1.1 ISTILAH-ISTILAH
Ada beberapa sebutan untuk sakramen imamat ( Martasudjita; 2003:370)
a. Sakramen Imamat: kata atau istilah “imamat”, lebih diutamakan pada tugas-tugas
menguduskan, seperti pelayanan ekaristi dan pemberian absolusi sakramen tobat.
Selain itu, tugas imamat juga meliputi bidang penggembalaan, pelayanan, dan
pengudusan.
b. Sakramen Tahbisan: kata atau istilah “tahbisan” berasal dari bahasa Latin dan sangat
populer sejak skolastik yaitu “sacramentum ordinis” yang di mana aspek jabatan lebih
ditekankan. Kata “tahbisan” mau menekankan aspek peristiwa penuh rahmat yang
mengubah dan menguduskan seseorang menjadi pemimpin gereja. Jadi, istilah
“sakramen tahbisan” umumnya bisa merangkum keseluruhan tugas kepemimpinan.
Dalam perjanjian lama, jabatan imamat sangat istimewa, karena dia sebagai
pengantara Yahwe dan umat Israel. Jabatan imam dalam PL harus berdasarkan
keturunan, yaitu keturunan Lewi. Jadi, semua pria yang berasal dari keturunan
Lewi berhak untuk mendapatkan jabatan imam.
Ciri- ciri khas Imamat Perjanjian Lama
Seorang imam setelah ditahbiskan, harus dipisahkan dari rakyat biasa
untuk menjaga kesuciannya dan menunukan jabatannya, serta perbedaan
fungsi.
Jabatan imama berhubungan erta dengan ibadat di bait suci,yaitu
mempersembahkan kurban darah anak domba danmemimpin ibadat.
Imam memberkati umat dengan menyeruhkan nama Yahwe atas umat.
Imam juga mempunyai wewenang untuk menentukan najis dan tidak
najisnya seseorang serta menyelenggarakan upacara oentahiran bagi yang
najis.
1.2.2 Imamat dalam Perjanjian Baru
Dalam perjanjian baru, hanya ada satu Imam Besar Agung yaitu Yesus Kristus. Yesus
bukan keturunan imam (Lewi), tetapi dari keturunana Daud yang adalah raja. Yesus
disebut Imam Besar Agung karena ia memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki oleh
imam-imam dari PL dan PB.
a. Yesus Kristus adalah pribadi yang memiliki dua kodrat yaitu insani (manusia)
dan ilahi (Allah). Yesus adalah Allah yang kekal, yang menjelma menjadi
manusia dengan keluar dari rahim sang perawan Maria dan dalam naungan
Roh Kudus. Melalui Yesus, Allah mewahyukan dirinya secara penuh.
b. Yesus kristus adalah Imam Besar Agung menurut peraturan Melkisedek, yang
di mana tidak berasal dari garis keturunan, melainkan bergantung pada pribadi
seseorang. Tetapi Yesus tidak memuliakan dirinya sendiri, melainkan Allah
Bapa yang mengutus Yesus.
c. Yesus Kristus sebagai Imam Besar Agung, karena ia sendiri adalah seorang
imam dan korban yang mempersembahkan dirinya untuk penghapusan dosa-
dosa manusia. Pengorbannya itu, karena kasih yang besar kepada manusia dan
ketaatannya kepada bapa.
d. Oleh kurban Kristus Imam Agung, kita semua dikuduskan satu kali untuk
selama-lamanya.
e. Penghapusan dosa sudah sempurna,dan apa yang dinubuatkan dalam Perjanjian
Lama tentang Mesias, kini sudah digenapi.
Ada dua macam imamat yaitu imamat umum dan imamat jabatan (sakramental)
Yesus menjadikan kita semua sebagai imam –imam yang disebut imamat umum
yang diperoleh melalui pembabtisan. Dengan menerima sakramen baptis, kita
disatukan dengan Kristus, Imam Agung dan digabungkan menjadi suatu kerajaan
imam-imam bagi Allah. Semua umat beriman adalah anggota tubuh Kristus dan
sebagai anggota kita harus ikut serta dalam setiap tugas dan karya dari semua
anggota yang lain.
a. Dengan menjadi imam bagi Allah, maka semua umat Allah bersama dengan
kristus dapat berhubungan dengan Allah secara langsung. Sedangkan dalam
PL, hanya imam agung yang yang dapat masuk ke tempat terkudus dan hanya
sekali dalam setahun yaitu pada hari perdamaian. Tetapi dalam kristus semua
umat Allah dapat mengambil bagian dalam tugas imamatnya atau menjadi
imam bagi Allah.
b. Sebagai imam, kristus telah mengurbankan dirinya bagi Allah dan bagi kita
semua. Maka dari itu, kita harus mempersembahkan diri kita sebagai kurban
yang hidup, yang suci yang berkenan kepada Allah, sebagai ibadat yang sejati
dengan perantaraan Kristus Tuhan.
c. Imamat umum umat Allah juga mengandung makna: mengambil bagian
dalam tugas kenabian Yesus Kristus, dengan mewartakan Kerajaan Allah.
d. Imamat umum juga mengandung arti pengambilan bagian dalam tugas
penggemabalan Yesus Kristus sebagai Raja. Menjadi seorang raja bukan
berarti dia berkuasa atau pemegang kekuasaan tetapi sebagai pelayan dan
gembala.
e. Kodrat umum umat Allah diaktifkan dan diwujudkan dengan keikut sertaan
dalam perayaan Ekaristi dan sakramen-sakramen.
Kekhasan Imamat jabatan terletak dalam hubungan yang istimewa dengan Kristus
sebagai yang dimeteraikam dalam sakramen imamat. Pemeteraian ini menjadikan
mereka begitu menyerupai Kristus Imam Agung, sehingga mereka dapat bertindak
atas nama Kristus menjadi kepala.
OLEH:
NAMA KELOMPOK:
1. YOHANES DJANUARISU DHANDY
2. MARIA A.E. GUNENG
3. FRANSISIKA K. EKA
4. HELENA NATALIA RASI
5. SISILIA SERO