Anda di halaman 1dari 52

Kelompok 3

Dasar Penulisan
Ilmiah

_ __
_ _ __
_ _ __ __
_ _ __ __ _
_ _ __ __ __ _
_ __ __ __ __
__ __ ___ __
__ __ ___ __
__ __ __
__ _
BAHASA INDONESIA
Dosen Pengampu : Laura Andri Retno Martini, S.S., M.A.
Anggota Kelompok 3
1 7
MUHAMMAD DANIL ROISY AMIN TARIZA FAUZIAH FEBRIANTI
21020121130084 21020121110047

2 8
FARADILLA AULIARAHMA SALWA NUR MAULIDA
21020121130072 21020121120030

3 9
MUHAMMAD LUTFI JAMALUDIN AUDY CHARISMA DEWI
21020121130096 21020121120020

4 10
ANISA SALWA CHANDRIKA ZAKY MUBAROK
21020121130058 21020121130073

5 11
THE, RIZKY AJI SAPUTRA ASRI PUSPITASARI
21020121130052 21020121120017

6 12
AHMAD JUNAEDI SHERLY CHRISTABEL VEBRIAN
21020121120031 21020121130060
Pokok Bahasan

1 Proses Penelitian 3 Kutipan dan Sitasi

2 Penggunaan Bahasa Formal 4 Catatan Kaki

5 Daftar Pustaka
Silakan disimak ya!
PENELITIAN DAN TUJUANNYA

Menurut Yusuf (2016) penelitian adalah suatu kegiatan


yang dilaksanakan secara sistematis, objektif dan logis
dengan mengendalikan atau tanpa mengendalikan
berbagai aspek/variabel yang terdapat dalam fenomena,
kejadian, maupun fakta yang diteliti untuk dapat menjawab
pertanyaan atau masalah yang diselidiki

Berdasarkan pengertian penelitian tersebut dapat kita


pahami bahwa salah satu tujuan dari penelitian adalah
menjawab pertanyaan atau masalah yang diselidiki dengan Secara umum tujuan penelitian antara lain: Untuk
proses penelitian secara sistematis, objektif dan logis. memperoleh pengetahuan atau penemuan baru. Sebagai
pembuktian atau pengujian tentang kebenaran dari
pengetahuan yang sudah ada. Sebagai pengembangan
pengetahuan suatu bidang keilmuan yang sudah ada.
PROSES PENELITIAN
1 2 3 4

Mengidentifikasi masalah yang akan Mencari literatur yang bisa menunjang isu Menetapkan tujuan penelitian Melakukan sampling yang berarti
diangkat. Bisa dimulai dengan yang diangkat dan menentukan fokus isu memutuskan ide apa yang akan digunakan
mempertanyakan sesuatu, misalnya saja utama yang akan diangkat dalam penelitian, ke dalam proses penelitian, misalnya saja
perbedaan adaptasi bangunan sebelum dan misalnya saja perkembangan jendela untuk jendela berbasis artificial intelligence untuk
pasca pandemi menunjang keadaan pasca pandemi menunjang kehidupan pasca pandemi
5 6 7
1

Pengumpulan data yang dibutuhkan untuk Analisis dan interpretasi data yang telah Penyusunan dan evaluasi laporan penelitian
penelitian dikumpulkan
PENGGUNAAN BAHASA FORMAL

