Anda di halaman 1dari 5

Evaluasi Akademik 2 (Essay)

Analisis Kebutuhan Pelatihan dan RBPP

Jelaskan empat macam struktur penjabaran perilaku umum ke dalam perilaku khusus
dalam analisis pembelajaran!

Struktur perilaku umum ke dalam perilaku khusus dijabarkan dalam 4 (empat) macam
struktur penjabaran, sebagai berikut :

1. Struktur Hierarkikal
Struktur perilaku hierarkikal adalah kedudukan 2 (dua) perilaku yang menunjukkan
bahwa salah satu perilaku hanya dapat dilakukan bila telah dikuasai perilaku yang
lain. Perilaku B misalnya, hanya dapat dipelajari bila seseorang telah dapat
melakukan perilaku A. Kedudukan perilaku A dan B disebut hierarkikal. Dalam suatu
kurikulum, mata pelajaran A biasa disebut mata pelajaran prasyarat untuk mengikuti
pelajaran B. Tanpa lulus mata pelajaran A lebih dahulu mahasiswa tersebut tidak
boleh dan tidak mungkin langsung mempelajari mata pelajaran B.

Contohnya :
a) Kedudukan perilaku menerapkan Hukum Acara dan Praktik Peradilan Pidana
dan perilaku menerapkan Ilmu Hukum Pidana. Menerapkan Hukum Acara dan
Praktik Peradilan Pidana yang mengatur segala sesuatu yang formal atau
prosedural terkait cara menindaklanjuti kejahatan/tindak pidana tidak mungkin
dipelajari mahasiswa bila mahasiswa belum mampu memahami Ilmu Hukum
Pidana yang mengatur kejahatan/tindak pidana yang ada dan dapat dihukum,
siapa yang dihukum dan sanksi dari kejahatan itu. Kedua perilaku tersebut
tersusun secara hierarkikal. Memahami Ilmu Hukum Pidana merupakan
prasyarat untuk dapat menerapkan Hukum Acara dan Praktik Peradilan Pidana.

b) Kedudukan perilaku mengukur luas sebidang tanah tertentu terhadap perilaku


mengukur panjang benda. Perilaku mengukur luas sebidang tanah yang
terbentang di belakang rumah misalnya, tidak akan dapat dilakukan bila belum
menguasai cara mengukur panjang benda ataupun rumus untuk menghitung
luas benda. Mengukur panjang benda merupakan prasyarat untuk mengukur
luas tanah. Kedua perilaku tersebut terstruktur secara hierarkikal.
c) Kedudukan perilaku mengambil keputusan terhadap perilaku menganalisis
alternatif pemecahan masalah. Perilaku mengambil keputusan untuk
memecahkan masalah tertentu hanya dapat dilakukan bila telah menguasai cara
melakukan analisis alternatif yaitu teknik membandingkan berbagai alternatif
pemecahan masalah dari berbagai segi sudut pandang. Masih banyak contoh
lain yang dapat dikemukakan misalnya kedudukan perilaku membuat kalimat
dan mengarang cerita, mengajukan pertanyaan dan memberikan bimbingan,
dan menghitung fungsi kuadrat dan membuat grafik dari fungsi kuadrat. Setiap
contoh tersebut dapat diteruskan dengan menambah kotak di bawah atau di
atas kedua kotak yang telah ada. Untuk menunjukkan struktur hierarkikal, kotak
tambahan itu menunjukkan perilaku yang menjadi prasyaratnya (bila di bawah)
atau perilaku yang lebih tinggi tingkatannya (bila di atas). Untuk menunjukkan
struktur perilaku hierarkikal yang berbeda dengan struktur yang lain, kedua
kotak dalam setiap contoh tadi di atas disusun atas-bawah dan dihubungkan
dengan garis vertikal.

2. Struktur Prosedural
Struktur perilaku prosedural adalah kedudukan beberapa perilaku yang
menunjukkan satu seri urutan penampilan perilaku, tetapi tidak ada yang menjadi
perilaku prasyarat untuk yang lain. Walaupun kedua perilaku khusus itu harus
dilakukan berurutan, untuk dapat melakukan suatu perilaku umum, tetapi setiap
perilaku itu dapat dipelajari secara terpisah.

