Anda di halaman 1dari 21

Analisis Penerapan Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan LRT

Jabodebek

Adinda Indra Ayu Pramitha (01), Annisa Nazalia Amara (03), Dean Xaverius Sinabariba (06),
Felicia Maharani (09), Parcelia Tara Amanda (26), Tegar Putra Wijaya (28)

ABSTRAK
Makalah ini membahas tentang LRT Jabodebek, mulai dari perencanaan,
implementasi, hingga tantangan yang dihadapi. Dijelaskan bahwa pembangunan LRT
Jabodebek merupakan proyek jangka panjang dengan beberapa tahap pembangunan.
Dalam perencanaannya, proyek ini melibatkan berbagai pihak, seperti Kementerian
PPN/Bappenas, Kementerian Keuangan, Kementerian Perhubungan, PT KAI, dan PT
Adhi Karya. Data yang didapatkan berdasarkan literature review diketahui bahwa
pembangunan LRT Jabodebek layak untuk dilanjutkan sesuai dengan hasil studi
kelayakan yang telah dilakukan.

Keywords: LRT, Jabodebek, Perencanaan, Pembangunan, Pengangguran, PSN


1. Pendahuluan Bekasi). Selain untuk mengurangi
kemacetan lalu lintas, adanya LRT
1.1 Latar Belakang
Jabodebek diharapkan mampu
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS),
meningkatkan kualitas transportasi
diperkirakan jumlah penduduk
publik, mendorong integrasi antar
Jabodetabek akan terus meningkat
moda transportasi, meningkatkan
hingga mencapai 35,6 juta jiwa pada
kualitas hidup masyarakat, serta
tahun 2030. Peningkatan jumlah
mendorong pertumbuhan ekonomi.
penduduk ini sejalan dengan
peningkatan jumlah kendaraan pribadi Pembangunan LRT Jabodebek
di wilayah Jabodetabek yang merupakan proyek infrastruktur yang
mengakibatkan kemacetan parah, besar dan kompleks yang termasuk ke
sehingga pemerintah Indonesia dalam Proyek Strategis Nasional (PSN)
mendukung adanya pembangunan pada sektor transportasi. Oleh karena
transportasi umum yang memadai. itu, pembangunan LRT Jabodebek
Pembiayaan proyek LRT Jabodebek memerlukan perencanaan dan
berasal dari skema pengelolaan oleh penganggaran yang matang agar efektif
korporasi dengan korporasi dengan dan efisien. Namun pada kenyataannya
dukungan investor utama yaitu PT KAI meskipun telah direncanakan dan
dan PT Adhikarya. Pemerintah juga dianggarkan dengan sedemikian rupa,
memberikan Penyertaan Modal Negara terdapat banyak kendala yang terjadi
(PMN) kepada kedua perusahaan dalam proyek pembangunan LRT
tersebut. Jabodebek. Kendala - kendala
pembangunan LRT Jabodebek
Salah satu upaya pemerintah untuk
mengakibatkan keterlambatan
mengurai kemacetan yang ada pada
pembangunan yang tidak sesuai dengan
wilayah Jabodetabek yaitu
linimasa awal dan membengkaknya
pembangunan LRT Jabodebek. LRT
anggaran. Berdasarkan hal tersebut,
Jabodebek merupakan sistem angkutan
diperlukan adanya penelitian mengenai
cepat perkotaan yang melayani wilayah
analisis penerapan perencanaan dan
Jabodebek (Jakarta, Bogor, Depok, dan
penganggaran pembangunan LRT 2. Landasan Teori
Jabodebek.
2.1 Perencanaan Pembangunan
1.2 Rumusan Masalah
Perencanaan merupakan suatu proses
1. Bagaimana Prosedur Perencanaan untuk menentukan tindakan masa
dan Penganggaran Pembangunan depan yang tepat, melalui urutan
Infrastruktur LRT Jabodebek? pilihan, dengan memperhitungkan
2. ⁠Bagaimana Implementasi sumber daya yang tersedia. Sesuai
Perencanaan Jangka Panjang dan Undang-Undang SPPN, sebagai hasil
Penganggaran LRT Jabodebek? dari proses perencanaan nasional akan
3. ⁠Bagaimana Upaya Sinkronisasi dihasilkan tiga jenis dokumen
Perencanaan dan Penganggaran selanjutnya menjadi acuan kegiatan
Pembangunan LRT Jabodebek pembangunan dalam rangka mencapai
dengan Pihak-Pihak Terkait? tujuan bernegara. Masing-masing
dokumen sebagai berikut :
1.3 Tujuan
- Rencana Pembangunan Jangka
1. Mengetahui prosedur perencanaan
Panjang Nasional (RPJMN) sebagai
dan penganggaran pembangunan
penjabaran dari tujuan dibentuknya
infrastruktur LRT Jabodebek
pemerintahan negara Indonesia
2. Mengetahui implementasi
perencanaan jangka panjang dan - Rencana Pembangunan Jangka
penganggaran LRT Jabodebek Panjang Nasional (RPJMN) sebagai
3. Mengetahui upaya sinkronisasi penjabaran dari visi, misi, dan
perencanaan dan penganggaran program presiden yang
pembangunan LRT Jabodebek penyusunannya berpedoman dari
dengan pihak-pihak terkait RPJPN.

