Laporan Peleburan Sektor Minggu Ke 6
Laporan Peleburan Sektor Minggu Ke 6
PRAKTIK PELEBURAN 1
JURUSAN TEKNIK PENGECORAN LOGAM
DOSEN PEMBIMBING:
ERY HIDAYAT ST. MT.
DISUSUN OLEH:
22333100 DHICKI DARMAWANTO
6
22333100 FADHLI ARDIANSYAH
7
22333100 FAHMI FAUZAAN KURNIAWAN
8
22333100 HABSI ASSIDIKI
9
22333101 HAFIDZ HERSAN SAFITRI
0
POLITEKNIK MANUFAKTUR CATATAN MINGGUAN PRAKTIK BENGKEL
BANDUNG PROGRAM : MINGGU KE :
HARI
KEGIATAN WAKTU
TGL
SENIN Apel pagi 07.45-08.00
Teori dasar peleburan alumunium 08.00-09.40
Mempersiapkan area, alat dan bahan untuk peleburan 09.40-10.15
18/09 Peleburan alumunium BDU 15 Kg 100% 10.15-11.00
2023 Peleburan aluminium Ingot 14,2 Kg 100% 11.00-15.20
Membersihkan area peleburan 15.20-15.45
Apel Sore 15.45-16.00
SELASA Apel Pagi 07.45-08.00
Teori 08.00-09.00
Mempersiapkan area, alat, dan bahan untuk peleburan 09.00-10.20
19/09 Peleburan aluminium Rongsok 15 Kg 100% 10.20-12.26
2023 Peleburan aluminium Skrap 15 Kg 100% 12:26-13.29
Membersihkan area peleburan 13.29-15.45
Apel Sore 15.45-16.00
RABU Apel Pagi 07.45-08.00
Teori 07.45-08.15
Mempersiapkan area, alat, dan bahan untuk peleburan 08:15-09.00
20/09 Peleburan alumunium BDU 50% + Ingot 50% 15 kg 09.00-09.25
2023 Peleburan alumunium BDU 50% + Skap 50% 15 kg 09.25-10.54
Membersihkan area peleburan 10.54-15.45
Apel Sore 15.45-16.00
KAMIS Apel Pagi 07.45-08.00
Mempersiapkan area, alat, dan bahan untuk peleburan 08.00-09.55
21/09 Peleburan aluminium BDU 50% + Rongsok 50% 15 Kg 09.55-11.05
2023 Peleburan alumunium Dross 100% 15 K 11.05-15.45
Apel Sore 15.45-16.00
JUMAT Apel Pagi 07.45-08.00
22/09 Presentasi hasil praktek peleburan 08.15-09.15
2023
I. TUJUAN UMUM
Mahasiswa mampu memahami dan melaksanakan K3 saat praktik peleburan
Mahasiswa mampu memahami standard operasional saat praktik peleburan
Mahasiswa mampu memahami dan mengetahui tahapan praktik peleburan
Mahasiswa mampu memahami dan menggunakan alat-alat dalam praktik peleburan
Mahasiswa mampu melakukan praktik peleburan dengan tanur bahan bakar solar
Mahasiswa mampu mengidentifikasi bahan material yang digunakan
1. LANDASAN TEORI
1.1. LOGAM
Logam adalah material yang sering digunakan didalam Industri Manufaktur. Logam terbagi
menjadi 2 yaitu logam ferro dan logam non ferro.
1.1.1.Logam Non Ferro
Logam bukan besi memiliki peranan yang sangat penting dalam
perkembangan teknologi, Logam bukan besi memiliki sifat-sifat umum yaitu tahan
korosi terhadap bahan kimia maupun udara lembab,lebih ringan, lebih ulet, mudah
dibentuk serta memiliki daya hantar listrik dan panas yang baik.
Logam bukan besi dibagi atas logam ringan dan logam berat.
