Anda di halaman 1dari 56

HALAMAN JUDUL

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN


DI Kantor Regional I BKN Yogyakarta
Jalan Magelang No.Km. 7,5

JUDUL
PELAYANAN TERHADAP SELURUH ASN DI
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DAN
JAWA TENGAH

Disusun oleh

1 Nama : Diana Wiji Sejati


NIS : 13823
2 Nama : Ferensyaferis Pramadani
NIS : 13874
3 Nama : Widi Nur Cahyani
NIS : 14123
Kelas : XI OTKP 2

OTOMATISASI TATA KELOLA PERKANTORAN


SMK NEGERI 2 TEMANGGUNG
Jalan Kartini 34 B Temanggung Kode Pos 56215 Telepon 0293-491609 Faksimile 0293-
491513
Surat Elektronik smkn2temanggung@gmail.com
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Judul:
Pelayanan Terhadap Seluruh ASN Di Daerah Istimewa Yogyakarta Dan
Jawa Tengah

Tempat:
Kantor Regional I BKN Yogyakarta

Pada tanggal 26 bulan Mei Tahun 2023

Mengesahkan

Ketua Program Keahlian Guru Pembimbing

Setyo Wineningtyas, S.Pd, M.M Nunik Heru Wardani, S.Pd.,M.Si

Mengetahui
Kepala SMK Negeri 2 Temanggung

Drs. Suharna
NIP 196404081995121001
LEMBAR PENGESAHAN INSTANSI
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPORAN

Judul:
Pelayanan Terhadap Seluruh ASN Di Daerah Istimewa Yogyakarta Dan
Jawa Tengah

Tempat:
Kantor Regional I BKN Yogyakarta

Pada tanggal 26 bulan Mei Tahun 2023

Mengesahkan

Kepala Sub Bagian Umum Pimpinan DU/DI

Andreas Ismono, S.IP Eka Pangestuti, S.IP, M.P.A

NIP 196511131987111001 NIP 198609032009122001

Mengetahui
Kepala Kantor Regional I BKN

Drs. Paulus Dwi Laksono Harjono, MAP


NIP 196711101993031001
IDENTITAS SEKOLAH

Nama Sekolah : SMK Negeri 2 Temanggung

No Tlp : 491513

e-mail : smkn2temanggung@gmail.com

Kompetensi Keahlian : Otomatisasi Tata Kelola Perkantoran

NPSN : 20321448

Nama Pemimpin : Drs. Suharna


Nip : 19640408 199512 1 001
Alamat Sekolah : Jalan Kartini 34 B

Kecamatan : Kec. Temanggung

Kabupaten : Kab. Temanggung

Propinsi : Prov. Jawa Tengah

Status Sekolah : Negeri

Waktu Penyelenggaraan : Sehari Penuh/5 hari


IDENTITAS SISWA

Nama Lengkap : Diana Wiji Sejati

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat/ Tanggal Lahir : Magelang, 7 Agustus 2006

Golongan Darah :-

Agama : Islam

NIS : 13823

Kelas / Jurusan : 11 Otomatisasi Tata Kelola Perkantoran 2

Nomor Telepon : 083843033160

e-Mail : dianawijisejati@gmail.com

Nama Orang Tua : Ruwiyati

Alamat Lengkap : RT.04/RW.05, Plalar, Genito, Windusari,


Magelang
IDENTITAS SISWA

Nama Lengkap : Ferensyaferis Pramadani

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat/ Tanggal Lahir : Temanggung, 13 Juli 2005

Golongan Darah :B

Agama : Islam

NIS : 13874

Kelas / Jurusan : 11 Otomatisasi Tata Kelola Perkantoran 2

Nomor Telepon : 085727272144

e-Mail : ferisputri55@gmail.com

Nama Orang Tua : Sutrisno

Alamat Lengkap : RT.06/RW03, Petarangan, Kledung,


Temanggung
IDENTITAS SISWA

Nama Lengkap : Widi Nur Cahyani

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat/ Tanggal Lahir : Temanggung, 30 Mei 2006

Golongan Darah :-

Agama : Islam

NIS : 14123

Kelas / Jurusan : 11 Otomatisasi Tata Kelola Perkantoran 2

Nomor Telepon : 0882211544151

e-Mail : widyanicahya@gmail.com

Nama Orang Tua : Lestari Triwahyuni

Alamat Lengkap : RT.08/RW07, Munding Lor, Desa Kundisari,


Kec. Kedu, Kab. Temanggung
DATA INSTANSI

Wilayah Kerja : Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Provinsi Jawa


Tengah

Alamat : Jl. Magelang Km. 7.5, Yogyakarta 55285

Ka. Kanreg : Drs.. Paulus Dwi Laksono Harjono, MAP

Telepon : 0274-868290

Fax. : 0274-868821

Email : kanreg1.yogyakarta@bkn.go.id

Situs web : yogyakarta.bkn.go.id


PRAKATA

Dengan mengucapkan puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah
memberikan rahmat, ridho serta karunia-Nya kepada penulis, sehingga laporan
Praktek Kerja Lapangan (PKL) dapat terselesaikan tepat waktu.

Laporan kegiatan PKL ini disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban


tertulis atas terlaksananya kegiatan. Durasi kegiatan PKL kurang lebih 22
minggu mulai tanggal 12 Desember 2022 sampai dengan 26 Mei 2023. Selama
periode PKL, aktivitas yang dilakukan penulis adalah terjun langsung di
lapangan di bawah bimbingan pihak instansi.

Kelancaran kegiatan PKL ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak,
baik secara langssung maupun tidak. Oleh karena itu, penulis mengcapkan
terimakasih kepada pihak pihak yang telah membantu:

1. Bapak Drs.. Paulus Dwi Laksono Harjono, MAP selaku kepala kantor
regional 1 BKN Yogyakarta.
2. Bapak Drs. Suharna selaku kepala sekolah SMK Negeri 2
Temanggung.

3. Ibu Nunik Heru Wardani S.Pd., M.Si. selaku guru pembimbing Praktik
Kerja Lapangan (PKL) yang telah memberi bimbingan.

4. Ibu Eka Pangestuti, S.IP, M.P.A selaku pimpinan DU/DI.

5. Orang tua tercinta, Bapak dan Ibu yang selama ini telah mendukung
dan memberikan semangat kepada penulis dengan sepenuh hati serta
pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu secara langsung
maupun tidak langsung telah membantu penulis dalam penyusunan
laporan ini

Penulis menyadari bahwa Laporan Akhir Studi ini masih banyak


Kelemahan Dan kekurangan yang terdapat dalam laporan ini. Oleh sebab
itu, penulis mengharapkan kritik dan saran guna penyempurnaan Laporan
Kuliah Kerja Lapangan ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga Laporan Kuliah Kerja Lapangan
ini dapat berguna dan bermanfaat bagi penulis khusunya dan pembaca pada
umumnya
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH
LEMBAR PENGESAHAN INTANSI
IDENTITAS SEKOLAH
IDENTITAS SISWA
IDENTITAS PERUSAHAAN/INSTANSI
PRAKATA
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan
1.2 Tujuan Praktik Kerja Lapangan
1.3 Alasan Pemilihan Tempat Praktik Kerja Lapangan
1.4 Metode Pengumpulan Data
1.5 Manfaat Praktik Kerja Lapangan
BAB II PROFIL PERUSAHAAN/INSTANSI
2.1 Data Umum Perusahaan/Instansi
2.2 Sejarah Perusahaan/Instansi
2.3 Visi dan Misi Perusahaan/Instansi
2.4 Profil Perusahaan/Instansi
2.5 Aset Perusahaan/Instansi
2.6 Tata Tertib Perusahaan/Instansi
2.7 Jam Kerja Perusahaan/Instansi
BAB III URAIAN KHUSUS
3.1 Pembahasan/Langkah Praktik
a. Inventaris Kantor
b. Anggaran Keuangan
c. Notulen Rapat
d. Cuti Pegawai
e. Brosur
BAB IV LAPORAN PROJECT BASED LEARNING
4.1 Inventaris Kantor
4.2 Cuti Pegawai
4.3 Brosur
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
4.1 Simpulan
4.2 Saran
DAFTARV PUSTAKA
LAMPIRAN
a. Foto Kegiatan
b. Jurnal Harian
DAFTAR GAMBAR

1. Gambar I.1, Gedung KUP


2. Gamnbar II.2 Gambar Inventaris Kantor
3. Gambar III.3 Gambar Inventaris Kantor
4. Gambar IV.4 Contoh printout Formulir Permintaan Dan Pemberian
Cuti
5. Gambar V.5 Gambar Brosur
6. Gambar VI.6 Gambar Brosur
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan

Lulusan SMK dituntut untuk memiliki keahlian khusus sesuai jurusannya


dan siap terjun di dunia kerja. Demi mempersiapkan mental dan
keterampilan, SMK PKL (Praktik Kerja Lapangan). Hal ini dimaksudkan
memberikan pengalaman nyata kepada siswa dan siswi SMK di dunia kerja
yang sesungguhnya, sehingga siap bekerja setelah lulus sekolah

Berdasarkan hasil pengamatan serta penelitian oleh Direktorat Pendidikan


Menengah Kejuruan, pola penyelenggaraan program Praktik Kerja
Lapangam di SMK belum secara tegas mampu menghasilkan tamatan yang
diharapkan perusahaan. Hal tersebut didukung oleh kondisi pembelajaran
yang berjalan di sekolah belum sepenuhnya kondusif untuk menghasilkan
tenaga kerja yang professional.