- Rencana Pembangunan Tahunan


atau RKP merupakan penjabaran
dari RPJMN yang memuat prioritas
pembangunan, rancangan kerangka 2.3 LRT
ekonomi makro termasuk arah
LRT (Light Rail Transit) merupakan
kebijakan fiskal, program K/L dan
angkutan umum massal memberikan
lintas K/L, program wilayah dalam
pelayanan publik transportasi, dan
bentuk kerangka regulasi dan
pelayanan publik menurut (Roth, 1926;
kerangka pendanaan yang bersifat
Warpani,1990; dalam Reslyana,
indikatif.
Priyanto, 2016) didefinisikan sebagai
2.2 Penganggaran layanan yang tersedia untuk
masyarakat, baik secara umum atau
Definisi anggaran menurut Tendi
secara khusus. LRT (Light Rail
Haruman dan Sri Rahayu adalah
Transport) Jumlah Rangkaian Kereta,
Penganggaran merupakan suatu proses
sistem jalur kereta listrik metropolitan
sejak tahap persiapan yang diperlukan
yang mempunyai kemampuan
sebelum dimulainya penyusunan
menjalankan gerbong atau kereta
rencana, pengumpulan berbagai data
pendek satu per satu sepanjang jalur
informasi yang perlu, pembagian tugas
khusus eksklusif pada lahan bertingkat,
perencanaan, penyusunan rencananya
struktur menggantung, subway atau di
sendiri, implementasi dari rencana
jalan raya, serta menaikkan dan
tersebut, sampai pada akhirnya tahap
menurunkan penumpang pada lintasan
pengawasan dan evaluasi dari hasil
atau tempat parkir mobil.
rencana itu. Hasil dari rencana kegiatan
penganggaran adalah anggaran 2.4 Proyek Strategis Nasional (PSN)
(budget). Dari definisi tersebut, dapat
Proyek Strategis Nasional adalah
disimpulkan bahwa penganggaran
proyek-proyek infrastruktur Indonesia
adalah proses yang terlibat dalam
yang dianggap strategis dan memiliki
pembuatan anggaran dan melibatkan
urgensi tinggi untuk segera dapat
segala aktivitas yang terkait dengan
diselesaikan. PSN memiliki kriteria
fungsi anggaran seperti panduan kerja,
strategis yang berperan terhadap
alat perencanaan, dan alat pengendalian
perekonomian, kesejahteraan sosial,
kerja.
pertahanan dan keamanan nasional analisis atau penelitian baru.Metode
dalam bentuk kontribusi terhadap analisis
PDRB dan PDB, penyerapan tenaga
3.3 Metode Analisis Data
kerja, efek sosial, ekonomi, dan
lingkungan. Selain itu kriteria PSN juga Metode Analisis data yang digunakan
perlu memiliki keterkaitan antar sektor adalah metode Literature Review
infrastruktur dan sektor wilayah dimana proses ini melibatkan
(memiliki efek komplementaritas), identifikasi, pengumpulan, dan
serta keragaman distribusi antar pulau, penilaian kritis terhadap jurnal, buku,
dengan kata lain memberikan efek dan sumber-sumber lainnya yang
penyeimbang antara pembangunan di berkaitan dengan implementasi
bagian barat dan timur Indonesia. perencanaan dan penganggaran di
Indonesia
3. Metode Penelitian

