SOSIOLOGI
KELAS XII PEMINATAN IPS,
LINTAS MINAT BAHASA DAN BUDAYA
TAHUN 2020 / 2021
BAB I
SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU YANG MENGKAJI
Tujuan :
1. Menjelaskan sejarah perkembangan ilmu sosiologi dan pengertiannya.
2. Mengidentifikasikan ciri-ciri sosiologi sebagai ilmu pengetahuan.
3. Mengidentifikasikan sifat dan hakikat sosiologi.
4. Menjelaskan tujuan dan kegunaan mempelajari sosiologi.
5. Mengidentifikasikan obyek kajian sosiologi.
6. Mengidentifikasikan konsep-konsep dasar dalam sosiologi.
7. Mengidentifikasikan kehidupan sosial sebagai objektivitas
8. Mengidentifikasikan gejala sosial yang menjadi kajian sosiologi.
*Stewart, Elbert W. SOCIOLOGY : THE HUMAN SCIENCE (Page 4-5). McGraw-Hill Book
Company. USA. 1981.
B. Pengertian
Secara etimologis, sosiologi berasal dari bahasa latin, yaitu socius = teman atau
kawan, dan logos = kata, ilmu. Jadi sosiologi adalah ilmu tentang hubungan antar
teman atau kawan. Secara lebih luas, sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang
mempelajari interaksi sosial dalam masyarakat (Soekanto, 1990:4).
Menurut Comte, sosiologi merupakan studi sistematis mengenai masyarakat
manusia yang terdiri dari dua bagian :
- Sosiologi statis, mempelajari hukum-hukum yang menjadi dasar keberadaan
masyarakat.
- Sosiologi dinamis, mempelajari perubahan yang terjadi dalam masyarakat.
2. Interaksi Sosial
Pada dasarnya, interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antara individu
dan individu, antara individu dan kelompok individu, dan hubungan timbal
balik antara kelompok individu dengan kelompok individu yang lain. Di sisi
lain interaksi sosial dapat diartikan suatu bentuk aktivitas individu dalam
memenuhi kebutuhannya. Dalam interaksi sosial senantiasa berpedoman
pada sistem tata nilai yang berlaku dalam masyarakat yang biasa disebut
norma dan nilai sosial.
H. Gejala Sosial
Gejala-gejala sosial yang ada di masyarakat dapat diartikan sebagai sebuah
fenomena sosial yang berawal dari terjadinya perubahan sosial. Perubahan sosial
adalah suatu perubahan yang memengaruhi struktur dan fungsi masyarakat,
sehingga ada yang bersifat positif dan negatif. Salah satu gejala sosial atau
fenomena sosial yang ada dalam kehidupan sehari-hari karena adanyaperubahan
sosial adalah timbulnya berbagai masalah sosial.
Masalah sosial adalah gejala-gejala sosial yang tidak sesuai antara apa yang
diinginkan dengan apa yang telah terjadi. Soerjono Soekanto (1990:360-394)
membedakan masalah sosial menjadi empat :
1. Faktor ekonomis, misalnya kemiskinan, pengangguran.
2. Faktor biologis, misalnya penyakit menular.
3. Faktor psikologis, misalnya penyakit saraf, bunuh diri, stress.
4. Faktor kebudayaan, misalnya perceraian, pencurian, kenakalan remaja,
konflik ras.
Beberapa masalah sosial penting perlu mendapat perhatian dari seluruh elemen
masyarakat, misalnya :
a. Kemiskinan
Kemiskinan adalah suatu keadaan seseorang tidak sanggup memelihara suatu
dirinya sendiri sesuai dengan taraf kehidupan kelompok dan juga tidak mampu
memanfaatkan tenaga mental maupun fisiknya dalam kelompok tersebut.
b. Kejahatan
c. Disorganisasi keluarga, bentuk-bentuknya antara lain :
- Keluarga tidak lengkap karena hubungan di luar nikah.
- Perceraian.
- Buruknya komunikasi dalam keluarga.
- Hilangnya pimpinan rumah tangga karena meninggal, dihukum, atau
bertugas ke luar dalam jangka waktu yang lama.
- Terganggunya keseimbangan jiwa salah satu anggota keluarga.
d. Masalah Remaja
e. Peperangan
f. Pelanggaran terhadap norma, misalnya pelacuran, kenakalan remaja.
g. Masalah kelainan seksual.
h. Masalah kependudukan.
i. Masalah lingkungan hidup.
j. Birokrasi.
