Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA YANG SEMAKIN


TERGANTIKAN OLEH BAHASA ASING DI DUNIA PERMINYAKAN
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia

DOSEN PENGAMPU:
WIDYA TRI UTOMO, S.Pd. M.Pd

DISUSUN OLEH:
MARTHIN HASIANDO SINAGA
113220039

JURUSAN TEKNIK PERMINYAKAN


FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL ”VETERAN”
YOGYAKARTA
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa selalu kita panjatkan ke hadirat Allah Yang Maha
Esa yang telah memberikan limpahan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini tepat pada waktunya.

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia.
Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada dosen mata kuliah Bahasa Indoneisa Bapak Widya Tri Utomo yang telah
memberikan amanah tugas ini kepada kami. Adapun tema dari makalah yang akan
kami sampaikan ini adalah “Penggunaan Bahasa Indonesia Yang Semakin
Tergantikan Oleh Bahasa Asing Di Dunia Perminyakan”.

Penyusunan makalah ini semaksimal mungkin saya upayakan dan


didukung oleh bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar dalam
penyusunannya. Untuk itu tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu kami dalam merampungkan makalah ini.

Namun tidak lepas dari itu semua, kami menyadari sepenuhnya bahwa
masih banyak terdapat kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek
lainnya, karena kami masih perlu banyak belajar menambah ilmu dan
pengalaman. Oleh karena itu, dengan lapang dada kami membuka selebar-
lebarnya pintu bagi para pembaca yang ingin memberi saran maupun kritik yang
membangun sebagai bahan koreksi agar dapat menjadi lebih baik kedepannya.

Kami juga berharap semoga makalah yang sudah kami susun ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca dan masyarakat pada umumnya.

Yogyakarta, 8 Juni 2023


Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................2
DAFTAR ISI...........................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
1.1 Latar Belakang...............................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah.........................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................6
PEMBAHASAN.....................................................................................................6
2.1 Peran Historis Bahasa Indonesia Dalam Industri Minyak Indonesia.............6
2.2 Faktor Faktor Yang Berkontribusi Atas Munculnya Bahasa Asing Di
Industri Minyak Indonesia....................................................................................7
2.3 Strategi Melestarikan Identitas Bahasa Indonesia Di Sektor Industri
Perminnyakan.......................................................................................................9
BAB III..................................................................................................................12
PENUTUP.............................................................................................................12
3.1 Kesimpulan...................................................................................................12
3.2 Saran.............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................13
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional Indonesia secara historis
berperan penting dalam perkembangan berbagai sektor, termasuk industri
perminyakan. Namun seiring berjalannya waktu, situasi terkini menunjukkan
bahwa bahasa Indonesia secara bertahap telah digantikan oleh bahasa asing di
sektor ini.
Hasil survei 'Kecakapan Berbahasa Inggris dan Posisi Indonesia dalam
Tenaga Kerja Global' menunjukkan bahwa keterampilan komunikasi
berbahasa Inggris dianggap penting oleh profesional SDM di 96% perusahaan
Indonesia. Bahkan beberapa perusahaan yang bergerak di industri
perminyakan terkadang lebih mengutamakan kemampuan berbahasa inggris
dari kandidat yang melamar pekerjaan untuk semua posisi dan mengabaikan
kemampuan berkomunikasi menggunakan bahasa indonesia yang baik dan
benar.
Dengan menganalisis literatur yang relevan, melalui makalah ini penulis
berusaha menjelaskan implikasi dari pergeseran linguistik ini dan
mengusulkan strategi potensial untuk melestarikan penggunaan bahasa
Indonesia dalam industri minyak.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa peran bahasa indonesia di industri perminyakan?
2. Apa faktor-faktor yang berkontribusi terhadap munculnya bahasa asing di
industri perminyakan indonesia?
3. Apa strategi yang dapat dilakukan untuk melestarikan identitas bahasa di
industi minyak indonesia ?