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001) dijelaskan bahwa penelitian ilmiah adalah bersifat ilmu;
secara ilmu pengetahuan; memenuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan. Dari pengertian tersebut dapat
disimpulkan bahwa penelitian karya tulis ilmiah adalah karya tulis yang bersifat keilmuan. Sifat keilmuan
ini terlihat pula dalam penggunaan bahasanya.
Sebagai bahasa formal atau baku, terdapat standar tertentu yang harus dipenuhi dalam penggunaan
ragam bahasa penelitian. Standar tersebut meliputi penggunaan tata bahasa dan ejaan bahasa
Indonesia baku. Tata bahasa Indonesia yang baku meliputi penggunaan kata, kalimat, dan paragraf yang
sesuai dengan kaidah baku. Kaidah tata bahasa Indonesia yang baku adalah kaidah tata bahasa
Indonesia sesuai dengan aturan berbahasa yang ditetapkan oleh Pusat Bahasa Indonesia. Sementara itu,
kaidah ejaan bahasa Indonesia yang baku adalah kaidah ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan.
A. Pemilihan Diksi
Menurut Gorys Keraf (2005: 87), ketepatan pemilihan kata berkaitan dengan menggunakan kata secara tepat yang berarti
menggunakan kata sesuai dengan makna yang ingin dicapai. Dalam penulisan dasar-dasar penelitian, suasana dan lingkungan
bahasa yang digunakan adalah formal dengan bahasa standar/baku. Berikut beberapa hal yang berkaitan dengan ketepatan dan
kesesuaian pemilihan kata dalam penulisan dasar-dasar penelitian atau artikel ilmiah, yaitu:

1. Sinonim 3. Kata indria


1 Sinonim merujuk pada kata-kata dengan makna yang 3 Kata indria merupakan kata yang menunjukkan perasaan/
(hampir) serupa. Pada contoh penggunaan sinonim ‘air pengalaman dengan pancaindra, seperti panas, manis, keras, apak,
kencing’, bahasa yang standar (baku) adalah air seni dan desing, dan mengilat. Penggunaan kata-kata indria ini dapat saling
atau urin (dalam bidang kedokteran). tumpang tindih. Gejala seperti ini disebut dengan sinestesia.
Contoh:
Ibu membuat teh manis
Gadis itu manis sekali.

2. Kata umum—kata khusus 4. Kelangsungan pilihan kata


2 Contoh: Kendaraan—Kendaraan bermotor—Kendaraan 4 Kelangsungan pilihan kata berkaitan kata demi kata yang dipilih
(bermotor) umum—Angkot sehingga dapat menyampaikan gagasan secara tepat, efektif,
Setiap kata yang digunakan semakin lama semakin dan efisien. Hal ini menyangkut penghamburan kata, ambiguitas
khusus. Hal ini terlihat dari semakin khusus (sempit) makna, kesalahan ejaan, dsb.
makna yang digunakan pada kata-kata di atas (sesuai Contoh: praktek-praktik, merubah-mengubah
urutannya). Kata yang semakin sempit tujuannya itulah
yang disebut dengan kata khusus.
5. Istilah dan jargon 7. Kata slang
5 Istilah adalah kata atau gabungan kata yang secara 7 Kata slang adalah kata yang digunakan pada ragam percakapan
cermat mengungkapkan makna konsep, proses, keadaan, yang khas. Misalnya, bahasa gaul. Bahasa seperti ini tidak bisa
atau sifat yang khas dalam bidang ilmu tertentu. digunakan dalam karya tulis ilmiah karena merupakan bahasa
Sementara itu, jargon adalah kata-kata teknis atau nonstandar.
rahasia dalam suatu bidang ilmu tertentu, dalam bidang
seni, perdagangan, kumpulan rahasia, atau kelompok-
kelompok khusus lainnya (Keraf, 2005: 107).

6. Kata populer dan ilmiah 8. Idiom


6 Kata populer adalah kata yang lazim digunakan oleh 8 Idiom adalah pola-pola struktural yang menyimpang dari
masyarakat luas dalam kegiatan sehari-hari. Kata ini tentu kaidah-kaidah bahasa yang umum, biasanya berbentuk frase,
berbeda dengan kata ilmiah yang merujuk pada bahasa sedangkan artinya tidak bisa diterangkan secara logis atau
ilmiah. Contoh: Kata popular orang sakit mempunyai gramatikal dengan bertumpu pada makna-makna yang
nama ilmiah yaitu pasien membentuknya (Keraf, 2005: 109) Contohnya, makan garam,
banting tulang.
B. Kalimat Efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan penutur/ penulisnya dengan
baik sehingga pendengar/ pembaca akan menangkap gagasan di balik kalimat tersebut dengan tepat.
Menurut Gorys Keraf (1993) syarat-syarat kalimat efektif adalah sebagai berikut.