A. Pendahuluan
Sosiologi tidak hanya memandang manusia sebagai makhluk sosial, tetapi
juga sebagai makhluk individual, dua sifat dalam diri manusia yang terkait erat
satu dengan lainnya. Sejak lahir, manusia mempunyai naluri untuk bergaul
dengan sesamanya (gregariousness). Sisi sosial manusia merupakan dasar bagi
kehendak manusia dalam berhubungan dengan manusia lainnya. Dua kenyataan
yang ada dalam diri manusia itu dapat digunakan sebagai cara untuk memahami
masyarakat.
Masyarakat adalah sekelompok orang yang menempati suatu wilayah
tertentu yang secara langsung atau tidak langsung saling berhubungan untuk
memenuhi kebutuhannya yang terikat oleh suatu sistem sosial melalui perasaan
solidaritas dengan dilatarbelakangi adanya persamaan sejarah, politik, dan
kebudayaan. Dalam masyarakat terdapat pattern of behavior (pola-pola
perilaku) yang merupakan cara-cara bertindak yang sama dari orang-orang yang
hidup bersama dalam masyarakat. Pola perilaku tersebut merupakan cara
bertindak yang dilakukan bersama-sama oleh anggota masyarakat yang
mempunyai norma kebudayaan yang sama.
Sementara menurut Charles E. Loomis, ciri pokok interaksi sosial ada empat,
yaitu :
a. Jumlah pelakunya lebih dari satu.
b. Ada komunikasi dua arah antarpelakunya.
c. Ada dimensi waktu.
d. Ada tujuan tertentu yang ingin dicapai.
Interaksi sosial memiliki wujud yang konkret sebab interaksi sosial terlihat dalam
bentuk tindakan-tindakan yang diambil oleh individu-individu ketika saling
berhubungan. Tindakan sosial adalah tindakan yang lahir dari kehendak individu,
kemudian dikontrol oleh standar normatif dan dipengaruhi oleh kondisi
situasional. Sisi individual akan muncul dalam tindakan sosial dalam bentuk
keunikan-keunikan individual yang tidak lepas dari makna subyektif. Talcott
Parsons, sosiolog Amerika berpendapat bahwa setiap tindakan yang bersifat
sukarela (volunteristik) selalu mengandung unsur :
a. Adanya pelaku tindakan.
b. Adanya tujuan yang hendak dicapai.
c. Adanya berbagai cara atau sarana yang dapat dipakai untuk mencapai tujuan.
d. Ada berbagai kondisi situasional yang dihadapi pelaku.
e. Ada norma-norma, nilai-nilai, dan ide-ide lain yang mengatur, serta
mempengaruhi cara atau sarana yang dipakai.
Parsons juga menyatakan bahwa terdapat dua macam orientasi dalam tindakan
dan interaksi sosial :
a. Orientasi motivasional, yaitu orientasi yang bersifat pribadi yang menunjuk
pada keinginan individu yang bertindak untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya.
b. Orientasi nilai-nilai yang bersifat sosial, yaitu orientasi yang menunjuk pada
standar-standar normatif (baik – buruk) dalam wujud agama atau tradisi
setempat.
15 M. Nur Budi Prasojo. Materi Sosiologi Kelas X SMAN 4 Magelang Sem
1.2020/2021
|-
Tipe-Tipe Tindakan Sosial
Menurut Max Weber, tindakan memiliki makna yang subyektif, yaitu bahwa
makna sebenarnya hanya diketahui oleh pelakunya sendiri. Dan menurutnya tipe
tindakan sosial terdiri dari :
a. Tindakan Rasional Instrumental
Tindakan yang dilakukan dengan memperhitungkan kesesuaian antara cara
dan tujuan. Pelaku memperhitungkan efisiensi dan efektivitas dari sejumlah
pilihan tindakan, misalnya : tindakan memilih jurusan di SMA dengan
mempertimbangkan bakat, minat, dan cita-cita.
b. Tindakan Rasional Berorientasi Nilai
Tindakan-tindakan yang berkaitan dengan nilai-nilai dasar dalam
masyarakat, sehingga pelaku tidak lagi mempermasalahkan tujuan dan
tindakan. Individu mempertimbangkan alat atau cara untuk mencapai nilai-
nilai itu, tetapi nilai-nilai itu sendiri sudah ada. Misalnya, tindakan religius.
c. Tindakan Tradisional
Tindakan yang tidak memperhitungkan pertimbangan rasional, dilaksanakan
berdasarkan pertimbangan kebiasaan dan adat istiadat. Misalnya, upacara-
upacara adat yang sudah dilaksanakan secara turun-temurun.
d. Tindakan Afektif
Ditandai oleh dominasi perasaaan atau emosi tanpa dilandasi perhitungan
atau pertimbangan yang matang. Misalnya cinta, kemarahan, ketakutan atau
kegembiraan yang diungkapkan secara spontan tanpa refleksi.
