Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

Menyelamatkan Penggunaan Bahasa Lokal/Daerah di Indonesia


Dengan Edukasi dan Pembelajaran bagi Kalangan Generasi
Muda

Dosen Pengampu: Marwah Ulwantunnisa, S.Pd, M.Pd

Disusun oleh:

Muhammad Alparezi (2308016029)

HALAMAN JUDUL

PROGRAM STUDI SARJANA ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM


UNIVERSITAS MULAWARMAN

1
2023

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa,


yang atas Rahmat-Nya dan karunianya serta ucapan terima kasih penulis
haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena penulis bisa menyelesaikan tepat
pada waktunya.
Dalam menyelesaikan makalah ini, Penulis telah banyak mendapat
bantuan dan masukan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini
Penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada:

1. Ibu Marwah Ulwatunisa, S.Pd, M.Pd selaku Dosen mata kuliah Bahasa
Indoneseia Universitas Mulawarman yang telah memberikan tugas ini
sehingga pengetahuan penulis dalam penulisan makalah ini makin
bertambah dan hal itu sangat bermanfaat bagi Penulis.
2. Pihak-pihak yang tidak dapat Penulis sebutkan satu per satu yang telah
turut membantu sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik
dalam waktu yang tepat.

Makalah ini merupakan salah satu upaya dalam memberikan pemahaman


tentang menyelamatkan penggunaan bahasa daerah di Indonesia dengan
menggunakan edukasi dan pembelajaran. Penulis menyadari bahwa penyusunan
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, namun demikian telah memberikan
manfaat bagi Penulis.

Kritik dan saran yang bersifat membangun akan penulis terima dengan
senang hati. Terima kasih penulis ucapkan kepada dosen pengampu mata kuliah,
dalam penyusunan makalah ini.

Samarinda, 13 Oktober 2023


Tertanda,

2
Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan...........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
A. Faktor Utama Pergeseran Bahasa Lokal.......................................................3
1. Pengaruh Bahasa Mayoritas......................................................................3
2. Kondisi Masyarakat dan Penuturnya.........................................................3
3. Faktor Migrasi...........................................................................................4
B. Fungsi dari Edukasi dan Pembelajaran Bahasa Daerah................................4
1. Mencegah kemerosotan serta kepunahan bahasa lokal/daerah.................4
2. Melestarikan budaya bangsa.....................................................................5
3. Mempersiapkan generasi muda sebagai agen bahasa daerah di masa
depan.................................................................................................................5
C. Pengimplementasian Edukasi dan Pembelajaran Bahasa Daerah.................6
1. Pembelajaran.............................................................................................6
2. Komunitas.................................................................................................6
3. Sarana/alat Komunikasi.............................................................................7
D. Faktor Utama Bahasa Daerah Penting Untuk di Lestarikan..........................7
1. Identitas Budaya........................................................................................7
2. Warisan Budaya.........................................................................................8
3. Ekspresi dan Kreativitas............................................................................8
BAB III PENUTUP.................................................................................................9
A. Kesimpulan...................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................10

3
LAMPIRAN...........................................................................................................11

4
BAB 1 PENDAHULUAN
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia ialah negeri multikultural, yakni negeri yang mempunyai


bermacam keragaman suku, agama, ras, budaya serta bahasa. Bersamaan dengan
pertumbuhan era serta masa globalisasi, keanekaragaman tersebut saat ini
terancam. Bahasa menggeser bahasa lain ataupun bahasa yang tidak tergeser oleh
bahasa lain, bahasa yang tergeser merupakan bahasa yang tidak sanggup
mempertahankan diri. Keadaan tersebut terjalin dikala sesuatu warga (komunitas
bahasa) memilah buat memakai ataupun meninggalkan konsumsi sesuatu bahasa.
Opsi atas salah satu dari keadaan tersebut dapat terjalin dalam rentang waktu yang
panjang. Rentang waktu ini dapat melewati lebih dari 2 ataupun 3 generasi. Hasil
kolektif dari opsi bahasa (language choice). Dalam pemertahanan bahasa, warga
secara kolektif memastikan buat melanjutkan mengenakan bahasa yang telah biasa
dipakai. Kala suatu warga memilah bahasa baru di dalam ranah yang semula
digunakan bahasa lama, pada dikala itu mungkin merupakan awal terbentuknya
proses suatu perpindahan bahasa.

