ANALISA
4.1. ANALISA FUNGSI DAN KEGIATAN
4.1.1. Fungsi pelaku kegiatan
Manusia adalah pelaku utama dari kegiatan di rumah sakit. Pembagian kelompok
pelaku dalam rumah sakit :
A. Pengguna
1) Pengantar pasien
Biasanya mereka datang dengan tergesa-gesa, tegang dan khawatir sehingga
cenderung melanggar prosedur, ingin cepat di layani dan sulit untuk di beri
pengertian. Yang harus di perhatikan :
Pasien yang berobat dapat langsung pulang
Pasien gawat darurat yang setelah berobat dapat langsung pulang atau di
rawat inap
Pasien kiriman dari klinik, puskesmas, rumah sakit
2) Pasien
Pasien yang berobat dapat langsung pulang
Pasien gawat darurat yang setelah berobat dapat langsung pulang atau di
rawat inap
Pasien kiriman dari klinik, puskesmas, rumah sakit
3) Penjenguk pasien
Adalah orang yang menjenguk pasien pada waktu-waktu tertentu yang di
tentukan. Untuk itu diperlukan peraturan-peraturan yang bisa diterima dan
dijalankan oleh pengunjung
4) Penunggu pasien
Orang yang menunggu / menjaga pasien memerlukan fasilitas-fasilitas seperti
ruang tunggu, toilet, kafetaria / kantin, tempat ibadah, dan tempat sampah serta
perlerlengkapan lain yang di butuhkannya.
B. Pengelola
1) Dokter
Terdiri dari Dokter poliklinik (dokter tetap), Dokter Jaga UGD (Standby 24
Jam), dokter penunjang medik yang khusus memberikan pelayanan seperti
33
Institut Sains Dan Teknologi Nasional
34
Sifat pelayanannya adalah, merupakan titk hubungan antara rumah sakit dan
masyarakat. Bagian dari pelayanan poliklinik ini adalah :
1) Klinik Umum
a. Klinik 4 Spesialis asi Dasar :
Terdiri dari : Klinik penyakit dalam, Klinik Anak, Klinik Bedah,
Klinik Kebidanan dan kandungan
b. Klinik Tambahan / Pelengkap :
Terdiri dari : Klinik Mata, Klinik THT, Klinik Gigi dan mulut, Klinik,
Kulit dan kelamin, Klinik Syaraf, Klinik Jantung
Persyaratan kebutuhan dan besaran ruang untuk ruang poliklinik yaitu :
1) Ruang tunggu harus cukup luas
2) Sistem sirkulasi ruang tunggu perlu di perhatikan untuk kenyamanan
penunggu dengan sistem :
Cukup Udara
Suhu Udara tidak panas
3) Poli anak tidak diletakkan berdekatan dengan poli paru, sebaiknya poli
anak dekat dengan poli kebidanan.
4) Poliklinik seperti poli gigi / THT / Bedah tetap harus ada ruang sterIlisasi,
karena alat-alat yang di gunakan harus langsung di sterilkan untuk di
gunakan kembali (bila pasien banyak)
STANDAR
JUMLAH LUAS
NO. KEBUTUHAN RUANG RUANG
RUANG 2
(M2)
(M )
1 RUANG ADMINITRASI 1 42 42
2 RUANG TUNGGU 3 50 150
3 POLI UMUM 4 21 84
4 POLI PENYAKIT DALAM 4 21 84
5 POLI ANAK 4 21 84
6 POLI BEDAH 4 32 128
POLI KEBIDANAN &
7 KANDUNGAN 4 21 84
8 POLI MATA 2 21 42
9 POLI THT 4 21 84
10 POLI GIGI & MULUT 4 21 84
11 POLI KULIT & KELAMIN 4 21 84
12 POLI SYARAF 1 21 21
13 POLI JANTUNG 1 21 21
14 RUANG TINDAKAN 5 25 125
15 TOILET 2 25 50
16 RUANG DOKTER 2 50 100
Sumber Data : Kementrian Kesehatan
Sub Total M2 1267
Sirkulasi 30% 380,1
JUMLAH TOTAL M2 1.647,1
Tabel 4.1.1 Kebutuhan dan besaran ruang rawat jalan
