentu. tertentu.
Sumbangan
tersebut biasanya
berbentuk
pemberian uang
secara tunai,
bingkisan atau
paket bantuan
atau pelayanan
secara cuma-
cuma.
5 Community Inisiatif dari Mengerahkan Sudah memiliki
Volunteering perusahan untuk maksimal 15 inisiatif untuk
mendukung dan orang untuk mendorong para
mendorong para melakukan karyawan untuk
karyawan, rekan bersih-bersih mendukung
bisnis, atau pantai dan setiap kegiatan sosial
anggota waralaba departemen perusahaan.
untuk merelakan mengikuti
sedikit waktunya pengecekan safety
untuk mendukung equipment hotel.
sebuah komunitas
organisasi.
71
6 Socially Perusahaan Tidak melakukan. Belum memiliki
Responsible melakukan kegiatan bisnis
Business kegiatan bisnis yang melampaui
Practice melampaui aktivitas bisnis
aktivitas bisnis yang diwajibkan
yang diwajibkan oleh hukum dan
oleh hukum serta melaksanakan
melaksanakan investasi yang
investasi yang mendukung
mendukung kegiatan sosial dan
kegiatan sosial lingkungan.
dengan tujuan
meningkatkan
kesejahteraan
komunitas dan
memelihara
lingkungan hidup.
Sumber: Daun Bali Seminyak Hotel (2020)
Berdasarkan pada data Tabel 5.2, dapat dilihat bahwa Daun Bali Seminyak
Hotel melakukan kegiatan CSR dalam bentuk corporate social marketing dan
community volunteering. Hal ini tercermin dari hasil wawancara dengan informan
Kita tiga bulan sekali melakukan kerja bakti di area yang dekat dengan
hotel, seperti di Pantai Petitenget. Demi keselamatan tamu yang menginap
disini, minimal 6 bulan sekali kita lakukan regular cek dan refreshment
untuk safety equipment di hotel. Untuk mengurangi sampah plastik, kita
juga ada peraturan untuk karyawan agar membawa botol tumbler masing-
masing dari rumah dan di setiap departemen juga disediakan water
dispenser. Untuk situasi pamdemi sekarang ini, yang kita lakukan baru
menyediakan tempat cuci tangan di depan hotel.
disampaikan oleh informan 1. Hotel melibatkan lima belas orang karyawan untuk
72
pengecekan safety equipment hotel dan juga seluruh karyawan diwajibkan untuk
mulai membawa botol minum isi ulang dalam rangka mengurangi sampah plastik.
Analisis hasil wawancara mengenai implementasi CSR di Casa Kayu Aya Hotel
Tabel 5.3
Analisis Hasil Wawancara di Casa Kayu Aya Hotel
No Indikator Teori Implementasi Analisis
(Kotler & Lee,
2005)
1 Cause Perusahaan Tidak melakukan. Belum
Promotion menyediakan menyediakan dana
dana atau sumber atau sumber daya
daya lainnya yang lainnya yang
dimiliki dimiliki
perusahaan untuk perusahaan untuk
meningkatkan meningkatkan
kesadaran kesadaran
masyarakat masyarakat
terhadap kegiatan terhadap kegiatan
sosial atau untuk sosial dan
mendukung lingkungan.
pengumpulan
dana, partisipasi
dari masyarakat
atau perekrutan
tenaga sukarela
untuk suatu
kegiatan tertentu.
2 Cause Related Perusahaan Tidak melakukan. Belum
Marketing memiliki berkomitmen
komitmen untuk dalam
menyumbangkan menyumbangkan
persentase persentase dari
tertentu dari penghasilan
penghasilannya perusahaan untuk
untuk suatu kegiatan sosial dan
kegiatan sosial lingkungan.
berdasarkan
besarnya
penjualan produk.
73
Kegiatan ini
biasanya
didasarkan
kepada penjualan
tertentu, untuk
jangka waktu
tertentu.
3 Corporate Perusahaan Melakukan Sudah
Social mengembangkan bersih-bersih melaksanakan
Marketing dan melaksanakan pantai di Pantai kegiatan CSR
kampanye untuk Petitenget. dalam bentuk
mengubah menjaga
perilaku kelestarian
masyarakat lingkungan hidup.
dengan tujuan
meningkatkan
kesehatan dan
keselamatan
publik, menjaga
kelestarian
lingkungan hidup
serta
meningkatkan
kesejahteraan
masyarakat.
4 Corporate Perusahaan Memberikan Sudah
Philanthropy memberikan sumbangan secara memberikan
sumbangan langsung ke STT sumbangan
langsung dalam di Banjar Tagtag langsung dalam
bentuk derma yang berbentuk bentuk uang tunai
untuk kalangan uang tunai. kepada lembaga
masyarakat sosial.
tertentu.
Sumbangan
tersebut biasanya
berbentuk
pemberian uang
secara tunai,
bingkisan atau
paket bantuan
atau pelayanan
secara cuma-
cuma.
5 Community Inisiatif dari Mengerahkan 5 Sudah memiliki
Volunteering perusahan untuk orang karyawan inisiatif untuk
mendukung dan dalam kegiatan mendorong para
74
mendorong para CSR bersih-bersih karyawan untuk
karyawan, rekan pantai. mendukung
bisnis, atau kegiatan sosial
anggota waralaba perusahaan.
untuk merelakan
sedikit waktunya
untuk mendukung
sebuah komunitas
organisasi.
6 Socially Perusahaan Tidak melakukan. Belum memiliki
Responsible melakukan kegiatan bisnis
Business kegiatan bisnis yang melampaui
Practice melampaui aktivitas bisnis
aktivitas bisnis yang diwajibkan
yang diwajibkan oleh hukum dan
oleh hukum serta melaksanakan
melaksanakan investasi yang
investasi yang mendukung
mendukung kegiatan sosial dan
kegiatan sosial lingkungan.
dengan tujuan
meningkatkan
kesejahteraan
komunitas dan
memelihara
lingkungan hidup.
