1. Etiologi
Human papillomavirus
2. Pathogenesis
Viral shedding dari mukosa/kulit -> ada mikroabresi -> virus dapat menginfeksi basal cell epidermal ->
viral heparin sulfat berikatan dengan alfa 6 integrin pada basal sel -> terjadilah infeksi -> pada basal cell
virus masih dalam jumlah sedikit -> oleh daughter cell dibawa ke atas sambal membentuk viral protein
dn pada granular layer sudah membentuk partikel virus baru
3. Klinis
Tipe pertumbuhan:
Jenis
Common warts -> HPV 2, 27, 57, 4, 1 (myrmecia/ pada telapak tangan/kaki), 7 (butchers)
Mosaic warts -> kecil-kecil menyatu sehingga membentuk flat (pada telapak kaki)-> HPV 48
Plane warts -> lebih kecil dan flat lagi -> HPV 10, 3, 28
Filiform warts -> base nya kecil, tapi fingerlike projection (panjang ke depan, pada wajah dan anggota
gerak) -> HPV 4, 60
Histology:
5. Differential Diagnosis
6. Management
a. Menghancurkan infected epitel
- Topical salicylate acid 12-17% paint, 50% ointment.(paling sering) Memakai occlusive
dressing lebih efektif. Bisa menyebabkan bagian sekitar jadi sakit karena ikut
mengelupas tidak disarankan untuk wajah/ anogenital
- Cryotherapy (paling sering juga) dengan nitrogen cair digunakan untuk double freeze,
dilakukan tiap 3 minggu setidaknya selama 3 bulan. Nyeri tidak disarankan untuk sekitar
kuku, telapak kaki, anak anak.
- Silver nitrate, phenol, mono/trichloroacetic acid
- Surgical laser/ eksisi
b. Mengganggu virus life cycle
c. Stimulate immune response
Plane warts kurang efektif dengan keratolysis lebih efektif dengan imunomodulator seperti imiquimod.
HPV 6, 11
2. Klinis
Papul/lesi flat/ filiform yang berbatas jelas bisa jadi lesi besar yang menonjol.
3. Management
a. First line terapi yaitu dengan topical
- Phodophylotoxin (self applied)
- Imiquimod (self applied)
- Trichloroacetic acid
b. Physical therapy
- Cryotherapy
- Laser electrocauter
- Surgical