Anda di halaman 1dari 33

Modul Pembelajaran

SOSIOLOGI
KELAS XII PEMINATAN IPS,
LINTAS MINAT BAHASA DAN BUDAYA
TAHUN 2020 / 2021

M. NUR BUDI PRASOJO S.Ant., M.Si.


NIP 19730415 200501 1 009

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMA NEGERI 4 MAGELANG
2020 / 2021

1 M. Nur Budi Prasojo. Materi Sosiologi Kelas X SMAN 4 Magelang Sem


1.2020/2021
|-
SILABUS SOSIOLOGI KELAS X

Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran


3.1 Memahami Fungsi Sosiologi • Mengamati gejala sosial di
pengetahuan untuk mengenali masyarakat dari berbagai
dasar Sosiologi gejala sosial di sumber pengetahuan
sebagai ilmu masyarakat • Mengajukan pertanyaan-
pengetahuan pertanyaan tentang apa,
yang berfungsi • Sosiologi sebagai mengapa dan bagaimana
mengkaji gejala ilmu sosial mempraktikkan pengetahuan
sosial di • Realitas sosial Sosiologi dalam mengkaji gejala
masyarakat. sebagai obyek dan memecahkan
4.1 Menalar suatu kajian permasalahan sosial dalam
gejala sosial di • Kehidupan sosial kehidupan bermasyarakat
lingkungan sebagai • Mengidentifikasi dan
sekitar dengan objektivitas menjelaskan gejala sosial
menggunakan • Gejala sosial dalam kehidupan
pengetahuan (tindakan individu, bermasyarakat dari berbagai
sosiologis tindakan kolektif, sumber pengetahuan dan hasil
pengelompokkan pengamatan
sosial, interaksi • Memberikan arti (menjelaskan),
antar individu dan merumuskan (mengidentifikasi,
kelompok sosial menganalisis), dan
dalam kehidupan menyimpulkan hasil
masyarakat) pengamatan untuk
memperdalam pengenalan
terhadap kehidupan sosial
untuk menanamkan sikap
jujur dan terbuka dalam
mengahargai perbedaan sosial
di masyarakat
• Menyampaikan hasil
pengamatan dan
kesimpulannya dalam diskusi
kelas mengenai fungsi ilmu
sosiologi
3.2. Mengenali Individu, kelompok • Mengamati berbagai bentuk
dan dan hubungan hubungan sosial antar individu
mengidentifika sosial dan antar kelompok di dalam
si realitas bermasyarakat
• Pembentukan • Mengkaji hubungan sosial antar
individu,
identitas : individu dan antar kelompok
kelompok dan
- Diri/saya/individu untuk memahami kehidupan
hubungan sosial dalam bermasyarakat
sosial di dalam hubungan
dengan orang • Mengajukan pertanyaan-
masyarakat. pertanyaan kritis dan
lain/kamu/individ
4.2 Mengolah mendiskusikan hasil
u lain
realitas individu, pengamatan dan kajian tentang
kelompok dan
- Hubungan antar
individu dalam berbagai bentuk hubungan
hubungan sosial sosial antar individu dan antar
sehingga pembentukan
kelompok serta proses
mandiri dalam kelompok pembentukan kelompok dengan
memposisikan (kami/kita) rumusan pertanyaan yang
diri dalam - Hubungan sudah dikembangkan
antara individu
2 M. Nur Budi Prasojo. Materi Sosiologi Kelas X SMAN 4 Magelang Sem
1.2020/2021
|-
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
pergaulan sosial dengan • Melakukan wawancara kepada
di masyarakat kelompoknya individu atau kelompok yang ada
(saya dan di satuan pendidikan dan
kami/kita) lingkungan sekitar terkait
- Hubungan hubungan sosial antar individu
dan antar kelompok
antara • Menganalisis hasil wawancara
diri/saya/individ mengenai hubungan sosial
u dengan antar individu dan antar
kelompok lain kelompok dengan menggunakan
(mereka) konsep-konsep dasar Sosiologi
- hubungan antar • Menemukan konsep dasar
kelompok (kami/ Sosiologi berdasarkan hasil
kita dan pengamatan dan analisis
mereka) tentang hubungan sosial
• perlunya • Menyimpulkan hasil temuan
institusi atau mengenai konsep dasar Sosiologi
sebagai dasar untuk memahami
lembaga sosial
hubungan sosial antar individu,
untuk antara individu dan kelompok
terciptanya serta antar kelompok untuk
tatanan dan menumbuhkan sikap jujur dan
tertib sosial terbuka dalam menghargai
perbedaan sosial di masyarakat
• Memaparkan hasil pengamatan
tentang hubungan sosial dan
mendiskusikannya untuk
mendalami konsep dasar
Sosiologi baik secara individual
mau pun berkelompok
3.3. Menerapkan Ragam gejala sosial • Mengamati ragam gejala sosial
konsep-konsep dalam masyarakat di masyarakat sekitar
dasar Sosiologi • Mengajukan berbagai
untuk • Perbedaan sosial, pertanyaan terkait hasil
memahami perbedaan pengamatan berbagai gejala
ragam gejala individu, sosial dalam untuk memahami
sosial di perbedaan antar hubungan sosial di masyarakat
masyarakat. kelompok, • Mendiskusikan berbagai
4.3. Mengaitkan • multidimensi pertanyaan dengan mengaitkan
realitas sosial identitas dalam kecenderungan gejala sosial di
dengan diri subyek masyarakat sebagai akibat dari
menggunakan individual hubungan sosial
konsep-konsep maupun • Melakukan survey di
dasar Sosiologi kelompok, masyarakat setempat tentang
untuk • heterogenitas berbagai gejala sosial melalui
mengenali sosial dalam observasi, wawancara, dan
berbagai gejala kehidupan kuesioner dengan
sosial di masyarakat menggunakan panduan yang
masyarakat. • Penghargaan, telah dipersiapkan sebelumnya
atau • Menganalisis data dari hasil
penghormatan, survei mengenai ragam gejala
terhadap sosial di masyarakat dengan
keanekaragaman mengaitkan konsep dasar
Sosiologi untuk memahami

3 M. Nur Budi Prasojo. Materi Sosiologi Kelas X SMAN 4 Magelang Sem


1.2020/2021
|-
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
atau hiterogenitas hubungan sosial dalam
sosial kehidupan kelompok dan
masyarakat
• Menentukan sikap dalam
mengkritisi berbagai gejala
sosial dan mengajukan
pendapat dan atau jalan keluar
atas berbagai gejala sosial yang
ada sebagai bentuk
tanggungjawab sosial dalam
kehidupan kelompok dan
masyarakat dalam rangka
mengembangkan sikap jujur
dan terbuka dalam menghargai
perbedaan sosial di masyarakat
• Mengomunikasikan pendapat
secara individu dan atau
kelompok berdasarkan hasil
survey mengenai berbagai
gejala sosial terkait hubungan
sosial dan pembentukan
kelompok di masyarakat
3.4. Memahami Metode Penelitian • Melakukan kajian pustaka
berbagai Sosial tentang metode-metode
metode penelitian sosial sebagai
penelitian • Metode persiapan untuk merancang
sosial yang penelitian sosial penelitian sederhana mengenai
berbagai gejala sosial yang
sederhana • Merancang
terjadi dalam kehidupan di
untuk penelitian masyarakat
mengenali • Merumuskan • Mendiskusikan dan
gejala sosial di pertanyaan merumuskan pertanyaan
masyarakat • Teknik terkait metode penelitian sosial
4.4. Melakukan pengumpulan yang akan digunakan dalam
penelitian sosial data penelitian sederhana tentang
yang sederhana • Mengolah dan berbagai gejala sosial di
untuk menganalisis masyarakat
mengenali data • Menyusun rancangan
ragam gejala penelitian sederhana tentang
• Merumuskan
sosial dan berbagai gejala sosial terkait
hubungan dan menyajikan
dengan hubungan sosial dan
sosial di hasil penelitian pembentukan kelompok
masyarakat dengan mengikuti langkah-
langkah penelitian, yaitu
penetapan topik, latar
belakang, permasalahan,
tujuan, metode, dan instrumen
penelitian (pedoman
wawancara, kuesioner, dan
pedoman observasi).
• Melakukan penelitian
sederhana dengan
menggunakan teknik
wawancara, kuesioner,

4 M. Nur Budi Prasojo. Materi Sosiologi Kelas X SMAN 4 Magelang Sem


1.2020/2021
|-
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
observasi, dan kajian dokumen
atau kajian pustaka tentang
ragam gejala sosial dalam
masyarakat
• Menentukan topik penelitian,
metode penelitian, jenis data
yang terkait dengan teknik
pengumpulan data dan analisis
data tentang gejala sosial di
masyarakat
• Mengolah data, menganalisis
dan menyimpulkan data hasil
penelitian tentang berbagai
gejala sosial di masyarakat
untuk memperkuat sikap jujur
dan terbuka dalam menghargai
perbedaan sosial di masyarakat
• Menyusun laporan hasil
penelitian dengan mengikuti
sistimatika penulisan ilmiah
• Menyajikan hasil laporan
dalam berbagai bentuk, seperti
tulisan/artikel, foto, gambar,
tabel, grafik, dan audio-visual
dengan tampilan yang menarik
dan mudah dibaca.

BAB I
SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU YANG MENGKAJI

5 M. Nur Budi Prasojo. Materi Sosiologi Kelas X SMAN 4 Magelang Sem


1.2020/2021
|-
HUBUNGAN MASYARAKAT

Tujuan :
1. Menjelaskan sejarah perkembangan ilmu sosiologi dan pengertiannya.
2. Mengidentifikasikan ciri-ciri sosiologi sebagai ilmu pengetahuan.
3. Mengidentifikasikan sifat dan hakikat sosiologi.
4. Menjelaskan tujuan dan kegunaan mempelajari sosiologi.
5. Mengidentifikasikan obyek kajian sosiologi.
6. Mengidentifikasikan konsep-konsep dasar dalam sosiologi.
7. Mengidentifikasikan kehidupan sosial sebagai objektivitas
8. Mengidentifikasikan gejala sosial yang menjadi kajian sosiologi.

Everything that studied in sociology fits under the heading of society.


