Anda di halaman 1dari 2

Selasa, 22 November 2022

UTS Analisis Eksistensialisme


Nama : Sita Fitriani Dewi
NIM : 03051912061

1. Jelaskan yang dimaksud metoda fenomenologi dalam psikologi eksistensial?


Jawab : Metode fenomenologi dalam psikologi eksistensial maksudnya adalah bahwa
metoda fenomenologi sebagai metode untuk mendekati fenomena-fenomena dalam
kemurnian psikologi eksistensial.
2. Jelaskan yang dimaksud Eksistensi adalah ‘milik pribadi”?
Jawab : Yang dimaksud eksistensi adalah milik pribadi yaitu bahwa keberadaan diri
ini adalah milik kita sendiri. Tidak bisa diganggu gugat oleh orang lain. Karena ini
adalah hak pribadi, milik pribadi, tidak boleh ada yang memaksa dan tidak boleh ada
yang melarang karena eksistensi ini adalah milik pribadi. Bahwa eksistensi itu berdiri
sebagai diri sendiri, bukan sebagai orang lain. Dan ini sudah jelas bahwa eksistensi itu
milik pribadi bukan milik siapa pun yang ada di luar diri/pribadi. Manusia sebagai
suatu yang tinggi, dan keberadaannya itu selalu ditentukan oleh dirinya. Bereksistensi,
sadar akan dirinya dan tahu bagaimana cara menempatkan dirinya.
3. Jelaskan yang dimaksud Eksistensi adalah ada-dalam-dunia?
Jawab : Heidegger menekankan bahwa ada-dalam-dunia adalah Seinkonne, yang
berarti manusia mampu berada. Maksudnya adalah manusia mampu untuk berada
dalam dunia yang diciptakannya. Ada di dunia yang fana ini.
4. Jelaskan yang dimaksud hidup autentik?
Jawab : Hidup autentik adalah cara hidup dengan cara selalu berusaha untuk bersikap
selaras dengan perasaan yang dirasakan apa adanya karena tidak mau kebanyakan
drama dalam hidup. Hidup autentik adalah cara hidup untuk menjadikan pribadi
menjadi pribadi yang sebenarnya tanpa ada drama yang dibuat-buat. Hidup apa
adanya dengan mengikuti kata hati atau perasaan yang dirasakan.
5. Jelaskan mengapa psikologi eksistensalis menolak konsep sebab-akibat?
Jawab : Karena dalam psikologi eksistensialis memiliki konsep dasar realitas,
pengetahuan, dan nilai. Realitas artinya kenyataan hidup itu sendiri. Manusia
tergantung pada pemahamannya tentang realitas dan tergantung pada interpretasi
manusia terhadap realitas. Pemahaman eksistensialisme pada nilai, menekankan
kebebasan dalam tindakan. Dapat disimpulkan bahwa psikologi eksistensialis
mempuyai konsep yang apa adanya selaras dengan nilai pemahaman dan pengalaman
realitas dan bergantung pada interpretasi terhadap realitas itu sendiri. Bukan melihat
dan bergantung terhadap konsep sebab-akibat.
6. Jelaskan konsep-konsep dasar psikologi eksistensial?
Jawab :
- Realitas: Kenyataan hidup itu sendiri
- Pengetahuan: Interpretasi manusia terhadap realitas
- Nilai: menekankan kebebasan dalam Tindakan
- Ada-dalam-dunia: hadir di dunia yang diciptakan. Ada di sana. Kesadaran diri
sebagai makhluk yang hidup dan eksis di dunia itu.
- Ketidak mengadaan (nonbeing): ketiadaan atau kematian
7. Jelaskan sumber utama dari psikologi eksistensialis?
Jawab : Salah satu sumber dasar yang mendasari psikologi eksistensial adalah setiap
manusia itu unik dengan caranya sendiri dalam kehidupan bathinnya, dalam
memberikan persepsi dan mengevaluasi dunia, dan dalam bereaksi terhadap dunia.
8. Jelaskan asumsi manusia berdasarkan behaviorisme?
Jawab: Asumsi manusia berdasarkan behaviorisme bahwa orang bisa belajar asal
dikondisikan. Bahwa perubahan tingkah laku sebagai akibat dari adanya interaksi
antara stimulus dan respon.
9. Jelaskan yang dimaksud psikologi fenomenologi?
Jawab: Psikologi fenomenologi yaitu suatu ilmu atau sudut pandang yang focus
terhadap pengalaman-pengalaman individu dan interpretasi dunia yang di dalamnya
menggunakan metoda fenomenologi untuk mencari makna-makna psikologis yang
membentuk gejala melalui investigasi dan analisis contoh-contoh gejala yang dialami
oleh partisipan.
10. Jelaskan kenapa psikologi eksistensial menolak tentang “teori”?
Jawab: Psikologi eksistensial menolak tentang teori karena psikologi eksistensial
tidak menggunakan teori dalam pemaknaannya. Melainkan melalui pengalaman-
pengalaman nyata yang dirasakan atau realitas. Psikologi eksistensial bergantung pada
pemahaman tentang realitas itu sendiri bukan bergantung pada teori yang
pemaknaannya hanya mengawang-awang tidak dapat dirasana realitasnya.

Anda mungkin juga menyukai