Anda di halaman 1dari 34

PERAN JAWA POS RADAR MALANG DALAM

MEMBENTUK OPINI PUBLIK TERHADAP KASUS KORUPSI


BUPATI MALANG PADA TAHUN 2018

Dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Politik Indonesia

Oleh Kelompok 5 :

1. Syalaisatul Rohmadhani (22301092052)


2. Farah Alya Adiba (22301092053)
3. Paramita Aulia Guslich (22301093046)
4. Bella Aji Fransisca (22301092038)
5. Lailatul Sab’atun Soumiyah (22301092048)

FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI


PRODI ADMINISTRASI BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM MALANG
2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ iii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ iv

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 2

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................... 3

2.1 Landasan Teori ............................................................................................ 3

BAB III PEMBAHASAN ..................................................................................... 6

3.1 Sistem Kerja Jawa Pos Radar Malang Dalam Menggali Kasus
Korupsi Rendra Kresna sebagai Bupati Malang Pada Tahun 2018 .... 6

3.2 Dampak dari Partisipasi Jawa Pos Radar Malang dalam


Mempengaruhi Opini Publik Terhadap Kasus Korupsi Bupati
Malang pada Tahun 2018 ......................................................................... 8

3.3 Faktor pendukung dan penghambat Jawa Pos Radar Malang dalam
mempublikasikan kasus korupsi bupati Malang pada tahun 2018 .... 11

BAB IV PENUTUP ............................................................................................. 13

4.1 KESIMPULAN .......................................................................................... 13

4.2 SARAN ....................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 15

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Dokumentasi Rendra Kresna setelah penyelidikan ................ Error!


Bookmark not defined.
Gambar 2. Dokumentasi Bapak Handoko Warga Kecamatan Pakisaji........ 14

iii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Mahmudan (Redaktor Pelaksana Jawa Pos Radar Malang ......17

Lampiran 2. Wawancara dengan Pak Mahmudan ( Redaktor Pelaksana


Jawa pos Radar Malang ) ............................................................17

Lampiran 3. Bangunan Jawa Pos Radar Malang .............................................18

Lampiran 4. Pemberian surat ijin wawancara untuk Jawa Pos Radar


Malang ...........................................................................................18

Lampiran 5. Wawancara dengan Ibu Sundari ( warga kecamatan Dau) ......19

Lampiran 6. Wawancara dengan Ibu Nur ( warga kecamatan Dau) .............19

Lampiran 7. Ibu puji ( warga kecamatan Donomulyo ) ...................................20

Lampiran 8. Wawancara dengan ibu Puji ( warga kecamatan Donomulyo ) 20

Lampiran 9. Hayun Raka ( warga kecamatan Sumbermanjing Wetan ) .......21

Lampiran 10. Wawancara dengan kak Raka ( Warga kecamatan


Sumbermanjing Wetan ) ..............................................................21

Lampiran 11. Bapak Handoko ( Warga Kecamatan Pakisaji ) .......................22

iv
v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Korupsi atau rasuah (bahasa Latin: corruptio dari kata kerja corrumpere
yang bermakna busuk, rusak, menggoyahkan, memutarbalik, menyogok) adalah
tindakan pejabat publik, baik politisi maupun pegawai negeri, serta pihak lain
yang terlibat dalam tindakan itu yang secara tidak wajar dan tidak legal
menyalahgunakan kepercayaan publik yang dikuasakan kepada mereka untuk
mendapatkan keuntungan sepihak (Fabianus & Alfiansyah, 2021).

Pada tahun 2018, kasus korupsi Bupati Malang yang bernama Rendra
Kresna mencuat di ranah politik dan pemerintahan lokal. Salah satu elemen paling
penting dalam dinamika penyebaran informasi dan pembentukan opini publik
terkait kasus ini adalah media massa. Media massa adalah perantara atau alat-alat
yang digunakan oleh massa dalam hubungannya satu sama lain. Media Massa
(Mass Media) sering juga disingkat jadi “media” saja yaitu channel, saluran,
sarana, atau alat yang dipergunakan dalam proses komunikasi massa. Yakni
komunikasi yang diarahkan kepada orang banyak (channel of mass
communication). Mudahnya, media massa adalah media atau sarana yang
digunakan untuk menyebarluaskan informasi atau pesan kepada masyarakat luas
(Alim, 2021). Media massa mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam
membangun opini masyarakat karna perannya yang sangat berpotensial untuk
mengangkat opini publik sekaligus sebagai wadah berdialog antar lapisan
masyarakat.

Dalam hal ini, media massa yang ada di Indonesia sangat beragam dalam
membentuk suatu opini publik. Opini publik merupakan suatu proses gabungan
pikiran/perasaan dan saran yang terungkapkan oleh masyarakat mengenai
kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah, pemerintah bertanggung jawab atas
semua pemulihan yang terjadi dalam situasi di masyarakat dan akan memberikan
jalan keluar bagi semua perbedaan pendapat dan konflik perselihan yang terjadi
(Riswandi 2009: 27) (dalam Jerry Indrawan dan Garcia Krisnando N dkk 2021).

1
Secara lebih khusus opini publik dapat dijelaskan sebagai pendapat yang sama
yang dinyatakan oleh banyak orang, dimana pendapat tersebut merupakan hasil
dari sebuah diskusi panjang terdapat permasalah yang menyangkut kepentingan
umum permasalahan yang dimaksud tersebar melalui media massa (Alim, 2021).

Dalam konteks ini, pembentukan opini publik dipengaruhi oleh beberapa


faktor, seperti cara media massa dalam melaporkan kasus korupsi tersebut,
pengaruh opini publik sebelumnya, respon pemerintah dan pihak berwenang
terhadap kasus tersebut serta pandangan masyarakat terhadap korupsi, integritas,
dan etika juga mempengaruhi pembentukan opini publik. Namun, penting untuk
diingat bahawa pembentukan opini publik adalah proses kompleks yang
melibatkan berbagai faktor.

