Anda di halaman 1dari 24

PENGEVALUASIAN PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA

PADA STIKER DI GEDUNG A DAN GEDUNG JURUSAN TEKNIK SIPIL


KAMPUS POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

MAKALAH
disusun untuk memenusi syarat mengikuti Ujian Akhir Semester mata kuliah Bahasa Indonesia
yang diampu oleh Dr. Sri Nur Yuliawati, M.Pd.

disusun oleh
Hesty Noviana Nuraeni (231121013)
Natya Lakshita Aletheia (231121021)

JURUSAN TEKNIK SIPIL


PROGRAM STUDI D-3 TEKNIK KONTRUKSI SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2023

i
LEMBAR PENGESAHAN
PENGEVALUASIAN PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA
PADA STIKER DI GEDUNG A DAN GEDUNG JURUSAN TEKNIK SIPIL
KAMPUS POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

Oleh:
Hesty Noviana Nuraeni Natya Lakshita Aletheia
231121013 231121021

disetujui,
Dosen Pengampu

Dr. Sri Nur Yuliyawati, M.Pd.

ii
PRAKATA

Makalah berjudul “Pengevaluasian Penggunaan Bahasa Indonesia pada Stiker


di Gedung A dan Gedung Jurusan Teknik Sipil Kampus Politeknik Negeri Bandung”
ini adalah salah satu di antara tugas prasyarat mengikuti ujian akhir semester.
Makalah ini berisi tentang hasil observasi terhadap penerapan Bahasa Indonesia di
ruang public.
Puji serta Syukur panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang sudah
menyertai sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas kompetensi berupa makalah
sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Ucapan terimakasih disampaikan kepada
dosen pengempu yang sudah membimbing dan rekan rekan yang sudah berkontribusi
dalam penulisan laporan ini.
Penulis berharap dengan telah diselesaikannya makalah ini, karya tulis ini dapat
bermanfaat.

Bandung, November 2023

Penulis

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN...........................................................................................ii
PRAKATA....................................................................................................................iii
DAFTAR ISI.................................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR....................................................................................................iv
DAFTAR TABEL..........................................................................................................v
BAB 1............................................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................3
1.3 Tujuan Penulisan.............................................................................................3
1.4 Teknik Pengumpulan Data..............................................................................3
1.5 Sistematika Penulisan.....................................................................................4
BAB II...........................................................................................................................5
PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA PADA STIKER.........................................5
2.1 Peran dan Fungsi Bahasa Indonesia.....................................................................5
2.2 Stiker....................................................................................................................6
2.3 Peraturan Penggunaan bahasa Indonesia Pada Stiker..........................................8
BAB III........................................................................................................................10
STIKER DI GEDUNG KULIAH POLITKENIK NEGERI BANDUNG..................10
3.1 Gedung Kuliah Politeknik Negeri Bandung......................................................10
3.2 Penampakan Stiker-stiker di Gedung Politeknik Negeri Bandung....................10
BAB IV........................................................................................................................13
EVALUASI PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA PADA STIKER...................13
4.1 Identifikasi Kesalahan Penggunaan Bahasa.......................................................13
4.1 Solusi Kesalahan Penggunaan Bahasa..........................................................14
BAB V.........................................................................................................................16
PENUTUP...................................................................................................................16
5.1 Kesimpulan...................................................................................................16
5.2 Saran.............................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................17

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3. 1 Stiker di Gedung jurusan teknik sipil (JTS).................................11