Keahlian professional setiap individu tidak semata-mata diukur dari nilai


akademik dan penguasaan pengetahuan saja. Namun, harus diimbangi
dengan praktik dan pengalaman langsung mengimplementasikan teori ke
dalam praktik kerja. Dengan demikian, dilakukanlah program Praktik Kerja
Lapangam demi memberikan pengalaman dan kesempatan secara langsung
kepada siswa dan siswi SMK mengaplikasikan keahlian yang dimiliki
dalam kinerja langsung.

Kegiatan Praktik Kerja Lapangam merupakan salah satu bentuk kegiatan


dari sekian banyak visi dan misi SMK Negeri 2 Temanggung dalam
mempersiapkan siswa dan siswinya untuk memasuki dunia industri dan
dunia usaha (DI/DU) nantinya. Dunia industri dan dunia usaha tersebut
tentunya tidak dapat diperoleh dengan mudah, maka dari itu para siswa
tidak hanya dibekali dengan teori belajar saja tetapi juga pemahaman
tentang lingkungan yang akan mereka hadapi setelah lulus sekolah.
Kegiatan Praktik Kerja Lapangam dilaksanakan sesuai dengan kemampuan
atau kejuruan yang terdapat pada masing masing siswa
1.2 Tujuan Praktik Kerja Lapangan

Tujuan Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah untuk melatih kemampuan-


kemampuan serta kemandirian dan percaya diri peserta PKL pada lingkup
SMK terutama Siswa SMK Karya Nasional Kuningan, sesuai dengan
jurusan masing-masing.

Tujuan Umum

1. Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional dengan


tingkat pengetahuan, keterampilan, dan etos kerja yang sesuai dengan
tuntutan lapangan kerja.

2. Memperkokoh kesesuaian dan kesepadanan antara sekolah dengan dunia


kerja.

3. Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja


sebagai bagian dari proses pendidikan.

4. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja


yang berkualitas profesional.

5. Untuk mencapai Visi dan Misi SMK Karya Nasional Kuningan.

Tujuan Khusus

1. Membantu siswa memahami pengertian PKL, beradaptasi, serta


berkompetisi dengan bekerja secara maksimal, serta membantu siswa
dalam memahami etika, tata tertib, dan variasi lokasi PKL.

2. Memberikan latihan kepada siswa untuk sikap siap mental dalam


menghadapi tantangan dunia nyata pada lingkungan kerja.

3. Memberikan motivasi agar siswa serius dan bersemangat dalam


mencapai cita-cita.

4. Menyiapkan siswa agar mampu memilih karir dalam era globalisasi.

5. Menambah wawasan dan keahlian siswa yang tidak diperoleh di


lingkungan sekolah.

6. Meningkatkan kecakapan mandiri dalam bekerja serta percaya diri dalam


penyelesaian masalah yang dihadapi dalam dunia usaha.

7. Memahami karakter pelanggan serta persaingannya dalam dunia usaha


1.3 Alasan Pemilihan Tempat Praktik Kerja Lapangan

Untuk pemilihan tempat pkl telah ditetapkan oleh pihak Satuan Pendidikan
(SMKN 2 Temanggung). Dengan pertimbangan permintaan peserta didik
atau berdasarkan kedekatan jarak tempat PKL dengan domisili peserta
PKL.

1.4 Metode Pengumpulan Data

Dalam memperoleh data dan informasi yang lengkap yang berhubungan

Dengan objek pembahasan, penulis menggunakan beberapa metode


pengumpulan data seperti di bawah ini:

1. Metode Wawancara

Menurut Esterberg dalam Sugiyono (2015:72) wawancara adalah


pertemuan yang dilakukan oleh dua orang untuk bertukar informasi mupun
suatu ide dengan cara tanya jawab, sehingga dapat dikerucutkan menjadi
sebuah kesimpulan atau makna dalam topik tertentu..

Dengan metode ini penulis melakukan tanya jawab secara lansgung dengan
salah satu pegawai BKN dalam unit mutasi dan kepegawaian mengenai
permasalahn yang dihadapi, pelatihan atau pengembangan apa yang
dilakukan, implementasi dan evaluasi suatu pengembangan pegawai yang
dilakukan.

2. Metode Observasi

Menurut Widoyoko (2014:46) observasi merupaka “pengamatan dan


pencatatan secara sistematis terhadap unsur-unsur yang nampak dalam
suatu gejala pada objek penelitian”. Menurut Sugiyono (2014:145)
“observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang
tersusun dari pelbagai proses biologis dan psikologis”. Menurut Riyanto
(2010:96) “observasi merupakan metode pengumpulan data yang
menggunakan pengamatan secara langsung maupun tidak langsung:.

Dengan metode ini penulis mengamati kegiatan-kegiatan yang berhubngan


dengan pengembangan pegawai dan mencatat semua hal yang penulis lihat
dan amati selama melakukan kuliah kerja lapangan seperti cara-cara
membuat kartu pegawai, kartu istri, kartu suami dan SK

3. Metode Dokumentasi
Menurut Arikunto (2006:158) adalah metode dokumentasi peneliti
menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen,
peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian dan sebagainya. Menurut
Riyanto (2012:103) metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data
dengan mencatat data-data yang sudah ada.

Dengan metode ini penulis mengumpulkan data-data perusahaan dari


dokumen-dokumen milik instansi seperti sejarah BKN, tujuan, visi, misi,
dan struktur organisasi.

4. Metode Partisipasi

Banyak pengertian partisipasi telah dikemukakan oleh para ahli, namun


pada hakekatnya memiliki makna yang sama. Partisipasi berasal dari
bahasa Inggris participate yang artinya mengikutsertakan, ikut mengambil
bagian (Willie Wijaya, 2004:208). Pengertian yang sederhana tentang
partisipasi dikemukakan oleh Fasli Djalal dan Dedi Supriadi (2001: 201-
202), dimana partisipasi dapat juga berarti bahwa pembuat keputusan
menyarankan kelompok atau masyarakat ikut terlibat dalam bentuk
penyampaian saran dan pendapat, barang, keterampilan, bahan dan jasa.
Partisipasi juga berarti bahwa kelompok mengenal masalah mereka sendiri,
mengkaji pilihan mereka, membuat keputusan, dan memecahkan
masalahnya. H.A.R. Tilaar (2009:287) mengungkapkan partisipasi adalah
sebagai wujud dari keinginan untuk mengembangkan demokrasi melalui
proses desentralisasi dimana diupayakan antara lain perlunya perencanaan
dari bawah (button-up) dengan mengikutsertakan masyarakat dalam proses
perencanaan dan pembangunan masyarakatnya.

Dengan metode ini penulis mengumpulkan data dengan mengamati dan


ikut melakukan kegiatan-kegiatan yang berhbungan dengan obyek yang
diteliti y aitu pengembangan pegawai yang dilakukan kantor BKN.

• Mengusulkan perubahan-perubahan peraturan kepegawaian


1.5 Manfaat Praktik Kerja Lapangan

a. Bagi Sekolah

• Menjalankan kewajiban undang undang

• Meningkatkan citra sekolah


• Meningkatkan hubungan sekolah dengan masyarakat.

• Meningkatkan popularitas sekolah di mata masyarakat.

• Memberikan kontribusi dan tenaga kerja bagi perusahaan

b. Bagi Siswa

Dilihat dari tujuan dari Praktik Kerja Lapangam, maka Praktik Kerja
Lapangam ini memiliki banyak manfaat bagi siswa siswi nya, adalah
sebagai berikut

• Menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki keahlian


profesional, dengan keterampilan, pengetahuan, serta etos kerja
yang sesuai dengan tuntutan zaman.

• Mengasah keterampilan yang di berikan sekolah menengah


kejuruan ( SMK ).

• Menambah keterampilan, pengetahuan, gagasan – gagasan


seputar dunia usaha serta industri yang professional dan handal.

• Membentuk pola pikir siswa -siswi agar terkonstruktif baik serta


memberikan pengalaman dalam dunia Industri maupun dunia
kerja.

• Menjalin kerja sama yang baik antara sekolah dan perusahaan


terkait, baik dalam dunia usaha maupun dunia Industri.

• Mengenalkan siswa – siswi pada pekerjaan lapangan di dunia


industri dan usaha sehingga pada saatnya mereka terjun ke
lapangan pekerjaan yang sesungguhnya dapat beradaptasi
dengan cepat.

• Meningkatkan efisiensi waktu dan tenaga dalam mendidik dan


melatih tenaga kerja yang berkualitas.

• Sebagai bentuk pengakuan dan penghargaan bahwa pengalaman


kerja sebagai bagian dari proses pendidikan.

