Anda di halaman 1dari 7

LK 1.

1 Identifikasi Masalah

Nama Guru : Sugiono, S.Pd


Asal Institusi : SMA Negeri 8 Kota Jambi

Petunjuk: Silakan identifikasi masalah-masalah pembelajaran yang mungkin terkait dengan


penanganan siswa bermasalah dan berkebutuhan khusus, membangun relasi dengan siswa,
melakukan disiplin positif, pemberian feedback, metode pembelajaran, masalah motivasi,
materi HOTS (High Order Thinking Skills), literasi numerasi, miskonsepsi, pemanfaatan
teknologi dalam pembelajaran, asesmen, interaksi dengan orang tua siswa, menggunakan
model-model pembelajaran inovatif, dan masalah terkait lainnya yang menjadi tugas
keseharian guru berdasarkan pengalaman Anda saat menjadi guru.

No Jenis Masalah yang diidentifikasi Analisis identifikasi masalah


permasalahan

Masalah 1.1. Beberapa peserta didik 1.1.1. Partisipasi rendah bisa


1 Motivasi cenderung pasif dalam disebabkan kurangnya peserta
proses pembelajaran di didik dalam kegiatan belajar di
kelas. kelas atau kurangnya ruang
bagi peserta untuk
berkontribusi dalam belajar.
1.1.2. Guru perlu menjelaskan tujuan
pembelajaran secara jelas dan
mengaitkannya dengan
kehidupan nyata.
Menunjukkan relevansi materi
dengan memberikan contoh
aplikasi dalam kehidupan
sehari-hari.
1.1.3. Guru kurang memperhatikan
pentingnya bahan pelajaran
yang disajikan bagi peserta
didik.
1.1.4. Guru kurang menghubungkan
antara apa yang telah
diketahui peserta didik
dengan materi yang akan
disajikan.
1.1.5. Guru kurang mempersiapkan
pembelajaran dengan baik.
1.2. Kurangnya motivasi 1.2.1. Tidak menggunakan alat
peserta didik terhadap peraga sebagai media.
pembelajaran 1.2.2. Kurangnya umpan balik untuk
matematika di kelas. pencapaian peserta didik dapat
menjadi penyebab kurangnya
motivasi.
1.2.3. Metode pengajaran yang
monoton dapat menyebabkan
kebosanan dan kehilangan
minat peserta didik terhadap
pembelajaran matematika.
1.2.4. Kemampuan dasar berhitung
peserta didik lemah, rendahnya
pemahaman konsep peserta
didik,
1.2.5. Peserta didik tidak mengerti
lambang-lambang dalam
matematika,
1.2.6. Ruang kelas yang panas
sehingga membuat tidak
nyaman,
1.2.7. Penyampaian materi guru
kurang menarik peserta didik
dalam menyampaikan materi
sehingga peserta didik merasa
bosan dan tidak berani
bertanya.

Literasi 2.1.Peserta didik kesulitan 2.1.1.Rendahnya kemampuan peserta


2 Numerasi dalam menyelesaikan soal didik bisa disebabkan karena
literasi numerasi. kurangnya pengetahuan dan
keterampilan Matematika dasar.
2.1.2.Peserta didik tidak terbiasa atau
kurang terlatih dalam
menggunakan berbagai strategi
pemecahan soal numerasi.
2.1.3.Guru dapat menggunakan situasi
kehidupan sehari-hari sebagai
dasar untuk menyusun soal-soal
literasi numerasi, membantu
peserta didik untuk lebih
terhubung dengan materi.
2.1.4.Peserta didik tidak memiliki
minat dalam hal numerik.

2.2.Peserta didik kurang aktif 2.2.1. Fokus pembelajaran yang


dalam menghadapi terlalu pada soal sederhana
tantangan pemecahan tanpa memberikan ruang
masalah matematika yang peserta didik untuk berfikir
berbentuk literasi secara analisis.
numerasi. 2.2.2. Peserta didik yang kurang aktif
kesulitan dalam
mengidentifikasi suatu
informasi kunci dalam soal
Literasi Numerasi.
2.2.3. Peserta didik kurang memiliki
keterampilan pemecahan
masalah yang efektif, seperti
kemampuan analisis,
pemikiran kritis, dan
kemampuan mengidentifikasi
soal.
2.2.4. Kurangnya sumber belajar
yang relevan dan menarik.
2.2.5. Peserta didik lebih memilih
menghafal rumus dan
menghindari berpikir kritis
untuk mengerjakan soal
literasi numerasi.

Pemanfaatan 3.1.Guru belum maksimal 3.1.1. Penggunaan teknologi atau


3 teknologi dalam pemanfaatan penyajian materi yang kurang
dalam teknologi/inovasi menarik dapat menyebabkan
pembelajaran pembelajaran. kurangnya keterlibatan peserta
didk dalam pembelajaran.
3.1.2. Secara umum, belum
maksimalnya pemanfaatan
teknologi/inovasi
pembelajaran dikarenakan
kurangnya sarana dan
prasarana di sekolah.
3.1.3. Sebagian guru kurang
memiliki pemahaman yang
memadai terhadap teknologi
atau keterampilan yang
diperlukan untuk
mengintegrasikan teknologi ke
dalam proses pembelajaran.
3.1.4. Sekolah atau guru mengalami
keterbatasan dalam akses ke
teknologi atau infrastruktur
yang memadai. Ketersediaan
perangkat keras, koneksi
internet yang stabil, dan
perangkat lunak pendukung
dapat menjadi faktor pembatas.
3.1.5. Mengimplementasikan
teknologi dalam pembelajaran
mungkin membutuhkan waktu
persiapan tambahan bagi guru.
Jika guru memiliki beban kerja
yang tinggi atau kekurangan
waktu, mereka mungkin
enggan untuk
menginvestasikan waktu yang
diperlukan untuk
merencanakan dan
menerapkan strategi
pembelajaran berbasis
teknologi.