Sumber: Casa Kayu Aya Hotel (2020)
Berdasarkan pada data Tabel 5.3, dapat dilihat bahwa Casa Kayu Aya Hotel
dilakukan oleh hotel diberikan kepada pihak Banjar Tagtag. Hal ini dicerminkan
dari hasil wawancara oleh hasil wawancara dengan informan 2. Menurut informan
2 (2020) “Sampai tahun 2020 ini program kami lebih banyak support ke kegiatan
STT itu sudah pasti dan yang sudah diberikan langsung dalam bentuk uang”. Pihak
hotel melakukan kegiatan CSR selain ke Banjar Tagtag, yaitu dengan melakukan
75
bersih-bersih pantai di Pantai Petitenget yang melibatkan lima orang karyawan
Tabel 5.4
Analisis Hasil Wawancara di De Vins Sky Hotel Seminyak
No Indikator Teori Implementasi Analisis
(Kotler & Lee,
2005)
1 Cause Perusahaan Mengikut- Sudah
Promotion menyediakan sertakan pemasok menyediakan dana
dana atau sumber untuk dan sumber daya
daya lainnya yang mensponsori lainnya yang
dimiliki kegiatan sosial dimiliki
perusahaan untuk dalam membantu perusahaan untuk
meningkatkan korban bencana meningkatkan
kesadaran alam. kesadaran
masyarakat Melakukan masyarakat
terhadap kegiatan program donor terhadap kegiatan
sosial atau untuk darah dengan sosial.
mendukung meminta
pengumpulan partisipasi dari
dana, partisipasi masyarakat.
dari masyarakat
atau perekrutan
tenaga sukarela
untuk suatu
kegiatan tertentu.
2 Cause Related Perusahaan Tidak melakukan. Belum
Marketing memiliki berkomitmen
komitmen untuk dalam
menyumbangkan menyumbangkan
persentase persentase dari
tertentu dari penghasilan
penghasilannya perusahaan untuk
untuk suatu kegiatan sosial dan
kegiatan sosial lingkungan.
berdasarkan
besarnya
penjualan produk.
76
Kegiatan ini
biasanya
didasarkan
kepada penjualan
tertentu, untuk
jangka waktu
tertentu.
3 Corporate Perusahaan Melakukan Sudah
Social mengembangkan kegiatan seperti melaksanakan
Marketing dan melaksanakan mengunjungi kegiatan CSR
kampanye untuk rumah keluarga dalam bentuk
mengubah Alisa pasien meningkatkan
perilaku Hydrocephalus, kesehatan dan
masyarakat membantu korban keselamatan
dengan tujuan bencana tanah publik, menjaga
meningkatkan longsor di songan kelestarian
kesehatan dan dan erupsi lingkungan hidup
keselamatan Gunung Agung, serta
publik, menjaga melakukan meningkatkan
kelestarian kegiatan donor kesejahteraan
lingkungan hidup darah, bersih- masyarakat.
serta bersih pantai dan
meningkatkan area Petitenget
kesejahteraan dan mengadakan
masyarakat. cooking class.
4 Corporate Perusahaan Memberikan Sudah
Philanthropy memberikan sumbangan dana memberikan
sumbangan ke Desa sumbangan
langsung dalam Petitenget, langsung dalam
bentuk derma memberikan bentuk uang tunai
untuk kalangan bantuan ke Panti kepada lembaga
masyarakat Asuhan Dharma sosial, lembaga
tertentu. Jati dan SDN 2 pendidikan dan
Sumbangan Tenganan, melakukan
tersebut biasanya melakukan pelayanan secara
berbentuk pelayanan sukarela.
pemberian uang sukarela dengan
secara tunai, program donor
bingkisan atau darah.
paket bantuan
atau pelayanan
secara cuma-
cuma.
5 Community Inisiatif dari Mengerahkan 50- Sudah memiliki
Volunteering perusahan untuk 70 orang inisiatif untuk
mendukung dan karyawan dalam mendorong para
77
mendorong para kegiatan bersih- karyawan untuk
karyawan, rekan bersih pantai dan mendukung
bisnis, atau area Petitenget, kegiatan sosial dan
anggota waralaba mewajibkan lingkungan
untuk merelakan seluruh karyawan perusahaan.
sedikit waktunya untuk mengikuti
untuk mendukung tes kesehatan
sebuah komunitas donor darah dan
organisasi. mengerahkan
hingga 10 orang
karyawan dalam
kegiatan CSR
tertentu.
6 Socially Perusahaan Tidak melakukan. Belum memiliki
Responsible melakukan kegiatan bisnis
Business kegiatan bisnis yang melampaui
Practice melampaui aktivitas bisnis
aktivitas bisnis yang diwajibkan
yang diwajibkan oleh hukum dan
oleh hukum serta melaksanakan
melaksanakan investasi yang
investasi yang mendukung
mendukung kegiatan sosial dan
kegiatan sosial lingkungan.
dengan tujuan
meningkatkan
kesejahteraan
komunitas dan
memelihara
lingkungan hidup.
Sumber: De Vins Sky Hotel Seminyak (2020)
Berdasarkan pada data Tabel 5.4, terlihat bahwa De Vins Sky Hotel
Seminyak memiliki kegiatan CSR dalam bentuk cause promotion, corporate social
dana dengan memberikan diskon pada produk yang akan dibeli hotel. Sisa dari
CSR corporate social marketing, yaitu dengan membantu masyarakat yang kurang
78
mampu dan korban bencana alam, mengadakan program donor darah, dan memiliki
yang dilakukan langsung, yaitu memberikan sumbangan setiap bulan kepada pihak
Desa Petitenget, memberikan bantuan ke panti asuhan dan sekolah dasar, dan
Tabel 5.5
Analisis Hasil Wawancara di Hotel Liberta Seminyak
No Indikator Teori Implementasi Analisis
(Kotler & Lee,
2005)
1 Cause Perusahaan Tidak melakukan. Belum
Promotion menyediakan menyediakan dana
dana atau sumber atau sumber daya
daya lainnya yang lainnya yang
dimiliki dimiliki
perusahaan untuk perusahaan untuk
meningkatkan meningkatkan
kesadaran kesadaran
masyarakat masyarakat
terhadap kegiatan terhadap kegiatan
sosial atau untuk sosial dan
mendukung lingkungan.
pengumpulan
dana, partisipasi
dari masyarakat
atau perekrutan
tenaga sukarela
untuk suatu
kegiatan tertentu.
79
2 Cause Related Perusahaan Tidak melakukan. Belum
Marketing memiliki berkomitmen
komitmen untuk dalam
menyumbangkan menyumbangkan
persentase persentase dari
tertentu dari penghasilan
penghasilannya perusahaan untuk
untuk suatu kegiatan sosial dan
kegiatan sosial lingkungan.
berdasarkan
besarnya
penjualan produk.
Kegiatan ini
biasanya
didasarkan
kepada penjualan
tertentu, untuk
jangka waktu
tertentu.