• Mempersiapkan sumber daya manusia berkualitas yang sesuai


dengan kebutuhan di era teknologi informasi dan komunikasi
terkini.
• Memberikan keuntungan pada pihak sekolah dan siswa – siswi
itu sendiri, karena keahlian yang tidak diajarkan di sekolah
didapat didunia usaha/industry

c. Bagi Perusahan/Instansi

Perusahaan sendiri mendapat manfaat yang cukup banyak, yaitu :

• Mendapatkan tenaga kerja sementara dengan “upah


seikhlasnya”

• Mendukung program pendidikan pemerintah

• Meningkatkan citra perusahaan


BAB II

PROFIL PERUSAHAAN INSTANSI

1.1 Data Umum Perusahaan/Instansi

Wilayah Kerja : Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Provinsi Jawa


Tengah

Alamat : Jl. Magelang Km. 7.5, Yogyakarta 55285

Ka. Kanreg : Drs.. Paulus Dwi Laksono Harjono, MAP

Telepon : 0274-868290

Fax. : 0274-868821

Email : kanreg1.yogyakarta@bkn.go.id

Situs web : yogyakarta.bkn.go.id

1.2 Sejarah Perusahaan/ Instansi

Gambar I.1

Gedung yang dipergunakan sebagai Kantor KUP Bagian Tata Usaha


Kepegawaian di Yogaykarta

Terbentuknya Kantor Regional I Badan Kepegawaian Negara


Yogyakarta tidak terlepas dari perkembangan Pemerintahan Indonesia dari
periode ke periode yang diawali dengan dibentuknya Kantor Urusan Pegawai
(KUP) berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 1948 Tanggal 30
Mei 1948. Hal tersebut merupakan titik awal perjalanan pengabdian BKN yang
ditetapkan sebagai institusi yang diserahi kewenangan dalam pembinaan PNS.
Pada saat terbentuknya, KUP berkedudukan di Ibukota Pemerintahan
(pada waktu itu di Yogyakarta). KUP berada di bawah dan bertanggungjawab
pada Presiden.

Tugas Kantor Urusan Pegawai sebagai berikut:

• Mengurusi segala sesuatu mengenai kedudukan dan gaji Pegawai Negeri


Sipil
• Mengawasi pelaksanaan peraturan kepegawaian
• Memberi petunjuk dan melakukan koreksi terhadap pelaksanaan peraturan
kepegawaian
Sebelum dibentuknya KUP, telah ada suatu lembaga yang mengurusi
masalah kepegawaian. Lembaga tersebut bernama Kantor Urusan Umum
Pegawai (KUUP), dibentuk dengan Keputusan Letnan Gubernur Jenderal di
Hindia Belanda Nomor 10 tanggal 20 Februari 1946, dan berada di bawah
Departemen Sosial. Dengan Keputusan Pejabat yang sama Nomor 13 Tahun
1948, dan dengan membatalkan keputusan sebelumnya dibentuk Djawatan
Urusan Umum Pegawai (DUUP) yang berkedudukan langsung di bawah
Gubernur Jenderal. KUP dan DUUP melaksanakan kegiatannya sendiri-sendiri
sehingga pada masa itu terjadi dualisme dalam pembinaan pegawai. Satu di
bawah Pemerintah Republik Indonesia dan di pihak lain pembinaannya
berdasarkan Keputusan Gubernur Jenderal Hindia Belanda bagi para Pegawai
Pemerintah Federal.

Sejak Republik Indonesia Serikat dibubarkan dan kembali ke negara


kesatuan. Pemerintah memusatkan urusan kepegawaian yang sebelumnya
diselenggarakan oleh KUP di Yogyakarta dan DUUP di Jakarta. Sehubungan
dengan hal tersebut dikeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950
tanggal 15 Desember 1950. Dengan peraturan tersebut maka KUP dan DUUP
dilebur menjadi satu ke dalam kantor Urusan Pegawai (KUP) yang
berkedudukan di Jakarta. Kedudukan KUP diperkuat dengan dikeluarkannya
Undang-undang Nomor 18 Tahun 1961 tentang Ketentuan Pokok
Kepegawaian. Hal ini terus berlanjut sampai dibentuknya Badan Administrasi
Kepegawaian Negara (BAKN) berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 32
Tahun 1972. Terbentuknya BAKN tidak terlepas dari perkembangan
administrasi kepegawaian pada saat itu yang dirasakan semakin meningkat
peranannya. Untuk memperkuat hal tersebut maka ditetapkanlah Undang-
undang Nomor 8 tahun 1974 tentang Pokok Pokok Kepegawaian.

Seiring berjalannya waktu, dibentuklah Kantor Wilayah BAKN di tingkat


Provinsi berdasarkan Kepres Nomor 53 Tahun 1980 untuk meningkatkan mutu
pelayanan kepada PNS. Kepres tersebut kemudiaan direalisasikan dengan
Keputusan Kepala BAKN Nomor 2035/Kep/1981 Tanggal 6 Agustus 1981
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kanwil BAKN. Berdasarkan Keputusan
Kepala BAKN Nomor 211/KEP/84 Tanggal 10 Juli 1984, dibentuklah Kantor
Wilayah I BAKN yang berkedudukan di Yogyakarta, dengan wilayah kerja
Provinsi Jawa Tengah dan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Semenjak dilaksanakannya otonomi daerah, dimana kewenangan


pembinaan kepegawaian diserahkan kepada masing-masing daerah, nama
BAKN berubah menjadi Badan Kepegawaian Negara (BKN), dimana BKN
sebagai lembaga yang mempunyai kewenangan menetapkan Norma, Standar
dan Prosedur Pembinaan Kepegawaian secara Nasional, sedangkan fungsi
administratifnya diserahkan kepada masing-masing Daerah/ institusi. Sebagai
konsekuensi dari perubahan nama tersebut maka berdasarkan Keputusan
Kepala BKN Nomor 03/KEP/2000 nama Kantor Wilayah BKN berubah
menjadi Kantor Regional BKN

2.3 Visi dan Misi Perusahaan/Instansi

Para pimpinan dan seluruh pegawai kantor Regional 1 BKN


Yogyakarta menghayati pekerjaan sehari-hati dalam semangat visi-misi BKN.
Visi, misi, dan tjuan perusahaan tersebut adalah sebagai berikut.

1. Visi
Mewujudkan pengelolaan ASN yang professional dan berintegritas
untuk mendukung tercapainya Indonesia maju
2. Misi
a. Meningkatkan kualitas pembinaan penyelenggaraan manajemen
ASN
b. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan manajemen ASN
c. Meningkatkan kualitas penyimpanan dan pemanfaatan
informasi pegawai ASN
d. Meningkatkan pengawasan dan pengendalian norma, standar,
prosedur, dan kriteria manajemen ASN.
e. Mengembangkan dan mengoptimalkan SDM dan system
manajemen internal Kantor Regional 1 BKN
1.3 Profil Perusahaan/ Instansi
o Visi
Mewujudkan pengelolaan ASN yang professional dan berintegritas
untuk mendukung tercapainya Indonesia maju
o Misi
f. Meningkatkan kualitas pembinaan penyelenggaraan manajemen
ASN
g. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan manajemen ASN
h. Meningkatkan kualitas penyimpanan dan pemanfaatan
informasi pegawai ASN
i. Meningkatkan pengawasan dan pengendalian norma, standar,
prosedur, dan kriteria manajemen ASN.
j. Mengembangkan dan mengoptimalkan SDM dan system
manajemen internal Kantor Regional 1 BKN
o Motto
SIAP (Santun Integritas Akuntabel Profesional

STRUKTUR ORGANISASI Regional I BKN

Kepala Kantor Regional I BKN

Nama : Drs. PAULUS DWI LAKSONO HARJONO, MAP

NIP : 1967*****1001

Pangkat/Golongan Ruang : IV/d - Pembina Utama Madya

Pendidikan Terakhir : S2/Pascasarjana


Pejabat Administrator

Kepala Bagian Tata Usaha

Nama : ANANG PIKUKUH PURWOKO, SE, M.M.

NIP : 1977*****1001

Pangkat/Golongan Ruang : III/d - Penata Tingkat I

Pendidikan Terakhir : S2/Pascasarjana

Kepala Bidang Mutasi dan Status Kepegawaian

Nama : Drs. SLAMET WIYONO, M.M.

NIP : 1966*****1001

Pangkat/Golongan Ruang : IV/b - Pembina Tingkat I

Pendidikan Terakhir : S2/Pascasarjana

Kepala Bidang Pengangkatan dan Pensiun

Nama : Drs. ISWAHYUDI SURYANTO

NIP : 1967*****1001
Pangkat/Golongan Ruang : IV/b - Pembina Tingkat I

Pendidikan Terakhir : S1/Sarjana

Kepala Bidang Informasi Kepegawaian

Nama : STEPHANUS FIRMANTO TAWANGGONO, S.Kom.

NIP : 1968*****1001

Pangkat/Golongan Ruang : III/d - Penata Tingkat I

Pendidikan Terakhir : S1/Sarjana

Kepala Bidang Pengembangan dan Supervisi


Kepegawaian

Nama : MUH JISRON, S.IP., M.M.

NIP : 1967*****1001

Pangkat/Golongan Ruang : IV/a - Pembina

Pendidikan Terakhir : S2/Pascasarjana


Pejabat Pengawas

Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan

Nama : NINIK SETYORINI, S.E.

NIP : 1978*****2003

Pangkat/Golongan Ruang : III/c - Penata

Pendidikan Terakhir : S1/Sarjana

Kepala Sub Bagian Kepegawaian

Nama : EKA PANGESTUTI, S.IP., M.P.A.

NIP : 1986*****2001

Pangkat/Golongan Ruang : III/d - Penata Tingkat I

Pendidikan Terakhir : S2/Pascasarjana

Kepala Sub Bagian Umum

Nama : ANDREAS ISMONO, S.IP.

NIP : 1965*****1001
Pangkat/Golongan Ruang : III/d - Penata Tingkat I

Pendidikan Terakhir : S1/Sarjana

1.4 Aset Perusahan/Instansi


Gambar II.2
Gedung Kantor Regional I BKN Yogyakarta

Salah satu asset Kantor Regional I BKN Yogyakarta yaitu Gedung BKN I
Yogyakarta.

