2312 Dtba TK1-W3-S4-R3 Team4
2312 Dtba TK1-W3-S4-R3 Team4
MINGGU 3
Buatlah sebuah essay: minimal 1 halaman maksimal 2 halaman; Font: Times New Roman;
ukuran: 12; spasi: 1,5
Indikator Penilaian:
Penilaian
Indikator
85-100 75-84 65-74 0 - 64
1. Menjelaskan Artikel memuat Hanya 2 Hanya 1 Tidak ada
pengertian negara secara lengkap, indikator yang indikator yang indicator yang
2. Menjelaskan jelas dan tepat jelas, tepat dan tepat, jelas dan jelas, lengkap
tentang indicator 1,2,3 lengkap lengkap dan tepat
konstitusi dan 4
3. Analisa mengenai
penegakan dan
perlindungan
HAM dan sistem
pemerintahan
yang
CB: Kewarganegaraan
bertanggungjawa
b kepada rakyat
di Indonesia.
4. Referensi
CB: Kewarganegaraan
Sebuah negara yang dibentuk dengan sebuah konstitusi tentunya menganut konstitusionalisme
sebab UUD merupakan bagian dari, bahkan seringkali disamakan dengan konstitusi.
Konstitusionalisme sendiri adalah paham bernegara yang bertumpu pada perlindungan HAM
disertai dengan pembatasan atas kekuasaan negara yang didistribusikan kepada
lembaga-lembaga negara untuk melindungi HAM tersebut. Sebagai negara yang menganut
konstitusionalisme maka di dalam berbagai konstitusi yang pernah dan sedang berlaku di
Indonesia selalu ada penekanan pada perlindungaan HAM dan sistem pemerintahan yang
bertanggungjawab kepada rakyat
Pertanyaan:
Jawaban :
Negara merupakan entitas politik yang mengatur wilayah tertentu dengan memiliki kedaulatan,
pemerintahan, dan penduduk yang terorganisir. Konsep negara telah berkembang seiring waktu,
dan salah satu paradigma yang muncul adalah negara minimal. Negara minimal merupakan
konsep yang mengusung gagasan bahwa fungsi utama dari negara seharusnya dibatasi pada
aspek-aspek esensial, seperti perlindungan hak asasi manusia, penegakan hukum, serta
pemeliharaan keamanan dan ketertiban. Dalam pengertian ini, negara memiliki peran minimal
dalam intervensi terhadap kehidupan bermasyarakat. Negara minimal tidak secara aktif campur
tangan dalam ekonomi atau urusan pribadi individu, namun fokus pada menjaga ketertiban dan
memberikan perlindungan terhadap hak-hak dasar.
Pada konsep negara minimal, peran utama pemerintah adalah memastikan keberlangsungan dan
perlindungan hak asasi individu. Hal ini meliputi hak atas kebebasan berbicara, kebebasan
beragama, hak atas keamanan, dan hak properti. Dalam negara minimal, pemerintah bertanggung
jawab untuk menegakkan hukum dan menjaga keadilan dalam masyarakat. Meskipun memiliki
peran yang terbatas, negara minimal tetap memiliki peran dalam menyediakan infrastruktur dasar
seperti jalan, air bersih, serta sistem peradilan yang adil dan efisien. Konsep negara minimal juga
menekankan pentingnya kebebasan individu dan otonomi lokal. Dalam hal ini, kebijakan
CB: Kewarganegaraan
pemerintah seharusnya terbatas pada minimum yang diperlukan untuk menjaga stabilitas dan
keadilan dalam masyarakat, sedangkan sebagian besar keputusan dan tanggung jawab diberikan
kepada individu dan komunitas lokal. Dengan demikian, negara minimal memiliki fokus pada
perlindungan hak asasi, penegakan hukum, dan penyediaan layanan dasar, sambil meminimalkan
campur tangan dalam urusan pribadi serta kehidupan ekonomi masyarakat.
Referensi
https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-negara/#Pengertian_Negara
Konstitusi berfungsi sebagai landasan hukum tertinggi suatu negara. Hal ini bermakna
bahwa semua hukum dan kebijakan harus sesuai dengan prinsip-prinsip yang terdapat dalam
konstitusi. Fungsi utama konstitusi mencakup penetapan struktur pemerintahan, pembagian
kekuasaan antar cabang pemerintahan, dan menentukan hak-hak serta kewajiban warga negara.