STANDAR
JUMLAH LUAS
NO. KEBUTUHAN RUANG RUANG
RUANG (M2)
(M2)
1 RUANG LABORATORIUM 1 9 9
2 RUANG LINEN 1 12 12
3 RUANG OBSERVATION 10 12 120
4 RUANG PEMULIHAN 5 16 80
5 RUANG PEMBEDAHAN 5 17,5 87,5
6 RUANG STERIL 2 7 14
RUANG PERTOLONGAN
7 PERTAMA 10 21 210
8 RUANG DOKTER 1 10 10
9 RUANG LOCKER 1 10 10
10 RUANG ADMINTRASI 1 14 14
11 KORIDOR 1 50 50
R.Autopsi
Keluar
R.Adminitrasi
STANDAR
JUMLAH LUAS
NO. KEBUTUHAN RUANG RUANG
RUANG 2
(M2)
(M )
Public Hall
STANDAR
JUMLAH LUAS
NO. KEBUTUHAN RUANG RUANG
RUANG (M2)
(M2)
1 Main Hall 1 300,00 300
2 Informasi 1 12,00 12
3 Receptionist 1 12,00 12
4 Cofffe Shop 1 150,00 150
5 Retail 4 120,00 480
6 ATM 1 12,00 12
8 Toilet Umum 2 36,00 72
9 R. Security 1 12,00 12
Sumber Data : Kementrian Kesehatan
Sub Total M2 1050
Sirkulasi 30% 315
1 POLIKLINIK 1647,1
2 GAWAT DARURAT 873,6
3 KAMAR MAYAT 549,9
4 PUBLIC HALL 1365
TOTAL LUAS RUANG M2 4435,6
Tabel 4.1.5 Total luas ruang zona public
Unit Lain
STANDAR
JUMLAH LUAS
NO. KEBUTUHAN RUANG RUANG
RUANG 2
(M2)
(M )
1 RUANG TUNGGU 1 36 36
2 LABORATORIUM 1 120 120
3 KM/WC/TOILET 2 15 30
4 KORIDOR 1 36 36
5 RUANG ADMINITRASI 1 12 12
6 RUANG KEPALA & STAFF 1 15 15
7 RUANG PERPUSTAKAAN 1 12 12
8 BANK DARAH 2 12 24
9 GUDANG 1 12 12
10 RUANG CUCI 1 24 24
Sumber Data : Kementrian Kesehatan
Sub Total M2 321
Sirkulasi 30% 96,3
JUMLAH TOTAL M2 417,3
Tabel 4.1.6 Kebutuhan dan besaran ruang instalasi laboratorium.
Instalasi Radiologi
Fungsi Radiologi adalah melakukan pelayanan untuk kebutuhan unit-unit lain.
Persyaratan nya adalah :
1) Ruang tunggu dapat langsung di capai dari suatu koridor umum atau dekat
pada loket penerimaan dan pembayaran
2) Satu pintu masuk bagi pasien yang terpisah dari pintu masuk staff dan jasa
pelayanan rsud
3) Pasien rawat inap diterima sesuai jadwal dan tidak perlu menunggu
STANDAR
JUMLAH LUAS
NO. KEBUTUHAN RUANG RUANG
RUANG 2
(M2)
(M )
1 X-RAY 1 56 56
2 GANG KE X-RAY 1 1 21 21
3 TOILET 2 12 24
4 RUANG PERIKSA 2 9 18
RUANG GELAP OPRT,BACA
5 FILM 1 54 54
6 RUANG ADMINITRASI 1 24 24
7 RUANG TUNGGU 1 50 50
8 X-RAY 2 1 42 42
9 GANG KE X-RAY 2 1 21 21
10 TOILET 2 6 12
11 WC 1 6 6
12 GUDANG 1 9 9
Sumber Data : Kementrian Kesehatan
Sub Total M2 337
Sirkulasi 30% 101,1
JUMLAH TOTAL M2 4.38,1
Tabel 4.1.7 Kebutuhan dan besaran ruang instalasi Radiologi
Instalasi Farmasi
Unit pelayanan yang konsep tata ruangnya didasarkan pada prinsip beban
kerja,ketenangan,peralatan,ruang hubungan fungsional dan alur kerja tiap sub
instalasi secara menyeluruh. Syarat syarat yang harus dipenuhi adalah :
Ruang tunggu harus cukup besar agar tidak mengganggu pelayanan
instalasi lainnya.
Keluar masuk bahan baku/barang dan pembuangan sampah perlu
mempunyai pintu keluar tersendiri.
Untuk melayani kegiatan instalasi farmasi dilengkapi oleh sub unit fasilitas
utama yaitu :
Ruang untuk meracik resep
Ruang untuk mengumpulkan obat jadi dan membuat obat.
Ruang Loket untuk penyaluran
Gudang obat.
