Anda di halaman 1dari 14

hubungan antara

psiklogi agama
dengan Tasawuf

Dosen pembimbing:
Siti Khusniati Sururiyah, M.Pd.I
Fikri Ali Asfani
Zahara Nawzah A
Title text addition

Title text addition Title text addition Title text addition

1. pengertian psikologi 2. pengertian Tasawuf 3. hubungan psikologi


agama agama dengan tasawuf
pengertian Psikologi Agama

psikologi agama adalah ilmu yang mempelajari gejala-gejala kejiwaan manusia yang berkaitan
dengan pikiran, perasaan dan kehendak yang bersifat abstrak yang menyangkut masalah yang
berhubungan dengan kehidupan batin, manusia yang mempengaruhi perbuatan-perbuatan
manusia dan sakan sebagai hasil dari keyakinan. Sedangkan objek pembahasan Psikologi
Agama adalah gejala- gejala psikis manusia yang berkaitan dengan tingkah laku keagamaan,
kemudian mekanisme antara psikis manusia dengan tingkah laku keagamaannya secara timbal
balik dan hubungan pengaruh antara satu dengan lainnya.
Title text addition

1. Sujito (1985) menyatakan bahwa psikologi adalah ilmu yang mempelajari


atau menyelidiki pernyataan–pernyataan jiwa.
2. Psikologi secara umum dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari
pengakuan terhadap adanya kekuatan ghaib yang menguasai manusia.
3. mengikat dari ada suatu bentuk hidup yang mengandung pengakuan pada
suatu sumber yang berada di luar diri manusia dan yang mempengaruhi
perbuatan–perbuatan manusia.
4. kepercayaan pada suatu kekuatan ghaib yang menimbulkan cara hidup
tertentu
5. suatu sistem tingkah laku yang berasal dari sesuatu kekuatan ghaib.
engakuan terhadap adanya kewajiban-kewajiban yang diyakini bersumber
pada suatu kekuatan ghaib
02 Pengertian Tasawuf
Title text addition

Secara etimologis, ilmu Tasawuf banyak diartikan oleh para ahli,


sebagian menyatakan bahwa kata tasawuf berasal dari kata shuffah
yang berarti serambi masjid nabawi yang didiami oleh sebagian
sahabat anshar, ada pula yang mengatakan berasal dari kata shaf
yang berarti barisan, shafa yang berarti bersih atau jernih dan
shufanah yakni nama kayu yang bertahan di padang pasir
Title text addition
1. Imam ghozali dalam kitab Ihya’ ulumuddin, Tasawuf adalah ilmu yang membahas cara cara seorang
mendekatkan diri kepada Allah SWT.
2. Ibnu Kaldum dalam buku Munajat Sufi, Tasawuf adalah sebagian ilmu dari ajaran islam yang bertujuan agar
seseorang tekun beribadah dan memutuskan hubungan selain Allah hanya menghadap Allah semata, menolak
hiasan- hiasan duniawi, serta membenci sesuatu yang memperda ya manusia dan menyendiri menuju jalan Allah
dalam Kholwat untuk beribadah.
3. Bisyri bin Haris mengatakan bahwa Tasawuf adalah orang yang suci hatinya menghadap Allah SWT.
4. Sahl at-Tustari : orang yang bersih dari kekeruhan, penuh dengan renungan, putus hubungan dengan manusia
dalam menghadap Allah, baginya tiada beda antara harga emas dan pasir.
5. Al-Junaid al-Baghdadi (Wafat 298 H): membersihkan hati dari sifat yang menyamai binatang, menekan sifat
basyariah (kemanusiaan), menjauhi hawa nafsu, berpegang pada ilmu kebenaran dan mengikuti syari’at Rasulullah
Saw.
6. Abu Qasim Abdul Karim al-Qusyairi: menjabarkan ajaran-ajaram Al-Qur’an dan Sunnah, berjuang mengendalika
nafsu, menjauhi perbuatan bid’ah, mengendalikan syahwat dan menghindari sifat meringankan terhadap ibadah.
7. Abu Yazid al-Bustami: melepaskan diri dari perbuatan tercela, menghiasi diri dengan akhlak yang terpuji dan
mendekatkan diri kepada Allah.
8. Ma’ruf al-Karkhi (Wafat 200 H): mengambil hakikat dan Tamak dari apa yang ada dalam genggaman tangan
makhluk.
Hubungan Antara
Psikologi Agama

03
dengan
Tasawuh
1. Persamaan konsepsi tentang potensi dasar manusia
kalangan para ilmuwan muslim terutama para ahli tasawuf hampir terjadi
kesepakatan bahwa seluruh umat manusia adalah dilahirkan dalam keadaan
suci atau fitrah. yang dimaksud fitrah di sini adalah bahwa manusia ketika
dilahirkan adalah dalam kondisi yang tidak memiliki dosa sama sekal
2. Persamaan konsepsi perkembangan jika manusia
manusia adalah makhluk yang memiliki potensi dan mempunyai
peluang untuk mengaktualisasikan potensi dasar tersebut. dengan
kehendak bebasnya manusia diberi kebebasan untuk memilih maju
atau mundur, di mana pilihan inilah yang dapat merubah kondisi
psikologis manusia sesuai firman Tuhan.
Title text addition
Kemudian pendapat lain juga menyatakan tidak ditemukansecara
langsung hubungan psikologi agama dengan tasawuf,namun jika
dikaji lebih teliti maka akan ditemuakan beberapaketerkaitan, yaitu:
1. Pertama,tasawuf dan psikologi agama sama-sama berpijakpada
kajian kejiwaan manusia. Perbedaannya hanya terletakpada
metode pengkajiannya.
2. kedua, Tasawuf dan psikologi agama berbicara tentang kondisi
keberagamaan seseorang. Tasawuf menggunakan pendekatan
“rasa” , sementara psikologi agama menggunakan pendekatan
“positivisme”, cara berfikir positif, dan rasional empirik.
Title text addition

3. Ketiga, kedekatan hubungan tasawuf dengan psikologiagama


ditemukan ketika ternyata salah satu kajian psikologiagama adalah
perilaku para sufi hanya saja psikologi agama melihat ketasawufan para
sufi melalui fenomena yang dapat diteliti dan diobservasi. Psikologi agama
tidak mengkaji tasawuf dari segi ajaran dan ritus-ritusnya, melainkan
hanya mengkaji bukti-bukti empirik ketasawufan seorang Sufi.
4. Keempat, persinggungan tasawuf dan psikologi agama dapat
ditemukan dalam obyek kajian. Psikologi agama bersinggungan dengan
tasawuf dikarenakan ada kepentingan obyek kajian dan atau obyek
penelitiane bagaimana dalam uraian di atas, salah satu obyek kajian
psikologi agama adalah kesadaran dan pengalaman keberagamaan
seseorang.
kesimpulan

Kesamaan potensi dasar manusia memiliki kecenderungan


kebaikan dan keburukan yang nantinya dipengaruhi oleh
rangsangan-rangsangan yang datang dari luar dalam
perkembangan kehidupannya, dan dalam konsep psikologi'manusia
lah yang menentukan pilihan baik buruk itu,sedangkan dalam
tasawuf selain manusia itu sendiri namun juga tidak terlepas dari
takdir illahi..Kesamaan-kesamaan itu meliputi kesederhanafn,
kesabaran,menerima kodarat apa adanya, kerelaan ,kreatif, suka
cita,kesatuan, ketahanan terhadap budaya, epsien, terpusat
padapersoalan , kemandirian, kesegaran paresiasi, kesadaran
social,demokratis

Anda mungkin juga menyukai