Anda di halaman 1dari 3

MENANGANI RELASI ANAK DENGAN KEDUA ORANG TUA DAN SODARA KANDUNG

Keluarga merupakan lembaga pendidikan pertama dan utama dalam setiap aspek kehidupan.
Keluarga adalah fase awal dalam membentuk generasi berkualitas, mandiri, tangguh, potensial, dan
bertanggung jawab terhadap masa depan pembangunan bangsa.1 Keluarga merupakan satu
kesatuan yang diikat oleh adanya saling berhubungan atau interaksi dan saling memengaruhi antara
satu dengan lainnya. 2 Kehangatan orangtua dalam keluarga jelas berpengaruh pada hubungan anak
selanjutnya ketika sudah menginjak dewasa. Perhatian orangtua kepada anak sejak usia dini sangat
menentukan terhadap perkembangan jiwa dan karakter anak dalam menentukan masa depannya
sendiri.

relasi relasi orangtua-anak adalah suatu hubungan timbal balik yang terjalin
antara orangtua dengan anaknya, yang dapat dilihat dari beberapa aspek maupun
karakteristik, yaitu:

1. Kepercayaan orangtua terhadap anak


2. Kepercayaan anak dengan orangtua
3. Kesediaan anak untuk berkomunikasi dengan orangtua
4. Kepuasan anak terhadap kontrol orangtua.

Namun, tidak semua orang tua dapat melakukan relasi yang baik dengan anak
karena setiap keluarga memiliki perjalanan hidup yang diwarnai dengan faktor
internal dan eksternal yang menyebabkan setiap keluarga mengalami perubahan
yang beragam.

Lalu, apa dampaknya jika orangtua tidak melakukan relasi yang baik dengan
anak? Menurut Lestari (2012), relasi yang buruk dapat menimbulkan dampak
negatif pada masalah perilaku anak, seperti anak berperilaku impulsif (bertindak
tanpa berpikir terlebih dahulu), menarik diri dari lingkungan sosial, anak sulit
terbuka dengan orang tua dan dapat menjadi pelaku kenakalan remaja.

Peran orang tua sangat penting dalam membangun relasi yang baik dengan anak,
karena hal tersebut sangat mempengaruhi kepribadian anak kedepannya,
terutama bagi orangtua yang memiliki anak usia remaja, perannya untuk
membangun relasi hubungan yang baik sangat dibutuhkan. Peran orang tua dalam
membangun relasi yang baik pada anak biasanya dilakukan oleh ibu, padahal
ayah juga memiliki peran tanggung jawab dalam membangun relasi yang baik
pada anak. Karena ayah juga merupakan sosok penting dalam kehidupan anak.
Keterlibatan ayah dalam pengasuhan dapat membentuk karakter baik bagi anak
laki-laki dan dapat menjadi sosok laki-laki baik dan dapat dipercaya yang dikenal
oleh anak perempuannya. Oleh karena itu, sangat baik apabila ayah dan ibu sama-
sama membangun relasi yang baik terhadap anaknya. Bila telah terbangun rasa
percaya, maka anak akan terbuka pada orangtua untuk menceritakan
permasalahan yang dialaminya. Dengan begitu orang tua dapat memberikan saran
yang tepat dan meminimalisir dampak buruk lainnya.
Oleh karena itu pentingnya orangtua mengetahui cara menjalin relasi yang baik
dengan anak, yaitu :

1. Memenuhi kebutuhan fisiologis anak


2. Bersikap toleransi
3. Relasi orang tua-anak yang permisif
4. Sikap orang tua yang terlibat dan peduli terhadap anak
5. Relasi orang tua-anak yang diwarnai kehangatan.[]

Keluarga merupakan lembaga pendidikan pertama dan utama dalam setiap aspek kehidupan.
Keluarga adalah fase awal dalam membentuk generasi berkualitas, mandiri, tangguh, potensial, dan
bertanggung jawab terhadap masa depan pembangunan bangsa.1 Keluarga merupakan satu
kesatuan yang diikat oleh adanya saling berhubungan atau interaksi dan saling memengaruhi antara
satu dengan lainnya. 2 Kehangatan orangtua dalam keluarga jelas berpengaruh pada hubungan anak
selanjutnya ketika sudah menginjak dewasa. Perhatian orangtua kepada anak sejak usia dini sangat
menentukan terhadap perkembangan jiwa dan karakter anak dalam menentukan masa depannya
sendiri.