Societies are organizations of people or other forms of life, inhabiting a particular
territory, persisting trough generations, and more or less independent of other
societies. England, France, China and United States are all societies in this sense of
the word, and so are small, relatively independent tribes of Eskimos or South African
Bushmen. But societies, large or small, are made up of people interacting with each
other, and so sociology does much more than comment on societies as a whole.
A more satisfactory definition of sociology, then, is the scientific study of
society, human groups and organizations, and all forms of human interactions. Social
interaction, as the term implies is the process by which people influence one
another, whether by talking, playing, teaching, helping, or even fighting. Sociology
places its emphasis on people as social beings.*

*Stewart, Elbert W. SOCIOLOGY : THE HUMAN SCIENCE (Page 4-5). McGraw-Hill Book
Company. USA. 1981.

A. Sejarah Perkembangan Sosiologi


Sosiologi merupakan ihtiar manusia untuk menemukan hukum-hukum yang
mengatur gejala-gejala sosial. Usaha ini pertama kali dirintis oleh Auguste Comte
pada abad 19, dengan memperkenalkan istilah sosiologi untuk pertama kalinya
dalam bukunya yang berjudul Course of Positive Philosophy (1844). Berawal dari
ketertarikan Comte mengamati perubahan social yang terjadi dari Revolusi
Prancis, yang mengakibatkan terjadi perubahan tatanan social dalam masyarakat.
Akar dari revolusi Prancis berasal dari abad 17 yang dikenal sebagai Aufklarung
(Enlightment atau Masa Pencerahan), yaitu ketika manusia mulai menaruh
kepercayaan yang besar pada akal manusia sebagai pembimbing dalam
kehidupan.Selain revolusi Prancis, kelahiran sosilogi juga dipengaruhi oleh
Revolusi Industri yang terjadi di Inggris, yang juga menimbulkan perubahan social
dalam masyarakat.
Menurut Comte, perkembangan akal budi merupakan sebab utama terjadinya
perubahan yang terjadi dalam masyarakat. Tiga tahap perkembangan akal budi
menurut Comte :
- Tahap Teologis
6 M. Nur Budi Prasojo. Materi Sosiologi Kelas X SMAN 4 Magelang Sem
1.2020/2021
|-
Suatu tahap di mana manusia memandang gejala alam diakibatkan oleh roh,
dewa, atau Tuhan, sehingga mereka menggunakan gagasan keagamaan untuk
menerangkan setiap gejala alam.
- Tahap Metafisik
Ditandai oleh suatu kepercayaan akan hukum-hukum alam yang asasi yang
dapat ditemukan dengan akal budi. Akan tetapi tahap ini tidak menghasilkan
pengetahuan baru karena hanya menunjukkan pergeseran cara berpikir yang
sebelumnya konkret menjadi abstrak.
- Tahap Positif
Merupakan puncak perkembangan masyarakat yang ditandai oleh
berkembangnya ilmu pengetahuan, karena manusia sepenuhnya percaya dan
menggunakan kemampuan akalnya untuk memahami alam. Ilmu pengetahuan
ini dibangun melalui penelitian dan data empiris yang berguna dalam
menemukan hukum-hukum universal.

B. Pengertian
Secara etimologis, sosiologi berasal dari bahasa latin, yaitu socius = teman atau
kawan, dan logos = kata, ilmu. Jadi sosiologi adalah ilmu tentang hubungan antar
teman atau kawan. Secara lebih luas, sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang
mempelajari interaksi sosial dalam masyarakat (Soekanto, 1990:4).
Menurut Comte, sosiologi merupakan studi sistematis mengenai masyarakat
manusia yang terdiri dari dua bagian :
- Sosiologi statis, mempelajari hukum-hukum yang menjadi dasar keberadaan
masyarakat.
- Sosiologi dinamis, mempelajari perubahan yang terjadi dalam masyarakat.

Ada beberapa definisi lain tentang sosiologi, antara lain :


1. S. Joseph Roucek
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antar manusia dalam
kelompok-kelompok.
2. Pitirim A. Sorokin
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik
antara aneka gejala sosial.
3. Selo Sumardjan
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari struktur dan proses-proses sosial,
termasuk perubahan-perubahan sosial.
4. Soerjono Soekanto
Sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari masyarakat dalam keseluruhannya
dan hubungan antara individu dalam masyarakat.
5. Emile Durkheim
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari fakta sosial. Fakta sosial adalah cara-
cara bertindak, berpikir, dan berperasaan yang berada di luar individu dan
memiliki kekuatan memaksa yang mengendalikannya.
6. Max Weber
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tindakan sosial. Tindakan sosial adalah
tindakan yang dilakukan dengan mempertimbangkan dan berorientasi pada
perilaku orang lain.

7 M. Nur Budi Prasojo. Materi Sosiologi Kelas X SMAN 4 Magelang Sem


1.2020/2021
|-
C. Sosiologi sebagai Ilmu Pengetahuan
Menurut Soerjono Soekanto (1990:14-15), sosiologi merupakan ilmu sosial yang
obyeknya adalah masyarakat. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang berdiri
sendiri karena telah memenuhi segenap unsur sebagai ilmu pengetahuan dengan
ciri-ciri:
1. Bersifat empiris, didasarkan pada observasi terhadap kenyataan dan akal sehat
dan hasilnya tidak bersifat spekulatif (menduga-duga).
2. Bersifat teoretis, selalu berusaha menyusun abstraksi dari hasil-hasil
pengamatan. Abstraksi merupakan kerangka fakta-fakata yang tersusun secara
logis dan bertujuan untuk menjelaskan hubungan-hubungan teori.
3. Bersifat kumulatif, dibentuk berdasarkan teori-teori yang sudah ada, dalam
arti memperbaiki, memperluas, dan memperhalus teori yang sudah ada.
4. Bersifat nonetis, tidak mempersoalkan baik buruknya suatu fakta tertentu,
tetapi tujuannya untuk me4njelaskan fakta tersebut secara analitis.

D. Sifat Hakekat Sosiologi


Menurut Soerjono Soekanto (1990:20-23), sifat hakikat ilmu sosiologi meliputi :
1. Termasuk kelompok ilmu-ilmu sosial yang obyeknya adalah masyarakat.
2. Bukan disiplin ilmu yang normatif , tetapi kategoris. Sosiologi hanya membatasi
apa yang terjadi dewasa ini dan bukan apa yang seharusnya terjadi.
3. Merupakan ilmu murni dan bukan ilmu terapan yang bertujuan
mengembangkan ilmu pengetahuan secara teoretis.
4. Merupakan ilmu pengetahuan yang abstrak dan bukan yang kongkrit, di mana
yang diperhatikan adalah bentuk dan pola peristiwa dalam masyarakat, bukan
wujudnya yang kongkrit.
5. Sosiologi bertujuan menghasilkan pengertian-pengertian dan pola-pola umum
yang terdapat dalam masyarakat
6. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang umum bukan khusus, artinya
sosiologi mempelajari gejala yang umum yang terdapat dalam setiap interaksi
antar manusia.
7. Merupakan ilmu pengetahuan yang empiris dan rasional.

E. Tujuan dan Kegunaan Mempelajari Sosiologi


1. Tujuan mempelajari sosiologi
Adalah untuk meningkatkan pemahaman terhadap ciri-ciri dan sifat-sifat
masyarakat serta meningkatkan daya adaptasi diri dengan lingkungan
hidupnya, terutama lingkungan sosial dan budayanya. Caranya adalah dengan
mengembangkan pengetahuan yang obyektif mengenai gejala-gejala
kemasyarakatan yang bisa digunakan untuk mengatasi masalah-masalah sosial.

2. Kegunaan mempelajari sosiologi


- Dapat dijadikan alat dan sarana untuk memahami masyarakat tertentu.
- Sebagai alat untuk memahami struktur sosial, pola-pola interaksi, dan
stratifikasi sosial.

8 M. Nur Budi Prasojo. Materi Sosiologi Kelas X SMAN 4 Magelang Sem


1.2020/2021
|-
- Hasil studi sosiologi terhadap kondisi masyarakat dapat digunakan sebagai
dasar untuk menetapkan suatu kebijakan, baik kebijakan pemerintah maupun
perusahaan.
- Hasil kajian sosiologi dapat dijadikan sebagai pertimbangan untuk
memecahkan masalah sosial.
- Data-data masyarakat dapat membantu kegiatan pembangunan dari
perencanaan, pelaksanaan, sampai evaluasi hasil-hasilnya.

F. Realitas Sosial dalam Sosiologi


Secara umum konsep yang ada dalam sosiologi dinamakan realitas sosial. Bentuk-
bentuk realitas sosial dalam sosiologi meliputi :
1. Masyarakat
Sebagaimana dengan ilmu-ilmu sosial lainnya, obyek kajian sosiologi
adalah masyarakat yang dilihat dari sudut hubungan antar manusia, dan proses
yang timbul dari hubungan manusia dalam masyarakat. Berikut ini beberapa
pengertian masyarakat menurut para ahli :
- Selo Sumardjan
Masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan
kebudayaan.
- Ralph Linton
Masyarakat merupakan setiap kelompok manusia yang telah hidup dan
bekerja sama cukup lama sehinggamereka dapat mengatur diri mereka dan
menganggap diri mereka sebagai suatu kesatuan sosial dengan batas-batas
yang dirumuskan dengan jelas.
- Auguste Comte
Masyarakat merupakan kelompok makhluk hidup dengan realitas-realitas
baru yang berkembang menurut hukum-hukumnya sendiri dan berkembang
menurut pola perkembangannya sendiri.

Ciri-ciri masyarakat menurut Soerjono Soekanto (1990:24-25) :


a. Manusia yang hidup bersama secara teoritis sekurang-kurangnya terdiri
atas dua orang.
b. Bercampur atau bergaul untuk waktu yang cukup lama.
c. Mereka sadar bahwa mereka merupakan satu kesatuan.
d. Merupakan satui sistem hidup bersama. Sistem kehidupan bersama
menimbulkan kebudayaan karena merasa dirinya terkait satu dengan
lainnya.

2. Interaksi Sosial
Pada dasarnya, interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antara individu
dan individu, antara individu dan kelompok individu, dan hubungan timbal
balik antara kelompok individu dengan kelompok individu yang lain. Di sisi
lain interaksi sosial dapat diartikan suatu bentuk aktivitas individu dalam
memenuhi kebutuhannya. Dalam interaksi sosial senantiasa berpedoman
pada sistem tata nilai yang berlaku dalam masyarakat yang biasa disebut
norma dan nilai sosial.

