Abbasiyah
Kemajuan Administrasi
Pemerintahan, Militer dan
Kebijakan Politik
2. Sistem Politik
Dinasti Abbasiyyah berkuasa dari tahun 132-656 H / 750-1258 M,Para Sejarawan
membagi periode kekuasaan Dinasti Abbasiyah menjadilima periode, yaitu:
a. Periode Pengaruh Persia Pertama ( 132- 656 H / 750 – 1258 M ) periode ini
dikenal sebagai abad keemasan Islam (The Golden Age of Islam).
b. Periode Pengaruh Turky Pertama ( 232 – 334 H / 847 – 945 M )
c. Periode Pengaruh Persia Kedua ( 334 – 467 H / 1075 M )
d. Periode Pengaruh Turky Kedua ( 467 – 555 H / 1075 – 1160 )
e. Periode Bebas dari Negara Lain ( 555 – 656 H / 1160 – 1258 M )
3. Sistem Budaya
Di masa Bani Abbassiyah terjadinya asimilasi Arab dengan non Arab dan
perluasan wilayah telah melahirkan kemajemukan warga negara. Warga negara terdiri
dari berbagai suku bangsa, dan agama. Apa yang terjadi dalam unsur bangsa, terjadi pula
2. Sejarah
Pada masa Dinasti Abbasiyah, kajian sejarah masih terfokus pada tokoh atau
peristiwa tertentu misalnya, sejarah hidup Nabi Muhammad SAW. Minat terhadap kajian
sejarah sangat besar dan mendapat dukungan dari khalifah. Ilmuwan dalam bidang
sejarah pada masa Abbasiyah diantaranya adalah Muhammad bin Ishaq bin Yasar, lebih
dikenal sebagai Ibnu Ishaq, sejarawan muslim pertama, lahir pada tahun 85H / 704 M
dan meninggal pada tahun 151 H / 768 M. Dialah yang pertama kali menulis Sirah al-
Nabawiyah lil Ibn Ishaq yang merupakan biografi Rasulullah pertama yang paling
komprehensif. Kemudian disunting oleh muridnya Ibn Hisyammenjadi Sirah al-
Nabawiyah lil Hisyam. Muhammad Ibnu Sa'ad, yang menulis karya al-Thabaqat al-
Kubra (8 jilid) berkata tentang Ibnu Ishaq, "Ia merupakan yang pertama mengumpulkan
sejumlah ekspedisi dari Utusan Allah (Muhammad) dan mencatatnya".Al-Biruni juga
disebut sejarawan masa Abbasiyah, dia telah menulis buku sejarah yang berjudul
Chronology.
C. Ilmu Bumi/Geografi
Dalam tradisi Islam, ilmu bumi tidak bisa dipisahkan dengan astronomi. Ahli
bumi pertama dalam sejarah ilmuwan muslim adalah Hisyam Al–Kalbi (abad ke 9 M,)
dengan studinya tentang kawasan Arab.
Berkembangnya geografi di dunia Islam dimulai ketika Khalifah Al-Makmun
(813-833 M) memerintahkan ahli-ahli geografi Muslim untuk mengukur kembali jarak
bumi. Sejak saat itu muncul istilah mil untuk mengukur jarak. Usaha tersebut berhasil,
sehingga Al-Makmun memerintahkan para geografer Muslim untuk menciptakan peta
bumi yang besar. Di bawah koordinasi Al-Khawarizmi bersama 70 geografer lainnya
berhasil membuat peta globe pertama pada tahun 830 M.
Al-Khawarizmi juga berhasil menulis kitab geografi berjudul Surah Al-Ard
(Morfologi Bumi) sebuah koreksi terhadap karya Ptolemeus. Yang mana kitab tersebut
menjadi landasan ilmiah bagi geografi Muslim tradisional. Pada abad yang sama, Al-
Kindi juga menulis sebuah buku bertajuk ‘Keterangan tentang Bumi yang Berpenghuni’.
Demikian juga Al-Biruni berhasil menemukan radius bumi mencapai 6.339,6 km dimana
dunia Barat belum mampu mengukur radius bumi seperti yang dilakukan Al-Biruni.
D. PERKEMBANGAN SASTRA
1. Perkembangan Prosa
Secara garis besar sastra arab dibagi atas dua bagian yaitu prosa dan syair. Prosa
terdiri atas beberapa bagian, yaitu:
a. Kisah (Qisshah), adalah cerita tentang berbagai hal, baik yang bersifat realistis
maupun fiktif, disusun menurut urutan penyajian yang logis dan menarik. Kisah
meliputi Hikayat, Qissah Qasirah dan Uqushah. Kisah yang berkembang pada masa
abbasiyah tidak hanya terbatas pada cerita keagamaan, tetapi sudah berkaitan dengan
hal lain yang lebih luas, seperti kisah filsafat.
b. Amsal(peribahasa) dan Kata mutiara (al-hikam) adalah ungkapan singkat yang
bertujuan memberikan pengarahan dan bimbingan untuk pembinaan kepribadian dan
akhlak. Amsal dan kata mutiara pada masa Abbasiyah dan sesudahnya lebih
menggambarkan pada hal yang berhubungan dengan filsafat, sosial, dan politik.