Gambar 3. 2 Stiker di Gedung A......................................................................11

v
DAFTAR TABEL

Tabel 4. 1 Data Stiker-stiker di Gedung A dan Gedung Jurusan Teknik Sipill


(JTS) Politeknik Negeri Bandung.....................................................................14

vi
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bahasa adalah suatu sistem bunyi yang digunakan oleh orang-orang dalam suatu
komunitas tutur untuk mengenali, bekerja sama, dan berkomunikasi satu sama lain.
Pentingnya bahasa dalam kehidupan manusia tidak dapat disangkal. Bahasa adalah
alat yang dikembangkan masyarakat untuk bekerja sama dan berkomunikasi.
Komunikasi juga dapat dilakukan dengan cara lain, seperti tanda, simbol, gambar,
atau kode lainnya. Tetapi bahasa memungkinkan komunikasi yang lebih tepat dan
luas.
Bahasa Indonesia menjadi bahasa nasional yang wajib digunakan oleh seluruh
masyarakat. Dalam berbagai aspek, Bahasa Indonesia memegang peranan penting
sebagai alat komunikasi dalam masyarakat, khususnya di Negara Indonesia. Tak
heran jika Bahasa Indonesia menjadi bahasa pemersatu bangsa. Seperti dalam bidang
pendidikan, Bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran yang sudah ada dan wajib
dari tingkat pendidikan dasar. Namun, sayangnya penggunaan bahasa Indonesia
belum sepenuhnya digunakan oleh masyarakat Indonesia.Karena adanya westernisasi
dan globalisasi, berbicara menggunakan Bahasa Indonesia dengan benar menjadi
semakin jarang dilakukan. Tidak selalu mudah untuk menggunakan kata-kata yang
tepat. Tidak jarang kita menemukan contoh-contoh penutur yang menggunakan
kalimat atau ungkapan yang tidak selaras dengan kadidah bahasa yang berlaku.
Banyaknya masyarakat Indonesia terutama generasi milenial tidak menerapkan
Bahasa Indonesia yang baik dan benar, bahkan lebih menggunakan bahasa asing
ketika berbicara mengakibatkan kesulitan berbahasa antara satu masyarakat dengan

1
2

masyarakat lainnya. Dengan demikian bahwa kesadaran terhadap pentingnya


Berbahasa Indonesia yang baik dan benar masih kurang, masyarakat seolah Bahasa
Indonesia bukanlah hal yang penting bagi kehidupan mereka.
Kurangnya kesadaran menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar bukan
hanya ketika berbicara, tetapi hal tersebut juga belum digunakan sepenuhnya dalam
layanan umum seperti spanduk, petunjuk jalan, rambu umum, atau fasilitas umum
lainnya. Mereka masih mengutamakan untuk menggunakan bahasa daerah ataupun
bahasa asing. Layanan umum seperti spanduk, petunjuk jalan, rambu umum, atau
fasilitas umum lainnya
Sudah menjadi kewajiban kita sebagai masyarakat, khususnya generasi milenial,
untuk meningkatkan kesadaran terhadap pentingnya berbahasa Indonesia yang baik
dan benar. Untuk lebih mencintai bahasa kita sendiri dengan terus berbahasa
Indonesia yang baik dan benar dalam kehidupan sehari-hari, agar bahasa Indonesia
tetap terjaga dan digunakan secara luas.
Menghormati hukum kebahasaan yang berlaku adalah cara lain untuk
meningkatkan kesadaran akan penggunaan bahasa Indonesia. Hal ini dapat dilakukan
dalam berbagai bentuk, salah satunya adalah dengan mematuhi aturan dalam UU
Bahasa Nomor 24 Tahun 2009, khususnya pasal 38 tentang penggunaan sumber daya
informasi sebagai bagian dari pelayanan publik, di mana penggunaan Bahasa
Indonesia harus diutamakan daripada penggunaan bahasa lain dan bahasa daerah.
Stiker merupakan salah satu jenis media yang dapat menyampaikan informasi melalui
penggunaan bahasa. Hal ini menunjukkan bahwa, jika berbasis bahasa dan berkaitan
dengan pelayanan publik, stiker termasuk dalam kategori media informasi yang diatur
secara hukum.
Maka dari itu, latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, menarik bagi
peneliti untuk mengkaji masalah penggunaan bahasa yang keliru pada suatu alat
informasi yang memberikan layanan publik. Maka diputuskanlah penelitian ini
dengan judul Pengevaluasian Penggunaan Bahasa Indonesia pada Stiker di Gedung A
dan Gedung jurusan teknik sipil (JTS) Kampus Politeknik Negeri Bandung.
3

