Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Untuk dapat menegakkan kesadaran hukum pada diri siswa, diperlukan adanya tata
tertib dan peraturan-peraturan bagi siswa, yang diharapkan dengan adanya tata
tertib, maka siswa akan menaati peraturan yang berlaku sehingga akan terciptanya
ketertiban. Menurut Instruksi Menteri Pendidikan dan kebudayaan tanggal 1 Mei
1974, No. 14/U/1974 dalam Suryosubroto (2010: 81), “Tata tertib sekolah ialah
ketentuan-ketentuan yang mengatur kehidupan sekolah sehari-hari dan
mengandung sanksi terhadap pelanggarannya”. Tata tertib murid adalah bagian dari
tata tertib sekolah, di samping itu masih ada tata tertib guru dan tata tertib tenaga
administrative. Kewajiban menaati tata tertib sekolah adalah hal yang penting sebab
merupakan bagian dari sistem persekolahan dan bukan sekadar sebagai
kelengkapan sekolah. Menurut Siti Melchaty (1990: 151), bahwa: “Tata tertib adalah
peraturanperaturan yang mengikat seseorang atau kelompok guna menciptakan
keamanan, ketentraman, dan kedamaian orang tersebut atau kelompok orang
tersebut”.

Perbuatan (perkara) melanggar, tindak pidana yang lebih ringan dari pada kejahatan.
Menurut Robert M. Z. Lawang, “penyimpangan perilaku adalah semua tindakan yang
menyimpang dari norma yang berlaku dalam sistem sosial dan menimbulkan usaha
dari mereka yang berwenang dalam sistem itu untuk memperbaiki perilaku
menyimpang”. Menurut James W. Van Der Zanden, “perilaku menyimpang yaitu
perilaku yang bagi sebagian orang dianggap sebagai sesuatu yang tercela dan di luar
batas toleransi” dalam Nova Saha.

Pelanggaran tata tertib sekolah menurut ilmuwan dapat dijelaskan sebagai perilaku
siswa yang menyimpang dari aturan atau tata tertib yang telah ditetapkan oleh
sekolah. Pelanggaran ini mencakup berbagai bentuk kenakalan siswa yang dilakukan
menurut kehendaknya sendiri tanpa memperhatikan peraturan yang telah
dibuat.Tata tertib sekolah sendiri merupakan seperangkat aturan yang mengatur
kehidupan sekolah sehari-hari dan mengandung sanksi terhadap
pelanggarannya. Tujuan dari tata tertib sekolah adalah untuk menciptakan disiplin,
orientasi akademis, rasa aman, dan ketertiban lingkungan serta suasana yang damai
dalam pembelajaran

Di banyak sekolah, pelanggaran tata tertib sering terjadi akibat berbagai faktor.
Beberapa faktor umum yang dapat menyebabkan pelanggaran tata tertib sekolah
antara lain:

 Kurangnya Kesadaran: Siswa mungkin tidak menyadari pentingnya tata tertib


sekolah atau tidak memahami konsekuensi dari pelanggaran tersebut.
 Faktor Lingkungan: Lingkungan di sekitar sekolah, termasuk keluarga dan
masyarakat, dapat memengaruhi perilaku siswa terhadap tata tertib sekolah.
 Kurangnya Pengawasan: Kurangnya pengawasan dari pihak sekolah atau
guru dapat memungkinkan terjadinya pelanggaran tata tertib.

Selain faktor umum, setiap sekolah mungkin menghadapi tantangan khusus terkait
pelanggaran tata tertib. Misalnya, beberapa sekolah mungkin mengalami masalah
perilaku bullying atau konflik antar siswa yang memengaruhi tata tertib sekolah. Di
sisi lain, sekolah lain mungkin menghadapi masalah terkait penggunaan narkoba
atau perilaku menyimpang lainnya. Oleh karena itu, penanganan pelanggaran tata
tertib sekolah perlu disesuaikan dengan kondisi khusus di masing-masing sekolah.

Dari prasurvei lapangan dan penelitian terdahulu, gejala pelanggaran tata tertib
sekolah meliputi terlambat ke sekolah, tidak hadir tanpa surat keterangan,
meninggalkan lingkungan saat jam pelajaran (bolos), tidak mengikuti upacara
bendera, atribut sekolah tidak lengkap, memakai perhiasan ke sekolah, tidak sopan
kepada guru, keluar masuk kelas saat jam pelajaran berlangsung, malas
mengerjakan tugas, dan tidak mengerjakan tugas kebersihan (piket kelas). Faktor
internal yang mempengaruhi pelanggaran tata tertib sekolah meliputi kondisi siswa

Selain itu, penelitian lai di SMA Negeri 3 MUKOMUKO juga mengungkapkan berbagai
bentuk pelanggaran tata tertib sekolah yang sering terjadi, speerti pellanggaran
atribut, pelanggaran kerapian, datang terlambat ke sekolah, dan kelengkapan
atribut.

Hasil penelitian menunjukkan bahw a penerapan tata tertib sekolah dalam


pembinaan kedisiplinan dapat diterapkan sebagai berikut yaitu guru memberikan
teladan yang baik terhadap sisw a, meningkatkan kerjasama antarstaf sekolah,
memberikan perhatian kepada sisw a, dan melakukan pembinaan melalui IMTAQ
yang dilakukan setiap hari jum’at.

dapat disimpulkan bahwa tata tertib sekolah merupakan seperangkat aturan yang
mengatur kehidupan sekolah sehari-hari dan mengandung sanksi terhadap
pelanggarannya. Pelanggaran tata tertib sekolah dapat mencakup berbagai perilaku,
seperti ketidakhadiran yang tidak sah, perilaku bullying, konflik antar siswa,
penggunaan narkoba, dan perilaku menyimpang lainnya. Faktor-faktor penyebab
pelanggaran tersebut meliputi kurangnya kesadaran siswa akan pentingnya tata
tertib sekolah, faktor lingkungan di sekitar sekolah, dan kurangnya pengawasan dari
pihak sekolah atau guru.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Bagaimana tingkat kesadaran akan kedisiplinan siswa berpengaruh terhadap
tingkat pelanggaran tata tertib sekolah?
2. Bagaimana penanganan pelanggaran tata tertib sekolah yang efektif?
3. Bagaimana pengaruh lingkungan sekolah terhadap pelanggaran tata tertib
sekolah?
4. Bagaimana peran keluarga dalam mencegah pelanggaran tata tertib sekolah?
5. Bagaimana penanganan pelanggaran tata tertib sekolah yang efektif?

1.3 TUJUAN
Sesuai dengan latar belakang dan rumusan masalah diatas, maka peneliti ini
bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh pemberlakuan dalam
pelanggaran terhadap tata tertib sekolah sekolah Menengah Atas Negeri 03
MukoMuko.

1.3 MANFAAT
Manfaat di bentuknya laporan ini adalah untuk mengetahui seberapa penting nya
tata tertib di setiap sekolah, agar tercipta lingkungan sekolah yang aman dan damai.

Anda mungkin juga menyukai