Anda di halaman 1dari 3

Nama : Muhammad Rizalulloh

Nim : 1502619083

Soal
1. Konsep Konstitusi : menurut minimal 3 ahli, dan kemudian disimpulkan
2. Apa yang secara umum di atur dalam konstitusi, atau dengan bahasa lain : konstitusi
itu mengatur tntang apa saja apa yang harus ada dalam konstitusi, dan apa
perbedaannya dengan aturan lain seperti UU
3. Apa pentingnya pemahanan tentang pentingnya konsitutisi ini di berikan kepada
mahasiswa. Apa masalahnya jika materi pentinya konsitutisi ini tidak di berikan
kepada mahasiswa

Jawab
1. John Rawls: John Rawls adalah seorang filsuf politik Amerika yang dikenal dengan
teorinya tentang keadilan sebagai kesetaraan. Menurut Rawls, konstitusi adalah
perjanjian sosial yang ditetapkan oleh masyarakat untuk mengatur hubungan antara
pemerintah dan warganya, serta menjamin kebebasan, kesetaraan, dan keadilan dalam
masyarakat. Konstitusi ideal menurut Rawls adalah konstitusi yang menjamin prinsip-
prinsip keadilan sebagai keadilan, yaitu prinsip keadilan dasar (basic equality) dan
prinsip perbedaan (principle perbedaan), yang mengutamakan kesejahteraan mereka
yang paling miskin dalam masyarakat.

Hans Kelsen: Hans Kelsen adalah seorang filsuf hukum Austria yang dikenal dengan
teorinya tentang hukum dan konstitusi. Menurut Kelsen, konstitusi adalah norma
dasar yang mengatur pembentukan, struktur, dan fungsi pemerintahan suatu negara.
Konstitusi harus menjadi sumber tertinggi dari seluruh hukum di suatu negara dan
harus memenuhi prinsip-prinsip hukum yang bersifat objektif, yakni tidak tergantung
pada kehendak individu atau kelompok tertentu. Konstitusi ideal menurut Kelsen
adalah konstitusi yang menjamin terciptanya kekuasaan antara lembaga-lembaga
pemerintahan, mengatur perlindungan terhadap hak asasi individu, dan memastikan
keberlanjutan hukum.

Montesquieu: Montesquieu adalah seorang filsuf politik Prancis yang dikenal dengan
konsep konstruksi kekuasaan (pemisahan kekuasaan). Menurut Montesquieu,
konstitusi adalah suatu sistem pemerintahan yang membagi kekuasaan negara menjadi
tiga cabang, yaitu kekuasaan legislatif, eksekutif, dan yudikatif, yang beroperasi
secara terpisah namun saling mengawasi dan seimbang. Konstitusi ideal menurut
Montesquieu adalah konstitusi yang menghindari konsentrasi kekuasaan pada satu
individu atau lembaga, mencegah pencurian kekuasaan, dan melibatkan partisipasi
aktif warga dalam pengambilan keputusan politik.
Kesimpulan: Berdasarkan pandangan ketiga ahli di atas, konsep konstitusi dapat
diartikan sebagai suatu perjanjian sosial atau norma dasar yang mengatur hubungan
antara pemerintah dan warganya, menjamin kebebasan, keadilan, dan keadilan dalam
masyarakat, serta mengatur sistem pembagian kekuasaan dan perlindungan terhadap
hak asasi individu. Konstitusi ideal harus memastikan prinsip-prinsip keadilan,
kebaikan, dan partisipasi aktif warga dalam pengambilan keputusan politik.

2. Konstitusi adalah dokumen atau serangkaian aturan dasar yang mengatur dasar-dasar
pemerintahan suatu negara atau entitas politik lainnya. Konstitusi biasanya berisi
prinsip-prinsip dasar yang mengatur struktur pemerintahan, hak-hak dan kewajiban
warga negara, serta hubungan antara pemerintah dan warga negara.
Secara umum, konstitusi mengatur hal-hal berikut:

 Struktur Pemerintahan: Konstitusi mengatur struktur pemerintahan suatu


negara, termasuk pembagian kekuasaan antara cabang-cabang pemerintahan
seperti eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Konstitusi juga dapat mengatur
bagaimana pemerintahan lokal atau daerah diatur.
 Hak dan Kewajiban Warga Negara: Konstitusi sering kali menjamin hak-hak
dasar warga negara, seperti hak atas kebebasan berbicara, beragama,
berpendapat, dan hak-hak lainnya. Konstitusi juga dapat mengatur kewajiban
warga negara terhadap negara, seperti kewajiban membayar pajak atau
menjalani wajib militer.
 Proses Pembuatan Hukum: Konstitusi dapat mengatur proses pembuatan
hukum atau perundang-undangan, termasuk proses pembuatan undang-
undang, pengadilan, dan sistem hukum lainnya.
 Prinsip-prinsip Dasar: Konstitusi sering mengandung prinsip-prinsip dasar
yang menjadi landasan bagi pemerintahan suatu negara, seperti prinsip
pemisahan kekuasaan, prinsip negara hukum, prinsip demokrasi, dan prinsip
hak asasi manusia.