1.2 Rumusan Masalah


Adapun perumusan masalah dalam yang menjadi fokus utama dalam penilitian
ini, sebagai berikut:
1) Apakah ditemukan ketidaksesuaian penggunaan bahasa pada stiker di Gedung
A dan Gedung jurusan teknik sipil (JTS) Politeknik Negeri Bandung?
2) Bagaimana proses identifikasi kesalahan bahasa yang dilakukan pada stiker di
Gedung A dan Gedung jurusan teknik sipil (JTS) Politeknik Negeri Bandung?
3) Apa yang dapat dilakukan dari hasil evaluasi penggunaan bahasa pada stiker
di Gedung A dan Gedung jurusan teknik sipil (JTS) Politeknik Negeri
Bandung?

1.3 Tujuan Penulisan


Dari rumusan masalah yang telah dipaparkan, maka tujuan penelitian ini
diantaranya:
1) Menganalisis kesalahan penulisan pada stiker di Gedung A dan Gedung
jurusan teknik sipil (JTS) Politeknik Negeri Bandung.
2) Mengidentifikasi kesalahan Bahasa pada stiker di Gedung A dan Gedung
jurusan teknik sipil (JTS) Politeknik Negeri Bandung.
3) Mengevaluasi penggunaan Bahasa Indonesia pada stiker di Gedung A dan
Gedung jurusan teknik sipil (JTS) Politeknik Negeri Bandung.

1.4 Teknik Pengumpulan Data


Untuk teknik pengumpulan data yang akan digunakan, penulis akan melakukan
survei terlebih dahulu di Gedung A dan Gedung jurusan teknik sipil (JTS) Politeknik
Negeri Bandung. Setelah itu penulis melakukan pengumpulan data dengan
menghitung berapa jumlah stiker yang tidak sesuai dengan penggunaan bahasa dan
juga menghitung berapa jumlah stiker yang sesuai dengan penggunaan bahasa.
4
5

1.5 Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan makalah ini dibagi menjadi lima bab: BAB I
Pendahuluan, meliputi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan, teknik
pengumpulan data, dan sistematika penulisan. BAB II Penggunaan bahasa Indonesia
pada stiker, Paasal 38 Unadang-Undang Nomor 24 Tahun 2009, jenis-jenis stiker,
pengertian dan tujuan stiker, dan batasan penggunaan bahasa Indonesia pada stiker.
Kondisi stiker di ruang kuliah Politeknik Negeri Bandung dibahas pada BAB III
stiker. Evaluasi penggunaan bahasa Indonesia pada stiker dan perbaikan kesalahan
kebahasaan dibahas pada BAB IV. Kesimpulan dan saran dibahas pada BAB V.
6