Salah satu elemen kunci dalam konstitusi adalah pembagian kekuasaan antara eksekutif,
legislatif, dan yudikatif. Prinsip ini ditempatkan untuk mencegah konsentrasi kekuasaan yang
berlebihan dan memastikan adanya keseimbangan antar cabang pemerintahan. Pembagian
kekuasaan ini membentuk sistem check and balances yang menjadi dasar bagi keberlanjutan
pemerintahan yang sehat.
CB: Kewarganegaraan
ini memungkinkan adaptasi terhadap perubahan zaman dan kebutuhan masyarakat. Tanpa
kemungkinan amandemen, konstitusi dapat menjadi kaku dan tidak responsif terhadap
perkembangan masyarakat yang dinamis.
Sementara konstitusi berfungsi sebagai sumber utama hukum, beberapa negara juga
mengakui sumber hukum lain seperti kebiasaan hukum dan putusan pengadilan. Konstitusi
memberikan dasar bagi sistem peradilan dan penegakan hukum yang berperan dalam menjaga
supremasi hukum. Beberapa konstitusi mencakup ketentuan mengenai hubungan negara dengan
komunitas internasional. Prinsip-prinsip dalam konstitusi dapat membimbing negara dalam
berperan sebagai anggota komunitas global dengan tanggung jawab dan kewajiban tertentu.
Referensi :
https://ditjenpp.kemenkumham.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=2971:ha
k-konstitusional-warga-negara&catid=100&Itemid=180
Smith, John. "Constitutional Law: Principles and Cases." Legal Publishers, 2019.
3. Berikan analisa anda mengenai penegakan dan perlindungan HAM dan sistem
pemerintahan yang bertanggungjawab kepada rakyat di Indonesia!
HAM di Indonesia yang pernah carut marut bahkan dianggap sebagai yang terberat dalam
sejarah perjalanan bangsa Indonesia dibandingkan dengan perkembangan sekarang tentu sudah
berbeda teramat jauh. Beragam usaha untuk mengembangkan dan melaksanakan perlindungan
Hak Asasi Manusia (HAM) perlu diakui dan dinilai positif. Lembaga-lembaga seperti Komisi
Nasional HAM (Komnas HAM) dan peradilan HAM adalah contoh nyata dari upaya
CB: Kewarganegaraan
peningkatan penegakan hukum terkait Hak Asasi Manusia di Indonesia. Keberadaan
lembaga-lembaga ini secara otomatis dapat meningkatkan penegakan hak asasi manusia di
Indonesia. Kelebihan Pengaturan HAM dalam konstitusi memberikan jaminan yang sangat
erat. Selain itu, sistem pemerintahan juga bertanggung jawab kepada rakyat yang mencakup
transparansi, partisipasi publik, dan akuntabilitas. Upaya langkah untuk melindungi Hak Asasi
Manusia (HAM) di Indonesia adalah dengan adanya peraturan hukum tertulis yang mengandung
ketentuan-ketentuan terkait HAM, yaitu dalam Konstitusi, Ketetapan MPR, Undang-Undang,
dan Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang seperti Peraturan Pemerintah, Keputusan
Presiden dan peraturan pelaksana lainnya. Pasal 28 I ayat (4) UUD 1945 secara tegas
menyatakan bahwa perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan hak asasi manusia
adalah tanggung jawab negara, terutama pemerintah. Demikian pula dijelaskan dalam
Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM Pasal 71 yang menyatakan: “Pemerintah
wajib dan bertanggung jawab menghormati, melindungi, menegakkan, dan memajukan hak asasi
manusia yang diatur dalam undangundang ini, peraturan perundang-undangan lain, dan hukum
internasional tentang hak asasi manusia yang diterima oleh negara Republik Indonesia”.
Berdasarkan perintah undang-undang tersebut telah jelas bahwa pemerintah mempunyai
tanggung jawab untuk menghormati, melindungi, menegakkan, dan memajukan hak asasi
manusia. Secara universal bahwa negara memikul tanggung jawab utama dalam pemajuan dan
perlindungan hak asasi manusia. Tanggung jawab yang sedemikian tak dapat dikurangi dengan
alasan-alasan politik, ekonomi maupun budaya. Sementara itu dalam kenyataan sehari-hari
banyak pelanggaran hak asasi manusia dilakukan oleh negara melalui organ-organ atau aparatnya
baik sipil maupun militer yang menyelewengkan kekuasaannya (abuse of power).
Referensi:
Maylani, U., Vistiani Gulo, D., & Lutfhi Azidan, F. (2022). Penegakan Hukum Mengenai Hak
Asasi Manusia (HAM) di Indonesia. PLEDOI (Jurnal Hukum Dan Keadilan), 1(1), 12–18.
CB: Kewarganegaraan