9 M. Nur Budi Prasojo. Materi Sosiologi Kelas X SMAN 4 Magelang Sem


1.2020/2021
|-
3. Sosialisasi
Sosialisasi merupakan suatu proses pergaulan seseorang terhadap banyak
orang di dalam masyarakat. Proses ini berlangsung pada setiap orang seumur
hidupnya mulai dari lahir hingga meninggalnya. Melalui proses ini, seseorang
akan belajar untuk memperoleh pengetahuan-pengetahuan, nilai-nilai, dan
norma-norma yang akan membekali individu tersebut dalam pergaulannya.
Bermain, belajar di sekolah, bergaul dengan teman-teman, membaca koran,
menonton TV, merupakan contoh-contoh aktivitas kita dalam sosialisasi.
Ketika kita mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial dan
lingkungan budaya dalam masyarakat, berarti kita telah berhasil melakukan
proses sosialisasi dengan masyarakat sekitar.

4. Nilai dan Norma


Dalam interaksi sosial senantiasa berpedoman pada nilai dan norma. Pada
hakikatnya, nilai adalah segala sesuatu yang dianggap baik dan benar oleh
suatu kelompok masyarakat. Sedangkan norma merupakan perwujudan
konkret dari nilai sosial, yang berupa suatu aturan. Oleh karena itu, dalam
norma terdapat sanksi-sanksi bagi pelanggarnya. Pada hakikatnya sanksi
merupakan alat untuk menekan atau memaksa warga masyarakat mematuhi
nilai-nilai yang telah disepakati.

G. Kehidupan Sosial sebagai Objektivitas


Dalam ilmu-ilmu sosial, masalah obyektivitas dari informasi yang dikumpulkan
dalam penelitian merupakan suatu isyu yang utama dalam metode ilmiahnya.
Sebab, berbeda dengan dalam sains, informasi yang dikumpulkan itu berasal dari
dan mengenai kegiatan- kegiatan manusia sebagai mahluk sosial dan budaya,
sehingga dapat melibatkan hubungan perasaan dan emosional diantara peneliti
dengan pelaku yang diteliti.
Untuk menjaga obyektivitas tersebut, dalam ilmu-ilmu sosial terdapat prinsip-
prinsip sebagai berikut:
1. Ilmuwan harus mendekati segala sesuatu yang menjadi sasaran kajiannya
dengan penuh keraguan dan skeptic.
2. Ilmuwan harus obyektif dalam menilai segala sesuatu, yaitu harus
membebaskan dirinya dari sikap-sikap pribadinya, keinginan-keinginannya,
dan kecenderungan-kecende-rungannya untuk menolak atau menyukai data
yang telah dikumpulkannya.
3. Ilmuwan harus secara etika bersikap netral atau terbebas dari membuat
penilaian-penilaian menurut nilai-nilai budayanya mengenai hasil-hasil
penemuannya, dan dalam hal ini dia hanya dapat memberikan penilaian
mengenai data yang diperolehnya itu apakah sebagai data yang benar atau
data yang palsu; dan begitu pula dalam kesimpulan-kesimpulannya dia tidak
boleh menganggap bahwa datanya tersebut adalah data akhir, mutlak, atau
kebenaran universal. Karena kesimpulan-kesimpulannya hanya berlaku secara
relatif sesuai dengan waktu dan tempat dimana penelitian itu dilakukan.
Untuk menjaga nilai obyektif dari data yang dikumpulkan maka dalam setiap
kegiatan penelitian harus berpedoman pada metode ilmiah yang ketentuan-
ketentuannya mencakup hal-hal sebagai berikut:
1. Prosedur pengkajian/penelitian harus terbuka untuk umum dan dapat
diperiksa oleh peneliti lainnya.

10 M. Nur Budi Prasojo. Materi Sosiologi Kelas X SMAN 4 Magelang Sem


1.2020/2021
|-
2. Definisi-definisi yang dibuat dan digunakan adalah tepat dan berdasarkan atas
konsep-konsep dan teori-teori yang sudah ada.
3. Pengumpulan data dilakukan secara obyektif.
4. Penemuan-penemuannya akan ditemukan ulang oleh peneliti lain; yaitu untuk
sasaran atau masalah penelitian yang sama dan dengan menggunakan
pendekatan dan prosedur penelitian yang sama.
5. Di luar bidang sains, tujuan kegiatan pengkajian/penelitian adalah untuk
pembuatan teori-teori penjelasan, interpretasi, dan prediksi-prediksi
(khususnya dalam ilmu ekonomi) mengenai gejala- gejala yang dikaji.

H. Gejala Sosial
Gejala-gejala sosial yang ada di masyarakat dapat diartikan sebagai sebuah
fenomena sosial yang berawal dari terjadinya perubahan sosial. Perubahan sosial
adalah suatu perubahan yang memengaruhi struktur dan fungsi masyarakat,
sehingga ada yang bersifat positif dan negatif. Salah satu gejala sosial atau
fenomena sosial yang ada dalam kehidupan sehari-hari karena adanyaperubahan
sosial adalah timbulnya berbagai masalah sosial.
Masalah sosial adalah gejala-gejala sosial yang tidak sesuai antara apa yang
diinginkan dengan apa yang telah terjadi. Soerjono Soekanto (1990:360-394)
membedakan masalah sosial menjadi empat :
1. Faktor ekonomis, misalnya kemiskinan, pengangguran.
2. Faktor biologis, misalnya penyakit menular.
3. Faktor psikologis, misalnya penyakit saraf, bunuh diri, stress.
4. Faktor kebudayaan, misalnya perceraian, pencurian, kenakalan remaja,
konflik ras.
Beberapa masalah sosial penting perlu mendapat perhatian dari seluruh elemen
masyarakat, misalnya :
a. Kemiskinan
Kemiskinan adalah suatu keadaan seseorang tidak sanggup memelihara suatu
dirinya sendiri sesuai dengan taraf kehidupan kelompok dan juga tidak mampu
memanfaatkan tenaga mental maupun fisiknya dalam kelompok tersebut.
b. Kejahatan
c. Disorganisasi keluarga, bentuk-bentuknya antara lain :
- Keluarga tidak lengkap karena hubungan di luar nikah.
- Perceraian.
- Buruknya komunikasi dalam keluarga.
- Hilangnya pimpinan rumah tangga karena meninggal, dihukum, atau
bertugas ke luar dalam jangka waktu yang lama.
- Terganggunya keseimbangan jiwa salah satu anggota keluarga.
d. Masalah Remaja
e. Peperangan
f. Pelanggaran terhadap norma, misalnya pelacuran, kenakalan remaja.
g. Masalah kelainan seksual.
h. Masalah kependudukan.
i. Masalah lingkungan hidup.
j. Birokrasi.

11 M. Nur Budi Prasojo. Materi Sosiologi Kelas X SMAN 4 Magelang Sem


1.2020/2021
|-
LATIHAN SOAL
A. Lingkarilah huruf a, b, c, d, atau e pada jawaban yang paling benar !
1. Revolusi industri sebagai salah satu pemicu lahirnya sosiologi ditandai dengan....
a. Adanya kesadaran akan hak asasi yang dijamin hukum
b. Terbentuknya kelas-kelas sosial dalam masyarakat
c. Perubahan dari masyarakat agraris ke industri
d. Semangat liberalisme dalam segala bidang
e. Adanya inovasi-inovasi baru
2. Jalinan antara unsur-unsur sosial yang pokok, yaitu kaidah sosial (norma sosial),
lembaga-lembaga sosial, kelompok, serta lapisan-lapisan sosial disebut....
a. Proses d. Obyek social
social e. System
b. Dinamika sosial
social
c. Struktur
social
3. Obyek studi atau kajian sosilogi adalah....
a. Masyarakat, interaksi social dan akibatnya
b. Suku bangsa dan permasalahannya
c. Kebudayaan dan permasalahannya
d. Manusia dan adat istiadatnya
e. Peraturan-peraturan sosial
4. Hal yang sangat penting dan mendasar dalam kajian sosiologi adalah….
a. Manusia d. Interaksi
b. Nilai social social
c. Dinamika e. Masalah
social sosial
5. Inti persoalan dalam sosiologi bukanlah persoalan baik buruknya suatu fakta,
melainkan bagaimana menjelaskan fakta-fakta tersebut. Hal itu menunjukkan
bahwa sosiologi bersifat….
a. Teoritis d. Nonetis
b. Empiris e. Kumulatif
c. Logis
6. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan social yang bersifat murni (pure science),
yang artinya….
a. Sosiologi merupakan ilmu sosial yang bersifat konkret
b. Sosiologi merupakan ilmu sosial yang bersifat abstrak
c. Sosiologi merupakan ilmu sosial yang bersifat teoritis
d. Sosiologi merupakan ilmu sosial yang bersifat empiris
e. Sosiologi merupakan ilmu sosial yang bersifat terapan
7. Kesan di dalam pikiran manusia yang ditangkap oleh panca indra atau segala
sesuatu yang kita ketahui dari berbagai sumber sebagai pengalaman, disebut....
a. Informasi d. Gejala sosial
b. Fakta e. Pengetahuan
c. Ilmu
pengetahuan
8. Ditandai oleh adanya kepercayaan bahwa segala sesuatu yang terjadi disebabkan
oleh Tuhan, dewa, atau roh merupakan tahap perkembangan akal budi....
a. Teoritis d. Metafisik
b. Positif e. Empiris

12 M. Nur Budi Prasojo. Materi Sosiologi Kelas X SMAN 4 Magelang Sem


1.2020/2021
|-
c. Teologis
9. Suatu pengamatan yang meliputi suatu daerah yang luas dan dalam waktu tertentu
merupakan metode sosiologi....
a. Komparatif d. Longitudinal
b. Kualitatif e. Observasi
c. Cross
sectional
10. Metode pengamatan yang menganalisis kegunaan lembaga-lembaga
kemasyarakatan disebut metode....
a. Fungsional d. Statistik
b. Komparatif e. Studi kasus
c. Historis
11. Hasil pengamatan secara sosiologis tidak bersifat spekulatif. Hal itu menunjukkan
bahwa sosiologi bersifat….
a. Teoritis d. Social
b. Empiris e. Kumulatif
c. Sistematis
12. Pokok bahasan sosiologi adalah sebagai berikut, kecuali....
a. Fakta sosial d. Kontrak sosial
b. Tindakan e. Pengungkapan
sosial realitas sosial
c. Khayalan
sosial
13. Unit sosial terkecil dalam masyarakat yang terbentuk melalui jalinan ikatan
perkawinan yang sah adalah pengertian dari....
a. Kekerabatan d. Rumah
b. Keluarga tangga
c. Paguyuban e. Organisasi
sosial
14. Suatu bentuk kekerabatan di mana garis kekerabatannya ditarik dari garis ayah
disebut....
a. Ambilineal d. Bilateral
b. Parental e. Patrilineal
c. Matrilineal
15. Bentuk-bentuk disorganisasi keluarga adalah sebagai berikut, kecuali....
a. Perceraian orang tua
b. Meninggalnya kepala keluarga
c. Anggota keluarga merantau ke luar daerah
d. Buruknya komunikasi antar anggota keluarga
e. Anggota keluarga yang tidak melakukan fungsinya

II. Jawablah soal-soal berikut ini sesuai dengan perintahnya !

1. Jelaskan ciri-ciri sosiologi sebagai ilmu pengetahuan !


2. Sebutkan ciri-ciri masyarakat menurut Soerjono Soekanto !
3.Jelaskan apa yang dimaksud dengan metode sosiologi !
4. Sebutkan fungsi keluarga !
5. Jelaskan langkah kerja dalam metode studi kasus !