BAB II
PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA PADA STIKER

2.1 Peran dan Fungsi Bahasa Indonesia


Bahasa berfungsi sebagai media komunikasi di kalangan masyarakat umum,
sebagaimana Santosa dalam (Khairani & dkk, 2018) mengatakan Language, atau
bahasa dalam bahasa Inggris, adalah moda komunikasi yang bentuk dasarnya adalah
ucapan. Simbol-simbol bunyi ujaran yang dihasilkan oleh organ bicara manusia
digunakan dalam bahasa, yang merupakan cara komunikasi antara anggota
masyarakat.
Lebih lanjut, Santosa juga menyebutkan bahwa bahasa memiliki peran yang unik
dalam komunikasi. Peran unik yang dimainkan oleh Bahasa Indonesia, yaitu: 1) Alat
yang digunakan dalam dokumen resmi kenegaraan untuk mengelola administrasi
negara. 2) Alat untuk menyatukan suku-suku yang berbeda dengan asal-usul bahasa
dan etnis yang beragam. 3) Wadah penampung kebudayaan: Bahasa Indonesia harus
digunakan sebagai media pengajaran dan pemahaman semua mata pelajaran,
termasuk ilmu pengetahuan dan budaya. Bahasa memiliki berbagai fungsi dalam
komunikasi, seperti ekspresi diri, berbagi informasi, beradaptasi, dan kontrol sosial.
(Khairani & dkk, 2018).
Salah satu alat yang digunakan oleh manusia untuk berkomunikasi adalah
bahasa, yang memfasilitasi komunikasi antar manusia. Sebagai makhluk sosial,
manusia terlibat dalam interaksi sosial satu sama lain. Melalui bahasa, baik bahasa
lisan, tulisan, maupun isyarat, komunikasi digunakan untuk mengekspresikan maksud
tertentu dari satu orang ke orang lain. Akan sulit bagi kita untuk berinteraksi dengan
orang lain, menjelaskan maksud dan tujuan kita, serta menjalani kehidupan sehari-
hari tanpa bahasa.
Dalam kehidupan sehari-hari, Bahasa Indonesia sangatlah penting. Bahasa
Indonesia berfungsi sebagai alat komunikasi, yang menggambarkan bagaimana
7

perbedaan bahasa dan adat istiadat masyarakat Indonesia dapat direduksi menjadi
satu bahasa, yaitu bahasa Indonesia. Percakapan merupakan hal yang sangat penting
dalam kehidupan sehari-hari, tanpa adanya percakapan, interaksi sosial tidak akan
berjalan dengan baik. Karena adanya komunikasi dan kemampuan untuk saling
memahami satu sama lain, interaksi sosial dapat berjalan dengan baik ketika ada
kendala bahasa.
Dalam hal komunikasi, tidak selalu berbicara mengenai sebuah interaksi
berbicara antara seseorang dengan seseorang secara langsung, melainkan
menggunakan sebuah media dalam mengantarkan sebuah informasi. Media di sini
adalah dapat berupa media-media komunikasi seperti spanduk, poster, stiker dan lain
sebagainya. Stiker yang merupakan media informasi tentunya menggunakan Bahasa
Indonesia dalam menyampaikan informasi sebagai alat komunikasi, walaupun tidak
semua stiker menggunakan Bahasa Indonesia. Namun, dalam pengunaaan Bahasa
Indonesia pada stiker perlu diingat juga bahwa harus tetap memperhatikan bagaimana
penggunaan Bahasa Indonesia yang benar sehingga maksud dari tujuan informasi
yang disampaikan dapat tersampaikan dengan semestinya.
Peran dan fungsi Bahasa Indonesia dalam stiker sama dengan peran dan fungsi
dari Bahasa Indonesia itu sendiri, namun dalam stiker yang merupakan media
informasi memiliki peran dan fungsi utama sebagai alat komunikasi. Jadi, dapat
dikatakan bahwa Bahasa Indonesia berperan dalam menunjang stiker menyampaikan
informasi yang ada atau dimuat dalam stiker

2.2 Stiker
Stiker secara umum dapat diartikan sebagai sebuah media cetak berupa sebuah
lembaran yang biasanya berukuran kecil yang dapat ditempelkan pada sebuah benda
atau suatu tempat yang memuat informasi berupa gambar-gambar saja, bahasa saja
maupun gabungan dari keduanya.
8

2.2.1 Pengertian dan Fungsi Stiker


Stiker adalah lembaran kertas atau plastik kecil yang ditempelkan yang
memberikan informasi visual. Menurut KBBI, stiker adalah potongan kecil kertas
atau plastik yang direkatkan. Materi publikasi yang dikenal sebagai stiker
ditempelkan atau dilekatkan pada objek untuk memberikan representasi visual yang
jelas kepada audiens.

