Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN EKSPERIMEN FISIKA MATERIAL

FOTOKONDUKTOR

NAMA : Indira Riskyta Azzahra


NIM : 2208521009
KELOMPOK : 1 (Satu)
TANGGAL : 6 NOVEMBER 2023

PROGRAM STUDI FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS UDAYANA

2023
I. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mahasiswa paham akan sifat-sifat optik material : mahasiswa dapat menjelaskan
bagaimana resistansi material dapat berubah jika diberikan cahaya
2. Mahasiswa dapat memahami bagaimana material digunakan sebagai detektor
cahaya
3. Mahasiswa mendapatkan pengalaman analisis hasil eksperimen dalam bidang
material

II. DASAR TEORI

Semikonduktor merupakan material yang memiliki nilai hambatan jenisantara


konduktor dan isolator yakni sebesar 10-6 sampai 104 Ω m.
Bahansemikonduktor yang paling umum adalah kelompok elemen silikon
dangermanium. Kelompok bahan tersebut memiliki resistivitas listrik
menengahantara 10-6 Ω cm. Menurut Kittel dan Charles (1979), semikonduktor
memiliki pita valensi yang terisi penuh dan pita konduksi yang kosong. Kedua pita
ini dipisahkan oleh celah yang disebut energi gap. Padasemikonduktor nilai
energi gap tidak terlalu besar (0.5 - 3.0) eV, nilai ini lebihkecil bila dibandingkan pada
isolator 6.0 eV. Hal ini memungkinkan elektron daripita valensi berpindah ke pita
konduksi dengan adanya energi luar yangmemenuhi (biasanya energi panas),
sedangkan pada isolator tidak terjadi.

Konduktivitas listrik adalah kemampuan suatu bahan untuk menghantarkan


arus listrik. Jika suatu beda potensial listrik ditempatkan pada ujung –ujung sebuah
konduktor, muatan –muatan akan bergerak berpindah dan menghasilkan arus listrik.
Konduktivitas listrik didefinisikan sebagai rasio dari rapat arus terhadap medan listrik.
(Pertiwi et al. 2015). Peningkatan konduktivitas listrik dapat disebabkan oleh
eksitasi dari penambahan pengisian bebas yang diangkut oleh cahaya energi
tinggi pada semikonduktor dan isolator. Material alami maupun buatan yang
terdapat di alam dapat diklasifisikan menjadi tiga yaitu konduktor, isolator dan
semikonduktor. Nilai konduktivitas listrik dari ketiga jenis material tersebut berbeda-
beda.

Konduktivitas listrik adalah kemampuan suatu bahan untuk menghantarkan


arus listrik. Jika suatu beda potensial listrik ditempatkan pada ujung –ujung sebuah
konduktor, muatan - muatan akan bergerak berpindah dan menghasilkan arus listrik.
Konduktivitas listrik didefinisikan sebagai rasio dari rapat arus terhadap medan listrik.
Peningkatan konduktivitaslistrik dapat disebabkan oleh eksitasi dari penambahan
pengisian bebas yangdiangkut oleh cahaya energi tinggi pada semikonduktor
dan isolator. Materialalami maupun buatan yang terdapat di alam dapat
diklasifisikan menjadi tigayaitu konduktor, isolator dan semikonduktor. Nilai
konduktivitas listrik dari ketiga jenis material tersebut berbeda-beda.

Fotokonduktivitas merupakan fenomena optik dan listrik di dalam suatu material


yang menjadi lebih konduktif ketika menyerap radiasi elektromagnetik seperti cahaya
tampak, sinar ultraviolet, sinar inframerah atau radiasi gamma (Irzaman et al.
2010). Prinsip kerja dari fotokonduktivitas itu sendiri adalah mengikuti prinsip
fotolistrik. Suatu bahan yang bersifat fotokonduktif memiliki kecenderungan untuk
lebih reaktif ketika berinteraksi dengan foton cahaya. Ketika sebuah cahaya
hadir pada suhu ruang di fotokonduktor maka hambatan pada fotokonduktor berubah.
Elektron yang sebelumnya tidak mempunyai energi menjadi mempunyai energi
karena mendapatkan energi dari foton yang menumbuk fotokonduktor. Material
semikonduktor akan mengalami perubahan jumlah elektron bebas dan hole ketika
material tersebut menyerap cahaya.