Kesatuan Gagasan Penekanan


1 mengacu pada bagaimana perilaku fungsi-fungsi kalimat 3 Dalam sebuah kalimat, umumnya terdapat satu hal/topik yang ingin
dalam satu kalimat. Syarat utama untuk membentuk ditekankan. beberapa cara untuk memberi penekanan:
sebuah kalimat lengkap adalah adanya fungsi subjek dan adanya pengulangan (repetisi)
predikat. Jika dirasa perlu, fungsi-fungsi ini dapat mengugunakan partikel penekan (-pun, -lah, dan -kah )
ditambahkan dan diperluas dengan fungsi lainnya mengggunakan bentuk pasif
menggunakan pertentangan
meletakkan topik diawal kalimat

Koherensi yang baik dan kompak Variasi


2 oherensi yang baik dan kompak mengacu pada hubungan 4 variasi berkaitan erat dengan sinonim. variasi bergunan untuk
antarunsur pembentuk kalimat. Dalam hal ini, urutan kata menghindari kebosanan. variasi bisa berupa variasi kata.
menjadi hal yang perlu diperhatikan.
Contoh
Tes tersebut dibuat oleh guru bidang studi yang
berjumlah 25 item.
5 Paralelisme 6 Penalaran atau Logika
Penggunaaan jenis dan pola yang sama dalam kalimat. Pernyataan dalam kalimat yang digunakan dalam
Misalnya, jika dalam sebuah kalimat terdapat predikat penelitian sesuai dengan logika.
lebih dari satu, imbuhan dalam predikat-predikat Contoh:
tersebut sama. contoh : Secara umum, pendekatan kultural lebih optimis daripada
kedua pendekatan sebelumnya... (kurang tepat)
Fungsi enzim di antaranya adalah membantu proses
metabolisme dan mencegah infeksi *perasaan (optimis) tentunya dapat dirasakan oleh
manusia, bukan pendekatan

Panjang Kalimat
7 Berdasarkan penelitian Mencher mengenai panjang kalimat.
C. Pedoman Penulisan
terdapat dua panduan yang dijadikan acuan, yaitu Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dan Pedoman
Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EyD)

Penggunaan istilah asing Lambang


1 huruf miring dipakai untuk menuliskan nama ilmiah atau 3
ungkapan asing kecuali yang telah disesuaikan ejaannya satuan dasar
kilogram—kg 5 kg Penulisan satuan tidak diawali dengan huruf
kapital. Namun, jika satuan tersebut diambil
Penulisan nama latin meter—m 10 m
2
dari nama orang, penulisan dalam bentuk
huruf miring digunakan pada nama ilmiah, marga, jenis, ampere—A 2 A singkatnya menggunakan huruf kapital.
anak jenis, varietas, dan forma makhluk. Untuk penamaan Penulisan satuan dalam bentuk singkat tidak
menggunakan titik.
di atas tingkat marga tidak ditulis miring.
contoh: mata uang
Oryza sativa Linnaeus 10.000 rupiah Rp10.000,00 penulisan satuan mata uang tidak
diawali dengan huruf kapital. Namun,
80.5 dolar Amerika US$80.5
kapital kecil penemu (tidak miring) penulisan satuan mata uang dalam
25 yen Y25 bentuk singkat, menggunakan lambang
Felis domesticus strain Himalaya
dan huruf kapital.
himalaya mengacu pada tempat/ daerah asal kucing.
Petunjuk mengenai hal itu adalah adanya kata strain sebelum himalaya.

