Anda di halaman 1dari 6

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

Pemeliharaan Early Warning System


Perlintasan Sebidang Kereta Api
JPL 15, Kab. Probolinggo
Bidang Perkeretaapian dan Jaringan Transportasi
Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur

TAHUN 2023
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
PEMELIHARAAN EARLY WARNING SYSTEM
PERLINTASAN SEBIDANG KERETA API
JPL 15, Kab. Probolinggo

A. Latar Belakang
Pemerintah Provinsi Jawa Timur sejak tahun 2005 telah membangun Early
Warning System (EWS) di perlintasan sebidang kereta api, EWS merupakan
perangkat keselamatan di perlintasan sebidang yang berguna sebagai alat bantu
peringatan dini berupa alarm bagi pengguna jalan sebelum kereta api melintas di
perlintasan sebidang.
Berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 94 tahun 2018 tentang
Peningkatan Keselamatan Perlintasan Sebidang Antara Jalur Kereta Api Dengan
Jalan, perlintasan sebidang harus dilakukan pengelolaan oleh Pemerintah sesuai
status jalan melalui penjagaan dan pemasangan palang pintu perlintasan kereta,
Kabupaten / Kota di Jawa Timur secara bertahap telah melakukan pengajuan
rekomendasi teknis pembangunan pintu perlintasan kepada Direktorat Jenderal
Perkeretaapian Kementerian Perhubungan untuk selanjutnya melakukan
pembangunan pintu perlintasan kereta api.
Pada beberapa lokasi yang dibangun pintu perlintasan KA oleh Kabupaten /
Kota terdapat aset EWS Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur, beberapa
Kabupaten / Kota telah mengajukan permohonan pemeliharaan EWS dan berharap
perangkat EWS dapat dihibahkan guna pemeliharaan perangkat apabila sewaktu –
waktu terjadi kerusakan.
Sehubungan dengan hal tersebut, Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur
akan melakukan Pemeliharaan EWS sebagai deteksi dini kedatangan kereta api bagi
petugas penjaga pintu perlintasan KA untuk kemudian dihibahkan kepada
Pemerintah Daerah.

1. Dasar Hukum
a. Undang – Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan
b. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian;
c. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 94 tahun 2018 Peningkatan
Keselamatan Perlintasan Sebidang Antara Jalur Kereta Api Dengan Jalan
d. Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat nomor SK.407/AJ.401/
DRJD/2018 tentang pedoman teknis pengendalian lalu lintas di ruas jalan
pada lokasi potensi kecelakaan di perlintasan sebidang dengan kereta api
2. Gambaran Umum
Pemeliharaan alat Early Warning System di perlintasan sebidang KA
bertujuan meningkatkan keselamatan pada pengguna jalan yang melalui
perlintasan kereta api. Memberikan peringatan dini pada pengguna jalan tidak
menerobos perlintasan kereta api bila kereta api sedang lewat.

B. Maksud Dan Tujuan


Maksud :
Pemeliharaan EWS di perlintasan sebidang Kereta Api dimaksudkan agar tersedia
perangkat yang optimal dalam memberikan deteksi dini kedatangan kereta api bagi
petugas penjaga pintu perlintasan KA..

Tujuan :
Tujuan pelaksanaan Pemeliharaan Early Warning System ini adalah untuk menjaga
berfungsinya sistem peringatan dini bagi petugas penjaga pintu perlintasan KA.

C. Penerima Manfaat
Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada seluruh
pengguna jalan yang melewati jalur persimpangan kereta api.

D. Kegiatan Yang Dilaksanakan


Kegiatan Pemeliharaan Early Warning System di perlintasan sebidang KA
meliputi :
- Pekerjaan Persiapan meliputi mobilisasi, demobilisasi, dan persiapan alat
pelindung kerja/pelindung diri.
- Pembongkaran Peralatan Eksisting
- Pekerjaan Pemasangan Catu Daya Tepi dan Pemasangan CCTV
- Pekerjaan Pemasangan Monitoring CCTV dan Pemograman
- Pekerjaan Pengecatan
- Pekerjaan Test Commisioning

E. Tempat Pelaksanaan Kegiatan


Tempat pelaksanaan kegiatan Pemeliharaan Early Warning System di JPL 15
Kecamatan Leces Kabupaten Probolinggo

F. Penanggung Jawab kegiatan


Penanggung jawab kegiatan Pemeliharaan Early Warning System adalah
Bidang Perkeretapian dan Jaringan Transportasi Dinas Perhubungan Provinsi Jawa
Timur.
G. Jadwal Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan Pemeliharaan Early Warning System direncanakan
dilaksanakan pada Bulan Agustus 2023, dengan masa pelaksanaan 14 (empat belas)
hari kalender.

H. Cara pelaksanaan Kegiatan


Metode pelaksanaan adalah bagaimana Penyedia Jasa melaksanakan pekerjaan
mulai dari awal s/d 100% dengan mengacu dan memperhatikan kondisi lokasi,
lingkup pekerjaan proyek, spesifikasi teknis dan jangka waktu pelaksanaan proyek.
Dalam metode pelaksanaan harus diuraikan tahapan pelaksanaan pekerjaan,
kebutuhan material dan personil / tenaga kerja yang ditugaskan untuk masing-
masing item pekerjaan secara wajar dan realistis serta alat-alat yang dibutuhkan.