3 Corporate Perusahaan Melakukan aksi Sudah
Social mengembangkan bersih-bersih melaksanakan
Marketing dan melaksanakan pantai di Pantai kegiatan CSR
kampanye untuk Petitenget. dalam bentuk
mengubah menjaga
perilaku kelestarian
masyarakat lingkungan hidup.
dengan tujuan
meningkatkan
kesehatan dan
keselamatan
publik, menjaga
kelestarian
lingkungan hidup
serta
meningkatkan
kesejahteraan
masyarakat.
4 Corporate Perusahaan Memberikan Sudah
Philanthropy memberikan sumbangan uang memberikan
sumbangan tunai dan barang sumbangan
langsung dalam ke Panti Sosial langsung dalam
bentuk derma Tresna Wredha bentuk uang tunai
untuk kalangan Wana Seraya. dan paket bantuan
masyarakat kepada lembaga
tertentu. sosial.
Sumbangan
80
tersebut biasanya
berbentuk
pemberian uang
secara tunai,
bingkisan atau
paket bantuan
atau pelayanan
secara cuma-
cuma.
5 Community Inisiatif dari Mengerahkan 20- Sudah memiliki
Volunteering perusahan untuk 30 orang inisiatif untuk
mendukung dan karyawan untuk mendorong para
mendorong para melakukan karyawan untuk
karyawan, rekan bersih-bersih mendukung
bisnis, atau pantai di Pantai kegiatan sosial dan
anggota waralaba Petitenget dan lingkungan
untuk merelakan mengerahkan 15 perusahaan.
sedikit waktunya orang untuk
untuk mendukung mengikuti
sebuah komunitas kegiatan ke panti
organisasi. sosial.
6 Socially Perusahaan Tidak melakukan. Belum memiliki
Responsible melakukan kegiatan bisnis
Business kegiatan bisnis yang melampaui
Practice melampaui aktivitas bisnis
aktivitas bisnis yang diwajibkan
yang diwajibkan oleh hukum dan
oleh hukum serta melaksanakan
melaksanakan investasi yang
investasi yang mendukung
mendukung kegiatan sosial dan
kegiatan sosial lingkungan.
dengan tujuan
meningkatkan
kesejahteraan
komunitas dan
memelihara
lingkungan hidup.
Sumber: Hotel Liberta Seminyak (2020)
Berdasarkan pada data Tabel 5.5, dapat dilihat bahwa Hotel Liberta
81
corporate philanthropy dan community volunteering. Hal ini dicerminkan dari hasil
Aksi peduli lingkungan hotel, yang paling sering itu di Pantai Petitenget,
jadi kita setiap tahun mengadakan kegiatan beach cleaning disana. Kalau
CSR kami ke panti jompo itu baru dilakukan satu kali, yaitu ke Panti Sosial
Tresna Wredha Wana Seraya. Bantuan seperti sembako dan uang tunai kita
berikan.
dilibatkan mulai dari lima belas orang hingga tiga puluh orang karyawan.
Tabel 5.6
Analisis Hasil Wawancara di Jambuluwuk Oceano Seminyak
No Indikator Teori Implementasi Analisis
(Kotler & Lee,
2005)
1 Cause Perusahaan Mendukung Sudah
Promotion menyediakan kegiatan NGO menyediakan dana
dana atau sumber Indonesia Goes dan sumber daya
daya lainnya yang Pink, yaitu “Be lainnya yang
dimiliki The Hope” dimiliki
perusahaan untuk charity dinner perusahaan untuk
meningkatkan yang bertujuan meningkatkan
kesadaran untuk kesadaran
masyarakat meningkatkan masyarakat
terhadap kegiatan kesadaran terhadap kegiatan
sosial atau untuk terhadap kanker sosial.
mendukung payudara.
pengumpulan Mendukung
dana, partisipasi perusahaan
dari masyarakat Krakakoa yang
atau perekrutan bertujuan untuk
tenaga sukarela meningkatkan
untuk suatu kesejahteraan
kegiatan tertentu. petani cokelat.
82
2 Cause Related Perusahaan Menyumbangkan Sudah
Marketing memiliki 100% dari hasil berkontribusi
komitmen untuk penjualan voucher untuk
menyumbangkan makan malam di menyumbang-kan
persentase acara “Be The persentase dari
tertentu dari Hope” charity penjualan produk
penghasilannya dinner. pada waktu
untuk suatu Menyumbangkan tertentu.
kegiatan sosial 20% dari
berdasarkan keuntungan
besarnya penjualan voucher
penjualan produk. cocktail dan
Kegiatan ini makan malam di
biasanya acara emphemeral
didasarkan dinner dengan
kepada penjualan Krakakoa, untuk
tertentu, untuk petani cokelat
jangka waktu lokal milik
tertentu. Krakakoa.
3 Corporate Perusahaan Melakukan Sudah
Social mengembangkan kegiatan bersih- melaksanakan
Marketing dan melaksanakan bersih pantai di kegiatan CSR
kampanye untuk Pantai Petitenget dalam bentuk
mengubah dan mengikuti menjaga
perilaku acara kelestarian
masyarakat International lingkungan hidup.
dengan tujuan Coastal Beach
meningkatkan Cleanup 2018 dan
kesehatan dan 2019.
keselamatan
publik, menjaga
kelestarian
lingkungan hidup
serta
meningkatkan
kesejahteraan
masyarakat.
4 Corporate Perusahaan Tidak melakukan. Belum
Philanthropy memberikan memberikan
sumbangan sumbangan
langsung dalam langsung kepada
bentuk derma lembaga sosial
untuk kalangan maupun kalangan
masyarakat masyarakat
tertentu. tertentu.
Sumbangan
83
tersebut biasanya
berbentuk
pemberian uang
secara tunai,
bingkisan atau
paket bantuan
atau pelayanan
secara cuma-
cuma.
5 Community Inisiatif dari Mengerahkan 30 Sudah memiliki
Volunteering perusahan untuk orang karyawan inisiatif untuk
mendukung dan untuk melakukan mendorong para
mendorong para bersih-bersih karyawan untuk
karyawan, rekan pantai di Pantai mendukung
bisnis, atau Petitenget. kegiatan
anggota waralaba lingkungan
untuk merelakan perusahaan.
sedikit waktunya
untuk mendukung
sebuah komunitas
organisasi.