Salah satu media massa dengan pemberitaan yang cukup terkenal adalah
Jawa Pos, yang sudah memiliki banyak cabang di beberapa kota yang menyebar
di Indonesia. Salah satunya adalah Jawa Pos yang terletak di kota Malang, yaitu
Jawa Pos Radar Malang. Jawa Pos Radar Malang ini salah satu media massa yang
ikut andil dalam publikasi kasus korupsi Bupati Malang Rendra Kresna. Dalam
perannya yang ikut memberitakan kasus korupsi tersebut, Radar Malang
mempublikasikan berita dengan menyertakan bukti-bukti terkait kasus korupsi
Rendra Kresna. Hal ini menyebabkan masyarakat percaya atas berita dari Radar
Malang, sehingga muncul rasa ketidakpercayaan masyarakat terhadap para
pejabat atau tokoh publik, yang akhirnya mempengaruhi pembentukan polarisasi
opini publik. Sebagai salah satu surat kabar terkemuka di Malang, Jawa Pos Radar
Malang memiliki pengaruh yang signifikan terhadap opini publik masyarakat
setempat. Pemberitaan yang detail, mendalam, dan cermat terhadap
perkembangan kasus korupsi Bupati Malang tidak hanya menjadi sumber
informasi utama, tetapi juga menjadi pembentuk opini publik.

Dari pemaparan masalah yang telah disampaikan maka dari itu kami
melakukan penelitian dengan judul “Peran Jawa Pos Radar Malang dalam
Membentuk Opini Publik Terhadap Kasus Korupsi Bupati Malang pada
Tahun 2018.”

2
1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana sistem kerja Jawa Pos Radar Malang bisa mengetahui kasus
korupsi Rendra Kresna sebagai Bupati Malang pada tahun 2018?
2. Apa dampak dari partisipasi Jawa Pos Radar Malang dalam mempengaruhi
opini publik terhadap kasus korupsi Bupati Malang pada tahun 2018?
3. Apa faktor penghambat dan pendukung Jawa Pos Radar Malang dalam
mempublikasikan kasus korupsi Bupati Malang pada tahun 2018?

3
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Landasan Teori

2.1.1 Konsep Media Massa

Dalam pandangan positivisme, media massa dipahami sebagai alat penyalur


pesan. Media massa sebagai sarana untuk bagaimana pesan disebarkan dari
komunikator (wartawan, jurnalis) kepada khalayak (pendengar, pembaca) media
massa benar-benar di anggap sebagai alat netral, yang hanya mempunyai tugas
utama sebagai alat penyalur pesan. Dan juga di pandang tidak memiliki
kepentingan, maksud, ataupun tujuan lain. Dan jika media tersebut
menyampaikan peristiwa atau kejadian, maka yang disampaikan itu adalah
realitas yang sebenarnya. Tidak ditambah dan tidak dikurangi.

Namun berbeda dengan pandangan konstruktifisme, media massa di pahami


sebaliknya. Media massa bukan hanya di anggap sebagai alat penyalur pesan,
akan tetapi media massa juga di anggap sebagai subjek yangmengkonstruksi
realitas, lengkap dengan pandangan, bias dan pemihakannya. Pada pandangan
konstruktivisme ini, media massa di pandang sebagai agen konstruksi sosial
yang mendefenisikan realitas (Bonnet, 1982 ;287-288).

Dengan demikian media bukan hanya memilih peristiwa dan menentukan


sumber berita, melainkan juga mendefenisikan peristiwa dan sumber berita.
Lewat pemberitaan media dapat membingkai peristiwa dengan bingkai tertentu.
Dan kemudian peristiwa yang telah terbingkai itulah yang di dengar dan di baca
oleh khalayak. Dan khalayak pun tidak dapat melihat peristiwa atau kejadian
tersebut dengan bingkainya sendiri.

2.1.2 Konsep Korupsi

Korupsi berasal dari Bahasa latin: corruption dari kata kerja corrumpare
berarti busuk, rusak, menggoyahkan, memutar balik, menyogok. Menurut
transparency international adalah peilaku pejabat publiks, baik politikus / politisi
maupun pegawai negeri, yang secara tidak wajar dan tidak legal memperkaya

4
diri atau memperkaya mereka yang dekat dengannya, dengan menyalah gunakan
kekuasaan public yang dipercayakan kepada mereka.

Dalam kamus al muawwir, korupsi bisa diartikan meliputi risyiwah,


khiyanat, fasad, ghulul, suht, bathil. Sedangkan dalam kamus al- Bisri kata
korupsi diartikan kedalam Bahasa arab: risywah, ihtilas, dan fasad. Sedangkan
dalam kamus besar Bahasa Indonesia, korupsi secara harfiah berarti: buruk,
rusak, suka memakai barang (uang) yang dipercayakan padanya, dapat disogok
( melalui kekuasaannya untuk kepentingan pribadi).

Adapun arti terminologinya, korupsi adalah penyelewengan atau


penggelapan (uang negara atau perusahaan) untuk kepentingan pribadi atau
orang lain. Korupsi merupakan kejahatan yang dilakukan dengan penuh
perhutungan oleh mereka yang justru merasa sebagai kaum terdidik dan
terpelajar. Korupsi juga bisa dimungkinkan terjadi pada situasi Dimana
seseorang memegang suatu jabatan yang melibatkan pembagian sumber-sumber
dana dan memiliki kesempatan umtuk menyalahgunakannya untuk kepentingan
pribadi.

2.1.3 Peran Media Massa dalam Membentuk Opini Publik

Kekuatan media massa dalam membentuk isu tak bisa diragukan lagi.
Dalam hal ini tentu saja pesan media tak bisa dipisahkan begitu saja dari
keberadaan institusi media itu sendiri. Dalam perkembangannya kemudian
diakui bahwa media massa dalam prakteknya berada diantara kepentingan
negara dan pasar, elite tertentu atau pemilik media itu sendiri.