Spesifikasi Teknis :
Pengadaan catu daya tepi dan Pemasangan CCTV
Untuk memantau kereta api yg datang dari kiri dan kanan atau benda
bergerak yang dapat dilihat dimana cctv memerlukan Power Supply / Catu
Daya. Merupakan catu daya yang dipergunakan untuk mensupply power.
a. Catu Daya Tepi : Solar Cell
1) Daya Max : Sesuai alat yang terpasang di lapangan
2) Rated Solar input :-
b. Battery
1) Jenis Baterai : VRLA 100 ah
2) Tegangan Kerja : 12 Volt
c. Battery Charger
1) Karakteristik : Automatic Charger
2) Kapasitas : 12 Volt DC 10 A / 24 Volt DC 10A

Pengadaan dan Pemasangan Monitoring CCTV


Untuk melihat gambar dilayar monitor yang ditangkap oleh cctv bahwa ada
kereta api yang melaju kearah cctv

Syarat Mutu
1) Sifat Tampak :
a. Rumah kendali dan rumah lampu aspek dalam keadaan baru, tidak cacat,
terbuat dari bahan dan bentuk yang disyaratkan.
b. Perangkat kendali dalam keadaan baru, tidak cacat, terbuat dari
bahan/komponen yang disyaratkan.
c. Perangkat lampu aspek harus dalam keadaan baru, tidak cacat dan
terbuat dari bahan/komponen yang disyaratkan.
2) Unjuk Kerja
Keandalan dari suatu alat pemberi isyarat lalu lintas harus memenuhi syarat
sebagai berikut :
• Lampu bekerja pada kondisi kerja yang ditentukan dalam spesifikasi
teknis.
• Sistim modul harus menjamin kemudahan dan dalam waktu singkat pada
saat perawatan, perbaikan dan pengembangan.
• Perangkat kendali harus tetap mampu bekerja bila menerima getaran yang
berasal dari pengoperasian kereta api.
• Semua fungsi kerja dari perangkat kendali maupun perangkat Warning
Equipment harus bekerja dengan sempurna sebagaimana ditentukan
dalam spesifikasi teknis.
3) Syarat Penandaan
Papan nama untuk Warning Equipment paling sedikit harus mencantumkan
sebagai berikut :
a. Permukaan tiang bagian depan harus dibubuhi inisial ”Perhubungan” atau
logo perhubungan dan dibubuhi tulisan sumber pendanaan, tahun
anggaran dan pelaksana kegiatan yang di cat dengan warna putih atau
dengan stiker dan disertai pula dengan stiker peringatan pasal 275 UU No.
22 Tahun 2009, contoh gambar sebagai berikut :

- Logo Perhubungan

- Stiker Peringatan Pasal 275 UU No. 22 Tahun 2009

APBD TA. 2022


1. SETIAP ORANG YANG MELAKUKAN PERBUATAN YANG MENGAKIBATKAN
GANGGUAN PADA FUNGSI CERMIN TIKUNGAN, MARKA JALAN, ALAT PEMBERI
ISYARAT LALU LINTAS, FASILITAS PEJALAN KAKI DAN ALAT PENGAMAN
PENGGUNA JALAN SEBAGAIMANA DIMAKSUD DALAM PASAL 28 AYAT (1)
DIPIDANA DENGAN PIDANA KURUNGAN PALING LAMA 1 (SATU) BULAN ATAU
DENDA PALING BANYAK Rp. 250.000,- (DUA RATUS LIMA PULUH RIBU RUPIAH).
2. SETIAP ORANG YANG MERUSAK CERMIN TIKUNGAN, MARKA JALAN, ALAT
PEMBERI ISYARAT LALU LINTAS, FASILITAS PEJALAN KAKI DAN ALAT PENGAMAN
PENGGUNA JALAN SEBAGAIMANA DIMAKSUD DALAM PASAL 28 AYAT (2)
DIPIDANA DENGAN PIDANA PENJARA PALING LAMA 2 (DUA) TAHUN ATAU
DENDA PALING BANYAK Rp. 50.000.000,- (LIMA PULUH JUTA RUPIAH).

I. Kualifikasi Penyedia
• Kualifikasi :
Kualifikasi usaha kecil
NIB KLBI 43211 (Instalasi Listrik)
• Syarat tambahan :
Dukungan Penyedia Bahan Peralatan EWS KA
Memiliki Pengalaman sejenis minimal 1 tahun terakhir

J. Biaya Yang Diperlukan


Pagu anggaran sebesar : Rp. 100.000.000,00.
Harga Perkiraan Sendiri (HPS) sebesar : Rp. 99.947.848,00

Surabaya, Agustus 2023

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN


BIDANG PERKERETAAPIAN DAN
JARINGAN TRANSPORTASI
DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI JAWA TIMUR

Rendra Wahyudhi, S.T.


Penata
NIP. 19800803 201403 1 001

Anda mungkin juga menyukai