Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

Dibuat untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah


Kesehatan Ibu dan Anak
Dosen Pengampu : Ari Widyarni, SKM., M.Kes

Disusun Oleh :
Alya Aulia Rahma (2007010465)
Kelas PKIP Reguler Banjarmasin

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN
MUHAMMAD ARSYAD AL BANJARI
BANJARMASIN
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah dengan tepat waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kesehatan Ibu dan Anak. Selain itu,
makalah ini bertujuan menambah wawasan pengetahuan tentang KIA bagi para pembaca dan
juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ari Widyarni, SKM., M.Kes selaku dosen
mata kuliah Kesehatan Ibu dan Anak. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua
pihak yang telah mendukung penulis untuk menyelesaikan makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang
membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Banjarmasin, 17 April 2023

Pemyusun

Alya Aulia Rahma


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Bagaimana KIA berkembang di Indonesia
2.2. Apa saja program KIA
2.3. Apa tujuan dari program KIA
2.4. Mengapa Program KIA itu penting
2.5. Analisis jurnal penelitian program KIA
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) merupakan salah satu prioritas utama
pembangunan kesehatan di Indonesia. Program ini bertanggung jawab terhadap
pelayanan kesehatan bagi ibu hamil, ibu bersalin dan bayi neonatal. Salah satu tujuan
program ini adalah menurunkan kematian dan kejadian sakit pada ibu dan anak
melalui peningkatan mutu pelayanan dan menjaga kesinambungan pelayanan
kesehatan ibu dan prenatal di tingkat pelayanan dasar dan pelayanan rujukan primer
(Sistriani, 2014).
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan
salah satu indikator status Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) yang dapat
menggambarkan kualitas dan aksesibilitas fasilitas pelayanan kesehatan (Kemenkes,
2014). Japan International Cooperation Agency (JICA) menyusun Buku Kesehatan
Ibu dan Anak pada tahun 1947, dan terbukti efektif menurunkan AKI dan AKB
karena dapat mendeteksi kehamilan resiko tinggi sejak awal (Wijhati, 2017).
Penyebab terjadinya AKI yaitu: terjadinya perdarahan, preeklamsi/eklamsi,
infeksi, atau penyakit yang diderita ibu sebelum atau selama kehamilan yang dapat
memperburuk kondisi kehamilan. penyebab lainnya yaitu berhubungan dengan status
kesehatan reproduksi ibu, akses terhadap pelayanan kesehatan, perilaku penggunaan
fasilitas kesehatan, dan juga faktor demografi dan sosiokultural (Iqbal, Shaheen, dan
Begum, 2014).

1.2. Rumusan Masalah


1. Bagaimana perkembangan KIA Di Indonesia ?
2. Apa saja program KIA ?
3. Apa tujuan Program KIA ?
4. Mengapa proram KIA itu penting ?

