Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN HASIL PENGAMATAN PENGARUH NUTRISI PUPUK TERHADAP

PERTUMBUHAN KACANG HIJAU

Disusun oleh :
Nama Anggota : Farah Shafa Aliya
Fitriah Rahmadani
Febril Nur Ayiril
Elisa Dwi Pratiwi
Muhammad Ilham
M. Hanif Zullikram

SMA NEGERI 4 KOTA BIMA


2023
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................
1.3 Tujuan Penelitian......................................................................................................
1.4 Manfaat Penelitian....................................................................................................
1.5 Hipotesis...................................................................................................................
1.6 Variabel....................................................................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................................


2.1 Kacang Hijau............................................................................................................
2.2 Teori Mengenai Media Tanam.................................................................................

BAB III SISTEMATIKA KERJA...........................................................................................


3.1 Alat dan Bahan.........................................................................................................
3.2 Langkah Kerja..........................................................................................................

BAB IV PEMBAHASAN.....................................................................................................
4.1 Tabel Hasil Pengamatan.........................................................................................
4.2 Pembahasan............................................................................................................

BAB V PENUTUP.................................................................................................................
5.1 Kesimpulan.............................................................................................................
5.2 Saran.......................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................
LAMPIRAN..........................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menurut pendapat para tokoh, perkecambahan biji merupakan bentuk awal embrio
yang berkembang menjadi sesuatu yang baru yaitu tanaman anakan yang sempurna menurut
Baker, 1950. Sedangkan, menurut Kramer dan Kozlowski, 1979, perkecambahan biji adalah
proses tumbuhnya embrio atau keluarnya redicle dan plumulae dari kulit biji.
Dalam perkecambahan, biji kacang hijau selalu mengalami pertumbuhan dan
perkembangan. Pertumbuhan adalah proses kenaikan volume karena adanya penambahan
substansi (bahan dasar) yang bersifat irreversibel (tidak dapat kembali). Sedangkan,
perkembangan adalah proses menuju tercapainya kedewasaan yang tidak dapat diukur.
Pertumbuhan dalam suatu perkecambahan biji kacang hijau dapat langsung diukur
apabila tunasnya sudah keluar dan tumbuh. Sama halnya dengan pertumbuhan,
perkembangan juga dapat dilihat dari tunas/awal, hanya saja tidak diukur melainkan melihat
apa saja struktur tubuh kecambah yang mulai ada dari awal/tunas.
Seperti pada awalnya, berkembang batang, akar, dan sebagainya. Media tanam
merupakan komponen utama ketika akan bercocok tanam dimana tanaman/biji dapat tumbuh
dan berkembang didalamnya. Contohnya seperti tanah, pasir, abu sekam, dan sejenis
lainnya. Saat ini, di kehidupan sehari-hari atau dalam perkebunan, tanah selalu menjadi
media tanam bagi benih yang akan ditanam.
Dalam hal ini, dapat terlihat bahwa kegunaan antara berbagai media tanam itu berbeda-
beda. Tidak hanya kegunaannya saja tapi pengaruhnya terhadap perkecambahan suatu biji.
Pengaruh tersebut dapat disebabkan karena setiap media tanam mengandung unsur
dan struktur yang berbeda-beda. Media tanam yang akan digunakan harus disesuaikan
dengan jenis tanaman yang ingin ditanam. Secara umum, media tanam harus dapat menjaga
kelembaban daerah sekitar akar, menyediakan cukup udara, dan dapat menahan ketersediaan
unsur hara.

1.2 Rumusan Masalah


a. Adakah pengaruh media tanam pasir dan pupuk terhadap pertumbuhan kacang
hijau?
b. Apakah perbedaan dari media tanam yang menggunakan pasir dan pupuk?
c. Media manakah yang membuat pertumbuhan kacang hijau lebih cepat? Dan media
manakah yang kurang bagus untuk pertumbuhan kacang hijau?

1.3 Tujuan Penelitian


a. Mengetahui pengaruh media tanam terhadap pertumbuhan kacang hijau.
b. Mengetahui media tanam yang paing baik dan kurang baik terhadap
pertumbuhan kacang hijau.
c. Mengetahui cara perkembangan melalui media tanam yang berbeda.

1.4 Manfaat Penelitian


a. Sebagai sumber informasi bagi pembaca yang belum mengetahui pengaruh
perbedaan media tanam terhadap pertumbuhan kacang hijau.
b. Sebagai sumber informasi dalam pengembangan teknologi pertanian.