2.6 Tata Tertib Perusahaan/Instansi


TATA TERTIB KERJA
Pasal 4
PAKAIAN
1. Pakaian Seragam Kerja (PSK) ialah pakaian yang sudah ditentukan
oleh
Kepala Badan Kepegawaian Negara;
2. Pakaian Seragam Kerja yang ditentukan adalah berwarna kream
lengan
pendek bagi pegawai pria dan lengan panjang untuk pegawai wanita
dipakai
pada hari Senin dan Selasa, sedangkan pada hari Rabu menggunakan
seragam putih hitam, sedangkan hari Kamis dan Jum’at memakai baju
batik
dengan atribut :
a. Lencana KORPRI warna kuning emas diameter 3 cm pada dada
sebelah
kiri atas;
b. Papan nama pada dada sebelah kanan atas;
c. Tanda Pengenal Kantor Regional I Badan Kepegawaian Negara di
gantung pada saku sebelah kiri, wanita menyesuaikan.
d. Ikat pinggang dan sepatu serta kaos kaki untuk Pegawai Negeri Sipil
pria
dan bagi Pegawai Negeri Sipil wanita memakai sepatu dan tidak
dibenarkan memakai sepatu sandal;
e. Atribut lainnya yang ditentukan oleh pimpinan yang berwenang.
3. Bagi wanita yang hamil dapat menggunakan baju hamil yang warna
dan
bahannya sesuai dengan Pakaian Seragam Kerja (PSK).
4. Bagi wanita muslim yang memakai jilbab/kerudung dapat
menggunakan baju
Muslim dengan ketentuan yaitu rok panjang dan baju muslim atau
memakai
celana panjang, sesuai dengan warna seragam yang telah ditentukan.
5. Bagi pegawai yang menghadiri undangan ataupun rapat/pertemuan
baik yang
diselenggarakan oleh Kepala Kantor Regional I Badan Kepegawaian
Negara
maupun Instansi lain, memakai pakaian sesuai yang ditentukan dalam
undangan atau dapat pula menggunakan PSK.
6. Ketentuan sebagai mana dimaksud dalam ayat (2) tidak berlaku bagi
petugas
Security, Resepsionis, Tenaga Kebersihan, Sopir, dan Tenaga Medis
(Dokter)
selama jam kerja berlangsung.
7. Di samping ketentuan pemakaian seragam sebagaimana dimaksud
dalam ayat
(1), pegawai wajib memakai seragam KORPRI pada upacara-upacara
resmi,
rapat tertentu dan kegiatan lainnya yang ditentukan.
8. Seragam KORPRI adalah baju batik KORPRI, celana/rok warna
hitam, topi
hitam, sepatu warna hitam dengan atribut :
a. Lencana KORPRI warna kuning emas diameter 3 cm pada dada
sebelah
kiri atas;
b. Papan nama pada dada sebelah kanan atas;
c. Kartu Pengenal Kantor Regional I Badan Kepegawaian Negara
digantung
pada saku sebelah kiri, wanita menyesuaikan.
2.7 Jam Kerja Perusahaan/Instansi
Selasa 08.00–16.00
Rabu 08.00–16.00
Kamis 08.00–16.00
Jumat 07.30–16.00
Sabtu Tutup
Minggu Tutup
Senin 08.00–16.00
BAB III

URAIAN KHUSUS

3.1 Dasar Teori

a. Inventaris Kantor

Inventaris adalah sebuah catatan, berisi semua daftar barang yang dimiliki oleh
sebuah lembaga atau institusi, lengkap dengan detail informasi kondisi barang.

Ada juga beberapa rujukan Pengertian inventaris yang bisa dijadikan acuan.
Dari mulai pengertian berdasarkan KBBI sampai menurut beberapa ahli.

1. Menurut KBBI

JIka merujuk pada KBBI, arti inventaris adalah daftar keseluruhan barang
milik institusi baik itu sekolah, kantor, perusahaan, maupun pemerintah yang
digunakan sebagai alat untuk kegiatan operasionalnya.

2. Menurut Soemarsono SR

Beliau menjelaskan jika arti inventaris adalah semua barang yang


dimanfaatkan kantor dan disertai dengan kondisi barang tersebut, jenis, harga,
dan yang terpenting jumlahnya.

3. Menurut Muhammad Ali

Menurutnya, arti inventaris adalah daftar atau catatan dari barang yang
perusahaan miliki dan digunakan untuk menjalankan kegiatan usaha tersebut.

Jika melihat dari semua penjelasan di atas, maka inventarisasi merupakan


daftar ataupun catatan dari semua sumber daya yang perusahaan miiki, dimana
semua sumber daya tersebut akan sangat bermanfaat untuk pengelolaan dan
juga operasional dari perusahaan.

Namun, jika dilihat dari sisi akuntansi, maka arti inventaris ini tidak hanya
sekedar catatan jumlah dan kondisi barang. Namun akan lebih detail, termasuk
ke bagaimana cara mendapatkan barang tersebut, dan dari mana sumber
dananya. Nantinya, data ini juga akan dijadikan acuan dalam penyusunan
laporan keuangan.

Inventaris adalah sebuah catatan, berisi semua daftar barang yang dimiliki oleh
sebuah lembaga atau institusi, lengkap dengan detail informasi kondisi barang
Ada juga beberapa rujukan Pengertian inventaris yang bisa dijadikan acuan.
Dari mulai pengertian berdasarkan KBBI sampai menurut beberapa ahli.

1. Menurut KBBI

JIka merujuk pada KBBI, arti inventaris adalah daftar keseluruhan barang
milik institusi baik itu sekolah, kantor, perusahaan, maupun pemerintah yang
digunakan sebagai alat untuk kegiatan operasionalnya.

2. Menurut Soemarsono SR

Beliau menjelaskan jika arti inventaris adalah semua barang yang


dimanfaatkan kantor dan disertai dengan kondisi barang tersebut, jenis, harga,
dan yang terpenting jumlahnya.

3. Menurut Muhammad Ali

Menurutnya, arti inventaris adalah daftar atau catatan dari barang yang
perusahaan miliki dan digunakan untuk menjalankan kegiatan usaha tersebut.

Jika melihat dari semua penjelasan di atas, maka inventarisasi merupakan


daftar ataupun catatan dari semua sumber daya yang perusahaan miiki, dimana
semua sumber daya tersebut akan sangat bermanfaat untuk pengelolaan dan
juga operasional dari perusahaan.

Namun, jika dilihat dari sisi akuntansi, maka arti inventaris ini tidak hanya
sekedar catatan jumlah dan kondisi barang. Namun akan lebih detail, termasuk
ke bagaimana cara mendapatkan barang tersebut, dan dari mana sumber
dananya. Nantinya, data ini juga akan dijadikan acuan dalam penyusunan
laporan keuangan.

Manfaat Inventaris:

Inventaris termasuk kegiatan yang perlu kamu lakukan jika memiliki usaha.
Ada banyak manfaat dari melakukan pengelolaan inventaris, beberapa
diantaranya seperti:
1. Memudahkan Kendali Aset

Hal pertama yang akan menjadi manfaat dari mengelola inventaris yaitu
kemudahan ketika melakukan pengendalian aset.

Dengan adanya data ini maka perusahaan akan tahu apa saja barang yang
mereka miliki dan siapa yang menggunakannya. Pengendalian ini juga akan
berguna jika suatu waktu terjadi kerusakan ataupun kehilangan.

2. Keamanan Aset

Manfaat melakukan inventaris lainnya yakni keamanan. Sebenarnya hal ini


juga berkaitan dengan masalah pengendalian.

Nantinya, selain mengetahui apa saja yang mereka punya dan siapa yang
menggunakannya. Perusahaan juga bisa tahu bagaimana kondisi barang
tersebut, berapa jumlahnya, berapa yang siap pakai, dan lainnya.

3. Menghemat Keuangan

Kegiatan inventarisasi ini juga akan berkaitan dengan penghematan. Dengan


adanya catatan untuk setiap barang yang mereka punya, maka perusahaan juga
bisa melihat apakah barang tersebut perlu penambahan atau tidak. Di sisi lain,
inventaris juga akan memperlihatkan bagaimana kondisi dari barang tersebut.
Nantinya, perusahaan bisa menilai apakah barang tersebut perlu service atau
tidak.

Dengan catatan dan data yang baik serta lengkap, maka pengambilan
keputusan pun akan jauh lebih cepat. Selain itu, hal ini juga menghindari
perusahaan dari membeli barang yang tidak penting ataupun membeli sesuatu
yang sudah mereka miliki dan tidak perlu penambahan

4. Dasar Perhitungan Kekayaan

Dalam banyak kasus, catatan inventaris yang lengkap dan baik juga bisa kamu
gunakan sebagai salah satu cara untuk melihat kekayaan. Dengan semua data
yang lengkap, maka estimasi harga pun bisa dengan mudah untuk dilakukan.

Kegiatan inventarisir ini juga terkait mengenai data semua harta yang ada,
mulai dari harta bergerak sampai dengan harta tidak bergerak.