Contohnya :
a) Dalam melakukan perilaku umum lari cepat terdapat sedikitnya 3 (tiga) perilaku
khusus yang terstruktur secara prosedural. Ketiga perilaku khusus tersebut
harus dilakukan secara berurutan untuk dapat melakukan perilaku lari cepat
dengan baik. Tetapi setiap perilaku khusus itu dapat dipelajari secara terpisah.
Untuk belajar lari cepat dengan teknik yang baik tidak harus dapat melakukan
start terlebih dahulu, demikian pula untuk mempelajari melintasi garis finish
dengan baik, tetapi harus dapat melakukan lari dengan teknik yang baik terlebih
dahulu. Melakukan start bukanlah perilaku prasyarat untuk perilaku. Demikian
pula perilaku lari bukanlah prasyarat untuk mempelajari cara melintasi garis
finish. Tidak ada perilaku khusus yang menjadi prasyarat untuk mempelajari
perilaku khusus yang lain. Ketiga perilaku khusus tersebut di atas merupakan
suatu seri gerakan yang ditampilkan secara berurutan oleh seorang pelari
cepat, tetapi tidak tersusun secara hierarkikal, susunan ketiga perilaku ini
disebut prosedural.

b) Dalam menggunakan Overhead Projector (OHP) sedikitnya ada 3 (tiga) perilaku


khusus yang terstruktur secara prosedural. Ketiga perilaku tersebut dilakukan
secara berurutan tetapi dapat dipelajari secara terpisah antara perilaku yang
satu dan yang lain. Mahasiswa dapat mempelajari dan mengatur fokus lebih
dahulu. Pada kesempatan lain belajar menempatkan transparansi di atas OHP
dan kemudian cara menyalakannya. Tetapi di dalam kegiatan keseluruhan
ketiga perilaku tersebut muncul secara berurutan sebagai suatu seri perilaku.

c) Dalam mengetik dengan menggunakan mesin tik biasa, sedikitnya terdapat 3


(tiga) perilaku khusus yang terstruktur secara prosedural. Seorang mahasiswa
tidak harus menguasai cara memasukkan kertas ke dalam mesin tik lebih
dahulu untuk menghentakkan jari ke keyboard, karena kedua kegiatan tidak
tersusun secara hierarkikal. Tetapi, dalam suatu seri kegiatan mengetik perilaku
yang muncul secara berurutan adalah memasukkan kertas ke dalam mesin tik,
mengatur margin dan spasi, kemudian menghentakkan jari ke keyboard untuk
menghasilkan ketikan.

Contoh lain yang menunjukkan susunan perilaku yang prosedural dapat kita
temukan dalam kegiatan orang melakukan panggilan telepon, menggunakan
kamera foto, dan belajar naik sepeda. Perilaku-perilaku yang tersusun secara
prosedural dilukiskan kotak-kotak yang berderet ke samping dan dihubungkan
dengan garis horizontal. Dengan demikian bila perilaku-perilaku tersebut dilukiskan
dalam suatu bagan, akan mudah dibedakan dari perilaku-perilaku yang tersusun
secara hierarkis yang tampak dihubungkan dengan garis vertikal.

3. Struktur Pengelompokkan
Di samping perilaku-perilaku khusus yang dapat diurut sebagai hierarkikal dan
prosedural, terdapat perilaku-perilaku khusus yang tidak mempunyai
ketergantungan antara satu dan yang lain, walaupun semuanya berhubungan.
Dalam keadaan seperti itu, garis penghubung antara perilaku khusus yang satu dan
yang lain tidak diperlukan.
Sebagai contoh, perilaku pemain dalam permainan bola sodok (bilyard). Perilaku
memperkirakan seberapa keras bola harus disodok, mempersyaratkan sedikitnya 2
(dua) perilaku lain, yaitu: pertama, menaksir jarak antara bola yang akan di sodok;
bola yang akan disenggol dan lubang penempatan (A); kedua, memperkirakan titik
senggol antara kedua bola (B). Kedua perilaku A dan B itu tidak tersusun secara
hierarkis dan tidak pula secara prosedural, tetapi pengelompokan.

