Fasilitator
Buka Usaha
di Desa
Jam Buka Usaha di Desa Fasilitator
Cetakan 1 2018
Tentang apa modul ini?
Mencari ide bisnis mungkin bukan sesuatu yang sulit. Relatif
mudah dan siapa saja bisa melakukannya. Namun,
kenyataannya tidak semua ide bisnis itu mudah dilakukan.
Beberapa faktor penghambatnya misalnya peluang pasarnya
tidak cukup banyak untuk dijadikan bisnis yang
menguntungkan, sumber daya dan keterampilan yang tidak
memadai, tim yang tidak siap untuk menjalankan ide bisnis
dan faktor penghambat lainnya yang membuat ide bisnis tak
kunjung bisa dieksekusi.
Tahap Perkembangan Bisnis Ekspansi
Omset/ Profit
Statis
Bisnis Tumbuh
Konsolidasi
Bisnis Mulai
Start-up
Pra
Start-up Waktu/ Tahun
Anda Di sini
16 Jam Memulai Bisnis Membangun Sistem SDM dan Produktivitas
Membuka Usaha di Desa Branding & Marketing Pentingnya Menyimpan Pencatatan (Record Keeping)
di Desa (untuk meningkatkan omset) Manajemen Stok
Pemasaran
Mereposisi Model Bisnis Anda
Validasi Pasar
No Yes
Pada skema di halaman sebelumnya, modul ini berada
Lalu dari mana Anda harus memulainya? pada bagian yang paling awal, yaitu Pra-Start Up. Pada
tahap ini, modul ini akan membantu Anda untuk menemu-
kan ide bisnis. Modul 16 Jam Buka Usaha di Desa hadir
hasil kolaborasi PT. Usaha Desa Sejahtera (Usaha Desa)
dengan PT. Bina Mitra Usaha Nusantara (BMU Nusantara)
untuk membantu pengelola Badan Usaha Milik Desa
(BUMDes), Koperasi maupun calon wirausaha dalam
proses pencarian ide bisnis. Modul ini terbagi menjadi 6
sesi utama (selain sesi Perkenalan Program dan Peserta)
yang merupakan serangkaian proses dan alat bantu yang
diharapkan dapat mempermudah dalam mencari ide
bisnis yang berbasis kebutuhan pasar.
09:00 – 10:30 Pembukaan Feedback dari Peserta dan Review materi pertama
11:00 – 12:30 Sesi 2: Anda sebagai Pengusaha Sesi 6: Analisa Rantai Nilai
13:30 – 15:00 Sesi 3: Penetapan Tujuan Sesi 7: Menyusun Model Bisnis Anda
15:30 – 17:00 Sesi 4: Survey Peluang Bisnis Sesi 8: Menyusun Model Bisnis Anda (lanjutan)
Jadwal pelatihan bisa berubah menyesuaikan desain pelatihan dan kebutuhan pelatihan yang diinginkan.
Siapa yang harus mempelajari Modul ini?
diperuntukkan:
Setelah mengikuti 16 Jam Buka Usaha di Desa ini, Anda • tentunya Anda dapat memiliki kesempatan untuk
diharapkan akan memiliki ide bisnis yang: menggerakkan perekomian desa agar
• spesifik dan fokus, baik kelompok pelanggan maupun masyarakatnya lebih sejahtera.
ruang lingkup bisnisnya.
• memiliki prospek pasar sehingga tidak lagi kesulitan Semoga kehadiran modul ini dapat menambah
dalam menjualnya; referensi dan membuat Anda lebih percaya diri
• diseleksi berdasarkan sumber daya dan keterampilan untuk merealisasikan ide bisnis Anda, maupun
yang memungkinkan untuk dilakukan; untuk BUMDes, Koperasi dan calon pengusaha
• berpotensi memberikan dampak positif ketika ide bisnis yang Anda dampingi! Selamat berlatih!
tersebut dijalankan;
• lebih visual dan deskriptif sehingga ide bisnisnya mudah Mei 2018
dipahami dan diceritakan kepada orang lain; Penyusun
• sebagai pelatih, Anda akan mampu mendampingi
BUMDes, Koperasi maupun calon pengusaha dalam USAHA DESA
mencari ide bisnis dan membangun portofolio Anda
sebagai Pendamping Desa, dan
SESI 1
Perkenalan
Program
dan Peserta
Tujuan Sesi:
Pada akhir sesi ini, diharapkan peserta akan dapat:
Saling berkenalan antar peserta.
Menyebutkan harapan mereka mengikuti pelatihan.
Mengetahui tujuan pelatihan dan materi yang akan
dibahas dalam pelatihan.
Menyepakati aturan kelas.
Material:
Flipchart, Metaplan, Spidol, Pulpen
Durasi
60 menit
Langkah-langkah:
1 Permainan Globingo, Perkenalan Peserta dan
Fasilitator (30 menit)
2 Curah Pikiran, Harapan Peserta (10 menit)
3 Ceramah, Tujuan dan Harapan Pelatihan (10 menit)
4 Diskusi, Kesepakatan Kelas (10 menit)
Langkah 1
Permainan Globingo, Perkenalan Peserta dan pertanyaan yang ada di formulir Globingo. Satu orang
Fasilitator (30 menit) hanya boleh menjawab satu kotak pertanyaan.
Pemilik formulir tidak diperkenankan menjawab
Ucapkan salam dan selamat datang kepada peserta sendiri pertanyaan yang ada.
pelatihan. Perkenalkan nama Fasilitator, domisili, nama • Peserta yang dapat mencari 9 orang yang berbeda
lembaga dan juga pengalaman memfasilitasi pelatihan untuk melengkapi 9 kotak pertanyaan, dia bisa
kewirausahaan. Ajak rekan Fasilitator untuk memperk- berteriak “BINGO!”.
enalkan dirinya juga. • Beri waktu selama 10-15 menit untuk peserta dapat
melakukan permainan ini.