1.5 Hipotesis
a. Kecepatan pertumbuhan setiap media tanam berbeda-beda.
b. Kacang hijau akan lebih cepat tumbuh dimedia pasir dibandingkan dengan media
pupuk.

1.6 Variabel
a. Variabel bebas : Media tanam pupuk dan pasir.
b. Variabel control : Biji kacang hijau, air, cahaya matahari.
c. Variabel terikat : Kecepatan pertumbuhan kacang hijau.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kacang hijau


Dalam pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kacang hijau ini, dasar teori yang
digunakan adalah teori totipotensi yang ditulis oleh Schleiden dan Schwann yang
menyatakan bahwa teori totipotensi adalah bagian tanaman yang hidup mempunyai
totipotensi, kalau dibudidayakan di dalam media yang sesuai, akan dapat tumbuh dan
berkembang menjadi tanaman yang sempurna, artinya dapat bereproduksi, berkembang biak
secara normal melalui biji atau spora. (Suryowinoto dan Suryowinoto, 1977)
Berdasarkan klasifikasi tumbuhan, tanaman kacang hijau menempati kedudukan
sebagai berikut :
Kerajaan : Plantae
Devisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliophyta
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae
Genus : Vigna
Spesies : V. radiate

2.2 Teori Mengenai Media Tanam


Media tanam yang akan digunakan harus disesuaikan dengan jenis tanaman yang
ingin ditanam. Secara umum, media tanam harus dapat menjaga kelembaban daerah sekitar
akar, menyediakan cukup udara, dan dapat menahan ketersediaan unsur hara.
a. Pasir
Pasir sering digunakan sebagai media tanam alternatif untuk
menggantikan fungsi tanah. Sejauh ini, pasir dianggap memadai dan sesuai
jika digunakan sebagai media untuk penyemaian benih, pertumbuhan bibit
tanaman, dan perakaran setek batang tanaman. Sifatnya yang cepat kering
akan memudahkan proses pengangkatan bibit tanaman yang dianggap sudah
cukup umur untuk dipindahkan ke media lain. Sementara bobot pasir yang
cukup berat akan mempermudah tegaknya setek batang. Selain itu,
keunggulan media tanam pasir adalah kemudahan dalam penggunaan dan
dapat meningkatkan sistem aerasi serta drainase media tanam. Oleh karena
memiliki pori-pori berukuran besar (pori-pori makro) maka pasir menjadi
mudah basah dan cepat kering oleh proses penguapan. Kohesi dan konsistensi
(ketahanan terhadap proses pemisahan) pasir sangat kecil sehingga mudah
terkikis oleh air atau angin. Dengan demikian, media pasir lebih
membutuhkan pengairan dan pemupukan yang lebih intensif. Hal tersebut
yang menyebabkan pasir jarang digunakan sebagai media tanam secara
tunggal. Penggunaan pasir sebagai media tanam sering dikombinasikan
dengan campuran bahan anorganik lain, seperti kerikil, batu-batuan, atau
bahan organik yang disesuaikan dengan jenis tanaman. Pasir pantai atau
semua pasir yang berasal dari daerah yang
bersersalinitas tinggi merupakan jenis pasir yang harus dihindari
untuk digunakan sebagai media tanam, kendati pasir tersebut sudah
dicuci terlebih dahulu. Kadar garam yang tinggi pada media tanam
dapat menyebabkan tanaman menjadi merana. Selain itu, organ-organ
tanaman, seperti akar dan daun, juga memperlihatkan gejala terbakar yang
selanjutnya mengakibatkan kematian jaringan (nekrosis).
b. Pupuk Sekam
Sekam padi adalah kulit biji padi (Oryza sativa) yang sudah digiling.
Sekam padi yang biasa digunakan bisa berupa sekam bakar atau sekam
mentah (tidak dibakar). Sekam bakar dan sekam mentah memiliki tingkat
porositas yang sama. Sebagai media tanam, keduanya berperan penting dalam
perbaikan struktur tanah sehingga sistem aerasi dan drainase di media tanam
menjadi lebih baik. Penggunaan sekam bakar untuk media tanam tidak perlu
disterilisasi lagi karena mikroba patogen telah mati selama proses
pembakaran. Selain itu, sekam bakar juga memiliki kandungan karbon (C)
yang tinggi sehingga membuat media tanam ini menjadi gembur. Namun,
sekam bakar cenderung mudah lapuk. Sementara kelebihan sekam mentah
sebagai media tanam yaitu mudah mengikat air, tidak mudah lapuk,
merupakan sumber kalium (K) yang dibutuhkan tanaman, dan tidak mudah
menggumpal atau memadat sehingga akar tanaman dapat tumbuh dengan
sempurna. Namun, sekam padi mentah cenderung miskin akan unsur
hara. Arang sekam sebenarnya juga bagus bagi tanaman karena mempunyai
karekteristik sangat ringan (massa jenis: 0,2 Kg/l), kasar sehingga sirkulasi
udara tinggi (banyak pori), kapasitas menahan air tinggi,warna cokelat
kehitaman sehingga dapat mengabsorbsi sinar matahari dengan efektifdan
dapat mengurangi pengaruh penyakit khususnya layu bakteri
(Satria,2008). Tetapi, arang sekam ini memiliki kelemahan yaitu kurang
cocok untuk perkecambahan karena tidak memiliki unsur hara yang cukup
ditetapi untuk media tanaman dewasa cukup bagus.
BAB III
SISTEMATIKA KERJA
3.1 Alat dan Bahan
 Mangkok plastic
 Penggaris
 Biji kacang hijau
 Media tanam: pasir dan pupuk kompas sekam
 Air
 Alat tulis

