Anda di halaman 1dari 7

27

PENGARUH EFFLEURAGE DAN MASSAGE TERHADAP PERUBAHAN NYERI


PERSALINAN KALA I
(Studi di Bidan Praktik Swasta Wilayah Puskesmas Ploso kabupaten Jombang)

Lusiana Meinawati
Dosen STIKES Insan Cendekia Medika Jombang
Email: rere.hana@yahoo.com

ABSTRAK

Intensitas nyeri persalinan mengganggu proses persalinan, kemampuan ibu bersalin untuk
beradaptasi dengan nyeri yang terbentuk mengakibatkan terjadinya ketegangan pada otot
jalan lahir, kondisi ini berdampak pada proses persalinan menjadi lama. Metode Effleurage
merupakan salah satu upaya untuk mengurangi intensitas nyeri pada saat persalinan kala 1.
Berdasarkan fenomena tersebut maka perlu dikaji lebih lanjut tentang pengaruh Effleurage
terhadap perubahan nyeri pada ibu bersalin kala 1. Jenis penelitian analitik dengan
pendekatan cross sectional. Populasi adalah semua ibu yang bersalin secara normal pada
bulan agustus s,d September 2016 di BPM wilayah puskesmas Ploso kabuoaten Jombang.
Sampel diambil dengan tekhnik consecutive sampling. Hasil penelitian kemudian dilakukan
analisis Nonparametrik dari Willcoxon dengan taraf kesalahan yang ditetapkan (α) 0,05,
dengan bantuan SPSS 14.0 Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata – rata umur subjek 18 -
35 tahun, sebanyak 64% subjek SMA, hampir setengah adalah persalinan ke dua (47,1%),
hampir setengahnya (35,3%) adalah kategori nyeri berat, nyeri pada ibu bersalin setelah
effleurage sebanyak 11 orang turun, tetap sebanyak 6 orang. Hasil uji statistik diperoleh
nilai koefisien Willcoxon -3,317 nilai negative menunjukkan bahwa jika tidak ada perlakuan
effleurage maka tingkat nyeri pada ibu bersalin kala 1 semakin berat, dan taraf peluang ralat
sebesar (ρ) 0.001 < 0.05, maka H1 diterima ada pengaruh Effluerage terhadap perubahan
nyeri pada ibu bersalin kala 1. Hendaknya bidan lebih mendeteksi tentang skala nyeri yang
terjadi pada ibu bersalin hal ini bisa dilakukan teknik penurunan nyeri dengan effleurage,
sehingga terjadi perubahan nyeri dari sedang menjadi ringan.

Kata Kunci : Effleurage, Message, Nyeri, Persalinan

EFFLEURAGE INFLUENCE AND MESSAGE TO HE CHANGES OF LABOUR PAIN


KALA I
(Study in the Jombang district health centers Ploso)

ABSTRACT

The intensity of labor pain interfere with the birth process, birth mothers the ability to adapt
to the pain that is formed resulting in tension in the muscles of the birth canal , these
conditions have an impact on the delivery process becomes longer. Effleurage method is an
effort to reduce the intensity of pain during labor and delivery stage 1. Based on this
phenomenon it is necessary to study more about how Effleurage to changes in maternal pain
when 1. Type of analytical research with cross sectional approach . The population is all
mothers delivered normally in August s , d September 2016 in the BPM area health centers
Ploso kabuoaten Jombang . Samples were taken with consecutive sampling technique . The
results of the study then analysis Nonparametric Willcoxon with a standard error of the set (
α ) of 0.05 , with the help of SPSS 14.0. The results showed that the average - average age of
subjects 18-35 years , 64% of subjects in high school, almost half are deliveries to two ( 47.1
% ) , almost half ( 33 % ) is the category of severe pain , pain in the maternity after
effleurage as many as 11 people down , keep as many as 6 people . Statistical test results

Jurnal Insan Cendekia. Volume 4 No 1 September 2016


28

obtained by the coefficient of -3.317 Willcoxon negative value indicates that if no treatment
effleurage then the level of pain in women giving birth when first getting heavier , and the
extent of opportunities errata ( ρ ) 0.001 < 0.05, then H1 received no influence Effluerage to
changes in pain on maternal kala 1 . Midwife should be detected on a pain scale that
occurred at birth mothers this can be done with effleurage pain reduction techniques ,
resulting in a change of the pain was becoming lighter.

