Anda di halaman 1dari 16

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN

TEAM

RICKY ADESA PRATAMA BAYU PRADANA RIZKI ILMANSYAH


Sudah saatnya bagi kita untuk beralih ke system pembangkit
listrik yang lebih ramah lingkungan, Teknologi semakin maju
masa umur manusia semakin mundur. Angin Sebagai Sumber
Energi .
Perbedaan temperatur di dua tempat yang berbeda
menghasilkan tekanan udara yang berbeda, sehingga
menghasilkan angin. Angin adalah gerakan materi (udara) dan
telah diketahui sejak lama mampu menggerakkan turbin.
Turbin angin dimanfaatkan mengubah energi kinetik menjadi
energi listrik.
Energi yang tersedia dari angin adalah fungsi dari kecepatan
angin. Ketika kecepatan angin meningkat, maka energi
keluarannya juga meningkat hingga ke batas maksimum
energi yang mampu dihasilkan turbin tersebut.

Bayu pradana
Apa itu pembangkit listrik tenaga angin?

Pembangkit Listrik Tenaga Angin (Bayu) atau


PLTB adalah pembangkit listrik yang
memanfaatkan energi angin untuk
menggerakkan turbin. Dimana nantinya tenaga
angin akan berubah menjadi energi listrik.
Sumber daya alam ini menjad alternatif terbaik
bagi sumber energi
listrik tidak terbarui, seperti batubara
dan fosil.
Jenis Jenis Turbin Angin
1. Turbin Angin Poros Horizontal
Turbin angin poros horizontal merupakan turbin angin yang putaran rotasi
rotornya paralel terhadap permukaan tanah. Turbin angin sumbu horizontal memiliki poros
rotor utama dan generator listrik di puncak menara dan diarahkan menuju dari arah datangnya angin untuk dapat
memanfaatkan energi angin. Rotor turbin angin kecil diarahkan menuju dari arah datangnya angin dengan
pengaturan baling-baling angin sederhana sedangkan turbin angin besar umumnya menggunakan sensor angin
dan motor yang mengubah rotor turbin mengarah pada angin. Berdasarkan prinsip aerodinamis, rotor turbin angin
sumbu horizontal mengalami gaya lift dan gaya drag, namun gaya lift jauh lebih besar dari gaya drag sehingga
rotor turbin ini lebih dikenal dengan rotor turbin tipe lift.

Turbin angin sumbu horizontal terbagi menjadi:


1. Turbin angin satu sudu (single blade)
2. Turbin angin dua sudu (double blade)
3. Turbin angin tiga sudu (three blade)
4. Turbin angin banyak sudu (multi blade)
Turbin angin poros horizontal memiliki keunggulan dan keterbatasan, yaitu

A. Keunggulan

1. Memiliki efisiensi yang tinggi, karena blade selalu bergerak tegak lurus
terhadap angin.
2. Towernya yang tinggi memungkinkan untuk mendapatkan angin dengan
kekuatan yang lebih besar.

B. Keterbatasan

1. Dibutuhkan konstruksi tower yang besar untuk mensupport beban blade,


gearbox dan generator.
2. Komponen-komponen dari turbin angin horizontal (blade, gearbox dan
generator) harus diangkat ke posisinya pada saat pemasangan.
2. Turbin angin poros vertikal
Turbin angin poros vertikal merupakan turbin angin yang poros rotasi rotornya tegak lurus terhadap permukaan tanah. Jika
dilihat dari efisiensi turbin, turbin angin sumbu horizontal lebih efektif dalam mengekstrak energi angin dibanding dengan
turbin angin poros
vertikal. Meskipun demikian, turbin 8ngina 8ngina8l memiliki keunggulan dan keterbatasan, yaitu :

A. Keunggulan

1. Turbin angin tidak harus diubah posisinya jika arah angin berubah, tidak seperti turbin 8ngina horizontal yang
memerlukan mekanisme tambahan untuk menyesuaikan rotor turbin dengan arah angin.
2. Tidak membutuhkan struktur menara yang besar dan konstruksi turbin sederhana..

B. Keterbatasan

1. Kebanyakan turbin angin memiliki penurunan efisiensi angin turbin horizontal, terutama karena hambatan yang
mengurangi drag menghasilkan lebih banyak angin, terutama yang menyalurkan angin ke daerah kolektor.
2. Memiliki rotor terletak dekat dengan tanah dimana kecepatan angin lebih rendah dan tidak mengambil keuntungan dari
kecepatan angin tinggi di atas.Jika dilihat dari prinsip aerodinamis rotor yang digunakan, turbin angin sumbu
Komponen komponen pembangkit Listrik tenaga angin