STANDAR
JUMLAH LUAS
NO. KEBUTUHAN RUANG RUANG
RUANG 2
(M2)
(M )
1 KM/WC 2 6 12
2 RUANG TUNGGU 1 30 30
3 APOTEK 2 20 40
4 LOCKER +KM/WC 2 20 40
5 RUANG OBAT 2 30 60
RUANG
6 PERTEMUAN/PERPUATAKAAN 1 20 20
7 KORIDOR 1 45 45
RUANG PENERIMAAN OBAT
8 R.S 1 20 20
R.ADMINITRASI,DISTRIBUSI
9 OBAT 2 20 40
10 RUANG RACIK 2 30 60
11 GUDANG 1 20 20
Sumber Data : Kementrian Kesehatan
Ruang
Adminitrasi
Data Rekam medik Ruang File
Alat
STANDAR
JUMLAH LUAS
NO. KEBUTUHAN RUANG RUANG
RUANG 2
(M2)
(M )
1 RUANG ARSIP 2 45 90
2 RUANG TUNGGU/WC TOILET 2 36 72
3 KM/WC STAFF 1 15 15
4 GUDANG 1 15 15
5 RUANG PIMPINAN 1 20 20
6 RUANG ADMINTRASI 1 40 40
Sumber Data : Kementrian Kesehatan
Sub Total M2 252
Sirkulasi 30% 75,6
JUMLAH TOTAL M2 327,6
Tabel 4.1.9 kebutuhan dan besaran ruang rekam medis.
Fungsi Administrasi
adalah bagian yang digunakan untuk mengatur, menyelenggarakan pelayanan
kesehatan dan mekanisme Rumah sakit. Syarat-syaratnya yaitu :
Mudah dicapai dari luar
Terpisah dari kegiatan medis
STANDAR
JUMLAH LUAS
NO. KEBUTUHAN RUANG RUANG
RUANG 2
(M2)
(M )
1 Area Direksi
R. Penerima/Hall 1 60 60,0
R. Direktur 1 42 42
R. Sekertaris 1 24 24
R. Wadir Medik 1 24 24
R. Wadir Umum 1 24 24
R.Rapat 1 54 54
KM/WC 2 24 48
R. Bag. Penujang Medik 1 60 60
R. Bag. Pelayan Medik 1 60 60
R. Bag. Perawatan Medik 1 60 60
2 Perpustakaan 1 54 54
3 Gudang arsip 1 120 120
4 Informasi 1 12 12
5 R.Adm / TU 1 30 30
6 Kasir 1 15 15
7 Pantry 1 12 12
Sumber Data : Kementrian Kesehatan
Sub Total M2 699,0
Sirkulasi 30% 209,7
JUMLAH TOTAL M2 908,7
Tabel 4.1.10 Kebutuhan dan besaran bagain Administrasi.
LUAS
NO. KEBUTUHAN RUANG
(M2)
1 LABORATORIUM 417,3
2 RADIOLOGI 438,1
3 FARMASI 503,1
4 REKAM MEDIS 327,6
5 ADMINISTRASI 908,7
TOTAL LUAS RUANG M2 2594,8
Tabel 4.1.11 Ttotal luas ruang zona semi publik.
C. Zona Service
Instalasi Laundry
Unit ini melakukan pelayanan kebutuhan permintaan dari unit Rawat inap,
Rawat jalan, Central operation theater, Emergency.dll
STANDAR
JUMLAH LUAS
NO. KEBUTUHAN RUANG RUANG
RUANG 2
(M2)
(M )
1 RUANG PENGERING 2 24 48
2 BAHAN KOTOR,T.CUCI 2 180 360
3 DESINFECTAN 1 18 18
4 RUANG JAHIT 1 24 24
5 RUANG SETRIKA 2 25 50
6 RUANG PERAS 2 14 28
7 KM/WC TOILET PRIA 2 12 24
8 LOCKER + GANG 2 36 72
9 RUANG PENGAWAS 1 22 22
10 RUANG DISTRIBUSI 2 24 48
11 KM/WC TOILET WANITA 2 12 24
12 RUANG KEPALA + KM/WC 2 12 24
Sumber Data : Kementrian Kesehatan
Sub Total M2 742
Penerimaan Locker
Simpan
Kering TO
Sayur I
Adminitrasi L
Mayur Persiapan
Daging Peracikan Adminitrasi E
T
Minum
STANDAR
JUMLAH LUAS
NO. KEBUTUHAN RUANG RUANG
RUANG (M2)
(M2)
1 GUDANG 2 36 72
2 RUANG SAYUR 2 12 24
3 RUANG DAGING 2 12 24
4 KM/WC 2 12 24
5 RUANG LOCKER 2 24 48
6 RUANG ADMINITRASI 2 24 48
7 BAK SAMPAH 1 48 48
8 RUANG CUCI ALAT 1 12 12
9 RUANG KERETA MAKAN 2 15 30
10 GANG 1 30 30
11 RUANG BERAS 2 12 24
12 RUANG BOTOL 2 12 24
13 RUANG KALENG 2 9 18
RUANG TEMPAT MASAK/
14 1 150 150
PERSIAPAN DISTRIBUSI
Sumber Data : Kementrian Kesehatan
Sub Total M2 576
Sirkulasi 30% 172,8
JUMLAH TOTAL M2 748,8
Tabel 4.1.13 Kebutuhan dan besaran ruang instalasi gizi / dapur.