Media massa membawa kepentingan dari pihak tertentu. Melalui


kontennya, media massa menyusupkan kepentingan dari kelompok tertentu
untuk merebut perhatian publik. Dengan serangan informasi yang sama secara
bertubi, media massa berusaha mempengaruhi sikap publik.
Media massa memiliki kemampuan untuk melipatgandakan pesan yang
begitu mengagumkan. Dilipatgandakan atau tidaknya pesan memiliki korelasi
yang begitu erat dengan respons masyarakat terhadap suatu isu. Apabila

5
responnya positif, kecenderungan media massa akan melipatgandakan isu
tersebut. Dampak pelipatgandaan ini tentu sangat besar di tengah masyarakat.
Pemberitaan peristiwa oleh suatu media kecenderungannya akan berkaitan
dengan media lainnya, sehingga terbentuk suatu rantai informasi yang
menambah kekuatan media massa dalam menyebarkan informasi dan mampu
memperbesar dampak yang diberikan kepada publik. Pada masa Plato, media
massa sudah diyakini mempunyai pengaruh. Karena itu, ia membatasi bahan-
bahan bacaan untuk masyarakat tertentu.
Dengan demikian masyarakat seolah membutuhkan pesan dan informasi
yang pada akhirnya mengubah pemikiran dan bahkan kebudayaan dalam
masyarakat tersebut. Media massa memang memiliki pengaruh yang sangat
sentral dalam pembentukan opini publik sehingga dalam hal ini informasi yang
sdiberikan dapat mempengaruhi keadaan komunikasi sosial pada masyarakat.
Dengan media massa orang bisa mencitrakan dirinya, menaikkan pamor tokoh
tertentu atau bahkan menjatuhkan figur lawan. Hingga saat ini, media massa
masih diyakini memiliki kekuatan besar dalam pembentukan opini publik.

2.2 Lokasi Studi Kasus


2.2.1 Profil Radar Malang
Radar Malang merupakan salah satu grup Radar terbesar di Jawa Pos.
Berdiri sejak 15 Desember 1999, menjadi suplemen Jawa Pos. Radar Malang
berdiri di bawah naungan usaha PT Malang Intermedia Pers. Dipimpin oleh
Direktur Rohman Budijanto, Manager umum M. Usman Syahadat dan Pemimpin
redaksi Khoirul Anwar.
• Lokasi Perusahaan PT. Intermedia Pers saat ini terpisah antara kantor
bisnis dan kantor redaksi.
• Kantor Redaksi Jl. Raya Pepen 99 Pakisaji, Malang Telp: (0341) 397700,
397600 Fax: (0341) 397888 Website: www.radarmalang.co.id
• Kantor Bisnis Jl. Arjuno 23 Malang Telp (0341) 363700. Fax (0341)
348638 Sirkulasi: (0341) 350798 Iklan: (0341) 363700,355602 Email :
radarmalang@jawapos.co.id atau radarmalang@yahoo.co.id

6
Gambar 1. Dokumentasi Gedung kantor redaksi Radar Malang

2.2.2 Visi Misi Jawa Pos Radar Malang


PT. Intermedia Pers (Radar Malang) berbekal slogan “Mengawali
Reformasi dan Otonomi Daerah” memaparkan visi dan misi perusahaan sebagai
berikut :
1. Visi
Visi dari PT. Intermedia Pers adalah media yang menjembatani informasi
antar pemerintah dengan masyarakat serta mengawasi jalannya penegakan
reformasi dan otonomi daerah.
2. Misi Misi yang dibawa PT. Intermedia Pers adalah :
a. Misi ideologi Mendorong terciptanya kerukunan antar umat beragama
b. Misi politik Pihak kontrol atas pemerintah darah agar dapat mewakili
rakyat
c. Misi ekonomi Menjadi bagian masyarakat yang dapat menciptakan
lapangan kerja
d. Misi sosial budaya Menumbuhkan sikap rasa cinta terhadap kebudayaan
kota Malang.
2.2.3 Tujuan dan Fungsi
Tujuan perusahaan Jawa Pos Radar Malang berdasarkan anggaran
dasarnya adalah sebagai berikut :
A. Tujuan Jangka Pendek Merupakan tujuan yang jangka waktunya tidak
lebih dari satu tahun. Tujuan jangka pendek harus direalisasikan terlebih dahulu
sebelum melaksanakan tujuan jangka panjang.

7
1. Menjaga perusahaan, serta berusaha sebaik–baiknya dalam
mempertahankan dan memelihara agar proses produksi tetap berjalan
lancar.
2. Mencapai target produksi sesuai dengan yang direncanakan. Realisasi
dari produksi yang diharapkan sesuai dengan target yang direncanakan.
3. Meningkatkan kualitas produksi, sehingga diharapkan tidak mengurangi
dari kualitas standartnya.
4. Meningkatkan efisiensi baik dibidang manajemen produksi, manajemen
keuangan serta manajemen pemasarannya.
B. Tujuan Jangka Panjang Tujuan jangka panjang merupakan tujuan
perusahaan dengan perhitungan kegiatannya lebih dari satu tahun, yaitu :
1. Mencapai tingkat laba optimal. Yang dimaksudkan adalah laba dari total
penjualannya bukan laba per unit.
2. Mengadakan perluasan usaha. Langkah ekspansi dalam memenuhi
kedinamisan dan mengembangkan saham perluasan.
3. Memperkuat posisi pasar dalam persaingan. Kelangsungan hidup
perusahaan sangat tergantung pada kemampuannya dalam mengatasi
pesaing–pesaing tersebut
2.2.4 Peran Jawa Pos di Masyarakat
Jawa pos radar malang sebagai sumber informasi terkini yaitu menyediakan
berita terkini dan terbaru dari Tingkat local, nasional dan internasional.
Memberikan informasi terkini mengenai peristiwa dan kejadian penting di malang
dan sekitarnya. Lalu, jawa pos radar malang juga berperan sebagai pembentuk opini
public. Yang Dimana, melalui pemberitaan dan editorial, jawa pos radar malang ini
dapat membantu membentuk opini public mengenai berbagai isu penting.
Misalnya, mengenai isu politik yang banyak terjadi sekarang, yaitu tentang
banyaknya korupsi yang terjadi. Ini mengingatkan kembali kepada kasus korupsi
yang terjadi beberapa tahun silam yang di lakukan oleh salah satu bupati malang,
yaitu Rendra Kresna. Dalam hal ini radar malang berperan sebagai media yang
memberitakan kejadian tersebut kepada Masyarakat. Sehingga Masyarakat
mengetahui bahwa rendra kresna yang menjabat sebagai bupati malang pada saat
itu melakukan korupsi atau pelanggaran hukum.