1.3. Tujuan
Tujuan dibuat makalah ini untuk mengetahui lebih dalam tentang Program KIA
BAB II
PEMBAHASAN

H. R. Leavell and E. G. Clark


dalam buku Preventive
Medicine for the
Doctor in this Community
membagi pencegahan
penyakit menjadi 5 tingkatan
pencegahan, yaitu:
1. Promotion of Health
(Promosi Kesehatan)
2. Specific Protection (Proteksi
Spesifik)
3. Early Diagnosis and Prompt
Treatment (Deteksi Dini dan
Pengobatan Segera)
4. Limitation of Disability
(Pembatasan Disabilitas)
5. Rehabilitation (Rehabilitasi)
Teori ini menunjukkan betapa
pentingnya melakukan
pencegahan penyakit
dalam Ilmu Kesehatan
Masyarakat. Sebab banyak
penyakit yang dapat dicegah
jika masyarakat memiliki
pengetahuan dan dorongan
untuk mengambil langkah-
langkah tepat pada waktu yang
tepat.
Leavell and Clark membagi 5
level pencegahan penyakit
tersebut menjadi tiga
kategori yaitu:
1. Pencegahan Primer yaitu
pencegahan yang
sasarannya kepada
masyarakat
sehat. Pencegahan ini terdiri
dari Promosi Kesehatan
(Health and Promotion)
& Proteksi Spesifik (Specific
Protection).
2. Pencegahan Sekunder yaitu
pencegahan yang sasarannya
kepada kelompok
sakit. Pencegahan ini terdiri
dari Deteksi Dini &
Perawatan Segera (Early
Recognition and Prompt
Treatment) dan Pembatasan
Disabilitas (Disability
Limitation).
3. Pencegahan Tersier yaitu
pencegahan kepada orang yang
baru saja sembuh
dari sakit. Pencegahan ini
terdiri dari Rehabilitasi
(Rehabilitation).
H. R. Leavell and E. G. Clark
dalam buku Preventive
Medicine for the
Doctor in this Community
membagi pencegahan
penyakit menjadi 5 tingkatan
pencegahan, yaitu:
1. Promotion of Health
(Promosi Kesehatan)
2. Specific Protection (Proteksi
Spesifik)
3. Early Diagnosis and Prompt
Treatment (Deteksi Dini dan
Pengobatan Segera)
4. Limitation of Disability
(Pembatasan Disabilitas)
5. Rehabilitation (Rehabilitasi)
Teori ini menunjukkan betapa
pentingnya melakukan
pencegahan penyakit
dalam Ilmu Kesehatan
Masyarakat. Sebab banyak
penyakit yang dapat dicegah
jika masyarakat memiliki
pengetahuan dan dorongan
untuk mengambil langkah-
langkah tepat pada waktu yang
tepat.
Leavell and Clark membagi 5
level pencegahan penyakit
tersebut menjadi tiga
kategori yaitu:
1. Pencegahan Primer yaitu
pencegahan yang
sasarannya kepada
masyarakat
sehat. Pencegahan ini terdiri
dari Promosi Kesehatan
(Health and Promotion)
& Proteksi Spesifik (Specific
Protection).
2. Pencegahan Sekunder yaitu
pencegahan yang sasarannya
kepada kelompok
sakit. Pencegahan ini terdiri
dari Deteksi Dini &
Perawatan Segera (Early
Recognition and Prompt
Treatment) dan Pembatasan
Disabilitas (Disability
Limitation).
3. Pencegahan Tersier yaitu
pencegahan kepada orang yang
baru saja sembuh
dari sakit. Pencegahan ini
terdiri dari Rehabilitasi
(Rehabilitation).
H. R. Leavell and E. G. Clark
dalam buku Preventive
Medicine for the
Doctor in this Community
membagi pencegahan
penyakit menjadi 5 tingkatan
pencegahan, yaitu:
1. Promotion of Health
(Promosi Kesehatan)
2. Specific Protection (Proteksi
Spesifik)
3. Early Diagnosis and Prompt
Treatment (Deteksi Dini dan
Pengobatan Segera)
4. Limitation of Disability
(Pembatasan Disabilitas)
5. Rehabilitation (Rehabilitasi)
Teori ini menunjukkan betapa
pentingnya melakukan
pencegahan penyakit
dalam Ilmu Kesehatan
Masyarakat. Sebab banyak
penyakit yang dapat dicegah
jika masyarakat memiliki
pengetahuan dan dorongan
untuk mengambil langkah-
langkah tepat pada waktu yang
tepat.
Leavell and Clark membagi 5
level pencegahan penyakit
tersebut menjadi tiga
kategori yaitu:
1. Pencegahan Primer yaitu
pencegahan yang
sasarannya kepada
masyarakat
sehat. Pencegahan ini terdiri
dari Promosi Kesehatan
(Health and Promotion)
& Proteksi Spesifik (Specific
Protection).
2. Pencegahan Sekunder yaitu
pencegahan yang sasarannya
kepada kelompok
sakit. Pencegahan ini terdiri
dari Deteksi Dini &
Perawatan Segera (Early
Recognition and Prompt
Treatment) dan Pembatasan
Disabilitas (Disability
Limitation).
3. Pencegahan Tersier yaitu
pencegahan kepada orang yang
baru saja sembuh
dari sakit. Pencegahan ini
terdiri dari Rehabilitasi
(Rehabilitatio
2.1 Bagaimana KIA berkembang di Indonesia
Peningkatan kesehatan ibu di Indonesia, yang merupakan Tujuan Pembangunan
Milenium (MDG) kelima, berjalan lambat dalam beberapa tahun terakhir.Rasio
kematian ibu tetap tinggi, yang diperkirakan sekitar 228 per 100.000 kelahiran hidup
selama dekade terakhir, meskipun telah dilakukan upaya-upaya untuk meningkatkan
pelayanan kesehatan ibu. Hal ini bertentangan dengan negara-negara miskin di sekitar
Indonesia, yang menunjukkan peningkatan lebih besar pada MDG kelima.Indonesia
telah melakukan upaya yang jauh lebih baik dalam menurunkan angka kematian bayi
dan balita, yang merupakan MDG keempat. Tahun 1990-an, terlihat perkembangan
dalam penurunan angka kematian balita, bayi, dan bayi baru lahir.
Akan tetapi dalam beberapa tahun terakhir, penurunan angka kematian bayi baru lahir
(neonatal) tampaknya berhenti. Jika tren ini berlanjut, Indonesia mungkin tidak dapat
mencapai target MDG keempat (penurunan angka kematian anak), meskipun
nampaknya Indonesia berada dalam arah yang tepat pada tahun-tahun sebelumnya.