Key word : Effleurage, Massage, Pain, Birth

PENDAHULUAN menyebabkan terjadinya persalinan.


Sementara itu, stimulasi hormonal yang
Wanita ditakdirkan dengan peran biologis dianggap berkontribusi terhadap onset
yang mulia memiliki keutamaan untuk persalinan merupakan interaksi hormonal
dapat hamil dan melahirkan anak, sebagai ibu, bayi dan plasenta. Hormon- hormon
penerus suatu generasi. Proses kehamilan tersebut meliputi oksitosin, prostaglandin,
pada umumnya mendatangkan suatu kortison pada bayi, estrogen dan
kebahagiaan tersendiri bagi wanita, karena progesteron (Sarwono, 2010).
telah merasa lengkap menjalani fungsi
kewanitaan dalam hidupnya. Namun tidak Menurut data WHO, sebanyak 99 persen
jarang saat menghadapi persalinan, kematian ibu akibat masalah persalinan
seorang wanita (ibu hamil) mengalami atau kelahiran terjadi di negara-negara
berbagai kecemasan berkembang. Rasio kematian ibu di
negara-negara berkembang merupakan
Sikap cemas atau takut yang digambarkan yang tertinggi dengan 450 kematian ibu
oleh Dick-Read (1987) adalah per 100.000 kelahiran hidup (KH) pada
perlindungan emosi alami yang tanpa rasa tahun 1990
itu hanya sedikit dari kita yang akan
bertahan hidup. Jika melalui asosiasi atau Menurut Kepala Dinas Kesehatan Jatim
indoktrinasi muncul rasa cemas atau takut Pawik Supriadi, pada 2012 angka kematian
terhadap persalinan, tindakan dan reaksi ibu dan bayi di Jatim diestimasikan akan
yang resisten akan mempengaruhi turun atau tinggal 26 per 100.000 kelahiran
mekanisme organ reproduksi (Rosamund, hidup (KH). Sementara untuk AKI(angka
2008). kematian ibu), menurut data dari Badan
Pusat Statistik (BPS), selama 2007-2009
Persalinan adalah proses dimana bayi, sebanyak 260 ibu meninggal setiap
placenta dan selaput ketuban keluar dari 100.000 kelahiran hidup (KH). Angka ini
uterus ibu. Persalinan dianggap normal jika turun dibandingkan tahun-tahun
prosesnya terjadi pada usia kehamilan sebelumnya yang mencapai 320
cukup bulan (Setelah 37 minggu) tanpa tiap 100.000 kelahiran hidup (KH) (Jawa
disertai adanya penyulit (Varney, Helen pos 2010).
2004).
Kasi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan
Beberapa mekanisme yang dianggap Jombang menyatakan, bahwa Jombang
sebagai penyebab terjadinya persalinan tergolong rendah bila dibandingkan dengan
antara lain mekanisme peregangan uterus perhitungan (angka kematian ibu) AKI
dan stimulasi hormonal ibu maupun bayi. secara nasional dan Jatim. Menurutnya,
Distensi uterus akibat kehamilan yang rata-rata kematian ibu itu terjadi saat
semakin membesar menyebabkan melakukan persalinan di bidan maupun di
peningkatan iritabilitas dan kontraksilitas tempat pelayanan kesehatan. Diketahui ada
uterus. Peningkatan kontraksilitas uterus 14 orang dari 21.661 ibu hamil (bumil) di
tersebut semakin meningkat akibat Jombang pada tahun 2012. Kendati
peningkatan produksi oksitosin yang demikian, angka kematian ibu di Jombang