Sampaikan kepada peserta bahwa mereka akan saling
berkenalan dengan permainan “Globingo”. Cara Setelah waktu habis, bahas masing-masing pertanyaan
bermainnya adalah sebagai berikut: di kotak Globingo dan tanyakan kepada peserta mereka
bertemu siapa saja (yang bisa menjawab pertanyaan
• Bagikan kertas atau formulir Globingo kepada tersebut). Dengan permainan ini, setidaknya peserta
masing-masing peserta. dapat bertemu dengan 9 orang teman baru di kelas
• Sampaikan bahwa masing-masing peserta akan dan permainan ini dapat mencairkan ‘kebekuan’
mencari 9 orang yang berbeda untuk menjawab 9 suasana kelas.
Catatan Fasilitator:
Langkah 2
Selain permainan Globingo, alternatif untuk melipat kertas HVS menjadi 2 Ceramah, Tujuan dan Harapan Pelatihan (10 menit)
permainan lainnya agar peserta lebih bagian (posisi horizontal) dan minta
akrab atau cair diantaranya: mereka untuk menggambar mereka Kemudian sampaikan tujuan pelatihan dan harapan
• Permainan ZIP-ZAP. Minta peserta sendiri separuh badan, seperti pas pelatihan. Berdasarkan tujuan dan harapan pelatihan
untuk membentuk lingkaran. Jelaskan foto, pada bagian lipatan sebelah kiri. tersebut, kartu metaplan harapan peserta dikelompok-
bahwa Fasilitator akan menyebutkan Setelah selesai menggambar, kan menjadi 3, yaitu: 1. Harapan peserta yang bisa
ZIP-ZAP selama beberapa kali dan Fasilitator mengumpulkan kertas diperoleh dalam pelatihan, 2. Harapan peserta yang
bagi peserta yang ditunjuk dengan HVS tersebut dan mengacaknya. tidak akan diperoleh dalam pelatihan dan 3. Harapan
ZIP, dia harus bisa menyebutkan 5 Bagikan gambar tersebut kepada peserta yang diharapkan akan dapat diperoleh setelah
orang nama kawan baru yang ada di peserta yang bukan pemilik gambar mengikuti pelatihan.
mereka. Lakukan permainan ini tanyakan: Nama, Asal, Pengalaman pelatihan dan bacakan materi-materi yang akan
hingga dirasa cukup dalam artian Menjalankan Usaha atau Keterlibatan dibahas dalam pelatihan ini.
Anda Sebagai
Pengusaha
Tujuan Sesi:
Pada akhir sesi ini, diharapkan peserta akan dapat:
Mengetahui masukan-masukan penting yang dapat mempen-
garuhi keberhasilan usaha.
Menyadari pentingnya memahami karakteristik pribadi untuk
dapat menunjang keberhasilan usaha dan bagaimana menyi-
kapinya.
Langkah 1
Material: Permainan, Produksi Gelang (30 menit)
Flipchart, Spidol, Manik-manik/Mute, Benang Kain, Benang
Nilon, Jarum Jahit, Mangkuk, Uang Mainan, Gunting Jelaskan kepada peserta bahwa Fasilitator dan
peserta akan sama-sama mempelajari hal-hal apa saja
Durasi
yang bisa meningkatkan peluang keberhasilan usaha.
90 menit
Dalam sesi ini, peserta akan diajak bermain peran
sebagai kelompok pengusaha dan pada akhir
Alat Bantu Pelatihan:
permainan akan menarik pembelajaran dari permainan
Alat Bantu Pelatihan 2.1. Tabel Permainan Gelang
tersebut.
Langkah-langkah:
1 Permainan, Produksi Gelang (30 menit) Bagi peserta menjadi 4 kelompok. Jelaskan kepada
2 Diskusi, Masukan-masukan Penting yang Mempengaruhi peserta bahwa mereka akan berperan sebagai
Keberhasilan Usaha (20 menit) kelompok pengusaha yang akan memproduksi produk
3 Diskusi Kelompok, Mendiskusikan Faktor-faktor yang dapat gelang. 1 orang Fasilitator akan berperan sebagai
4 Mendukung Keberhasilan Usaha dan Bagaimana Menyikapi
pembeli dan 1 orang Fasilitator akan berperan sebagai
Tantangan Pribadi (25 menit)
penyedia bahan baku.
5 Diskusi, Pembelajaran dan Kesimpulan (15 menit)
Bagikan kepada peserta sejumlah uang Berikan waktu selama 20 menit pada
tertentu sebagai modal mereka menjalan- setiap kelompok untuk membeli bahan
Catatan Fasilitator:
kan usaha, masing-masing kelompok baku dan memproduksi produk terse-
1. Setiap Kelompok diberikan modal
diberikan sejumlah uang yang sama besar. but. Setelah waktu habis, ajak peserta
sebesar Rp 200.000.
Sebelum setiap kelompok memproduksi untuk mengumpulkan hasil produksinya
2. Fasilitator menentukan harga setiap
produk tersebut, setiap kelompok dan jumlahnya dicatat pada tabel 2.1.
bahan baku (manik-manik Rp
dipersilahkan untuk mencari informasi Persilahkan pembeli untuk memeriksa
50.000/kantong, benang Rp 5.000/set,
mengenai ketersediaan & harga bahan hasil pekerjaan setiap kelompok dan
Jarum Rp 25.000/set, gunting Rp
baku. memastikan bahwa produk yang akan
25.000/unit).