2.2 Apa saja program KIA


a. Pelayanan Antenatal
b. Pertolongan Persalinan
c. Deteksi dini ibu hamil beresiko
d. Penanganan komplikasi kebidanaN
e. Pelayanan kesehatan neonatal dan ibu nifas

2.3 Apa Tujuan dari Program KIA


Tujuan dari program KIA yaitu diharapkan tercapainya kemampuan hidup sehat melalui
peningkatan derajat kesehatan yang optimal, bagi ibu dan keluarganya untuk menuju
Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS) serta meningkatnya derajat
kesehatan anak untuk menjamin proses tumbuh kembang optimal yang merupakan
landasan bagi peningkatan kualitas manusia seutuhnya.
Adapun secara khusus program KIA ditujukan untuk:
1. Meningkatkankemampuanibu(pengetahuan,
sikap dan perilaku), dalam mengatasi kesehatan diri dan keluarganya dalam
menggunakan teknologi tepat guna dalam upaya pembinaan kesehatan keluarga,
paguyuban keluarga, posyandu dan sebagainya.
2. Meningkatnya upaya pembinaan kesehatan balita dan anak prasekolah secara
mandiri di dalam lingkungan keluarga, paguyuban keluarga, posyandu, dan karang
balita serta di sekolah taman kanak-kanak (TK).
3. Meningkatnya jangkauan pelayanan kesehatan bayi, anak balita, ibu hamil, ibu
bersalin, ibu nifas, dan ibu menyusui.
4. Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan ibu hamil, ibu bersalin, nifas, ibu
menyusui, bayi, dan anak balita.
5. Meningkatnya kemampuan dan peran serta masyarakat, keluarga dan seluruh
anggotanya untuk mengatasi masalah kesehatan ibu, balita, anak prasekolah, terutama
elalui peningkatan peran ibu dan keluarganya.

2.4 Mengapa Program KIA penting


Program KIA penting karena di Indonesia upaya peningkatan status kesehatan ibu dan
anak merupakan salah satu program prioritas. Hal ini dikarenakan, masalah kesehatan
ibu dan anak masih menjadi salah satu permasalahan utama di bidang kesehatan.
Menurut UNICEF, setiap tiga menit, di suatu tempat di Indonesia, anak di bawah usia
lima tahun meninggal. Selain itu setiap jam seorang perempuan meninggal karena
melahirkan atau sebab-sebab yang berkaitan dengan kehamilan. Menurut WHO,
upaya peningkatan status kesehatan ibu dan anak, ditargetkan untuk menurunkan
angka kematian dan kejadian sakit pada ibu dan anak. Untuk mempercepat penurunan
angka kematian ibu dan anak tersebut dilakukan melalui upaya peningkatan mutu
pelayanan dan menjaga kesinambungan pelayanan kesehatan ibu dan pelayanan
rujukan. Selama ini, berbagai program terkait penanggulangan masalah kesehatan ibu
dan anak sudah diupayakan. Program-program tersebut menitikberatkan pada upaya
menurunkan angka kematian ibu dan bayi.
2.5 Analisis jurnal penelitian program KIA
1. Judul Jurnal
Identifikasi Permasalahan Pelayanan Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) di
Puskesmas Pusako Kabupaten Siak

2. Kata Kunci
Ibu Balita, Program KIA, Puskesmas Pusako

3. Penulis Jurnal
Indah Setia Ningsih1*Mitra1, Hendri2

4. Latar Belakang Masalah


Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) adalah suatu prioritas indikator dampak dari Angka
Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) yang merupakan indikator
keberhasilan pembangunan kesehatan.