2.2.2 Jenis-Jenis Stiker


A. Bentuk Stiker
Biasanya, bentuk stiker dibuat berdasarkan pesanan penyelenggara promosi.
Bentuk sederhana mulai dari kotak atau lingkaran hingga bentuk stiker yang dibuat
dengan potongan beragam yang hanya bisa dikerjakan dengan pisau biliar.
Saat ini, ada banyak perusahaan cutting stiker yang menawarkan pelanggan
untuk membuat stiker dalam berbagai bentuk dan ukuran dengan menggunakan
peralatan cutting.
Untuk tingkat teknologi yang canggih. Versi stiker yang diembos dapat
digunakan untuk membuat gambar akhir tampak lebih realistis.

B. Jenis Bahan Stiker


1. Stiker Vinyl
Stiker jenis ini memiliki daya tahan yang sangat b, karena terbuat dari
kertas fleksibel, sehingga lebih tahan cuaca dan air. Sayangnya, printer inkjet
standar tidak cocok untuk mencetak stiker jenis ini; hanya printer laserjet yang
bisa mencetaknya. Jenis bahan ini bekerja dengan baik untuk stiker luar
ruangan dan memiliki hasil akhir yang mengkilap.
Walaupun begitu, bahan ini bisa digunakan untuk mencetak untuk
pemilihan umum dan pemilu bagi printer yang sudah memanfaatkan teknologi
pencetakan digital. Mampu mencetak gambar yang sangat menyerupai
9

aslinya, sangat cocok apabila diaplikasikan pada mobil dan memiliki


keunggulan tidak memudar dalam hujan.
2. Stiker Chromo
Cocok untuk full color dan memiliki harga yang sangat terjangkau. Sering
digunakan untuk label kemasan botol, media promosi, pilkada, dan stiker
pemilu dengan harga yang ekonomis. Adapun kelemahan dari jenis chromo
block ini antara lain cepat luntur jika terkena hujan.

2.3 Peraturan Penggunaan bahasa Indonesia Pada Stiker


Stiker dalam penggunaan dalam penerapannya ditampilkan dalam cara yang
berbeda-beda seperti yang sudah dipaparkan pada bagian pembahasan mengenai
stiker sebelumnya yaitu salah satunya dengan penggunaan bahasa atau tidak. Bila
ditemukan penggunaan bahasa dalam stiker yang memang ditujukan sebagai alat
informasi dan untuk menyampaikan informasi, maka terdapat peraturan yang
mengatur penggunaan Bahasa Indonesia pada stiker tersebut. Peraturan yang
mengatur mengenai pengugunaan Bahasa Indonesia tersebut adalah Pasal 38 UU
Nomor 24 Tahun 2009.

2.3.1 Pasal 38 UU Nomor 24 Tahun 2009


Dalam Pasal 38 Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 termuat 2 ayat yang
berbunyi:
1. Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam rambu umum, penunjuk jalan, fasilitas
umum, spanduk, dan alat informasi lain yang merupakan pelayanan umum.
2. Penggunaan Bahasa Indonesia sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat disertai
bahasa daerah dan/atau bahasa asing.
Ayat-ayat yang terdapat dalam Pasal 38 Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009
tadi sudah menerangkan cukup jelas dan sudah dapat menjelaskan kedudukan atau
posisi penggunaan Bahasa Indonesia pada stiker. Dapat diketahui bahwa walaupun
10

stiker tidak disebut secara tertulis dalam pasal tersebut, namun penulisan alat
informasi dalam ayat 1 telah memberikan penjelasan bahwa stiker termasuk di
dalamnya karena stiker termasuk ke dalamn alat informasi dalam bentuk sebuah
media yang ditujukan untuk mengkomunikasikan suatu hal. Tak lupa dalam ketentuan
stiker yang diatur dalam undang-undang tersebut tentunya merupakan stiker yang
menyertakan penggunaan bahasa sehingga bukan berupa gambaran abstrak saja
seperti gambar saja dan lalu merupakan bagian dari pelayanan umum. Sedangkan
ayat 2, merupakan penjelasan tambahan dari ayat sebelumnya bahwa dalam stiker
dapat ditambahkan bahasa daerah atau bahas asing asalkan terdapat penggunaan
Bahasa Indonesia terlebih dahulu.
BAB III
STIKER DI GEDUNG KULIAH POLITKENIK NEGERI
BANDUNG