Beri waktu peserta untuk mendiskusikan dibeli sesuai dengan kebutuhan dan
3. Pembeli akan membeli produk sebesar
berapa banyak produk yang akan mereka keinginan pembeli. Pembeli menjelaskan
Rp 30.000/gelang.
buat selama 10 menit. Ajak peserta kepada peserta bahwa Ia hanya
4. Apabila tidak ditanyakan, penjual
membuat komitmen dengan pembeli membeli produk yang sesuai dengan
jangan memberitahukan informasi
perihal produk yang diinginkan dan juga kriteria:
bahwa produk gelang harus sesuai
perihal harga. Minta peserta untuk • Sesuai contoh, (baik dari susunan
contoh, kuat dan rapi.
menuliskan komitmen mereka dalam tabel warna, maupun bahan)
5. Apabila tidak diminta, penjual jangan
2.1 yang sudah dibuat pada kertas • Kuat
menjual benang nylon kepada peserta.
flipchart. Tidak boleh ada perubahan • Rapi
Harga benang nilon sebesar Rp.
komitmen ketika permainan sedang Masing-masing kelompok menuliskan
10.000/unit
berlangsung. pada tabel 2.1 berapa banyak produk
yang terjual.
Langkah 2:
Diskusi, Masukan-masukan Penting yang
Mempengaruhi Keberhasilan Usaha
(20 menit)
Cara berpikirnya adalah fokus pada mencari solusi, banting’ dan gigih dalam menghadapi tantangan.
bukan terpaku pada permasalahan. Seorang wirausaha memiliki semangat untuk selalu
mencari cara bagaimana menghadapi tantangan.
Memiliki tujuan
Pencarian Informasi
Seorang wirausaha harus memiliki tujuan dan
mampu membaginya menjadi rencana-rencana Seorang pengusaha mampu mencari informasi dan
jangka pendek agar bisa dilakukan untuk mencapai mengecek kebenaran informasinya. Rasa ingin
dorongan untuk membantu orang lain atau menghadapi resiko dan mampu memperkecil
lingkungannya; tidak hanya memikirkan keuntungan dampaknya. Dia tidak takut untuk mencoba sesuatu
semata. Dia berkomitmen terhadap hal tersebut. dan melihat kesalahan sebagai peluang untuk belajar.
Memiliki perencanaan Memiliki jaringan
yang sistematis Seorang wirausaha tidak dapat mencapai tujuan
Seorang wirausaha mampu membuat bisnisnya sendiri tanpa memiliki jaringan bisnis. Dia
perencanaan yang baik untuk mencapai tujuan adalah seorang yang bisa dipercaya dan mampu
Penetapan
Tujuan
Tujuan Sesi:
Pada Akhir sesi, diharapkan peserta akan dapat:
Menetapkan pasar dengan SMART.
Memahami pentingnya menentukan pasar yang spesifik
dalam usaha.
Material:
Flipchart, Spidol, Uang Koin
Durasi:
90 menit
Langkah-langkah:
1 Permainan, Lempar Koin (30 menit)
2 Diskusi, Menentukan Tujuan dengan SMART (20 menit)
3 Diskusi Kelompok, Pentingnya Menentukan Target Pasar
dalam usaha (30 menit)
4
Diskusi, Pembelajaran dan Kesimpulan (10 menit)
Langkah 1
Permainan, Lempar Koin (30 menit) bermain pertama adalah kelompok 1 dan 2, sedang-
kan kelompok 3 & 4 menjadi penonton.
Ajak peserta untuk mengingat kembali mengenai • Setelah kelompok 1 & 2 selesai melemparkan
pembelajaran yang telah didapat dalam sesi koinnya, selanjutnya giliran kelompok 3 & 4.
sebelumnya, yaitu sesi “Anda sebagai Pengusaha”. • Setiap anggota kelompok akan mendapatkan 2
Salah satu faktor penting yang dapat meningkat- buah koin. Masing-masing anggota kelompok akan
kan peluang keberhasilan usaha adalah “memiliki bergantian melemparkan koin tersebut ke dalam
tujuan”. Sampaikan bahwa dalam sesi ini kita akan lingkaran yang telah disediakan.
bersama-sama belajar mengenai sesi “Penetapan • Setiap anggota kelompok hanya melempar satu kali
Tujuan”. kemudian mundur ke belakang untuk melemparkan
Lakukan instruksi ini secara bertahap: koin yang tersisa pada putaran selanjutnya.
1. Bagi peserta menjadi 4 kelompok. • Setiap koin yang masuk ke dalam lingkaran akan
2. Sampaikan kepada peserta bahwa mereka akan mendapatkan nilai yang berbeda: Lingkaran 1
bermain lempar koin. bernilai 10 kali lipat nilai koin, lingkaran dua bernilai
3. Jelaskan kepada peserta mengenai aturan 30 kali lipat nilai koin, sedangkan lingkaran ketiga
bermain lempar koin: yang jaraknya paling jauh mendapatkan nilai 50 kali
• Masing-masing kelompok berdiri berbaris. Di lipat nilai koin.
depan kelas terdapat 3 buah lingkaran dengan • Beri waktu selama 1 menit kepada setiap kelompok
jarak dan ukuran yang berbeda-beda. Yang untuk membuat strategi permainan.
Langkah 2
4. Setelah selesai berdiskusi, ajak kelompok 1 dan 2 untuk Diskusi, Menentukan Tujuan dengan SMART (20 menit)
bersiap pada posisinya. Berikan waktu selama 5 menit
untuk melakukan permainan. Setelah waktu habis, Tanyakan perasaan setiap kelompok setelah memainkan
anggota kelompok yang masih memegang koin permainan lempar koin, kaitkan juga dengan jumlah poin
dilarang untuk melemparkannya kembali. yang dikumpulkan atau bahkan yang gagal mendapatkan
5. Hitung berapa poin yang di dapat oleh kelompok 1 dan poin.
2. Tuliskan poin setiap kelompok pada tabel nilai di Analisis semua temuan yang terjadi dalam permainan.
kertas flipchart. Sebagai contoh, Mengapa ada satu kelompok berhasil
6. Lakukan hal tersebut di atas untuk kelompok 3 & 4. mendapatkan lebih banyak poin dibanding kelompok
7. Setelah semua kelompok selesai memainkan permainan lain? Mengapa lebih banyak koin yang masuk di lingkaran
lempar koin, ajak peserta untuk melihat tabel nilai. pertama dibandingkan lingkaran ketiga?