6 Socially Perusahaan Berinvestasi Sudah
Responsible melakukan kepada pemasok melaksanakan
Business kegiatan bisnis lokal kerajinan investasi yang
Practice melampaui tangan dan mendukung
aktivitas bisnis perhiasan di kesejahteraan
yang diwajibkan Ubud, serta komunitas.
oleh hukum serta pemasok lokal
melaksanakan sayur-sayuran di
investasi yang Desa Baturiti.
mendukung
kegiatan sosial
dengan tujuan
meningkatkan
kesejahteraan
komunitas dan
memelihara
lingkungan hidup.
Sumber: Jambuluwuk Oceano Seminyak (2020)
Berdasarkan pada data Tabel 5.6, dapat dilihat bahwa Jambuluwuk Oceano
Seminyak memiliki kegiatan CSR dalam bentuk cause promotion, cause related
84
responsible business practice. Bentuk CSR cause promotion dicerminkan dari hasil
Tahun 2017 kami bekerjasama dengan NGO Indonesia Goes Pink (IGP)
mengadakan “Be The Hope” charity dinner dengan tujuan untuk
meningkatkan kesadaran terhadap breast cancer. Yang terakhir, tahun 2018
kami bekerjasama dengan sustainable chocolate business company yaitu
Krakakoa. Jadi dengan mengadakan acara dinner, di mana kami berharap
dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk selalu mendukung
perusahaan lokal yang memanfaatkan petani-petani lokal di Indonesia.
Bentuk CSR cause related marketing dicerminkan dari hasil wawancara (2020)
sebagai berikut :
Untuk supplier produk di J-Gallery, kami ambil dari Ubud. Khusus untuk
perhiasan diambilnya di Celuk. Untuk bahan sayur-sayuran di Fresto
Restaurant kami mengambil dari petani di Desa Baturiti. Bahkan chef
restoran kami datang langsung kesana untuk memastikan kalau memang
sayur-sayuran yang dihasilkan merupakan sayuran yang terbaik.
melakukan aksi bersih-bersih pantai di Pantai Petitenget dan pada 2018 dan 2019
mengikuti acara dengan kegiatan yang sama, yaitu International Coastal Cleanup.
Hotel mengerahkan hingga tiga puluh orang karyawan untuk secara sukarela
85
5.2.2 Analisis Media Pengungkapan CSR pada Hotel SMEs di Kawasan
Seminyak
CSR yang digunakan oleh Daun Hotel Seminyak, Casa Kayu Aya Hotel, De Vins
Sky Hotel Seminyak, Hotel Liberta Seminyak dan Jambuluwuk Oceano Seminyak
dilakukan komparasi teoritits dan empiris yang ditunjukkan pada Tabel 5.7 berikut.
Tabel 5.7
Analisis Media Pengungkapan CSR
No Hotel Teori Implementasi Analisis
(Pastrana &
Sriramesh,
2014:19)
1 Daun Bali a. Media offline: Media: Belum
Seminyak meeting, WhatsApp menggunakan
Hotel WOM, Group dan media laman
koran/poster, morning resmi untuk
laporan briefing mengungkapkan
tahunan. CSR, namun
b. Media online: sudah
laman resmi, menggunakan
sosial media, aplikasi online
periklanan WhatsApp untuk
online. melaporkan
kegiatan CSR.
2 Casa Kayu a. Media offline: Media: word of Belum
Aya Hotel meeting, mouth (WOM) menggunakan
WOM, media laman
koran/poster, resmi maupun
laporan media online
tahunan. lainnya untuk
b. Media online: mengungkapkan
laman resmi, CSR.
sosial media,
periklanan
online.
86
3 De Vins Sky a. Media offline: Media: laporan Belum
Hotel meeting, tahunan, menggunakan
Seminyak WOM, Intsagram dan media laman
koran/poster, monthly resmi, namun
laporan meeting. sudah
tahunan. menggunakan
b. Media online: media online
laman resmi, seperti Instagram.
sosial media,
periklanan
online.
4 Hotel a. Media offline: Media: rapat Belum
Liberta meeting, internal menggunakan
Seminyak WOM, media laman
koran/poster, resmi maupun
laporan media online
tahunan. lainnya untuk
b. Media online: mengungkapkan
laman resmi, CSR.
sosial media,
periklanan
online.
5 Jambuluwuk a. Media offline: Media: Belum
Oceano meeting, briefing, menggunakan
Seminyak WOM, management media laman
koran/poster, meeting, email resmi untuk
laporan mengungkapkan
tahunan. CSR, namun
b. Media online: sudah
laman resmi, menggunakan
sosial media, media online
periklanan email dalam
online. melaporkan
kegiatan CSR.
Sumber: Wawancara (2020)
Pada data Tabel 5.7, terlihat bahwa kelima hotel SMEs melakukan
pengungkapan CSR melalui media offline dan online. Daun Bali Seminyak Hotel
87
kegiatan CSR yang akan dilaksanakan secara singkat, sehingga yang
halnya dengan media pengungkapan CSR yang digunakan oleh Casa Kayu Aya
Hotel. Pihak hotel melaporkan kegiatan CSR secara langsung ke pemilik. Hal
ini dilakukan karena pemilik juga mempunyai jam kerja tertentu di Casa Kayu
Aya Hotel.
digunakan adalah laporan tahunan CSR, monthly meeting dan sosial media
kegiatan CSR kepada pihak eksternal hotel (Teoh dan Thong, 1984) di mana
pelanggan termasuk di dalamnya. Dalam hal ini, De Vins Sky Hotel Seminyak
beberapa konten CSR ke Instagram. Akan tetapi, laporan tahunan CSR yang
dimiliki tidak dapat ditunjukkan. Hal ini disebabkan terdapat beberapa rincian
internal hotel yang dilakukan setiap minggu. Rapat internal diikuti oleh masing-
kegiatan CSR hanya dibagikan kepada pihak internal Hotel Liberta Seminyak.
88
mendiskusikan kegiatan CSR. Ketika kegiatan CSR sudah berlangsung,
dilakukan evaluasi saat management meeting. Materi laporan kegiatan CSR juga
melakukan CSR, oleh sebab itu penelitian ini menilai media pengungkapan
mengungkapkan kegiatan CSR pada kelima hotel SMEs adalah sosial media
(30%), WOM (10%), internal briefing (20%), laporan tahunan (10%), meeting
(30%). Berdasarkan hasil tersebut, dapat dilihat bahwa kelima hotel SMEs
dalam penilitian ini tidak mengungkapan CSR pada laman resmi. Pengungkapan
CSR paling banyak dilakukan dengan sosial media dan saat rapat atau meeting
secara signifikan. Hal ini menunjukkan pihak hotel SMEs menghadapi kendala
5.2.3.1 Analisis Teoritis dan Empiris Terhadap Kendala Hotel SMEs dalam
Melakukan Pengungkapan CSR pada Laman Resmi
dalam penelitian ini, terlihat bahwa kelima hotel tidak ada yang menggunakan
laman resmi dalam mengungkapkan CSR. Hal ini mengindikasikan bahwa hotel
89
pengungkapan CSR di Daun Hotel Seminyak, Casa Kayu Aya Hotel, De Vins Sky
dilakukan komparasi teoritits dan empiris yang ditunjukkan pada Tabel 5.8 berikut.