4. Pembahasan
3.1 Jenis dan Pendekatan

4.1 LRT Jabodebek sebagai Proyek


Penelitian ini dilakukan menggunakan
Strategis Nasional
metode kualitatif deskriptif karena
menggambarkan atau menguraikan Salah satu faktor dalam peningkatan
fenomena atau keadaan dengan pertumbuhan ekonomi di Indonesia
mengandalkan analisis data secara adalah dengan menyediakan dan
deskriptif. mengembangkan infrastruktur.
Pembangunan Infrastruktur sebagai
3.2 Cara Mengumpulkan Data
penggerak roda perekonomian menjadi
Adapun teknik pengumpulan data hal yang utama karena infrastruktur
dilakukan menggunakan data sekunder merupakan prasarana yang akan
yang diperoleh dari publikasi resmi menentukan bagaimana perekonomian
pemerintahan, website LRT Jabodebek, negara dapat berjalan dan akhirnya
jurnal, artikel, buku, dan kemudian akan berpengaruh kepada kesejahteraan
digunakan kembali untuk tujuan masyarakat, ketika infrastruktur suatu
negara lemah maka perekonomian maksud agar dapat direalisasikan lebih
suatu negara akan berjalan dengan tidak cepat.
efisien (S Saqi Futaki, Times
PSN memiliki landasan hukum
Indonesia).
Peraturan Presiden No. 3 Tahun 2016
Oleh karena itu, pemerintah Indonesia yang berturut turut diubah dengan
berusaha untuk melakukan upaya Peraturan Presiden No. 58 Tahun 2017,
percepatan proyek-proyek yang Peraturan Presiden No. 58 Tahun 2018,
dianggap strategis dan memiliki dan Peraturan Presiden No. 109 Tahun
urgensi tinggi untuk dapat 2020 tentang Percepatan Pelaksanaan
direalisasikan dalam kurun waktu yang Proyek Strategis Nasional. Sejak
sesingkat-singkatnya lewat Proyek diinisiasi pada tahun 2016, Perpres
Strategis Nasional (PSN). PSN terus mengalami perubahan dalam
hal cakupan proyek berdasarkan hasil
Pemerintah melalui Kementerian
kajian yang dilakukan oleh KPPIP
Koordinator Bidang Perekonomian
berkoordinasi dengan Kementerian
menginisiasi pembuatan mekanisme
PPN/Bappenas.
percepatan penyediaan infrastruktur
dan penerbitan regulasi terkait sebagai LRT Jabodebek merupakan salah satu
payung hukum yang mengaturnya, Proyek Strategis Nasional pada sektor
sebagai upaya untuk mewujudkan transportasi yang wajib selesai di tahun
rencana pemerintah untuk 2023. Proyek LRT Jabodebek
mempercepat penyelesaian proyek- merupakan satu dari 16 Proyek
proyek tersebut. Seleksi daftar proyek perkeretaapian yang terdapat pada
yang dianggap strategis dan memiliki daftar PSN sebagaimana tercantum
urgensi tinggi dilakukan oleh Komite dalam Peraturan Menteri Koordinator
Percepatan Penyediaan Infrastruktur Bidang Perekonomian Nomor 21
Prioritas (KPPIP) yang selanjutnya Tahun 2022 tentang Perubahan Kedua
akan mengupayakan fasilitas-fasilitas atas Peraturan Menteri Koordinator
kemudahan pelaksanaan proyek dengan Bidang Perekonomian Nomor 7 Tahun
2021 tentang Perubahan Daftar Proyek APBN. PT Kereta Api Indonesia (PT
Strategis Nasional. KAI) selaku operator LRT menjadi
investor utama dan mencari pendanaan
Untuk pembangunan LRT Jabodebek
untuk LRT Jabodebek. Namun, negara
adalah Peraturan Presiden Nomor 98
juga memberikan Penyertaan Modal
Tahun 2015 tentang Percepatan
Negara ke PT KAI dan PT Adhi Karya
Penyelenggaraan Kereta Api
Tbk.
Ringan/Light Rail Transit Terintegrasi
di Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi. LRT Jabodebek yang merupakan PSN
Dalam perpres ini diatur bahwa yang diatur dalam Peraturan Presiden,
pembangunan LRT dilakukan PT Adhi maka LRT Jabodebek memiliki
Karya Tbk. berbagai keunggulan seperti mendapat
prioritas pendanaan dari pemerintah
Namun, pada 2016, perpres diubah
pusat dan daerah serta proses perizinan
menjadi Perpres Nomor 65 Tahun
birokrasi pembangunan LRT
2016. Perubahannya antara lain, PT
diharapkan bisa lebih cepat dengan
Adhi Karya Tbk juga ditugaskan
dukungan para menteri terkait,
membangun prasarana depo, dari yang
gubernur, hingga bupati. Proyek
sebelumnya hanya konstruksi jalur
berstatus PSN juga seharusnya
layang, stasiun, dan fasilitas operasi.
memperoleh manfaat percepatan waktu
Sedangkan PT KAI, memiliki beberapa
penyediaan lahan dan jaminan stabilitas
tugas, di antaranya sebagai
politik.
penyelenggara sarana yang terdiri atas
pengadaan sarana, perawatan sarana, Sebagai program prioritas nasional
dan pengusahaan sarana. yang dilaksanakan dengan skema
Kerjasama Pemerintah dengan Badan
Lalu pada 2017, perpres kembali
Usaha (KPBU), LRT Jabodebek selain
diubah menjadi Perpres Nomor 49
diharapkan dapat berimplikasi pada
Tahun 2017. Perubahan terutama
peningkatan produktivitas dan
terlihat pada skema pendanaan LRT
akselerasi pembangunan ekonomi yang
Jabodebek, yang tak lagi menggunakan
berdampak pada penurunan biaya
logistik, efisiensi waktu tempuh Nomor 98 Tahun 2015 yang di revisi
perjalanan, dan membuka aksesibilitas menjadi Peraturan Presiden (Perpres)
suatu daerah agar lebih mudah Nomor 49 Tahun 2017.
dijangkau, keberadaan LRT Jabodebek
Desain perancangan proyek melibatkan
diharapkan juga dapat berkontribusi
empat perusahaan BUMN yakni PT
terhadap Penerimaan Negara Bukan
Adhi Karya, PT Len Industri, PT
Pajak (PNBP).
INKA, dan PT Kereta Api Indonesia.
4.2 Prosedur Perencanaan Salah satu desain rancangan yaitu
Pembangunan Infrastruktur LRT Jembatan Lengkung Bentang Panjang
Jabodebek Kuningan bahkan memecahkan rekor
dari Museum Rekor Indonesia (MURI)
4.2.1 Tahapan Perencanaan
sebagai jembatan kereta box bentong
Pembangunan Infrastruktur LRT
dengan bentang terpanjang. Direktur
Jabodebek
Utama PT Adhi Karya (Persero) Tbk.

Survey dan analisis kajian teknis Budi Harto menjelaskan konstruksi

hingga kelayakan investasi menjadi jembatan lengkung bentang panjang

tahap awal dalam pembangunan LRT Jabodebek menggunakan metode


infrastruktur jangka panjang termasuk balanced cantilever. Dalam rancangan

pembangunan LRT Jabodebek. Salah bangun jembatan, metode balanced

satu contoh adalah penelitian cantilever adalah memanfaatkan efek

“Executive Summary Feasibility Study kantilever seimbang maka struktur

LRT”. (Karya, 2018) Penelitian dapat berdiri sendiri, mendukung berat

tersebut membahas analisis studi sendirinya tanpa bantuan sokongan lain

kelayakan LRT Jabodebek untuk fase (perancah/falsework). Inovasi lainnya

pertama dengan 3 lintas layanan. pada longspan adalah penggunaan

Landasan hukum mengenai proyek vertikal tendon untuk menahan torsi


pembangunan infrastruktur LRT pada jembatan lengkung . Selain itu
Jabodebek juga telah diterbitkan ADHI juga menggunakan Geometri

