Anda di halaman 1dari 6

KLIEN 1

1. Identitas Diri
a. Nama : Sasuni
b. Asal : Samarinda
c. Tinggal Sejak : 29 September 2004
d. Pengantar : Anaknya
e. Alasan Tinggal : Karena tidak tahan menerima tekanan musibah yang datang
berturut-turut
f. Latar Belakang : Karena ditinggal suami meninggal dunia, gagal dalam
berusaha dagang, dan rumah terbakar

2. Latar Belakang
3. Asessmen Autoanamnesa
A. Identitas dari Klien
Nama : Sumarni
Asal : Bontok Seberang laut pasifik
Tinggal Sejak : 5 hari
Pengantar : Ibu kandung
Alasan Tinggal : Karna di beri kemurahan Tuhan
Latar Belakang :

a. Gejala : Skizofren Hebefrenik


b. Observasi Fisik : Pada hari pertama, 28 Desember 2017, Subjek menggunakan
baju kaos berwarna hijau yang bertuliskan “I love Borneo” dan celana pendek
berwarna hitam dengan motif garis kotak-kotak putih. Subjek membawa sebuah
botol kecil yang kosong. Klien berwajah tirus dan berambut sebahu agak panjang
diatas dada dengan bentuk rambut bergelombang tanpa poni. Berdahi lebar,
hidung mancung, bibir yang sedikit tebal dan beberapa gigi yang sudah tanggal.
Memiliki tinggi badan sekitar 150 cm dengan berat badan sekitar 40 kg.
Berpostur tegap, berlengan kecil dan berwarna kulit putih langsat, terdapat bintik-
bintik merah di sekitar pergelangan tangan dan beberapa bekas luka berwarna
merah muda yang tidak di tutup.
c. Observasi Lingkungan : Pada hari pertama, 28 Desember 2017, Lokasi
bertempatkan di jalan ulin yang berada tepat di belakang Islamic Center.
Lingkungan lokasi dimana subjek berada memiliki aula yang terbuka yang cukup
luas dan bersih. Pada tiang-tiang aula tersebut terdapat balon warna-warni yang
tergantung serta pernak pernik yang diguanakan untuk menghias tiang sebagai
peringatan natal. Saat proses wawancara, subjek duduk berhadapan dengan para
mahasiswa psikologi dan duduk bersebaran di sekitar aula.
d. Observasi Perilaku : pada hari pertama 28 Desember 2017, pada saat sesi
wawancara subjek berbicara dengan tangan memegang botol ditanggannya
sampai selesai wawancara, dan beberapa kali subjek saat di tanya subjek tunduk
melihat kebawa dan memainkan botolnya, dan sesekali jua menantap mata
observer lumayan lama dan subjek beberapa kali juga menceritkan pengalamnya
dengan observer dengan cara membisikan ceritanya dengan observer, saat sesi
wawancara juga subjek sering mengajak tos atau kompak dengan observer
4. Asessmen Alloanamnesa
5. Dinamika Psikologis
6. Diagnosis Multiaxial
(Sasuni)
Aksis I

F20.1 Skizofrenia Hebefrenik

Kriteria Yang Memenuhi


No Pedoman Diagnostik Kriteria Perilaku
Ya Tidak
1. a. Perilaku yang tidak (a) Klien
bertanggung jawab dan tak terkadang
dapat diramalkan, serta bergumam
mannerisme; ada sendiri dan tidak
kecendrungan untuk selalu mau untuk
menyendiri-(solitary), dan bergabung
perilaku menunjukkan dengan pasien
hampa tujuan dan hampa yang lain saat
perasaan. pasien lain
b. Afek pasien dangkal melakukan
(shallow) dan tidak wajar sesuatu, seperti
(inapropriate), sering disertai bernyanyi
oleh cekikikan (giggling) ataupun menari
atau perasaan puas diri (self-
satisfied), senyum sendiri (b) Klien sering
(self-absorbed smiling), atau tertawa
oleh sikap tinggi hati (lofty terbahak-bahak
manner), tertawa saat mengatakan

menyeringai (grimaces), sesuatu hal dan
mannerisme, mengibuli seringkali
secara bersenda gurau bersenda gurau
(pranks), keluhan dengan konselor,
hipokondriakal, dan dan juga sering
ungkapan kata yang diulang- mengungkapkan
ulang (reiterated phrases); kata kata
c. Proses pikir mengalami peembangunan
disorganisasi dan secara terus-
pembicaraan tak menentu menerus
(rambling) serta inkoheren
(c) Selalu terjadi
inkoherensi
(tidak
nyambung) saat
membangun
sebuah proses
komunikasi
2. Gangguan afektif, dorongan Klien selalu
kehendak serta gangguan membahas
proses pikir umumnya mengenai tema
menonjol. Halusinasi dan yang abstrak
waham mungkin ada tetapi terutama
biasanya tidak menonjol. mengenai hal
Dorongan kehendak dan yang yang
bertujuan hilang serta sasaran menyangkut
ditinggalkan, sehingga perilaku religiusitas
penderita memperlihatkan ciri terhadap sang √
khas, yaitu perilaku tanpa pencipta
tujuan dan tanpa maksud.
Adanya suatu preokupasi yang
dangkal dan bersifat dibuat-
buat terhadap agama, filsafat
dan tema abstrak lainnya,
makin mempersukar orang
memahami jalan pikiran
pasien.