5. Menjaga Alur Bisnis

Dengan pemanfaatan yang baik, penggunaan inventaris juga bisa kamu


manfaatkan untuk menjaga alur bisnis. Inventaris yang rapi bisa menunjukan
kepada kamu berapa stok yang masih kamu punya, berapa kebutuhan yang
biasanya perlu kamu siapkan, dan lainnya. Hal ini membuat kamu bisa
memutuskan dengan cepat kapan waktu untuk membeli setiap bahan yang mau
habis.

Selain bisa menjaga alur bisnis, cara ini tentu saja juga berkaitan dengan
kepuasaan pelanggan. Coba bayangkan, ketika konsumen sedang ramai namun
bisnis yang kamu punya tidak bisa beroperasi karena kehabisan bahan baku.
Tentu hal tersebut selain mengecewakan konsumen, juga bisa menjadi
hambatan dari laju bisnis.

6. Menciptakan Transparansi dan Akuntabilitas

Hal lain yang juga menjadi manfaat inventaris yaitu menciptakan transparansi
dan akuntabilitas. Perusahaan akan lebih mudah untuk melakukan kontrol
terhadap aset yang mereka miliki. Selain itu, nantinya perusahan juga bisa
dengan mudah menghitung apa saja aset yang hilang atau bertambah.

7. Dasar Pengambilan Keputusan

Dalam banyak kasus, manfaat dari data inventaris digunakan untuk dasar
ketika akan mengambil keputusan. Misalkan, ketika perusahaan akan
memutuskan menambah aset, maka perusahaan bisa melihat data inventaris
lebih dulu dan memutuskan apa saja barang yang akan mereka beli.

Lebih lanjut, mereka juga bisa melihat bagaimana kondisi barang yang lain.
Seperti, berapa banyak barang yang rusak, berapa yang bisa diperbaiki, dan
berapa yang perlu diganti. Nantinya, hal ini juga akan sangat berkaitan dengan
penentuan masalah anggaran.

8. Memonitor Kinerja

Penggunaan inventaris ini juga berguna untuk kebutuhan pemantauan kinerja.


Baik kinerja internal maupun eksternal. Inilah pentingnya memasukkan unsur
kualitas dalam data inventaris. Nantinya kamu bisa memantau bagaimana
perkembangan kualitas dari barang yang kamu punya.

Lebih lanjut, jika barang yang kamu punya sering rusak, maka kamu bisa
melihat apakah team yang kamu punya menggunakan alat tersebut dengan baik
atau tidak. Contoh lainnya, kamu juga bisa melihat bagaimana kinerja dari para
staf yang kamu miliki.

9. Analisis Laporan
Data dari inventaris bisa kamu jadikan sebagai bahan pembanding untuk
laporan akhir, contohnya laporan penjualan. Misalkan, setiap awal bulan kamu
membuat data inventaris untuk setiap produk yang akan kamu jual. Dan di
akhir, kamu akan membuat laporan penjualan.

Kamu bisa membandingkan mana barang yang laku dan tidak. Lebih lanjut,
kamu bisa melakukan salah satu keputusan terkait kebutuhan bisnis dengan
mengandalkan laporan tersebut.

Tujuan Inventarisasi

Selain memiliki banyak manfaat Inventarisasi juga perlu kamu lakukan karena
hal ini juga memiliki banyak tujuan. Tujuan utamanya tentu saja untuk
memudahkan proses administrasi. Namun selain itu, inventaris juga memiliki
beberapa tujuan lain, seperti:

• Mempercepat proses pembuatan laporan

• Salah satu acuan untuk menghitung kekayaan

• Bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan dalam hal


pengadaan ataupun pemeliharaan.

• Mengontrol setiap laju barang

• Membantu menjaga sarana dan prasarana

• Membantu melakukan perencanaan ,penyaluran, pemeliharaan,


pemindahan, ataupun menentukan tempat penyimpanan

• Cara Mengelola Inventaris dengan Tepat

Untuk mendapatkan catatan hasil inventaris yang tepat dan rapi, maka ada
beberapa hal yang perlu kamu perhatikan. Berikut adalah cara mengelola
inventaris dengan tepat.

1. Catat Semua Produk dengan Lengkap

Hal pertama yang perlu kamu lakukan ketika akan melakukan pengelolaan
inventaris yaitu membuat catatan dari semua barang tersebut dengan lengkap.
Mungkin kamu pernah melihat barang yang diberi ID number atau Serial
number. Dengan nomor unik tersebut, kamu bisa mencatat lebih jelas.
Misalnya kamu mencatat merk dan seri barang tersebut, kapan pembeliannya,
kapan terakhir kali melakukan perbaikan dan perawatan, serta info lainnya.

Dengan mencatat produk secara lengkap, maka akan berguna ketika kamu
perlu mengambil keputusan nantinya. Misal, apakah perlu membeli barang
baru atau barang lama masih bisa digunakan?

2. Lakukan Stock Opname Secara Berkala

Hal lain yang perlu dilakukan saat membuat inventaris yaitu melakukan stock
opname. Perlu kamu perhatikan, bahwa stock opname jangan dilakukan hanya
sesekali saja, tetapi lakukanlah secara berkala. Ini bertujuan agar data yang
kamu miliki merupakan data terbaru yang sebenarnya dan cocok dengan
kondisi terakhir yang ada. Dengan melakukan stock opname secara berkala,
kamu juga bisa melihat progress dari tiap barang yang kamu punya. MIsal jika
terjadi kerusakan, kehilangan, atau yang lainnya. Kamu juga bisa melihat
bagaimana kondisi barang-barang tersebut dari waktu ke waktu.

3. Menciptakan Skala Prioritas

Skala prioritas ini akan sangat berkaitan dengan kebutuhan. Setelah memiliki
data inventaris yang cukup lengkap, maka kamu bisa menentukan mana barang
yang perlu kamu perbanyak, mana yang pengadaanya perlu cepat, dan lainnya.
Dari sinilah kamu akan menentukan barang-barang prioritas tersebut.

4. Buat dalam Form yang Mudah Dipahami

Ada banyak form yang bisa kamu gunakan untuk membuat data inventaris.
Dari mulai yang sederhana sampai yang sangat kompleks dan memiliki banyak
data.

Namun satu hal yang pasti, ketika kamu membuat data inventaris, maka
buatlah dengan menggunakan form atau bentuk yang mudah dipahami oleh
banyak orang. Hal ini untuk memastikan data tersebut bisa dibaca oleh semua
orang yang membutuhkan.

b. Anggaran Keuangan

Anggaran keuangan adalah anggaran yang disusun secara sistematis dalam


bentuk angka dan dinyatakan dalam unit moneter yang meliputi seluruh
kegaiatan perusahaan dalam jangka waktu (periode) tertentu di masa yang akan
datang. Perusahaan sangat membutuhkan anggaran dalam bentuk perencanaan
sebagai upaya mengestimasikan keuangan perusahaan.

Tentunya anggaran memiliki peran penting sebagai bentuk pemantauan laju


pertumbuhan ekonomi internal di dalam perusahaan. Sebuah perusahaan yang
baik tentunya akan membuat anggaran perusahaan yang mampu membantu
merencanakan dana serta mengendalikan aktivitas bisnis. Dengan adanya
anggaran ini tentunya akan mempermudah perusahaan dalam mengeluarkan
biaya yang harus dikeluarkan untuk mendukung kegiatan bisnis.

Dalam anggaran, satuan kegiatan dan satuan uang menempati posisi penting,
yang dalam arti seluruh kegiatan akan dijumlahkan dalam satuan uang,
sehingga dapat diukur pencapaian efesien dan efektivitas dari kegiatan yang
dilakukan.

Jenis- Jenis Anggaran Keuangan dan Pengertiannya :

Anggaran keuangan terbagi dari beberapa jenis, berikut jenis jenis dan
pengertiannya :

1. Anggaran Penjual

Anggaran Penjualan adalah anggaran yang menerangkan secara terperinci dan


teliti tentang penjualan dimasa datang, dimana didalamnya ada rencana tentang
jenis barang, jumlah, harga, waktu serta tempat penjualan barang.

Selain itu, anggaran penjualan bisa diartikan sebagai biaya-biaya yang


diperlukan untuk menjual ( komisi penjualan, gaji staff penjualan,pengiklanan,
dan promosi penjualan ). Dan untuk mendistribusikan barang kepada
konsumen.

2. Anggaran Produksi

Anggaran Produksi adalah suatu perencanaan secara terperinci mengenai


jumlah unit produk yang diperoduksi selama periode yang akan datang. Yang
didalamnya mencakup rencana mengenai jenis ( kualitas ), jumlah ( kuantitas ),
dan waktu produksi yang akan dilakukan.

3. Anggaran Biaya Bahan Baku

Anggaran Biaya Bahan Baku adalah anggaran yang bertujuan untuk


menentukan berapa banyak bahan baku yang dibutuhkan untuk diproduksi, dan
berisi perencanaan mengenai bahan baku yang menyatakan suatu kuantitas
bahan baku beserta satuan uang.

4. Anggaran Biaya Tenaga Kerja Secara Langsung

Anggaran Biaya Tenaga Kerja Secara Langsung adalah anggaran yang berisi
perkiraan jumlah biaya tenaga kerja langsung yang dikeluarkan perusahaan di
masa yang akan datang.

dan dapat digunakan sebagai dasar penyusunan anggaran kas dan laba rugi.
Pada umumnya, perhitungan dalam anggaran ini memiliki 2 dasar
penghitungan, yaitu upah per unit dan upah per jam.