Jurnal Insan Cendekia. Volume 4 No 1 September 2016


29

masih berada pada angka 69 per 100.000 perpanjangan Kala II (Depkes RI


kelahiran hidup (KH) atau 14 ibu Pusdiknakes 2004).
meninggal dunia sepanjang tahun 2010.
Angka ini dianggap masih rendah Kecemasan ketika berada dalam proses
dibanding perhitungan kematian ibu secara persalinan bisa dikurangi dengan cara
nasional yang dipatok pada angka 228 per melakukan latihan relaksasi dan bernapas
100.000 kelahiran hidup (KH) dan AKI selama mengejan, yaitu dengan cara
Jatim 83 per 100.000 kelahiran hidup (KH) memperhatikan pernapasan saat rileks dan
(Radar Mojokerto, 2012). sebaliknya, perhatikan betapa rileknya
ketika bernapas perlahan- lahan. Tetap
Bila dibandingkan AKI tahun 2010 lalu rileks selama melahirkan membuat uterus
masih berada pada angka 86 per 100.000 bekerja secara efisien dan membuat semua
kelahiran hidup (KH) atau 16 ibu yang lebih mudah (Sarwono, 2010). Sehingga
meninggal dunia di kabupaten Jombang. diharapkan, proses persalinan dapat
Penurunan AKI ini juga diikuti penurunan berjalan dengan lancar dan tidak
AKB dari kisaran 14 per 1.000 menjadi 11 mengalami kesulitan.
per 1.000 kelahiran hidup (KH). Dengan
kata lain, secara garis besar Angka
kematian ibu (AKI) dan angka kematian BAHAN DAN METODE PENELITIAN
bayi (AKB) di Kota Santri (Jombang),
masih mengkhawatirkan (Radar Jenis penelitian analitik dengan pendekatan
Mojokerto, 2010). cross sectional. Populasi adalah semua ibu
yang bersalin secara normal pada bulan
Berdasarkan laporan tahunan di propinsi agustus s,d September 2015 di BPM
Jawa Timur pada tahun 2011, hampir 73,5 wilayah puskesmas Ploso kabuoaten
% ibu mengalami kecemasan dalam Jombang. Sampel diambil dengan tekhnik
persalinan. Hal ini, merupakan salah satu consecutive sampling. Hasil penelitian
faktor psikologis yang mempengaruhi kemudian dilakukan analisis
kelancaran proses dalam persalinan Nonparametrik dari Willcoxon dengan taraf
(Dinkes Jatim, 2010). kesalahan yang ditetapkan (α) 0,05, dengan
bantuan SPSS 14.
Berdasarkan studi pendahuluan yang
dilakukan di BPS Wilayah Kecamatan
Ploso Kabupaten Jombang tanggal 26 HASIL PENELITIAN
April 2015 didapatkan hasil dari 24 ibu
yang bersalin 19 ibu mengalami kesulitan 1. Karakteristik responden
dalam proses persalinan sedang 5 ibu berdasarkan umur
mengalami kemudahan dalam proses
persalinan, data ini diambil dari partograf Tabel 1 Distribusi Responden Menurut
ibu bersalin pada bulan Agustus 2015. Umur Di BPS Wilayah Puskesmas Ploso
Kabupaten Jombang tahun 2015
Proses persalinan selain dipengaruhi oleh No Umur Frekuensi Persentase
faktor passage, passanger, power dan (F) (%)
penolong, faktor psikis juga sangat 1 <18 th
menentukan keberhasilan 2 18- 35 th 17 100.0
persalinan. Dimana kecemasan atau 3 >35 th
ketegangan, rasa tidak aman dan Jumlah 17 100.0
kekhawatiran yang timbul karena Sumber data primer 2015
dirasakan terjadi sesuatu yang tidak
menyenangkan tapi sumbernya sebagian Berdasarkan tabel 1 di ketahui bahwa
besar tidak diketahui dan berasal dari responden seluruhnya berumur 18- 35
dalam (intra psikis) dapat mengakibatkan tahun (100%).
persalinan menjadi lama/partus lama atau