Aksis II F60.1 Gangguan Kepribadian Skizoid

Keteria Yang Memenuhi


No. Pedoman Diagnosis Kriteria Perilaku
Ya Tidak
1 Sedikit (bila ada) aktivitas Klien mengaku
yang memberikan kesenangan bahwa ia sangat
suka √
mengerjakan
pekerjaan rumah
2 Emosi dingin, afek mendatar
atau tak peduli (detachment) √
3 Kurang mampu untuk
mengekspresikan kehangatan,
kelembutan atau kemarahan √
terhadap orang lain
4 Tampak nyata ketidakpedulian
baik terhadap pujian maupun √
kecaman
5 Kurang tertarik untuk Klien selalu
mengalami pengalaman mengatakan
seksual dengan orang lain tidak memiliki
pasangan dan √
tidak mau
memiliki
pasangan
6 Hampir selalu memilih Klien selalu √
aktivitas yang dilakukan senang untuk
sendiri mengerjakan
sesuatu hal
sendiri, seperti
membereskan
kamar, mencuci,
dan sebagainya
7 Preokupasi dengan fantasi dan
introspeksi yang berlebihan √
8 Tidak mempunyai teman dekat Klien tidak
atau hubungan pribadi yang memiliki teman
akrab (kalau ada hanya satu) dekat dan juga
dan tidak ada keinginan untuk tidak pernah
menjalin hubungan seperti itu mengingat nama √
nama orang lain
yang juga
tinggal
bersamanya
9 Sangat tidak sensitif terhadap
norma dan kebiasaan sosial √
yang berlaku

Aksis III

Tidak Ada (none)

Aksis IV

Masalah dengan “primary support group” (keluarga)

Klien ditinggal oleh suaminya meninggal dunia. Klien sempat memiliki usaha
berdagang namun gagal dan klien mengalami musibah kebakaran rumah.

Aksis V

GAF = 65

Klien lumayan sulit untuk berkomunikasi, apa yang ditanya ia selalu menjawab dengan hal
lain.
KLIEN 2

1. Identitas Diri
g. Nama : Ibu Aya
h. Asal : Samarinda
i. Tinggal Sejak : 11 November 2016
j. Pengantar : Ibu Tiri
k. Alasan Tinggal :
l. Latar Belakang :

2. Latar Belakang
3. Asessmen Autoanamnesa
a. Identitas dari klien :
1) Nama : Nola, Stela
2) Asal : Samarinda
3) Tinggal Sejak : Oktober, baru 7 hari
4) Pengantar : Jalan Kaki, tidak ada yang antar
5) Alasan Tinggal : Belajar – belajar
6) Latar Belakang :
b. Gejala : Skizofrenia Hebefrenik
c. Observasi Fisik : Klien merupakan seorang perempuan berusia sekitar 50
tahunan, memiliki postur tubuh berisi dengan berat badan sekitar 38 kg dengan
tinggi badan sekitar 158 cm. Berambut pendek dengan model potongan rambut
laki-laki. Rambut klien lurus dengan sedikit poni di bagian depan. Memiliki
bentuk wajah yang cenderung persegi dengan alis kecil dan tipis dengan mata
bulat lebar. Bentuk hidung standar tidak pesek maupu mancung dengan pipi tirus
dan bibir tipis pada bagian atas dan sedikit tebal pada bagian bawah. Bentuk gigi
yang tidak beraturan dengan beberapa gigi yang sudah tanggal dan dagu yang
tirus. Klien memiliki leher panjang dengan pudak yang sedikit turun. Klien
menggunakan kaos hitam bertuliskan ‘i love bornea’ yang dipadukan dengan
celana pendek berwarna hijau army. Klien memiliki lengan yang kecil dengan
kelima jari yang masih lengkap dan juga kaki yang kecil dengan jari kaki yang
lengkap. Klien berkulit putih dengan warna kulit sedikit pucat.
d. Observasi Lingkungan :
Tempat pelaksanaan wawancara yaitu di aula setempat yaitu temapt yang terbuka
yang cukup luas dan bersih disana terdapat beberapa hiasan natalseperti balon-
balon, karangan bunga natal, dan berbagai pernak-pernik natal lainnya. Ketika
melakukan wawancara dan observasi semua duduk lesehan di bawah dengan
posisi duduk ada yang melingkar dan ada pula yang berhadapan, keadaan pada
saat prosesi tersebut terbilang cukup kondusif. Subjek duduk dihadapan para
mahasiswa, subjuk duduk bersebelahan dengan temannya yang bernama
manuella.
e. Observasi Perilaku :
Klien menjawab setiap pertanyaan yang diberikan oleh observer dengan jawaban
yang tidak berkaitan dengan apa yang ditanyakan, namun ada beberapa
pertanyaan yang dijawab secara konsisten oleh klien seperti usia, dan daerah asal.
Selain itu, klien lebih banyak menjawab dengan kata “ya” atau “tidak”. Klien
berkomunikasi dengan observer sambil menghadap ke observer, namun
seringkali juga tidak menghadap observer. Klien juga terlihat lebih banyak
melamun. Kadang mulut klien juga terlihat seperti berbicara sendiri. Klien duduk
bersila.

Anda mungkin juga menyukai