Selalu ada variasi bahasa dalam khasanah komunitas lisan. Hal ini
disebabkan karena bahasa yang hidup dalam masyarakat selalu digunakan sesuai
dengan karakter sosial penuturnya. Karakter sosial tersebut berkaitan dengan
berbagai aspek psikososial dan kemudian dirinci dalam bagian-bagian
komponennya. Faktor sosial, budaya, dan situasional mengontrol fenomena
pemakaian bahasa yang berbeda dalam masyarakat tutur.

Data menunjukkan penggunaan bahasa daerah semakin menyusut dari


tahun ke tahun. Data Kantor Pusat Bahasa menunjukkan setidaknya ada 726
hingga 742 bahasa daerah yang beredar di Indonesia. Dari seluruh bahasa tersebut,
hanya 13 bahasa daerah yang tergolong aman. Sebab, penggunanya masih banyak.
Selain itu, bahasa-bahasa yang masih bertahan hingga saat ini juga mengalami hal
ini karena mereka memiliki skrip, tata bahasa, dan kamus yang berkembang
dengan baik dan terdokumentasi dengan baik. Keunggulan lainnya adalah bahasa-
bahasa yang masih ada dan masih digunakan di lembaga-lembaga pendidikan atau
sekolah, lembaga resmi daerah, dan masyarakat luas. Tiga belas bahasa daerah

1
tersebut antara lain bahasa Aceh, Batak, Melayu, Minangkabau, Rajang,
Lampung, Sunda, Jawa, Madura, Bali, Sasak, Bugis, dan Makassar.

Untuk memperlambat serta mencegah laju kepunahan bahasa lokal


Indonesia, banyak upaya yang bisa dilakukan untuk mempertahankannya, salah
satunya melalui edukasi di bidang pendidikan pada generasi muda di ranah
sekolah. Pendidikan merupakan gerbang awal dan utama dalam mempersiapkan
generasi baru di masa depan. Oleh karenanya, pemertahanan bahasa lokal malalui
edukasi ialah langkah strategis jangka panjang dalam upaya megonservasi ataupun
melestarikan bahasa lokal sebagai peninggalan budaya bangsa.

B. Rumusan Masalah

Dari pemamaparan latar belakang dapat ditemukan berbagai masalah, adapaun


rumusan masalah yang dapat diidentifikasi yaitu:

1. Apa faktor utama dari pergeseran penggunaan bahasa daerah dalam ruang
lingkup masyarakat Indonesia?
2. Apa yang menjadi dasar edukasi pada pembelajaran diperlukan dalam
menyelamatkan kemerosotan penggunaan bahasa lokal di Indonesia?
3. Bagaimana bentuk pengimplementasian edukasi pembelajaran bagi
generasi muda dalam upaya menyelamatkan bahasa lokal di Indonesia.
4. Hal apa yang menyebabkan bahasa daerah menjadi penting untuk
diselamatkan dari kemerosotan, dan juga penting untuk dilestarikan.

C. Tujuan

Dari rincian dan idetifikasi rumusan masalah, maka dapat diketahui tujuan
penulisan makalah ini yaitu:

1. Mengetahui factor utama dari pergeseran penggunaan bahasa daerah


dalam ruang lingkup masyarakat Indonesia.
2. Mengetahui hal yang mendasari edukasi dan pembelajaran diperlukan
dalam menyelamatkan kemerosotan penggunaan bahasa lokal/daerah di
Indonesia.
3. Mengetahui bentuk pengimplementasian dari edukasi pembelajaran bagi
genersi muda dalam upaya menyelamatkan bahasa lokal/daerah di
Indonesia.

2
4. Mengetahui hal yang menjadi faktor penting bahasa daerah harus
dilestarikan dan diselamatkan dari kemerosotan penggunaanya.

3
BAB II PEMBAHASAN
PEMBAHASAN

A. Faktor Utama Pergeseran Bahasa Lokal

Kepunahan bahasa lokal/daerah harus dipertimbangkan dengan cermat.


terdapat beberapa upaya antisipatif yang perlu dilakukan. Untuk melakukannya,
mungkin perlu dilakukan identifikasi terlebih dahulu untuk mengetahui sumber
pemicu kepunahan. Terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan kepunahan
bahasa. Berikut akan dipaparkan beberapa faktor penyebabnya yang teridentifikasi
sejauh ini.

