Anda di halaman 1dari 4

Tugas 2

Petunjuk pengerjaan:
Buatlah stakeholder mapping dari permasalahan yang telah Anda identifikasi di dalam essay di Tugas 1 (Essay Identifikasi Masalah).

Nama : Ainal Muchlis


Unit Kerja/Instansi : Asisten Deputi Industri Pendukung Infrastruktur, Kemenkomarves

I. Identifikasi Stakeholder
Berkaitan dengan permasalahan Tingkat Pelayanan dan Kenyamanan Kereta Commuter (KRL) yang tidak memadai, perlu
diidentifikasi beberapa stakeholder yang dapat dilibatkan dengan masing-masing perannya sebagai berikut:

No Identifikasi Stakeholder Peran Hasil


1 Deputi Bidang Koordinasi Kedeputian yang memiliki tugas koordinasi Dukungan Deputi terhadap kebijakan
Infrastruktur dan Transportasi regulasi terkait bidang transportasi pembelian kereta api baru lokal dalam
peningkatan kenyamanan pengguna
kereta
2 Dirjen Perkeretaapian Kementerian Regulator teknis perkeretapian nasional serta Tersedianya regulasi teknis untuk
Perhubungan penanggung jawab atas kelancaran dan menunjang kelancaran lalu lintas KRL
konektivitas masyarakat di sektor transportasi dan pemberian PSO
3 Dirjen Perdagangan Luar Negeri Pihak yang mengeluarkan izin atas impor Memberikan solusi atau jalan tengah
Kementerian Perdagangan kereta bukan baru mengenai rencana impor
4 Dirjen Ilmate Kementerian Regulasi teknis untuk mendorong TKDN dan Memastikan produksi kereta api lokal
Perindustrian Produksi Train Set oleh produsen dalam negeri selesai tepat waktu

1|L a t s u s J F A K
5 Wakil Menteri BUMN Pembina badan usaha milik negara yang Memastikan operasional dan keuangan
menjalankan operasional PT. KCI memadai
6 Direktur Utama PT. KCI Perencana kebutuhan kereta dan pelaksanaan Tersedianya Jumlah Armada sesuai
operasional kereta api commuter kebutuhan
7 Dirjen Anggaran Kementerian Mengalokasikan anggaran pengadaan PMN Tersedianya PMN sesuai dengan
Keuangan kereta baru kebutuhan
8 Deputi Bidang Sarana dan Mendukung program dan kegiatan pembelian Rencana pembelian masuk kedalam
Prasarana Bappenas kereta api lokal dalam dokumen APBN dokumen perencanaan nasional
9 Kepala BPKP Menjalankan fungsi kontrol atas pengadaan Proyek Pengadaan tidak bermasalah
pemerintah secara hukum dan aturan
10 Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Daerah administrasi nya terdampak langsung Mendukung kebijakan Pemerintah
Provinsi Jabar, Provinsi Banten atas kebijakan pemerintah mengenai KRL
11 Direktur Utama PT INKA Badan Usaha Manufaktur Kereta Api Lokal Produksi kereta api lokal dalam negeri
selesai tepat waktu
12 Subkontraktor Jasa Layanan KRL Pendukung infrastruktur operasional KRL Dapat memberikan produk yang
memadai dan berkualitas
13 Komunitas dan pengguna komuter Penerima pelayanan kereta api yang rendah Mendukung kebijakan pemerintah
KR akibat jumlah sarana/armada kereta
14 Wartawan Media Cetak/Digital Dapat mempengaruhi opini publik terhadap Memberikan edukasi dan informasi yang
kebijakan pemerintah tentang kereta api positif terhadap kondisi pelayanan kereta
api saat masa transisi
15 Masyarakat yang tidak Masyarakat yang belum/tidak terdampak Jika transportasi umum lebih nyaman
menggunakan KRL dan berada dengan kebijakan tersebut diharapkan masyrakat akan beralih dari
diluar daerah operasi KRL moda transportasi pribadi
Jabodetabek

