Dasar Penulisan
Ilmiah
_ __
_ _ __
_ _ __ __
_ _ __ __ _
_ _ __ __ __ _
_ __ __ __ __
__ __ ___ __
__ __ ___ __
__ __ __
__ _
BAHASA INDONESIA
Dosen Pengampu : Laura Andri Retno Martini, S.S., M.A.
Anggota Kelompok 3
1 7
MUHAMMAD DANIL ROISY AMIN TARIZA FAUZIAH FEBRIANTI
21020121130084 21020121110047
2 8
FARADILLA AULIARAHMA SALWA NUR MAULIDA
21020121130072 21020121120030
3 9
MUHAMMAD LUTFI JAMALUDIN AUDY CHARISMA DEWI
21020121130096 21020121120020
4 10
ANISA SALWA CHANDRIKA ZAKY MUBAROK
21020121130058 21020121130073
5 11
THE, RIZKY AJI SAPUTRA ASRI PUSPITASARI
21020121130052 21020121120017
6 12
AHMAD JUNAEDI SHERLY CHRISTABEL VEBRIAN
21020121120031 21020121130060
Pokok Bahasan
5 Daftar Pustaka
Silakan disimak ya!
PENELITIAN DAN TUJUANNYA
Mengidentifikasi masalah yang akan Mencari literatur yang bisa menunjang isu Menetapkan tujuan penelitian Melakukan sampling yang berarti
diangkat. Bisa dimulai dengan yang diangkat dan menentukan fokus isu memutuskan ide apa yang akan digunakan
mempertanyakan sesuatu, misalnya saja utama yang akan diangkat dalam penelitian, ke dalam proses penelitian, misalnya saja
perbedaan adaptasi bangunan sebelum dan misalnya saja perkembangan jendela untuk jendela berbasis artificial intelligence untuk
pasca pandemi menunjang keadaan pasca pandemi menunjang kehidupan pasca pandemi
5 6 7
1
Pengumpulan data yang dibutuhkan untuk Analisis dan interpretasi data yang telah Penyusunan dan evaluasi laporan penelitian
penelitian dikumpulkan
PENGGUNAAN BAHASA FORMAL
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001) dijelaskan bahwa penelitian ilmiah adalah bersifat ilmu;
secara ilmu pengetahuan; memenuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan. Dari pengertian tersebut dapat
disimpulkan bahwa penelitian karya tulis ilmiah adalah karya tulis yang bersifat keilmuan. Sifat keilmuan
ini terlihat pula dalam penggunaan bahasanya.
Sebagai bahasa formal atau baku, terdapat standar tertentu yang harus dipenuhi dalam penggunaan
ragam bahasa penelitian. Standar tersebut meliputi penggunaan tata bahasa dan ejaan bahasa
Indonesia baku. Tata bahasa Indonesia yang baku meliputi penggunaan kata, kalimat, dan paragraf yang
sesuai dengan kaidah baku. Kaidah tata bahasa Indonesia yang baku adalah kaidah tata bahasa
Indonesia sesuai dengan aturan berbahasa yang ditetapkan oleh Pusat Bahasa Indonesia. Sementara itu,
kaidah ejaan bahasa Indonesia yang baku adalah kaidah ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan.
A. Pemilihan Diksi
Menurut Gorys Keraf (2005: 87), ketepatan pemilihan kata berkaitan dengan menggunakan kata secara tepat yang berarti
menggunakan kata sesuai dengan makna yang ingin dicapai. Dalam penulisan dasar-dasar penelitian, suasana dan lingkungan
bahasa yang digunakan adalah formal dengan bahasa standar/baku. Berikut beberapa hal yang berkaitan dengan ketepatan dan
kesesuaian pemilihan kata dalam penulisan dasar-dasar penelitian atau artikel ilmiah, yaitu:
Panjang Kalimat
7 Berdasarkan penelitian Mencher mengenai panjang kalimat.
C. Pedoman Penulisan
terdapat dua panduan yang dijadikan acuan, yaitu Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dan Pedoman
Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EyD)
Dalam sebuah paragraf, terdapat kalimat yang menunjukkan gagasan utamanya, disebut kalimat topik.. Dari
kalimat topik inilah sebuah paragraf kemudian dikembangkan. dalam pengembangan kalimat perlu
diperhatikan kepaduan bahasa. Kepaduan bahasa ini akan terlihat dari penggunaan kata-kata yang merujuk
pada bagian sebelumnya sehingga topik yang dibahas dalam sebuah paragraf tidak meluas tak terarah
Jika peneltian menggunakan bahasa pengantar Inggris (atau bahasa asing lainnya), pedoman
dan aturan yang digunakan sesuai dengan bahasa yang digunakan. Oleh karena itu, penggunaan bahasa
di luar bahasa Inggris (bahasa Indonesia atau Latin) ditulis dalam cetak miring.
k u t i p a n d a n
Apa itu
sitasi?