Perbedaan antara konstitusi dan undang-undang (UU) biasanya terletak pada


karakteristik dan kedudukan mereka. Konstitusi biasanya memiliki kedudukan lebih
tinggi daripada UU, karena konstitusi menjadi undang-undang tertinggi yang
mengatur pemerintahan dan mendasari pembuatan UU. Konstitusi juga sulit diubah
dan memerlukan prosedur khusus untuk perubahan, sedangkan UU dapat diubah atau
dicabut oleh lembaga legislatif. Selain itu, konstitusi cenderung lebih luas dan berisi
prinsip-prinsip dasar yang menjadi dasar hukum bagi suatu negara, sementara UU
biasanya mengatur masalah-masalah yang lebih spesifik.

1. Pemahaman tentang pentingnya konstitusi sangat penting untuk diberikan kepada


mahasiswa, karena alasan-alasan berikut:
 Pengetahuan Dasar Tentang Pemerintahan dan Hukum: Konstitusi merupakan
dasar hukum yang mengatur struktur pemerintahan suatu negara. Mahasiswa
sebagai calon pemimpin masa depan perlu memahami konsep-konsep dasar
dalam konstitusi, seperti pemisahan kekuasaan, hak asasi manusia, dan prinsip
negara hukum, agar dapat memahami bagaimana pemerintahan dan sistem
hukum beroperasi dalam suatu negara. Pengetahuan tentang konstitusi juga
membantu mahasiswa memahami hak-hak dan kewajiban sebagai warga
negara.

 Penghargaan Terhadap Nilai-Nilai Demokrasi: Konstitusi seringkali


mencerminkan nilai-nilai demokrasi, seperti partisipasi warga negara,
penghormatan terhadap hak-hak individu, dan prinsip penyelesaian kekuasaan.
Dengan memahami konstitusi, mahasiswa dapat menginternalisasi nilai-nilai
demokrasi dan menjadi warga negara yang bertanggung jawab dan
berpartisipasi aktif dalam proses demokrasi.
 Membangun Kesadaran Hukum: Pengetahuan tentang konstitusi dapat
membantu mahasiswa memahami pentingnya hukum sebagai dasar dalam
mengatur kehidupan bermasyarakat. Mahasiswa dapat memahami bagaimana
konstitusi menjadi landasan bagi pembuatan undang-undang dan kebijakan
publik, serta pentingnya mengikuti hukum sebagai warga negara yang baik.
 kekuatan Kemampuan Analisis dan Kritis: Studi tentang konstitusi melibatkan
pemahaman terhadap teks konstitusi, interpretasi, dan analisis terhadap
kebijakan dan putusan hukum. Dengan mempelajari konstitusi, mahasiswa
dapat mengembangkan kemampuan analisis dan kritis mereka dalam
membaca, memahami, dan menilai kompleks dokumen hukum.
 Peningkatan Kualitas Kepemimpinan: Mahasiswa yang memahami konstitusi
memiliki dasar pemahaman yang kuat dalam prinsip-prinsip pemerintahan dan
hukum. Hal ini dapat membantu mereka menjadi pemimpin yang berkualitas,
baik dalam bidang politik, pemerintahan, maupun sektor swasta, karena
mereka memiliki pemahaman yang baik tentang dasar hukum dan prinsip
dasar yang mengatur pemerintahan suatu negara.

Jika materi tentang pentingnya konstitusi yang tidak diberikan kepada mahasiswa, dapat
timbul beberapa masalah, antara lain:
 Ketidaktahuan tentang Hak dan Kewajiban Warga Negara: Mahasiswa
mungkin tidak menyadari hak dan kewajiban mereka sebagai warga negara,
sehingga dapat mengabaikan tanggung jawab mereka dalam menjalankan
peran sebagai anggota masyarakat.
 Kekurangan Pemahaman tentang Prinsip-prinsip Demokrasi: Mahasiswa
mungkin tidak memahami prinsip-prinsip dasar demokrasi, seperti pemisahan
kekuasaan, aturan hukum, dan perlindungan hak minoritas, sehingga tidak
dapat berpartisipasi

Anda mungkin juga menyukai