ANTARA
RUMAH SAKIT UMUM MEDIKA DJAYA
(PT TRI MEDIKA DJAYA)
DENGAN
KOPERASI SIMPAN PINJAM CREDIT UNION SEMARONG
TENTANG
PELAYANAN KESEHATAN KARYAWAN
Nomor : 500/RSMD/XI/2022
Nomor :……/KSP-CUSMG/DP/PKS/XI/2022
Pada hari ini, Kamis tanggal tujuh belas bulan November tahun Dua Ribu Dua
Puluh Dua, bertempat di Rumah Sakit Umum Medika Djaya yang bertanda tangan
di bawah ini :
I. dr. Andika Dwiputra Djaja, Sp : Direktur Rumah Sakit Medika Djaya dalam
OT hal ini bertindak untuk dan atas nama
Rumah Sakit Umum Medika Djaya yang
berkedukukan di Jl. Parit H. Husin 1, Blok
MD No.1 Kelurahan Bangka Belitung Laut
Kecamatan Pontianak Tenggara Kota
Pontianak. yang selanjutnya dalam
perjanjian ini disebut sebagai PIHAK
PERTAMA;
1
Pihak I Pihak II
2. Bahwa PIHAK KEDUA untuk kepentingan karyawan membutuhkan jasa
PIHAK PERTAMA dalam hal layanan kesehatan dan fasilitas PIHAK
PERTAMA.
BAB I
KETENTUAN UMUM
PASAL 1
DEFINISI
2
Pihak I Pihak II
7. Pasien
Adalah karyawan atau anggota keluarga dari karyawan PIHAK KEDUA yang
mendapatkan pelayanan kesehatan di poliklinik atau rumah sakit PIHAK
PERTAMA.
3
Pihak I Pihak II
14. Rekapitulasi Klaim
Formulir Rekapitulasi dan Monitoring Klaim yang disediakan oleh PIHAK
PERTAMA untuk diisi dan dikirimkan kembali oleh PIHAK KEDUA sebagai
monitoring proses pembayaran tagihan yang telah ditagihkan.
PASAL 2
RUANG LINGKUP
PASAL 3
SYARAT - SYARAT PELAKSANAAN
2. Apabila diperlukan rawat inap, dan atau tindakan operasi PIHAK PERTAMA
akan melakukan konfirmasi kepada PIHAK KEDUA dan atau petugas
perusahaan yang ditunjuk.
3. Jenis obat-obatan yang dapat diberikan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK
KEDUA adalah obat-obatan yang sesuai dengan daftar obat atau standarisasi
obat yang ada di PIHAK PERTAMA.
4
Pihak I Pihak II
6. PIHAK PERTAMA tidak menanggung biaya yang dikeluarkan untuk
pemeriksaan penunjang ataupun tindakan yang dilakukan di rumah sakit lain.
PASAL 4
HAK DAN KEWAJIBAN
1. PIHAK KEDUA menerbitkan kartu karyawan dan surat jaminan untuk pasien
3. PIHAK KEDUA secara berkala akan memberikan daftar peserta secara tertulis
kepada PIHAK PERTAMA tentang nama peserta yang masih dalam masa
penangguhan dan nama peserta yang sudah berkahir masa kepesertaanya dan
atau telah keluar dari perusahaan PIHAK KEDUA.
4. PIHAK PERTAMA dalam hal ini dokter yang memberikan pengobatan bersedia
untuk membantu memberikan keterangan menegenai segala sesuatu yang
berhubungan dengan pasien untuk kepentingan PIHAK KEDUA.
BAB II
PROSEDUR DAN KETENTUAN PELAYANAN KESEHATAN
PASAL 5
PROSEDUR PELAYANAN KESEHATAN
1. PASIEN harus mempunyai kartu karyawan sebagai bukti kepesertaan dan surat
jaminan yang berlaku untuk dirinya, kemudian surat jaminan tersebut akan
digunakan sebagai bukti jaminan pembayaran oleh PIHAK KEDUA. Dengan
demikian PIHAK PERTAMA tidak perlu menagih biaya pengobatan kepada
karyawan namun akan menagihkannya kepada PIHAK KEDUA.
4. Apabila PIHAK PERTAMA akan merujuk pasien ke rumah sakit lain maka
terlebih dahulu PIHAK PERTAMA akan memberitahukan hal tersebut kepada
PIHAK KEDUA kecuali dalam keadaan darurat.
PASAL 6
PROSEDUR PELAYANAN KESEHATAN RAWAT JALAN
PASAL 7
PROSEDUR PELAYANAN KESEHATAN RAWAT INAP
2. Apabila pasien yang telah menjalani rawat inap harus menjalani kontrol ulang
rawat jalan, maka surat jaminan rawat inap sebelumnya dapat berlaku
digunakan untuk semua poliklinik, apotik dan fasilitas lainnya di lingkungan
rumah sakit PIHAK PERTAMA dalam jangka waktu maksimal 1 (satu) bulan.
3. Apabila kelas perawatan yang menjadi hak PASIEN penuh maka PIHAK
PERTAMA akan menempatkannya pada kelas yang setingkat lebih tinggi dan
selisih kenaikan kelas akan dibebankan kepada PASIEN.
6
Pihak I Pihak II
4. Segera setelah terdapat kelas yang sesuai dan kosong, PIHAK PERTAMA
akan menempatkan pasien pada kelas yang sesuai dengan haknya. Apabila
pasien tidak bersedia menempati kelas yang sesuai dengan haknya maka yang
bersangkutan diwajibkan untuk mengisi surat pernyataan naik kelas (formulir
disediakan oleh rumah sakit) dan selisih biaya yang timbul akibat kenaikan
kelas tersebut menjadi beban yang bersangkutan dan akan dilampirkan
perinciannya didalam tagihan.