Oryza sp. unsur zat ( kimia )


dituliskan berdasarkan aturan yang sudah
Felis sp. karbon—carbon C berlaku internasional. Penulisan unsur zat
Pongo spp. kuprum Cu dalam bahasa Indonesia tidak ditulis dalam
sp. atau spp. digunakan untuk menyingkat nama latin. merujuk pada spesies cetak miring kecuali jika tidak menggunakan
dan subspesies. Tata cara penulisannya tidak dalam cetak miring ejaan Indonesia
D. Paragraf
Paragraf merupakan himpunan dari kalimat yang bertalian dalam suatu rangkaian untuk membentuk
sebuah gagasan. Dalam sebuah paragraf, terdapat kalimat pembuka, isi, dan penutup.Sebuah paragraf yang
standar minimal terdiri atas tiga kalimat.

Dalam sebuah paragraf, terdapat kalimat yang menunjukkan gagasan utamanya, disebut kalimat topik.. Dari
kalimat topik inilah sebuah paragraf kemudian dikembangkan. dalam pengembangan kalimat perlu
diperhatikan kepaduan bahasa. Kepaduan bahasa ini akan terlihat dari penggunaan kata-kata yang merujuk
pada bagian sebelumnya sehingga topik yang dibahas dalam sebuah paragraf tidak meluas tak terarah

E. Antara Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris


Bahasa Inggris diakui sebagai bahasa internasional. Begitu pula dalam penelitian. Agar dapat
mempublikasikan hasil penelitiannya pada masyarakat luas (dalam hal ini masyarakat internasional),
ada banyak peneliti yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar dalam penelitiannya

Jika peneltian menggunakan bahasa pengantar Inggris (atau bahasa asing lainnya), pedoman
dan aturan yang digunakan sesuai dengan bahasa yang digunakan. Oleh karena itu, penggunaan bahasa
di luar bahasa Inggris (bahasa Indonesia atau Latin) ditulis dalam cetak miring.
k u t i p a n d a n
Apa itu
sitasi?

Kutipan dan
Sitasi
Bagaiman
a cara
pembuata
n dan
pemakaia
nnya?
Kutipan = Sitasi

Pengutipan adalah penggunaan


teori, konsep, ide, dan lain yang
sejenis yang berasal dari sumber
lain, baik secara langsung maupun
tidak langsung.
Macam Kutipan
Kutipan Langsung
Kutipan yang ditulis sama persis
dengan sumber aslinya, baik bahasa
Kutipan tidak Langsung
maupun ejaannya dengan kutipan yang tidak sama persis
penambahan rujukan yang dengan aslinya. Pengutip hanya
ditambahkan pada kalimat dengan mengambil pokok pikiran dari
penulisan menggunakan tanda sumber yang dikutip untuk
kurung, dimulai dengan nama akhir dinyatakan kembali dengan
sebagaimana tercantum dalam kalimat yang disusun oleh
daftar pustaka, tanda koma, tahun pengutip.
terbitan, titik dua, spasi, dan diakhiri
dengan nomor halaman.
Kutipan Langsung
Cara membuat kutipan langsung :

Apabila pengutip memandang


Kutipan yang panjangnya Kutipan yang terdiri dari perlu untuk menghilangkan
kurang dari empat baris empat baris atau lebih, beberapa bagian kalimat, maka
dimasukkan ke dalam teks, diketik satu spasi, pada bagian itu diberi titik
diketik seperti ketikan teks, dimulai tujuh ketukan sebanyak tiga buah. Bila
diawali dan diakhiri dengan dari batas tepi kiri. pengutip ingin menghilangkan
tanda petik (“). Sumber Sumber rujukan ditulis satu kalimat atau lebih, maka
rujukan ditulis langsung langsung sebelum teks pada bagian yang dihilangkan
sebelum atau sesudah teks kutipan. tersebut diganti dengan titik-
kutipan.
titik sepanjang satu baris.
Kutipan Langsung
Cara membuat kutipan langsung :

Apabila pengutip ingin memberi


penjelasan atau menggarisbawahi
bagian yang dianggap penting,
Kutipan langsung ditampilkan
pengutip harus memberikan
untuk mengemukakan konsep
keterangan. Keterangan tersebut
atau informasi sebagai data.
berada di antara tanda kurung,
misalnya: (garis bawah oleh
pengutip).