Tabel 5.8
Analisis Kendala Hotel SMEs dalam Melakukan Pengungkapan CSR
pada Laman Resmi
Teori
No Hotel (Mahyuni, Implementasi Analisis
2016:106)
1 Daun Bali 1. Hotel tidak Kendala: belum Kendala
Seminyak memiliki adanya rencana ditemukan pada
Hotel kontribusi yang jelas dalam keputusan
yang besar proses manajemen
dalam CSR. pengungkapan hotel untuk
2. Publikasi CSR CSR di laman mengungkapkan
kurang relevan resmi. CSR di laman
untuk resmi yang
pelanggan atau belum
guest. ditentukan.
2 Casa Kayu 3. Menciptakan Kendala: SDM Kendala
Aya Hotel citra yang terbatas ditemukan pada
perusahaan dan saat ini ketersediaan
yang baik tidak SDM yang
dengan memerlukan terbatas dan
melakukan publikasi CSR pengungkapan
CSR lebih di website. CSR pada laman
penting resmi tidak
dibandingkan menjadi
mempublikasi prioritas hotel.
3 De Vins kan kegiatan Kendala: SDM Kendala
Sky Hotel CSR yang terbatas ditemukan pada
Seminyak perusahaan. dan saat ini ketersediaan
4. Masyarakat berfokus kepada SDM yang
lokal akan digital terbatas dan
mempertanyak marketing, SEO, melakukan CSR
an ketulusan promosi lebih diperlukan
kontribusi produk/layanan tanpa
perusahaan hotel. melakukan
dalam CSR pengungkapan
apabila di laman resmi.
4 Hotel kegiatan CSR Kendala: Kendala
Liberta dipublikasikan publikasi CSR ditemukan pada
Seminyak pandangan
90
belum pihak hotel yang
diperlukan hotel. merasa masih
belum
memerlukan
pengungkapan
CSR di laman
resmi.
5 Jambuluwu Kendala: beban Kendala
k Oceano kerja digital ditemukan pada
Seminyak marketing hotel tidak tersedia
yang tinggi. SDM yang
dapat mengelola
laman resmi
perusahaan
dalam hal
pengungkapan
CSR.
Sumber: Wawancara (2020)
Berdasarkan pada data Tabel 5.8, ditunjukkan bahwa kendala yang dihadapi
kelima hotel SMEs dalam mengungkapan CSR pada laman resmi yaitu :
kerja yang ahli dalam bidang teknologi dan public relation. Casa Kayu Aya
menyebutkan bahwa pihak hotel tidak memiliki tenaga yang cukup dalam
Casa Kayu Aya Hotel dan Hotel Liberta Seminyak menyatakan bahwa
pengungkapan CSR melalui laman resmi perusahaan saat ini tidak diperlukan.
Hal ini disebabkan pihak hotel yang menganggap bahwa hotel kecil tidak
Pendapat ini dapat muncul apabila hotel SMEs beranggapan bahwa pihaknya
91
belum memiliki kontribusi yang besar pada kegiatan CSR, sehingga hotel
c. Pengungkapan CSR pada Laman Resmi Belum Menjadi Prioritas Hotel SMEs
Pengungkapan CSR melalui laman resmi tidak dilakukan karena hotel tidak
memiliki perhatian lebih pada publikasi CSR itu sendiri. Seperti yang terjadi
pada Daun Bali Seminyak Hotel di mana pihak manajemen hotel belum
tidak ada dorongan atau motivasi yang lebih sehingga hotel tidak melakukan
Vins Sky Hotel Seminyak adalah promosi produk atau pelayanan yang dimiliki
hotel, digital marketing dan Search Engine Optimization (SEO). Hal ini
CSR.
masing hotel SMEs di Kawasan Seminyak. Keabsahan data diuji dengan mengecek
dan membandingkan data yang diperoleh dari wawancara dengan informan di hotel
Berikut merupakan data pendukung yang didapatkan dari hasil wawancara di Daun
92
Bali Seminyak Hotel, Casa Kayu Aya Hotel, De Vins Sky Hotel Seminyak, Hotel
Berdasarkan hasil analisis data implementasi CSR, Daun Bali Seminyak Hotel
rutin safety equipment hotel, menyediakan tempat cuci tangan di depan lobby
hotel dan mendorong karyawan untuk membawa botol minum isi ulang.