5. Anggaran Overhead Pabrik

Anggaran Overhead Pabrik adalah suatu perencanaan yang terperinci mengenai


biaya-biaya tidak langsung yang dikeluarkan sehubungan degan proses
produksi selama periode yang akan datang, meliputi jenis biaya, waktu secara
tempat (departemen) dimana biaya tersebut terjadi.

6. Anggaran Persediaan

Anggaran Persediaan adalah anggaran yang merencanakan secara lebih


terperinci tentang persediaan barang selama periode yang akan datang. Yang
didalamnya meliputi rencana jenis barang yang tersedia, jumlah barang yang
tersedia, serta nilai barang yang tersedia dari waktu kewaktu.

7. Anggaran Kas

Anggaran Kas adalah anggaran yang digunakann untuk perencanaan dan


pengendalian kas. Anggaran kas menunjukkan posisi kas masuk, dan kas
keluar pada setiap periode waktu. Anggaran kas membantu manajemen untuk
tetap menjaga keseimbangan (balance) kas yang ada di dalam perusahaan.

8. Anggaran Laba Rugi

Anggaran Laba Rugi adalah anggaran yang melaporkan seluruh proyeksi


penerimaan dan pengeluaran untuk jangka waktu anggaran tertentu, untuk
menunjukan proyeksi penerimaan (pendapatan) yang akan diterima oleh
perusahaan.

9. Anggaran Neraca

Anggaran Neraca adalah anggaran yang merencanakan keadaan keuangan


perusahaan pada suatu periode. Dalam anggaran ini jumlah kekayaan terlihat
pada bagian aktiva, sedangkan jumlah utang terlihat pada bagian pasiva.
Anggaran ini dibuat berdasarkan hasil dari anggaran kas dan anggaran laba
rugi.

10. Anggaran Posisi Keuangan

Anggaran Posisi Keuangan adalah anggaran mengenai rencana perubahan


aktiva, hutang dan modal perusahaan selama periode yang ditetapkan. Untuk
menyusun anggaran ini, perusahaan dapat melihat lagi hasil dari anggaran
neraca yang telah dibuat.

d. Notulen Rapat

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, notulen atau notula adalah catatan
singkat mengenai jalannya persidangan atau rapat serta hal yang dibicaran dan
diputuskan di dalamnya. Notulen adalah catatan resmi suatu rapat atau sidang
berisikan siapa, apa, bagaimana, dan hasil dari suatu hal yang dirapatkan atau
disidangkan. Notulen juga bisa diartikan sebagai hasil suatu pembicaraan
rapat yang telah ditulis dengan rapi.

Fungsi Notulen

Beberapa fungsi notulen, yaitu:

• Bukti tertulis berlangsung rapat atau siding

• Tolak ukur keberhasilan rapat (apakah tujuan rapat telah dicapai


atau belum)

• Tolak ukur pengambilan tidakan setelah rapat

Tujuan Notulen Tujuan dari notulen dapat dilihat berikut ini:

• Bukti terlaksanakannya rapat

Notulen menjadi bukti tertulis terlaksananya rapat, sebagai bentuk


pertanggungjawaban pada ketua atau atasan suatu organisasi. Notulen
juga bukti tertulis jika terjadi penggunaan dana dalam rapat, sehingga
bisa mempermudah penyusunan laporan keuangan.

• Sumber informasi rapat yang kredibel

Dilansir dari Resource Centre, notulen merupakan catatan kredibel apa


yang berlangsung dalam rapat untuk anggota yang tidak bisa
menghadiri rapat tersebut. Sehingga informasi rapat akan tersampaikan
dengan faktual pada setiap orangnya. Notulen juga menjadi sumber
informasi jika hasil rapat dibutuhkan dikemudian hari karena akan
dibagikan pada seluruh peserta rapat sekitar 1x24 jam setelah rapat
berakhir.

Dibanding bergantung pada ingatan manusia, notulen jauh lebih


terpercaya tanpa ada satupun fakta yang berubah karena lupa maupun
adanya kepentingan pribadi.

• Tolak ukur pengambilan keputusan

Notulen yang dilaporkan pada atasan merupakan salah satu


pertimbangan pada pengambilan keputusan. Notulen secara tidak
langsung adalah analisis tanggapan yang timbul pada orang-orang yang
mengikuti rapat atau sidang terhadap suatu kasus. Hal ini memberikan
pertimbangan bagi keputusan yang akan diambil setelahnya.

Susunan Notulensi

Notulen ditulis olah seorang yang dipercaya dan menghadiri rapat tersebut.
Notulen ditulis secara real-time seiring dengan berjalannya rapat dan
berkonsentrasi pada hasil serta tindakan yang berorientasi pada tujuan rapat.

Berikut adalah susunan penulisan notulensi:

• Kepala Notulen

Isi dari kepala notulen adalah:

1) Nama organisasi atau komite atau perusahaan atau kelompok

2) Nama dan tema yang dibahas

3) Hari dan tanggal

4) Waktu pelaksanaan

5) Tempat pelaksanaan

6) Peserta rapat (seluruh orang yang mengikuti rapat tanpa terkecuali


dan jabatannya

• Isi Notulen

Isi notulen biasanya yaitu:


1) Pembukaan notulen

2) Poin-poin diskusi

3) Hasil rapat

4) Waktu berakhirnya rapat Akhir Notulen

• Akhir Notulen

Akhir Notulen diisi dengan:

1) Agenda yang diusulkan untuk pertemuan berikutnya

2) Waktu diadakan pertemuan berikutnya

3) Penanadatangan notulen (nama, jabatan, dan tanda tangan)

e. Cuti Pegawai

Cuti adalah keadaan tidak masuk kerja pegawai yang diijinkan dalam jangka
waktu tertentu untuk menjamin kesegaran jasmani dan rohani serta untuk
kepentingan pegawai. Untuk membuat keseragaman didalam mengatur cara
pelaksanaan pemberian cuti, sehingga tidak mengganggu jalannya proses
administrasi dan kinerja dan mengatur besarnya atau lamanya cuti disesuaikan
dengan peraturan yang berlaku. Dalam pengajuan pengambilan cuti, seorang
pegawai yang mengajukan cuti dapat menyesuaikan dengan keadaannya yang
sesuai dengan jenis cuti. Meskipun pengambilan cuti sesuai dengan keadaan
pegawai dan jenis cuti, waktu yang diberikan sesuai dengan aturan yang ada,
karena pengambilan cuti ini disesuaikan keadaan seorang pegawai dan jenis
cuti yang diambil. Didalam pengajuan cuti ini harus ada pengaturan cuti
pegawai, sehingga didalam permohonan pengambilan cuti ini tidak ada
kekosongan posisi yang dijabat oleh pegawai sehingga dalam pelaksanaan
tugas tidak terhambat karena diambil alih oleh pegawai lain. Mengingat bahwa
dalam pengambilan cuti disesuaikan dengan keadaan pegawai, seorang
pegawai yang mengambil cuti dapat memanfaatkan waktu cuti untuk
beristirahat. Waktu istirahat ini sangat penting bagi pegawai karena untuk
menghindari kelelahan dan kebosanan saat bekerja. Kelelahan dan kebosanan
dapat mengganggu semangat dan kegairahan kerja sehingga efektifitas dan
efisiensi dalam pelaksaan tugas tidak dapat diharapkan. Kelelahan dan
kebosanan dalam bekerja dapat disebabkan oleh terlalu lama bekerja tanpa ada
waktu istirahat oleh karena itu setiap perusahaan harus dapat menentukan
waktu-waktu istirahat yang tepat, dimana dengan memberikan waktu istirahat
di harapkan akan tercapai produktivitas yang tinggi. Selain terlalu lama bekerja
tanpa istirahat kelelahan dan kebosanan juga dapat disebabkan karena bekerja
secara rutin tanpa adanya variasi. Pekerjaan yang terlalu rutin biasanya akan
menimbulkan kebosananan. Kebosanan sebenarnya juga dapat menimbulkan
kelelahan. Oleh karena itu perlu memperhatikan kebutuhan pegawainya yang
ada di lingkungan kerja poltekkes kemenkes palembang. Kelelahan dapat
dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu kelelahan fisik dan kelelahan mental.
Kelelahan fisik akan datang dari usaha fisik dan kelelahan mental dapat
disebabkan oleh kebosanan, ketegangan atau pertentangan kepentingan dengan
kegiatan lainnya. Untuk itu cuti sangat penting bagi pegawai yang ada di
lingkungan poltekkes kemenkes palembang. Didalam pengajuan permohonan
cuti, seorang pegawai harus melalui prosedur yang telah ada, agar dalam proses
pengajuan permohonan cuti dapat berjalan dengan lancar. Pemberian cuti
pegawai secara garis besar terdiri dari cuti tahunan, cuti besar, cuti sakit, cuti
bersalin cuti karena alsan penting dan cuti di luar tanggungan negara.
Adapun tujuan cuti adalah :
1. Dalam rangka usaha untuk menjamin kesegaran jasmani dan rohani
pegawai yang ada di lingkungan poltekkes kemenkes Palembang
2. Untuk memenuhi waktu dan kebutuhan serta kepentinan pns
bersangkutan.
Sasaran yang diharapkan dapat dicapai melalui pebuatan pedoman cuti
pegawai ini adalah terciptanya keseragaman persepsi tentang cuti pegawai di
lingkungan poltekkes kemenkes palembang.
Seluruh pegawai yang ada di lingkungan poltekkes kemenkes palembang yang
ingin melaksanakan cuti sesuai dengan keperluan dan jenis cuti yang akan
diambilnya.
1. Cuti tahunan

• Pegawai negeri sipil yang telah bekerja sekurang-kurangnya 1 (satu)


tahun secara terus menerus berhak atas cuti tahunan ;

• Lamanya cuti tahunan adalah 12 (dua belas) hari kerja ; cuti tahunan
tidak dapat dipecah-pecah hingga jangka waktu yang kurang dari 3
(tiga) hari kerja ;

• Untuk mendapatkan cuti tahunan pegawai negeri sipil yang


bersangkutan
Mengajukan permintaan secara tertulis kepada pejabat yang berwenang
memberikan cuti ; cuti tahunan diberikan secara tertulis oleh pejabat yang
berwenang memberikan cuti.