Kutipan dan
Sitasi
Bagaiman
a cara
pembuata
n dan
pemakaia
nnya?
Kutipan = Sitasi
Contoh kutipan langsung lebih dari 4 baris dengan penghilangan beberapa kalimat dan
pemberian jarak dari tepi
Contoh Kutipan Langsung
Contoh kutipan jika ada bagian kutipan yang salah, entah itu salah secara makna maupun
secara penulisan.
“Pada penentuan topik penelitian, pusatkan perhatian dengan menggambarkan secara ringkas
maind mapping [sic!], menyusun judul, dan mempertimbangkan topik tersebut"
Kutipan tidak Langsung
Cara membuat kutipan langsung :
Footnote
engertian
P
tan
Unsur- Singka
unsur
Pengertian Footnote
Footnote atau catatan kaki yaitu catatan yang menyebutkan sumber dari suatu kutipan yang diletakkan
dibawah halaman tapi di halaman yang sama dengan penjelasannya dan dipisahkan dari teks karya ilmiah
oleh sebuah garis sepanjang dua puluh karakter.
Jika footnote lebih dari satu baris maka baris kedua dan selanjutnya ditulis di awal margin kiri.
Penomoran footnote menggunakan penomoran 1,2,3, dan seterusnya. Setiap nomor lurus
dengan tubuh teks, menjorok ke dalam, dan tidak diberi titik dan tidak ada spasi.
Contoh :
Fungsi Footnote
3 Untuk menunjukkan sumber lain yang membicarakan hal yang sama. Jenis
catatan kaki ini biasanya menggunakan kata‐kata seperti: Lihat …, Bandingkan …,
dan Uraian lebih lanjut dapat dilihat dalam …, dan sebagainya.
Unsur-unsur Footnote
1 Nama Penulis 4 Nama Penerbit
Nama penulis ditulis nama asli tidak perlu dibalik
dan gelar tidak perlu ditulis
3 Kota Penerbit
Cara Penulisan Footnote
Footnote dari Buku Footnote dari Jurnal
Penulisan : nama penulis, judul buku, (tempat terbit: Penulisan : nama penulis, “judul artikel,” nama jurnal,
nama penerbit, tahun terbit), nomor halaman. nomor halaman (bulan penerbit, tahun terbit), nomor
Contoh : ¹Khaled Abou El-Fadl, Speaking in God’s Name halaman.
Islamic Law, Authority and Women (Oxford: Oneworld Contoh : ¹George Makdisi, “The Hanbali School and
Publications, 2003), h. 24. Sufism,’’ Humaniora Islamica, 2 (Januari, 1974), h.61.
Unsur-un
Daftar lisan
Pustaka
sur Penu
Bentuk
Gaya
tu
Apa i
Pengertian dafta
pusta
r
ka?
Untuk memberikan apresiasi atau penghargaan terhadap penulis buku atau karya tulis
2 yang dirujuk terhadap hasil karyanya yang turut menyumbang peranan dalam
penulisan karya tulis yang kita tulis.
Deskripsi jelas terkait referensi. Memberi informasi penting secara keseluruhan. Daftar
3 pustaka juga berfungsi sebagai pelengkap dari catatan kaki. Referensi daftar pustaka
lebih lengkap dari catatan kaki.
Unsur-Unsur
daftar Pustaka
1
Nama Pengarang, dikutip secara lengkap.
2
Judul buku.
3
Data publikasi, Penerbit, Tahun Terbir, Tempat terbit, Cetakan, Nomor Jilid, Jumlah Halaman.
4
Untuk Artikel, Judul Artikel, Nama majalah, Jilid, Nomor, Tahun.
Penulisan ___________
___________
_______
___________
___________
_______
___________
___________
_______
Daftar Pustaka
Sumber kutipan yang dinyatakan dalam karya ilmiah harus ada dalam Daftar Pustaka, dan
1 sebaliknya.
2 Literatur yang dicantumkan dalam Daftar Pustaka hanya literatur yang menjadi rujukan dan dikutip
dalam karya ilmiah.
3 Daftar pustaka ditulis/diketik satu spasi, berurutan secara alfabetis tanpa nomor.
Jika literatur ditulis oleh satu orang, nama penulis ditulis nama belakangnya lebih dulu, kemudian
4 diikuti singkatan (inisial) nama depan dan nama tengah, dilanjutkan penulisan tahun, judul dan
identitas lain dari literatur/pustaka yang dirujuk.