Metode dan 4.1.Peserta didik mengalami 4.1.1.Guru belum menggunakan


4 pembelajaran kesulitan dalam Model pembelajaran yang
inovatif memahami materi inovatif.
pelajaran matematika. 4.1.2.Kesulitan pemahaman bisa
berasal dari penyampaian materi
yang kurang jelas, kurangnya
media belajar atau perbedaan
gaya belajar peserta didik yang
kurang di akomodasi.
4.1.3.Diperlukan penyesuaian model
pembelajaran untuk
menyesuaikan gaya belajar
beragam peserta didik.
Penggunaan pendekatan
interaktif, diskusi kelompok,
atau penggunaan teknologi
dalam pengajaran dapat
meningkatkan pemahaman
materi.
4.1.4.Peserta didik mengalami
kesulitan karena kurangnya
pemahaman terhadap konsep
dasar matematika. Jika dasar-
dasar seperti operasi matematika
dasar, bilangan, atau geometri
tidak dipahami dengan baik.
4.1.5.Peserta didik jarang dilatih
melakukan pengamatan dan
percobaan pada materi
matematika.

4.2.Beberapa peserta didik 4.2.1. Diperlukan penguasaan konsep


mengalami kesulitan dasar matematika untuk
dalam memahami menciptakan dasar yang kuat
konsep-konsep untuk pemahaman konsep-
matematika tertentu. konsep lebih lanjut
4.2.2. Guru mengajar terlalu cepat,
kurangnya penjelasan materi
atau kurangnya pendekatan
dapat menyebabkan kesulitan
pemahaman materi.
4.2.3. Model pembelajaran yang tidak
jelas atau kurang interaktif
dapat menyebabkan peserta
didik bingung tentang konsep
matematika tertentu. Guru perlu
menyampaikan materi dengan
cara yang jelas dan mudah
dipahami oleh peserta didik.
4.2.4. Peserta didik mengalami
kesulitan karena kurang
mendapatkan latihan yang
cukup atau kesempatan untuk
menerapkan konsep matematika
dalam berbagai konteks. Latihan
dan aplikasi konsep dalam
situasi nyata dapat memperkuat
pemahaman terhadap konsep
materi.
4.2.5. Kurangnya pemahaman peserta
didik dalam konsep matematis.

Materi HOTS 5.1.Tingkat kesulitan soal 5.1.1. Penyesuaian tingkat kesulitan


5 (High Order tidak disesuaikan dengan soal dengan kemampuan siswa
Thinking tingkat pemahaman dapat memastikan peserta
Skills) siswa. didik dapat menyelesaikan
soal.
5.1.2. Ini disebabkan keterbatasan
pemahaman konsep atau
kurangnya latihan soal yang
menerapkan pengetahuan
tentang soal yang berbasis
HOTS.
5.1.3. Materi pembelajaran
sebelumnya tidak cukup
menyediakan dasar untuk
memahami soal HOTS, peserta
didik mungkin kesulitan
mengatasi tantangan tersebut.
5.1.4. Guru masih rendah dalam
menguasai keterampilan
menyusun soal HOTS dengan
baik.
5.1.5. Model pembelajaran yang
kurang mendukung
pengembangan keterampilan
berpikir tingkat tinggi dapat
menyebabkan peserta didik
kesulitan mengerjakan soal
HOTS.

5.2.Peserta didik kesulitan 5.2.1. Model pembelajaran yang


memahami soal-soal kurang mendukung
HOTS dan memerlukan pengembangan keterampilan
penalaran mendalam. berpikir tingkat tinggi dapat
menyebabkan peserta didik
kesulitan mengerjakan soal
HOTS.
5.2.2. Guru dapat memberikan soal
HOTS secara bertahap, mulai
dari yang lebih sederhana
hingga yang lebih kompleks.
5.2.3. Peserta didik mampu
memahami konsep dasar
matematika.
5.2.4. Peserta didik kurang terlatih
untuk belajar secara mandiri dan
mengembangkan keterampilan
penalaran mendalam.
5.2.5. Kurangnya akses terhadap
sumber daya pembelajaran
tambahan, seperti buku
referensi, materi online, atau
kegiatan ekstrakurikuler yang
mendukung berpikir tingkat
tinggi.

Catatan: Identifikasi masalah pembelajaran yang tercantum di atas bersifat umum dan dapat
berbeda-beda dalam setiap konteks kelas. Disarankan untuk mengadakan diskusi lanjutan
dengan rekan guru dan mempertimbangkan pengalaman pribadi serta kebutuhan spesifik di
lingkungan pembelajaran Anda.

Anda mungkin juga menyukai