13 M. Nur Budi Prasojo. Materi Sosiologi Kelas X SMAN 4 Magelang Sem


1.2020/2021
|-
BAB II
REALITAS HUBUNGAN SOSIAL
DALAM MASYARAKAT

A. Pendahuluan
Sosiologi tidak hanya memandang manusia sebagai makhluk sosial, tetapi
juga sebagai makhluk individual, dua sifat dalam diri manusia yang terkait erat
satu dengan lainnya. Sejak lahir, manusia mempunyai naluri untuk bergaul
dengan sesamanya (gregariousness). Sisi sosial manusia merupakan dasar bagi
kehendak manusia dalam berhubungan dengan manusia lainnya. Dua kenyataan
yang ada dalam diri manusia itu dapat digunakan sebagai cara untuk memahami
masyarakat.
Masyarakat adalah sekelompok orang yang menempati suatu wilayah
tertentu yang secara langsung atau tidak langsung saling berhubungan untuk
memenuhi kebutuhannya yang terikat oleh suatu sistem sosial melalui perasaan
solidaritas dengan dilatarbelakangi adanya persamaan sejarah, politik, dan
kebudayaan. Dalam masyarakat terdapat pattern of behavior (pola-pola
perilaku) yang merupakan cara-cara bertindak yang sama dari orang-orang yang
hidup bersama dalam masyarakat. Pola perilaku tersebut merupakan cara
bertindak yang dilakukan bersama-sama oleh anggota masyarakat yang
mempunyai norma kebudayaan yang sama.

Ciri-ciri masyarakat menurut Soerjono Soekanto :


a. Manusia yang hidup bersama secara teoritis sekurang-kurangnya terdiri atas
dua orang.
e. Bercampur atau bergaul untuk waktu yang cukup lama.
f. Mereka sadar bahwa mereka merupakan satu kesatuan.
g. Merupakan satui sistem hidup bersama. Sistem kehidupan bersama
menimbulkan kebudayaan karena merasa dirinya terkait satu dengan lainnya.

Koentjaraningrat menambahkan dua unsur lagi :


b. Adanya ikatan adat-istiadat
c. Adanya rasa identitas antarwarganya.

B. Pengertian Interaksi Sosial


14 M. Nur Budi Prasojo. Materi Sosiologi Kelas X SMAN 4 Magelang Sem
1.2020/2021
|-
Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antar individu, antar kelompok,
atau antara individu dan kelompok yang saling mempengaruhi.
➢ Soerjono Soekanto
Interaksi sosial sebagai bentuk yang tampak apabila orang per orang atau
kelompok-kelompok manusia itu mengadakan hubungan satu sama lain.
➢ Kimball Young dan W. Mack Raymond
Interaksi sosial adalah kunci dari semua kehidupan social, oleh karena tanpa
interaksi sosial , tidak akan mungkin ada kehidupan bersama.
➢ Gillin dan Gillin
Interaksi social merupakan hubungan-hubungan social yang dinamis yang
menyangkut hubungan antara orang perorangan, antara kelompok-kelompok
manusia, maupun antara orang perorangan dengan kelompok manusia.
Ciri-ciri interaksi social :
a. Cenderung bersifat positif
b. Menghasilkan penyesuain diri bagi para pelakunya.
c. Berpedoman atau mengacu pada kaidah dan norma yang berlaku.

Sementara menurut Charles E. Loomis, ciri pokok interaksi sosial ada empat,
yaitu :
a. Jumlah pelakunya lebih dari satu.
b. Ada komunikasi dua arah antarpelakunya.
c. Ada dimensi waktu.
d. Ada tujuan tertentu yang ingin dicapai.

Interaksi sosial memiliki wujud yang konkret sebab interaksi sosial terlihat dalam
bentuk tindakan-tindakan yang diambil oleh individu-individu ketika saling
berhubungan. Tindakan sosial adalah tindakan yang lahir dari kehendak individu,
kemudian dikontrol oleh standar normatif dan dipengaruhi oleh kondisi
situasional. Sisi individual akan muncul dalam tindakan sosial dalam bentuk
keunikan-keunikan individual yang tidak lepas dari makna subyektif. Talcott
Parsons, sosiolog Amerika berpendapat bahwa setiap tindakan yang bersifat
sukarela (volunteristik) selalu mengandung unsur :
a. Adanya pelaku tindakan.
b. Adanya tujuan yang hendak dicapai.
c. Adanya berbagai cara atau sarana yang dapat dipakai untuk mencapai tujuan.
d. Ada berbagai kondisi situasional yang dihadapi pelaku.
e. Ada norma-norma, nilai-nilai, dan ide-ide lain yang mengatur, serta
mempengaruhi cara atau sarana yang dipakai.

Parsons juga menyatakan bahwa terdapat dua macam orientasi dalam tindakan
dan interaksi sosial :
a. Orientasi motivasional, yaitu orientasi yang bersifat pribadi yang menunjuk
pada keinginan individu yang bertindak untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya.
b. Orientasi nilai-nilai yang bersifat sosial, yaitu orientasi yang menunjuk pada
standar-standar normatif (baik – buruk) dalam wujud agama atau tradisi
setempat.
15 M. Nur Budi Prasojo. Materi Sosiologi Kelas X SMAN 4 Magelang Sem
1.2020/2021
|-
Tipe-Tipe Tindakan Sosial
Menurut Max Weber, tindakan memiliki makna yang subyektif, yaitu bahwa
makna sebenarnya hanya diketahui oleh pelakunya sendiri. Dan menurutnya tipe
tindakan sosial terdiri dari :
a. Tindakan Rasional Instrumental
Tindakan yang dilakukan dengan memperhitungkan kesesuaian antara cara
dan tujuan. Pelaku memperhitungkan efisiensi dan efektivitas dari sejumlah
pilihan tindakan, misalnya : tindakan memilih jurusan di SMA dengan
mempertimbangkan bakat, minat, dan cita-cita.
b. Tindakan Rasional Berorientasi Nilai
Tindakan-tindakan yang berkaitan dengan nilai-nilai dasar dalam
masyarakat, sehingga pelaku tidak lagi mempermasalahkan tujuan dan
tindakan. Individu mempertimbangkan alat atau cara untuk mencapai nilai-
nilai itu, tetapi nilai-nilai itu sendiri sudah ada. Misalnya, tindakan religius.
c. Tindakan Tradisional
Tindakan yang tidak memperhitungkan pertimbangan rasional, dilaksanakan
berdasarkan pertimbangan kebiasaan dan adat istiadat. Misalnya, upacara-
upacara adat yang sudah dilaksanakan secara turun-temurun.
d. Tindakan Afektif
Ditandai oleh dominasi perasaaan atau emosi tanpa dilandasi perhitungan
atau pertimbangan yang matang. Misalnya cinta, kemarahan, ketakutan atau
kegembiraan yang diungkapkan secara spontan tanpa refleksi.

C. Syarat-Syarat Terjadinya Interaksi Sosial


Interaksi sosial dapat terjadi apabila memenuhi dua syarat, yaitu :
1. Adanya kontak sosial (social contact)
Berasal dari bahasa latin cum atau con yang berarti bersama-sama dan
tangere yang berarti menyentuh. Kontak sosial merupakan aksi individu atau
kelompok dalam bentuk isyarat yang memiliki makna bagai si pelaku dan
penerima, dan si penerima membalas aksi itu dengan reaksi.
Macam-macam kontak sosial
➢ Menurut bagaimana caranya pihak yang berkomunikasi mengadakan
kontak sosial :
a. Kontak sosial langsung, melalui tatap muka atau telpon.
b. Kontak sosial tidak langsung, melalui perantara pihak ketiga.
➢ Menurut bentuknya :
a. Antara individu dengan individu, misal tindakan mempelajari
kebiasaan keluarga.
b. Antara individu dengan kelompok, misalnya guru dengan siswa di
kelas.
c. Antara kelompok dengan kelompok, misalnya pertandingan
sepakbola.
➢ Menurut sifatnya :
a. Kontak positif, mengarah pada suatu kerja sama. Misalnya hubungan
penjual dan pembeli.

16 M. Nur Budi Prasojo. Materi Sosiologi Kelas X SMAN 4 Magelang Sem


1.2020/2021
|-
b. Kontak negatif, mengarah pada pertentangan. Misalnya penyerbuan
AS ke Irak.
➢ Menurut prosesnya :
a. Kontak Primer, hubungan diadakan secara langsung dan berhadapan
muka. Misalnya, A bertemu B kemudian berjabat tangan, saling
tersenyum, dan berbincang-bincang.
b. Kontak sekunder, memerlukan perantara atau media. Misalnya,
melalui televisi, telepon, telegraf atau radio.

➢ Menurut bahasanya :
a. Verbal atau non-gestural, terjadi melalui saling menyapa, saling
berbicara.
b. Nonverbal atau gestural, tidak mempergunakan kata-kata atau
bahasa melainkan dengan isyarat. Misalnya kedipan mata, lambaian
tangan.

2. Komunikasi (communication)
Proses menyampaikan pesan / ide / keinginan dari satu pihak kepada pihak
lain sehingga terjadi pengertian bersama. Dengan adanya komunikasi
seseorang dapat memberikan tafsiran pada perilaku orang lain yang
berwujud pembicaraan, gerak-gerik badaniah atau sikap mengenai perasaan-
perasaan apa yang ingin disampaikan oleh orang tersebut.