PASAL 8
WAJIB SIMPAN RAHASIA KEDOKTERAN
2. Pengecualian dari ketentuan ayat (1) tersebut dapat diberikan apabila ada
persetujuan tertulis dari pasien.
PASAL 9
HAL-HAL YANG DITANGGUNG PERUSAHAAN
2. PIHAK KEDUA tidak bertanggung jawab mengenai biaya dan lainnya, apabila
7
Pihak I Pihak II
PASAL 10
TARIF
1. Biaya atas pelayanan yang telah diberikan oleh PIHAK PERTAMA kepada
karyawan atau karyawati PIHAK KEDUA, besarnya dihitung sesuai dengan
tarif yang berlaku di rumah sakit PIHAK PERTAMA.
2. Tarif yang berlaku di rumah sakit adalah sesuai dengan buku tarif yang menjadi
lampiran dalam perjanjian kerjasama ini.
3. Setiap perubahan pada TARIF yang disepakati dan atau BUKU TARIF harus
diberitahukan kepada PIHAK KEDUA untuk mendapatkan persetujuan, dalam
waktu paling lambat 30 hari sebelum pemberlakuan tarif baru tersebut. Tarif
tersebut tidak berlaku surut.
BAB III
MEKANISME PENAGIHAN DAN PEMBAYARAN
PASAL 11
PENAGIHAN ATAU PENGAJUAN KLAIM
PASAL 12
CARA PEMBAYARAN
8
Pihak I Pihak II
1. PIHAK PERTAMA akan menyerahkan dokumen penagihan biaya pelayanan
kesehatan kepada PIHAK KEDUA sesuai dengan tarif yang berlaku.
2. PIHAK KEDUA membayar biaya yang diajukan oleh PIHAK PERTAMA dan
dibayarkan selambat-lambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari setelah
tagihan diterima oleh PIHAK KEDUA.
3. Pembayaran dari PIHAK KEDUA dilakukan dengan pemindah bukuan dan atau
dengan cara yang lazim didalam dunia perbankan, ke alamat rekening PIHAK
PERTAMA,
5. Seluruh biaya kliring dan lain-lain yang terjadi diluar dari nominal tagihan yang
telah dtagihkan akan dibebankan kepada PIHAK KEDUA.
BAB IV
PEJABAT YANG DITUNJUK
PASAL 13
9
Pihak I Pihak II
Surat Pemberitahuan, Kwitansi yang berkaitan dengan pelaksanaan
pernjanjian kerjasama ini adalah :
a. PIHAK PERTAMA
Untuk Perjanjian Kerjasama
Nama : dr. Andika Dwiputra Djaja, Sp.OT
Jabatan : Direktur Rumah Sakit Umum Medika Djaya
Kontak : 081299068110
Untuk Penagihan
Nama : Wilhemus Stefanus Lai, SE
Jabatan : Kabag Keuangan dan Aset
Kontak : 0811562161
b. PIHAK KEDUA
Untuk Perjanjian Kerjasama
Nama : Daniel, S.E.
Jabatan : Ketua Pengurus
Kontak : 082154948822
10
Pihak I Pihak II
ayat (1), dilakukan berdasarkan hierarki dan apabila dengan penandatanganan
tersebut mengakibatkan kerugian bagi masing-masing pihak maka hal tersebut
sepenuhnya menjadi tanggung jawab masing-masing pihak tersebut.
BAB V
EVALUASI DAN JANGKA WAKTU PERJANJIAN
PASAL 14
2. Apabila terdapat kewajiban yang belum diselesaikan oleh kedua belah pihak
pada saat berakhirnya perjanjian ini maka kedua belah pihak akan
menyelesaikannya paling lambat 1 (satu) bulan setelah tanggal perjanjian
berakhir.
3. Perjanjian kerjasama ini akan dievaluasi oleh kedua belah pihak setiap 1 (satu)
tahun dan hasil evaluasi tersebut digunakan sebagai masukan bagi
penyempurnaan kerjasama selanjutnya.
BAB VI
DOMISILI HUKUM DAN PENYELESAIAN PERSELISIHAN
PASAL 15
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
BAB VII
11
Pihak I Pihak II
FORCE MAJEURE
PASAL 16
KEADAAN FORCE MAJEURE
BAB VIII
KETENTUAN LAIN
PASAL 17
ADDENDUM
1. Hal-hal yang belum diatur dalam Perjanjian Kerja Sama ini akan diatur
kemudian oleh PARA PIHAK.
2. Segala perubahan berupa penambahan dan/atau pengurangan terhadap isi
Perjanjian Kerja Sama ini dilaksankan berdasarkan kesepakatan PARA PIHAK
dan akan dituangkan dalam bentuk Addendum yang merupakan satu kesatuan
yang tidak dapat dipisahkan dari Perjanjian Kerja Sama ini.
PASAL 18
12
Pihak I Pihak II
PEMBERITAHUAN DAN KORESPONDENSI
BAB IX
13
Pihak I Pihak II
PENUTUP
PASAL 19
Perjanjian Kerja Sama ini dibuat dan ditandatangani oleh PARA PIHAK dalam
rangkap 2 (dua) asli bermeterai cukup, dan mempunyai kekuatan hukum yang
sama untuk masing-masing Pihak.
14
Pihak I Pihak II