bersih-bersih pantai dan pengecekan safety equipment hotel. Hal ini diperkuat
dengan dokumentasi kegiatan sebagai berikut seperti pada Gambar 5.1, 5.2, 5.3,
Gambar 5.1
CSR Bersih-Bersih Pantai di Pantai Petitenget
93
Gambar 5.2
CSR Pengecekan Safety Equipment Hotel
Gambar 5.3
Penyediaan Galon untuk Mengisis Ulang Air Minum
di Departemen Food & Beverage
Gambar 5.4
Penyediaan Tempat Cuci Tangan di Depan Lobby
94
2. Casa Kayu Aya Hotel
Berdasarkan hasil analisis data implementasi CSR, Casa Kayu Aya Hotel
Banjar Tagtag. Akan tetapi, pihak hotel tidak dapat menunjukkan laporan atau
dilakukan oleh pihak hotel didukung oleh hasil wawancara dengan bendahara
STT Banjar Tagtag pada lampiran 7. Bentuk implementasi CSR di Casa Ayu
Aya Hotel diperkuat dengan dokumentasi kegiatan sebagai berikut seperti pada
Gambar 5.5
CSR Bersih-Bersih Pantai di Pantai Petitenget
95
3. De Vins Sky Hotel Seminyak
sponsor dana untuk membantu korban bencana alam dan mengadakan program
social marketing yang dilakukan, yaitu membersihkan area jalan dan Pantai
erupsi Gunung Agung, mengadakan program donor darah dan cooking class
memberikan bantuan ke SDN 2 Tenganan dan Panti Asuhan Dharma Jati, serta
program donor darah. Akan tetapi pihak hotel tidak dapat menunjukkan laporan
kesehatan untuk donor darah dan masyarakat yang berkenan dapat mengikuti
96
diperkuat dengan dokumentasi kegiatan sebagai berikut seperti pada Gambar
5.6, 5.7, 5.8, 5.9, 5.10, 5.11, 5.12, 5.13, 5.14, 5.15 di bawah ini :
Gambar 5.6
Poster Kegiatan Donor Darah
Gambar 5.7
CSR Bersih-Bersih di Area Petitenget
Gambar 5.8
CSR Bersih-Bersih Pantai di Pantai Petitenget
97
Gambar 5.9
CSR Memberikan Bantuan ke Keluarga Alisa
di Desa Panglatan
Gambar 5.10
CSR Bantuan Kepada Korban Tanah Longsor
Di Desa Songan, Bangli
Gambar 5.11
CSR Bantuan Kepada Korban Erupsi Gunung Agung
98
Gambar 5.12
CSR Donor Darah
Gambar 5.13
CSR Mengunjungi SDN 2 Tenganan
Gambar 5.14
CSR Mengunjungi Panti Asuhan Dharma Jati
99
Gambar 5.15
Kegiatan Cooking Class di BLU Sky Seminyak
barang ke Panti Sosial Tresna Wredha Wana Seraya. Pada setiap kegiatan CSR
yang dilakukan, hotel mengerahkan lima belas hingga tiga puluh orang
dengan dokumentasi kegiatan sebagai berikut seperti pada Gambar 5.16, 5.17
di bawah ini :
100
Gambar 5.16
CSR ke Panti Sosial Tresna Wredha Wana Seraya
Gambar 5.17
CSR Bersih-Bersih Pantai di Pantai Petitenget
acara “Be The Hope” charity dinner untuk meningkatkan kesadaran terhadap
petani cokelat lokal. Kegiatan cause related marketing yang dilakukan, yaitu
101
“Be The Hope” charity dinner dan menyumbangkan 20% dari hasil penjualan
kepada petani cokelat lokal. Kegiatan cause social marketing yang dilakukan,
business practice yang dilakukan, yaitu memiliki pemasok lokal di Ubud untuk
sebagai berikut seperti pada Gambar 5.18, 5.19, 5.20, 5.21, 5.22, 5.23, 5.24 di
bawah ini :
Gambar 5.18
Poster “Be The Hope” charity dinner
102
Gambar 5.19
Poster Emphemeral Dinner dengan Krakakoa
Gambar 5.20
Pemberian Hasil Penjualan Voucher Charity Dinner
Kepada Indonesia Goes Pink
103
Gambar 5.21
CSR Bersih-Bersih Pantai di Pantai Petitenget
Gambar 5.22
CSR Bersih-Bersih Pantai Pada Bali International Coastal Beach Cleanup
Tahun 2018 dan 2019
Gambar 5.23
Produk di J-Gallery Seminyak
104
Gambar 2.24
Chef Frestro Restaurant Mengunjungi Pemasok Sayur
di Desa Baturiti
105
BAB VI
PENUTUP
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada Bab V, pada Bab ini memuat
6.1. Simpulan
a. Bentuk implementasi CSR yang paling banyak dilakukan oleh hotel SMEs di
Seminyak adalah media offline dan online. Media offline yang digunakan, yaitu
melalui meeting, word of mouth (WOM) dan briefing. Media online yang
pada laman resmi belum diperlukan, pengungkapan CSR pada laman resmi
6.2. Saran
106
CSR lainnya yang berbentuk cause promotion, cause related marketing dan
107
DAFTAR PUSTAKA
Efiong, E. J., Usang, O. U., Inyang, I. O., dan Effiong, C. (2013). Corporate social
responsibility in small and medium scale enterprises in Nigeria: An
example from the hotel industry. International Journal of Business and
Management, 8(14), 119.
Elkington, J. (1998). Partnerships from cannibals with forks: The triple bottom line
of 21st‐century business. Environmental quality management, 8(1), 37-
51.
Jefkins, Frank. (2004). Public Relations: Edisi Kelima. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Kotler, P., dan Lee, N. (2005). Corporate Social Responsibility: Doing the Most
Good for Your Company and Your Cause. John Wiley&Sons. Inc,
Canada.
108
Lodhia, S. K. (2006). The world wide web and its potential for corporate
environmental communication: a study into present practices in the
Australian minerals industry. The International Journal Of Digital
Accounting Research, 6 (11), hlm. 65- 94.
Mankelow, G., dan Quazi, A. (2007). Factors affecting SMEs motivations for
corporate social responsibility. In 3Rs: Reputation, Responsibility &
Relevance: Australian and New Zealand Marketing Academy
(ANZMAC) Conference 2007 (ANZMAC 2007) (pp. 2367-2374).
Australian and New Zealand Marketing Academy.
Matten, D., dan Moon, J. (2008). “Implicit” and “explicit” CSR: A conceptual
framework for a comparative understanding of corporate social
responsibility. Academy of management Review, 33(2), 404-424.
109
Pérez, A. (2015). Corporate social responsibility communication in the Spanish
hospitality sector. Cuadernos de Turismo, (36), 485-489.
Teoh, H. Y., dan Thong, G. (1984). Another look at corporate social responsibility
and reporting: an empirical study in a developing country. Accounting,
Organizations and Society, 9(2), 189-206.
Wibisono, Yusuf. 2007. Membedah Konsep dan Aplikasi CSR. Gresik: Fascho
Publishing.
Williams SM, Ho Wern Pei CA. (1999). Corporate social disclosures by listed
companies on their web sites: an international comparison. The
International Journal of Accounting, 34(3), 389-419.
110
LAMPIRAN
No Dimensi Informan
1 Cause Promotion Pemilik/Manajer
Apakah hotel menyediakan dana atau sumber daya Hotel
lainnya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat
atau mendukung pengumpulan dana, partisipasi
masyarakat maupun perekrutan tenaga sukarela
untuk kegiatan sosial dan lingkungan ?
2 Cause Related Marketing Pemilik/Manajer
Apakah hotel berkomitmen untuk menyumbangkan Hotel
persentase tertentu dari penghasilan hotel untuk
kegiatan sosial dan lingkungan berdasarkan
penjualan produk ?
3 Corporate Societal Marketing Pemilik/Manajer
Apakah hotel sudah menggalangkan dan Hotel
melaksanakan program tentang lingkungan hidup,
kesehatan, keselamatan umum, serta meningkatkan
kesejahteraan masyarakat ?