3.1 Gedung Kuliah Politeknik Negeri Bandung


Sama seperti perguruan tinggi pada umumnya yang berada di Indonesia,
Politeknik Negeri Bandung atau sering yang disebut POLBAN juga memiliki
bangunan gedung untuk melaksanakan kegiatan perkuliahan. Politeknik Negeri
Bandung yang didirikan pada tahun 1997 ini memiliki sekitar 7 gedung perkuliahan
dan 7 gedung jurusan hingga tahun 2023 ini. Ketujuh gedung perkuliahan tersebut
terdiri dari Gedung Kuliah A, Gedung Kuliah B, Gedung Kuliah C, Gedung Kuliah E,
Gedung Kuliah F, Gedung Kuliah G, dan Gedung Kuliah H. Sedangkan untuk gedung
jurusan terdisi dari Gedung Jurusan Teknik Komputer, Gedung Jurusan Bahasa
Inggris dan Mata Kuliah Umum, Gedung Jurusan Teknik Kimia, Gedung Jurusan
Akuntansi, Gedung Jurusan Teknik Elekrto, Teknik Mesin, Teknik Energi, Gedung
Jurusan Refrigasi, Gedung Jurusan Teknik Sipil, dan Gedung Jurusan Administrasi
Niaga.

3.2 Penampakan Stiker-stiker di Gedung Politeknik Negeri Bandung


Seluruh gedung kuliah yang terdapat di Politeknik Negeri Bandung memiliki
stiker yang terpasang pada setiap bagian dalam dari gedung. Umumnya stiker-stiker
terpasang pada bagian tembok-tembok lorong gedung. Namun, terkadang juga stiker
dapat ditemukan pada bagiannya lainnya seperti pintu bagian luar yang menghadap
ke arah luar atau menghadap ke lorong-lorong tadi.
Rata-rata stiker yang berada di setiap gedung kuliah Politeknik Negeri Bandung
memiliki spesifikasi berbahan kertas licin seperti jenis stiker vinyl, ada pula yang
seperti kertas HVS biasa dengan bentuk persegi atau persegi panjang dan berskala

11
12

kecil. Desain dari setiap stiker yang berada di setiap gedung juga ada yang memiliki
kesamaan ada pula yang berbeda, semua disesuaikan dengan kebutuhan.

Gambar 3. 1 Stiker di Gedung jurusan teknik sipil (JTS)

Gambar 3. 2 Stiker di Gedung A


13

3.2.1 Alasan Penempelan Stiker-stiker di Gedung Kuliah Politeknik Negeri


Bandung
Stiker-stiker yang ada di gedung kuliah Politeknik Negeri Bandung dapat
dikatakan termasuk ke dalam stiker formal yang mana tujuan utamanya adalah untuk
menginformarsikan mengenai hal-hal yang menyangkut kepentingan atau pelayanan
umum. Contoh dari kepentingan atau pelayanan umum tersebut adalah seperti
himbauan untuk memakai masker, menginformasikan nama ruangan seperti toilet
atau kelas, dan untuk menunjukkan arah ke suatu tempat.
Stiker-stiker yang ada pada gedung kuliah Politeknik Negeri Bandung termasuk
ke dalam jenis stiker yang menggunakan Bahasa Indonesia, bukan hanya berupa
gambar. Hal ini dimaksudkan agar para pengguna bangunan gedung dapat paham
dengan mudah apa yang diinformasikan dalam stiker tersebut. Dari sinilah nantinya
penelitian akan berfokus untuk mengevaluasi penggunaan Bahasa Indonesia yang
ada.
BAB IV
EVALUASI PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA PADA
STIKER