D. Faktor-Faktor Yang Mendorong Terjadinya Interaksi Sosial


1. Imitasi
Tindakan sosial meniru sikap, tindakan, tingkah laku, atau penampilan
seseorang. Faktor imitasi mempunyai peranan penting dalam proses
interaksi sosial yang dapat mendorong seseorang untuk memenuhi kaidah-
kaidah dan nilai-nilai yang berlaku. Ada dua kemungkinan dari imitasi, yaitu
:
a. Imitasi positif, apabila mendorong seseorang untuk melakukan dan
memenuhi kaidah-kaidah yang berlaku. Misalnya, mencontoh
pembangunan tata kota dari negara lain untuk menanggulangi banjir.
b. Imitasi negatif, apabila mengakibatkan terjadinya hal-hal yang
bertentangan dengan norma dan kaidah serta melemahkan daya kreasi
seseorang. Misalnya, kebiasaan minum miras, penggunaan narkoba,
pergaulan bebas.

2. Sugesti
Pemberian pengaruh atau pandangan dari satu pihak ke pihak lain,
akibatnya seseorang akan tergerak untuk mengikuti pengaruh atau
pandangan itu secara sadar atau tidak sadar tanpa pikir panjang. Sugesti
biasanya berasal dari orang yang berwibawa, orang yang memiliki pengaruh
besar di lingkungan sosialnya, otoriter, dan kelompok mayoritas. Misalnya,
orang yang sedang dilanda masalah akan mudah dipengaruhi, orang
membeli obat batuk setelah melihat iklan obat batuk, kakak mempengaruhi
adiknya.
17 M. Nur Budi Prasojo. Materi Sosiologi Kelas X SMAN 4 Magelang Sem
1.2020/2021
|-
3. Identifikasi
Kecenderungan atau keinginan seseorang untuk menjadi sama dengan
orang lain, dan proses identifikasi dapat berlangsung dengan sendirinya
atau dengan disengaja. Berasal dari kata idol yang berarti sosok yang
dipuja. Misalnya, umat Islam menjadikan Nabi Muhammad sebagai tipe
idealnya dan menjadikannya panutan dalam hidupnya, seorang pengagum
dan pemuja Elvis Preasley akan meniru model rambut, pakaian, dan gaya
bicaranya.

4. Simpati
Suatu proses di mana seseorang merasa tertarik pada pihak lain, dan dalam
proses ini perasaan seseorang memegang peranan penting. Simpati dapat
muncul karena sikap, penampilan, wibawa, atau perbuatan seseorang.
Misalnya, seorang siswa ikut ekstra kurikuler tari tradisional karena tertarik
dan merasa simpati pada pelatihnya yang pandai menari.

5. Empati
Empati merupakan perasaan yang mendalam terhadap suatu hal atau
peristiwa yang mempengaruhi kondisi kejiwaan seseorang. Misalnya, ketika
melihat seseorang dalam kesusahan maka kita ikut sedih, menangis, dan
ikut merasakan kesedihannya, serta tergerak hatinya untuk ikut
meringankan penderitaannya dengan memberikan bantuan.

6. Motivasi
Motivasi adalah dorongan yang ada dalam diri seseorang untuk melakukan
suatu tindakan atau dorongan yang mendasari seseorang untuk melakukan
suatu tindakan.

E. Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial


1. Proses Asosiatif (Association Processes)
Ini adalah bentuk paling umum dan diinginkan oleh banyak pihak, karena
setiap orang atau kelompok memiliki kecenderungan untuk hidup bersama,
berkumpul, dan bekerja sama untuk memenuhi kebutuhannya.
a. Kerja sama
Suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok untuk
mencapai tujuan bersama. Charles H. Cooley mengemukakan
pentingnya fungsi kerja sama, yaitu ; kerja sama timbul apabila orang
menyadari behwa mereka mempunyai kepentingan yang sama pada
saat yang bersamaan, dan mereka mempunyai cukup pengetahuan serta
pengendalian terhadap diri sendiri untuk memenuhi kepantingan-
kepentingan tersebut. Kesadaran akan adanya kepentingan yang sama
dan adanya organisasi merupakan fakta yang penting dalam kerja sama
yang berguna.
Faktor-faktor yang mendorong kerja sama :
➢ Adanya keuntungan pribadi

18 M. Nur Budi Prasojo. Materi Sosiologi Kelas X SMAN 4 Magelang Sem


1.2020/2021
|-
➢ Tujuan bersama
➢ Kewajiban situasional, misalnya membela tanah air
➢ Motif-motif untuk mendorong orang lain
➢ Keinginan untuk mencapai hasil yang lebih besar
➢ Adanya musuh bersama

Bentuk kerja sama :


➢ Kerukunan, mencakup gotong royong, tolong-menolong.
➢ Bergaining, pelaksanaan perjanjian mengenai pertukaran barang dan
jasa antara dua organisasi atau lebih.
➢ Kooptasi (cooptation), suatu proses penerimaan unsur-unsur baru
dalam kepemimpinan atau pelaksanaan politik pada suatu organisasi
untuk menghindari keguncangan dalam stabilitas organisasi yang
bersangkutan.
➢ Koalisi (coalition), kombinasi antara dua organisasi atau lebih yang
mempunyai tujuan yang sama.
➢ Joint-venture, kerja sama perusahaan dalam proyek tertentu,
misalnya pengeboran minyak, pertambangan batu bara, perfilman,
dan lain-lain.

b. Akomodasi (Accomodation)
Istilah akomodasi dipergunakan dalam dua arti, yaitu :
➢ Untuk menunjuk suatu keadaan, yaitu suatu kenyataan adanya suatu
equilibrium atau keseimbangan dalam interaksi antar orang dan
kelompok manusia dalam kaitannya dengan norma dan nilai social
yang berlaku di masyarakat.
➢ Untuk menunjuk suatu proses, akomodasi menunjuk pada usaha-
usaha manusia untuk meredakan suatu pertentangan, yaitu usaha
untuk mencapai kestabilan.

Akomodasi sebenarnya merupakan suatu cara untuk menyelesaikan


pertentangan tanpa menghancurkan pihak lawan, sehingga lawan tidak
kehilangan kepribadiannya.

Tujuan akomodasi :
➢ Mengurangi pertentangan antar individu atau kelompok sebagai
akibat perbedaan paham atau pendapat.
➢ Mencegah suatu pertentangan untuk sementara waktu.
➢ Memungkinkan terjadinya kerja sama antarkelompok social yang
hidupnya terpisah akibat faktor-faktor social, psikologis, dan
kebudayaan, seperti sistem kasta.
➢ Mengusahakan peleburan antarkelompok sosial yang terpisah,
misalnya melalui perkawinan campuran atau asimilasi dalam arti
luas.

Bentuk-bentuk akomodasi :

19 M. Nur Budi Prasojo. Materi Sosiologi Kelas X SMAN 4 Magelang Sem


1.2020/2021
|-
➢ Koersi (Coercion), bentuk akomodasi yang prosesnya dilaksanakan
karena adanya paksaan, di mana salah satu pihak berada dalam
keadaan yang lemah atau terjadi penguasaan (dominasi) suatu
kelompok atas kelompok lain. Misalnya, pada kasus perbudakan,
pemerintahan totaliter.
➢ Kompromi (Compromise), bentuk akomodasi di mana pihak-pihak
yang terlibat mengurangi tuntutannya, agar tercapai penyelesaian
terhadap perselisihan mereka. Misalnya, traktat antara beberapa
negara, akomodasi dari beberapa parpol.
➢ Arbitrasi (Arbitration), bentuk akomodasi apabila pihak-pihak yang
berselisih tidak sanggup mencapai kompromi sendiri, pertentangan
diselesaikan oleh pihak ketiga yang dipilih oleh kedua pihak atau
oleh suatu badan yang berkedudukan lebih tinggi. Misalnya,
pertentangan antara karyawan dan pengusaha diselesaikan oleh
Depnaker.
➢ Mediasi (Mediation), hampir sama dengan arbitrasi. Pada mediasi,
kedudukan pihak ketiga hanya sebagai penasihat saja, tidak memiliki
wewenang untuk memberi keputusan penyelesaian perselisihan
tersebut. Misalnya, mediasi pemerintah RI untuk mendamaikan
faksi-faksi yang berselisih di Kamboja.
➢ Konsiliasi (Conciliation), suatu usaha untuk mempertemukan
keinginan-keinginan pihak-pihak yang berselisih demi tercapainya
suatu persetujuan bersama. Misalnya, adanya panitia tetap untuk
menyelesaikan persoalan perburuhan, di mana pada panitia itu
duduk berbagai elemen.
➢ Toleransi (Toleration), sikap saling menghargai dan menghormati
pendirian masing-masing pihak, yang kadang timbul secara tidak
sadar dan tanpa perencanaan, karena adanya keinginan untuk
menghindarkan diri dari perselisihan.
➢ Stalemate, bentuk akomodasi di mana pihak-pihak yang
bertentangan mempunyai kekuatan yang seimbang berhenti pada
titik tertentu, tidak ada kemungkinan untuk maju atau mundur.
Misalnya, perang dingin antara AS dan Uni Sovyet.
➢ Ajudikasi (Adjudication), penyelesaian masalah atau sengketa
melalui pengadilan atau jalur hukum.

2. Proses Disosiatif (Oppositional Processes)


Oposisi dapat diartikan sebagai cara berjuang melawan atau bertentangan
dengan seseorang atau sekelompok manusia untuk mencapai tujuan
tertentu. Bentuk proses disosiatif adalah persaingan (competition),
kontravensi (contravention), dan pertentangan atau pertikaian (conflict).

a. Persaingan (competition)
Adalah suatu proses sosial, di mana individu atau kelompok-kelompok
manusia yang bersaing mencari keuntungan melalui bidang-bidang
kehidupan yang pada suatu masa tertentu menjadi pusat perhatian
umum dengan cara menarik publik tanpa menggunakan ancaman atau
kekerasan.
Persaingan mempunyai dua tipe umum, yaitu :
20 M. Nur Budi Prasojo. Materi Sosiologi Kelas X SMAN 4 Magelang Sem
1.2020/2021
|-
➢ Bersifat pribadi (rivalry), individu secara langsung bersaing,
misalnya untuk memperoleh kedudukan tertentu dalam organisasi.
➢ Tidak bersifat pribadi, yang langsung bersaing adalah kelompok.
Misalnya, persaingan dua perusahaan untuk mendapatkan monopoli
pada suatu wilayah.