Contoh lain dalam geografi. Untuk menunjukkan batas provinsi di Sumatera,


mahasiswa harus dapat menunjukkan batas setiap provinsi berikut ini :

a) Nanggroe Aceh Darussalam


b) Sumatera Utara
c) Sumatera Barat
d) Bengkulu
e) Riau
f) Kepulauan Riau
g) Bangka Belitung
h) Jambi
i) Sumatera Selatan
j) Lampung

Contoh lain dari perilaku pengelompokan dapat dijumpai dalam menjelaskan


berbagai perang melawan penjajah menjelang kemerdekaan, menjelaskan organ
dan fungsi tubuh manusia, dan menjelaskan berbagai jurusan di dalam suatu
fakultas dalam pembelajaran akademik di tingkat universitas.

4. Struktur Kombinasi
Suatu perilaku umum bila diuraikan menjadi perilaku perilaku khusus sebagian
tersebar akan terstruktur secara kombinasi antara struktur hierarkikal, prosedural,
dan pengelompokan. Sebagian dari perilaku khusus yang terdapat di dalam ruang
lingkup perilaku umum itu mempersyaratkan perilaku khusus yang lain. Selebihnya
merupakan urutan penampilan perilaku khusus dan umum.

Contohnya :
a) Perilaku umum menghitung korelasi dengan menggunakan berbagai rumus,
dapat diuraikan menjadi perilaku-perilaku sebagai berikut :
Untuk menghitung korelasi 2 (dua) deret skor dengan menggunakan berbagai
rumus yang ada diperlukan dua perilaku khusus, yaitu menghitung korelasi
kedua deret skor itu dengan rumus skor mentah dan rumus deviasi. Kedua
perilaku khusus ini dapat dilakukan secara terpisah. Tetapi, keduanya menjadi
bagian dari perilaku umum menghitung korelasi dengan berbagai rumus.

Perilaku khusus menghitung korelasi dengan minus skor mentah ini mempunyai
prasyarat pula, yaitu menghitung jumlah kuadrat setiap deretan angka,
menghitung jumlah setiap deretan angka dan menghitung jumlah perkalian
kedua deret angka.

Untuk menghitung korelasi dan deret angka dengan menggunakan rumus


deviasi diperlukan prasyarat perilaku menghitung deviasi standar. Sedangkan
menghitung deviasi standar dapat dipelajari bab telah dikuasai perilaku
menghitung deviasi. Sebelum itu, harus pula dikuasai perilaku menghitung skor
rata-rata. Bagian di atas menunjukkan kombinasi antara struktur hierarkikal dan
struktur pengelompokan.

b) Perilaku umum melakukan lari cepat dapat diuraikan dalam perilaku khusus
sebagai berikut :
Perilaku umum melakukan lari cepat terbentuk dengan cara merangkaikan
perilaku start, lari dan melintasi garis finish. Perilaku merangkaikan tersebut
hanya dapat dilakukan bila ketiga perilaku start, lari dan melintasi garis finish
telah dikuasai seluruhnya. Dengan demikian, merangkaikan start, lari, dan
melintasi garis finish membutuhkan prasyarat melakukan setiap kegiatan
tersebut satu persatu. Mana yang lebih dahulu harus dilakukan di antara ketiga
gerakan tersebut? Terserah. Setiap orang dapat memilih salah satu
diantaranya. Karena itu, kedudukan ketiga gerakan tersebut antara satu dan
yang lain terstruktur sebagai prosedural. Mengapa? Karena dalam
merangkaikan ketiganya pasti dimulai dengan start, dilanjutkan dengan lari,
kemudian diakhiri dengan melintasi garis finish. Perilaku melakukan start
mempunyai prasyarat mampu menjelaskan teknik start. Demikian pula
mempunyai prasyarat perilaku menjelaskan teknik lari. Sedangkan perilaku
melintasi garis finish mempunyai prasyarat menjelaskan teknik melintasi garis
finish. Hal inilah yang menunjukkan struktur kombinasi antara prosedural dan
hierarkikal.

Anda mungkin juga menyukai