Jurnal Insan Cendekia. Volume 4 No 1 September 2016


30

2. Karakteristik responden No Nyeri Frekuensi Presentase


berdasarkan pendidikan sebelum (F) (%)
1 Ringan 2 11,8
Tabel 2 Distribusi Responden Menurut 2 Sedang 5 29,4
Pendidikan Di BPS Di BPS Wilayah 3 Berat 6 35,3
Puskesmas Ploso Kabupaten Jombang 4 Sangat 4 23,5
tahun 2015 berat
No Pendidikan Frekuensi Persentase Jumlah 17 100.0
(F) (%) Sumber: data primer 2015
1 SD - -
2 SMP 6 35,5 Berdasarkan tabel 4 diketahui hampir
3 SMA 11 64,7 setengahnya (35,3%) adalah kategori nyeri
4 DIPLOMA - - berat.
Jumlah 17 100.0
Sumber; data primer 2015 5. Karakteristik Nyeri Sesudah
Effluerage
Berdasarkan tabel 2 jenjang pendidikan
responden sebagian besar berpendidikan Tabel 5 Distribusi Responden
SMA (64,7%). Menurut Nyeri Sesudah Effleurage Di BPS
Di BPS Wilayah Puskesmas Ploso
3. Karakteristik responden
Kabupaten Jombang tahun 2015
berdasarkan persalinan
No Nyeri Frekuensi Presentase
sesudah (F) (%)
Tabel 3 Distribusi Responden Menurut
Persalinan Di BPS Di BPS Wilayah 1 Ringan 5 29,4
Puskesmas Ploso Kabupaten Jombang 2 Sedang 6 35,3
3 Berat 6 35,3
tahun 2015
4 Sangat berat 0 0
Jumlah 17 100.0
No Persalinan Frekuensi Presentase
Sumber: data primer 2015
(F) (%)
1 I 6 35,3 Berdasarkan tabel 5 diketahui hampir
2 II 8 47,1 setengah yaitu masing- masing kategori
3 III 3 17,6 nyeri berat dan sedang (35,3).
Jumlah 17 100.0
Sumber ; data primer 2015 6. Pengaruh Effluerage terhadap
perubahan nyeri pada ibu bersalin
Berdasarkan table 3 diketahui hampir kala 1
setengah adalah persalinan ke dua (47,1%).
Tabel 6 Karakteristik Nyeri Sebelum
4. Karakteristik Nyeri Sebelum Effleurage dan Sesudah Effleurage Di BPS
Dilakukan Effleurage Di BPS Wilayah Puskesmas Ploso
Kabupaten Jombang tahun 2015
Tabel 4 Distribusi Responden Menurut Pengaruh Tingkat nyeri tot
Nyeri Sebelum Effleurage Di BPS Di BPS sesudah effleurage al
Wilayah Puskesmas Ploso Kabupaten Rin Sed Ber
Jombang tahun 2015 gan ang at
Tingkat Ringan 2 0 0 2
nyeri Sedang 3 2 0 5
sebelum Berat 0 4 2 6
effleura Sangat 0 0 4 4
ge berat
Total 5 6 6 17

Jurnal Insan Cendekia. Volume 4 No 1 September 2016


31

Berdasarkan tabel 6 diperoleh nyeri pada responden berpendidikan SMA. Menurut


ibu bersalin setelah effleurage sebanyak peneliti pendidikan unsur yang berperan
11 orang turun, tetap sebanyak 6 orang. dalam pola koping nyeri, menurun.
Hasil uji statistik diperoleh nilai koefisien mempengaruhi pada kondisi kejiwaaannya
Willcoxon -3,317 nilai negative bahwa setiap persalinan akan merasa nyeri.
menunjukkan bahwa jika tidak ada Hal ini akan menurunkan rasa cemas pada
perlakuan effleurage maka tingkat nyeri ibu bersalin sehingga nyeri yang dirasakan
pada ibu bersalin kala 1 semakin berat, dan menurun. Hal ini diperkuat oleh teori
taraf peluang ralat sebesar (ρ) 0.001 < Batbual (2010) yaitu orang belajar dari
0.05, maka H1 diterima ada pengaruh budayanya, bagaimana seharusnya mereka