Bentuk-bentuk persaingan :
➢ Persaingan di bidang ekonomi
Timbul karena terbatasnya persediaan suatu benda atau barang
apabila dibandingkan dengan jumlah konsumen.
➢ Persaingan di bidang kebudayaan
Meliputi persaingan di bidang keagamaan, lembaga kemasyarakatan
seperti pendidikan, olah raga, dan kesenian, sistem ideologi, sistem
teknologi.
➢ Persaingan kedudukan dan peranan
Hal ini dilakukan oleh individu atau kelompok agar derajat sosialnya
sama atau lebih tinggi dengan individu atau kelompok lain. Atau
adanya keinginan individu atau kelompok untuk mempunyai
kedudukan serta peranan yang terpandang. Misalnya, persingan
untuk menjadi kepala desa.
➢ Persaingan ras
Timbul karena adanya kesadaran dan sikap atas perbedaan-
perbedaan jasmani, hal ini terjadi karena ciri-ciri fisik lebih mudah
terlihat dibandingkan unsur kebudayaan lainnya. Contoh,
pemerintah Australia pernah menjalankan white policy (Politik
Putih) sebagai bentuk persaingan ras dengan bangsa-bangsa Asia.

Fungsi persaingan :
➢ Menyalurkan keinginan-keinginan individu atau kelompok yang
kompetitif.
➢ Sebagai jalan ketika keinginan, kepentingan, dan nilai-nilai yang
pada suatu saat menjadi pusat perhatian dapat tersalurkan dengan
baik oleh mereka yang bersaing. Misalnya, penemuan baru pada
handphone, internet.
➢ Sebagai alat untuk mengadakan seleksi sosial dengan menempatkan
individu pada kedudukan dan peranan yang sesuai dengan
kemampuannya.

Hasil-hasil persaingan dapat berkaitan erat dengan berbagai faktor,


antara lain :
➢ Kepribadian seseorang. Apabila persaingan dilakukan denga jujur,
maka akan dapat mengembangkan rasa sosial dalam diri seseorang.
➢ Kemajuan. Persaingan akan mendorong seseorang untuk bekerja
keras supaya dapat memberikan kontribusi bagi pembangunan
masyarakat, dan menjadikan masyarakat semakin maju.
➢ Solidaritas kelompok. Persaingan yang jujur akan menyebabkan para
individu saling menyesuaikan diri dalam hubungan-hubungan
sosialnya sehingga tercapai keserasian.

21 M. Nur Budi Prasojo. Materi Sosiologi Kelas X SMAN 4 Magelang Sem


1.2020/2021
|-
➢ Disorganisasi (perpecahan masyarakat). Perunahan yang terlalu
cepat dalam masyarakat akan mengakibatkan perpecahan pada
struktur sosial, karena masyarakat hampir tidak mendapat
kesempatan untuk menyesuaikan diri dan mengadakan reorganisasi.
Misalnya, otomatisasi dan komputerisasi, di mana terjadi persaingan
antara tenaga trampil dan tenaga kurang terdidik.
b. Kontravensi (Contravention)
Suatu proses interaksi antara pihak satu dengan pihak yang lain dalam
masyarakat, di mana keduanya memiliki rasa tidak senang sehingga
tidak mau melakukan kerja sama. Aktivitas dalam kontravensi meliputi;
menolak ajkan atau himbauan, menghindar, meragukan, menghalangi
perkembangan atau keberhasilan, mengecilkan keberadaan pihak lain.
Bentuk-bentuk kontravensi :
➢ General kontravensi (kontravensi umum)
Terjadi manakala masing-masing pihak masih menahan diri utnuk
tidak melakukan ekspansi terhadap pihak lain. Ditandai dengan
penolakan, keengganan, perlawanan, protes, menghalangi,
gangguan, dan mengancam.
➢ Medial kontravensi (kontravensi sederhana)
Rasa ketidaksenangan sudah mulai tampak dan mulai disampaikan
atau dikeluhkan pada pihak ketiga, walau belum terlalu
memberatkan. Ditandai dengan menyangkal di muka umum, memaki
melalui surat, selebaran, mencerca, memfitnah.
➢ Intensif kontravensi
Ketidakcocokan sudah disampaikan pada pihak ketiga dengan
ditambah isu-isu atau fitnah. Ditandai dengan penghasutan,
penyebaran desas-desus, dan mengecewakan pihak lain.
➢ Misteri Kontravensi (kontravensi rahasia)
Dilakukan denga membuat serangan bersifat rahasia, dengan
mengumumkan rahasia oranga lain, berkhianat, sabotase, surat
kaleng.
➢ Taktis kontravensi
Masing-masing pihak sudah melakukan fitnah dan serangan rahasia
yang dsertai ancaman sehingga memungkinkan munculnya
peperangan. Ditandai dengan mengejutkan lawan, mengganggu atau
membingungkan pihak lain, provokasi, intimidasi.

c. Pertentangan atau Pertikaian (Conflict)


Suatu proses sosial di mana individu atau kelompok berusaha untuk
memenuhi tujuannya dengan jalan menantang pihak lawan yang disertai
dengan ancaman atau kekerasan.
Faktor-faktor penyebab terjadinya konflik :
➢ Perbedaan individu yang meliputi perbedaan pendirian dan
perasaan.
➢ Perbedaan latar belakang kebudayaan.
➢ Perbedaan kepentingan, menyangkut bidang ekonomi, sosial dan
politik.

22 M. Nur Budi Prasojo. Materi Sosiologi Kelas X SMAN 4 Magelang Sem


1.2020/2021
|-
➢ Perubahan sosial yang cepat dan mendadak dalam masyarakat.

Bentuk-bentuk konflik :
➢ Konflik pribadi, yaitu pertentangan yang terjadi di antara orang
perorangan karena masalah yang tidak selaras, salah paham, dan
dendam pribadi.
➢ Konflik rasial, pertentangan kelompok ras yang berbeda karena
kepentingan dan kebudayaan yang saling bertabrakan. Misalnya,
politik apartheit di Afrika Selatan.
➢ Konflik antar kelas sosial, terjadi karena benturan kepentingan,
misalnya antara buruh dan majikan, rakyat dan pemerintah.
➢ Konflik politik, pertentangan antar partai politik karena perbedaan
ideologi, asas perjuangan, dan cita-cita politik dari masing-masing
organisasi politik, yang bisa terjadi pada suatu negara atau antar
negara. Misalnya, pemberontakan DI/TII, RMS, konflik dalam PKB.
➢ Konflik internasional, pertentangan yang melibatkan beberapa
kelompok negara karena perbedaan kepentingan negara masing-
masing. Misalnya, konflik Palestina-Israel, perang Teluk, perang
Dunia.

Akibat-akibat konflik :
➢ Bertambahnya solidaritas in-group.
➢ Akan tetapi, jika konflik terjadi antarwarga dalam suatu kelompok,
maka keutuhan dan kekuatan kelompok itu akan goyah.
➢ Berubahnya kepribadian seseorang, misalnya adanya rasa benci dan
saling curiga akibat perang.
➢ Hancurnya harta benda atau jatuhnya korban jiwa.
➢ Akomodasi, dominasi dan takluknya salah satu pihak.

F. Hubungan Interaksi Sosial dan Keteraturan Sosial


Keteraturan sosial merupakan kondisi dinamis dari masyarakat, di mana
sendi-sendi kehidupan masyarakat berjalan secara tertib dan teratur, sehingga
tujuan kehidupan bermasyarakat dapat dicapai.
Kondisi dinamis adalah suatu kondisi masyarakat yang sedemikian rupa
tertib dan teratur, sehingga mampu menangkal berbagai ancaman, tantangan,
hambatan, dan gangguan, yang berasal dari dalam maupun dari luar
masyarakatnya. Kondisi dinamis terwujud sebagai akibat suatu sistem
pengendalian sosial atau kontrol sosial yang didasari oleh nilai dan norma yang
disepakati dan ditaati oleh masyarakat. Keteraturan sosial dapat tercipta
apabila ada unsur-unsur :
a. Tertib sosial, ada keselarasan antara tindakan dengan nilai dan norma yang
berlaku. Ditandai dengan adanya sistem nilai dan norma yang jelas dan
dipahami oleh warga masyarakat, serta ada kesesuaian antara tindakan
dengan nilai dan norma.
b. Order, adalah suatu sistem atau tatanan norma dan nilai sosial yang diakui
dan dipatuhi oleh masyarakat.
c. Keajegan, suatu keadaan yang memperlihatkan kondisi keteraturan sosial
yang tetap dan berlangsung terus-menerus.
23 M. Nur Budi Prasojo. Materi Sosiologi Kelas X SMAN 4 Magelang Sem
1.2020/2021
|-
d. Pola, menekankan atau lebih berkaitan dengan bentuk suatu interaksi
sosial.
Faktor yang mendorong dan menghambat pola keteraturan sosial adalah;
➢ Faktor pendorong (kerja sama dan akomodasi).
➢ Faktor penghambat (persaingan, kontravensi, dan konflik).

TUGAS INDIVIDU

Buatlah TTS (Teka-teki Silang) yang berkaitan dengan materi Interaksi Sosial
dengan pertanyaan sejumlah 25 soal. Berikanlah jawaban dari soal-soal tersebut
dalam kertas yang berbeda. Kerjakan di rumah dan kumpulkan pada pertemuan
berikutnya.

LATIHAN SOAL
I. Jelaskan apa yang kamu ketahui tentang istilah, nama, dan konsep berikut ini!
- Masyarakat - Imitasi
- Kontak sosial - Tindakan sosial
- Sugesti - Simpati
- Identifikasi - Desosiatif
- Interaksi sosial - Komunikasi

II. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat !


1. Suatu interaksi sosial diawali dengan kontak sosial dan diikuti dengan....
a. Komunikasi d. Identifikasi
b. Tindakan sosial e. Sugesti
c. Imitasi
2. Seorang siswa SMP yang berasal dari keluarga kurang mampu memutuskan untuk
melanjutkan sekolah ke SMK dan tidak ke SMA. Perilaku ini merupakan contoh
tindakan....
a. Rasional berorientasi nilai d. Afektif
b. Rasional instrumental e. Pragmatis
c. Tardisional
3. Berikut ini merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi proses interaksi sosial,
kecuali....