A. Logam ringan
Logam ringan memiliki kelenturan-kelenturan tertentu agar dapat dikatakan
logam ringan. Logam ringan adalah logam yang memiliki massa jenis yang rendah
yaitu kurang dari 5 g/cm3. Beberapa contoh logam ringan yaitu:
1. Alumunium (Al)
Alumunium merupakan unsur kimia. Lambang aluminium ialah Al (Bahasa
latin: Aluminium), dan memiliki nomor atom 13. Aluminium merupakan logam
paling berlimpah. Alumunium memiliki massa jenis 2,30g/cm 3 dan memiliki titik
lebur 660,40C dan titik didih 24500C. Alumunium merupakan logam yang memiliki
kekuatan yang relatif rendah dan lunak. Alumunium merupakan logam ringan dan
memiliki ketahanan korosi yang baik dan penghantar listrik yang baik. Material ini
sering dimanfaakan untuk peralatan rumah tangga seperti panci, sendok, garpu,
wajan, kusen untuk jendela dan pintu. Beberapa kelebihan alat rumah tangga yang
berbahan alumunium adalah : tidak mudah berkarat, anti rayap, dapat melindungi
makanan, harganya cenderung lebih murah, mudah dibersihkan, dan dapat
menghantarkan panas dengan baik.
2. Magnesium (Mg)
Magnesium merupakan unsur kimia yang memiliki lambing Mg (Bahasa
latin: Magnesium) dan memiliki nomor atom 12. Magnesium memiliki massa jenis
1,74g/cm3 dan memiliki titik lebur 649 0C dengan titik didih mencapai 1107 0C.
Magnesium mudah terbakar terutama jika dibuat bubuk dan mudah korosi. Aplikasi
utama magnesium adalah sebagai paduan alumuinuim, die casting diapadukan dengan
seng, menghilangkan belerang dalam produksi besi dan baja. Magnesium juga
digunakan dalam industri pertanian, kimia, dan kontruksi.
3. Titanium (Ti)
Titanium merupakan unsur kimia yang memiliki lamban Ti (Bahasa latin:
Titanium) dan memiliki nomor atom 22. Titanium merupakan logam yang ringan,
kuat, tahan korosi dan tahan panas. Titanium memiliki massa jenis 4,51g/cm 3 dan
memiliki titik lebur 166,30C dengan titik didih mencapai 3260 0C. Titanium pada
kehidupan sehari-hari sering digunakan dalam pembuatan cat, plastic, kertas,
kosmetik, pewarna, dan pasta gigi karena titianium memiliki warna putih keperekan
yang dapat diekstrak menjadi pigmen putih.
4. Kalium (K)
Kalium sering disebut juga potasium memiliki nomor atom 19, di alam hanya
bisa ditemukan pada garam ionic. Unsur kalium adalah logam alkali, lunak, berwana
putih keperakan yang mudah teroksidasi di udara dan bereaksi dengan hebat dengan
air. Kalium memiliki massa jenis 0,86g/cm3 dan titik lebur 63,70C dengan titik didih
7740C. Kalium merupakan komponen penting nutrisi tumbuhan sehingga digunakan
untuk pupuk pertanian dalam bentuk Klorida (KCL), kalium pada tanaman berkisar
antara 0,5% sampai 2% dari berat panen. Kalium natrium tartat adalah penyusun
utama baking powder sehingga Kalium juga digunakan sebagai bahan tambahan
pangan.
5. Kalsium (Ca)
Kalsium atau zat kapur merupakan unsur dengan nomor atom 20 dan
memiliki massa jenis 1,54g/cm3 dan titik lebur 8360C dengan titik didih 14870C.
Kalsium lebih keras dari timbal tetapi dapat dipotong dengan pisau dengan susah
payah namun kalsium merupakan konduktor listrik yang lebih buruk daripada
tembaga dan alumunium berdasarkan volume. Peran kalsium pada tubuh manusia
adalah untuk memberikan struktur dan kekuatan pada kerangka, contohnya susu yang
baik dikonsumsi untuk memperkuat gigi dan tulang karena mengandung kalsium
yang tinggi.