• Cuti tahunan yang tidak diambil dalam tahun yang bersangkutan, dapat
diambil dalam tahun berikutnya untuk paling lama 18 (delapan belas)
hari kerja termasuk cuti tahunan dalam tahun yang sedang berjalan.

• Cuti tahunan yang tidak diambil lebih dari 2 (dua) tahun berturut-turut,
dapat diambil dalam tahun berikutnya untuk paling lama 24 (dua puluh
empat) hari kerja termasuk cuti tahunan dalam tahun yang sedang
berjalan.
• Cuti tahunan dapat ditangguhkan pelaksanaannya oleh pejabat yang
berwenang memberikan cuti untuk paling lama 1 (satu) tahun, apabila
kepentingan dinas mendesak.

• Cuti tahunan yang ditangguhkan sebagaimana dimaksud dapat diambil


dalam tahun berikutnya selama 24 (dua puluh empat) hari kerja
termasuk cuti tahunan dalam tahun yang sedang berjalan.
2. Cutisakit
setiap pegawai negeri sipil yang menderita sakit berhak atas cuti sakit.

• Pegawai negeri sipil yang sakit selama 1 (satu) atau 2 (dua) hari berhak
atas cutisakit, dengan ketentuan, bahwa ia harus memberitahukan
kepada atasannya.

• Pegawai negeri sipil yang sakit lebih dari 2 (dua) hari sampai dengan 14
(empat belas) hari berhak atas cuti sakit, dengan ketentuan bahwa
pegawai negeri sipil yang bersangkutan harus mengajukan permintaan
secara tertulis kepada pejabat yang berwenang memberikan cuti dengan
melapirkan surat keterangan dokter.

• Pegawai negeri sipil yang menderita sakit lebih dari 14 (empat belas)
hari berhak cuti sakit, dengan ketentuan bahwa pegawai negeri sipil
yang bersangkutan harus mengajukan permintaan secara tertulis kepada
pejabat yang berwenang yang ditunjuk oleh menteri kesehatan.

• Surat keterangan dokter sebagaimana dimaksud antara lain menyatakan


tentang perlunya diberikan cuti, lamanya cuti dan keterangan lain yang
dipandang perlu.

• Cuti sakit sebagaimana dimaksuddiberikan untuk waktu paling lama 1


(satu) tahun .

• Jangka waktu cuti sakit sebagaimana dalam ayat (5) dapat ditambah
untuk paling lama 6 (enam) bulan apabila dipandang perlu berdasarkan
surat keterangan dokter yang ditunjuk oleh menteri kesehatan.

• Pegawai negeri sipil yang tidak sembuh dari penyakitnya dalam jangka
waktu sebagaimana dimaksud dalam ayat (5) dan atau (6), harus diuji
kembali kesehatannya oleh dokter yang ditunjuk oleh menteri
kesehatan.

• Apabila berdasarkan hasil pengujian kesehatan sebagaimana dimaksud


pegawai negeri sipil yang bersangkutan belum sembuh dari
penyakitnya, maka diberhentikan dengan hormat dari jabatannya karena
sakit dengan mendapat uang tunggu berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

• Pegawai negeri sipil wanita yang mengalami gugur kandung berhak


atas cuti sakit untuk paling lama 1 1/2 (satu setengah) bulan.

• (2) untuk mendapatkan cuti sakit sebagaimana dimaksud , pegawai


negeri sipil wanita yang bersangkutan mengajukan permintaan secara
tertulis kepada pejabat yang berwenang memberikan cuti dengan
melampirkan surat keterangan dokter atau bidan.

• Pegawai negeri sipil yang mengalami kecelakaan dalam dan oleh


karena menjalankan tugas kewajibannya sehingga ia perlu mendaopat
perawatan berhak atas cuti sakit sampai ia sembuh dari penyakitnya.

• Selama menjalankan cuti sakit sebagaimana dimaksud, pegawai negeri


sipil yang bersangkutan menerima penghasilan penuh.
3. Cuti karena alasan penting
yang dimaksud dengan cuti karena alasan penting adalah cuti karena:

• Ibu, bapak, isteri/suami,anak, adik, kakak, mertua, atau menantu sakit


keras atau meninggal dunia;

• Salah seorang anggota kerluarga yang dimaaksud dalam huruf a


meninggal dunia dan menurut ketentuan hukum yang berlaku pegawai
negeri sipil yang bersangkutan harus mengurus hak-hak dari anggota
keluarganya yang meninggal dunia itu;

• Melangsungkan perkawinan yang pertama;

• Alasan penting lainya yang ditetapkan kemudian oleh presiden.

• Pegawai negeri sipil berhak atas cuti karena alasan penting.

• Lamanya cuti karena alasan penting ditentukan oleh pejabat yang


berwenang memberikan cuti paling lama 2 (dua) bulan.
Untuk mendapatkan cuti karena alasan penting, pegawai negeri sipil yang
bersangkutan mengajukan permintaan secara tertulis dengan menyebutkan
alasan alasannya kepada pejabat yang berwenang memberikan cuti. Cuti
karena alasan penting diberikan secara tertulis oleh pejabat yang berwenang
memberikan cuti. Dalam hal yang mendesak, sehingga pegawai negeri sipil
yang bersangkutan tidak dapat menunggu keputusan dari pejabat yang
berwenang memberikan cuti, maka pejabat yang tertinggi di tempat pegawai
negeri sipil yang bersangkutan bekerja dapat memberikan izin sementara untuk
menjalankan cuti karena alasan penting. Selama menjalankan cuti karena
alasan penting, pegawai negeri sipil yang bersangkutan menerima penghasilan
penuh.

4. Cuti bersalin

• Untuk persalinan anaknya yang pertama, kedua, dan ketiga, pegawai


negeri sipil wanita berhak atas cuti bersalin.

• Untuk persalinan anaknya yang keempat dan seterusnya, kepada


pegawai negeri sipil wanita diberikan cuti diluar tanggungan negara.

• Lamanya cuti-cuti bersalin tersebut adalah 1 (satu) bulan sebelum dan 2


(dua) bulan sesudah persalinan.
• Untuk mendapatkan cuti bersalin, pegawai negeri sipil wanita yang
bersangkutan mengajukan permintaan secara tertulis kepada pejabat
yang berwenang memberikan cuti.\

• Cuti bersalin diberikan secara tertulis oleh pejabat yang berwenang


memberikan cuti.

• Selama menjalankan cuti bersalin pegawai negeri sipil wanita yang


bersangkutan menerima penghasilan penuh.

5. Cuti besar

• Pegawai negeri sipil yang telah bekerja sekurang-kurangnya 6 (enam)


tahun secara terus menerus berhak atas cuti besar yang lamanya 3 (tiga)
bulan.

• Pegawai negeri sipil yang menjalani cuti besar tidak berhak lagi atas
cuti tahunannya dalam tahun yang bersangkutan.

• Untuk mendapatkan cuti besar, pegawai negeri sipil yang bersangkutan


mengajukan permintaan secara tertulis kepada pejabat yang berwenang
memberikan cuti.

• Cuti besar diberikan secara tertulis oleh pejabat yang berwenang


memberikan cuti.

• Cuti besar dapat digunakan oleh pegawai negeri sipil yang


bersangkutan untuk memenuhi kewajiban agama.

• Cuti besar dapat ditangguhkan pelaksanaannya oleh yang berwenang


untuk paling lama 2(dua) tahun, apabila kepentingan dinas mendesak.

• Selama menjalankan cuti besar, pegawai negeri sipil yang bersangkutan


menerima penghasilan penuh.
6.
7. Cuti di luar tanggungan negara
– telah bekerja sekurang kurangnya 5 (lima) tahun secara terus
menerus, dan tidak pernah mengajukan hak cuti tahunan dalam kurun
waktu tersebut
– dapat dipergunakan untuk persalinan anak keempat
– alasan yang sifatnya pribadi yang sangat penting dan mendesak.
– selama menjalankan cuti : dibebaskan dari jabatan dan tidak
diperhitungkan masa kerja

f. Brosur
Brosur adalah salah satu media yang digunakan untuk mengirimkan promosi.
Brosur berfungsi untuk memberikan informasi produk kepada pelanggan
potensial.
Umumnya, brosur dalam bentuk lembaran kertas berisi garis kata-kata dan
informasi tentang suatu produk, serta beberapa gambar pendukung.

Biasanya, brosur ini diberikan secara gratis kepada masyarakat umum dengan
harapan bahwa masyarakat akan mengetahui produk tersebut. Brosur sering
berisi brosur tentang makanan, investasi, sekolah, kampus, usaha dan lain
sebagainya.

