Anda di halaman 1dari 4

1

2
Pertemuan 11
Bab
Hasil Positif Pelaksanaan dari Sadar – Percaya – Taat (Tri Sila)
Tugas : Kelompok 5
Dikumpulkan : 11 Januari 2024
Nama Anggota & : 1. Aminudin Reza – A.22.01.037 ( Katua)
NIM
2. M. Riko Hanafi – A.22.01.038 ( Anggota )
3. Ananda Dimas Putra – A.22.01.051 ( Anggota )
4. Dandi Prahasta – A.F22.01.026 ( Anggota )
5. M. Ferdy Kurniawan – A.22.01.040 ( Anggota )


Prodi : Manajemen dan Akuntansi
Mata Kuliah : Budi Pekerti Madya

Dengan jalan (sadar, percaya, taat) tersebut di atas manusia menyediakan kancah/wadah hati untuk
menerima tuntunan Tuhan yang berupa ke-seimbangan dan keselarasan (keharmonisan).
Harmoni membawa potensi yang lebih besar untuk belajar, bekerja, dan kasih sayang kepada sesama
hidup. Pun kemauan untuk meneapai tujuan dan mengejar cita-cita akan lebih kuat oleh karenanya.
Sebagai seorang anak sudah sepatutnya memiliki Kesadaran (masih memiliki orang tua) – Ketaatan
(taat kepada perintah Tuhan untuk berbakti kepada orang tua) – Kepercayaan/Iman (merasa-rasakan
anugerah Tuhan berupa daya kekuatan untuk menjaga hubungan harmonis antara anak dengan orang
tua).
Pertanyaan :
Terkait kisah nyata tersebut diatas, coba untuk didiskusikan dengan tim kelompok Anda, mengenai :
1. Pendidikan watak baik (utama) dengan disertai pendidikan membentuk keharmonisan Angan-
angan, Perasaan dan Nafsu apakah perlu diberikan kepada seorang anak usia dini? Atau
menunggu sang anak hingga usia dewasa? Atau bagaimana menurut kelompok Anda?
2. Bagaimana konsep dari mendidik anak dengan baik, apakah hanya dengan kasih sayang dengan
manja saja, atau memberi kasih sayang disertai dengan pendidikan Budi Pekerti (melalui
pembentukan Watak Baik/Utama) dan mengapa?
3. Bila dicermati kisah tersebut sebetulnya antara anak-anaknya pak Seger dan pak Seger sendiri
memiliki kegiatan produktif yang sama, yaitu masing-masing dalam dunia berdagang. Anak-
anaknya telah memiliki toko untuk berdagang tentunya, dan pak Seger sendiri berdagang
berjualan onde-onde. Hanya saja dalam kegiatan berdagang, anak-anaknya terkesan sama
sekali tidak memikirkan orang tuanya, sedangkan pak Seger disela-sela berjualan pasti

3
memikirkan anak-anaknya yang sudah sukses. Memang dambaan bagi para orang tua
menginginkan anaknya sukses. Bagaimana menurut Anda?
4. Dalam kehidupan pada hakekatnya setiap orang menginginkan hidup bahagia “Lahir” dan
“Batin”. Bahagia Lahir disini adalah masalah bagaimana bisa tercukupi dalam hal Ekonomis
yang bisa dirasakan bersama keluarga. Bahagia Batin, bukan masalah ekonomis namun dalam
hal psikologis. Menurut Anda bahagia batin disini apakah bisa dirasakan dalam keluarga atau
hanya dirasakan secara individu? Dalam hal ini pak Seger terlihat tidak mendapatkan
kebahagiaan batin, namun anak-anaknya apakah sudah bahagia bersama keluarga mereka
sendiri-sendiri tanpa kehadiran orang tua? Bagaimana menurut Anda?
5. Apakah Hasil dari pelaksanaan Sadar – Percaya – Taat? Jelaskan.

JAWABAN:
1.

Anda mungkin juga menyukai