NAFAS
Yunita Aziza, Skep.Ns.,Msi
MEMBERSIHKAN JALAN NAFAS
e.c CAIRAN
2
1. Manual dg Finger Sweep
• Dilakukan bila jalan napas tersumbat karena adanya
benda asing pada rongga mulut belakang atau
hipofaring seperti gumpalan darah, muntahan,
benda asing lainnya sehingga hembusan napas hilang
(tersumbat).
• Caranya :
– Miringkan kepala pasien, jika tak ada cidera leher
– Gunakan 2 jari (jari telunjuk dan jari tengah) yang bersih
atau dibungkus dengan sarung tangan/kassa/kain
3
2. Menggunakan Suction
• Bila terdengar suara tambahan berupa “gargling”,
maka harus dilakukan pengisapan (suctioning)
• Caranya :
– Siapkan mesin suction, hubungkan dg suction canul / NGT
– Gunakan sarung.
– Buka mulut pasien kalau perlu tengadahkan kepala agar
jalan napas terbuka
– Lakukan pengisapan (tidak boleh lebih dari 5 detik)
– Bilas selang suction dg air/ cairan infus
4
MEMBEBASKAN JALAN NAFAS
E.C BENDA PADAT
• Obstruksi saluran nafas atas dapat menyebabkan
penderita tidak sadar sampai dengan henti jantung
dan henti nafas.
• Penyebab obstruksi jalan nafas pada korban tak
sadar adalah jatuhnya pangkal lidah & aspirasi/
regurgitasi isi lambung.
• Sedangkan penyebab lainnya adalah makanan yang
besar yang tidak terkunyah dengan baik, gigi palsu,
dll
• Bisa partial (sebagian) atau total thd jalan nafas
6
Curigai terjadi obstruksi jln nafas bila :
PARTIAL : TOTAL :
• Kx memegangi lehernya • Kx tiba-tiba tidak dapat
• Kx masih dapat sedikit bicara/ bersuara
bicara ‘ya/tidak • Memegangi lehernya
• Kx masih dapat batuk • Tidak dapat bernafas,
(lemah/ tak efektif) dan sianosis
bernafas • Kx biasanya tidak dapat
• Terdengar wheezing batuk
• Tidak sadar
7
Pada Orang Dewasa
1. Pada obstruksi ringan, minta korban
untuk batuk, monitor keadaan korban
2. Pada obstruksi berat (korban sadar):
– Berdiri di samping dan sedikit ke belakang tubuh
korban, tahan dadakorban dengan salh satu
tangan,posisi tubuh korban agak condong ke depan
– Berikan 5x back blow pada punggung korban
– Jika tidak berhasil, lakukan abdominal trust. Berdiri
di belakang korban, lingkarkan lengan pd pinggang
korban. Lengan satu mengepal, genggam kepalan
dengan tangan yang lain, letakkan pd ujung p.x. Beri
hentakan ke atas-belakang 5x / sampai penderita
sadar
Pada Orang Dewasa
– Jika tidak berhasil, lakukan
abdominal trust:
Berdiri di belakang korban,
lingkarkan lengan pd pinggang
korban. Lengan satu mengepal,
genggam kepalan dengan tangan
yang lain, letakkan pd ujung p.x.
Beri hentakan ke atas-belakang 5x .
– Lanjutkan memberikan 5 x back
blow dan 5x abdominal trust sampai
benda asing berhasil keluar atau
korban tidak sadar.
Pada Orang Dewasa
3. Pada obstruksi berat (korban tidak sadar):
– Baringkan pasien pada lantai/ tempat datar
– Panggil ambulan (aktivkan EMS)
– Lakukan CPR
Pada Anak
1. Pada obstruksi ringan, minta korban
untuk batuk, monitor keadaan korban
2. Pada obstruksi berat (korban sadar):
– Berikan 5x back blow pada punggung korban,
diikuti 5x chest trust atau 5x abdominal trust.
– Ulangi sampai benda asing keluar atau sampai
korban tidak sadar.