➢ Menurut bahasanya :
a. Verbal atau non-gestural, terjadi melalui saling menyapa, saling
berbicara.
b. Nonverbal atau gestural, tidak mempergunakan kata-kata atau
bahasa melainkan dengan isyarat. Misalnya kedipan mata, lambaian
tangan.
2. Komunikasi (communication)
Proses menyampaikan pesan / ide / keinginan dari satu pihak kepada pihak
lain sehingga terjadi pengertian bersama. Dengan adanya komunikasi
seseorang dapat memberikan tafsiran pada perilaku orang lain yang
berwujud pembicaraan, gerak-gerik badaniah atau sikap mengenai perasaan-
perasaan apa yang ingin disampaikan oleh orang tersebut.
2. Sugesti
Pemberian pengaruh atau pandangan dari satu pihak ke pihak lain,
akibatnya seseorang akan tergerak untuk mengikuti pengaruh atau
pandangan itu secara sadar atau tidak sadar tanpa pikir panjang. Sugesti
biasanya berasal dari orang yang berwibawa, orang yang memiliki pengaruh
besar di lingkungan sosialnya, otoriter, dan kelompok mayoritas. Misalnya,
orang yang sedang dilanda masalah akan mudah dipengaruhi, orang
membeli obat batuk setelah melihat iklan obat batuk, kakak mempengaruhi
adiknya.
17 M. Nur Budi Prasojo. Materi Sosiologi Kelas X SMAN 4 Magelang Sem
1.2020/2021
|-
3. Identifikasi
Kecenderungan atau keinginan seseorang untuk menjadi sama dengan
orang lain, dan proses identifikasi dapat berlangsung dengan sendirinya
atau dengan disengaja. Berasal dari kata idol yang berarti sosok yang
dipuja. Misalnya, umat Islam menjadikan Nabi Muhammad sebagai tipe
idealnya dan menjadikannya panutan dalam hidupnya, seorang pengagum
dan pemuja Elvis Preasley akan meniru model rambut, pakaian, dan gaya
bicaranya.
4. Simpati
Suatu proses di mana seseorang merasa tertarik pada pihak lain, dan dalam
proses ini perasaan seseorang memegang peranan penting. Simpati dapat
muncul karena sikap, penampilan, wibawa, atau perbuatan seseorang.
Misalnya, seorang siswa ikut ekstra kurikuler tari tradisional karena tertarik
dan merasa simpati pada pelatihnya yang pandai menari.
5. Empati
Empati merupakan perasaan yang mendalam terhadap suatu hal atau
peristiwa yang mempengaruhi kondisi kejiwaan seseorang. Misalnya, ketika
melihat seseorang dalam kesusahan maka kita ikut sedih, menangis, dan
ikut merasakan kesedihannya, serta tergerak hatinya untuk ikut
meringankan penderitaannya dengan memberikan bantuan.
6. Motivasi
Motivasi adalah dorongan yang ada dalam diri seseorang untuk melakukan
suatu tindakan atau dorongan yang mendasari seseorang untuk melakukan
suatu tindakan.
b. Akomodasi (Accomodation)
Istilah akomodasi dipergunakan dalam dua arti, yaitu :
➢ Untuk menunjuk suatu keadaan, yaitu suatu kenyataan adanya suatu
equilibrium atau keseimbangan dalam interaksi antar orang dan
kelompok manusia dalam kaitannya dengan norma dan nilai social
yang berlaku di masyarakat.
➢ Untuk menunjuk suatu proses, akomodasi menunjuk pada usaha-
usaha manusia untuk meredakan suatu pertentangan, yaitu usaha
untuk mencapai kestabilan.
Tujuan akomodasi :
➢ Mengurangi pertentangan antar individu atau kelompok sebagai
akibat perbedaan paham atau pendapat.
➢ Mencegah suatu pertentangan untuk sementara waktu.
➢ Memungkinkan terjadinya kerja sama antarkelompok social yang
hidupnya terpisah akibat faktor-faktor social, psikologis, dan
kebudayaan, seperti sistem kasta.
➢ Mengusahakan peleburan antarkelompok sosial yang terpisah,
misalnya melalui perkawinan campuran atau asimilasi dalam arti
luas.