Brosur adalah buku yang diterbitkan secara berkala yang dapat berkisar dari
satu hingga beberapa halaman, tidak terkait dengan publikasi lain, dan berakhir
dalam satu masalah tunggal.

Jika halaman, brosur atau selebaran biasanya dicetak di kedua sisi dan dilipat
dalam pola lipat tertentu untuk membentuk panel terpisah berbeda dengan
pamflet yang terdiri dari satu halman sering disebut juga dengan selebaran,
selain itu brosur juga memuat suatu informasi mengenai produk disebut juga
sebagai katalog produk atau sering hanya disebut katalog.

Pengertian Brosur Menurut Para Ahli


1. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Brosur adalah media informasi yang ditulis pada suatu masalah, disusun secara
sistematis atau dicetak, hanya terdiri dari beberapa halaman dan dilipat tanpa
mengikat selebaran atau dicetak dengan informasi singkat.

2. Menurut Hampton
Berdasarkan bentuk fisiknya brosur merupakan selembar kertas kecil yang
biasanya menggunakan selembar kertas ukuran 8.5 inci X 11 inci atau 8.5 inci
x 14 inci dengan tiga lipatan atau bisa juga format lain dengan banyak lipatan
yang berbeda atau tanpa lipatan.

3. UNESCO
Menjelaskan bahwasanya brosur merupakan terbitan tidak berkala yang tidak
dijilid lengkap mempunyai paling sedikit 5 halaman namun tetapi tidak lebih
dari 48 halaman, diluar perhitungan sampul.

Ciri – Ciri Brosur


Anda akan menemukan karakteristik brosur di bawah ini, termasuk:

• Bertujuan untuk mengiformasikan, mengedukasi, serta juga membujuk


dan juga mempengaruhi seseorang ataupun pelanggan untuk membeli
maupun mengadopsi pesan yang disampaikan.
• Hanya sekali yang dipublikasikan.
• Dibuat semenarik mungkin supaya menarik suatu perhatian publik.
• Didistribusikan dengan secara tersendiri oleh pembuat suatu brosur
tersebut.
• Memiliki desain yang menarik dan kreatif serta mempunyai juga isinya
jelas.

Fungsi Brosur
Fungsi brosur, dibagi menjadi 3 (tiga) bagian adalah sebagai berikut:
- Fungsi informatif
adalah brosur yang biasanya digunakan untuk memberi tahu pelanggan
potensial Anda yang terkait dengan bisnis Anda. Informasi ini terkait dengan
penyajian perusahaan, produk atau layanan baru yang ingin ditawarkan
perusahaan, perubahan terbaru pada nama perusahaan, dll.

- Fungsi iklan

adalah suatu brosur sangat penting sebagai alat iklan atau alat promosi, yang
menarik dan juga mempromosikan satu atau lebih produk atau layanan.

- Fungsi identifikasi
adalah desain brosur yang baik yang menjaga kriteria yang sama di semua
brosur perusahaan. Jika kriteria ini, atau juga disebut sebagai konsep
diintegrasikan ke dalam semua jenis brosur, itu akan memudahkan identifikasi
perusahaan, hal tersebut akan memberikan nilai prestise dan kredibilitas
perusahaan yang sangat penting bagi brosur perusahaan untuk tidak hanya
memiliki konsep yang tepat tetapi juga logo, logo yang dirancang dengan baik
sangat penting bagi setiap perusahaan, yang merupakan salah satu langkah
pertama untuk meluncurkan bisnis. Kampanye iklan.

Tujuan Brosur
Sementara itu, tujuan brosur bahasa Inggris adalah:

• Sebagai Media Informasi


• Sebagai Media Promosi
• Dapat meningkatkan daya tarik suatu produk yang dipasarkan
• Sebagai suatu identitas untuk suatu produk

Cara Pembuatan Brosur


Media untuk untuk pembuatan brosur itu sendiri sangat banyak software yang
dapat digunakan untuk mendesign brosur contohnya dengan menggunakan
Corell Draw, Adobe Ilustrator, Adobe Photosop, Bahkan microsoft word
menyediakan template secara gratis.

Menggunakan Desain atau Templat Brosur

1. Buka Aplikasi Ms Word.


2. Silakan Cari brochure pada kolom pencarian yang ada di atas jendela
program, kemudian tekan tombol Enter.
3. Untuk memilih template klik pilihan “File” pada bilah menu yang ada
di atas layar dan pilih “New from Template…” dari menu drop-down.
4. Pilih desain brosur. Carilah brosur yang ingin digunakan dan klik
desainnya. Setelah itu, halaman preview brosur akan ditampilkan.
5. Klik tombol Create. Tombol ini berada di sisi kanan preview brosur.
Setelah itu, Word akan memuat desain brosur. Proses ini biasanya
hanya memakan waktu selama beberapa detik.
6. Masukkan informasi yang ingin dibuat pada brosur. silakan gunakan
fitur-fitur yang tersedia sesuai dengan kebutuhan design yang Anda
pilih.
7. Simpan brosur yang sudah dibuat. Untuk menyimpannya: Windows –
Klik “File”, klik “Save As”
8. Done Selamat Brosur Anda Sudah Jadi
BAB IV
LAPORAN PROJECT BASED LEARNING

4.1 Inventaris Kantor


Gambar II.2
Gambar Inventaris Kantor Regional 1 BKN

Gambar III.3
Gambar Inventaris Kantor Regioal I BKN Yogyakarta
4.2 Cuti Pegawai
Gambar IV.4
Contoh printout Formulir Permintaan Dan Pemberian Cuti di BKN Yogyakarta

4.3 Brosur
Gambar V.5
Gambar brosur yang ada di Kantor Regional I BKN
Gambar VI.6
Gambar brosur yang ada di Kantor Regional I BKN
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan
1. Kegiatan Praktik Kerja Lapangam sangat bermanfaat bagi para siswa-
siswi khususnya siswa-siswi SMK Negeri 2 Temanggung. Dengan
adanya kegiatan Praktik Kerja Lapangan siswa di tuntut untuk
mempunyai sikap mandiri dan mampu berinteraksi dengan orang lain
sehingga siswa diharapkan dapat memiliki keterampilan serta wawasan
yang tinggi.
2. Praktik Kerja Lapangam merupakan kegiatan praktek di luar jam
sekolah yang bekerja sama dengan masyarakat atau instansi, sehingga
siswa-siswi dapat berlatih untuk mampu bergaul dan bekerja sama
dengan masyarakat luar.
3. Praktik Kerja Lapangam dapat menunjang siswa untuk menjadi tenaga
kerja menengah yang ahli dan professional dalam bidangnya yang
mampu memenuhi pasar nasional atau bahkan internasional. Dengan
begitu siswa- siswi akan mempunyai sikap yang akan menjadi bekal
dasar pengembangan diri secara berkelanjutan dan dapat mengamalkan
apa yang telah di perolehnya, dalam kehidupan sehari-hari.
4. Adapun kesimpulan mengenai tempat Praktik Kerja Lapangam ini
adalah:
a. Lembaga ini mempunyai banyak fasilitas yang memadai bagi para
pegawai
b. Dalam ruang teknisi terdapat computer yang telah tersambung
dengan
fasilitas internet sehingga dapat membantu para pegawai.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil saat melakukan kegiatan PKL, penulis sedikit
memberikan saran agar para peserta mempersiapkan diri lebih lanjut. Hal
ini dapat dilakukan dengan menguasai pelajaran yang diterapkan dalam
industri. Dengan begitu, praktek kerja lapangan dalam sebuah perusahaan
nanti akan lebih mudah
Tidak hanya itu saja, penulis juga ingin memberi saran khususnya kepada
pihak perusahaan yang sudah menerima kami untuk dapat melaksanakan
kegiatan PKL (Praktek Kerja Lapangan) dengan lancar dan baik. Penulis
sarankan tidak perlu lagi sungkan kepada setiap anak PKL yang praktek di
perusahaan tersebut.
Penulis juga memiliki harapan kepada pihak perusahaan agar dapat
memberikan tugas dengan melakukan bimbingan terlebih dahulu kepada
setiap siswa. Terutama sebelum tugas tersebut dilaksanakan. Hal ini
dilakukan agar nantinya setiap anak yang melakukan PKL bisa
mendapatkan hasil yang jauh lebih baik
DAFTAR PUSTAKA

Raco, J. R. (Dr). 2010. Metode Penelitian Kualitatif: Jenis, Karakteristik, dan


Keunggulannya. Jakarta: PT Grasindo
Rukin (Dr). 2019. Metodologi Penelitian Kualitatif. Sulawesi Selatan: Yayasan
Ahmar Cendekia Indonesia
Sugiyono (Prof. Dr). 2018. Metode Penelitian Evaluasi Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan Kombinasi. Bandung: Alfabeta
Sugiyono. 2012. Metodologi Penelitian. Bandung: Penerbit Alfabeta
Subagyo,2011. Metode Penelitian Dalam Teori Dan Praktik. Jakarta: Rineka
Cipta
Syamsudin, Sdili. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Pustaka
Setia
Tjiptono, Fandy. 2014. Pemasaran Jasa: Prinsip, Penerapan, dan Penelitian.
Yogyakarta: Andi Offset
LAMPIRAN
a. Foto Kegiatan

• Bidang Mutasi dan Status Kepegawaian


• Bidang Pengangkatan dan Pensiun
• Bidang Informasi Kepegawaian
• Sub Bagian Kepegawaian
• Arsip Ekspedisi

Anda mungkin juga menyukai