6. Natrium (Na)
Natrium merupakan unsur dengan nomor atom 11. Natrium merupakan
logam lunak, putih keperakan, dan sangat reaktif. Natrium memiliki massa jenis
0,97g/cm3 dan titik lebur 97,80C dengan titik didih 8920C. Manfaat natrium bagi
tubuh manusia yaitu untuk keseimbangan asam basa cairan tubuh, natirum juga
digunakan dalam pembuatan sabun, dan digunakan untuk soda pencuci untuk
mencuci pakaian.
7. Barium (Ba)
Barium merupakan unsur dengan nomor atom 56. Barium merupakan unsur
kelima dalam golongan 2 dan merupakan logam alkali tanah yang lunak dan
keperakan. Barium memiliki massa jenis 3,65g/cm 3 dan titik lebur 7250C dengan titik
didih 16400C. Barium sulfat digunakan dalam cat dan pembuatan kaca, barium
karbonat digunakan dalam racun tikus.
8. Litium (Li)
Litium merupakan unsur dengan nomor atom 3. Litium merupakan logam
paling ringan, penghantar listrik yang baik serta sangat reaktif dan mudah terbakar.
Litium memiliki massa jenis 0,534g/cm3 dan titik lebur 180,500C dengan titik didih
13300C. Litium dalam kehidupan sehari-hari dapat digunakan dalam pembuatan
baterai dan juga sebagai obat untuk menstabilkan suasana hati pada penderita
gangguan bipolar.
9. Rubidium (Rb)
Rubidium merupakan unsur kimia denga nomor atom 37. Rubidium
merupakan logam abu-abu keputihan yang sangat lunak, ulet, bereaksi hebat dalam
air. Rubidium memiliki massa jenis 1,532g/cm 3 dan titik lebur 39,300C dengan titik
didih
6880C. Rubidium dalam kehidupan sehari-hari digunakan untuk gelas, keramik, serta
kembang api untuk memberi warna ungu.
B. Logam Berat
Logam berat merupakan logam yang memiliki massa jenis lebih dari 5g/cm 3
atau > 5g/cm3 contohnya Nikel, Krom, Tembaga, Timah, Seng, Perak, Arsen,
Kadmium, Kobalt, Air raksa, Mangan.
1.Nikel (Ni)
Nikel merupakan unsur yang memiliki simbol Ni dengan nomor atom 28.
Nikel memiliki massa jenis 8,91g/cm3 dan titik lebur 14530C dengan titik didih
27320C. Nikel merupakan logam putih, nikel memiliki sifat keras, mudah dibentuk,
ulet, dan memiliki konduktivitas listrik dan panas yang relative tinggi. Nikel biasanya
digunakan untuk campuran bahan baku industri seperti peralatan tambang, peralatan
produksi dengan campuran baja dan besi agar lebih kuat tetapi tidak getas. Nikel juga
digunakan untuk bahan baku otomotif seperti mesin kendaraan dan velg ban. Nikel
digunakan untuk pembuatan uang koin.
2.Krom (Cr)
Kromium merupakan unsur yang memiliki nomor atom 24, unsur pertama
dalam golongan 6. Krom memiliki massa jenis 7,14g/cm 3 dan titik lebur 18570C
dengan titik didih 24820C. Krom adalah logam berwarna abu-abu, berkilau, dan
rapuh. Krom menunjukkan sifat antiferomagnetik pada suhu ruang dan dibawahnya.
Dalam dunia metalurgi krom digunakan untuk memberikan ketahanan terhadap
korosi dan untuk mengkilapkan. Krom dalam dunia Kesehatan membantu
mengendalikan diabetes karena bekerja meningkatkan insulin.
3.Tembaga (Cu)
Tembaga merupakan unsur yang memiliki lambang Cu (Bahasa latin:
Cuprum) dan nomor atom 29. Tembaga memiliki massa jenis 8,92g/cm3 dan titik
lebur 1083,50C dengan titik didih 25950C. Cuprum merupakan konduktor panas dan
listrik yang baik namun memiliki korosi yang sangat cepat, tembaga murni sifatnya
halus dan lunak dengan permukaan berwarna jingga kemerahan. Tembaga biasanya
dibuat perunggu dengan dicampur timah, tembaga tidak mengalami reaksi dengan air
dan mudah dibentuk. Dalam kehidupan sehari-hari tembaga digunakan untuk kabel
listrik karena sifatnya yang fleksibel namun menjadi konduktor yang baik dan tidak
akan terbakar jika dialiri listrik. Tembaga juga digunakan untuk pembuatan radiator
dan rem pada kendaraan.
