NIM : 2022406403004 Mata Kuliah : Kajian Puisi Prodi : PBSI (Semester 3) Tugas : Mengubah Puisi Menjadi Prosa / Cerpen
Harmoni Hati yang Tulus
Di sebuah desa kecil yang tersembunyi di antara perbukitan hijau,
hiduplah seorang perempuan muda bernama Aisha. Ia memiliki kecintaan yang mendalam terhadap alam dan segala keindahannya. Di balik gubuk kayu tempat tinggalnya, Aisha seringkali duduk di teras, menikmati pagi dengan merenung dan menyerap keindahan alam. Suatu pagi yang cerah, Aisha duduk di teras gubuknya sambil meresapi indahnya matahari terbit. Ditemani oleh cicit-cicit burung yang riang, ia terinspirasi oleh keindahan alam di sekitarnya untuk menuliskan puisi. Pena dan kertas di tangannya segera menjadi sarana bagi ekspresi hatinya.
"Biarlah kabar burung, membawa berita damai,
Seperti embun pagi menyirami bumi Dalam riuhnya dunia, suara burung berbicara Mengajak kita menyatu dengan alam."
Bait pertama puisi Aisha mencerminkan kerinduannya akan kedamaian
dan keharmonisan dengan alam. Ia percaya bahwa suara burung dan embun pagi dapat membawa pesan damai kepada setiap jiwa yang terhubung dengan alam.
"Seperti embun di pagi yang segar,
keikhlasan menyentuh setiap surat. Tak terkikis oleh angin dusta, Bersih hati, sinar dalam kegelapan." Bait kedua menggambarkan keikhlasan hati yang tulus seperti embun pagi yang tidak terpengaruh oleh kegelapan dan dusta. Aisha berharap agar hati manusia tetap bersih dan jernih seperti embun yang menyentuh setiap helai rumput di pagi yang segar. "Pada cerminan jiwa, pantulkan ketulusan, Lepaskan beban, dari kehampaan dusta. Setiap langkah kaki menuju kesucian Membersihkan diri dari perjalanan damai."
Bait terakhir menciptakan gambaran tentang pemantulan ketulusan dalam
cerminan jiwa. Aisha ingin setiap langkah yang diambil menuju kesucian merupakan langkah untuk membersihkan diri dari segala beban dan dusta. Ia percaya bahwa harmoni sejati berasal dari hati yang tulus dan perjalanan damai yang membawa kedamaian bagi setiap langkah kehidupan. Puisi Aisha tidak hanya berbicara tentang keindahan kata-kata, tetapi juga menjadi cermin dari harmoni hati yang tulus yang dimilikinya. Melalui puisinya, Aisha berharap dapat menginspirasi orang-orang di sekitarnya untuk merangkul keindahan alam dan menemukan kedamaian dalam ketulusan hati.