Instalasi Pemeliharaan
Fungsi utama adalah untuk memperbaiki dan tempat pemeliharaan alat, sifat
ruangan ini adalah :
1) Letaknya jauh dari daerah perawatan dan gedung penunjang
medis,sebaiknya diletakkan di daerah service karena dapat menimbulkan
suara (bising).
2) Merupakan ruang yang luas tanpa sekat sebagai tempat perbaikan alat.
STANDAR
JUMLAH LUAS
NO. KEBUTUHAN RUANG RUANG
RUANG 2
(M2)
(M )
1 BENGKEL/WC/LOCKER 2 72 144
2 BENGKEL 4 60 240
3 ADMINITRASI/PENERIMA 2 20 40
RUANG JAGA/ALAT
4 KAYU/ALAT BESI 2 15 30
5 GENSET 3 60 180
Sumber Data : Kementrian Kesehatan
Sub Total M2 634
Sirkulasi 30% 190,2
JUMLAH TOTAL M2 824,2
Tabel 4.1.14 Kebutuhan dan besaran ruang instalasi bengkel.
1 LAUNDRY 964,6
2 DAPUR dan GIZI 748,8
3 BENGKEL 824,2
4 GUDANG PUSAT 301,6
TOTAL LUAS RUANG M2 2.839,2
Tabel 4.1.16 Total luas ruang zona service
D. Zona Privasi
Instalasi Bedah Pusat (COT)
Dalam merencanakan unit bedah pusat (COT) ada beberapa masalah yang
perlu di perhatikan :
1) Peralatan bedah sangat tergantung dari kasus pembedahan yang ditangani
dan jenis kasus yang sering terjadi di dalam rumah sakit
2) Untuk unit bedah,kecepatan bergerak merupakan salah satu kunci
keberhasilan perancangan,sehingga blok unit bedah sebaiknya di buat lurus
Persyaratan Ruang Bedah Pusat adalah :
1) Alur untuk unit bedah terdiri dari :
Pintu masuk dan keluar untuk staff medis dan paramedis
Pintu masuk pasien operasi
Alur untuk peralatan
2) Jajaran ruang operasi harus dipisahkan menjadi :
Daerah bebas area
Daerah semi steril
Daerah bersih/steril
3) Harus di sediakan pintu keluar tersendiri untuk jenasah dan bahan kotor
yang tidak terlihat oleh pasien dan pengunjung
4) Persyaratan ruang operasi :
Pintu kamar operasi yang ideal harus selalu tertutup selama operasi
Ventilasi kamar harus terkontrol dan menjamin distribusi udara melalui
filter pengontrol
Penerangan alam menggunakan jendela mati,yang diletakkan dengan
ketinggian diatas 2 M
Pertemuan dinding harus melengkung agar memudahkan pembersihan
dan tidak menjadi sarang abu dan kotoran
Plafon harus kuat, tidak rontok dan tidak mengasilkan debu
Pasien
Preparation Hall
Recovery Perawatan
ICU Perawatan
300 x 2
STANDAR
JUMLAH LUAS
NO. KEBUTUHAN RUANG RUANG
RUANG (M2)
(M2)
1 RUANG DISKUSI DOKTER 2 20 40
RUANG ADMINITRASI +
2 R.KOSONG 1 20 20
3 PANTRY,TOILET,R.KOSONG 2 36 72
4 RUANG LOCKER 1 7,8 7,8
5 RUANG GIPS 1 7,8 7,8
6 RUANG PERAWAT 1 24 24
7 RUANG PERSIAPAN 1 24 24
8 RUANG OPERASI 4 56 224
9 SCRUP UP 4 8 32
RUANG SUB STERIL
10 +R.KOSONG 1 24 24
11 KORIDOR +R.KOSONG 1 80 80
12 RUANG TUNGGU 1 56 56
13 STERILISASI UMUM 2 24 48
14 RUANG INSTRUMEN/ALAT 1 40 40
15 GUDANG 2 60 120
16 RUANG RECOVERY 4 24 96
17 LINEN 1 10 10