Pada Anak
Usia < 1 th
4 3
Posisi saat memasukkan mayo/ gudel:
38
Indikasi pemsangan LMA
• Sulit menempatkan masker (BVM) secara
tepat
• Back up apabila terjadi kegagalan dalam
intubasi endotracheal
• Dapat dipergunakan sebagai “second-last-
ditch airway“ apabila pilihan terakhir untuk
secure airway adalah dengan pembedahan
39
Kontraindikasi Efek Samping
• Usia kehamilan >14-16 mg • Nyeri tenggorokan
• Pasien dengan trauma masif • Rasa kering pada
atau multiple ternggorokan
• Cedera dada massif • Efek samping lebih banyak
• Trauma maksilofasial yang berhubungan dengan
massif penempatan LMA yang
• Risiko aspirasi lebih besar tidak tepat
dibandingkan keuntungan
pemasangan LMA
40
Alat yang dibutuhkan
• LMA dengan ukuran yang sesuai
• Syringe
• Jelly
• Perlengkapan ventilasi
• Stetoskop
• Tape
41
Teknik pemasangan LMA
1. Pegang tube LMA, seperti memegang pena
2. Letakkan ujung LMA pada bagian dalam
mulut pasien, di atas gigi (hard palate)
3. Tekan ujung masker ke arah atas menyusuri
hard palate
4. Dengan jari telunjuk, tetap susuri searah
dengan palatum sampai masker LMA masuk
faring
42
Teknik pemasangan LMA (cont’ ...)
5. Jaga leher tetap dalam posisi fleksi dan kepala
ekstensi,
6. Tekan masker ke arah dinding faring posterior
dengan menggunakan jari telunjuk
7. Dorong LMA dengan jari telunjuk, arahkan mask
LMA ke bawah sesuai posisi yang diharapkan
8. Pegang tube LMA dengan tangan yang lain, Tarik
jari telunjuk dari faring
9. Kembangkan masker LMA
10. Jangan menyentuh tube LMA selama
dikembangkan 43
Teknik pemasangan LMA (cont’ ...)
10. Hubungkan LMA dengan BVM atau ventilator
11. Ventilasi pasien sambil mendengarkan suara napas,
pastikan tidak ada suara udara masuk ke lambung
12. Masukkan bite block atau kasa gulung untuk
mencegah oklusi tube karena tergigit pasien
13. Fiksasi LMA
1
44
2
45
Crico-thyroidotomi
• Pada keadaan gawat darurat :
– Tempat injeksi transtracheal obat emergency
– Tempat untuk needle dan surgical
cricothyroidotomi
• Bagaimana caranya ??
46
Bertahan ± 15 menit, selanjutnya harus
dilakukan pelebaran
47
Chrycotiroidotomi dg Jarum
ALAT :
– Jarum infus ukuran besar, no 14
– Sput 10 cc
– Aquades/PZ
– Alkohol swab
– Sumber Oksigen dan selang
48
Chrycotiroidotomi dg Jarum
TEKNIK :
1. Cari titik tusuknya, di bawah titik tusuk ini ada
ring yang agak lebih besar dari ring tulang
trakhea (Cricoid Cartilage).
2. Isi Spuit dengan Aquades/PZ , tambahkan sedikit
udara
3. Bersihkan daerah tusukan dengan alkohol swab
4. Tusuk di membrana cricothyroidea dengan arah
ke bawah
49
Chrycotiroidotomi dg Jarum (cont’ ...)
TEKNIK :
5. Tarik piston, Jika sudah keluar gelembung
berarti sudah masuk jalan napas.
6. Selanjutnya cabut jarum sisakan kanul infus
yang di dalamnya.
7. Sambungkan kanul tersebut dengan selang
oksigen untuk selanjutnya pasien diberi oksigen
aliran 10 lpm dengan sistem jet insuflasi (4:1)
8. Hny bertahan 10-15 menit lanjut dg surgical
chrycotiroidotomi
50
51
Chrycotiroidotomi dg Pisau
ALAT :
– Sarung tangan,
– Pisau/skalpel
– Obat anti septik/desinfektan.
– Obat anestesi lokal
– Kasa/ duk lobang
– Kanula trakheostomi no. 5 – 7.
– APD (Baju steril, masker, goggle)
– Gunting
52
Chrycotiroidotomi dg Pisau
TEKNIK :
1. Pilih ukuran kanula trakheostomi yang sesuai.
2. Atur posisi pasien :
– Netral, pada pasien dengan cedera leher.
– Ekstensi pada kasus tanpa cedera leher.
3. Pakai APD.
4. Desinfeksi leher, tutup leher dengan kain steril
berlubang
5. Berikan anestesi lokal.
53
Chrycotiroidotomi dg Pisau (cont’ ...)
TEKNIK :
6. Tentukan letak membran krikoid. Insisi pada membran
2 – 3 cm menembus sampai rongga trakhea dengan
sudut 30 – 40 derajat ke bawah untuk menghindari
cedera pita suara.
7. Perlebar (dg scalpel putar tegak lurus/ klem)
8. Pasang kanula trakheostomi/kembangkan balon (cuff).
9. Berikan ventilasi dengan 100% O2.
10. Cek segera patensi jalan napas.
11. Fiksasi kanul.
54