Ucapkan selamat kepada kelompok dengan nilai Tanyakan kepada setiap kelompok:
tertinggi. • Strategi apa yang dijalankan oleh setiap kelompok?
• Berkaitan dengan penetapan tujuan, apa yang sebai-
knya dilakukan dalam menetapkan sebuah tujuan?
Tuliskan jawaban peserta pada kertas flipchart. Catatan Fasilitator:
Jelaskan kepada peserta bahwa lingkaran dalam
permainan itu adalah ibarat target pasar. Lingkaran lempar koin memiliki ukuran
Terkadang orang cenderung melupakan pasar dan jarak yang berbeda.
terdekat di sekitar mereka, yaitu, masyarakat Lingkaran ke-1: Ukuran besar dan dekat
desa atau pasar desa dimana mereka tinggal. dengan posisi melempar, diibaratkan pasar
Peluang di desa tak terlihat karena terlalu dekat desa yang lebih dekat, meskipun harga jual
dengan keseharian mereka, dan cenderung ingin sangat murah.
memiliki bisnis yang wilayah bisnisnya supra desa Lingkaran ke-2: Ukuran lebih kecil
atau di luar desa mereka sendiri tanpa memper- dibanding lingkaran pertama dan jarak
timbangkan sumber daya, potensi pasar, keter- yang lebih jauh dibanding lingkaran
ampilan yang diperlukan untuk menjalankan pertama, diibaratkan pasar yang lebih
bisnis. Selain itu, dengan berbisnis di desa jauh, harga jual bisa disesuaikan.
mereka sendiri, peluang untuk memberdayakan Lingkaran ke-3: Ukuran lebih kecil
atau memberikan dampak positif terhadap dibanding lingkaran kedua dan jarak yang
lingkungan dan masyarakat sekitar lebih besar. lebih jauh dibanding lingkaran kedua,
diibaratkan pasar luar yang lebih jauh,
meskipun harganya bisa meningkat.
Dalam menetapkan tujuan pasar Anda, sebaiknya Anda menerapkan prinsip ini.
Achievable (bisa dicapai) Pasar yang ingin Anda target berada dalam jangkauan
dan sesuai kemampuan Anda. Artinya, Anda harus
memiliki strategi bagaimana untuk menjangkau
pelanggan Anda.
Target Pasar dalam usaha (30 menit) (10 menit) PENETAPAN TUJUAN USAHA
YANG BAIK
Tanyakan kepada peserta: Ajak peserta untuk menarik pembelajaran
Ajak peserta kembali bergabung dengan dan kesimpulan dari Penetapan Tujuan. 1. Setiap Usaha harus memiliki tujuan
kelompoknya. 4 kelompok tersebut diminta Tanyakan kepada peserta: usaha.
untuk mendiskusikan “Mengapa penting 1. Apa hal-hal menarik dalam sesi Peneta- 2. Tujuan Pemasaran dan Tujuan
menetapkan tujuan (pasar) dengan pan Tujuan ini? Usaha harus SMART.
SMART?”. 2. Apa yang harus diperhatikan dan 3. Target pasar dibuat secara berta-
Bagikan kertas flipchart dan spidol kepada dilakukan dalam menetapkan target hap sesuai kemampuan (misalnya,
masing-masing kelompok. Minta setiap pasar? dimulai dari pasar desa dengan
kelompok untuk menuliskan hasil diskusi 3. Apa yang akan dilakukan dalam dunia melihat peluang atau permasalahan
kelompoknya pada kertas flipchart. Beri nyata? apa yang ada di desa yang bisa
waktu selama 10 menit untuk setiap kelom- dijadikan bisnis).
pok untuk berdiskusi. Setelah waktu habis,
kumpulkan flipchart jawaban setiap kelom-
pok, ajak perwakilan dari masing-masing
kelompok untuk mempresentasikan hasil
diskusi kelompoknya, waktu maksimal
masing-masing kelompok untuk presentasi
adalah selama 2 menit.
Alat Bantu Pelatihan 3.1
4
SESI 4
Survey
Peluang Bisnis
Tujuan Sesi:
Pada Akhir sesi, diharapkan peserta akan dapat:
Menganalisa permasalahan dan potensi yang ada di desa.
Memahami lingkungan sosial, ekonomi, dan kebudayaan
yang ada di desa sebagai penunjang untuk mencari
peluang bisnis.
Material:
Flipchart, Spidol, Krayon
Durasi:
90 menit
Di sesi ini, peserta diajak untuk memahami tempat mereka akan mencakup):
melakukan usaha dan melihat peluang bisnis berdasarkan • Lokasi usaha (nantinya dimana)
kepada peserta bahwa bisnis yang berkembang belakangan ini • Tempat produksi dan pemasaran yang ada di desa: pasar,
dan berpotensi besar untuk berkelanjutan bisnisnya adalah bisnis pertokoan, bengkel, lahan pertanian, pabrik, dan lain sebagainya.
yang latar belakangnya berangkat dari permasalahan dan/atau • Lembaga lokal, seperti kantor pemerintahan, perkantoran,
berangkat dari potensi pasar yang spesifik. Peserta akan belajar sekolah, bank, rumah sakit, kantor pos, dan lain sebagainya.
untuk melihat peluang yang bisa dijadikan ide bisnis. • Tempat umum, seperti terminal, stasiun dan sejenisnya (jika ada).