8
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Sistem Kerja Jawa Pos Radar Malang Dalam Menggali Kasus Korupsi
Rendra Kresna sebagai Bupati Malang Pada Tahun 2018

3.1.1 Awal Mula Jawa Pos Radar Malang Mengetahui Kasus Korupsi Rendra
Kresna
Jawa Pos Radar Malang memiliki wartawan yang stand by di pos pada
beberapa titik supaya dapat segera ke menuju lokasi pemberitaan dan
mempermudah dalam penggalian informasi. Adapun beberapa titik pos tersebut
adalah Pos Pemerintahan, Pos Kriminal, Pos Politik, Pos Olahraga dan Pos
Kesehatan. Terkait dengan terungkapnya kasus korupsi Rendra Kresna, menurut
Mahmudan yang kerap disapa Pak Dadan selaku Redaktor Pelaksana , ”Waktu
itu, rekan-rekan saya yang berada di Kantor Pemerintah Kabupaten Malang
bertemu dengan mantan Bupati Malang yang habis diperiksa oleh penyidik
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).” Rekan Pak Dadan tersebut cerita
kepada wartawan setelah Rendra Kresna ditetapkan sebagai tersangka kasus
korupsi. Artinya sebelum media mengetahui dan mengungkapkan kasus korupsi
tersebut, Rendra Kresna telah menjalankan pemeriksaan-pemeriksaan yang
bersifat rahasia. Pak Dadan mengatakan, “Karena sudah penetapan tersangka
itu, waktu ditanya wartawan Rendra Kresna cerita bahwa ia disangka menerima
uang gratifikasi sebesar Rp 6.075.000.000 dari 2 kasus di lingkungan Dinas
Pendidikan.” Selain itu pak Dadan juga menyatakan bahwa, “Uang gratifikasi
yang diterima Rendra Kresna didapatkan dari dua kasus di lingkungan Dinas
Pendidikan yaitu pemberian uang pelicin oleh pengusaha buku Ali Murtopo
dengan tujuan agar pemerintah selalu membeli buku di pengusaha tersebut.”

9
3.1.2 Tahap atau Proses Penggalian Informasi
Adapun 3 tahap atau proses penggalian infomasi yang dilakukan oleh Jawa
Pos Radar Malang dalam kasus korupsi Rendra Kresna yaitu sebagai berikut:
a. Observasi
Observasi artinya melihat langsung keadaan di lapangan. Pak Dadan
menyatakan dalam proses observasi yang Jawa Pos Radar Malang lakukan
adalah, “ketika diwawancara itu bagaimana ekspresinya, terus kemudian
diperiksa KPK itu seberapa lama, KPK nya pulang lewat mana dan
berapa orang, itu namaya observasi.”
b. Wawancara
Wawancara adalah percapakan antara dua orang atau lebih (pewawancara
dan narasumber). Pak Dadan menyatakan, “Wawancara ya itu tadi,
bertemu dengan pak Rendra lalu ditanyakan tentang kasusnya.” Bentuk
wawancara yang digunakan Jawa Pos Radar Malang adalah Wawancara
Doorstop. Doorstop adalah wawancara dengan pejabat atau narasumber
yang dicegat ketika dia turun dari mobilnya atau keluar dari kantornya.
c. Dokumentasi
Dokumentasi adalah proses pengumpulan, pemilihan, pengelohan, dan
penyimpanan informasi. Juga dapat diartikan sebagai pemberian atau
pengumpulan bukti dan keterangan. Pak Dadan menyatakan terdapat
dokumen pendukung, “Dalam kasus korupsi ini ada namanya Surat
Perintah Penyidikan (SPRINDIK) yaitu surat perintah dimulainya
penyidikan berarti dia sudah tersangka, intinya surat bahwa Bupati
Malang Rendra Kresna sudah jadi tersangka yang dikeluarkan oleh
KPK.”

Dalam proses penggalian informasi seperti yang dinyatakan oleh Pak Dadan
bahwa Jawa Pos Radar Malang tidak bekerja sama dengan pihak berwenang atau
penegak hukum dalam mempublikasikan kasus korupsi Rendra Kresna, “…. kita
hanya memotret prosesnya, kita tidak ada bekerja sama dengan aparat hukum,
gak boleh karna kita harus independent….”. Karena Jawa Pos Radar Malang
adalah perusahaan pers yang tidak mempunyai kewajiban untuk mengungkap

10
seperti penegak hukum, karena tugas dari Jawa Pos Radar Malang hanya
memotret dan mempublikasikan peristiwa.
Untuk bukti pemeriksaan Jawa Pos Radar Malang tidak membantu, tetapi
Jawa Pos Radar Malang mencari bukti-bukti pemberitaan, seperti foto yang ada
penyidik KPK, foto Rendra Kresna diwawancarai oleh KPK, hal ini masuk
dalam dokumen untuk pendukung pemberitaan dan ini tidak diserahkan kepada
KPK atau kepada Rendra Kresna, dokumen ini hanya untuk bukti Jawa Pos
Radar Malang saja, agar jika Jawa Pos Radar Malang menulis berita ini ada
dasarnya, begitu juga termasuk hasil wawancara. Hal ini untuk mengantisipasi
Jawa Pos Radar Malang jika sumbernya dipertanyakan, Jawa Pos Radar Malang
bisa menunjukkan bukti tersebut. Dalam kasus ini Jawa Pos Radar Malang tidak
mewawancarai saksi siapa saja, dikarenakan Rendra Kresna ini sudah
memberikan suara dan Jawa Pos Radar Malang mengantisipasi agar tidak
mendapatkan berita-berita yang tidak sesuai terhadap kasus Rendra Kresna.