5. Tujuan Penelitian
mengidentifikasi permasalahan pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) di
Puskesmas Pusako Kabupaten Siak

6. Metodelogi Penelitian
Jenis penelitian menggunakan metode kualitatif dengan desain Rapid Assasement
Procedure. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi dan
penelusuran dokumen pada Program KIA. Teknik pemilihan informan yang
digunakan ialah purposive sampling.. Jumlah Informan pada penelitian ini sebanyak 3
orang yaitu informan kunci adalah kepala puskesmas, informan utama adalah
penanggung jawab program KIA, dan ibu balita. Untuk penelusuran dokumen yang
digunakan untuk mendapatkan informasi data adalah Rekapitulasi Audit Maternal
Perinatal Tahun 2020, Laporan SPM Anak, Rencana Usulan Kegiatan KIA, dan profil
Puskesmas Pusako tahun 2020. Identifikasi Masalah di dapat dari wawancara,
observasi lapangan dan penelusuran dokumen terhadap fungsi manajemen program
KIA yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian.
Untuk mengetahui akar penyebab masalah maka digunakan teknik fishbone terhadap
unsur Manusia (Man), Metode (Method), Market, Money dan Environment. Akan
tetapi pada penelitian ini unsur yang diangkat adalah Manusia (Man), Metode
(Method) dan Market dikarenakan adanya pertimbangan dan kesepakatan oleh tempat
penelitian.

7. Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil wawancara mendalam, observasi dan telaah dokumen maka
diperoleh identifikasi masalah pada program KIA yaitu belum optimalnya
pelaksanaan program KIA di Puskesmas Pusako Kabupaten Siak sesuai target dan
sasaran. Hal ini dapat di lihat dari capaian Program KIA yaitu 70,3% dengan Target
SPM 100 %, selain itu belum optimalnya pelayanan kesehatan anak balita sakit di
Puskesmas Pusako Kabupaten Siak yang dilakukan oleh PJ. Anak yaitu dengan
pencapaian 45,8%, yang mana target SPM dari indikator pelayanan kesehatan anak
balita yaitu 80%, dan belum optimalnya pelayanan lengkap neonatus di Puskesmas
Pusako Kabupaten Siak yaitu 62,1% menurut rekapan yang dilakukan oleh PJ. Anak,
yang mana target SPM dari capaian indikator pelayanan lengkap nenonatus yaitu
90%. Oleh sebab itu, didapatkan bahwa yang menjadi prioritas masalah adalah belum
optimalnya pelaksanaan program KIA di Puskesmas Pusako Kabupaten Siak sesuai
target dan sasaran. .

8. Kelemahan Penelitian
1) Penelitian ini hanya menjelaskan secara singkat mengenai program KIA
2) Penelitian ini tidak menjelaskan secara rinci mengenai hasil dari penelitian

9. Kelebihan Penelitian
1) Penelitian sudah menjelaskan mengenai metode penelitian dnegan sangat rinci
2) Observasi yang dilakukan yaitu wawancara mendalam yang dimana
narasumbernya sendiri ialah 3 orang informan kunci

10. Manfaat Penelitian Bagi Kesehatan


1) Memberikan sumber referensi bagi para peneliti berikutnya dalam melakukan
penelitian dalam hal yang sama
2) Dapat penelitian ini dapat menjadikan landasan teori puskesmas pusako dalam
menangani permasalahan kesehatan pada ibu dan anak
DAFTAR PUSTAKA

https://batukarinfo.com/system/files/A5%20-%20B%20Ringkasan%20Kajian%20Kesehatan
%20REV.pdf
https://libportal.jica.go.jp/library/Archive/Indonesia/242i.pdf
https://internationalbudget.org/wp-content/uploads/Maternal-Health-Budgeting-Inisiatif-
Bahasa.pdf
https://jurnal.dpr.go.id/index.php/kajian/article/viewFile/1889/897

Anda mungkin juga menyukai