Apabila penulis menganggap


bahwa ada suatu kesalahan
Kutipan langsung dari
dalam kutipan, dapat dinyatakan
referensi asing diberi
dengan menuliskan simbol [sic!]
terjemahannya di bawah
langsung setelah kesalahan
kutipan langsung.
tersebut.
Contoh Kutipan Langsung
Contoh kutipan langsung mengambil dari referensi asing kurang dari 4 baris

Contoh kutipan langsung lebih dari 4 baris dengan penghilangan beberapa kalimat dan
pemberian jarak dari tepi
Contoh Kutipan Langsung
Contoh kutipan jika ada bagian kutipan yang salah, entah itu salah secara makna maupun
secara penulisan.

“Pada penentuan topik penelitian, pusatkan perhatian dengan menggambarkan secara ringkas
maind mapping [sic!], menyusun judul, dan mempertimbangkan topik tersebut"
Kutipan tidak Langsung
Cara membuat kutipan langsung :

Apabila ditulis sebelum teks kutipan,


Kalimat-kalimat yang mengandung nama akhir sebagaimana tercantum
kutipan ide tersebut ditulis dengan dalam daftar pustaka masuk ke
spasi rangkap sebagaimana teks dalam teks, diikuti dengan tahun
biasa. terbitan, titik dua, dan halaman di
antara tanda kurung.

Apabila ditulis sesudah teks kutipan,


Semua kutipan harus dirujuk. Sumber rujukan ditulis di antara tanda
rujukan dapat ditulis sebelum atau kurung, dimulai dengan nama akhir
sesudah kalimat-kalimat yang sebagaimana tercantum dalam
mengandung kutipan. daftar pustaka, tanda koma tahun
terbitan, titik dua, dan diakhiri
dengan halaman.
Contoh Kutipan tidak Langsung
Cara
Fungsi Penulisan

Footnote

engertian
P

tan
Unsur- Singka
unsur
Pengertian Footnote
Footnote atau catatan kaki yaitu catatan yang menyebutkan sumber dari suatu kutipan yang diletakkan
dibawah halaman tapi di halaman yang sama dengan penjelasannya dan dipisahkan dari teks karya ilmiah
oleh sebuah garis sepanjang dua puluh karakter.
Jika footnote lebih dari satu baris maka baris kedua dan selanjutnya ditulis di awal margin kiri.
Penomoran footnote menggunakan penomoran 1,2,3, dan seterusnya. Setiap nomor lurus
dengan tubuh teks, menjorok ke dalam, dan tidak diberi titik dan tidak ada spasi.

Contoh :
Fungsi Footnote

1 Sebagai sumber referensi yang digunakan dalam kutipan suatu


teks (catatan kaki sumber atau reference footnote).

2 Sebagai catatan penjelas atau pernyataan dalam teks yang dianggap


penting tapi tak dapat digabung dengan teks karena dapat mengganggu
alur tulisan.

3 Untuk menunjukkan sumber lain yang membicarakan hal yang sama. Jenis
catatan kaki ini biasanya menggunakan kata‐kata seperti: Lihat …, Bandingkan …,
dan Uraian lebih lanjut dapat dilihat dalam …, dan sebagainya.
Unsur-unsur Footnote
1 Nama Penulis 4 Nama Penerbit
Nama penulis ditulis nama asli tidak perlu dibalik
dan gelar tidak perlu ditulis

2 Judul tulisan 5 Tahun terbit


Judul tulisan ditulis lengkap dan huruf pertama
judul ditulis dengan huruf kapital kecuali kata
sambung dan kata depan
6 Nomor halaman