3.1.3 Hambatan dan Ancaman


Tidak banyak hambatan yang di alami oleh Jawa Pos Radar Malang dalam
menggali informasi kasus korupsi Rendra Kresna. Pak Dadan mengatakan salah
satu hambatan yang dialami oleh Jawa Pos Radar Malang hanya dalam hal biaya
seperti biaya hotel, transportasi, makan untuk para wartawan yang sedang
melaksanakan penggalian informasi yang dilakukan di luar kota sehingga
memerlukan biaya-biaya tersebut, “Ketika prosesnya di malang tidak ada
hambatan yang berarti, pada saat sudah di Jakarta pastinya membiayai hotel
para wartawan, perjalanan dari sini ke sana naik pesawat juga dibiayai,
makannya…”
Pak Dadan juga mengatakan bahwa tidak ada ancaman yang dihadapi
pewawancara dalam menggali berita kasus korupsi yang dilakukan oleh Rendra
kresna, “Wartawan yang berada di lapangan tidak pernah mengeluhkan kalau
dapat ancaman/tekanan.” Wartawan yang melaksanakan wawancara tidak
mendapatkan malasah maupun keluhan apapun dalam melaksanakan penggalian
informasi kasus Rendra Kresna.

11
3.1.4 Publikasi
Proses publikasi dalam kasus korupsi Bupati Malang Rendra Kresna
merupakan tahap penting dalam mengekspos kebenaran dan memberikan
informasi kepada masyarakat. Jawa Pos Radar Malang menggunakan berbagai
platform, seperti koran cetak dan daring atau online, untuk proses publikasi
berita tersebut kepada masyarakat. Melalui pemberitaan yang akurat dan
komprehensif, Jawa Pos Radar Malang berkontribusi dalam membentuk opini
publik, memotivasi keterlibatan masyarakat, dan mendukung upaya
pemberantasan korupsi di tingkat lokal.

Gambar 2. Platform yang digunakan Jawa Pos Radar Malang dalam publikasi kasus Rendra Kresna

12
3.2 Dampak dari Partisipasi Jawa Pos Radar Malang dalam Mempengaruhi
Opini Publik Terhadap Kasus Korupsi Bupati Malang pada Tahun 2018

3.2.1 Opini Masyarakat Terhadap Kasus Korupsi Rendra Kresna

Untuk mengetahui opini dan tanggapan oleh masyarakat yang sebanarnya


terkait kasus korupsi Bupati Malang kami melakukan wawancara secara
langsung kepada beberapa masyrakat. Saat kami turun ke lapangan dan bertanya
kepada masyarakat, ada beberapa masyarakat yang bersedia diwawancara dan
ada yang tidak bersedia untuk diwawancara dengan alasan tidak ingin merugikan
diri sendiri. Awal mula mereka mengetahui informasi terkait dengan kasus
korupsi Rendra Kresna hampir sama yaitu dari mulut ke mulut lalu mengetahui
dari media massa, salah satunya adalah Jawa Pos Radar Malang. “Sebelumnya
saya tau dari mulut ke mulut tapi setelah itu saya juga baca beritanya di Jawa
Pos Radar Malang.” Ibu Puji menyatakan hal tersebut. Tanggapan mereka
hampir sama yaitu terkejut dan merasa kecewa. Namun dalam penyampaiannya,
ada beberapa perbedaan ungkapan kekecewaan yang dirasakan oleh mereka.
Seperti ibu Sundari warga kecamatan Dau mengatakan “saya sangat terkejut
dan tidak menyangka kalau bapak Rendra Kresna bisa melakukan hal seperti
itu, padahal kan seorang pemimpin itu harus mengayomi dan mensejahterakan
rakyatnya…” Selain ibu Sundari, Ibu Nur yang juga warga Kecamatan Dau juga
mengatakan kekecewaannya terhadap apa yang telah dilakukan oleh Bapak
Rendra Kresna. “…kecewa besar gitu, sosok pemimpin yang kita harapkan dan
diberikan amanah mengatur dan memajukan wilayah Kabupaten Malang ini
ternyata melakukan pelanggaran hukum…” Dua pernyataan tersebut memiliki
persamaan yaitu mereka merasa kecewa karena seorang pemimpin yang
seharusnya amanah dan bertanggung jawab dengan tugasnya malah melakukan
pelanggaran hukum.

Selain opini dari dua warga Kecamatan Dau yang merasa kecewa atas
tindakan yang dilakukan oleh Rendra Kresna. Berbeda tanggapan yang
diungkapkan oleh Bapak Handoko yang merupakan warga Desa Kebun Agung
Kecamatan Pakisaji yang menyatakan keterkejutannya terhadap kasus tersebut.
Bapak Handoko merasa terkejut karena kasus ini merupakan kasus yang cukup

13
besar di wilayahnya dan tidak pernah terjadi sebelumnya. “Tanggapan saya
terhadap kasus ini, cukup mengejutkan karena Bupati Malang terjerat kasus
korupsi yang merupakan kasus cukup besar di wilayah ini…” Sedangkan
narasumber kami yang bernama Raka warga kecamatan Sumbermanjing Wetan,
yang masih berstatus mahasiswa juga menyatakan kekecewaannya terhadap
kasus Rendra Kresna. Menurut Raka tindakan Rendra Kresna sangat
disayangkan karena termasuk dalam Tindakan penyalahgunaan kekuasaan dan
bisa menambah citra buruk dari pemerintahan Kabupaten Malang. “Tanggapan
saya yang pertama pasti menyangkan kejadian tersebut karena penyalahgunaan
kekuasaan dan yang kedua pasti menambah citra buruk dari pemerintahan
Kabupaten Malang.”