melalui Peraturan Presiden (Perpres) Control Horizontal dan vertikal


sehingga ditengah bentang antar Uji coba tersebut dapat diakses oleh
segmen akan bertemu. Inovasi ini warga dengan cara melakukan
digunakan di longspan Kuningan. registrasi pendaftaran terlebih dahulu.
Uji coba tersebut diperpanjang hingga
Proses pembebasan lahan dilansir dari
waktu yang belum ditentukan dari yang
Lembaga Manajemen Aset Negara
seharusnya berakhir tanggal 21 Juni
(LMAN) memakan biaya sebesar Rp
2019. Setelah perpanjangan, warga
1,3 triliun. Proses pembangunan LRT
dapat mengikuti uji coba tanpa harus
dimulai dari pemasangan tiang pancang
melakukan registrasi terlebih dahulu.
pertama (groundbreaking) pada bulan
Fase I LRT Jakarta resmi beroperasi
September 2015. Armada LRT Jakarta
penuh pada tanggal 1 Desember 2019.
untuk fase I telah dipesan sejak
Mulai hari tersebut, layanan LRT telah
Februari 2017. Armada LRT tersebut
dikenakan tarif. Dengan ini, uji coba
terdiri atas delapan rangkaian dengan
publik yang dilakukan sejak 11 Juni
dua kereta di setiap
2019 telah berakhir. Berikut tabel fase
rangkaiannya.Kereta ini diproduksi
jaringan LRT Jabodebek yang akan
oleh Hyundai Rotem, perusahaan asal
beroperasi secara bertahap :
Korea Selatan. Pengiriman pertama tiba
di Tanjung Priok tanggal 13 April 2018
yang terdiri atas satu rangkaian kereta.
Pembangunan LRT Jakarta yang
ditargetkan selesai sebelum Asian
Games 2018, terlambat. Akibatnya,
pada saat perlombaan itu berlangsung,
LRT Jakarta hanya dapat beroperasi
terbatas. Pengoperasian ini dilakukan
mulai tanggal 15 Agustus 2018 sebagai
uji coba operasi terbatas.

Uji coba operasi kembali dilakukan


mulai tanggal 11 Juni 2019 tanpa tarif.
2021 menunjukkan bahwa nilai
investasi untuk LRT Jabodebek adalah
Rp 23 triliun (KPPIP, 2021), dan
diharapkan dapat mulai beroperasi pada
akhir tahun 2023.

Namun, pada tanggal 6 Juli 2022,


dalam rapat dengar pendapat Komisi V
DPR RI, Direktur Utama PT Kereta Api
Indonesia (KAI) mengungkapkan
bahwa total investasi untuk
pembangunan LRT Jabodebek telah
membengkak menjadi Rp 32,5 triliun
(Tempo, 2022). Oleh karena itu, nilai
belanja modal untuk LRT Jabodebek
yang diambil sebagai dasar adalah Rp
26,987 triliun, dengan penambahan
cost overrun yang mengubah total
4.2.2 Kelayakan Investasi LRT
modal menjadi Rp 32,5 triliun. Nilai ini
Jabodebek
digunakan sebagai objek dalam
Pembangunan LRT Jabodebek fase menghitung sensitivitas perubahan
pertama, yang mencakup tiga jalur modal terhadap kelayakan investasi
layanan (Cibubur-Cawang, Cawang- LRT Jabodebek.
Dukuh Atas, dan Bekasi Timur-
Berdasarkan hasil penelitian yang
Cawang), menurut analisis studi
dilakukan oleh Arief Apriyanto
kelayakan, diperkirakan membutuhkan
mengenai Analisis Willingness to Pay
biaya sebesar Rp 26,987 triliun (Karya,
dan Ability to Pay Calon Pengguna
2018). Laporan dari Komite Percepatan
LRT Jabodebek pada Lintas Bekasi-
Penyediaan Infrastruktur Prioritas
Cawang, diketahui bahwa kemauan
(KPPIP) pada semester kedua tahun
untuk membayar LRT Jabodebek,
khususnya pada lintas Bekasi-Cawang 50 tahun masa konsesi. Jumlah ini
adalah sebesar Rp 9.504,76 untuk kemudian dikalikan dengan harga tiket
pengendara mobil dan Rp. 8.598,13 yang direncanakan, sebagaimana
untuk pengendara motor. (Apriyanto, dijelaskan oleh Kepala Bidang
2022) Perhubungan Darat dan Perkeretaapian,
Asisten Deputi Bidang Perhubungan
Menurut Overview LRT Jabodebek
dan Pekerjaan Umum Deputi Bidang
yang diterbitkan pada tanggal 5
Kemaritiman dan Investasi, Bapak M.
Desember 2020, diperkirakan bahwa
Faisal Yusuf, S.IP., M.Si., melalui
jumlah penumpang harian pada tahun
publikasi Sekretariat Kabinet Republik
pertama operasional untuk semua jalur
Indonesia, yaitu sekitar Rp 15.000 per
adalah sebanyak 116.579 penumpang
penumpang selama periode subsidi
(Fadliansyah, 2020). Jumlah ini
pemerintah.
diharapkan akan meningkat sebesar
30% di tiga tahun pertama, 5% dari Subsidi pemerintah, menurut publikasi
tahun keempat hingga tahun kesepuluh, Kementerian Perhubungan Republik
dan 0,5% di tahun-tahun berikutnya. Indonesia, diperkirakan antara 1 hingga
Oleh karena itu, jika masa konsesi 1,2 triliun per tahun selama 12 tahun
berlangsung selama 50 tahun, perkiraan pertama operasional LRT Jabodebek
rata-rata jumlah penumpang harian (Perkeretaapian, 2017). Setelah periode
adalah sebagai berikut: subsidi berakhir, harga diasumsikan
menjadi harga ekonomi saat ini, yaitu
Rp 25.000. Dengan demikian, kita
mendapatkan proyeksi pendapatan
LRT Jabodebek dari penjualan tiket
sebagai berikut:

Berdasarkan data yang ada, kita dapat


melihat bagaimana jumlah penumpang
harian LRT Jabodebek tumbuh selama
4.2.3 Dampak Lingkungan Ekologis
Akibat Proyek Pembangunan LRT
Jabodebek

Rencana Tata Ruang Wilayah Kota


(RTRW Kota), sebagaimana diatur
Berdasarkan analisis sensitivitas yang dalam Pasal 28-Pasal 31 UUPR, pada
dilakukan dengan skenario belanja dasarnya sama dengan penyusunan
modal sesuai dengan perkembangan RTRWK, yakni berlaku ketentuan
terakhir, yaitu menjadi Rp Pasal 25, Pasal 26, dan Pasal 27 UUPR,
32.500.000.000.000 ditemukan dengan ketentuan ditambahkan :
perbedaan kelayakan investasi berikut :
1. Rencana Penyediaan dan
Pemanfaatan Jalur Hijau

2. Rencana Penyediaan dan


Pemanfaatan Ruang Terbuka Non
Hijau
Berdasarkan tabel di atas, perubahan
terhadap nilai belanja modal memiliki 3. Rencana Penyediaan dan
dampak yang cukup signifikan pada Pemanfaatan Prasarana dan Sarana
perhitungan PP, NPV, PI, dan IRR. Pejalan Kaki, Angkutan Umum,
Namun demikian, durasi PP masih di Kegiatan sektor informal, dan ruang
bawah durasi masa konsesi, nilai NPV evakuasi bencana, yang dibutuhkan
masih positif, nilai PI masih berada di untuk menjalankan fungsi wilayah
atas 1, dan IRR masih berada di atas kota sebagai pusat pelayanan sosial
suku bunga yang berlaku. Secara ekonomi dan pusat pertumbuhan
keseluruhan, investasi LRT Jabodebek wilayah" (Pasal 28 UUPR)
masih dinilai layak.
Pembangunan jalur Rel LRT
Jabodebek baik dengan rel surface
maupun rel elevated dengan akan
menghilangkan pepohonan di Namun, banyak lahan di bawah jalur rel
sepanjang jalan rute yang layang LRT yang digunakan untuk
direncanakan. Ini berdampak negatif infrastruktur lain seperti jalan,
terkait lingkungan ekologis. Namun pedestrian, dan persimpangan jalan.
relokasi penanaman pohon pengganti Oleh karena itu, sebagian lahan di
disiapkan sebagai bentuk kompensasi. bawah jalur rel layang LRT telah
Keberadaan LRT kemungkinan akan diperkeras dan tidak dapat menyerap air
membawa ke arah yang lebih besar hujan. Diperkirakan, 40% dari lahan
kualitas lingkungan hidup karena di terbuka di bawah jalur LRT layang
masa depan, ketika proyek telah telah diperkeras. Dengan demikian,
dilakukan, itu diharapkan dapat hanya 60% dari lahan tersebut, atau
menarik pengguna pribadi untuk sekitar 62.400 m2, yang efektif dapat
menggunakannya LRT. menyerap air hujan. Ini setara dengan
Konsekuensinya, tingkat kemacetan 60% dari luas ruang terbuka di bawah
menjadi lebih rendah dan polusi udara jalur rel LRT layang yang berukuran
dari transportasi berkurang. Selain itu, 104.000 m2.
sistem LRT akan akan dibangun
Dengan demikian, dari luas total ruang
berbasis rel yang dikenal sebagai
terbuka yang terpakai untuk jalur LRT
transportasi ramah lingkungan.
tahap 1 seluas 130.000 m2 yang masih
Lahan terbuka yang digunakan untuk dapat dimanfaatkan lagi untuk ruang
jalur LRT memiliki luas 130.000 m2. tebuka hijau ialah seluas 62,400 m2
Dari luas tersebut, 104.000 m2 masih atau kurang lebih 50% dari ruang
berpotensi untuk dijadikan ruang hijau terbuka yang terpakai untuk jalur LRT
di bawah jalur rel layang. Luas ini tahap 1.
didapatkan dari pengurangan luas lahan
4.2.4 Kelayakan Desain Proyek LRT
di bawah jalur rel layang (130.000 m2)
Jabodebek
dengan lahan yang digunakan untuk
pile cap pondasi yang tidak dapat Dua bulan pasca peresmian moda
menyerap air tanah (26.000 m2). transportasi LRT Jabodebek,
dilaporkan sebagian roda unit tersebut dapat memicu korsleting pada
mengalami aus dan 17 rangkaian kereta sejumlah komponen wesel atau
harus masuk bengkel untuk percabangan rel di sistem kereta api
pembubutan. Peraturan Menteri sonder masinis ini.
Perhubungan Nomor 60 Tahun 2012
Direktorat Jenderal Perkeretaapian
mengenai Persyaratan Teknis Jalur
Kementerian Perhubungan dan PT
Kereta Api menyebutkan rel dengan
Kereta Api Indonesia kemudian
lebar 1,435 milimeter sebagaimana
melakukan diskresi atas Peraturan