Cara Membangun Hubungan Orang Tua


dan Anak
Semakin bertambah usia, anak akan lebih mudah dalam mengekspresikan emosinya. Mereka mulai
memiliki hobi atau preferensi kegiatan. Tanpa Anda sadari anak juga mulai disibukkan dengan berbagai
tugas sekolah dan aktivitas lainnya. Terkadang mereka lebih memilih menghabiskan waktu bersama teman
dibandingkan keluarga.
Selain itu, orang tua pun disibukkan dengan pekerjaan setiap harinya. Sehingga waktu bertemu antara
orang tua dan anak semakin sedikit meskipun tinggal dalam satu atap. Namun Anda tidak perlu khawatir,
berikut 9 cara membangun hubungan orang tua dan anak di tengah kesibukkan:

1. Menerima Emosi Anak


Saat anak merasa bahagia, secara otomatis orang tua juga akan memiliki mood yang bagus. Namun,
seringkali orang tua malah ikut terpancing emosi ketika anak menunjukkan rasa marah, kecewa, atau sedih.
Seharusnya yang perlu dilakukan oleh orang tua adalah memvalidasi emosi mereka dengan penuh kasih
sayang.
Anak yang masih dalam masa pertumbuhan belum dapat mengontrol perasaan dengan baik. Maka
diperlukan peran orang tua untuk membantu dan menenangkan mereka. Kebiasaan ini juga akan membuat
anak lebih terbuka karena merasa selalu mendapat dukungan dalam kondisi apapun.

2. Mendengarkan Cerita Anak tanpa Menghakimi


Ketika anak mengalami sebuah masalah, terkadang mereka ragu untuk berbagi kepada orang tua karena
merasa takut dihakimi atau bahkan dimarahi. Cobalah untuk mendengarkan semua cerita si kecil hingga
selesai tanpa menyela. Tanyakan apa yang sedang mereka rasakan saat ini dan bagaimana Anda bisa
membantu menyelesaikannya. Keterbukaan seperti ini akan membuat keluarga tetap erat meskipun di
tengah kesibukan satu sama lain.

3. Luangkan Waktu Bersama


Sering meluangkan waktu antar anggota keluarga merupakan kunci dari hubungan emosional yang dekat.
Moment bersama keluarga yang penuh dengan keceriaan akan menjadi kenangan yang menyenangkan bagi
anak. Meski waktu yang Anda habiskan setiap harinya tidak selalu banyak akibat pekerjaan yang padat,
mereka akan tetap merasa diperhatikan oleh orang tuanya.

4. Ajak Anak Mengerjakan Pekerjaan Rumah


Saat Anda dan anak terlalu sibuk untuk menghabiskan waktu di luar, mengerjakan tugas domestik bisa
menjadi salah satu solusi. Ubahlah kebiasaan menyuruh anak membersihkan kamarnya dengan mengajak
mereka mendekorasi bersama. Anda juga bisa mengajaknya memasak, memperbaiki kendaraan, bermain
balok, atau kegiatan lain yang disenangi buah hati.

5. Berlibur Bersama
Liburan memang selalu menjadi momen yang ditunggu-tunggu oleh seluruh anggota keluarga. Pada saat
inilah semua bisa dengan leluasa menghabiskan waktu bersama tanpa perlu mengkhawatirkan pekerjaan.
Anda bisa mengajak buah hati wisata alam dengan berkemah atau pergi ke pantai untuk meningkatkan
bonding. Sedangkan waktu libur singkat bisa diatasi dengan bepergian ke museum atau kebun binatang
yang tidak kalah menyenangkan.

6. Mengadakan Family Gathering


Secara umum family gathering merupakan momen kumpul seluruh anggota keluarga yang dilakukan
secara rutin. Kegiatan ini akan membuat ikatan satu sama lain secara erat. Biasanya cara ini paling tepat
diaplikasikan untuk keluarga besar atau orang tua dan anak yang tidak lagi tinggal dalam satu rumah.

7. Hindari Penggunaan Gawai saat Bersama


Mengingat waktu dengan buah hati tidak banyak, pastikan setiap momen yang dihabiskan bersama tidak
terdistraksi dengan gawai. Berikanlah waktu Anda sepenuhnya supaya anak juga tidak larut dalam gadget.
Dengan begini baik anak maupun orang tua akan lebih fokus dalam menjalankan kegiatan bersama. Ikatan
emosional pun akan semakin erat satu sama lain.

8. Sering Membaca Buku Bersama Anak


Selain menjadi jendela dunia, buku juga bisa menjadi media mendekatkan diri Anda dengan buah hati.
Lakukan secara rutin sebelum tidur atau dengan memangku si kecil. Cara tersebut akan membuat mereka
merasa lebih dekat dengan orang tuanya serta meningkatkan rasa nyaman saat bersama.

9. Sering Memberikan Sentuhan Fisik


Sentuhan fisik sering dilakukan orang tua saat anak baru lahir dan semakin berkurang seiring mereka
dewasa. Padahal cara ini merupakan kunci dari kedekatan hubungan orang tua dan anak. Sedikit gestur
seperti mengelus kepala, menepuk punggung, mencium, hingga memeluk sangat diperlukan mereka.

Anda mungkin juga menyukai