3 Kota Penerbit
Cara Penulisan Footnote
Footnote dari Buku Footnote dari Jurnal
Penulisan : nama penulis, judul buku, (tempat terbit: Penulisan : nama penulis, “judul artikel,” nama jurnal,
nama penerbit, tahun terbit), nomor halaman. nomor halaman (bulan penerbit, tahun terbit), nomor
Contoh : ¹Khaled Abou El-Fadl, Speaking in God’s Name halaman.
Islamic Law, Authority and Women (Oxford: Oneworld Contoh : ¹George Makdisi, “The Hanbali School and
Publications, 2003), h. 24. Sufism,’’ Humaniora Islamica, 2 (Januari, 1974), h.61.

Footnote dari Surat Kabar


Penulisan : “judul artikel”, nama surat kabar, hari, tanggal
bulan tahun, nomor halaman.
Contoh : ¹"KPU Nilai Bukti Penggugat Lemah", Jawa Pos,
Selasa, 12 Juli 2010, h.16.
Footnote dari Internet/Website
Penulisan : nama penulis, “judul artikel”, link website,
tanggal bulan tahun diakses.
Contoh : ¹Sulton bin Dolla, "Sejarah pemikiran Ekonomi
Islam", http://doelmith. wordpress. com/
2008/10/09/sejarah-pemikiran-ekonomi-islam/,
Footnote dari Karya Terjemahan
diakses tanggal 13 Juli 2017. Penulisan : nama pengarang, judul asli, nama
penerjemah, (cetakan : tempat terbit: nama penerbit,
tahun terbit), nomor halaman.
Contoh : ¹Muhammad Arkoun, Rethinking Islam, terj.
Yudian W. Asmin dan Lathiful Khuluq, (Cet. I: Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 1996), h.100.
Footnote dari Hasil Wawancara
Penulisan : nama yang diwawancara (tanpa menyebut
jabatan sosial), wawancara (tempat wawancara,
tanggal bulan tahun wawancara).
Contoh : ¹Fadil SJ, wawancara (Batu, 13 Januari 2018).
Singkatan Footnote
Singkatan untuk footnote diperlukan karena footnote sumbernya dari kutipan yang sudah pernah ditulis sebelumnya
sehingga tidak perlu ditulis lengkap dan dapat disingkat. Ada beberapa singkatan yang paling sering digunakan.

Ibid Loc.cit Op.cit


Singkatan dari Ibiden Singkatan dari loco citato Singkatan dari opera citato
Digunakan apabila kutipan Digunakan apabila sumber Digunakan apabila sumber
sumber yang pertama dengan kutipan telah disebut kutipan telah disebutkan
kutipan berikutnya memiliki secara lengkap tapi sudah secara lengkap tapi telah
sumber yang sama tanpa disela diselingi sumber kutipan diselingi sumber lain dan
sumber kutipan lain. yang lain dan halaman yang halaman yang dikutip
Penulisan : dikutip sama. bebeda.
Jika halaman yang dikutip Penulisan : nama Penulisan : nama
berbeda : ibid., nomor pengarang, loc.cit., nomor pengarang, op.cit., nomor
halaman halaman halaman
Jika halaman yang dikuti
sama : ibid.
Fungsi
ngertian
Pe

Unsur-un
Daftar lisan

Pustaka
sur Penu

Bentuk
Gaya
tu
Apa i

Pengertian dafta
pusta
r
ka?

Daftar pustaka adalah sebuah daftar yang berisi judul


buku, artikel atau bahan lainnya yang menjadi rujukan
dalam melakukan penelitian.

Daftar pustaka berada pada bagian akhir karangan


ilmiah yang memuat berbagai sumber informasi tertulis
yang dijadikan acuan dalam penulisan karya ilmiah.
Dapat berupa buku, jurnal, internet, koran, dan lainnya
Fungsi
Daftar Pustaka
Untuk memberikan arah bagi para pembaca buku atau karya tulis yang ingin
1 meneruskan kajian atau untuk melakukan pengecekan ulang terhadap karya tulis yang
bersangkutan.