18 RUANG INSTRUMEN STERIL 2 10 20
19 SPOELHOCK/CUCI 2 16 32
20 STRETCHER 1 5 5
Sumber Data : Kementrian Kesehatan
Sub Total M2 982,6
Sirkulasi 30% 294,78
JUMLAH TOTAL M2 1.277,38
Tabel 4.1.17 Kebutuhan dan besaran ruang Bedah Pusat
Physical R.Latihan
Spech R.Tunggu
Therapy
Orthetic Pulang
Prosthetic
Therapy Rawat Inap
STANDAR
JUMLAH LUAS
NO. KEBUTUHAN RUANG RUANG
RUANG (M2)
(M2)
1 RUANG ADMINITRASI 1 12 12
2 RUANG PERAWAT + KM/WC 2 12 24
3 RUANG DOKTER + KM/WC 2 12 24
4 WC UMUM 2 4,5 9
5 VOCATIONAL THERAPY 1 12 12
6 GUDANG 1 6 6
7 HALL 1 50 50
8 WAITING KM/WC 2 12 24
9 RUANG REATMENT 1 18 18
10 EXERCISE/LATIHAN 2 20 40
11 HYDROTHERAPY 1 23 23
12 MEKANIKA 1 6 6
Sumber Data : Kementrian Kesehatan
Sub Total M2 248
Sirkulasi 30% 74,4
JUMLAH TOTAL M2 322,4
Tabel 4.1.18 Kebutuhan dan besaran ruang Rehabilitasi Medik
Instalasi I CU / ICCU
Unit pelayanan pasien dalam keadaan kritis yang bisa mengarah kegagalan
sistim organ sehingga membutuhkan bantuan untuk sistem
respirasinya,kardiovakskuler.renal,nutrisi,dan organ vitalnya.
Syarat khususnya adalah :
Letak harus dekat dengan ruang gawat darurat,lab,radiologi,dan bedah.
Harus bebas dari gelombang elektromagnetik dan terhadap getaran.
Suhu ruangan harus tetap terjaga.
Aliran listrik tidak boleh terputus.
Sirkulasi udara diusahakan dalam kondisi 100% segar.
Gedung terletak pada daerah yang tenang.
Harus tersedia pengaturan kelembaban udara.
Perawat Dokter
Loker Pulang
SUPPLY
STANDAR
JUMLAH LUAS
NO. KEBUTUHAN RUANG RUANG
RUANG (M2)
(M2)
1 RUANG TUNGGU 1 30 30
2 RUANG ADMINITRASI 2 15 30
3 RUANG LOCKER 1 10 10
4 RUANG LABORATORIUM 2 15 30
5 RUANG DOKTER + WC 2 16 32
6 RUANG LINEN 1 10 10
7 RUANG PERAWAT +WC 2 16 32
8 RUANG ALAT 1 12 12
9 RUANG SPOELHOCK + WC 1 6 6
10 RUANG RAWAT ICU / ICCU 2 120 240
11 RUANG ISOLASI 1 60 60
12 RUANG PANTRY 1 6 6
13 RUANG DIAGNOSTIC 1 9 9
14 WC/KM 2 21 42
Sumber Data : Kementrian Kesehatan
Sub Total M2 549
Sirkulasi 30% 164,7
JUMLAH TOTAL M2 713,7
Tabel 4.1.19 Kebutuhan dan besaran ruang ICU
Bahan/Barang R.Perantara
kotor /Barang
kotor Distrib
usi
R.Pembers
.
Gudang Supply R.Perantara
R.Steril Bersih steril/Adminitrasi
STANDAR
JUMLAH LUAS
NO. KEBUTUHAN RUANG RUANG
RUANG 2
(M2)
(M )
1 RUANG PENGEPAKAN 2 40 80
2 RUANG STERILISASI 1 48 48
3 LOKET PENGAMBILAN 1 20 20
4 ADMINITRASI + GANG 1 12 12
5 TROLY 2 12 24
6 RUANG TERIMA 1 12 12
7 RUANG CUCI 2 12 24
8 GANG KE LOCKER + WC 2 22 44
9 GUDANG STERIL 1 27 27
Sumber Data : Kementrian Kesehatan
Sub Total M2 291
Sirkulasi 30% 87,3
JUMLAH TOTAL M2 378,3
Tabel 4.1.20 Kebutuhan dan besaran ruang Steril /CSSD
Ruang steril dan semi steril harus benar-benar diperhatikan dan sesuai
kebutuhan serta tata letak yang menunjang kegiatan yang ada.