Berbeda halnya dengan narasumber terakhir yang merupakan warga Desa


Banjarejo Kecamatan Pagak, Ibu Puji justru menyatakan kepuasannya terhadap
pihak berwajib yang telah menghukum Rendra Kresna. “Menurut saya pihak
berwenang sudah pantas memberikan hukuman dari yang semula dihukum
hanya tahun menjadi tahun.”

Gambar 3. Dokumentasi Bapak Handoko Warga Kecamatan Pakisaji

3.2.2 Opini Masyarakat Setelah Membaca Berita Kasus Korupsi di Radar Malang

Setelah membaca berita mengenai kasus Korupsi Rendra Kresna di Radar


Malang, opini masyarkat terbagi. Namun sebagian besar dari mereka memiliki
pendapat yang hampir sama yaitu mereka menjadi lebih tahu lebih dalam
mengenai informasi tentang kasus korupsi tersebut. “Tidak ada perubahan
opini, tetapi saya jadi lebih tahu tentang kasus ini.” Menurut Ibu Puji justru

14
Radar Malang membantu dalam mengulik informasi menjadi lebih dalam
sehingga dia tidak takut untuk berpendapat karena sudah mengetahui informasi
tersebut dengan valid. Selain Ibu Puji, Raka yang seorang mahasiswa juga
menyatakan pendapatnya bahwa Radar Malang membantu untuk mendapatkan
informasi yang ternjamin kevalidannya.

Selain dari 2 narasumber di atas, narasumber lain menyatakan tidak banyak


berubah dalam beropini walaupun sudah membaca berita di Radar Malang.
Seperti Ibu Sundari yang menyatakan “…setelah membaca beritanya saya kok
kaget saya kira pak Rendra Kresna tidak akan berbuat seperti itu…” pernyataan
itu bisa dibandingkan dengan tanggapan beliau sebelumnya. “saya sangat
terkejut dan tidak menyangka kalau bapak Rendra Kresna bisa melakukan hal
seperti itu, padahal kan seorang pemimpin itu harus mengayomi dan
mensejahterakan rakyatnya…” Dari dua pernyataan tersebut dapat simpulkan
bahwa Pendapat Ibu Sundari tidak berubah, ibu Sundarii tetap menyatakan
keterkejutannya terhadap tindakan Rendra Kresna.

3.2.3 Dampak dari Partisipasi Jawa Pos Radar Malang dalam Mempengaruhi
Opini Publik

Partisipasi Media massa (Jawa Pos Radar Malang) dalam membentuk opini
publik terkait kasus korupsi Rendra Kresna memiliki dampak sekaligus peran
yang signifikan, antara lain :
1. Radar Malang menjadi sumber informasi utama bagi masyarakat
lokal, maksudnya Radar Malang menjadi tempat bagi masyarakat untuk
mencari informasi tentang kasus korupsi Rendra Kresna, karena
masyarakat mempercayai berita yang dipublikasikan oleh Radar Malang
adalah berita yang valid;
2. Masyarakat menjadi percaya diri untuk beropini. Sebelumnya
banyak masyarakat yang tidak bersedia diwawancara karena takut salah
bicara dan tidak terlalu mengetahui secara mendalam tentang kasus ini.
Namun, setelah membaca berita dari Radar Malang, mereka menjadi
percaya diri dan berani mengungkapkan pendapatnya karena mereka

15
sudah mengetahui berita yang valid dan diyakini kebenarannya, hal ini
mempengaruhi keberanian masyarakat dalam menyatakan opininya;
3. Radar Malang bisa menjadi “penjaga” masyarakat, dengan
mengawasi tindakan pemerintah, pejabat, atau institusi terkait korupsi
serta kritik dan investigasi dari media massa dapat mengekspos
ketidaksesuaian, membongkar fakta baru, atau mengidentifikasi
kelemahan dalam penanganan kasus Rendra Kresna. Dalam hal ini,
Radar Malang dapat memaksa pemerintah dan lembaga terkait untuk
lebih transparan;
4. Peningkatan kesadaran, melalui pemberitaan terus menerus dari Radar
Malang dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap korupsi
dan dampaknya. Hal ini, dapat mendorong Masyarakat untuk lebih kritis
terhadap perilaku dari para pejabat di pemerintahan;
5. Penciptaan narasi dan Framing, cara sebuah berita disusun dan ditulis
dapat mempengaruhi presepsi masyrakat. Dalam konteks ini, cara Radar
Malang menyusun berita korupsi Rendra Kresna dapat mempengaruhi
bagaimana masyarakat memahami berita tersebut.

Dalam konteks kasus korupsi ini, dampak dari partisipasi Radar Malang
menjadi kritis dalam membentuk opini public, memberikan transparasi, dan
mendukung upaya pemberantasan korupsi.

3.3 Faktor pendukung dan penghambat Jawa Pos Radar Malang dalam
mempublikasikan kasus korupsi bupati Malang pada tahun 2018
3.3.1 Faktor Pendukung Internal dan Eksternal
Beberapa faktor pendukung internal dan eksternal Jawa Pos Radar Malang
dalam mempublikasikan kasus korupsi mantan Bupati Malang sebagai berikut:
a. Faktor pendukung Internal
Dalam wawancara bersama Redaktor Pelaksana Jawa Pos Radar Malang
yaitu Pak Dadan, beliau berkata bahwa Jawa Pos Radar Malang memiliki
wartawan yang lebih banyak dibandingkan dengan media lainnya. Dalam
hal ini Pak Dadan mengatakan, “Lalu ada instrumennya lengkap, jadi ada
wartawan ada perlengkapannya dari Radar Malang tuh sudah lengkap,
sarana prasana lah, dari sisi internal..”