1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui peran bahasa indonesia di industri perminyakan
2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang berkontribusi terhadap munculnya
bahasa asing di industri perminyakan indonesia
3. Untuk mengetahui strategi yang dapat dilakukan untuk melestarikan
identitas bahasa di industi minyak indonesia
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Peran Historis Bahasa Indonesia Dalam Industri Minyak Indonesia


Bahasa Indonesia telah memainkan peran penting dalam industri minyak
Indonesia sepanjang sejarah. Sebagai bahasa resmi Indonesia, bahasa ini berfungsi
sebagai sarana komunikasi antara berbagai pemangku kepentingan yang terlibat
dalam industri minyak, termasuk lembaga pemerintah, perusahaan multinasional,
masyarakat lokal, dan pekerja.
Salah satu aspek penting dari bahasa Indonesia dalam industri minyak
adalah perannya dalam kerangka hukum dan peraturan. Pemerintah Indonesia
telah memberlakukan undang-undang dan peraturan yang mengatur eksplorasi,
produksi, dan distribusi sumber daya minyak dan gas. Undang-undang ini
terutama ditulis dalam bahasa Indonesia, memastikan bahwa semua peserta
industri dapat memahami dan mematuhinya. Bahasa ini digunakan dalam kontrak,
izin, lisensi, dan dokumen hukum lainnya yang membentuk operasi dan hubungan
dalam industri.
Bahasa Indonesia juga banyak digunakan dalam aspek teknis dan
operasional industri minyak. Eksplorasi dan produksi minyak melibatkan proses
kompleks yang membutuhkan komunikasi yang tepat di antara para profesional
seperti ahli geologi, insinyur, dan teknisi. Bahasa ini digunakan untuk
menyampaikan informasi teknis, melakukan briefing keselamatan, dan
mengoordinasikan kegiatan di rig minyak, kilang, dan fasilitas lainnya.
Terminologi teknis standar dalam bahasa Indonesia memastikan komunikasi yang
jelas dan efektif dalam konteks ini.
Selain itu, bahasa Indonesia berperan dalam memfasilitasi keterlibatan
masyarakat dan inisiatif tanggung jawab sosial dalam industri minyak. Banyak
perusahaan minyak di Indonesia berinvestasi dalam program tanggung jawab
sosial perusahaan (CSR) yang bertujuan untuk memberi manfaat bagi masyarakat
lokal di dekat daerah penghasil minyak. Kemampuan untuk berkomunikasi dalam
bahasa Indonesia memungkinkan perusahaan-perusahaan ini untuk terlibat dengan
anggota masyarakat, memahami kebutuhan mereka, dan melaksanakan proyek-
proyek pembangunan berkelanjutan secara efektif.
Selain itu, bahasa Indonesia berperan dalam program pendidikan dan
pelatihan bagi tenaga kerja industri perminyakan. Materi pelatihan, manual, dan
kursus sering disediakan dalam bahasa Indonesia untuk memastikan bahwa
karyawan menerima instruksi yang tepat dan mengembangkan keterampilan yang
diperlukan untuk peran masing-masing. Aksesibilitas bahasa ini berkontribusi
pada efisiensi dan keselamatan operasi oli secara keseluruhan.
Singkatnya, bahasa Indonesia berfungsi sebagai lingua franca dalam
industri minyak Indonesia. Penggunaannya dalam aspek hukum, teknis,
operasional, dan terkait masyarakat membantu memastikan komunikasi yang
efektif, kepatuhan terhadap peraturan, dan kolaborasi yang sukses di antara para
pemangku kepentingan.