Ruang USG
Perhitungan Kapasitas Ruang Kebidanan dan Anak :
Dalam menentukan jumlah ruang persalinan, dengan rencana kapasitas 200 TT,
maka, Banyaknya persalinan per tahun :
Kapasitas Tempat Tidur x BOR
Rata-rata lama perawatan operasi
75 x 80 %
5
12 kali/hari = 4.380 kali/tahun
Pendaftaran
Rawat inap
STANDAR
JUMLAH LUAS
NO. KEBUTUHAN RUANG RUANG
RUANG (M2)
(M2)
1 LINEN 1 6 6
2 PANTRY PERAWAT + KM/WC 2 20 40
STANDAR
JUMLAH LUAS
NO. KEBUTUHAN RUANG RUANG
RUANG 2
(M2)
(M )
1 RUANG VIP @ 15 TT 15 28 420
2 RUANG KELAS.I @ 2 TT 30 28 840
Pengunjung Pasien
E. Instalasi Penunjang
STANDAR
KEBUTUHAN JUMLAH
NO. RUANG LUAS (M2)
RUANG RUANG
(M2)
1 KAFETARIA/KANTIN 1 133 133 NEUFERT
2 DAPUR PENYAJI 2 15 30 NEUFERT
3 MUSHOLLA 1 36 36 ASUMSI
4 TOILET 2 25 50 ASUMSI
5 KEAMANAN 3 15 45 ASUMSI
6 R.TRAFO 1 30 30 ASUMSI
7 R.POMPA 1 12 12 ASUMSI
8 R.PANEL LISTRIK 1 24 24 ASUMSI
9 R.GENSET 1 120 120 ASUMSI
Sumber Data : Kementrian Kesehatan
Sub Total M2 480
Sirkulasi 30% 144
JUMLAH TOTAL M2 624
Tabel 4.1.25 Kebutuhan dan besaran ruang penunjang
SIFAT
NO. KEBUTUHAN RUANG LUAS (M2)
RUANG
1 POLIKLINIK 1647,1
2 GAWAT DARURAT 873,6
PUBLIK
3 KAMAR MAYAT 549,9
4 PUBLIC HALL 1365,0
5 LABORATORIUM 417,3
6 RADIOLOGI 438,1
SEMI
7 FARMASI 503,1
PUBLIK
8 REKAM MEDIS 327,6
9 ADMINISTRASI 908,7
10 BEDAH PUSAT 1277,4
11 KEBIDANAN & KANDUNGAN 1011,4
12 ICU 791,7
PRIVATE
13 RAWAT INAP 8858,2
14 CSSD 378,3
15 REHABILITASI MEDIK 322,4
16 LAUNDRY 964,6
17 DAPUR dan GIZI 748,8
SERVIS
18 BENGKEL 824,2
19 GUDANG PUSAT 301,6
20 PENUNJANG 624,0 PENUNJANG
TOTAL JUMLAH KEBUTUAN LUAS
RUANG (M2) 23133,0
Tabel 4.1.26 Total jumlah kebutuhan luas ruang.
Unit Pemeliharaan
Unit M & E
Waktu Kunjungan
DASAR PERTIMBANGAN :
Hubungan kegiatan pelayanan perawatan dan pengobatan.
Hubungan pengelompokan pelayanan perawatan.
Ekonomis dalam pemeliharaan dan penggunaan jaringan utilitas.
Kepadatan pengunjung tidak menghambat lalu lintas pelayanan.