9.Kobalt (Co)
Kobalt merupakan unsur kimia yang memiliki nomor atom 27. Kobalt
memiliki massa jenis 8,89g/cm3 dan titik lebur 14950C dengan titik didih 28700C.
Kobalt dapat digunakan untuk paduan membuat baja, keramik, semen dan cat. Dalam
kehiduapan sehati-hari kobalt dapat digunakan untuk pengobatan anemia bagi wanita
hamil karena mampu merangsang produksi sel darah merah.
.
1.2 ALAT ALAT PELEBURAN
A. Tungku Peleburan
Tungku peleburan adalah tempat atau wadah yang digunakan dalam proses
pelebutan untuk melebur/mencairkan besi/baja/alumuniun dengan titik lebur yang lebih
rendah dari tungku, untuk tungku peleburan logam non ferro biasanya tungku peleburan
terbuat dari plat besi atau baja yang dibuat silinder.Tungku yang kita gunakan untuk
melebir alumunium adalah tungku crusible bahan bakar arang.
Tungku memiliki beberapa bagian di dalamnya yaitu ada frame, refraktory,
dudukan pot lubang pengapian, lubang penampung gambar jelasnya ada di lembar
terakhir. Tungku juga memiliki berbagai jenis dan mempunyai fungsinya masing masing.
Jenis-jenis tungku peleburan yang digunakan :
1. Melting Furnace
Melting furnace adalah jenis peralatan industri yang digunakan untuk
melelehkan bahan mentah seperti logam, kaca, atau bahan lainnya menjadi bentuk
cair untuk tujuan pemrosesan lebih lanjut. Furnace ini dapat menggunakan berbagai
sumber panas seperti gas, listrik, atau bahan bakar padat untuk mencapai suhu tinggi
yang diperlukan untuk melelehkan bahan tersebut. Melting furnace sering digunakan
dalam industri logamurgi, manufaktur kaca, dan banyak industri lainnya yang
memerlukan pemrosesan bahan mentah dalam bentuk cair.
2. Holding Furnace
Holding furnace adalah jenis furnace atau tungku yang digunakan dalam
proses industri untuk mempertahankan suhu dan kecairan dari logam atau bahan lain
yang telah dilelehkan di dalamnya.
3. Tilting Furnace
Tilting furnace adalah jenis tungku atau perapian yang dapat dimiringkan
untuk memudahkan penuangan logam cair atau bahan lainnya. Ini sering digunakan
dalam industri logam, seperti pengecoran logam, untuk mengubah posisi dan
mengalirkan logam cair ke cetakan atau wadah dengan lebih mudah. Tilting furnace
juga dapat digunakan dalam berbagai aplikasi industri lainnya di mana pemindahan
bahan cair atau leleh diperlukan dengan kontrol yang lebih baik.
4. Bale Out Furnace
Bale out furnace adalah jenis tungku yang digunakan untuk mencairkan dan
mengalirkan logam atau bahan lain dari tungku ke dalam wadah atau cetakan. Nama
“bale out” berasal dari tindakan mengeluarkan logam cair dari tungku dengan cara
yang mirip dengan mengeluarkan air dari ember dengan menggunakan pegangan.
Furnace ini sering digunakan dalam industri pengecoran logam dan pemrosesan
logam lainnya. Mereka memungkinkan logam cair yang telah dicairkan di dalam
tungku untuk dengan mudah dituangkan ke dalam cetakan atau wadah yang sesuai
untuk proses selanjutnya.