1. Pengaruh Bahasa Mayoritas

Suatu bahasa daerah tidak dapat bersaing dengan bahasa lain di


wilayah yang sama, bahasa tersebut bisa bergeser dari bahasa tingkat
tinggi (misalnya, agama, pendidikan, dan pekerjaan) ke bahasa rendah
(misalnya, keluarga dan persahabatan). Bahasa dapat sekarat dan punah
jika terus terdesak.

2. Kondisi Masyarakat dan Penuturnya

Kondisi masyarakat penuturnya yang bilingual atau bahkan


multilingual. Artinya, kondisi di mana seorang penutur mampu
menggunakan dua bahasa atau bahkan multi bahasa. Pada kondisi seperti
ini sering terjadi alih kode dan campur kode berkaitan dengan penggunaan
beberapa leksikon atau kekayaan kata maupun frase bahasa lain dalam
tuturan. Alih kode merupakan penggunaan variasi bahasa lain untuk
menyesuaikan diri dengan peran serta situasi lain atau karena adanya
partisipan lain, sedangkan campur kode dapat berupa interferensi.
Interferensi yaitu pengaruh tidak permanen, oleh karena merupakan
penyimpangan norma bahasa kedua sebagai akibat penggunaan norma
bahasa pertama atau sebaliknya (Weinreich 1953) dalam Masinambow
(1976). Atau, dapat juga dikatakan sebagai penggunaan satuan bahasa dari

4
satu bahasa ke bahasa lain untuk memperluas ragam bahasa atau gaya
bahasa; termasuk di dalamnya penggunaan klausa, kata, sapaan, idiom,
dsb.

3. Faktor Migrasi

Migrasi penduduk yaitu meninggalkan daerah asalnya, baik karena


pekerjaan, pendidikan, keluarga, atau beberapa faktor lainnya juga
menentukan kelangsungan suatu bahasa. Jika dikaitkan dengan
pemertahanan bahasa, maka dapat menimbulkan bencana bagi keberadaan
bahasa tersebut, seperti yang diduga terdapat generasi muda yang pulang
ke daerahnya dari luar negeri di negara lain (baik di Indonesia maupun di
luar negeri), mereka biasanya menggunakan bahasa tempat mereka
pertama kali berimigrasi. Salah satu faktor yang melatarbelakanginya
adalah rasa gengsi yang jika berbicara dalam bahasa daerah sendiri maka
statusnya akan lebih rendah. Sementara itu, ia menilai status bahasa tempat
ia beremigrasi tergolong tinggi.

Selain ketiga faktor diatas masih banyak lagi hal yang melatbelakangi
pergeseran atau kemerosotan bahasa daerah di Indonesia seperti kurangnya
intensitas berbicara dengan menggunakan bahasa daerah, adanya pernikahan antar
etnik, faktor globalisasi, dan juga karena faktor bahasa Indonesia itu sendiri.

B. Fungsi dari Edukasi dan Pembelajaran Bahasa Daerah


Edukasi dan Pembelajaran bahasa daerah memilki beberapa fungsi, Adapun
fungsinya yaitu 1) Mencegah kemerosotan serta kepunahan bahasa lokal, 2)
Melestarikan budaya bangsa, 3)Mempersiapkan generasi muda sebagai
agen/penutur bahasa daerah di masa depan.

1. Mencegah kemerosotan serta kepunahan bahasa lokal/daerah.


Memelihara bahasa daerah melalui pendidikan berfungsi mencegah
terjadinya perubahan dan kepunahan bahasa. Bahasa yang terus berubah
kemungkinan besar akan hilang. Oleh karena itu, bahasa daerah harus

5
dijaga dan dilestarikan agar tidak hilang. Punahnya suatu bahasa ditandai
dengan tidak adanya penuturnya. Gejala kepunahan bahasa yang pertama
ditandai dengan adanya pergeseran bahasa.