konfigurasi rel LRT Jabodebek perlu
Menteri Perhubungan Nomor 60 Tahun
diperlebar hingga 20 milimeter pada
2012. Revisi dilakukan mengenai batas
jalur menikung dengan radius lengkung
minimal penambahan lebar rel dengan
di bawah 250 meter. Penambahan
alasan aturan lama tidak sesuai dengan
ruang ini bertujuan membuat kereta
kondisi terbaru.
tetap stabil saat menikung. Namun,
sejumlah jalur LRT Jabodebek yang
menikung dengan radius lengkung
kurang dari 150 meter diperlebar 4.3 Implementasi Perencanaan
sekitar 10 milimeter. Jangka Panjang dalam Rencana
Tahunan
Berdasarkan hasil pemeriksaaan
Direktorat Jenderal Perkeretaapian Light Rail Transit (LRT) Jabodebek
Kementerian Perhubungan bersama merupakan salah satu cara pemerintah
dengan konsultan eksternal, ditemukan untuk meningkatkan efisiensi
28 titik masalah sepanjang lintasan. Hal penggunaan waktu pekerja daerah
ini diduga disebabkan oleh kesalahan padat penduduk. Pembangunan
desain rel pada jalur menikung tersebut. transportasi umum yang dapat
Pelebaran yang tidak memenuhi dijangkau oleh masyarakat dalam
persyaratan membuat roda dan rel waktu cepat akan mengurai
bergesekan dan menyisakan serbuk permasalahan kemacetan yang setiap
baja di beberapa titik rel. Serbuk logam hari dihadapi oleh pekerja. Berdasarkan
keputusan presiden melalui Peraturan Velodrome-Manggarai sepanjang 6,3
Presiden (Perpres) Nomor 98 Tahun Kilometer (Kompas, 2023).
2015 yang di revisi menjadi Peraturan
Berdasarkan Undang-Undang Nomor
Presiden (Perpres) Nomor 49 Tahun
25 Tahun 2004 dan Undang-Undang
2017, PT Adhi Karya ditetapkan
Nomor 23 Tahun 2014 tentang
sebagai pemegang proyek LRT
Pemerintah Daerah, perencanaan
Jabodebek berskala besar (Karya,
pembangunan harus meliputi beberapa
2022). Pada Perpres terkait, disebutkan
hal, seperti: 1) Pendekatan Teknokratis,
bahwa PT Adhi Karya ditugaskan
2) Pendekatan Partisipatif, 3)
untuk membangun LRT pada 6 titik,
Pendekatan Politis, 4) Pendekatan Top-
yakni Dukuh Atas, Cibubur, Bekasi
Down dan Bottom-Up. Pendekatan
Timur, Senayan, Bogor dan Grogol.
Teknokratis dari pembagunan LRT
Perencanaan pembangunan LRT Jabodebek merupakan bagian dari
Jabodebek termasuk ke dalam Capaian Angkutan Umum Pekotaan
perencanaan jangka panjang dengan dengan target 160 ribu orang per hari
rencana tahunan yang melebihi 15 dengan penurunan persebaran karbon
tahun. Pembangunan di bagi menjadi hingga 290 ribu Ton per tahun.
beberapa tahap. Tahap 1 merupakan
permulaan pembangunan LRT
Jabodebek. Fase 1 terdiri dari 6 stasiun
sepanjang 5,8 Kilometer. Titik awal
Perencanaan pembangunan LRT
fase 1 dimulai dari Cawang-Cibubur,
Jabodebek mengacu pada framework
Cawang-Kuningan-Dukuh Atas, serta
perkembangan transportasi perkotaan
Cawang-Bekasi Timur. Pembangunan
yang disusun oleh World Bank pada
ini dimulai pada tahun 2017 dan
tahun 2017. Pada framework tersebut,
mendapatkan arahan percepatan dari
pembangunan LRT Jabodebek
Presiden. Pada tahun 2023,
direncanakan dengan
pembangunan tahap 1 selesai dan
mempertimbangkan Demografi
dilanjutkan pada Tahap 1B dengan rute
Perkotaan (ukuran kota dan bentuk
kota), Ekonomi dan Fiskal (PDRB dan pembebasan lahan yang tentu akan
Kapasitas Fiskal), Kondisi Angkutan mengambil kenyamanan dari
Umum (Penggunaan Transportasi masyarakat yang memiliki lahan
Publik Eksisting) , Network Planning tersebut. Namun pengambilan
(Integrasi Transportasi dan Tata Guna kenyamanan itu akan tergantikan
Lahan, Integrasi dengan Jaringan dengan hadirnya LRT Jabodebek yang
Eksisting), Kelembagaan (Institutional akan mempermudah mobilitas banyak
Arrangement, Operator Lokal), dan pekerja di kemudian hari. LRT
Regulasi (Kebijakan KTB, Kebijakan Jabodebek dipercaya akan
TDM) dengan pembiayaan investasi di mempersingkat waktu perjalanan
muka dan pendanaan. menjadi hanya 26 menit dari stasiun
awal hingga stasiun paling akhir. Hal
ini menjadi latar belakang kuat
partisipasi masyarakat dalam
pembangunan LRT Jabodebek.