Effluerage terhadap perubahan nyeri pada berespon terhadap nyeri misalnya seperti
ibu bersalin kala 1. suatu daerah menganut kepercayaan bahwa
nyeri adalah akibat yang harus diterima
karena mereka melakukan kesalahan, jadi
PEMBAHASAN mereka tidak mengeluh jika ada nyeri,
kondisi ini juga dapat dibentuk oleh
1. Nyeri pada kala I sebelum adanya pendidikan. Akan tetapi teori
dilakukan effleurage tersebut tidak cukup untuk mengurangi
nyeri persalinan bila tidak disertai
Berdasarkan hasil penelitian, responden pengalaman masa lampau. Dari hasil
tanpa dilakukan effleurage mengalami penelitian didapatkan hampir setengah
tingkat nyeri berat. Menurut tabel 4 responden (47,1%) adalah multigravida
responden yang mengalami tingkat nyeri sedangkan primigravida (35,3%) Menurut
ringan hanya 11,8 %. Sedangkan nyeri peneliti multigravida lebih menganggap
berat 35,3%. Menurut peneliti bila nyeri adalah hal yang alamiah karena telah
seseorang pada saat menghadapi persalinan mengalami sebelumnya. Sedangkan
kala 1 merasa nyeri , kemudian seseorang seorang primigravida membutuhkan
tersebut memikirkan nyeri tersebut maka adaptasi terhadap nyeri yang cukup lama,
nyeri akan bertambah berat. Begitu pula karena belum pernah merasakan
bila orang tersebut tidak tahu dan tidak sebelumnya. Hal ini seperti yang
mampu mengatasi nyeri tersebut. Hal ini disampaikan Batbual (2010) Seseorang
seperti yang diungkapkan Prasetyo (2010) yang pernah berhasil mengatasi nyeri
nyeri merupakan segala sesuatu yang dimasa lampau dan saat ini nyeri timbul,
dikatakan seseorang tentang nyeri tersebut maka ia akan lebih mudah dalam
dan terjadi kapan saja saat seseorang mengatasi nyerinya (Batbual, 2010).
mengatakan nyeri.
2. Nyeri kala I setelah dilakukan
Berdasarkan data distribusi frekuensi effleurage
karakteristik responden berdasarkan umur,
seluruh responden (100%) berusia 18 – 35 Metode effleurage adalah metode yang
tahun. Menurut peneliti usia 18 – 35 tahun digunakan untuk menghilangkan rasa
tergolong dari usia dewasa. Dimana orang nyeri. Menurut hasil penelitian responden
tersebut mampu memendam rasa nyeri yang telah dilakukan metode effleurage
yang sedang dialaminya. Hal ini diperkuat yaitu dengan cara masase pada daerah
teori Batbual (2010) yang menyatakan symphisys melingkar pada daerah perut
bahwa pada orang dewasa cenderung maka tingkat nyerinya berkurang. Seperti
memandam nyeri yang dialami karena terlihat pada tabel 5 tingkat nyeri
mereka menganggap nyeri adalah hal seseorang yang merasa nyeri ringan
alamiah yang harus dijalani. 29,4%, meningkat 17,6% dibandingkan
tingkat nyeri sebelum dilakukan
Pendidikan seseorang juga berpengaruh effleurage. Menurut peneliti metode
terhadap nyeri, seperti terlihat pada tabel 2 effleurage sangat berpengaruh pada ibu
hasil penelitian hampir seluruhnya (64,7%) bersalin dalam mengatasi nyeri karena ibu