2|L a t s u s J F A K
II. Stakeholder Mapping Tools
Setelah stakeholder berhasil diidentifikasi, selanjutnya dilakukan pemetaan stakeholder
dimana pada kesempatan ini penulis menggunakan metode power versus interest grid. Pada
metode ini, power (kekuasaan) serta interest (kepentingan) menjadi fokus utama analisis. Power
berasal dari kekuatan/potensi yang dimiliki stakeholder untuk mempengaruhi kebijakan atau
organisasi berdasar kekuasaan berbasis kedudukan atau pengaruh yang berasal dari kredibilitas
sebagai pemimpin atau ahli. Sementara itu, interest berbicara mengenai kepentingan stakeholder
erhadap kebijakan yang disusun dan akan diukur melalui tingkat keaktifannya. Hasil pemetaan
dengan metode power versus interest grid direpresentasikan melalui diagram yang terdiri dari 4
(empat) kuadran yang dibedakan oleh dua sumbu garis. Garis horizontal mengindikasikan power
dimana semakin ke kanan maka semakin besar kekuasaan stakeholder, sedangkan garis vertikal
mengindikasikan interest dimana semakin ke atas maka semakin besar kepentingan stakeholder.
Berdasarkan hasil identifikasi stakeholder dan perannya, maka intervensi masing-masing
stakeholder terhadap permasalahan yang dihadapi dapat dituangkan ke dalam kuadran sebagai
berikut:

Hasil pemetaan stakeholder dengan metode power versus interest grid yang telah dituangkan
dalam kuadran dapat dijelaskan sebagai berikut:
a) Key Players
Merupakan stakeholder kunci atau terpenting yang harus dilibatkan secara berkelanjutan dalam
pembahasan permasalahan Tingkat Pelayanan dan Kenyamanan Kereta Commuter (KRL) yang
tidak memadai, terdiri dari:

• Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi


• Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan

3|L a t s u s J F A K
• Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan
• Dirjen ILMATE (Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika) Kementerian
Perindustrian
• Wakil Menteri BUMN
• Direktur Utama PT.KCI
b) Context Setter
Merupakan stakeholder yang memiliki power tinggi dalam mempengaruhi semua keputusan
organisasi, meskipun sebenarnya tidak memiliki interest yang besar. Dalam kaitannya dengan
permasalahan yang dihadapi, terdapat beberapa stakeholder dalam kuadran ini yakni:

• Dirjen Anggaran Kementerian Keuangan


• Deputi Bidang Sarana dan Prasarana BAPPENAS
• Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan
• Kepala BPKP

c) Subjects
Aktor-aktor di kuadran ini berperilaku aktif dan menunjukkan interest yang tinggi namun tidak
memiliki power yang besar dalam mempengatuhi suatu kebijakan. Menghadapi tipe stakeholder
seperti ini perlu untuk mendengar potensi minat dan reaksi kelompok-kelompok ini dalam semua
perkembangan dan bekerjasama dalam melaksanakan kebijakan. Dalam kaitannya dengan
permasalahan yang dihadapi, terdapat beberapa stakeholder di kuadran subjects terdiri dari:

• Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten


• Direktur Utama PT. INKA
• Subkontraktor Jasa Layanan KRL
• Komunitas dan pengguna komuter KRL
• Wartawan Media Cetak/ Digital
d) Crowd
Aktor dalam kuadran ini memiliki interest yang rendah dalam keputusan organisasi juga power
yang rendah untuk mempengaruhi atau memberikan dampak yang besar. Namun demikian,
organisasi tetap harus menjaga kelompok ini untuk mendapatkan informasi dalam batas yang
diperlukan. Dalam kaitannya dengan permasalahan yang dihadapi, penulis hanya menempatkan
satu stakeholder dalam kuadran ini yakni Masyarakat yang tidak menggunakan KRL dan berada
diluar daerah operasi KRL Jabodetabek

4|L a t s u s J F A K

Anda mungkin juga menyukai