4.1 Identifikasi Kesalahan Penggunaan Bahasa


Data yang diidentifikasi dalam penelitian ini adalah data yang diambil dari proses
observasi atau pengamatan yang telah dilakukan oleh peneliti secara langsung di
tempat serta sumber data yang telah ditentukan, yaitu gedung perkuliahan Politeknik
Negeri Bandung yang meliputi Gedung A dan Gedung jurusan teknik sipil (JTS).
Proses pengumpulan data dilakukan dengan menyusuri setiap bagian dalam dari
ruangan yang ada dengan fokus di lorong-lorong dalam bangunan gedung. Ini
dikarenakan stiker-stiker yang ada pada umumnya lebih sering terlihat dan lebih
banyak terpasang di lorong-lorong bangunan gedung dibandingkan dengan ruangan
lainnya seperti kelas, toilet, atau bagian luar bangunan gedung. Proses penyusuran
dilakukan untuk mencari keberadaan dari setiap titik di mana stiker-stiker yang
terpasang berada. Stiker-stiker yang telah ditemukan kemudian dicatat untuk
mendapatkan data seperti jumlah stiker yang ada pada setiap bangunan gedung kuliah
Politeknik Negeri Bandung dan kemudian mulai diidentifikasi penggunaan Bahasa
Indonesia yang digunakan pada stiker-stiker tersebut sebagai fokus utama dari
penilitan ini. Pasal 38 Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 menetapkan kriteria
untuk mengevaluasi penggunaan bahasa Indonesia pada stiker ini. Kriteria tersebut
mencakup apakah stiker tersebut telah menggunakan bahasa Indonesia sebelum
menggunakan bahasa lain, seperti bahasa daerah atau bahasa asing, dan apakah ada
kesalahan dalam penulisan bahasa. Tabel berikut ini menampilkan temuan-temuan
dari proses observasi:

14
15

Tabel 4. 1 Data Stiker-stiker di Gedung A dan Gedung jurusan teknik sipil (JTS)
Politeknik Negeri Bandung

No Gedung Jumlah Stiker yang Jumlah Stiker yang Jumlah Stiker yang
Kuliah Ditemukan atau Tidak Menerapkan Ditemukan Terdapat
Diidentifikasi Bahasa Indonesia Kesalahan Penulisan
Sebagai Bahasa
Utama
1. A 15 1 0 dari 15
2. Jurusan 17 9 0 dari 17
Teknik
Sipil
(JTS)

Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa memang ada ketidaksesuaian dari
segi penggunaan Bahasa Indonesia sebagai bahasa utama pada beberapa stiker di
beberapa gedung perkuliahan Politeknik Negeri Bandung, tetapi ada juga yang sama
sekali tidak ditemukan kesalahannya. Dari kesalahan penulisan pada stiker yang
menggunakan Bahasa Indonesia, tidak ada satu pun yang ditemukan kesalahan.
Penilaian berdasarkan peneliti pribadi yaitu dilihat dari jumlah kesalahannya,
kesalahan yang ada cenderung sedikit dan dapat dimaklumi dilihat dari kesalahannya
yang mana sebenarnya stiker-stiker tersebut masih dapat dimengerti walaupun
menggunakan bahasa asing atau bahasa daerah karena memang penampilan stiker
yang ada bila diperhatikan secara seksama sudah cukup dapat memberikan apa arti
dan maksud dari stiker tersebut, sehingga bahkan tanpa penggunaan bahasa pun
sebenarnya arti dan maksud dari stiker-stiker yang ada cenderung dapat mudah untuk
dimengerti. Namun, jika tetap mengacu pada Pasal 38 Undang-Undang Nomor 24
Tahun 2009, hal ini dapat dikatakan tidak sesuai.