Bentuk-bentuk akomodasi :
a. Persaingan (competition)
Adalah suatu proses sosial, di mana individu atau kelompok-kelompok
manusia yang bersaing mencari keuntungan melalui bidang-bidang
kehidupan yang pada suatu masa tertentu menjadi pusat perhatian
umum dengan cara menarik publik tanpa menggunakan ancaman atau
kekerasan.
Persaingan mempunyai dua tipe umum, yaitu :
20 M. Nur Budi Prasojo. Materi Sosiologi Kelas X SMAN 4 Magelang Sem
1.2020/2021
|-
➢ Bersifat pribadi (rivalry), individu secara langsung bersaing,
misalnya untuk memperoleh kedudukan tertentu dalam organisasi.
➢ Tidak bersifat pribadi, yang langsung bersaing adalah kelompok.
Misalnya, persaingan dua perusahaan untuk mendapatkan monopoli
pada suatu wilayah.
Bentuk-bentuk persaingan :
➢ Persaingan di bidang ekonomi
Timbul karena terbatasnya persediaan suatu benda atau barang
apabila dibandingkan dengan jumlah konsumen.
➢ Persaingan di bidang kebudayaan
Meliputi persaingan di bidang keagamaan, lembaga kemasyarakatan
seperti pendidikan, olah raga, dan kesenian, sistem ideologi, sistem
teknologi.
➢ Persaingan kedudukan dan peranan
Hal ini dilakukan oleh individu atau kelompok agar derajat sosialnya
sama atau lebih tinggi dengan individu atau kelompok lain. Atau
adanya keinginan individu atau kelompok untuk mempunyai
kedudukan serta peranan yang terpandang. Misalnya, persingan
untuk menjadi kepala desa.
➢ Persaingan ras
Timbul karena adanya kesadaran dan sikap atas perbedaan-
perbedaan jasmani, hal ini terjadi karena ciri-ciri fisik lebih mudah
terlihat dibandingkan unsur kebudayaan lainnya. Contoh,
pemerintah Australia pernah menjalankan white policy (Politik
Putih) sebagai bentuk persaingan ras dengan bangsa-bangsa Asia.
Fungsi persaingan :
➢ Menyalurkan keinginan-keinginan individu atau kelompok yang
kompetitif.
➢ Sebagai jalan ketika keinginan, kepentingan, dan nilai-nilai yang
pada suatu saat menjadi pusat perhatian dapat tersalurkan dengan
baik oleh mereka yang bersaing. Misalnya, penemuan baru pada
handphone, internet.
➢ Sebagai alat untuk mengadakan seleksi sosial dengan menempatkan
individu pada kedudukan dan peranan yang sesuai dengan
kemampuannya.
Bentuk-bentuk konflik :
➢ Konflik pribadi, yaitu pertentangan yang terjadi di antara orang
perorangan karena masalah yang tidak selaras, salah paham, dan
dendam pribadi.
➢ Konflik rasial, pertentangan kelompok ras yang berbeda karena
kepentingan dan kebudayaan yang saling bertabrakan. Misalnya,
politik apartheit di Afrika Selatan.
➢ Konflik antar kelas sosial, terjadi karena benturan kepentingan,
misalnya antara buruh dan majikan, rakyat dan pemerintah.
➢ Konflik politik, pertentangan antar partai politik karena perbedaan
ideologi, asas perjuangan, dan cita-cita politik dari masing-masing
organisasi politik, yang bisa terjadi pada suatu negara atau antar
negara. Misalnya, pemberontakan DI/TII, RMS, konflik dalam PKB.
➢ Konflik internasional, pertentangan yang melibatkan beberapa
kelompok negara karena perbedaan kepentingan negara masing-
masing. Misalnya, konflik Palestina-Israel, perang Teluk, perang
Dunia.
Akibat-akibat konflik :
➢ Bertambahnya solidaritas in-group.
➢ Akan tetapi, jika konflik terjadi antarwarga dalam suatu kelompok,
maka keutuhan dan kekuatan kelompok itu akan goyah.
➢ Berubahnya kepribadian seseorang, misalnya adanya rasa benci dan
saling curiga akibat perang.
➢ Hancurnya harta benda atau jatuhnya korban jiwa.
➢ Akomodasi, dominasi dan takluknya salah satu pihak.