4 Corporate Philanthropy Pemilik/Manajer
Apakah hotel pernah secara langsung memberikan Hotel
bantuan dalam bentuk uang tunai, paket bantuan
atau pelayanan secara sukarela kepada lembaga
sosial, masyarakat atau komunitas tertentu ?
5 Community Volunteering Pemilik/Manajer
Apakah hotel mendorong karyawan, pemasok, dan Hotel
stakeholders untuk menyisihkan waktunya secara
sukarela untuk berkontribusi atau berpartisipasi
dalam organisasi masyarakat lokal atau program
CSR yang dimiliki hotel ?
6 Socially Responsible Busines Practice Pemilik/Manajer
Apakah hotel sudah berinvestasi pada organisasi Hotel
atau komunitas yang mendukung kegiatan sosial
dan lingkungan ?
7 Apakah media komunikasi yang digunakan hotel Pemilik/Manajer
dalam melaporkan CSR ? Hotel
8 Apakah kendala yang dihadapi hotel dalam Pemilik/Manajer
melakukan pengungkapan CSR pada laman resmi Hotel
hotel ?
111
Lampiran 2 : Hasil Wawancara di Daun Bali Seminyak Hotel
112
sukarela kepada lembaga sosial, Awalnya memang kita berencana tahun ini
masyarakat atau komunitas menyalurkan paket bantuan tersebut, tetapi
tertentu ? karna situasi tidak memungkinkan, jadi rencana
kegiatan akan dilakukan di tahun 2021.
5 Community Volunteering Di setiap departemen ada perwakilannya 1 orang
Apakah hotel mendorong dan beberapa di upper management level.
karyawan, pemasok, dan Tergantung kegiatan dan tidak ada patokannya
stakeholders untuk menyisihkan harus berapa orang karyawan yang ikut. Kalau
waktunya secara sukarela untuk beach cleaning bisa sampai 15 orang lebih dan
berkontribusi atau berpartisipasi regular cek untuk safety equipment itu setiap
dalam organisasi masyarakat departemen ikut secara bergantian. Memang
lokal atau program CSR yang baru karyawan saja yang sebagai volunteer. Dari
dimiliki hotel ? suppliers atau stakeholders lainnya belum ikut.
6 Socially Responsible Business Kalau investasi di tempat lain berupa dana
Practice untuk kegiatan CSR gitu belum pernah.
Apakah hotel sudah berinvestasi Menurut saya untuk hotel sekelas hotel Daun
pada organisasi atau komunitas ini masih sulit ya untuk berinvestasi seperti itu,
yang mendukung kegiatan sosial karena kan kita ada batasan dana juga, beda
dan lingkungan ? dengan hotel bintang 5.
7 Apakah media komunikasi yang Jika ada kegiatan CSR yang memakan biaya,
digunakan hotel dalam pencatatan dilakukan di laporan keuangan
melaporkan CSR ? hotel. Untuk pelaporan kegiatannya saja
dilakukan di WA group dan morning briefing.
Tidak ada laporan khusus untuk CSR.
8 Apakah kendala yang dihadapi Sebenarnya kita sudah mau publish di website
hotel dalam melakukan mulai dari tahun 2019. Tapi karena kegiatan
pengungkapan CSR pada laman CSR kita juga belum terorganisir dan rencana
resmi hotel ? untuk mempublikasikan kegiatannya belum
jelas, jadi belum terlaksana. Untuk budget di
tahun 2020 sudah kita masukan biayanya dan
merombak konten di website kita. Di tahun
2020 kita rencanya seperti itu dan projek itu
sedang dalam proses.
113
Lampiran 3 : Hasil Wawancara di Casa Kayu Aya Hotel
114
stakeholders untuk menyisihkan orang dari keluarga owner juga ikut. Hanya itu
waktunya secara sukarela untuk saja partisipannya karena skala kegiatannya juga
berkontribusi atau berpartisipasi tidak besar.
dalam organisasi masyarakat
lokal atau program CSR yang
dimiliki hotel ?
6 Socially Responsible Business Kalau investasi di organisasi lain selain bantuan
Practice ke Banjar Tagtag, belum ada.
Apakah hotel sudah berinvestasi
pada organisasi atau komunitas
yang mendukung kegiatan sosial
dan lingkungan ?
7 Apakah media komunikasi yang Karena owner selalu ada di hotel, setiap ada
digunakan hotel dalam
laporan tentang CSR, saya selalu
melaporkan CSR ? menyampaikan langsung ke owner. Kami tidak
ada peraturan yang sistematis untuk pelaporan
CSR.
8 Apakah kendala yang dihadapi Karena Casa Kayu Aya ini hotel kecil, jadi
hotel dalam melakukan kami rasa publish di website itu masih belum
pengungkapan CSR pada laman perlu. Itu pasti perlu tenaga juga untuk
resmi hotel ? mengelola, belum ada yang expert di bidang
tersebut. Di sosial media juga belum pernah
kami publish, karena untuk sekarang masih
belum kesana fokusnya.
115
Lampiran 4 : Hasil wawancara di De Vins Sky Hotel Seminyak
116
Sebagai bentuk apresiasi De Vins Sky kepada tamu
hotel yang menginap, kami adakan kegiatan
cooking class.
4 Corporate Philanthropy Selalu dilakukan dengan rutin. Dua tahun terakhir
Apakah hotel pernah secara ini hotel memberikan bantuan sembako dan uang
langsung memberikan tunai ke Panti Asuhan Dharma Jati, kepada
bantuan dalam bentuk uang keluarga Alisa, kepada korban bencana erupsi
tunai, paket bantuan atau Gunung Agung dan tanah longsor di Desa Songan.
pelayanan secara sukarela Pelayanan donor darah juga dilakukan setiap
kepada lembaga sosial, anniversary hotel dan itu bekerjasama dengan PMI
masyarakat atau komunitas dan Klinik Bhaktivedanta. Setiap bulan,
tertentu ? perwakilan dari pihak desa mengambil dana yang
kami berikan untuk desa.
5 Community Volunteering Untuk bersih-bersih di setiap departemen wajib
Apakah hotel mendorong ada perwakilan untuk ikut. Sehingga kalau
karyawan, pemasok, dan ditotalkan ada sekitar 50-70 orang karyawan yang
stakeholders untuk ikut. Untuk kegiatan donor darah diwajibkan untuk
menyisihkan waktunya semua karyawan melakukan tes kesehatan
secara sukarela untuk sehingga bisa ikut melakukan donor. Tetapi kalau
berkontribusi atau untuk kegiatan yang lokasinya bukan di Seminyak,
berpartisipasi dalam karyawan yang kami ikutkan juga terbatas karena
organisasi masyarakat lokal masalah transportasi juga dan jumlahnya bisa
atau program CSR yang sampai 10 orang karyawan.
dimiliki hotel ?