16
b. Faktor pendukung Eksternal
Dalam sisi Eksternal, Pak Dadan juga menjelaskan bahwa beberapa
wartawan yang bekerja di Radar Malang memiliki jaringan. “Jadi yang
biasanya yang ngekos di pemerintahan juga tahu, dari kenalannya Pak
Rendra, dari musuhnya Pak Rendra..” hal tersebut bisa memudahkan
mereka dalam mengulik lebih banyak informasi lebih lanjut.
3.3.2 Faktor Pendukung dari pihak luar
Dari hasil wawancara yang diutarakan oleh Pak Dadan selaku Redaktor
Pelaksana, tidak ada dukungan dari pihak luar untuk mempublikasikan kasus dari
korupsi Rendra Kresna. Karena dukungan finansial dari pihak luar sangat rentan
terhadap citra Jawa Pos Radar Malang kedepannya. Dalam hal ini Jawa Pos Radar
Malang tidak akan dipercaya oleh masyarakat, dan koran yang diterbitkan oleh
Jawa Pos Radar Malang itu akan dipertanyakan keakuratannya oleh masyarakat.
Jika ingin mempublikasikan berita seharusnya tidak boleh ada dukungan
dari pihak luar. Lalu, apabila ada media yang melakukan tindakan tersebut bisa saja
media itu akan di proses oleh lembaga hukum terkait dewan pers. Karena sudah
tercantum dalam Undang-undang No. 40 tahun 1999 tentang peraturan kebebasan
pers, namun tetap memperhatikan etika dan tanggung jawab dalam menjalankan
profesi jurnalistik.
3.3.3 Faktor Penghambat
Faktor penghambat Jawa Pos Radar Malang dalam mempublikasikan berita
Rendra Kresna yaitu:
a. Tidak leluasa untuk mewawancarai orang yang sudah berada di penjara,
orang yang dipenjara ini adalah rekanan pengadaan buku yang bernama
Bapak Ali Murtoko
b. Jika ingin mewawancarai orang yang berada di penjara harus memeinta izin
kepada pihak KPK.
Selain hambatan di atas, narasumber kami juga mengungkapkan “Untuk
hambatan lainnya tidak ada, dan tanpa wawancara dengan mereka pun
sebenarnya tidak masalah karena yang paling utama adalah kesaksian dari
Rendra Kresna langsung.” Rendra Kresna pada saat itu sangat koperatif dan saat
bertemu dengan wartawan, beliau langsung cerita tanpa ada yang

17
disembunyikan, karena pada saat itu ia sudah dijadikan tersangka dan tidak ada
celah untuk mengelak. Karena jika tidak berbicara kepada wartawan pun dari
pihak KPK nantinya akan selalu dirilis tentang beberapa info terhadap orang-
orang dengan kasus korupsi yang sama.

18
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa peran media


khususnya Jawa Pos Radar Malang mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
pembentukan opini masyarakat terkait kasus korupsi oleh Bupati Malang Rendra
Kresna tahun 2018. Media sebagai perantara informasi mempunyai kemampuan
untuk mempelajari dan menyajikan peristiwa-peristiwa terkini secara rinci dan
mendalam sehingga menciptakan pemahaman yang lebih mendalam bagi
masyarakat.

Sistem kerja Jawa Pos Radar Malang yaitu dengan menghadirkan jurnalis
di berbagai lokasi dan proses penemuan informasi yang mencakup observasi,
wawancara, dan catatan, membantu membangun berita yang menarik. Pemberitaan
kasus korupsi Rendra Kresana dari media Jawa Pos Radar Malang ini mendapatkan
adanya beberapa tanggapan dari masyarakat. Masyarakat sendiri sebelum dan
sesudah mendengar pemberitaan Rendra Kresna ini dari mereka memiliki pendapat
yang hampir sama yaitu lebih mengetahui mengenai informasi kasus korupsi
Rendra Kresna karena Radar Malang membantu dalam mengulik informasi menjadi
lebih dalam sehingga masyarakat tidak takut untuk berpendapat karena sudah
mengetahui informasi tersebut dengan valid.

Faktor pendukung internal dan eksternal seperti jumlah jurnalis yang lebih
banyak dan jejaring sosial yang lebih luas menjadi pendorong Jawa Pos Radar
Malang untuk menyajikan informasi yang lebih lengkap. Di sisi lain, faktor
penghambatnya antara lain sulitnya mewawancarai orang yang berada di lapas.
Namun hal tersebut tidak menjadi kendala besar karena kesaksian langsung Rendra
Kresna.

Dengan demikian, peran media khususnya Jawa Pos Radar Malang sangat
berperan dalam membentuk opini masyarakat dan menyebarkan informasi terkait
kasus korupsi yang melibatkan pejabat.

19
4.2 SARAN

Dalam rangka meningkatkan kontribusi Jawa Pos Radar Malang sebagai


media massa dalam mengatasi dan memberikan informasi terkait kasus korupsi
tingkat lokal agar masyarakat menjadi lebih berani dalam mengungkapkan
opininya. Radar Malang harus menjalankan peran aktifnya dengan merancang
strategi kolaborasi yang efektif dengan pihak berwenang dan memperluas sumber
informasinya. Sebagai contoh nyata, dapat menjalin kerjasama lebih erat dengan
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang melibatkan wartawan, editor, dan
perwakilan KPK. Dalam kolaborasi tersebut, wartawan dapat memperoleh
pemahaman mendalam mengenai isu-isu terkini dan mendapatkan pandangan
langsung dari pihak berwenang. Selain itu, merujuk hambatan yang disampaikan
oleh narasumber yaitu tidak leluasanya mewawancarai saksi kasus yang berada
dipenjara, ke depanya Radar Malang juga dapat menjalin kerja sama dengan
Lembaga Permasyarakatan (Lapas) untuk mendapatkan akses yang lebih mudah
dalam penggalian informasi yang valid dan akurat.

Melibatkan berbagai sumber informasi akan memberikan sudut pandang


yang lebih komprehensif dan menghasilkan pemberitaan yang lebih beragam.
Selain itu, mendorong keterlibatan masyarakat dalam menyampaikan pendapat dan
informasi terkait isu korupsi juga tak kalah penting. Melibatkan masyarakat dalam
proses pemberitaan dapat menciptakan kesadaran kolektif dan meningkatkan
partisipasi publik dalam upaya pemberantasan korupsi.