• Jelaskan bahwa mereka Fasilitator tidak akan menilai sebuah
Sampaikan bahwa peserta akan membuat peta desa secara gambar dari bagus atau jeleknya gambar tersebut, tidak perlu
berkelompok. Ikuti instruksi berikut ini: berjiwa seni dan pandai menggambar untuk membuat peta desa
1. Bagi Peserta menjadi 3-4 kelompok dengan anggota 3-5 orang tersebut.
setiap kelompoknya (sesuaikan dengan jumlah peserta 5. Dorong dan dukunglah kreativitas dan imajinasi dari masing-
2. Minta masing-masing kelompok untuk membuat peta desa masing kelompok. Ajak setiap anggota kelompok untuk berpar-
dimana mereka akan menjalankan bisnis. tisipasi penuh dalam pembuatan gambar tersebut.
3. Gambar peta tersebut harus sesuai dengan kondisi 6. Setiap kelompok diberi waktu selama 20-25 menit untuk
Ide
Bisnis
Tujuan Sesi:
Pada Akhir sesi, diharapkan peserta akan dapat:
Berlatih curah pikiran menggali ide bisnis.
Memilih ide bisnis berdasarkan hasil survey peluang bisnis.
Material:
Flipchart, Spidol, Bola Karet / Bola Kertas
Durasi
90 menit
Langkah-langkah:
1 Permainan, Curah Pikiran Ide Bisnis (20 menit)
2 Diskusi Kelompok, Memilih Ide Bisnis (20 menit)
3 Diskusi, Faktor-faktor yang Menentukan Pemilihan Ide
Usaha (40 menit)
4 Diskusi, Pembelajaran dan Kesimpulan (10 menit)
Langkah 1
Permainan, Curah Pikiran Ide Bisnis (20 menit) • Selanjutnya peserta yang sudah menyebutkan ide
bisnis, kemudian melemparkan bola kepada
Jelaskan kepada peserta bahwa mereka akan
peserta yang lain.
bersama-sama belajar bercurah pendapat mengenai
• Co-Fasilitator sambil menuliskan ide-ide peserta di
ide bisnis.
kertas flipchart.
Tanyakan kepada peserta: “Apa itu Curah Pikiran
• Lakukan permainan ini dilakukan terus-menerus
atau Curah Pendapat?”. Berikan contoh kepada
sampai dirasa cukup dan peserta memahami
peserta, tanyakan: “Selain untuk menulis, spidol bisa
tentang aturan curah pendapat.
digunakan untuk apa lagi?”. Biarkan peserta untuk
menjawab pertanyaan tersebut, kemudian jelaskan
aturan curah pendapat kepada peserta. Catatan Fasilitator:
Setelah peserta memahami aturan curah pendapat
Catatan Fasilitator
dan berlatih bercurah pendapat, kemudian ajak
Aturan Curah Pikiran atau Curah Pendapat:
peserta untuk berdiri dan membuat lingkaran dan
• Semua peserta diajak berpartisipasi dan
sampaikan instruksi ini secara bertahap:
menjadi kreatif.
• Jelaskan aturan permainan curah pendapat ide
• Biarkan peserta mengungkapkan apapun
bisnis.
idenya. Semakin banyak ide, semakin baik.
• Fasilitator akan melemparkan sebuah bola kepada
• Semua ide diterima, meskipun ide tersebut
peserta, kemudian peserta yang menerima bola
terdengar aneh atau lucu.
harus menyebutkan ide bisnis yang terlintas,
• Setiap orang memberikan satu gagasan tiap
apapun itu.
gilirannya.
• Gagasan jangan terlalu rinci, peserta hanya
menyebutkan ide, tidak perlu bercerita.
Langkah 2
Diskusi Kelompok, Memilih Ide Bisnis Alat Bantu Pelatihan 5.1
(20 menit)
FAKTOR-FAKTOR YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM dan memilih satu ide bisnis yang sesuai dengan 4 faktor
pertimbangan pemilihan ide bisnis tersebut. Minta peserta
PEMILIHAN IDE BISNIS
untuk menyaring ide bisnisnya dengan menggunakan formulir
penyaringan ide bisnis. Setiap kelompok membuat tabel
1. Peluang Pasar tersebut pada kertas flipchart.
2. Sumber Daya
Jelaskan cara pengisian tabel tersebut. Setiap ide bisnis akan
3. Keterampilan dinilai dengan menggunakan tanda "senyum", biarkan peserta
4. Dampak Positif terhadap Lingkungan atau memilih satu ide bisnis berdasarkan senyum terbanyak.
Masyarakat Sekitar
Alat Bantu Pelatihan 5.2 Penilaiannya gunakan tanda berikut ini:
jika nilainya sangat bagus
Bandingkan 3 ide yang Anda miliki dan hitung jumlah paling banyak.