B. Pot
Pot krusible adalah wadah untuk meleburkan material dan menampung cairan
material tersebut apabila telah di lebur untuk nantinya dipindahkan ke cetakan. Dalam
pemilihan pot terdapat beberapa syarat yang harus diperhatikan diantaranya :
Tahan terhadap suhu tinggi
Tahan benturan
Tidak bereaksi dengan material yang dilebur
Jenis-jenis pot berdasarkan bahannya diantaranya yaitu :
1.Pot gerabah
Pot yang terbuat dari gerabah mempunya kelebihan yaitu harganya
terjangkau, portabilitas, dan ideal untuk pekerjaan kecil. Pot dari bahan ini
mempunyai beberapa kekurangan yaitu rapuh mudah pecah dan hanya bisa digunakan
beberapa kali
2.Pot silicon carbide
Pot bahan silicon carbide ini memiliki beberapa kelebihan yaitu tahan dan
korosi, daya tahan tinggi, konduktivitas termal yang baik, dan tidak meleleh atau
berubah bentuk. Tetapi pot dari bahan ini juga memiliki beberapa kekurangan yaitu
harganya yang cukup mahal dan tidak cocok untuk semua logam
3.Pot besi cor
Pot bahan besi cor ini adalah pot yang kami gunakan saat melakukan praktek
peleburan alumunium. Pot ini memiliki beberapa kelebihan yaitu tahan terhadap suhu
tinggitinggi dan durabilitas yang tinggi. Tapi pot dari bahan ini memiliki kekurangan
yaitu biaya tinggi dan bogor yang tinggi jadi sulit untuk dipindahkan
C. Ladel
Alat untuk memindahkan cairan dari tanur ke cetakan untuk mencetak barang yang
telah dibuat rongga cetaknya. Ladel terdapat beberapa jenis yaitu :
1. Ladel Tea Pot Pouring
Ladel ini berbentuk seperti teko teh yang memiliki prinsip mengeluarkan
cairan melalui bagian bawah terlebih dahulu, ini mengakibatkan meminimalisir hasil
oksidasi
2. Ladle Lip Pouring
Ladle ini berbentuk seperti ember dengan bagian atas terdepan moncong
seperti paruh burung yang berfungsi sebagai bagian yang mempermudah proses
penuangan
3. Ladel Bottom Pouring
Ladle ini berbentuk seperti ember yang cukup besar dengan bagian bawah
yang daapt terbuka dan tertutup. Kelebihan dari ladle ini mengurangi hasil oksidasi
dari proses pengecoran
4. Ladle Gayung
Ladle ini berbentuk seperti centong sayung dimana prinsip kerjanya sama
seperti centong sayung yaitu mengambil sedikit demi sedikit cairan ke pada cetakan
agar mengurangi masa oksidasi tersebut
D. Thermocouple
Alat pengukur suhu yang di gunakan untuk mengetahui suhu pada cairan material
yang sedang dilebur sehingga diketahui titik lebur material tersebut. Jenis-jenis
thermocouple diantaranya yaitu :
1. Thermocouple Type K
Bahan bahan grade yang di gunakan pada sisi positive adalah nikel dan
kromium lalu pada bagian negatif nya menggunakan nikel da almunium, dan
ketahanan suhu nya mencapai 200’C – 1250’C yang membuat thermocouple type K
ini sering banyak di gunakan.
2. Thermocouple Type R
Termokopel type R digunakan dalam aplikasi suhu sangat tinggi (diatas 1600
°C). Terdiri dari Rhodium dan Platinum 13% pada sisi positif (+) dan platinum pada
sisi negatifnya (-). Cocok mengukur suhu tinggi hingga 16000C
3. Thermocouple Type S
Termokopel type S digunakan dalam aplikasi suhu sangat tinggi (up to
1600 °C). Terdiri dari Rhodium dan Platinum 10% pada sisi positif (+) dan nikel dan
platinum pada sisi negatifnya (-). Cocok mengukur suhu tinggi hingga 16000C.
E. Blower
Blower adalah mesin yang di gunakan untuk menaikan/memperbesar tekanan udara
dalam suatu ruangan tertentu.