Dengan mengimplementasikan saran-saran ini, diharapkan paper ini dapat


memberikan wawasan yang berharga dalam menganalisis kinerja Jawa Pos Radar
Malang memberikan rekomendasi dalam menjadi agen perubahan yang lebih
efektif dalam membentuk opini public dan berperan aktif dalam Upaya
pemberantasan korupsi tingkat lokal

Selain saran untuk Jawa Pos Radar Malang, penulis juga menyarankan
untuk masyarakat agar lebih berani dalam menyampaikan opini terkait dengan isu-
isu yang terjadi. Seperti pada kasus korupsi Rendra Kresna tersebut, meskipun citra
dari Rendra Kresna adalah pemimpin yang bertanggung jawab, namun perbuatan
yang dilakukan tetaplah sebuah pelanggaran hukum. Jadi, sebagai masyarakat tetap

20
memiliki hak untuk menyampaikan opini atas kekecewaan yang dirasakan. Selain
itu, kebebasan berpendapat sudah diatur dalam Undang-Undang pasal 28E (3). Jadi
Masyarakat tidak perlu takut mengungkapkan pendapatnya karena sudah mendapat
perlindungan oleh Undang-Undang.

21
DAFTAR PUSTAKA

Alim Puspianto. (2022). Media Massa dan Pembentukan Opini Publik (Kajian
Agenda SettingTheory). Jurnal Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam.
X(01).

Choiriyati, Sri. "Peran Media Massa Dalam Membentuk Opini Publik." Jurnal
uml 2 (2015). Putra, I.B.E. (2017). Peran Media Massa dalam Pendidikan
Demokrasi di Indonesia. Jurnal Pendidikan Politik, 2(1), 1-16.

Fabianus Wahyu Tri Buana Pustha, Alfiansyah Fauzan. (2021). Faktor yang
Mempengaruhi Pencegahan dan Upaya Pemberatasan Korupsi. Jurnal
Manajemen Pendidikan dan Ilmu Sosial. 2(2), 580-585.

Hasymi Rinaldi, Mahendra Jaya, Debbie Yuari Siallagan. (2021). Peran Media
Massa di Kalimantan Barat Dalam Mempengaruhi Opini Publik. Jurnal
Perspektif Administrasi dan Bisnis. 2(02), 80-88.

Kurniawan, A. (2019). Peran Media Massa dalam Membentuk Opini Publik


tentang Pemberitaan Politik di Indonesia. Jurnal Komunikasi: Malaysian
Journal of Communication, 35(2), 87-99.

Neri Widya Ramailis, M.Krim &Dede Nopendri, S.Sos. (2019). Analisis Wacana
Pemberitaan Kasus Korupsi E-KTP PadaMedia Kompas.com Terhadap
Pembentukan Opini Publik. Articles Sisi Lain Realita. 4(01).

Nur Avifah Dwi Apriliani, Muhamad Chairudin, Supry Hariyanti, Eka Puteri
Ramadhanti, Muhamad Afriza Aprilian, Muhammad Nuur Fauzaan,
Gunawan Santoso. (2022). Peran Media Massa dalam Membentuk Opini
Publik dalam Konteks Kewarganegaraan. Jurnal Pendidikan
Transformatif. 01(02).

22
Rina Ade Saputri, Laras Ayu Pratiwi, Erina Setianingrum. (2022). Peran Media
Massa dalam Mempengaruhi Public Trust di Masyarakat. PANDITA
Interdisciplinary Journal of Public Affairs 5(1), 13-22.

Siregar, T. (2013). Media Massa dan Pembentukan Opini Publik. Jurnal Ilmu
Komunikasi, 11(1), 1-9.

Sri Choiriyati. (2015). Peran Media Massa Dalam Membentuk Opini Publik. 2(2).

23
LAMPIRAN

Lampiran 1. Mahmudan.( Redaktor Pelaksana Jawa Pos Radar Malang)


Sumber: Dokumentasi Pribadi Peneliti Tahun 2023

Lampiran 2. Wawancara dengan Pak Mahmudan.( Redaktor Pelaksana Jawa Pos Radar Malang)
Sumber: Dokumentasi Pribadi Peneliti Tahun 2023

24
Lampiran 3. Bangunan Jawa Pos Radar Malang
Sumber: Dokumentasi Pribadi Peneliti Tahun 2023

Lampiran 4. Pemberian Surat Ijin Wawancara Untuk Jawa Pos Radar Malang
Sumber: Dokumentasi Pribadi Peneliti Tahun 2023

25
Lampiran 5. Wawancara dengan Ibu Sundari( Warga Kecamatan Dau)
Sumber: Dokumentasi Pribadi Peneliti Tahun 2023

Lampiran 6. Wawancara dengan Ibu Nur. (Warga Kecamatan Dau)


Sumber: Dokumentasi Pribadi Peneliti Tahun 2023

26
Lampiran 7. Ibu Puji.( Warga Kecamatan Donomulyo)
Sumber: Dokumentasi Pribadi Peneliti Tahun 2024

Lampiran 8. Wawancara dengan Ibu Puji.(Warga Kecamatan Donomulyo)


Sumber: Dokumentasi Pribadi Peneliti Tahun 2024

27
Lampiran 9. Hayun Raka( Warga Kecematan Sumbermanjing Wetan)
Sumber: Dokumentasi Pribadi Peneliti Tahun 2024

Lampiran 10. Wawancara dengan kak Raka.( Warga Kecamatan Sumbermanjing Wetan)
Sumber: Dokumentasi Pribadi Peneliti Tahun 2024

28
Lampiran 11. Bapak Handoko.( Warga Kecamatan Pakisaji)
Sumber: Dokumentasi Pribadi Peneliti Tahun 2024

29

Anda mungkin juga menyukai