1. Gearbox , Komponen ini sangatlah berperan dalam sistem PLTB. Karena menggunakan kincir sebagai
media utama yang digerakkan oleh angin, gearbox berfungsi sebagai penggerak untuk mengubah putaran
kincir ke posisi yang berbeda.
2. Brake System Brake system merupakan komponen kedua pada PLTB. Cara kerja pembangkit listrik tenaga
angin yang memanfaatkan kincir menjadi masalah bila tidak digunakan alat yang bernama brake system ini.
Bagaimana tidak alat ini berperan sebagai penjaga putaran pada poros gearbox agar tetap berada pada titik
yang aman dan dapat bekerja maksimal.
3. Generator Cara kerja pembangkit listrik tenaga angin juga sangat erat kaitannya dengan
generator, dimana generator disini berperan sebagai media pengubah energi kinetik menjadi
energi listrik.
4. Anemometer Peralatan selanjutnya yang menjadi komponen penyusun pembangkit listrik
tenaga angin adalah anemomete. Controller Alat ini berfungsi sebagai media pengendalian pada
pembangkit listrik tenaga angin. Controller dapat digunakan sesuai keadaan dimana alat ini dapat
dihidupkan dan juga dimatikan sesuai dengan keadaan kecepatan angin yang terdeteksi oleh
Anemometer.
7. Nacelle Cara kerja pembar. Alat ini berfungsi sebagai pengukur kecepatan angin saat kincir
bekerja. Selain itu Anemometer juga berperan sebagai media pengirim data ke controller.
5. Blades Komponen berikutnya yang tidak kalah penting adalah blades. Blades merupakan
bagian dari kipas atau bilah kipas dimana pada penjelasan sebelumnya sudah diketahui bahwa
cara kerja pembangkit listrik tenaga angin sangatlah erat kaitannya dengan kincir.
6ngkit listrik tenaga angin yang menggunakan peralatan seperti gearbox, generator, controller
dan brake system memerlukan media untuk meletakkan alat tersebut.Nacelle adalah tempat
dimana peralatan tersebut diletakkan. Nacelle juga dikenal sebagai rumah mesin dan terletak di
atas Menara
. 8. Tower Komponen terakhir yang menjadi penyusun pembangkit listrik tenaga angin adalah
menara atau tower. Menara pada pembangkit listrik tenaga angin dibuat untuk tempat
diletakkannya kincir angin raksasa. Tower pada PLTB umumnya dibuat setinggi mungkin, hal ini
dikarenakan semakin tinggi satu menara PLTB maka akan semakin besar energi listrik yang
didapatkan. Tower PLTB umumnya dibuat dengan bahan baja beton dan rangka besi yang kuat
dan kokoh.
Prinsip kerja pembangkit Listrik tenaga angin

1.Angin yang berasal dari arah tertentu dengan kecepatan tertentu pula
datang.
2. Angin yang datang tersebut menggerakkan kipas/ baling-baling.
3. yang terhubung ke generator untuk membangkitkan energi Listrik
4. Prinsip kerja generator berlawanan dengan motor listrik. Motor listrik
membutuhkan daya listrik untuk berputar, sedangkan generator akan
menghasilkan energi listrik sesuai dengan kecepatan putaran. Energi listrik
yang dihasilkan oleh generator diteruskan ke panel kontrol yang menampung
dari berbagai generator
5. Untuk kemudian dinaikkan menjadi tegangan tinggi dengan transformator
penaik tegangan (transformator step up).
6. Hal ini untuk efisiensi daya dan efisiensi biaya. Karena pada daya yang
sama, tegangan lebih tinggi cukup dengan penampang kabel yang lebih kecil
(daya= tegangan x arus). Melalui sistem distribusi dengan tiang-tiang tinggi,
siap untuk men-suplai kebutuhan listrik rumah tangga dan industri.
7. Setelah sampai pada daerah tertentu, dibutuhkan transformator penurun
tegangan (transformator step down) yang disesuaikan dengan tegangan
standar untuk rumah/industri.
Keuntungan pembangkit listrik tenaga angin

1. Ramah Lingkungan
Pembangkit tenaga angin tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca
seperti CO2 dan metana, sehingga tidak menyebabkan polusi udara
dan efek rumah kaca yang dapat merusak lingkungan dan
kesehatan manusia.

2. Energi Terbarukan
Angin adalah sumber energi yang terbarukan dan tidak akan habis
seperti sumber energi fosil dan nuklir yang jumlahnya semakin
berkurang.

3. Harga yang Kompetitif


Dalam jangka panjang, biaya untuk pembangkit tenaga angin
cenderung lebih rendah dibandingkan dengan biaya untuk
pembangkit tenaga fosil dan nuklir.
Kekurangan pembangkit Listrik tenaga angin

1. Biaya instalasi awal tinggi


Biaya instalasi awal untuk pembangkit listrik jenis ini
relatif tinggi.

2. Kurang dapat Diandalkan


Sumber energi angin sangat tergantungpada faktor-faktor
alami.

3.Belum Efsien
Hingga saat ini, pembangkit dari sumberenergi angin
belum bisa beroperasi see siensumber energi
konvensional. Teknologi yang tersedia saat ini belum
cukupmampu menggantikan energi konvensionaldengan
energi angin.
Tantangan dalam penggunaan
pembangkit listrik tenaga angin

Faktor
Lokasi
cuaca
Pemilihan lokasi yang
Bergantung pada angin
strategis dan penelitian
konstan dan kuat. yang memadai.
Hasil pemeriksaan lingkungan

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 79 Tahun 2014 tentang


Kebijakan Energi Nasional, target bauran energi baru dan terbarukan
pada tahun 2025 paling sedikit 23% dan 31% pada tahun 2050. Target
kapasitas PLT-Angin (Pembangkit Listrik Tenaga Angin) pada tahun
2025 yakni 255 MW. Sementara hingga tahun 2020 PLT-Angin baru
terpasang sekitar 135 MW dengan perincian 75 MW di daerah Sidrap
dan sebesar 60 MW di daerah Janeponto). Dengan demikian
pengembangan energi angin di Indonesia masih menjadi tantangan
nasional.
kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa pembangkit
listrik yang bersumber dari sumber EBT
seperti angin mampu memelihara
ekosistem dunia ini karena ramah
lingkungan dan tidak akan habis.
Namun di sisi lain, inovasi
pembangunan turbin dengan
komponen dengan kualitas baik tapi
tetap terjangkau perlu dilakukan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai