RAHMAT SAPII
4123012
Ci lahan Ci Institusi
1. Latar belakang
minggu disertai gejala demam, nyeri perut, dan erupsi kulit. Penyakit ini
termasuk dalam penyakit daerah tropis dan penyakit ini sangat sering di
memerlukan biaya mahal itu sebagian besar dapat dicegah dengan pola
hidup sehat dan menjauhi pola hidup beresiko. Artinya para pengambil
yang lebih menekankan pada segi preventif dari pada kuratif. ( Muttaqin
Arif, 2011 )
pra sekolah maupun sekolah akan tetapi tidak menutup kemugkinan juga
hidup sehat.
kasus (0,01%).
Menurut (Sodikin, 2011), anatomi pada pasien typhoid yaitu terjadi melalui
1. Mulut
2. Lidah
Lidah manusia tersusun atas otot yang pada bagian atas dan sampingnya
dilapisi dengan mukosa, lidah pada neonates relative pendek dan lebar. Lidah
makan.
3. Gigi
mempunyai bagian yaitu mahkota, yang terlihat diatas gusi, leher yang
ditutupi oleh gusi dan akar yang ditahan oleh soket tulang. Fungsi gigi untuk
mengunyah makanan.
4. Esofagus/kerongkongan
Esofagus merupakan tuba otot dengan ukuran 8-10 cm dari kartilago krikoid
didepan esofagus adalah trakea dan kelenjar tiroid, jantung, serta diafragma,
5. Lambung
Lambung berbentuk lebar dan merupakan bagian yang dapat berdilatasi dari
yang didalamnya, adanya gelombang peristaltik, tekanan dari organ lain, dan
postur tubuh. Posisi dan bentuk lambung juga sangat bervariasi, biasanya
memiliki bentuk “J”, dan terletak dikuadran kiri atasabdomen. Fungsi utama
kimiawi.
6. Usus kecil
Usus kecil terbagi menjadi duodenum, jejenum, dan ileum. Usus kecil memiliki panjang
sekitar 300-350cm saat lahir, mengalami peningkatan sekitar 50% selama tahun pertama
kehidupan, dan berukuran 6 meter saat dewasa. Duodeum merupakan bagian terpendek
dari usus kecilyaitu sekitar 7,5-10cm dengan diameter 1-1,5cm. Dinding usus terbagi
menjadi 4 lapisan diantarannya yaitu mukosa, sub mukosa, muskuler, dan serosa
(peritonel).
7. Pankreas
Pankreas merupakan suatu organ yang terdiri dari dua jaringan besar yaitu
Empedu mengalir dari hati melalui duktus hepatikus kiri dan kanan, yang
bergabung dengan sebuah saluran yang berasal dari kandung empedu (duktus
duodenum.
kelebiihan kolesterol.
a. Transversum
Apendiks (usus halus) merupakan suatu ronjolan kecil yang berbentuk seperti
Usus besar menghasilkan lendir dan berfungsi menyerap air dan elektrolit dari
tinja. Ketika mencapai usus besar, isi usus berbentuk cairan ketika mencapai
rektum berbentuk padat. Banyaknya bakteri yang terdapat didalam usus besar
Bakteri didalam usus besar juga berfungsi membuat zat-zat penting seperti
vitamin K.
Rektum merupakan sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar
(setelah kolon sigmoid) dan berakhir di anus. Biasanya rektum kosong karena
tinja disimpan ditempat yang lebih tinggi yaitu pada desendens. Jika kolon
untuk buang air besar. Orang dewasa dan anak yang lebih tua bisa menahan
keinginan untuk buang air besar, tetapi bayi dan anak yang lebih muda
anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian lainnya dariusus.
Suatu cincin berotot (Sfingter ani) menjaga agar anus tetap tertutup.
3. Pengertian
Demam Typhoid adalah penyakit infeksi akut usus halus, yang disebabkan
4. Klasifikasi
Menurut WHO ada beberapa klasifikasi demam tifoid dengan perbedaan gejala
klinis diantaranya :
1). Demam tifoid akut non komplikasi, ditandai dengan adanya demam
anoreksia.
2). Demam tifoid dengan komplikasi, kondisi penderita dapat berkembang menjadi
pasien dapat mengalami komplikasi, seperti melena, perforasi usus, dan adanya
3). Keadaan karier, terjadi pada 1-5 % pasien tergantung usia dan ini bersifat kronis.
5. Etiologi
minuman yang tercemar oleh bakteri Salmonella typhosa. Seseorang yang sering
Bakteri Salmonella typhi akan masuk kedalam tubuh melalui oral bersama
dimusnahkan dalam lambung oleh asam lambung. Sebagian bakteri salmonella yang
lolos akan segera menuju ke usus halus tepatnya di ileum dan jejenum untuk
berkembang biak. Jika sistem imun humoral mukosa (IgA) tidak lagi baik dalam
merespon, maka bakteri akan menginvasi kedalam sel epitel usus halus (terutama
sel M) dan ke lamina propia. Di lamona propia bakteri akan difagositosis oleh
makrofag. Bakteri yang lolos dapat berkembang biak didalam makrofag dan masuk
ke sirkulasi darah (bakterimia I). bakterimia I dianggap sebagai masa inkubasi yang
dapat terjadi selama 7-14 hari, bakteri ini juga dapat menginvasi bagian usus yang
bernama plak payer. Setelah menginvasi plak payer, bakteri dapat melakukan
tranlokasi ke dalam folikel limfoid intestine dan aliran limfe mesenterika dan
beberapa bakteri melewati sistem retikuloendotial di hati dan limpa. Pada fase ini
bakteri juga melewati organ hati dan limpa. Di hati dan limpa, bakteri meninggalkan
makrofag yang selanjutnya berkembang biak di sinusoid hati. Setelah dari, bakteri
dalam sitokin. Pelepasan sitokin ini yang menyebabkan demam, malaise, myalgia,
sakit kepala, dan gejalatoksimia. Plak payer dapat mengalami hyperplasia pada
minggu pertama dan dapat terus berlanjut hingga terjadi nekrosis di minggu kedua.
Lama kelamaan dapat timbul ulserasi yang pada akhirnya dapat terbentuknya ulkus
perforasi. Hal ini meupakan salah satu komplikasi yang cukup berbahaya dari
Resiko
ketidakseimbangan
Bakteremia sekunder Pirogen endogen
cairan
Nausea
Hepatomegali Hipertermia
Usus Perdarahan
dan perforasi
Nyeri akut
Resiko infeksi
7. Tanda dan gejala
serotype Salmonella Typhi. Masa inkubasi 7-21 hari, inkubasi terpendek 3 hari dan
terlama 60 hari, rata-rata masa inkubasi 14 hari dengan gejala klinis sangat bervariasi
dan tidak spesifik seperti demam, sakit kepala, abdomen terasa nyeri atau
Pada munggu pertama gejala yang muncul yaitu demam, nyeri kepala, anoreksia,
mual, muntah, diare, konstipasi dan suhu badan meningkat (39 – 41o C), disertai denyut
jantung yang lambat dan kelelahan, epistaksis, konstipasi, diare. Setelah minggu kedua
gejala
makin jelas berupa demam remiten, lidah nampak kering dan dilapisi selaput tebal,
pembesaran hati dan limpa, perut kembung dan nyeri tekan pada abdomen bagian kanan
Menurut Rahmat dkk (2019) manifestasi klinis demam tifoid pada anak tidak khas
Umumnya perjalanan penyakit ini berlangsung dalam jangka waktu pendek dan
2). Anemia ringan, LED meningkat, SGOT, SGPT dan fosfat alkali
meningkat.
berikutnya menurun.
5). Kenaikan titer reaksi widal 4 kali lipat pada pemeriksaan ulang
meningkat sejak minggu kedua. Titer reaksi widal di atas 1:200 diantanya
9. Penatalaksaan
a. Medik
ditambah trimethoprim 80 mg) atau dosis yang sama iv, dilarutkan dalam 250
ml cairan infus.
4). Ampisilin 100 mg/kg BB sehari oral atau iv, dibagi dalam 3 atau 4 dosis.
5). Antimikroba diberikan selama 14 hari atau sa,pai 7 hari bebas demam.
6). Floroquinolon dosis harian 15 mg/kg BB, dengan lama pemberian 5-7
hari.
7). Ceftiaxon dosis harian 75 mg/kg BB, dengan lama pemberian 10-14 hari.
b. Keperawatan
1). Tirah baring atau bed rest yang bertujuan untuk mengurangi resiko
ditempat tidur.
2). Diit lunak rendah serat atau diit padat rendah selulosa (pantang sayur dan
4). Mobilisasi bertahap setelah 7 hari bebas demam, melatih kekuatan otot dan
sabun di air yang mengalir, terutama sebelum makan, setelah buang air
kecil dan buang air besar, menjaga kebersihan diri, menghindari jajan
2021).
pengumpulan data secara sistematis untuk menentukan status kesehatan pasien dan
merupakan kumpulan informasi subjektif dan objektif pasien yang menjadi dasar
informasi data yang diterima. Tindakan keperawatan yang salah dan keputusan yang
tidak tepat terhadap klien merupakan akibat dari pengkajian yang tidak lengkap serta
sebagai berikut :
a. Identitas Klien
Meliputi nama, usia, berat badan, jenis kelamin, alamat rumahagama dan
b. Riwayat Penyakit
yang pernah di derita oleh anak maupun keluarga terutama orang tua. Apakah
imunisasi lengkap sesuai dengan usia serta jadwal pemberian dan efek
c. Pemeriksaan Fisik
1) Pola pengkajian
cara mengevaluasi pola fungsi kesehatan dan memfokuskan pengkajian fisik pada
masalah khusus. Model konsep dan tipologi pola kesehatan fungsional menurut
Gordon :
praktek kesehatan.
b) Pola nutrisi metabolik
praktek kesehatan.
e) Pola eliminasi
defekasi dan miksi, karakteristik urin dan feses, pola input cairan,
tubuh
hasil : hipertermia
- Kolabosi
a. Pemberian cairan elektrolit
normal - edukasi
- kolaborasi
a. kolaborasi pemberian
RAHMAT SAPII
4123012
Ci lahan Ci Institusi
2. Identifikasi pasien
Nama : Ny. S
Umur : 60 Tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Agama : Islam
Nama : Tn.I
Umur : 37 tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : wiraswasta
Agama : islam
- Keluhan utama
1. Pasien mengatakan sudah mengalami panas dingin sudah 5 hari, mual muntah dan sakit badan
2. karakteristiknya
3. waktunya : pasien mengatakan waktunya panas pada malam hari, dan pada siang hari suhu
1. Kronologi penyakit saat ini : Pada saat pengkajian pada tanggal 12 januari 2024, pasien
mengatakan panas, dingin, mual muntah, susah tidur, nafsu makan berkurang, badan terasa sakit
TD: 110/70
S :36
P : 20x/m
N : 70x/m
dingin
7. upaya yang dilakukan : pasien mengatakan tidak ada upaya yang dilakukan selain dibawah ke
RS
8. harapan pasien terhadap pelayanan kesehatan : pasien mengatakan dengan berobat di RS dapat
1. penyakit masa anak-anak : pasien mengatakan tidak pernah mengalami penyakit ini sebelumnya
genogram
G1
GII
60 Thn
GIII
Ket :
GI : Kakek dan nenek pasien dari ayah serta ibu pasien yang keduanya sudah meninggal
GII : Ayah pasien adalah anak pertama dari tiga bersaudara,ibu pasien adalah
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
1. dengan siapa pasien tinggal : pasien mengatakan tinggal bersama keluarga inti
2. apakah ada anggota keluarga menderita penyakit yang sama : pasien mengatakan tidak ada
3. apakah ada anggota keluarga yang menderita penyakit menular : pasien mengatakan tidak
ada
4. bagaiamana efek yang terjadi pada keluarga bila salah satu anggota keluarga sakit : pasien
3. pendapat pasien tentang kesehatan pada saat ini ? pasien mengatakan sangat cemas dengan
kesehatannya sekarang
4. persepsi pasien tentang tingkat sembuhnya ? pasien berharap cepat sembuh dan bisa
1. rutinitas mandi : pasien mengatakan setelah sakit sudah tidak pernah mandi
2. kebersihan hari-hari : baik
3. aktivitas sehari-hari : pasien mengatakan aktivitas selama di rumah sakit hanya berbaring
Aktivitas 0 1 2 3 4
Mandi
Berpakaian/berdandan
Mobilisasi di tempat
Tidur
Pindah
Ambulasi
Ket :
0 : mandiri
1 : dibantu sebagian