Analisa
Mata Rantai
Tujuan Sesi
Pada Akhir sesi, diharapkan peserta akan dapat:
Mengetahui apa itu rantai nilai dan mengapa penting
Menentukan peran yang akan diambil pada rantai
nilai ide bisninya
Material
Flipchart, Spidol, Metaplan
Durasi
60 menit
Langkah-langkah
1 Curah Pikiran, Pengertian Rantai Nilai dan Mengapa
Penting (20 menit)
2 Diskusi Kelompok, Mengidentifikasi Rantai Nilai Bisnis
Anda (30 menit)
3 Diskusi, Pembelajaran dan Kesimpulan (10 menit)
Ajak peserta untuk melihat contoh rantai nilai berikut ini:
Langkah 1
Curah Pikiran, Pengertian Rantai Nilai
dan Mengapa Penting (20 menit)
INPUT PROSES OUTPUT
Sampaikan selamat kepada peserta Rantai nilai merupakan rangkaian
karena mereka telah berlatih mencari kegiatan yang dilakukan oleh suatu
ide bisnis pada sesi sebelumnya dan perusahaan untuk menghasilkan
telah berhasil menyaring ide bisnis produk atau jasa. Rantai Nilai suatu
sebagai prospek bisnis mereka ke bisnis merupakan rangkaian kegiatan
depan. Pada sesi ini, ide bisnis yang
telah dipilih akan dilihat bagaimana
yang dilakukan perusahaan untuk
Catatan Fasilitator:
memproduksi produk, menjual,
rantai nilainya dan peran apa yang akan • Alternatif lain selain contoh yang disediakan oleh
mendistribusikan, dan menyediakan
dipilih oleh peserta dalam rantai nilai. produk tersebut dengan cara yang modul/fasilitator, ajak peserta bersama-sama
dapat menambah nilai kepada mengidentifikasi rantai nilai dari suatu bisnis
Mulailah sesi dengan bertanya kepada pelanggan. Rantai nilai ini bermanfaat yang cukup familiar dalam keseharian mereka
peserta, “Apakah Anda pernah menden- untuk Anda agar dapat melihat proses dengan menggunakan kertas metaplan secara
gar Rantai Nilai? Apa yang Anda ketahui dari penyediaan bahan baku (INPUT),
bertahap.
tentang rantai nilai sebuah usaha?” pengolahan (PROSES) hingga menjadi
• Proses pemahaman apa itu rantai nilai ini bagi
produk/layanan akhir yang siap jual
Jika peserta belum pernah mendengar (OUTPUT) kepada pelanggan. peserta penting sebelum mereka berlatih
atau mengetahui tentang apa itu rantai menganalisa rantai nilai bisnis mereka. Pastikan
nilai, sampaikan ide sederhana berikut mereka paham terlebih dahulu pengertian
ini:
sederhana dari rantai nilai.
Langkah 2
Dorong peserta untuk berdiskusi mengapa Diskusi Kelompok, Mengidentifikasi Rantai Nilai Bisnis
penting mereka mengetahui tentang rantai nilai. Anda (30 menit)
Rangkum jawaban peserta dan tambahkan
poin-poin berikut ini: Pada tahap ini, peserta akan belajar mengidentifikasi
• Rantai nilai pada umumnya terdiri dari 3 rantai nilai dari bisnis mereka. Sampaikan tahapan
tahapan: penyediaan input, proses dan instruksi ini:
output. • Bagi peserta menjadi 3-4 kelompok kecil dengan
• Rantai nilai membantu seorang wirausaha beranggotakan 3-5 orang.
mengenali pelaku-pelaku bisnis yang ada • Minta masing-masing kelompok mendiskusikan 1 ide
dalam satu rantai nilai dan aktor pendukung bisnis yang telah dipilih untuk dianalisa rantai nilainya.
terkaitnya dalam bisnis tertentu. Minta mereka menggambar alur rantai nilainya.
• Rantai nilai dapat membantu memilih peran • Tugas yang kedua untuk kerja kelompok, minta
apa yang akan dipilih dalam rantai nilai mereka untuk memilih dimana dan peran apa pada
(misalnya, sebagai produsen, pengolah bahan rantai nilai yang akan mereka lakukan dalam bisnis
baku, distributor atau lainnya). mereka.
• Analisa rantai nilai dapat mengenali nilai • Sebelum peserta mulai berdiskusi, Fasilitator jelaskan
tambah apa yang bisa diberikan kepada 1 contoh rantai nilai suatu bisnis dan peran yang
pelanggan agar produknya lebih berdaya diambil.
saing dan membantu mengoptimalkan • Jika peserta sudah paham, bagikan kertas flipchart
sumber daya. dan spidol.
• Durasi diskusi 15-20 menit.
Setelah kelompok menyelesaikan diskusi rantai nilainya,
minta masing-masing perwakilan untuk mempresenta-
sikannya. Tanyakan kepada masing-masing kelompok
mengapa mereka memilih peran tersebut dalam rantai
nilai bisnis mereka.
Langkah 3
Diskusi, Pembelajaran dan Kesimpulan (10 menit)
Menyusun
Model Bisnis
Anda
Tujuan Sesi:
Pada Akhir sesi, diharapkan peserta akan dapat: Langkah-langkah:
Menyebutkan apa itu model bisnis dan mengapa Curah Pikiran dan Ceramah, Perbedaan
1
perlu dipelajari Model antara Bisnis lama vs Bisnis saat ini
Menggambarkan ide bisnis dengan kanvas model (15 menit)
usaha Ceramah, Pengertian Model Bisnis dan
2
Manfaatnya (5 Menit)
Material: Ceramah dan Diskusi, Mengenal Kanvas
3
Flipchart, Spidol Sedang, Kertas Post-it, Spidol Kecil Model Bisnis dan Komponennya (20 menit)
Kanvas Model Bisnis ukuran 1.5 meter x 1 meter Studi Kasus dan Diskusi Kelompok,
(banner) Menyusun Kanvas Model Bisnis (40 menit)
4
Kanvas Model Bisnis ukuran kertas A3 Latihan, Menyusun Model Bisnis Anda
5
dengan Kanvas Model Bisnis (60 menit)
Durasi Diskusi, Pembelajaran dan Kesimpulan (10
6
150 menit menit)
Target Pelanggan Siapa yang akan terbantu dengan layanan bisnis Anda?
Siapa kelompok pelanggan yang paling penting?
Cara Distribusi/Cara Pelanggan Jelaskan bagaimana pelanggan Anda Cara distribusi sebaiknya
mengetahui Produk Anda bisa membeli produk atau layanan merupakan media yang paling
Anda secara efektif sehingga mudah efektif untuk menjangkau
dijangkau oleh mereka. pelanggan sehingga transaksi
Penjualan langsung? (membeli pembelian mudah dilakukan.
langsung ke toko? Website? Atau?