Untuk memberikan apresiasi atau penghargaan terhadap penulis buku atau karya tulis
2 yang dirujuk terhadap hasil karyanya yang turut menyumbang peranan dalam
penulisan karya tulis yang kita tulis.

Deskripsi jelas terkait referensi. Memberi informasi penting secara keseluruhan. Daftar
3 pustaka juga berfungsi sebagai pelengkap dari catatan kaki. Referensi daftar pustaka
lebih lengkap dari catatan kaki.
Unsur-Unsur
daftar Pustaka

1
Nama Pengarang, dikutip secara lengkap.

2
Judul buku.

3
Data publikasi, Penerbit, Tahun Terbir, Tempat terbit, Cetakan, Nomor Jilid, Jumlah Halaman.

4
Untuk Artikel, Judul Artikel, Nama majalah, Jilid, Nomor, Tahun.
Penulisan ___________
___________
_______
___________
___________
_______
___________
___________
_______

Daftar Pustaka
Sumber kutipan yang dinyatakan dalam karya ilmiah harus ada dalam Daftar Pustaka, dan
1 sebaliknya.

2 Literatur yang dicantumkan dalam Daftar Pustaka hanya literatur yang menjadi rujukan dan dikutip
dalam karya ilmiah.

3 Daftar pustaka ditulis/diketik satu spasi, berurutan secara alfabetis tanpa nomor.

Jika literatur ditulis oleh satu orang, nama penulis ditulis nama belakangnya lebih dulu, kemudian
4 diikuti singkatan (inisial) nama depan dan nama tengah, dilanjutkan penulisan tahun, judul dan
identitas lain dari literatur/pustaka yang dirujuk.

Jika penulis lebih dari dua orang, nama penulis pertama ditulis seperti aturan “4”, dilanjutkan
penulisan nama penulis kedua dan seterusnya sebagai berikut: nama depan dan nama tengah
5 (disingkat) dilanjutkan nama belakang. [Untuk penulis kedua dan seterusnya, penulisan nama
depan/tengah (singkatan) dan nama belakang tidak perlu dibalik seperti penulis pertama].
Penulisan ___________
___________
_______
___________
___________
_______
___________
___________
_______

Daftar Pustaka
Penulisan daftar pustaka tidak boleh menggunakan et al. sebagai pengganti nama penulis kedua dan
6 seterusnya

Kata penghubung seorang/beberapa penulis dengan penulis terakhir menggunakan kata “dan” (tidak
7 menggunakan simbol “&”; serta tidak menggunakan kata penghubung “and” walaupun literaturnya
berbahasa Inggris, kecuali seluruh naskah ditulis menggunakan bahasa Inggris).

Cara penulisan setiap daftar pustaka berbeda-beda, bergantung pada jenis literatur/ pustaka yang
8 menjadi referensi. Untuk lebih jelasnya, lihat contoh.
Bentuk
daftar Pustaka

1 4 Jurnal dengan
Buku
Pengarang yang Sama

2 Jurnal dan Terbitan 5


Internet
Karya Ilmiah

3
Dokumen Resmi
Buku
Penulisan buku mengikuti urutan komponen sebagai berikut: Nama belakang pengarang, koma, nama
atau nama-nama depan (apabila ada), titik, tahun terbitan, titik, nama buku dengan huruf cetak
miring, titik, nama kota tempat penerbitan, titik dua, nama penerbit, titik. Bila pengarang buku lebih
dari seorang, nama pengarang kedua dan seterusnya boleh tidak dibalik (ditulis apa adanya). Bila
buku telah mengalami pengeditan, tuliskan edisi keberapa di dalam kurung setelah nama buku
tersebut. Berikut adalah contoh-contoh penulisan daftar pustaka untuk beberapa jenis buku.