2. Melestarikan budaya bangsa


Semua bangsa bertanggung jawab untuk melestarikan budaya dan
bahasanya, jadi bahasa, salah satu kekayaan bangsa yang harus terus
dilindungi dan dilestarikan. Proses pelestarian bahasa dan budaya tidak
bisa terjadi begitu saja, sebaliknya, itu harus dilakukan secara bersama-
sama. Dengan kata lain, pelestarian bahasa dan budaya tidak bisa
dilakukan oleh satu masyarakat saja, tetapi oleh siapa saja yang merasa
mampu melakukannya. Bahasa dan budaya dapat dilestarikan dengan baik
sebagai warisan masa depan melalui edukasi dan pembelajaran baik
disekolah maupun dalam ruang lingkup masyarakat.

3. Mempersiapkan generasi muda sebagai agen bahasa daerah di masa


depan

Pendidikan merupakan salah satu investasi jangka panjang bangsa.


Oleh karena itu, langkah strategis pelestarian bahasa daerah dapat
dilakukan melalui pendidikan. Penutur bahasa daerah masa depan dapat
dipersiapkan saat ini melalui pendidikan. Jika sekolah mempersiapkan
calon penutur bahasa daerah dengan baik, maka bahasa daerah tidak akan
mengalami perubahan. Dalam hal ini penggunaan bahasa daerah di
sekolah dapat terlaksana dengan baik. Terdapat perbedaan yang jelas
antara penggunaan bahasa regional, nasional, dan internasional/asing.
Penutur bahasa daerah di masa depan harus dipersiapkan sejak
dini. Jika penutur bahasa daerah tidak dipersiapkan dengan baik sejak dini,
maka jumlah penutur bahasa daerah akan semakin berkurang. Memang
benar, untuk terus melestarikan suatu bahasa, kita harus melestarikan
penuturnya. Kepunahan suatu bahasa tidak terjadi secara tiba-tiba. Namun
hal ini terjadi karena punahnya penuturnya. Kepunahan ini terjadi karena

6
adanya bencana yang menimbulkan kerugian besar bagi masyarakat, atau
adanya pergeseran bahasa yang terus menerus dan berkelanjutan.

C. Pengimplementasian Edukasi dan Pembelajaran Bahasa Daerah

Untuk mempertahankan bahasa daerah dan mencegah kehilangannya, edukasi


bahasa daerah dapat membantu mempertahankannya. Edukasi sangat penting
dilakukan guna mempersiapkan generasi muda di masa depan sebagai agen
bahasa lokal/daerah, jadi mempertahankan bahasa dapat dicapai dengan
mempersiapkan orang yang akan berbicara bahasa daerah di masa depan.
Penyelamat bahasa lokal adalah generasi muda. Dalam bidang pendidikan, ini
dicapai melalui tiga metode: pembelajaran, komunitas, dan sarana komunikasi.

1. Pembelajaran

Pembelajaran adalah bagian penting dari proses pendidikan.


Selama proses pembelajaran, ada komunikasi antara guru dan siswa.
Proses ini akan memengaruhi bahasa yang digunakan oleh guru dan siswa.
Dalam pembelajaran bahasa daerah, bahasa pengantar harus menjadi
bahasa utama yang dipelajari. Misalnya, ketika seseorang belajar bahasa
Sunda, bahasa pengantarnya adalah bahasa Sunda. Dengan demikian,
pembelajaran bahasa daerah dapat berjalan dengan baik.
Jika bahasa pengantar pembelajaran bahasa daerah adalah bahasa
Indonesia, pembelajaran bahasa daerah tidak akan relevan lagi dan siswa
tidak akan dapat menggunakan bahasa yang mereka pelajari. Oleh sebab
itu interaksi dalam pembelajaran sebagai bahasa yang dipelajari dan
bahasa dalam pengantar pembelajaran merupakan wujud dari
menyelamatkan bahasa lokal/daerah dari kepunahan.

2. Komunitas

Pemertahanan bahasa lokal dapat dicapai melalui berbagai


komunitas atau kegiatan, baik di masyarakat maupun di sekolah. Misalnya,
kelompok seni Jawa, Gamelan, Geguritan, Ketoprak, Jathilan, dan
sebagainya. Kegiatan bebasis budaya dapat membantu mempertahankan

7
bahasa daerah. Ketika generasi muda berpartisipasi dalam aktivitas
komunitas, mereka secara tidak langsung memperoleh pemahaman dan
penggunaan bahasa lokal.

