Anda di halaman 1dari 3

Nama : Dyah Pramesti Istiqomah

NIM : 2022406403004
MK : Sosiolinguistik
Prodi : PBSI (Semester 3)

1. Buatlah 5 contoh masing-masing dari alih kode dan campur kode!


2. Sebutkan persamaan dan perbedaaan alih kode dan campur kode!

Jawab
1. Contoh Alih Kode :
o Para Pembicara : Septi dan Dyah orang Jawa, dan Deska orang
Sunda yang tidak bisa berbahasa Jawa.
Peristiwa tutur :
Septi : Di ngko tuku pecel lele yok, aku wis ngelih banget iki (Di
nanti beli pecel lele yuk, saya sudah lapar sekali ini)
Dyah : Ayok, emange mau kue ora sarapan apa? (Ayo,
memangnya tadi kamu tidak sarapan?)
Septi : Ora, anu mau aku agi buru-buru (Tidak, tadi saya sedang
buru-buru)
Deska : Teman-teman nanti siang kalian mau makan apa?
Dyah : Kita mau makan pecel lele teh.

o Para Pembicara : Tika dan Risa orang Jawa, sedangkan Lia hanya
bisa berbahasa Indonesia.
Peristiwa tutur :
Tika : Aku lagi mumet sa, ora iso mikir (Aku lagi pusing sa,
tidak bisa berpikir)
Risa : Ngombe obat kono! (Minum obat sana!)
Lia : Risa kenapa ka?
Tika : Lagi pusing dia jadi tidak bisa berpikir.
o Para Pembicara : Vina dan Julyta adalah orang Lampung, sedangkan
Ema adalah orang Jawa yang tidak bisa berbahasa Lampung.
Peristiwa tutur :
Vina : Hei jul, api kabakh niku? (Hai jul, apa kabar kamu?)
Julyta : wawai-wawai gawoh vin, niku api kabakh? (Baik-baik saja vin,
kamu apa kabar?)
Vina : Alhamdulillah jul. Oh iyu jul nyak nitip kaway di lom lamban yu
(Alhamdulillah jul. Oh iya jul saya nitip bawakan baju yang di rumah ya)
Julyta : Iyu (Iya)
Ema : Lagi ngobrolin apasih vin, jul?
Vina : Ini em, saya nitip bawain baju yang ada di rumah julyta.

o Para Pembicara : Asep dan Eca adalah orang Sunda yang berbahasa
sunda, sedangkan Lina hanya bisa berbahasa Indonesia.
Peristiwa tutur :
Asep : Ca, atos ngerjakeun Pr basa sunda teu acan? (Ca, sudah
mengerjakan Pr Bahasa Sunda belum?)
Eca : Atos. Salawerna atos teu acan? (Sudah. Sebaliknya, sendirinya
sudah belum?)
Asep : Teu acan, abdi hilap (Belum, saya lupa)
Lina : Sep, ca kalian udah ngerjain tugasnya?
Asep : Belum lin, lupa saya. Kalau si Eca mah sudah.

o Para Pembicara : Lilis dan Esih adalah orang Sunda yang berbicara
bahasa Sunda lalu beralih ke bahasa Indonesia (campur).
Peristiwa tutur :
Lilis : Kemarin saya tunggu sampai satu jam, kamu tidak datang-
datang. Aduh nyeri hate pisan! Kalau memang tidak bisa datang tidak usah janji!
Esih : Ya, Lilis. Makanya saya sekarang kesini saya mau
meminta maaf. Punten pisan! Seueur pisan tamu di rorompok.
Contoh Campur Kode :
1) Hari minggu besok sunmori yuk.
2) Maaf aku gabisa ikut hangout soalnya lagi hectic banget.
3) Kamu pakai sepatu size berapa?
4) Beli tasnya lewat shopee aja dijamin free ongkir.
5. Hari Jum’at datang saja ke bazar yang ada di Pendopo, ada sendal yang buy one
get one.

2. Alih kode dan campur kode adalah dua fenomena dalam linguistik yang sering
terjadi pada masyarakat multilingual dalam menggunakan dua bahasa atau lebih.
Alih kode terjadi ketika penutur beralih dari satu bahasa ke bahasa lain dalam satu
peristiwa tutur, sedangkan campur kode terjadi ketika penutur menggunakan dua
bahasa atau lebih dalam satu peristiwa tutur tanpa ada peralihan bahasa yang jelas.
Perbedaan antara alih kode dan campur kode adalah alih kode mengarah pada
terjemahan dan padanan istilah code switching, sedangkan campur kode
merupakan terjemahan dan padanan istilah kode mixing dalam bahasa Inggris.
Selain itu, alih kode terjadi karena adanya kondisi yang menuntut penutur beralih
kode, sedangkan campur kode terjadi tanpa ada kondisi yang menuntut
pencampuran kode itu. Persamaan antara alih kode dan campur kode adalah
keduanya melibatkan penggunaan dua bahasa atau lebih dalam satu peristiwa
tutur.

Anda mungkin juga menyukai