Penjualan tidak langsung? (titip jual
di rekanan? Melalui pengecer atau
distributor? Atau?)
Bagaimana Anda berkomunikasi
dengan pelanggan agar mereka
mudah mendapatkan produk atau
layanan Anda?
Hubungan Pelanggan adalah tentang bagaimana Anda membuat
Hubungan Pelanggan pelanggan Anda bisa membeli kembali di bisnis Anda.
Apa yang Anda tawarkan untuk membuat mereka membeli
kembali?
Apa yang akan membuat mereka setidaknya mau
merekomendasikan produk/layanan Anda kepada orang
terdekat mereka?
Contoh: diskon? Layanan penukaran barang jika cacat? Layanan
antar jemput gratis? Layanan dukungan pelanggan 24 jam?
Atau…?
Pikirkan sumber daya yang paling utama yang Anda miliki agar
bisnis Anda bisa berjalan.
Setelah peserta selesai berlatih menyusun Ajak peserta untuk menarik pembelajaran dan
Kanvas Model Bisnis dengan studi kasus, kesimpulan dari Ide Bisnis.
sampaikan bahwa sekarang saatnya mereka Tanyakan kepada peserta:
menyusul model bisnis untuk ide bisnis mereka 1. Apa hal-hal menarik dalam sesi Ide Bisnis
sendiri. Bagikan ABP 7.3 Lembar Kanvas Model ini?
Bisnis Kosong yang dicetak ukuran A3 kepada 2. Apa yang harus diperhatikan dan dilakukan
masing-masing peserta. Minta peserta untuk berkaitan dengan Pemilihan Ide Bisnis?
menjabarkan ide bisnis mereka ke dalam 3. Apa yang akan dilakukan dalam dunia
kanvas. nyata?
Mitra utama Kegiatan utama Nilai tawar/keunggulan dibanding Hubungan pelanggan Target pelanggan
produk lainnya/solusi yang anda
tawarkan
Pada puluhan tahun silam atau setidaknya 30-an tahun Hal inilah yang dilakukan oleh H. Dikdik terhadap kebun
yang lalu, jeruk merupakan salah satu ikon kabupaten sayurnya seluas 1,2 hektar, disulap menjadi 800 pohon
Garut yang dijadikan produk unggulan, dan menjadi salah jeruk sejak 3,5 tahun yang lalu. Eptilu—nama kebun
satu unsur penyusun lambang pada logo pemerintahan. jeruknya, digagas oleh seorang petani sayur tersebut
Garut pada masa itu menjadi kota penghasil jeruk dengan bersama anaknya Rizal Fahreza sebagai pengembang,
jumlah tanaman mencapai 1,3 juta pohon, seperti ditulis dan Akhmad seorang peneliti. Eptilu sendiri merupakan
oleh situs Pemerintah Kabupaten Garut (garutkab.go.id). akronim dari Fresh From Farm yang menyesuaikan
Pada tahun 1999, setelah karam hampir 17 tahun, pemerin- dengan lidah orang Garut, umumnya orang Sunda—F3
tah Kabupaten Garut mencanangkan kembali agar jeruk menjadi eptilu. Sejak Pebruari 2017, Eptilu tidak hanya
menjadi produk unggulan dan menjadi salah satu subsek- memproduksi jeruk Siem yang dikawinkan dengan
tor tanaman pertanian karena prospektif dan memiliki nilai Jeruk Garut, juga membuka wisata edukasi Petik Jeruk.
ekonomis yang tinggi. Pada tahun ke-4, seperti ditulis Wisata Edukasi ini berkonsep seperti nama kebunnya
Eptilu—Fresh From Farm, bisa dinikmati langsung Pengelola menerapkan disiplin dalam pemetikannya,
buah jeruk selagi masih segar karena baru dipetik sehingga berdampak hasil yang maksimal. Pohon
dari pohonnya. jeruk yang berumur 3,5 tahun tersebut, selama satu
tahun terakhir sejak panen pertama pada Bulan Juni
Edukasi Petik Jeruk 2016 terus berbuah sepanjang bulan hingga Juni
Selain dipandu oleh guide, di beberapa lokasi 2017. Proses pembuahan kembali setelah masa petik
terdapat banner edukasi. Memetik jeruk yang benar oleh pengunjung ditunjukan oleh Haji Dikdik selaku
adalah dengan meninggalkan batang pada buah pemilik yang hadir di area wisata. Tunas-tunas yang
jeruk, sehingga kulit jeruk tidak menempel pada tumbuh pasca petik menjadi ciri jika pohon jeruk
pohon jeruk. Menurut Dasep, cara memetik yang yang ditanamnya berbuah sepanjang masa. Proses
benar adalah dengan memotong dan meninggalkan tumbuh tunas ini dialami oleh semua pohon jeruk
batangnya sepanjang dua centimeter pada yang telah dipetik. Padahal jeruk merupakan tanaman
buahnya. Cara memetiknya pun bukan dengan musiman. Yang akan berbuah pada musim/ bulan
dipetik menggunakan tangan, tetapi dipotong tertentu saja seperti halnya rambutan atau mangga.
menggunakan gunting. Dengan begitu, pohon jeruk Pengelola pun tidak kehilangan muka jika setiap
akan terhindar dari jamur. Karena jika kulit jeruk harinya pengunjung terus berdatangan untuk
masih menempel pada batang, pohonnya akan merasakan jeruk fresh from farm.
terkena jamur dan mengganggu sistem imun
pohon. Jika jeruk sudah terkena jamur biasanya Untuk edukasi wisata petik ini, Dasep membedakan
akan mengganggu dan menghambat proses dua jenis pengunjung, yaitu pengunjung umum atau
pembuahannya. Oleh karena itu, setiap rombongan keluarga dan jenis wisatawan dari perguruan tinggi
pengunjung akan didampingi oleh seorang guide khususnya dari program studi pertanian. Untuk
untuk menunjukan cara memetik yang benar. Selain pengunjung umum, edukasi hanya sebatas pada cara
untuk menunjukan area mana saja yang boleh pemetikan yang benar. Sedangkan untuk pengunjung
dipetik buahnya. Karena tidak semua pohon bisa dari perguruan tinggi atau yang berniat observasi,
dipetik, agar jeruknya tidak habis dalam satu waktu. edukasi dilakukan secara mendalam; cara okulasi,
Ini menjadi salah satu taktik dari pengelola, penanaman, pengetahuan tentang varietas jeruk,
walaupun bukan musimnya, pengunjung tetap bisa pengetahuan tentang hama atau virus jeruk dan lain
menikmati wisata petik jeruk. sebagainya.