Fotokonduktivitas merupakan fenomena optik dan listrik di dalam suatu material


yang menjadi lebih konduktif ketika menyerap radiasi elektromagnetik seperti cahaya
tampak, sinar ultraviolet, sinar inframerah atau radiasi gamma. Prinsip kerja
dari fotokonduktivitas itu sendiri adalah mengikuti prinsip fotolistrik. Suatu bahan
yang bersifat fotokonduktif memiliki kecenderungan untuk lebih reaktif ketika
berinteraksi dengan foton cahaya. Ketika sebuah cahaya hadir pada suhu ruang di
fotokonduktor maka hambatanpada fotokonduktor berubah. Elektron yang sebelumnya
tidak mempunyai energimenjadi mempunyai energi karena mendapatkan energi
dari foton yang menumbuk fotokonduktor. Material semikonduktor akan mengalami
perubahanjumlah elektron bebas dan hole ketika material tersebut menyerap
cahaya.

III. ALAT DAN BAHAN


1. Fotokonduktor
2. Multimeter
3. Power Supply
4. Kain Hitam
5. Klap Penghalang Cahaya

IV. DATA HASIL PENGAMATAN


No. Tertutup Terbuka Disinari
V Idark (mA) V Iphoto V Iphoto-R
1. 5 2 0,25 28 0,05 0,2
2. 10 6 0,5 58 0,1 0,8
3. 16,67 10 0,7 88 0,15 0,12
4. 20 12 0,9 118 0,2 0,18
5. 23,33 16 1,1 148 0,25 2,2

V. ANALISIS DATA
5.1 Grafik dan Tabel Hasil Pengamatan
1. Grafik Idark terhadap V

Tertutup
20
16
Idark (mA)

15 12
10
10
6
5 2

0
0 5 10 15 20 25
Tegangan

Hambatan pada Fotokonduktor saat keadaan tertutup :


𝑉
𝑅= 𝐼

No. Tertutup
V (mV) Idark (µA) R (𝜴)
1. 5 2 2500
2. 10 6 1666,6
3. 16,67 10 1667
4. 20 12 1666,6
5. 23,33 16 1458,125

2. Grafik Iphoto terhadap V

Terbuka
160 148
140 118
120
Iphoto (mA)

100 88
80 58
60
40 28
20
0
0 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2
Tegangan

Hambatan pada Fotokonduktor pada saat keadaan terbuka :


𝑉
𝑅= 𝐼

No. Terbuka
V (mV) Iphoto (mA) R (𝜴)
1. 0,25 28 0,0089
2. 0,5 58 0,0086
3. 0,7 88 0,0079
4. 0,9 118 0,0076
5. 1,1 148 0,0074

3. Grafik Iphoto-R terhadap V

Disinari
2,5 2,2
2
Iphoto-R

1,5
0,8
1
0,5 0,2 0,12 0,18
0
0 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25 0,3
Tegangan
Hambatan pada Fotokonduktor saat keadaan Disinari :
𝑉
𝑅= 𝐼

No. Disinari
V (mV) Iphoto-R (mA) R (𝜴)
1. 0,05 0,2 0,25
2. 0,1 0,8 0,125
3. 0,15 0,12 1,25
4. 0,2 0,18 1,1
5. 0,25 2,2 0,1136