4.1 Solusi Kesalahan Penggunaan Bahasa


Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan data yang sudah disajikan
sebelumnya, kesalahan-kesalahan yang masih ditemukan berupa ketidaksesuaian

15
16

pengunaan Bahasa Indonesia pada stiker di gedung Perkuliahan Politeknik Negeri


Bandung harus diperbaiki agar sesuai dengan peraturan yang ada. Solusi dari
permasalahan ketidaksesuaian ini dapat diatasi dengan megajukan perbaikan kepada
pihak-pihak yang mengatur masalah pemasangan stiker-stiker yang ada pada gedung
kuliah Politeknik Negeri Bandung.

16
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan metode observasi dan
dipaparkan dalam bagian sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa masih terdapat
ketidaksesuaian penggunaan bahasa pada stiker-stiker yang terdapat di gedung kuliah
Politeknik Negeri Bandung. Pada akhirnya peneliti berpendapat juga bahwa hal ini
masih dapat dimaklumi dengan catatan agar permasalahan ini segera diperbaiki
dengan melaksanakan solusi yang telah di dipaparkan pada bagian sebelumnya.
Sudah menjadi kewajiban sebagai warga negara Indonesia untuk menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar. Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan
benar tidak hanya berlaku saat berbicara, tetapi juga pada rambu-rambu umum,
rambu-rambu jalan, bangunan, spanduk, dan bahan informasi lain yang disediakan
sebagai layanan publik. Demikian pula, stiker memiliki berbagai tujuan, termasuk
memberikan informasi kepada masyarakat. Stiker harus dibuat dalam bahasa
Indonesia, tidak boleh menggunakan bahasa atau dialek lain. Hal ini sesuai dengan
Undang-Undang Nomor 24 Pasal 38 Tahun 2009, yang menyatakan bahwa bahasa
yang digunakan pada stiker dapat berupa bahasa daerah dan bahasa asing, tidak hanya
salah satunya.

5.2 Saran
Tujuan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar adalah untuk
mempermudahkan berkomunikasi. Oleh karenanya, penggunaan bahasa Indonesia
yang baik dan benar harus selalu diterapkan agar semua komunikasi dapat berjalan
dengan lancar. Tidak hanya dalam berbicara, tetapi dalam hal lain seperti dalam
sarana informasi pelayanan publik.

17
DAFTAR PUSTAKA

Bibliography
Anggarani, A. (2006). Mengasah Keterampilan Menulis Ilmiah di Perguruan Tinggi.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Chaer, A. (2006). Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Asdi
Mahasatya.
Khairani, & dkk. (2018). Bahasa Indonesia, 1-8.
Putrayasa, I. N. (2016). Menulis Makalah, Rangkuman, dan Buku serta Membaca
untuk Menulis Akademik. Menulis Makalah, Rangkuman, dan Buku serta
Membaca untuk Menulis Akademik. UNIVERSITAS UDAYANA, Denpasar.
Seputar Pengetahuan. (2022, November 15). Pengertian Stiker, Fungsi, Bentuk,
Contoh dan Jenis Bahannya. Retrieved from pengertian-stiker-fungsi-bentuk-
contoh-jenis-bahan-yang-digunakan-lengkap:
https://www.seputarpengetahuan.co.id/2023/03/pengertian-stiker-fungsi-
bentuk-contoh-jenis-bahan-yang-digunakan-lengkap.html
Sinal, M. (2017). Bahasa Indonesia Hukum. Malang: Polinema Press.
Yuliyawati, S. N., & dkk. (2019). Bahasa Indonesia untuk Aktivitas Ilmiah. Bandung:
UPT Penerbit Politeknik Neheri Bandung.

18

Anda mungkin juga menyukai