3. Sarana/alat Komunikasi

Pada hari tertentu di sekolah, bahasa daerah dapat digunakan


sebagai alat komunikasi wajib. Ini dapat dilakukan untuk membantu
menjaga bahasa lokal melalui pendidikan. Untuk mendorong siswa dalam
penggunaan bahasa daerah saat berkomunikasi, guru serta kepala sekolah
dapat mengkordinasikan dengan para siswanya. Hal ini kemudian dapat
digunakan untuk mengajarkan bahasa daerah kepada generasi muda secara
efektif. Akibatnya, generasi muda menjadi terbiasa menggunakan bahasa
lokal/daerah.

D. Faktor Utama Bahasa Daerah Penting Untuk di Lestarikan

Keberagaman budaya dan identitas suatu masyarakat sangat dipengaruhi


oleh bahasa lokal mereka. Bahasa lokal seringkali terancam punah di era
globalisasi yang semakin terkoneksi. Menjaga bahasa lokal, bagaimanapun,
adalah tugas yang mendesak dan penting. Tentu terdapat banyak pihak yang harus
bertanggung jawab untuk mempertahankannya. Maka dari itu adapun faktor yang
menyebabkan bahasa daerah menjadi penting untuk dilestarikan yaitu:

1. Identitas Budaya

Bahasa daerah mencerminkan identitas budaya suatu komunitas


atau suku. Bukan hanya itu, bahasa daerah menjaga keragaman budaya,
identitas suatu masyarakat, dan warisan yang membentuk eksistensi kita.
Dengan menjaga bahasa daerah, kita secara tidak langsung menjaga

8
keanekaragaman dan keunikan budaya di tengah ancaman homogenisasi di
seluruh dunia.

2. Warisan Budaya

Bahasa daerah harus diwariskan karena menyimpan peradaban,


budaya, dan perspektif masyarakat penuturnya. Segala sesuatu disimpan
dalam bahasa daerah. Selain itu, bahasa daerah berfungsi sebagai alat
untuk mempertahankan prinsip dan kebiasaan untuk diwariskan ke
generasi berikutnya.

3. Ekspresi dan Kreativitas

Bahasa daerah memberikan tempat bagi orang-orang untuk


mengekspresikan diri mereka dengan cara yang berbeda. Ini memberikan
kesempatan untuk berkarya dalam bidang sastra, seni, dan budaya lokal.

Melestarikan bahasa lokal adalah investasi dalam keanekaragaman,


identitas budaya, dan keberlanjutan masyarakat dalam menghadapi tantangan
globalisasi. Untuk menjaga keberagaman linguistik, yang merupakan kekayaan
budaya umat manusia, kita semua bertanggung jawab. Kita dapat memastikan
bahwa bahasa lokal tetap hidup, berkembang, dan menginspirasi generasi
berikutnya melalui upaya kolektif.

9
BAB III PENUTUP
PENUTUP

A. Kesimpulan

Permasalahan punahnya bahasa daerah tentunya dapat mempengaruhi


kebijakan pemerintah nasional yang menghargai keberagaman dan turut
memajukan bahasa daerah dalam rangka melestarikan aset budaya bangsa di
bidang bahasa. Jika proses kepunahan ini terus berlanjut tanpa adanya upaya
pelestarian dan pencatatan, maka kita akan kehilangan aset budaya yang sangat
berharga dari masyarakat ini, karena bahasa adalah realitas budaya masyarakat
yang berbahasa. Selain itu, punahnya suatu bahasa daerah juga dapat “mengubur”
seluruh nilai-nilai budaya yang terkandung dalam bahasa tersebut, kecuali jika
bahasa tersebut dicatat dan diteruskan kepada orang lain agar nilai-nilai budaya
tersebut tetap terjaga. dapat digunakan untuk keperluan umum.