2.2 Faktor Faktor Yang Berkontribusi Atas Munculnya Bahasa Asing Di


Industri Minyak Indonesia
Munculnya bahasa asing di industri minyak dapat dikaitkan dengan beberapa
faktor. Faktor-faktor ini termasuk:
1. Globalisasi: Industri minyak beroperasi dalam skala global, dengan
perusahaan yang terlibat dalam kegiatan eksplorasi, produksi, dan
distribusi di berbagai negara. Ketika perusahaan memperluas operasi
mereka secara internasional, mereka perlu berkomunikasi dengan
karyawan, kontraktor, dan pemangku kepentingan dari latar belakang
bahasa yang berbeda. Ini mengharuskan penggunaan bahasa asing.
2. Tenaga Kerja Internasional: Industri minyak menarik tenaga kerja yang
beragam dari seluruh dunia. Insinyur, ahli geologi, teknisi, dan profesional
lainnya sering disewa dari berbagai negara untuk mengerjakan proyek
minyak. Dalam lingkungan multikultural seperti itu, bahasa asing menjadi
penting untuk komunikasi dan kolaborasi yang efektif di antara anggota
tim.
3. Kemitraan dan Kontrak Internasional: Perusahaan minyak sering
membentuk kemitraan dan menandatangani kontrak dengan perusahaan
asing, pemerintah, dan organisasi. Perjanjian ini mungkin melibatkan
usaha patungan, perjanjian bagi hasil, atau kolaborasi lainnya. Komunikasi
yang efektif dengan mitra dan kontraktor dalam bahasa asli mereka sangat
penting untuk keberhasilan kerja sama dan kepatuhan terhadap kewajiban
kontrak.
4. Eksplorasi dan Operasi di Wilayah Multibahasa: Banyak daerah penghasil
minyak, seperti Timur Tengah, Afrika, dan Amerika Selatan, multibahasa,
dengan beragam komunitas linguistik yang tinggal di daerah ini.
Perusahaan yang beroperasi di wilayah ini perlu berinteraksi dengan
masyarakat setempat, pejabat pemerintah, dan badan pengatur, yang
membutuhkan kemahiran dalam bahasa lokal.
5. Peraturan Kesehatan, Keselamatan, dan Lingkungan: Industri minyak
tunduk pada peraturan kesehatan, keselamatan, dan lingkungan yang ketat
di berbagai negara. Kepatuhan terhadap peraturan ini seringkali
membutuhkan pemahaman dan kepatuhan terhadap dokumen hukum, izin,
dan pedoman yang ditulis dalam bahasa lokal. Perusahaan harus
mempekerjakan personel dengan keterampilan bahasa untuk memastikan
kepatuhan.
6. Kepekaan Budaya dan Keterlibatan Pemangku Kepentingan: Industri
minyak beroperasi di wilayah dengan konteks budaya dan sosial yang
beragam. Terlibat dengan masyarakat lokal, kelompok adat, dan pemangku
kepentingan lainnya sangat penting untuk mempertahankan izin sosial
untuk beroperasi dan meminimalkan konflik. Kemampuan untuk
berkomunikasi dalam bahasa lokal membantu dalam membangun
hubungan, memahami nuansa budaya, dan mengatasi masalah secara
efektif.
7. Peraturan dan Pelaporan Pemerintah: Perusahaan minyak tunduk pada
persyaratan pelaporan dan peraturan yang diberlakukan oleh pemerintah
nasional dan badan internasional. Peraturan ini mungkin melibatkan
pengiriman laporan, melakukan audit, dan menyediakan dokumentasi
dalam bahasa tertentu. Kepatuhan memerlukan kemahiran bahasa dan
kemampuan terjemahan.
8. Pemasaran Internasional dan Pengembangan Bisnis: Perusahaan minyak
sering terlibat dalam kegiatan pemasaran dan pengembangan bisnis
internasional untuk memperluas basis klien mereka dan mengamankan
kontrak baru. Ini melibatkan presentasi proposal, melakukan negosiasi,
dan menyampaikan presentasi dalam bahasa asing kepada calon klien dan
mitra.
9. Secara keseluruhan, munculnya bahasa asing di industri minyak didorong
oleh sifat global sektor ini, kebutuhan akan komunikasi yang efektif di
lingkungan multikultural, kepatuhan terhadap peraturan, dan keterlibatan
yang sukses dengan beragam pemangku kepentingan.

2.3 Strategi Melestarikan Identitas Bahasa Indonesia Di Sektor Industri


Perminnyakan
Melestarikan identitas bahasa Indonesia dalam industri minyak sangat penting
untuk menjaga keragaman budaya dan mempromosikan inklusivitas. Berikut
adalah beberapa strategi yang dapat diterapkan untuk mencapai hal ini:

1. Kebijakan Bahasa: Menerapkan kebijakan bahasa yang mempromosikan


penggunaan dan pengakuan bahasa Indonesia dalam industri minyak.
Mendorong penggunaan bahasa lokal dalam dokumen resmi, papan nama,
dan materi komunikasi. Perusahaan dapat menetapkan pedoman yang
mengharuskan karyawan untuk menggunakan bahasa Indonesia bersama
dengan bahasa internasional yang diperlukan.
2. Pelatihan Bahasa dan Pengembangan Kapasitas: Menyediakan program
pelatihan bahasa untuk karyawan yang bekerja di industri minyak.
Program-program ini dapat mencakup kelas bahasa, lokakarya, atau
program imersi bahasa untuk meningkatkan kemahiran karyawan dalam
bahasa Indonesia. Ini dapat membantu mereka berkomunikasi secara
efektif dengan masyarakat lokal dan menumbuhkan pemahaman dan
kolaborasi yang lebih baik.
3. Layanan Terjemahan dan Interpretasi: Membangun layanan terjemahan
dan interpretasi dalam industri minyak untuk menjembatani kesenjangan
bahasa antara karyawan dan masyarakat lokal. Layanan ini dapat
memfasilitasi komunikasi yang efektif selama pertemuan, negosiasi, dan
interaksi dengan pemangku kepentingan lokal. Memanfaatkan penerjemah
dan juru bahasa berkualitas yang fasih berbahasa Indonesia dan bahasa
yang digunakan oleh masyarakat setempat.
4. Keterlibatan Masyarakat: Dorong keterlibatan aktif dengan masyarakat
lokal dengan menyelenggarakan acara, lokakarya, dan pertukaran budaya.
Inisiatif ini dapat menciptakan peluang bagi karyawan untuk belajar
tentang bahasa, tradisi, dan adat istiadat setempat. Mempromosikan dialog
dan saling menghormati antara karyawan dan anggota masyarakat untuk
menumbuhkan pemahaman yang lebih dalam tentang identitas budaya.
5. Kolaborasi dengan Ahli Bahasa dan Cendekiawan Lokal: Berkolaborasi
dengan ahli bahasa, cendekiawan, dan pakar budaya lokal untuk
mendokumentasikan dan melestarikan bahasa asli. Mendukung proyek
penelitian yang berfokus pada pendokumentasian, pembelajaran, dan
revitalisasi bahasa lokal. Terlibat dengan lembaga akademik untuk
mengembangkan program dan inisiatif pelestarian bahasa.
6. Inisiatif Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR): Memasukkan
pelestarian bahasa dan kesadaran budaya ke dalam program CSR.
Alokasikan sumber daya untuk proyek-proyek yang mendukung
pendidikan bahasa lokal, mempromosikan literasi, dan mengembangkan
materi pembelajaran bahasa. Mendukung inisiatif yang mendorong
generasi muda untuk merangkul dan menghargai warisan budaya mereka.
7. Kolaborasi dengan Pemerintah dan LSM: Berkolaborasi dengan lembaga
pemerintah dan organisasi non-pemerintah (LSM) yang bekerja di bidang
pelestarian bahasa. Mendukung inisiatif mereka, berpartisipasi dalam
kampanye pelestarian bahasa, dan berkontribusi pada diskusi kebijakan
yang berkaitan dengan keragaman bahasa dan warisan budaya.
Dengan menerapkan strategi ini, industri minyak dapat berkontribusi pada
pelestarian dan promosi bahasa Indonesia, mendorong keragaman budaya, dan
menciptakan lingkungan kerja yang lebih inklusif bagi semua pemangku
kepentingan yang terlibat.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sektor minyak adalah industri global yang beroperasi di berbagai negara dan
wilayah di seluruh dunia. Meskipun Indonesia adalah pemain penting di sektor
minyak dan memiliki kapasitas produksi minyak yang substansial, Indonesia
bukan satu-satunya negara yang terlibat dalam industri ini. Oleh karena itu,
kemampuan untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia tidak dianggap sebagai
persyaratan utama untuk bekerja di sektor minyak
Sebaliknya, penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa utama di sektor
industri minyak dapat membatasi komunikasi dan kolaborasi internasional.
Meskipun kecakapan bahasa Indonesia sangat penting untuk operasi lokal dan
keterlibatan dengan pemangku kepentingan Indonesia, sifat global industri
mengharuskan penggunaan bahasa asing untuk interaksi industri yang lebih luas.
Secara keseluruhan, meluasnya penggunaan bahasa asing di sektor industri
minyak memberikan keuntungan yang signifikan dalam hal komunikasi global,
akses ke keahlian, negosiasi internasional, pemahaman lintas budaya, dan
perluasan pasar.

3.2 Saran
Melestarikan identitas bahasa Indonesia dalam industri minyak sangat penting
untuk menjaga keragaman budaya dan mempromosikan inklusivitas. Namun
melatih kemampuan dalam berkomunikasi dengan berbagai bahasa juga salah satu
hal yang harus di biasakan.
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, E. (2016). Bahasa, budaya, dan identitas bangsa. Jakarta: Kepustakaan


Populer Gramedia.
Liamas, C., & Watt, D. (2010). Language and identities. United Kingdom:
Edinburgh University Press.
Margaretha, T. M. (2012). Strategi Komunikasi Dalam Hubungan Pemerintahan
(Goverment Relations) Pada Industri Minyak Dan Gas Bumi. Jakarta:
Universitas Indonesia.
Nugraha, E., Kamal, M., Marina, O., Simanullang, P., & Nurfajriah, S. (2022).
Mempertahankan Identitas Bangsa Dengan Menggunakan Bahasa
Indonesia Yang Baik Dan Benar. Jurnal Mahasiswa Karakter Bangsa, 38-
47.
Saubas, H. U. (2017). Bahasa Sebagai Sarana Komunikasi Pendidikan Dan
Komunikasi Ilmiah. Edukasi, 126-134.

Anda mungkin juga menyukai