Untuk memenuhi kriteria


pendekatan politis, Pemerintah
menggunakan sistem KPBU agar dapat
meningkatkan hubungan secara politis
pemerintah dengan badan usaha terkait.
Pada bagian Pendekatan Top-Down
dan Bottom-Up, pemerintah
menerapkannya secara rinci dalam
perencanaan pembangunan LRT
Jabodebek. Dalam melaksanakan Top-
Down, pemerintah merancang
Dari sisi pendekatan partisipatif,
transportasi umum untuk dapat
masyarakat diikutkan dalam realisasi
mempermudah mobilitas masyarakat.
pembangunan LRT Jabodebek.
Pembangunan LRT Jabodebek secara
Masyarakat menjadi bagian dalam
langsung ditetapkan melalui perpres pelaksanaan peran tersebut, maka
dengan tujuan memberikan kembali Kemenkeu dapat mendorong proyek
untuk masyarakat. Masyarakat juga menggunakan pembiayaan efisien serta
berjasa besar dalam membantu mendorong agar proyek tersebut masuk
pembangunan LRT Jabodebek dalam RPJMN sehingga dapat
dikarenakan masyarakat kritis dan mau dilakukan mitigasi kewajiban dan
bekerja sama dalam mewujudkan risiko pembangunan infrastruktur
keberhasilan pembangunan LRT (Handayani et al., 2022). Pembangunan
Jabodebek. LRT Jabodebek ini juga memerlukan
sinkronisasi, koordinasi, dan sinergi
4.4 Sinkronisasi Perencanaan dan
antara Kementerian Perhubungan, PT
Pembiayaan Pembangunan LRT
KAI, dan juga PT Adhi Karya
Jabodebek
Proyek LRT Jabodebek ini tentunya
Dalam mewujudkan suatu proyek,
telah melalui berbagai rumusan dan
diperlukan sinkronisasi antara
kajian dari KemenPPN/Bappenas.
perencanaan dan penganggaran. Hal ini
Proyek ini telah dituangkan dalam
dikarenakan perencanaan dan
Perpres Nomor 109 Tahun 2020. Selain
penganggaran adalah satu kesatuan
itu, untuk mendukung hal tersebut
yang tidak dapat dipisahkan.
pengaturan sumber pembiayaan juga
Sinkronisasi ini dapat diwujudkan
telah diatur dalam Perpres Nomor 49
dengan sinergi antara
Tahun 2017 tentang Perubahan Kedua
KemenPPN/Bappenas yang akan
atas Peraturan presiden Nomor 98
mengidentifikasi dan merumuskan
Tahun 2015 tentang Percepatan
pencapaian tujuan pembangunan dan
Penyelenggaraan Kereta Api
dilanjut dengan identifikasi sumber
Ringan/Light Rail Transit Terintegrasi
feasible oleh Kementerian Keuangan
di Wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan
untuk pembiayaan proyek yang
Bekasi. Dalam memperkuat
dicantumkan dalam skema Proyek
perencanaan, Kemenhub juga mengatur
Strategis Nasional (PSN) di dalam
proyek dalam Rincian Induk
Peraturan Presiden. Dengan
Transportasi Jabodetabek serta juga mendapatkan pinjaman sebesar
Peraturan Menteri Perhubungan yang Rp18,1 Triliun dalam jangka
berkaitan dengan persyaratan pembayaran selama 17 tahun.
pembangunan jalur kereta api salah Pembiayaan ini diharapkan dapat
satunya Permenhub Nomor 60 Tahun ditutup dengan penerimaan dari proyek
2012. Dengan perencanaan yang LRT yaitu dari tiket penumpang dan
dituangkan dalam peraturan-peraturan Transit Oriented Development (TOD).
tersebut diharapkan nantinya eksekusi
Namun, walaupun sudah direncanakan
dari proyek ini dapat berjalan dengan
dan dianggarkan sedemikian rupa, ada
lancar.
beberapa hal saat eksekusi ternyata
Menurut Kemenhub (2017), awalnya tidak sesuai dengan perencanaan yang
proyek LRT Jabodebek dianggarkan ada. Biaya proyek LRT Jabodebek
sebesar Rp29,9 Triliun. Jumlah tersebut membengkak sebesar 2,6 Triliun saat
sudah termasuk biaya pembangunan mendekati pelaksanaan pengoperasian.
sarana,prasarana, dan IDC (Interest Pembengkakan ini disebabkan oleh
During Construction). Sumber timeline pembangunan yang mundur
pembiayaan proyek ini melalui skema jauh dari perencanaan. Rencananya
pengelolaan oleh korporasi dengan proyek akan selesai di tahun 2019 tetapi
tujuan tidak membebani APBN. nyatanya baru selesai dan bisa
Pendanaan didukung oleh investor digunakan pada tahun 2023. Hal ini
utama yaitu PT Kereta Api Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor
dan PT Adhi Karya sebagai investor kendala yang dihadapi. Pertama,
pendukung. Dalam rangka mendukung pembebasan lahan yang terhambat di
proyek ini, pemerintah telah beberapa titik terutama di Bekasi Timur
memberikan Penyertaan Modal Negara tetapi pemerintah masih optimis
(PMN) kepada PT Kereta Api menyelesaikannya sesuai timeline
Indonesia dan PT Adhi Karya masing- padahal keterlambatan tersebut perlu
masing sebesar Rp 7,6 Triliun dan ditinjau lebih lanjut pengaruhnya ke
Rp1,4 Triliun. PT Kereta Api Indonesia anggaran. Kedua, akibat keterlambatan
maka biaya proyek juga meningkat aturan tetapi PT Adhi Karya bersikukuh
pada pandemi Covid-19. Pada saat itu, rancangan itu sesuai dengan peraturan
kebutuhan bunga pinjaman atau IDC Uni Kereta Api Internasional padahal
dan financing fees ikut naik. Akhirnya, aturan tersebut kurang cocok
pemerintah memberikan tambahan diterapkan di lintasan yang cukup
Penyertaan Modal Negara (PMN) banyak tikungan. Menteri Perhubungan
kepada PT Kereta Api Indonesia sesuai tidak berniat memperbaiki konstruksi
dengan Perpres Nomor 49 Tahun 2017. rel dan hendak merevisi peraturan. Hal
Hal ini membuktikan bahwa ini terjadi karena peraturan sebagai
perencanaan sinkron dengan sumber perencanaan atau syarat tidak
penganggaran karena ketika ada diikuti dan dipatuhi dengan baik.
penerapan yang tidak sesuai rencana
Secara keseluruhan, meskipun proyek
maka jelas akan berpengaruh dalam
LRT Jabodebek dihadapkan dengan
anggaran proyek.
beberapa masalah dalam
Selain linimasa yang tidak sesuai pengembangannya, Erick Thohir
dengan perencanaan. proyek LRT selaku Menteri BUMN dapat menjamin
Jabodebek juga dihadapkan pada keselamatan penumpang dalam
kesalahan desain rel yang menyalahi berjalannya sistem transportasi LRT
aturan dalam Permenhub Nomor 60 yang melaju tanpa masinis. Erick
Tahun 2012 yang mengatur bahwa rel Thohir dalam wawancaranya
dengan lebar 1.435 milimeter seperti menyatakan bahwa dirinya setidaknya
yang ada pada LRT Jabodebek perlu sudah tiga kali melakukan uji coba
diperlebar 20 milimeter pada jalur menaiki LRT sebelum akhirnya
menikung dengan radius lengkung diresmikan untuk umum. Menurut
dibawah 250 meter dengan tujuan agar Erick, pengoperasian sistem operasi
kereta stabil saat menikung. LRT sudah jauh lebih baik dibanding
Kenyataannya, ternyata rel buatan ini sebelumnya dengan adanya
hanya diperlebar 5-10 milimeter di titik penyempurnaan sinkronisasi pada
lengkung. Hal ini jelas menyalahi sistem kereta. Sinkronisasi ini
memastikan bahwa pintu pada kereta pendanaan pun telah diupayakan.
LRT sudah sejajar tepat dengan pintu Namun, dalam pelaksanaannya
peron pada masing-masing stasiun terdapat beberapa kendala seperti
perhentian sehingga meningkatkan pembebasan lahan, pandemi Covid-19,
level keamanan pada penggunanya. dan kesalahan desain rel yang
Erick menekankan bahwa proses menyebabkan pembengkakan biaya
penyempurnaan sinkronisasi sistem dan perubahan timeline. Hal ini
merupakan hasil dari sinergi kerjasama menunjukkan bahwa sinkronisasi
antar-BUMN seperti Adhi Karya yang antara perencanaan dan pembiayaan
bertugas untuk membangun prasarana perlu diperkuat dengan
dan KAI yang berfungsi sebagai mempertimbangkan berbagai faktor
pengoperasi LRT Jabodebek. Selain yang dapat mempengaruhi kelancaran
itu, terdapat juga hasil kinerja dari proyek.
INKA dan LEN yang berfungsi dalam
5.2 Saran
hal persinyalan dan sarana, serta
Himbara seperti Bank Mandiri, BNI, Untuk meningkatkan sinkronisasi
dan BRI yang memiliki keterlibatan antara perencanaan dan pembiayaan
dalam fungsi pendanaan proyek LRT proyek LRT Jabodebek, perlu adanya
Jabodebek. koordinasi dan komunikasi yang kuat
antar pihak, fleksibilitas anggaran,
5. Simpulan dan Saran
kepatuhan terhadap peraturan, kajian
5.1 Simpulan dan analisis mendalam sebelum proyek
dimulai, serta penegakan hukum yang
Pembangunan LRT Jabodebek
kuat. Upaya-upaya ini diharapkan dapat
merupakan proyek besar yang
menjaga sinkronisasi dan kelancaran
memerlukan sinkronisasi antara
proyek agar sesuai target.
perencanaan dan pembiayaan.
Perencanaan proyek telah dituangkan
dalam peraturan-peraturan dan
Daftar Pustaka