Jika penulis lebih dari dua orang, nama penulis pertama ditulis seperti aturan “4”, dilanjutkan
penulisan nama penulis kedua dan seterusnya sebagai berikut: nama depan dan nama tengah
5 (disingkat) dilanjutkan nama belakang. [Untuk penulis kedua dan seterusnya, penulisan nama
depan/tengah (singkatan) dan nama belakang tidak perlu dibalik seperti penulis pertama].
Penulisan ___________
___________
_______
___________
___________
_______
___________
___________
_______
Daftar Pustaka
Penulisan daftar pustaka tidak boleh menggunakan et al. sebagai pengganti nama penulis kedua dan
6 seterusnya
Kata penghubung seorang/beberapa penulis dengan penulis terakhir menggunakan kata “dan” (tidak
7 menggunakan simbol “&”; serta tidak menggunakan kata penghubung “and” walaupun literaturnya
berbahasa Inggris, kecuali seluruh naskah ditulis menggunakan bahasa Inggris).
Cara penulisan setiap daftar pustaka berbeda-beda, bergantung pada jenis literatur/ pustaka yang
8 menjadi referensi. Untuk lebih jelasnya, lihat contoh.
Bentuk
daftar Pustaka
1 4 Jurnal dengan
Buku
Pengarang yang Sama
3
Dokumen Resmi
Buku
Penulisan buku mengikuti urutan komponen sebagai berikut: Nama belakang pengarang, koma, nama
atau nama-nama depan (apabila ada), titik, tahun terbitan, titik, nama buku dengan huruf cetak
miring, titik, nama kota tempat penerbitan, titik dua, nama penerbit, titik. Bila pengarang buku lebih
dari seorang, nama pengarang kedua dan seterusnya boleh tidak dibalik (ditulis apa adanya). Bila
buku telah mengalami pengeditan, tuliskan edisi keberapa di dalam kurung setelah nama buku
tersebut. Berikut adalah contoh-contoh penulisan daftar pustaka untuk beberapa jenis buku.
Contoh:
Jurnal dan Terbitan Karya Ilmiah Sejenis
Penulisan rujukan artikel jurnal dan terbitan karya ilmiah yang sejenis mengikuti urutan: nama belakang
pengarang, koma, nama atau nama-nama depan (apabila ada), titik, tahun penerbitan, titik, judul artikel
(diketik biasa dan hanya kata terdepan dimulai dengan huruf kapital kecuali kata yang menunjukkan
nama), titik, nama jurnal dengan cetak miring, koma, nomor jurnal dengan cetak miring, koma, nomor-
nomor halaman dalam jurnal, titik. Berikut ini diberikan contoh rujukan artikel jurnal.
Jurnal dan Terbitan Karya Ilmiah Sejenis
Jenis sumber rujukan ini dapat berbentuk tugas akhir, thesis, disertasi, dan laporan penelitian. Penulisan
daftar pustakanya mengikuti format penulisan daftar pustaka untuk buku, ditambah dengan keterangan
jenis karya ilmiah tersebut. Berikut ini contoh penulisan daftar pustaka yang berupa karya ilmiah yang
tidak diterbitkan.
Dokumen Resmi
Dokumen resmi adalah dokumen-dokumen yang dikeluarkan oleh lembaga resmi. Untuk rujukan jenis ini
digunakan nama lembaga sebagai nama penulis. Komponen yang lain mengikuti ketentuan-ketentuan
yang sama. Pada umumnya, nama penerbit sama dengan nama lembaga yang tertulis di depan. Berikut
ini contoh penulisan daftar pustaka yang berupa dokumen resmi.
Rujukan dengan Pengarang yang Sama
Untuk daftar pustaka dengan dua atau lebih pengarang yang sama, nama pengarang yang kedua dan
seterusnya tidak ditulis lengkap, tetapi diganti dengan garis lurus tengah (bukan garis bawah).
Pengurutan alfabetik dilakukan mulai dari tahun terbitan yang terbaru. Apabila tahun terbitan sama,
digunakan huruf arab kecil langsung setelah tahun. Ketikan dimulai 7 ketukan dari batas tepi kiri. Berikut
ini contoh penulisan daftar pustaka dengan nama pengarang yang sama.
Internet
Penulisan daftar pustaka yang bersumber internet mengikuti model berikut ini.
Style (Gaya)
Daftar Pustaka Dan Kutipan
Kesimpulan
Terima kasih!
Semoga
at
bermanfa