24 M. Nur Budi Prasojo. Materi Sosiologi Kelas X SMAN 4 Magelang Sem


1.2020/2021
|-
a. Imitasi d. Asimilasi
b. Sugesti e. Simpati
c. Identifikasi
4. Berikut ini yang merupakan contoh kontak sosial primer adalah....
a. Membaca surat d. Mengirim pesan
b. Berjabat tangan e. Percakapan telepon
c. Menonton TV
5. Interaksi sosial yang asosiatif dapat berbentuk....
a. Akomodasi dan persaingan d. Kerja sama dan persaingan
b. Akomodasi dan konflik e. Kerja sama dan konflik
c. Kerja sama dan akomodasi
6. Pertikaian antara dua warga yang sulit didamaikan secara kekeluargaan akhirnya
harus diselesaikan melalui pengadilan. Hal tersebut merupakan bentuk
akomodasi....
a. Arbitrase d. Stalemate
b. Konsiliasi e. Ajudikasi
c. Koersi
7. Tidak boleh tidak, seluruh siswa SMA Negeri 4 Magelang harus memakai sepatu
hitam ketika masuk sekolah. Hal itu merupakan contoh akomodasi....
a. Konsiliasi d. Ajudikasi
b. Koersi e. Mediasi
c. Arbitrase
8. Pembicaraan antara dua orang sahabat melalui telepon merupakan kontak
sosial....
a. Langsung – primer d. Langsung – non verbal
b. Tidak langsung – sekunder e. Sekunder – non gestural
c. Langsung – sekunder
9. Berikut ini merupakan tipe-tipe tindakan sosial menurut Max Weber, kecuali....
a. Tindakan afektif
b. Tindakan berorientasi motivasional
c. Tindakan rasional instrumental
d. Tindakan tradisional
e. Tindakan rasional berorientasi nilai
10. Cara berjuang melawan atau bertentangan dengan seseorang atau sekelompok
manusia untuk mencapai tujuan tertentu disebut....
a. Akomodasi d. Proses disosiatif
b. Proses asosiatif e. Kerja sama
c. Kontravensi

III. Uraian
Jawablah pertanyaan di bawah ini sesuai dengan perintahnya !

1. Jelaskan empat macam tipe tindakan sosial menurut Max Weber !


2. Sebutkan bentuk-bentuk kontravensi !
3. Jelaskan perbedaan antara mediasi dengan arbitrasi, berikan contohnya !
25 M. Nur Budi Prasojo. Materi Sosiologi Kelas X SMAN 4 Magelang Sem
1.2020/2021
|-
4. Jelaskan unsur-unsur dalam rangka mencapai keteraturan sosial !
5. Jelaskan faktor-faktor yang mendorong terjadinya interaksi sosial !

Sumber :

Hadi, Kusmono. Sosiologi 2. Jakarta, 2005, Piranti.

Hakim, Lukman. Sosiologi untuk SMU kelas II. Bandung, 2003, Grafindo Media
Pratama.

Mu’in, Idianto. Sosiologi untuk SMA kelas X. Jakarta, 2004, Erlangga.

Purwito, Edy. Dinamika Sosiologi kelas X. Surakarta, 2004, Widya Duta.

Soekanto, Soerjono. Sosiologi Suatu Pengantar Ed. Baru. Jakarta, 2006, Raja Grafindo
Persada
BAB III
NORMA DAN NILAI SOSIAL

Masyarakat dalam bentuknya yang nyata dan sederhana bisa dilihat dari salah
satu aspek hubungan sosial yang terjadi antar individu, yaitu tindakan dan interaksi
sosial. Namun, tindakan dan interaksi sosial yang terjadi itu tidak berlangsung
sembarangan. Setiap individu ternyata bertindak dan berhubungan dengan individu-
individu lainnya dengan cara-cara tertentu yang bisa diterima oleh lingkungan
sosialnya. Dalam masyarakat terdapat aturan-aturan dan pola-pola perilaku (pattern
of behavior) tertentu yang mengikat dan mengatur bagaimana bertindak dan
berhubungan dengan manusia lainnya. Semua aturan tersebut merupakan acuan atau
pedoman dalam aktivitas hidup sehari-hari yang jika dilanggar akan mendapat sanksi
dari masyarakat.

A. Pengertian Norma dan Nilai Sosial


1. Norma
Norma adalah aturan-aturan yang berlaku dalam masyarakat disertai dengan
sanksi atau ancaman apabila tidak melakukannya. Norma bersifat memaksa
atau menekan seseorang. Norma merupakan pedoman hidup dan mengikat
setiap anggota masyarakat, adanya norma mengakibatkan perilaku manusia
dipaksa untuk bertindak sesuai dengan butir-butir yang tercantum dalam
norma yang berlaku.
Norma-norma yang ada dalam masyarakat mempunyai kekuatan mengikat
yang berbeda-beda, ada norma yang kuat dan ada norma yang lemah.
Berdasarkan kekuatan mengikatnya, terdapat empat pengertian norma, yaitu
:
a. Cara (Usage)

26 M. Nur Budi Prasojo. Materi Sosiologi Kelas X SMAN 4 Magelang Sem


1.2020/2021
|-
Menunjuk pada suatu bentuk perbuatan. Lebih terlihat pada hubungan
antar individu dalam masyarakat. Penyimpangan terhadap norma ini
tidak akan mendapat hukuman yang berat, akan tetapi hanya sekedar
celaan. Contoh, adap ketika makan atau minum disertai dengan suara
dianggap tidak sopan.
b. Kebiasaan (Folkways)
Kebiasaan adalah perbuatan yang dilakukan berulang-ulang dalam bentuk
yang sama, merupakan bukti bahwa orang banyak menyukai perbuatan
tersebut. Apabila perbuatan itu tidak dilaksanakan, maka dianggap
sebagai suatu penyimpangan terhadap kebiasaan umum dalam
masyarakat. Contoh, kebiasaan menghormati orang yang lebih tua,
kebiasaan mengetuk pintu ketika bertamu.
c. Tata Kelakuan (Mores)
Kebiasaan yang sudah diterima sebagai norma yang mengatur perilaku
warga masyarakat. Tata kelakuan, di satu pihak memaksakan suatu
perbuatan dan di lain pihak melarangnya, sehingga secara langsung
merupakan alat agar anggota masyarakat menyesuaikan perbuatannya
dengan tata kelakuan tersebut. Tata kelakuan penting, karena :
➢ Memberikan batas-batas pada perilaku individu. Setiap masyarakat
mempunyai tata kelakuan masing-masing yang seringkali berbeda,
karena tata kelakuan timbul dari pengalaman masyarakat yang
berbeda.
➢ Mengidentifikasi individu dengan kelompoknya. Di satu pihak, tata
kelakuan memaksa orang agar menyesuaikan tindakannya dengan tata
kelakuan masyarakatnya. Di lain pihak mengusahakan agar masyarakat
menerima seseorang oleh karena kesanggupannya untuk
menyesuaikan diri. Contohnya, orang yang melakukan kejahatan akan
diberi sanksi. Sebaliknya mereka yang menjadi teladan bagi yang lain
akan menerima penghargaan.
➢ Menjaga solidaritas antar anggota masyarakat.
d. Adat Istiadat (Custom)
Adat istiadat adalah tata kelakuan yang kekal serta kuat integrasinya
dengan pola-pola perilaku masyarakat. Anggota masyarakat yang
melanggar adat istiadat, akan menderita sanksi yang keras yang kadang-
kadang secara tidak langsung diperlakukan.

2. Jenis-Jenis Norma Sosial


a. Norma Kalaziman
Tata aturan seseorang atau kelompok dalam melakukan suatu kegiatan
yang didasarkan pada tradisi dan kebiasaan. Misalnya, cara menerima
tamu, berbicara, makan dan minum. Orang yang melanggar norma akan
mendapat cacian dari masyarakat.
b. Norma Kesusilaan
Suatu aturan yang kaitannya dengan keyakinan agama, sanksi bagi yang
melanggar norma ini adalah mendapatkan gunjingan, sindiran, ejekan,
bahkan dapat dikucilkan dari masyarakat. Misalnya, durhaka pada orang
tua, berbuat kasar pada anak yatim.
c. Norma Agama

27 M. Nur Budi Prasojo. Materi Sosiologi Kelas X SMAN 4 Magelang Sem


1.2020/2021
|-
Mengandung peraturan-peraturan sesuai dengan agama atau kepercayaan
yang dianut oleh seseorang atau masyarakat. Norma ini mengandung
perintah atau kewajiban untuk berbuat kebajikan dan larangan. Misalnya,
seorang muslim wajib menjalankan sholat lima waktu, apabila ingkar
kelak akan mendapat siksa.
d. Norma Hukum
Merupakan tata aturan yang paling tegas sanksi dan hukumannya. Ada dua
macam, yaitu ; norma tertulis, misalnya hukum pidana dan perdata, dan
norma tidak tertulis, misalnya hukum adat.

3. Sumber-sumber Norma
a. Ajaran-ajaran agama
b. Hukum negara yang berlaku
c. Adat istiadat
d. Nilai-nilai kemanusiaan, misalnya tidak boleh melanggar HAM.
e. Praktik kehidupan bermasyarakat yang sudah melembaga, norma
pendidikan, norma ekonomi dan sebagainya.

4. Nilai Sosial
Nilai sosial adalah pandangan dan sikap yang diterima oleh masyarakat yang
dijadikan dasar dalam menentukan apa yang baik dan bernilai atau berharga.
Menurut Notonegoro, nilai terdiri atas :
a. Nilai material, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia.
b. Nilai vital, segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat
mengadakan kegiatan dan aktivitas, dan berfungsi untuk memelihara
kehidupan.
c. Nilai kerohanian, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia.
Dibedakan menjadi empat macam :
➢ Nilai kebenaran yang bersumber pada akal manusia (rasio, budi, dan
cipta).
➢ Nilai keindahan yang bersumber pada unsur rasa indah manusia.
➢ Nilai kebaikan atau moral, yang bersumber pada unsur kodrat manusia
(karsa dan etika).
➢ Nilai religius, yang merupakan nilai ketuhanan yang tertinggi dan
mutlak, bersumber pada kepercayaan atau keyakinan manusia
(agama).

Berdasarkan bidang penerapannya, nilai terdiri atas:


a. Nilai sosial, nilai-nilai yang terdapat dalam masyarakat. Contoh :
solidaritas, gotong royong, toleransi, musyawarah, kerukunan sosial, dan
keteraturan sosial.
b. Nilai kesusilaan, berkaitan dengan sopan santun dalam berbagai aktivitas
sosial. Contoh : sopan santun berbicara, berpakaian, bertamu dan makan
bersama.

