Sementara itu tujan dari tasawuf adalah menysucikan jiwa, hati dan
menggunakan perasaan, pikiran, dan semua fakultas yang dimiliki sang salik
(pelaku tasawuf) untuk tetap berada pada jalan sang Kekasih, Tuhan Semesta
Alam, untuk hidup berlandaskan ruhani. Tasawuf juga memungkinkan
seseorang melalui amalan-amalan yang istiqamah (konsisten dan kontinu)
dalam pengabdiannya kepada Tuhan, memperdalam kesadarannya dalam
pelayanan dan pengabdiannya kepada Tuhan.
B. ILMU PSIKOLOGI
Psikologi (Ilmu jiwa) mestinya dikatakan sebagai ilmu yang
berbicara tentang jiwa sebagaiamana lazimnya definisi ilmu pengetahuan,
tetapi psikologi tidak berbicara tentang jiwa. Ia berbicara tentang tingkah
laku manusia yang diasumsikan sebagai gejala dari jiwanya. Penelitian
psikologi tidak pernah meneliti tentang jiwa manusia, yang diteliti adalah
tingkah laku manusia melalui perenungan, pengamatan dan laboraturium,
kemudian dari satu tingkah laku dihubungkan dengan tingkah laku lain
selanjutnya dirumuskan hukum-hukum kejiwaan
Dalam istilah psikologi jiwa adalah sesuatu yang abstrak, yang
mereka pelajarai hanya pernyataan-pernyataan yang tampak dalam
hubungannya dengan tubuh, atau gejala-gejala jiwa yang nampak sebagai
gerak gerik. Karena sifatnya abstrak, maka apakah sesungguhnya jiwa itu
belum ada orang dapat membataskannya dengan tepat.1
C. HUBUNGAN TAFSIR SUFI DAN ILMU PSIOKOLOGI