kemudahan pencapaian bagi seluruh unsur-unsur kegiatan bagi pemakai pelayanan
jasa
DASAR PENDEKATAN :
- Menentukan urutan prioritas sirkulasi
- Menyusun jenis dan fungsi sirkulasi
- pengelompokan unsur-unsur, fungsi-fungsi dalam jenis dan perangainya masing-
masing
PEMECAHAN :
1. Pembedaan sirkulasi bersih dan kotor
a. Sirkulasi bersih, yaitu :
- Sirkulasi pasien dalam (in patient)
- Sirkulasi staff mediss dan paramedis
- sirkulasi makanan
- sirkulasi alat-alas bersih
b. Sirkulasi kotor, yaitu
- sirkulasi pengunjung
- sirkulasi pasien luar (out patient)
- sirkulasi alat-alat kotor
4. Pengelompokan :
a. Pengelompokan subyek : Pengunjung, pasien luar, pasien dalam, staff medis
dan non medis, karyawan dan service
b. Pengelompokan bagian / departemen : Administrasi, Pasien luar (poliklinik),
Pasien dalam (nursing unit), Pengobatan, diagnostic, pelayanan
c. Pengelompokan ciri : Bersih, kotor, umum, khusus
d. Pengelompokan penggunaan tanah : Sirkulasi, utilitas, bangunan, penghijauan
Penentuan sistem sirkulasi dipertimbangkan terhadap :
kemungkinan terjadinya bangunan bertingkat
kondisi fisik Iingkungan
cara pencapaian bagi pasien
KRITERIA 1 2 3
Jarak tempuh dari
Sedang Dekat Jauh
jalan utama
Kepadatan kegiatan di
Sedang Padat Sedang
sekitar tapak
Kelancaran lalau
Lancar Lancar Lancar
lintas
Fasilitas penunjang
Tidak dilewati Dilewati angkutan Tidak dilewati
kemudahan
angkutan umum umum angkutan umum
pencapaian
LAHAN KOSONG
2 Pintu Masuk
UGD
Pintu Masuk
3 Service ,
instalasi
jenasah dan
staff U
Kesimpulan :
Pada sisi timur Daya (Jl. Dahlia), digunakan sebagai Service, instalasi jenasah
dan staff.
Untuk Entrance Utama masuk pada Jl. Boulevard. Untuk lokasi pintu utama
tidak diletakkan di sisi kiri bangunan merupakan titik simpul yang berpotensi
terjadinya kemacetan.
Pada jalan Boulevard gdc digunakan sebagai Pintu Masuk UGD, Untuk
memfasilitasi pengunjung yang menggunakan angkutan umum, maka perlu
disediakan tempat pemberhentian angkutan umum yaitu berupa halte
penumpang.
U U
Orientasi pada arah ini sangat baik karena Orientasi pada arah ini kurang baik karena
berhadapan dengan Jalan Utama sehingga bersebelahan dengan lahan kosong
ada keterkaitan dengan karakteristik
lingkungan.
Maka pilihan jatuh pada ALT. 1
Tabel 4.2.2 Analisa Orientasi Bangunan
Zoning area tapak pada yang akan direncanakan dapat dibagi menjadi Tiga zona, yaitu
:
Area Publik : Parkir, Ruang terbuka hijau, dll.
Area Semi Publik : Fungsi-fungsi pada rumah sakit
Area Servis/Pendukung : Gardu PLN, Genset, Ruang ibadah, Kantin
Area Publik : ditempatkan pada area yang lebih dekat dengan jalan akses utama
yang terletak di sisi selatan pada site , karena lebih memudahkan pengawasan untuk
keamanan dan kenyamanan pengunjung, serta mempertimbangkan sebagai akses
utama menuju pintu utama pada bangunan rumah sakit. Alasan lain, area ini
cenderung ramai karena dekat sekali dengan titip simpul jalan raya yang berpotensi
sebagai sumber kebisingan.
Area Bangunan Rumah Sakit : diletakan di belakang zona publik, dan dilihat
berdasarkan fungsi bangunan sebagai bangunan rumah sakit untuk menjaga privacy
serta ketenangan pasien maka masa bangunanannya cenderung menjauhi Garis
Sempadan bangunan (GSB) atau Set Back. Selain itu lebih kearah pemanfaatan
lahan terbuka hijau yang berada dekat GSB sebagai barrier atau penghalang untuk
mereduksi potensi-potensi tidak baik dari luar site atau dari dalam site.
Sarana Pendukung : Perletakannya pada area-area yang kurang strategis, dengan
pertimbangan agar tidak merusak fungsi dan estetika bangunan rumah sakit.
Kemungkinan untuk sarana pendukung diletakan pada area belakang bangunan
yang letaknya tersembunyi karena hanya orang yang tertentu saja yang diarahkan
memasuki zona ini.
KELEBIHAN &
No ALTERNATIF ZONING TAPAK
KEKURANGAN
1 Kelebihan (+)
R.Service Tersembunyi
Bangunan Rumah Sakit dengan
fungsi Private sangat yang
Tenang , jauh dari sumber
kebisingan
Kekurangan (-)
Pencapaian ke area private harus
melewati fungsi-fungsi lain.