Contoh:
Jurnal dan Terbitan Karya Ilmiah Sejenis
Penulisan rujukan artikel jurnal dan terbitan karya ilmiah yang sejenis mengikuti urutan: nama belakang
pengarang, koma, nama atau nama-nama depan (apabila ada), titik, tahun penerbitan, titik, judul artikel
(diketik biasa dan hanya kata terdepan dimulai dengan huruf kapital kecuali kata yang menunjukkan
nama), titik, nama jurnal dengan cetak miring, koma, nomor jurnal dengan cetak miring, koma, nomor-
nomor halaman dalam jurnal, titik. Berikut ini diberikan contoh rujukan artikel jurnal.
Jurnal dan Terbitan Karya Ilmiah Sejenis

Jenis sumber rujukan ini dapat berbentuk tugas akhir, thesis, disertasi, dan laporan penelitian. Penulisan
daftar pustakanya mengikuti format penulisan daftar pustaka untuk buku, ditambah dengan keterangan
jenis karya ilmiah tersebut. Berikut ini contoh penulisan daftar pustaka yang berupa karya ilmiah yang
tidak diterbitkan.
Dokumen Resmi

Dokumen resmi adalah dokumen-dokumen yang dikeluarkan oleh lembaga resmi. Untuk rujukan jenis ini
digunakan nama lembaga sebagai nama penulis. Komponen yang lain mengikuti ketentuan-ketentuan
yang sama. Pada umumnya, nama penerbit sama dengan nama lembaga yang tertulis di depan. Berikut
ini contoh penulisan daftar pustaka yang berupa dokumen resmi.
Rujukan dengan Pengarang yang Sama
Untuk daftar pustaka dengan dua atau lebih pengarang yang sama, nama pengarang yang kedua dan
seterusnya tidak ditulis lengkap, tetapi diganti dengan garis lurus tengah (bukan garis bawah).
Pengurutan alfabetik dilakukan mulai dari tahun terbitan yang terbaru. Apabila tahun terbitan sama,
digunakan huruf arab kecil langsung setelah tahun. Ketikan dimulai 7 ketukan dari batas tepi kiri. Berikut
ini contoh penulisan daftar pustaka dengan nama pengarang yang sama.
Internet
Penulisan daftar pustaka yang bersumber internet mengikuti model berikut ini.
Style (Gaya)
Daftar Pustaka Dan Kutipan

APA (American Psychological Association) Style


MLA (Modern Language Association) Style
CHICAGO Dan TURABIAN Style
AMA (American Medical Association) Styles
IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers) Citation Style
Contoh Style
APA (American Psychological Association) Style
Contoh Style
MLA (Modern Language Association) Style
Contoh Style
CHICAGO Dan TURABIAN Style
Contoh Style
AMA (American Medical Association) Styles
Contoh Style
IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers) Citation Style
Daftar Referensi
http://eprints.dinus.ac.id/14382/1/[Materi]_Fajrul_Falah%2C_S._Hum_-_MK_Bahasa_Indonesia_-_DAFTRAR_PUSTAKA.pdf
http://staffnew.uny.ac.id/upload/197902282008122002/pendidikan/PENULISAN+DAFTAR+PUSTAKA.pdf
https://eprints.umm.ac.id/36767/6/Materi-5-Gaya-Penulisan.pdf
https://siat.ung.ac.id/files/wisuda/2014-2-1-84205-431409014-abstraksi-20012015024204.pdf
https://pasca.uin-malang.ac.id/wp-content/uploads/2022/04/Pedoman-Karya-Ilmiah-Pascasarjana-UIN-
2020.pdf#page=67
QnA Session
Beri
an
Pertanya
u!
Terbaikm
Dalam melalukan penelitian, kita harus memperhatikan
beberapa hal dasar yang menjadi pembangun dan pengaruh
terciptanya penelitian yang baik. Agar data tersampaikan
dengan tepat dan tidak terjadi kesalahpahaman.

Kesimpulan
Terima kasih!
Semoga
at
bermanfa

Anda mungkin juga menyukai