TUGAS INDIVIDU
Buatlah TTS (Teka-teki Silang) yang berkaitan dengan materi Interaksi Sosial
dengan pertanyaan sejumlah 25 soal. Berikanlah jawaban dari soal-soal tersebut
dalam kertas yang berbeda. Kerjakan di rumah dan kumpulkan pada pertemuan
berikutnya.
LATIHAN SOAL
I. Jelaskan apa yang kamu ketahui tentang istilah, nama, dan konsep berikut ini!
- Masyarakat - Imitasi
- Kontak sosial - Tindakan sosial
- Sugesti - Simpati
- Identifikasi - Desosiatif
- Interaksi sosial - Komunikasi
III. Uraian
Jawablah pertanyaan di bawah ini sesuai dengan perintahnya !
Sumber :
Hakim, Lukman. Sosiologi untuk SMU kelas II. Bandung, 2003, Grafindo Media
Pratama.
Soekanto, Soerjono. Sosiologi Suatu Pengantar Ed. Baru. Jakarta, 2006, Raja Grafindo
Persada
BAB III
NORMA DAN NILAI SOSIAL
Masyarakat dalam bentuknya yang nyata dan sederhana bisa dilihat dari salah
satu aspek hubungan sosial yang terjadi antar individu, yaitu tindakan dan interaksi
sosial. Namun, tindakan dan interaksi sosial yang terjadi itu tidak berlangsung
sembarangan. Setiap individu ternyata bertindak dan berhubungan dengan individu-
individu lainnya dengan cara-cara tertentu yang bisa diterima oleh lingkungan
sosialnya. Dalam masyarakat terdapat aturan-aturan dan pola-pola perilaku (pattern
of behavior) tertentu yang mengikat dan mengatur bagaimana bertindak dan
berhubungan dengan manusia lainnya. Semua aturan tersebut merupakan acuan atau
pedoman dalam aktivitas hidup sehari-hari yang jika dilanggar akan mendapat sanksi
dari masyarakat.
3. Sumber-sumber Norma
a. Ajaran-ajaran agama
b. Hukum negara yang berlaku
c. Adat istiadat
d. Nilai-nilai kemanusiaan, misalnya tidak boleh melanggar HAM.
e. Praktik kehidupan bermasyarakat yang sudah melembaga, norma
pendidikan, norma ekonomi dan sebagainya.
4. Nilai Sosial
Nilai sosial adalah pandangan dan sikap yang diterima oleh masyarakat yang
dijadikan dasar dalam menentukan apa yang baik dan bernilai atau berharga.
Menurut Notonegoro, nilai terdiri atas :
a. Nilai material, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia.
b. Nilai vital, segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat
mengadakan kegiatan dan aktivitas, dan berfungsi untuk memelihara
kehidupan.
c. Nilai kerohanian, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia.
Dibedakan menjadi empat macam :
➢ Nilai kebenaran yang bersumber pada akal manusia (rasio, budi, dan
cipta).
➢ Nilai keindahan yang bersumber pada unsur rasa indah manusia.
➢ Nilai kebaikan atau moral, yang bersumber pada unsur kodrat manusia
(karsa dan etika).
➢ Nilai religius, yang merupakan nilai ketuhanan yang tertinggi dan
mutlak, bersumber pada kepercayaan atau keyakinan manusia
(agama).
5. Sanksi
Sanksi adalah mekanisme sosial yang mengatur pemberian penghargaan dan
hukuman yang diberlakukan kepada individu-individu agar tetap mencegah
terjadinya tindakan-tindakan yang menyimpang hingga sekecil mungkin.
Ada dua jenis sanksi, yaitu :
a. Sanksi positif, adalah penghargaan-penghargaanyang memuaskan
masyarakat, sehingga mendorong untuk bekerja keras demi tujuan-tujuan
yang telah ditetapkan masyarakat.
b. Sanksi negatif, digunakan ketika terlihat tanda-tanda bahwa anggota
masyarakat mungkin atau telah melanggar tuntutan-tuntutan yang telah
ditetapkan masyarakat, dengan tujuan untuk mencegah terjadinya
penyimpangan pada masa yang akan datang.
LATIHAN SOAL
I. Jelaskan istilah, nama, dan konsep berikut ini dengan kata-kata Anda
sendiri!
Norma sosial Nilai sosial
Usage Kebiasaan
Tata kelakuan Folkways
Mores Sanksi
Sumber :
Hakim, Lukman. Sosiologi untuk SMU kelas II. Bandung, 2003, Grafindo Media
Pratama.
Soekanto, Soerjono. Sosiologi Suatu Pengantar Ed. Baru. Jakarta, 2006, Raja Grafindo
Persada.