VI. PEMBAHASAN
Pada eksperimen kali ini kita melakukan percobaan terhadap fotokonduktor.
Fotokonduktor merupakan fenomena optik dan listrik di dalam suatumaterial yang
menjadi lebih konduktif ketika menyerap radiasi elektromagnetikseperti cahaya
tampak, sinar ultraviolet, sinar inframerah atau radiasi gamma. Material
semikonduktor yang menyerap cahaya datangdengan energi minimal sama dengan
lebar celah energi semikonduktor, sejumlahelektron akan tereksitasi dari pita valensi ke
pita konduksi dan menjadi elektronbebas. Pada saat bersamaan lubang (hole) dengan
jumlah yang sama dibangkitkanpada pita valensi. Kedua spesies pembawa muatan
ini akan menimbulkan konduktivitas listrik tambahan pada semikonduktor.
Peningkatan jumlah electron yang menyeberangi daerah bandgap membutuhkan
energi eksitasi cahaya yangcukup.Sehingga fotokonduktivitas tidak lain adalah
hasil eksitasi pembawa(carrier) akibat penyerapan cahaya. Kenaikan
konduktivitas materialsemikonduktor akibat meningkatnya jumlah pembawa muatan
bergerak (mobile) di dalam material semikonduktor, yaitu elektron dan hole.
Eksperimen Fotokonduktor ini membahas mengenai bagaimana nilai arus yang
dipengaruhi tegangan pada berbagai macam keadaan bahan fotokonduktor, yaitu
terbuka, tertutup, dan disinari. Dari eksperimen yang kita lakukan dapat diketahui
bahwa hubungan antara tegangan, kuat arus, dan hambatan pada masing masing
keadaan fotokonduktor. Pada keadaan pertama (tertutup) didapat hubungan yang
sebanding antara tegangan dan kuat arus dan berbanding terbalik dengan hambatan,
disini dapat disimpulkan dari grafik V-Idark yang kita buat dan data data hambatan
yang kita dapat melalui perhitungan. Pada keadaan kedua (terbuka) didapat hubungan
yang sebanding antara tegangan dan kuat arus dan berbanding terbalik dengan
hambatan, disini dapat disimpulkan dari grafik V-Iphoto yang kita buat dan data data
hambatan yang kita dapat melalui perhitungan. Pada percobaan kedua ini jika kita amati
nilai kuat arus terhadap tegangannya dapat dihasilkan bahwa nilai kuat arus pada
percobaan kedua cenderung lebih kecil daripada percobaan pertama walaupun nilai
tegangannya disamakan, dapat disimpulkan bahwa nilai hambatan yang dialami pada
bahan Fotokonduktor lebih besar pada keadaan terbuka. Pada percobaan ketiga
(disinari) didapat hubungan yang sama anatara tegangan, kuat arus, dan hambatan
seperti percobaan sebelumnya, tetapi pada percobaan ketiga terlihat perbedaan yang
cukup signifikan kepada nilai kuat arus yang kita dapati.
Pada eksperimen kali ini banyak kendala yang kita dapati saat melakukan
percobaan, dari kurangnya pemahaman yang mendalam terhadap alat (human error)
dan juga kekeliruan dalam pengambilan data sehingga, tidak semua penugasan pada
eksperimen kita kerjakan. Kekeliruan pada saat pengambilan data sehingga tidak
memungkinkan untuk melakukan uji-t pada kedua sampel dan analisis perbedaan
menggunakan angka yang konkrit.

VII. KESIMPULAN
1. Dapat dilihat pada tabel yang sudah kita cantumkan di bagian analisis data, dapat
disimpulkan bahwa semakin tingginya intensitas cahaya pada suatu material
Fotokonduktor maka akan semakin rendah juga nilai hambatan yang ada pada
materiul tersebut.
2. Material Fotokonduktor dapat digunakan sebagai detektor cahaya dilihat dari
perubahan antara kuat arus yang terjadi pada setiap keadaan.
3. Pengalaman didapati pada eksperimen fisika material ini, banyakya kendala dan
kekurangan kita sebagai praktikan dapat menjadi bahan refleksi untuk melakukan
eksperimen dengan lebih baik, selain itu kita juga dapat mengenal lebih dalam
bahan fotokonduktor dan bagaimana pengaruhnya terhadap cahaya dan juga
hubungan hubungan anatara kuat arus dan hambatan yang berbeda disetiap keadaan
DAFTAR PUSTAKA
Garland CV, Nibler JW, Shoemaker DP. 2003. Experiments in Physical Chemistry. New York
(US): McCraw-Hill Companies Inc Garland CV, Nibler JW, Shoemaker DP. 2003.
Experiments in Physical Chemistry. New York (US): McCraw-Hill Companies Inc
Garland CV, nibler JW,Shoemaker DP.2003.Eksperiments in Physical Chemistry. New
York ( US ) : McCraw-Hill Companies Inc.
Kittel,Charles.1979.Introduction to Solid tate Physixs Edisi 55. New Delhi ( IN ): Wiley Easterm
Limited.
Mitayani, M. 2013. Struktur dan Sifat Optik Film Tipis CdS doping Zn yang Ditumbuhkan
dengan DC Magnetron Sputtering. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas negeri Semarang.
Razeghi M, Rogalski A. 1996. Semiconductors Ultraviolet Detectors. Journal Appl Physics.
79(1) : 7434 – 7471.
LAMPIRAN
Lampiran 1. Data Pengamatan

Anda mungkin juga menyukai