2 Kelebihan (+)
R.Service Tersembunyi
Masa bangunan mengikuti
bentuk tapak
R.Terbuka Hijau memberi udara
segar pada bangunan
Kekurangan (-)
Orientasi masa bangunan ada
yang terkena sinar matahari
Yang berdampak pada
U kenyamanan termal.
KELEBIHAN &
No ALTERNATIF KEBISINGAN
KEKURANGAN
1 Kelebihan (+)
Perletakkan Masa Bangunan
Dijauhkan dari jalan sehingga
dapat mengurangi dampak
kebisingan.
Kekurangan (-)
Pencapaian bangunan Terlalu
jauh
Lingkungan sekitar merupakan
perumahan sehingga tidak
terlalu menyebabkan
kebisingan.
2 Kelebihan (+)
Penggunaan Elemen pepohonan
dapat menjadi penyaring
kebisingan ke tapak.
Menciptakan susasna asri dan
udara yang berkualitas.
Menciptakan suasana yang
kondusif dari segi kebisingan.
Kekurangan (-)
Elemen pepohonan hanya efektif
meredam kebisingan maksimum 3-
4 lantai (setinggi pohon tersebut)
Prosentase kebisingan yang
berkurang tidak cukup
b. Vertikal, dapat berupa tangga, ramp atau elevator. Pemilihan macam, bentuk serta
ukuran tergantung dari :
1. Frekuensi kebutuhan
2. Tuntutan kebutuhan
3. Tuntutan penyelamatan terhadap bahaya kebakaran
4. Perhitungan ekonomi yang meliputi :
a. Biaya pengadaan
b. Biaya pemeliharaan
c. Biaya operasional
b. Koridor Ganda
± 40 tempat tidur
Pelayanan perawatan kurang merata
N Jarak dari stasiun perawat (nurse station) ke ruang
perawatan terjauh adalah 30 m, merupakan jarak maksimum
Dapat menggunakan penghawaan alam yang baik
60 M
c. Koridor Terpusat
N = nurse station
Pelayanan perawatan merata
Jarak dari nurse station ke ruang perawatan Iebih singkat
N Tidak dapat menggunakan penghawaan alam dengan baik,
terutama dibagian pusat
Dapat menggunakan penghawaan alam yang baik
Institut Sains Dan Teknologi Nasional
78
30 M
Sebagai bahan pertimbangan dalam pemilihan struktur bangunan maka dibuat tabel
perbandingan jenis-jenis pondasi sup struktur.
Jenis pondasi Keuntungan Kerugian
Tiang pancang Dapat menahan gaya vertical Bunyi bising pada saat
Cepat dalam pengerjaan nya pemancangan
Ketinggian bangunan
Bentangan antar kolom yang ingin di capai
Tahan terhadap api dalam jangka waktu tertentu
No. System Struktur Gambar struktur
1. Portal bertingkat
System ini terdiri dari kolom dan balok,yang
menahan gaya vertical kekakuan sambungan
beton sangat baik dan mampu menahan gaya
gravitasi serta tahan terhadap gempa
2. Portal bertingkat dan core struktur
System ini terdiri dari kolom dan balok untuk
Manahan gaya vertical,sedangkan inti
struktur digunakan untuk Manahan gaya
lateral yang timbul pada bangunan.pada
system core inti bangunan dapat dimanfaat
kan sebagai shaff dan lift
3. Dinding pemikul
Dinding sebagai struktur penahan beban
vertical baik atap maupun plat lantai serta
beban angin, pada system ini tidak
memungkinkan untuk membuat bukaan-
bukaan dalam jumlah besar dan banyak
karena akan mengurangi kekuatan struktur
itu sendiri
4 Dinding pemikul dan core
Elemen bidang vertical yang dapat memikul
beban secara evisien
Modul adalah system yang digunakan dalam membentuk ruang dalam bangunan yang
digunakan secara berulang – ulang sedangkan fungsi dari modul adalah:
Mempermudah perlaksanaan proyek, khususnya dari segi waktu, bahan material
yang digunakan dan biaya yang dikeluarkan.
Efisien dalam perancangan sehingga tidak ada bagian ruangan yang tidak terpakai.
Mempermudah perletakan interior dalam ruangan
Mempermudah penataan ruangan.
Faktor faktor yang menjadi dasar penentuan modul struktur bangunan antara lain:
1. Kebutuhan ruang gerak untuk kegiatan dan sirkulasi yang ditampung
2. Ukuran material yang akan digunakan,khususnya untuk finishing bangunan
3. Kemampuan bentang kolom,balok dan konstruksi,serta bahan bangunan yang
dipakai.