28 M. Nur Budi Prasojo. Materi Sosiologi Kelas X SMAN 4 Magelang Sem


1.2020/2021
|-
c. Nilai seni, berkaitan dengan hal yang dapat menimbulkan keindahan.
Contoh pemandangan, lukisan, musik, dan lain-lain.
d. Nilai religius, bersumber pada ajaran agama/kepercayaan kepada Tuhan.
Misalnya ibadah, upacara keagamaan, mendirikan tempat ibadah.
e. Nilai ekonomi, hal-hal yang dapat memuaskan kebutuhan manusia secara
material yang berkaitan dengan proses produksi, distribusi, dan konsumsi.
Misalnya, bekerja, pasar, pabrik, dan lain-lain.
f. Nilai politis, hal-hal yang berkaitan dengan kekuasaan, cara mengatur
kehidupan berbangsa dan bernegara. Contoh : SU MPR, pemilu,
kampanye, pidato presiden.
g. Nilai edukatif, berkaitan dengan proses penyelenggaraan pendidikan.
Misalnya, gedung sekolah, kurikulum, guru.
h. Nilai budaya, segala sesuatu yang diciptakan manusia dan digunakan
sebagai pedoman dalam kehidupan masyarakat. Misalnya, peninggalan
sejarah, upacara adat, adat istiadat.

5. Sanksi
Sanksi adalah mekanisme sosial yang mengatur pemberian penghargaan dan
hukuman yang diberlakukan kepada individu-individu agar tetap mencegah
terjadinya tindakan-tindakan yang menyimpang hingga sekecil mungkin.
Ada dua jenis sanksi, yaitu :
a. Sanksi positif, adalah penghargaan-penghargaanyang memuaskan
masyarakat, sehingga mendorong untuk bekerja keras demi tujuan-tujuan
yang telah ditetapkan masyarakat.
b. Sanksi negatif, digunakan ketika terlihat tanda-tanda bahwa anggota
masyarakat mungkin atau telah melanggar tuntutan-tuntutan yang telah
ditetapkan masyarakat, dengan tujuan untuk mencegah terjadinya
penyimpangan pada masa yang akan datang.

B. Fungsi Norma dan Nilai Sosial


1. Fungsi Norma Sosial :
a. Merupakan faktor perilaku dalam suatu kelompok tertentu yang
memungkinkan seseorang untuk menentukan terlebih dahulu bagaimana
tindakannya akan dinilai orang lain.
Misalnya, anak yang mentaati norma keluarga akan mendapat pujian, dan
yang melanggar mendapat sanksi.
b. Merupakan aturan dan sanksi-sanksi untuk mendorong seseorang atau
kelompok dalam masyarakat mencapai nilai-nilai sosial.
Misalnya, adat sopan santun pada orang tua dalam berbicara dan tidak
bersikap seenaknya.
c. Merupakan aturan-aturan yang tumbuh dan hidup dalam masyarakat
sebagai unsur pengikat dan pengendali manusia dalam hidup
bermasyarakat.

2. Fungsi Nilai Sosial :


a. Sebagai seperangkat alat yang siap pakai untuk menetapkan harga sosial
diri pribadi dan kelompok.

29 M. Nur Budi Prasojo. Materi Sosiologi Kelas X SMAN 4 Magelang Sem


1.2020/2021
|-
b. Sebagai alat pengawas dengan daya tekan dan daya pengikat tertentu.
Nilai itu mendorong, menuntun, dan terkadang menekan manusia unuk
berbuat baik.
c. Sebagai alat solidaritas di kalangan anggota kelompok masyarakat.
d. Sebagai arah dalam berpikir dan bertingkah laku secara ideal dalam
sejumlah masyarakat, karena anggota masyarakat selalu dapat melihat
cara bertindak dan bertingkah laku yang baik.
e. Menjadi tujuan akhir bagi manusia dalam memenuhi peranan-peranan
sosialnya. Nilai menciptakan minat dan memberi semangat utnuk
mewujudkan apa yang diminta dan diharapkan oleh peranannya menuju
tercapainya cita-cita.

C. Ciri-ciri Nilai Sosial


Nilai sosial dalam masyarakat memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a. Nilai sosial merupakan konstruksi masyarakat yang tercipta melalui interaksi
antaranggota masyarakat.
b. Nilai sosial memuaskan manusia dan mengambil bagian dalam usaha
memenuhi kebutuhan-kebutuhan sosial.
c. Nilai sosial dapat membantu masyarakat agar dapat berfungsi dengan baik,
jika tanpa nilai masyarakat akan menjadi kacau.
d. Nilai sosial yang menyusun sistem nilai untuk diteruskan dan ditularkan di
antara anggota masyarakat.
e. Nilai sosial dapat dipelajari dan dicapai serta bukan bawaan sejak lahir.
f. Nilai sosial cenderung berkaitan dengan yang lain melaui komunikasi untuk
membentuk pola-pola dan sistem nilai masyarakat.
g. Sistem-sistem nilai sosial bervariasi antara kebudayaan satu dan yang lain
sesuai dengan penilaian oleh setiap kebudayaan terhadap pola aktivitasnya.
h. Sistem nilai sosial dapat mempunyai efek yang berbeda terhadap orang
dalam masyarakat sebagai keseluruhan.
i. Nilai sosial dapat mempengaruhi emosi.
j. Nilai sosial dapat mempengaruhi perkembangan pribadi dalam masyarakat,
baik secara positif maupun negatif.

D. Perbedaan Nilai dan Norma Sosial


Perbedaan nilai dan norma sosial adalah :
a. Pada hakikatnya nilai dan norma itu sama, tetapi nilai tidak mempunyai
sanksi yang jelas.
b. Nilai sosial merupakan sesuatu yang baik sehingga perlu dijaga dan
dipelihara. Agar dapat menjaga dan memelihara nilai dengan baik, maka
diperlukan norma.
c. Nilai sosial merupakan sikap dan perasaan-perasaan yang diprhatikan oleh
perseorangan, kelompok, dan masyarakat secara keseluruhan tentang baik,
buruk, benar, salah, suka, duka, dan sebagainya baik terhadap obyek
material maupun nonmaterial.
d. Norma merupakan aturan-aturan yang disertai sanksi jika dilanggar. Sanksi
dimaksudkan untuk mendorong bahkan menekan orang, kelompok, atau

30 M. Nur Budi Prasojo. Materi Sosiologi Kelas X SMAN 4 Magelang Sem


1.2020/2021
|-
masyarakat secara keseluruhan untuk mencapai nilai-nilai sosial yang ideal
tersebut.

LATIHAN SOAL

I. Jelaskan istilah, nama, dan konsep berikut ini dengan kata-kata Anda
sendiri!
Norma sosial Nilai sosial
Usage Kebiasaan
Tata kelakuan Folkways
Mores Sanksi

II. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat !


1. Sesuatu yang berguna, dicita-citakan, dan dianggap penting oleh masyarakat
disebut....
a. Norma sosial d. Nilai sosial
b. Sistem sosial e. Stratifikasi sosial
c. Struktur sosial
2. Berikut ini yang tidak termasuk nilai kerohanian menurut Notonegoro
adalah....
a. Nilai religius d. Nilai supranatural
b. Nilai estetis e. Nilai kebenaran akal
c. Nilai etika
3. Jika ada seseorang mengatakan, ”Jangan bicara berbisik-bisik dengan teman
lain !”. Hal tersebut termasuk dalam norma....
a. Hukum d. Kesopanan
b. Agama e. Adat istiadat
31 M. Nur Budi Prasojo. Materi Sosiologi Kelas X SMAN 4 Magelang Sem
1.2020/2021
|-
c. Kesusilaan
4. Norma yang memiliki sanksi paling tegas adalah....
a. Hukum d. kesopanan
b. Agama e. Adat istiadat
c. kesusilaan
5. Norma yang memiliki kekuatan mengikat yang lunak dan sanksinya ringan
apabila dilanggar, dan orang yang melanggar norma ini hanya dianggap aneh
atau hanya menjadi bahan pembicaraan umum saja. Norma ini disebut....
a. Folkwayas d. Intitution
b. Fashion e. Custom
c. Mores
6. Tingkah laku seseorang yang harus disesuaikan dengan norma yang berlaku
dalam masyarakat disebut....
a. Realisasi d. Normalisasi
b. Adaptasi e. Kooptasi
c. Konsekuensi
7. Saat ini nilai yang ada dalam masyarakat Indonesia mengalami pergeseran. Hal
ini dapat dilihat pada....
a. Semakin banyak siswa yang masuk sekolah tepat pada waktunya
b. Semakin banyak minat generasi muda pada kesenian tradisional
c. Memberikan pujian pada individu yang berprestasi
d. Diadakan seleksi penerimaan mahasiswa baru
e. Merosotnya kedisiplinan waktu
8. Norma bertujuan untuk....
a. Memelihara ketertiban dan kedamaian masyarakat
b. Mengatur perilaku seseorang atau kelompok
c. Mempertahankan kewibawaan seseorang
d. Memelihara kekuasaan seseorang
e. Melestarikan kekuasaan
9. Tingkah laku individu yang merupakan folkways adalah....
a. Memberikan sesuatu dengan tangan kanan
b. Mempertahankan kewibawaan seseorang
c. Memenuhi janji tepat waktunya
d. Membantu orang tua
e. Berjabat tangan
10. Suatu aturan yang berisi sanksi-sanksi yang berguna untuk mendorong atau
menekan seseorang atau kelompok masyarakat dalam usaha mencapai nilai-
nilai sosial disebut....
a. Kepribadian d. Hukum
b. Sikap e. Norma
c. Pranata

III. Jawablah pertanyaan berikut ini dengan jelas !


1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan nilai sosial !
2. Sebutkan lima fungsi nilai sosial !

32 M. Nur Budi Prasojo. Materi Sosiologi Kelas X SMAN 4 Magelang Sem


1.2020/2021
|-
3. Jelaskan empat macam norma berdasarkan kekuatan mengikatnya !
4. Jelaskan nilai sosial menurut Notonegoro !
5. Sebutkan empat macam perbedaan norma dan nilai sosial !

Sumber :

Hakim, Lukman. Sosiologi untuk SMU kelas II. Bandung, 2003, Grafindo Media
Pratama.

Mu’in, Idianto. Sosiologi untuk SMA kelas X. Jakarta, 2004, Erlangga.

Purwito, Edy. Dinamika Sosiologi kelas X. Surakarta, 2004, Widya Duta.

Simanjuntak, Posman. Berkenalan dengan Antropologi untuk SMU kelas 3. Jakarta,


2003, Erlangga.

Soekanto, Soerjono. Sosiologi Suatu Pengantar Ed. Baru. Jakarta, 2006, Raja Grafindo
Persada.

33 M. Nur Budi Prasojo. Materi Sosiologi Kelas X SMAN 4 Magelang Sem


1.2020/2021
|-

Anda mungkin juga menyukai