Tokoh terkenal pada masa ini adalah Ibnu Al-Muqoffal.
c. Sejarah (tarikh),atau riwayat (sirah). Sejarah atau riwayat mencakup sejarah
beberapa negeri dan kisah perjalanan yang dilakukan para tokoh terkenal. Karya
sastra yang terkenal dalam bidang ini antara lain: adalah mu’jam al Buldan
(ensiklopedi kota dan negara) oleh Yaqut Al-Rumi (1179-1229). Tarikh Al-Hindi
(sejarah India) oleh Al- Biruni (w.448 H/ 1048 M). Karya Ilmiah (Abhas ‘Ilmiyyah)
2. Perkembangan Puisi
Para sastrawan masaAbbasiyah membuat genre sajak/puisi mengkombinasikan
dengan sesuatu yang bukan berasal dari tradisi Arab, cirinya antara lain :
a. Penggunaan kata uslub dan ibarat baru
b. Pengutaran sajak lukisan yang hidup
c. Penyusupan ibarat filsafat
d. Kelahiran kritikus sastra pada zaman ini
b) Kota Samara
Kota Samara pernah menjadi Ibu kota Dinasti Abbasiyah menggantikan kota
Baghdad. Pembangunan besar-besaran terjadi pada zaman Khalifah Al-Mu;tasim
pada 221 H/836 M. Samarra kemudian menjadi pusat pemerintahan tujuh khalifah
Abbasiyah dan kota kebanggaan dengan istana-istana indahnya. Khalifah Al-
Mu’tasim mendirikan istana al-Jawsaq dan Khalifah Al-Wasiq, membangun istana
al-Haruni. Khalifah Al-Mutawakkil bahkan sempat membangun 24 istana, di
antaranya adalah Balkawari, alArus, al-Mukhtar dan al-Wahid. Sementara Al-
Mutamid, khalifah terakhir membangun istana al-Masyuq.
Samarra, sekitar 124 km utara Baghdad, adalah salah satu dari empat Kota Suci
Islam Irak, dan dianggap sebagai kota kuno terbesar yang diketahui di seluruh Dunia
dengan reruntuhan yang megah yang memanjang sekitar 9 km dan 34 km horisontal
vertikal di sepanjang timur tepi Tigris.
Seni bangunan istana khalifah Abbasiyah mempunyai ciri khas dan gaya
tersendiri, dalam pintu pilar, lengkung kubah, hiasan lebih bergantung (muqarnas
hat). Pemerintah dinasti Abbasiyah adalah kota Baghdad, yang dibangun Al-Mansur
(136-158 H/754-775). Tempat lokasi di tepi sungai Eufrat (Furat) dan Dajlah (Tigris).
Pembangunan ini diarsiteki oleh Hajjaj bin Artbab dan Amran bin Wadldlah.
2. Perpustakaan
Masjid, selain sebagai pusat pendidikan, juga berfungsi sebagai tempat
penyimpanan buku. Buku-buku didapat dari hadiah-hadiah atau hasil pencarian dari
berbagai sumber. Karenanya, masjid pada saaat itu memiliki khazanah buku-buku
keagamaan yang sangat kaya. Salah seorang donatur buku-buku itu adalah seorang
sejarawan terkenal yaitu al-Khatib al-Baghdadi (1002-1017 M) yang menyerahkan
buku-bukunya sebgai wakaf untuk umat Islam.
Perpustakaan-perpustakaan (khizanat al-kutub) lain dibangun oleh kalangan
bangsawan atau orang kaya sebagai lembaga-lembaga kajian untuk umum, menyimpan
koleksi sejumlah buku logika, filsafat, astronomi dan bidang ilmu lainnya. Salah satu
diantaranya yang dibangun oleh penguasa Buwaihi, Abdud Ad-Dawlah, di Syirazi,
yang semua buku-bukunya disusun di atas lemari-lemari, didaftar dalam katalog, dan
diatur dengan baik oleh staf administrator yang berjaga secara bergiliran. Selain
perpustakaan, gambaran tentang kemajuan budaya baca pada masa Abbasiyah bisa
dilihat dari banyaknya toko buku. Toko-toko ini berpengaruh besar bagi pengembangan
dunia pendidikan, Al-Ya’qubi meriwayatkan bahwa pada masanya (sekitar 819 M)
ibukota negara diramaikan oleh lebih dara seratus toko buku yang berderet di satu ruas
jalan yang sama. Hingga awal abad ke-3 Hijriah, bahan yang umum digunaka untuk
menulis adalah kain perca dan papirus. Baru kemudian setelah, kertas Cina mulai
masuk ke Irak. industri kertas tumbuh menjamur. Industri itu pertama kali muncul di
Samarkand, yang diperkenalkan oleh beberapa tawanan Cina pada 751M.
I. Silanglah (x) huruf a, b,c atau d di depan jawaban yang paling benar!
1. Gerakan dakwah Dinasti Abbasyah dimulai pada masa khalifah ....
a. Hisyam bin Abdul Aziz c. Al Walid bin Abdul Malik
b. Umar bin AbduI Aziz d. Marwan bin Muhammad
2. Gerakan dakwah Dinasti Abbasiyah dimulai di kota ....
a. Baghdad c. Darnaskus
b. Madinah d. AI Humaymah
3. Salah satu penyebab berdirinya Dinasti Abbasiyah adalah kelompok... yang memprotes
kedudukannya sebagai warga negara kelas dua di bawah muslim Arab
a. muslim nonArab/Mawali c. nonmuslirn
b. Suriah d. keluarga Dinasti Umayah
4. Kota yang menjadi pusat kegiatan politik gerakan bawah tanah adalah ....
a. Persia c. Khurasan
b. Makkah d. Irak
5. Panglima gerakan dakwah Dinasti Bani Abbasiyyahiyah adalah ....
a. Abu Muslim AI Khurasany c. Muhammad bin Ali
b. Dinasti Bani Abbasiyyah d. Muhammad bin Marwan
6. Keturunan Abbas tidak memperlihatkan sikap dengan Bani Umayah. Karena Dinasti
Bani Abbasiyyah menerapkan politik....
a. etnis c. Adu domba
b. bersahabat d. individual