Jurnal Insan Cendekia. Volume 4 No 1 September 2016


32

akan merasa lebih tenang, nyaman dan mengurangi persepsi nyeri. Memperlancar
diperhatikan oleh sekelilingnya sehingga peredaran darah. Pemberian stimulus
ibu akan lebih santai saat nyeri datang. dengan masase menyebabkan penurunan
Seperti yang diungkapkan Batbual (2010) stress, adanya penurunan stress terjadinya
yaitu individu yang mengalami nyeri rasa nyeri pada ibu bersalin kala 1.
seringkali bergantung kepada anggota Pengaruh penekanan akan meningkatkan
keluarga atau teman dekatnya untuk kelenturan jaringan dan hal ini akan
memperoleh dukungan dan perlindungan. mengurangi rasa nyeri serta
memungkinkan tetapi latihan secara
3. Pengaruh effleurage terhadap optimal, dan akan meningkatkan sirkulasi
perubahan nyeri pada ibu bersalin darah serta memacu proses penurunan rasa
kala 1 nyeri.

Berdasarkan tabel 6 diperoleh perubahan


nyeri pada ibu bersalin setelah effleurage SIMPULAN DAN SARAN
sebanyak 11 orang, tetap sebanyak 6
orang. Hasil statistic diperoleh nilai Simpulan
koefisien Willcoxon -3,317 nilai negative
menunjukkan bahwa jika tidak ada Kesimpulan dari hasil penelitian yang
perlakuan effleurage pada ibu bersalin dilakukan di BPS Di BPS Wilayah
maka tingkat nyeri pada ibu bersalin kala I Puskesmas Ploso Kabupaten Jombang
semakin berat, dan taraf peluang ralat tahun 2015 adalah sebagai berikut :
sebesar (ρ) 0,001 < 0,05 maka H1 diterima 1. Nyeri pada ibu bersalin kala I sebelum
ada pengaruh effleurage terhadap perlakuan effleurage hampir setengah
perubahan nyeri kala I. Menurut Batbual (33%) kategori nyeri berat, dan
(2010) mengungkapakan bahwa pengaruh sebagian kecil (11.8%) kategori nyeri
stimulasi effleurage yaitu melebarkan ringan.
pembuluh darah dan memperbaiki 2. Nyeri pada ibu bersalin kala I setelah
peredaran darah didalam jaringan tersebut. perlakuan effleurage hampir setengah
Hal ini menyebabkan penyaluran zat asam (33%) kategori nyeri berat dan sedang
dan bahan makanan ke sel-sel diperbesar 3. Ada pengaruh effleurage terhadap
dan pembuangan dari zat- zat yang tidak perubahan nyeri pada ibu bersalin kala
terpakai akan diperbaiki, sehingga I.
menimbulkan pertukaran zat yang lebih
baik. Stimulus pada pemijatan effleurage Saran
mengakibatkan aktifitas sel yang
meningkat dan mengurangi rasa sakit. Hendaknya bidan lebih mendeteksi tentang
Penekanan menyebabkan perangsangan skala nyeri yang terjadi pada ibu bersalin
serabut A delta dan C yang melepaskan hal ini bisa dilakukan teknik penurunan
substansi P untuk mentransmisi impuls nyeri dengan effleurage, sehingga terjadi
melalui mekanisme gerbang. Sinyal nyeri perubahan nyeri dari sedang menjadi
ini biasanya diblok dengan stimulasi ringan.
serabut A beta. Serabut saraf A beta adalah
serat saraf bermielin yang besar sehingga
mengantarkan impuls ke system saraf KEPUSTAKAAN
pusat jauh lebih cepat daripada serabut A
delta atau serabut C. serabut ini berespon Aprilia, 2010, Hipnostetri Rilek, Nyaman,
terhadap penekanan pada otot, pergerakan dan Aman Saat Hamil dan
dan stimulasi listrik. Melahirkan, Jakarta: Gagas Media.

Penekananan pada otot akan mengurangi Arikunto, 2006. Proses penelitian suatu
ketegangan dan meningkatkan relaksasi, pendekatan praktik, Jakarta : PT
penurunan ketegangan otot akan Rineka Cipta

Jurnal Insan Cendekia. Volume 4 No 1 September 2016


33

Simkin., Walley.,dan Keppler, 2008,


Batbual, 2010, Hypnotis Hypnobirthing, Panduan Lengkap Kehamilan
Yogyakarta: Gosyen Publishing. Melahirkan Bayi, Jakarta:Arean

Gadysa, 2009, Stress, Kecemasan dan Sugiyono, 2010, Metode Penelitian Bisnis,
Depresi, Jakarta; MedExpress Bandung: Alfabeta .

Hasan, 2009, Statistik Aplikasi, Bandung: Soemantri, 2010, Aplikasi Statistik dan
Alfabeta Penerapan, Bandung: Alfabeta.

Manuaba, 2007, Ilmu Kebidanan, Penyakit Tamsuri, 2007, Olahraga Sumber


Kandungan & Keluarga Berencana Kesehatan, Bandung: Advent
untuk Pendidikan Bidan, Jakarta: Indonesia
EGC.
Walsh. 2007, Terapan dalam Kebidanan,
Manuaba, 2009, Memahami Kesehatan Jakarta: EGC.
Reproduksi Wanita, Jakarta: EGC
Praktiknya, 2010, Metodologi Penelitian
Maulana, 2007, Buku Ajar Fundamental Kedokteran, Jakarta: EGC
Keperawatan: Konsep, Proses, dan
Praktik Edisi 4 Volume 2, Jakarta: Wignyosastro, 2007, Ilmu Kebidanan,
EGC Jakarta: YBPSP
http://www.google.eo.id/imglanding
Mongan, 2010, Hypno Birthing Metode ?q=relaksasi+pada+ibu+hamil
Melahirkan Secara A man, Mudha,
dan Nyaman, Jakarta: PT Bhuana
Ilmu Populer

Notoatmodjo,2005, Metodologi Penelitian,


Jakarta: Rineka Cipta.

Nazier, 2009, Metode Penelitian, Jakarta:


Ghalia Indonesia

Nursalam, 2008, Konsep dan Penerapan


Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan, Surabaya : Salemba
Medika

Prasetyo, 2010, Konsep dan Proses


Keperawatan Nyeri, Jakarta: Graha
Ilmu

Prawirohardjo, 2007, Buku Acuan


Pelayanan Kesehatan dan Neonatal,
Jakarta: YBPSP.

Potter, 2005, Fundamental Keperawatan,


Jakarta: Salemba

Ridwan, 2008, Variabel-Variabel


Penelitian, Bandung: Alfabeta

Jurnal Insan Cendekia. Volume 4 No 1 September 2016

Anda mungkin juga menyukai