Oleh sebab itu, karena Indonesia mempunyai banyak bahasa daerah yang perlu
dilestarikan dan dilindungi. Salah satu cara melestarikan bahasa daerah bisa
melalui pendidikan. Pemertahanan bahasa daerah dapat dilakukan melalui 1)
pembelajaran; 2) kegiatan masyarakat dan komunitas; dan 3) alat komunikasi
yang diterapkan pada hari-hari tertentu. Hal ini merupakan upaya untuk 1)
mencegah perpindahan dan kepunahan bahasa daerah; 2) melestarikan
kebudayaan nasional; dan 3) mempersiapkan penutur bahasa daerah dimasa
depan. Pintu gerbang pertama dan utama untuk mempersiapkan generasi
berikutnya ialah pendidikan. Oleh karenanya, pemeliharaan bahasa daerah dalam
pendidikan merupakan langkah strategis jangka panjang untuk melestarikan atau
menjaga bahasa daerah sebagai warisan budaya bangsa.

Melestarikan bahasa daerah tidak hanya penting untuk mempertahankan


bahasa itu sendiri, tetapi juga untuk mempertahankan dasar budaya yang menjadi
dasar identitas kita. Kita membuka pintu pencerahan dan inspirasi bagi generasi
mendatang dengan mengumpulkan kata-kata dan menjaga bahasa lokal. Oleh
karena itu, menjaga bahasa daerah adalah cara untuk memastikan bahwa
keanekaragaman bahasa dan kekayaan budaya kita tetap hidup seiring waktu.

10
Sebagai penjaga warisan, kita berkontribusi pada keberlanjutan kehidupan
manusia dalam kompleksitas dan keindahan keberagaman bahasa dan budaya.

11
DAFTAR PUSTAKA

Anggi Triandana, E. Y. (2023). STRATEGI PEMERTAHANAN BAHASA


DAERAH SEBAGAI BENTUK PELESTARIAN BAHASA PADA
GENERASI MUDA DI KALANGAN MAHASISWA SASTRA
INDONESIA UNIVERSITAS JAMBI. ESTUNGKARA: Jurnal
Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 1, 52-63.

Aslan. (2016). PENGEMBANGAN KURIKULUM DITINJAU DARI TINGKAT


KABUPATEN SAMBAS PADA DAERAH TERTINGGAL DI
MADRASAH IBTIDAIYAH KABUPATEN SAMBAS PROVINSI
KALIMANTAN TIMUR. Madinah: Jurnal Studi Islam, Volume 3 Nomor
1.

Budiarta, I. W. (n.d.). Eksistensi Bahasa Lokal Terkait Pemindahan Ibu Kota


Negara Ke Kalimantan Timur: Ancaman dan Strategi Pemertahanannya.
Program Studi Magister Ilmu Linguistik, Universitas Warmadewa
Denpasar, Bali.

Eko Widianto, M. (2018). PEMERTAHANAN BAHASA DAERAH MELALUI


PEMBELAJARAN DAN KEGIATAN DI SEKOLAH. Jurnal KREDO
volume 1 No 2, 1-11.

Istianingrum, R. (n.d.). EKSISTENSI BAHASA DAYAK KENYAH DI KOTA


BALIKPAPAN KALIMANTAN TIMUR . 161.

Kaltim, H. P. (2016, September 22). SEMINAR PEMARTABATAN BAHASA


NEGARA DI KALTIM. Retrieved from kaltimprov:
https://www.kaltimprov.go.id/berita/seminar-pemartabatan-bahasa-negara-
di-kaltim

Kemdikbud, p. w. (2022, November 29). FTBI di Kaltim 2022 Jadikan


Revitalisasi Bahasa Daerah Lebih Menyenangkan bagi Generasi Muda.
Retrieved from Kementerian pendidikan dan kebudayaan:
https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2022/11/ftbi-di-kaltim-2022-

12
jadikan-revitalisasi-bahasa-daerah-lebih-menyenangkan-bagi-generasi-
muda

Setyawan, A. (2011). International Seminar “Language Maintenance and Shift.


Master's Program in Linguistics, Diponegoro University, 69.

Tondo, F. H. (2009). KEPUNAHAN BAHASA-BAHASA DAERAH FAKTOR


PENYEBAB DAN IMPLIKASI ETNOLINGUISTIS. Jurnal Masyarakat
& Budaya, Volume 11 No. 2 , 279-280.

OVIS UI (2018, November 12). BAHASA IBU #4: Lakukan Ini Agar Bahasa
Daerah Tidak Punah. [video] Youtube. https://youtu.be/N2GIqwUN3V4?
si=CQI0mY9IsvYHRecR

LAMPIRAN

13

Anda mungkin juga menyukai