Ini foto saya ambil asal dari GOOGLE
apakah ada foto lain punya sendiri yang bagus?
Untuk petik jeruk, pengunjung hanya diperbolehkan menyantap liwet khas Nyaneut tersebut. Ayam
memetik seberat 1 kg/orang. Pengelola akan Goreng dan Sambal khas Nyaneut menambah
membekali keranjang dan gunting dan di arahkan selera makan penulis. Apalagi jika lauknya
ke area yang boleh dipetik. diganti goreng ikan mas atau nila yang khas
dari kolam ikan Cikajang hmm tentu akan
Makan Liwet di Kebun Jeruk menambah selera.
Makanan berat yang disediakan adalah masakan Sebelum makan kita cicipi terlebih dahulu
khas sunda yaitu nasi liwet, gepuk, dendeng, ayam jeruk Garut yang fresh from farm, agar
goreng, ikan goreng, tumis-tumisan diantaranya memenuhi sunah Nabi, selesai makan juga cuci
kangkung dan genjer, juga goreng petai, jengkol, mulutnya dengan rasa manis jeruk yang ada
asin peda, jambal roti, dan lainnya. Setelah asam-asamnya. Segar jeruknya,
pengunjung menikmati hijaunya kebun dan memilih pemandangannya, juga alamnya.
milah jeruk yang paling segar untuk dipetik.
Pengunjung beristirahat di saung sambil menikmati Wisata Berbasis Pemberdayaan
Tahun ke-4,
Nasi Liwet dengan segala jenis lauknya. Oleh
karena itu, karena konsepnya wisata keluarga, ada
Sejak Festival Nyaneut pertama, Dasep yang
aktif di Asgar Muda, sudah memiliki konsep
pada masa
batas maksimal agar pengunjung bisa menikmati
wisata ini, yaitu minimal 5 orang. Hal ini
visi pemberdayaan. Usaha pertama yang
dijalaninya saat itu adalah anyaman yang
penanaman,
menyesuaikan dengan luas saung yang disediakan
pengelola.
dibuat dari akar wangi. Banyaknya limbah di
sekitar Randu Kurung Samarang dan
500 pohon
Jika pembaca pernah menonton Nyaneut Festival
Bayongbong menginspirasinya membuat
handmade dari akar wangi seperti berbagai
jeruk bisa
(tulisannya pernah dimuat di Pikiran Rakyat edisi 6
Januari 2016), nasi liwet ini pernah dinikmati oleh
macam tas untuk keperluan wanita. Ia
memberdayakan ibu-ibu rumah tangga di
menghasilkan
pengunjung. Dengan khas taburan kentang dan teri
medannya yang terasa gurih. Setelah bercape-cape
sekitar limbah tersebut. Mereka diajari
bagaimana menganyam, diberikan alat dan
keuntungan
memetik jeruk, pengunjung bisa dengan lahap bahannya lalu hasilnya dipasarkan oleh Dasep. hingga 39 juta.
garutkab.go.id
Ini foto saya ambil asal dari GOOGLE
apakah ada foto lain punya sendiri yang bagus?
Walaupun tidak berlanjut dengan anyaman akar pemberdayaan warga. Tahun Depan, Kebun
wanginya, visi pemberdayaannya diterapkan Jeruk Eptilu akan diperluas, selain di wilayah
pada penyelenggaraan festival nyaneut dan Cikajang, juga di Wilayah Cigedug Bayongbong
Wisata Petik Buah Jeruk. Melalui Warung tepat di bawah kaki Gunung Cikuray tempat
Nyaneut yang eksis di area kebun, panganan Festival Nyaneut diselenggarakan. Kebun
ringan seperti disebutkan di atas termasuk piring tersebut kini sedang dipersiapkan agar bisa
anyaman dan cangkir bambu merupakan hasil menjadi destinasi wisata petik jeruk. Sehingga
kreasi masyarakat Situ Gede Cigedug yang pada masa pelaksanaan festival, Kebun Jeruk
menjadi tempat tinggal keluarga jebolan STT Eptilu akan terintegrasi dengan kegiatan
Tekstil tersebut. Nyaneut Festival.
Alexander Osterwalder & Yves Pigneur. 2002. Business Model Generation. John Wiley & Sons,
Inc (New Jersey)
International Labour Organization (ILO). 2015. Generate Your Business Idea. (Geneva)
International Labour Organization (ILO). 2008. Mulai Bisnis Anda. (Jakarta)
International Labour Organization (ILO). 2007. Paket Pelatihan dan Sumber Daya GET Ahead
untuk Perempuan dalam Usaha. (Jakarta)
International Labour Organization (ILO). 2017. Pelatihan Keterampilan Pedesaan: Manual Generik
Pelatihan untuk Pemberdayaan Ekonomi Pedesaan (TREE). (Jakarta)
International Labour Organization (ILO). 2009. Value Chain Development for Decent Work.
(Geneva)
Yudi Utomo & Jimmy Febriyadi. 2015. Market Oriented Revenue Enhancement (MORE).
(Bandung)
CATATAN
CATATAN