F. Cetakan Balok Ingot
Cetakan balok ingot adalah alat yang digunakan dalam proses peleburan logam untuk
membentuk logam cair menjadi bentuk balok atau batangan yang padat. Proses ini sering
disebut dengan istilah “ingot casting.” Cetakan balok ingot biasanya terbuat dari bahan
tahan panas, seperti baja tahan panas atau grafit, agar dapat menahan suhu tinggi dari
logam cair yang dituangkan ke dalamnya.
7. Pemantauan Proses:
- Pemantauan aktif selama proses peleburan sangat penting. Pastikan bahwa sistem
pengendalian suhu dan alat pengukur lainnya berfungsi dengan baik.
8. Persiapan Alat Pelindung Diri (APD):
- Pastikan bahwa semua pekerja yang terlibat dalam peleburan memiliki APD yang
sesuai, seperti helm, pelindung mata, sarung tangan tahan panas, dan sepatu
pelindung.
9. Ventilasi dan Penghisap Asap:
- Pastikan bahwa sistem ventilasi yang memadai dan penghisap asap tersedia untuk
menghilangkan asap dan gas berbahaya dari lingkungan kerja.
10. Instruksi Keselamatan:
- Berikan instruksi keselamatan kepada semua pekerja yang terlibat dalam proses
peleburan. Pastikan mereka tahu langkah-langkah untuk menghindari cedera dan
tindakan darurat jika diperlukan.
11. Pembersihan dan Pemeliharaan Setelah Peleburan:
- Setelah proses peleburan selesai, lakukan pembersihan peralatan dengan cermat dan
lakukan pemeliharaan rutin untuk memastikan bahwa peralatan siap digunakan
untuk peleburan berikutnya.
Persiapan peralatan yang cermat adalah kunci untuk menjalankan proses peleburan
logam dengan aman dan efisien. Ini membantu menjaga kualitas logam yang
dihasilkan, mencegah kecelakaan, dan memastikan bahwa seluruh proses berjalan
sesuai dengan rencana. Persiapan peralatan untuk proses peleburan logam sangat
penting untuk memastikan keberhasilan dan keamanan selama proses ini. Berikut
adalah beberapa langkah dalam persiapan peralatan peleburan:
PERSENTASE LOOSES
60
52%
50
40
32,667%
30
PERSENTASE LOOSES
19,333%
20
11,333%
10 6%
1.333% 0,69% 0,735%
0
U T K P T AP K S
BD GO SO RA GO KR SO ROS
IN
G NG SK IN
G
+S NG D
RO U+ DU +RO
B D B U
BD
Bahan bakar merupakan salah satu komponen yang penting dalam melaksanakan
peleburan, maka dari itu kira menganalisis bahan bakar yang lebih baik digunakan untuk
melaksanakan peleburan dengan mempertimbangkan biaya yang dikeluarkan sehingga bisa
menghemat biaya produksi, dari hasil peleburan yang dilakukan diperoleh hasil analaisis rata
rata penggunaan bahan bakar arang kayu untuk 7 kali peleburan yaitu 83 Kg. Hari pertama
kami menghabiskan 22Kg, hari kedua menghabiskan 20 kg, hari ketiga menghabiskan 17,2
Kg, dan hari terakhir menghabiskan 23,8 Kg. Jadi total penggunaan arang yaitu 83 Kg. Kami
melakukan kegiatan peleburan secara continue yaitu peleburan kedua dilakukan langsung
setelah peleburan pertama, hal ini membuat pemanasan untuk peleburan kedua tidak mulai
dari suhu ruangan tapi mulai dari suhu yang sudah panas dan mengakibatkan penggunaan
arang di peleburan kedua jadi lebih sedikit, jadi akan membuat penggunaan arang kayu
lebih sedikit. Dapat disimpulkan dari data yang diperoleh bahwa lebih hemat penggunaan
arang kayu jika melakukan peleburan dengan metode continue .
14
12
10
8 PELEBURAN 1.
PELEBURAN 2.
6
0
SENIN SELASA RABU KAMIS
Proses Penuangan cairan logam Proses pengcoatingan pot Penimbangan Hasil Peleburan