3.2 Langkah Kerja


 Menyiapkan alat dan bahan.
 Merendam biji kacang hijau selama semalaman.
 Dibungkus menggunakan daun pisang selama sehari.
 Mengisi pasir dan pupuk kompas sekam di dua mangkok plastik yang berbeda.
 Lalu menanam kacang hijau di kedua mangkok yang berbeda.
 Menyiramnya dengan takaran yang sama.
 Menyimpan kedua mangkok tersebut ditempat yang sama.
 Menganalisi hasil yang diperoleh.
 Membuat laporan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Tabel Hasil Pengamatan

Berikut tabel hasil pengukuran pertumbuhan kacang hijau (cm)

Media Tanam
No Hari Ke Sekam Bakar Tanah Liat Tanah Subur Pasir
1 H-1 Kecambah
2 H-2 Pecah
3 H-3 Batang mulai
naik
4 H-4 Muncul daun
1 cm
5 H-5 4 cm
Rata-rata

4.2 Pembahasan
Dari tabel hasil pengamatan yang telah dilakukan, dapat kita lihat bahwa rata-
rata pengukuran pertumbuhan kacang hijau dari yang tertinggi hingga yang
terendah dengan media penanaman tanah subur yaitu hari ke 1 sampai hari ke 5.
Tumbuhan kacang hijau yang terdapat dalam medium tanah subur ini memiliki
ukuran pendek. Namun tanamannya dalam kondisi yang sangat baik. Batangnya
berwarna hijau segar dan daunnya lebar. Tanah subur merupakan media tanam
yang paling banyak mengandung unsur hara mineral yang diperlukan kacang hijau.
Beberapa unsur hara mineral dalam tanah antara lain ; kwarsa (SIO2), Ca, Mg, K,
Na, Fe, P. Selain itu dalam tanah subur terdapat bahan organik (sumber unsur hara
N,P,S, unsur mikro dan lainnya) air serta udara. Agar dapat terus tumbuh dan
berkembang kacang hijau seperti tumbuhan pada umumnya melakukan aktivitas-
aktivitas hidup dengan menyerap unsur-unsur hara, mineral dan air dari dalam
tanah. Melalui penyerapan unsur hara, air, dan mineral, kacang hijau dapat
memperoleh berbagai zat yang diperlukan dalam masa pertumbuhan dan
perkembangannya. Karena tanah kaya akan unsur haram aka kacang hijau dapat
tumbuh dengan baik.
BAB V
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org
http://ayhasamsuel.wordpress.com/2014/09/11/pengaruh-media-tanam-terhadap-
pertumbuhan-tanaman-kacang-hijau/
https://byulovers.wordpress.com/2011/05/25/pengaruh-media-tanam-terhadap-
perkembangan-tumbuhan/
LAMPIRAN

Bibit Kacang Hijau Bibit direndam

Bibit A Bibit B

Bibit A, B dan C

Anda mungkin juga menyukai