Alaydrus, H. (2023, August 28). LMAN buka-bukaan Pembebasan Lahan LRT Capai Rp 1,3
Triliun. CNBC Indonesia. https://www.cnbcindonesia.com/news/20230828182623-4-
466875/lman-buka-bukaan-pembebasan-lahan-lrt-capai-rp-13-triliun
Bachtiar, Z., & Pasaribu, R. (2023). Dampak Lingkungan Ekologis akibat Proyek
Pembangunan Jalur Rel light rapid transit (LRT) Jabotabek Di Jakarta. Local
Engineering, 1(1), 1-10. https://doi.org/10.59810/lejlace.v1i1.24
Handayani, D. et al. (2022). Pengelolaan Keuangan Negara dalam Penyediaan Infrastruktur
Publik.
Hunila, R. F., Utomo, S., & Pradyani, N. G. (2023). Analisa Kelayakan Investasi Proyek Moda
Transportasi Massal light rail transit (LRT) Jabodebek. Ekonomi, Keuangan, Investasi
dan Syariah (EKUITAS), 4(4), 1180-1190. https://doi.org/10.47065/ekuitas.v4i4.3376
Kemenhub (2017) Direktorat jenderal perkeretaapian, Menhub : Skema Pembiayaan LRT
Jabodebek PT KAI Investor Utama dan PT Adhi Karya Investor Pendamping
Kementerian Perhubungan Republik Indonesia. Available at:
https://dephub.go.id/post/read/menhub-skema-pembiayaan-lrt-jabodebek-pt-kai-
investor-utama-dan-pt-adhi-karya-investor-pendamping (Accessed: 22 March 2024).
LRT Jakarta Bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. (n.d.). Wikipedia bahasa Indonesia,
ensiklopedia bebas. Retrieved March 22, 2024, from
https://id.wikipedia.org/wiki/LRT_Jakarta
Sinatrya, N., Pratama, E. S., Alifiah, Siti, N., & Marthen, G. (2019). Review Jembatan
Lengkung Bentang Panjang Kuningan.docx. Scribd.
https://id.scribd.com/document/439290607/Review-Jembatan-Lengkung-Bentang-
Panjang-Kuningan-docx
Tempo. (2023, November 18). Desain Rel LRT Jabodebek Berbahaya, Pemerintah Malah
Mengubah Aturannya. https://majalah.tempo.co/read/opini/170161/rel-lrt-jabodebek

Anda mungkin juga menyukai