6 Socially Responsible Berinvestasi dalam hal kami menaruh sejumlah
Business Practice uang di organisasi gitu belum ada. Tapi kalau
Apakah hotel sudah kerjasama dalam hal penyaluran bantuan untuk
berinvestasi pada organisasi kegiatan sosial seperti itu ada dengan pihak PHRI
atau komunitas yang Bali, PMI, Klinik Bhaktivedanta dan pihak Desa
mendukung kegiatan sosial Petitenget.
dan lingkungan ?
7 Apakah media komunikasi Kami masih mencoba lebih transparan untuk
yang digunakan hotel dalam mengkomunikasikan kegiatan CSR karena kami
melaporkan CSR ? bangga melakukan hal positif seperti itu. Setiap
pre dan post kegiatan CSR selalu didiskusikan saat
monthly meeting bersama HRD, PR kami dan
jajaran lainnya. Sebenarnya sekarang kegiatan
CSR hotel ada beberapa yang pernah kami share
di Instagram. Kami membuat pelaporan CSR tapi
sifatnya lebih confidential.
8 Apakah kendala yang Pertama karena kami masih kekurangan manning
dihadapi hotel dalam untuk mengurus website. Di manajemen hanya ada
melakukan pengungkapan satu orang yang mengelola, yaitu digital marketing
CSR pada laman resmi hotel executive kami. Fokus digital marketing hotel
? masih di promosi produk/pelayanan hotel, digital
marketing, SEO (Search Engine Optimization),
117
jadi belum fokus untuk mengurus informasi
internal hotel. Kalau bisa saya simpulkan karena
kekurangan manning sehingga masih belum
memperhatikan hal-hal kecil seperti itu.
118
Lampiran 5 : Hasil wawancara di Hotel Liberta Seminyak
119
berkontribusi atau berpartisipasi
dalam organisasi masyarakat
lokal atau program CSR yang
dimiliki hotel ?
6 Socially Responsible Business Saat ini kami belum memutusukan untuk
Practice bersinergi dengan organisasi lain dalam kegiatan
Apakah hotel sudah berinvestasi CSR Hotel Liberta. Karena hotel kami bisa
pada organisasi atau komunitas dikatakan sebagai hotel kecil, keuangan hotel
yang mendukung kegiatan juga belum stabil hingga dapat memutuskan
sosial dan lingkungan ? untuk melakukan kegiatan yang diluar CSR
yang sudah kita lakukan sekarang ini.
7 Apakah media komunikasi yang Kami selalu mengadakan rapat internal untuk
digunakan hotel dalam mengevaluasi setiap kegiatan CSR yang sudah
melaporkan CSR ? berjalan. Dalam evaluasi tersebut untuk
melaporkan kegiatannya bagaimana.
8 Apakah kendala yang dihadapi Sebenarnya tidak ada kendala karena kami juga
hotel dalam melakukan belum mencoba untuk melakukan publikasi
pengungkapan CSR pada laman dalam bentuk apapun tentang CSR. Menurut
resmi hotel ? kami, publikasi kegiatan CSR Hotel Liberta
untuk saat ini masih belum diperlukan saja.
120
Lampiran 6 : Hasil wawancara di Jambuluwuk Oceano Seminyak
121
melestarikan budaya Bali dengan cara kami
sendiri.
4 Corporate Philanthropy Belum untuk saat ini karena memang belum ada
Apakah hotel pernah secara urgensi dan rencana dari pihak manajemen
langsung memberikan bantuan perusahaan untuk memberikan bantuan uang
dalam bentuk uang tunai, paket tunai secara langsung. Kalau untuk bantuan ke
bantuan atau pelayanan secara NGO baru kepada IGP dan Krakakoa.
sukarela kepada lembaga sosial,
masyarakat atau komunitas
tertentu ?
5 Community Volunteering Kegiatan bersih-bersih pantai biasanya sampai
Apakah hotel mendorong 30 orang dan itu semua termasuk manajer,
karyawan, pemasok, dan pegawai outsourcing dan intern.
stakeholders untuk menyisihkan
waktunya secara sukarela untuk
berkontribusi atau berpartisipasi
dalam organisasi masyarakat
lokal atau program CSR yang
dimiliki hotel ?
6 Socially Responsible Business Kami ada memiliki MoU dengan English One.
Practice Jadi alumni dari English One itu beberapa kami
Apakah hotel sudah berinvestasi rekrut untuk menjadi staff disini. Selain itu
pada organisasi atau komunitas untuk supplier produk di J-Gallery, kami ambil
yang mendukung kegiatan sosial dari Ubud. Khusus untuk perhiasan diambilnya
dan lingkungan ? di Celuk. Untuk bahan sayur-sayuran di Fresto
Restaurant kami mengambil dari petani di Desa
Baturiti. Bahkan chef restoran kami datang
langsung kesana untuk memastikan kalau
memang sayur-sayuran yang dihasilkan
merupakan sayuran yang terbaik.
7 Apakah media komunikasi yang Selalu saat mendekati hari saat akan melakukan
digunakan hotel dalam CSR kita briefing, setelah itu dirapatkan di
melaporkan CSR ? management meeting juga. Untuk laporan ke
owner dilakukan oleh GM hotel melalui email.
Kalau di sosial media memang belum ada
karena untuk sekarang kita masih berfokus ke
perkembangan perusahaan.
8 Apakah kendala yang dihadapi Pertama, orang yang bertanggung jawab dalam
hotel dalam melakukan melakukan publikasi setiap kegiatan CSR itu
pengungkapan CSR pada laman perlu dipertimbangkan karena beban kerja yang
resmi hotel ? dimiliki tim digital marketing Jambuluwuk
Oceano sudah cukup banyak. Kedua, kami perlu
melakukan research ke kompetitor kami yang
memang melakukan pengungkapan di website
mereka. Apa keuntungan yang bisa didapatkan
dari insiatif itu. Banyak pertimbangan yang
122
harus dilakukan dan saat ini masih belum ada
inisiatif Hotel Jambuluwuk untuk publikasi CSR
hotel.
123
Lampiran 7 : Hasil Wawancara dengan Informan Banjar Tagtag
124
viii
xiv
xv