1. pola istirahat dan tidur : pasien mengatakan tidak bisa tidur, karna panas
2. Waktu tidur, lama tidur, kualitas? : Pasien mengatakan hanya bisa tidur 3-4 jam itupun
1. apa yang dimakan ? pasien mengatakan sering makanan yang disediakan oleh RS
7. diet khusus atau makanan pantangan, nafsu makan, mual muntah, kesulitan menelan : pasien
mengatkan semenjak sakit nafsu makanan menurun, sering mual muntah dan tidak nyeri pada
saat menelan
Pola eliminasi
1. bagimana pasien memandang dirinya : pasien mengatakan bahwa dia mengagumi dirinya
2. hal apa yang disukai mengenai dirinya : pasien mengatakan dia adalah seseorang yang ramah
3. apakah pasien dapat mengidentifikasi kekuatan atau kelemahan yang ada pada dirinya :
4. hal apa yang dapat dilakukan oleh pasien secara baik : pasien mengatakan bahwa dia
Pola koping
1. masalah utama saat masuk RS ( keuangan dll ) : pasien dan kakak pasien mengatakan tidak
ada permasalahan tentang keuangan atau hal lainnya
1. peran pasien dalam keluarga dan masyarakat : pasien mengatakan berperan sebagai
masyarakat biasa
2. apakah pasien punya teman dekat : pasien mengatkan mempunyai beberapa teman dekat
3. siapa yang dipercaya untuk membantu pasien jika ada kesulitan : pasien mengatakan bahwa
keluarganya yang selalu membantu
4. apakah klien takut dalam kegiatan masyarakat : pasien mengatakan tidak takut
2. menurut agama pasien bagaimana hubungan manusia dengan penciptanya : menurut pasien
segala apa yang terjadi itu kehendak tuhan, termasuk sehat dan sakitnya seseorang
3. dalam keadaan sakit apakah pasien mengalami hambatan dalam ibadah : Pasien mengatakan
walaupun sedang sakit selalu beriktiar lahirbatin untuk kesembuhannya, pasien mengatakan
selama sakit jarang melakukan ibadah
3. PEMERIKSAAN FISIK
A. KEADAAN UMUM
1. Kesadaran :
2. Kondisi Secara Umum :
3. Tanda-Tanda Vital :
- Td : 110/70
-N : 70x/M
-R : 20x/M
-S 38
4. Pertumbuhan Fisik :
- Tb 158
- Bb 55
- Postur Tubuh : Tegak
5. Keadaan Kulit
- Warna : Putih
- Tekstur : Lembab
- Kelainan Kulit : Tidak Ada
d. Hidung
Fungsi : baik
Polip : tidak ada
Sekret : tidak ada
Nyeri : tidak ada
e. Mulut
Kemampuan Bicara : sangat baik
Keadaan Bibir : kering
Selaput Mukosa : normal
Warna Lidah : merah muda
Gigi : letak rapi kondisi baik
f. Leher
Bentuk : normal
Gerakan : normal
Pembesaran thyroid : tidak ada
Kelenjar getah bening : tidak ada
Tonsil : normal
Jvp :-
Nyeri telan : tidak ada
g. Dada
Inspeksi
Bentuk dada : tidak ada
Kelainan bentuk : tidak ada
Retraksi otot dada : normal
Pergerakan selama pernafasan :
Jenis pernafasan :
Auskultasi
suara pernafasan : normal
bunyi jantung : normal
suara abnormal : tidak ada
Perkusi
Batas jantung :
Paru : kiri dan kanan normal
Palpasi
Simetris : normal
Nyeri tekan : tidak ada nyeri tekan
Massa : tidak ada mmsa
Pernafasan : 70x/m
h. Abdomen
Inspeksi
Simetris : simetris
Warna kulit : tidak ada massa
Auskultasi : bising usus normal
Perkusi
Udara : tidak ada
Cairan : tidak ada penumpukan cairan
Massa/tumor : tidak ada massa
Palpasi
Ukuran organ : tidak ada pembesaran hepar dan lien
Massa : tidak ada massa
Jari-jari :
Bawah
Kelengkapan : lengkap
Edema perifer : tidak ada
Kekuatan otot : normal
Bentuk kaki : normal
Varises : tidak ada
Gerakan otot : normal
Gerakan panggul : normal
Lutut : normal
Pergelangan kaki : normal
Jari-jari : normal
4. PEMERIKSAAN PENUNJANG
A. Laboratorium
NAMA : Ny S
USIA : 60 tahun
RUANGAN : IBIS
NO. RM : 457695
demam
anoreksia mual.
INTERVENSI KEPERAWATAN
Nama : Ny Febriyani
Usia : 28 Tahun
Ruangan : Kolibri
No. rm 329238