Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

PENGGUNAAN KATA BAKU ISTILAH DALAM BAHASA INDONESIA

BESERTA CONTOHNYA

Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia

Dosen pengampu : Muhammad Rohmad Abdan M.Pd

Di susun oleh kelompok 2

Ego Agus Saputra (20222000233)

Ilyas Arizka (20222000234)

Muhammad Afrianto (20222000237)

Program Study: Manajemen Pendidikan Islam

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA PACITAN

TAHUN AKADEMIK 2023/2024


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kami haturkan ke hadirat Allah SWT, tuhan semesta alam,
atas segala nikmat dan karunia yang telah di berikan, sehingga kami dapat menyelesaikan
pengerjaan makalah ini dengan lancar.

Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW,
yang telah membawa umat manusia menuju zaman yang terang benderang dengan cahaya
keilmuan yang tersampaikan lewat agama yang haq, yakni agama islam.

Sebelumnya kami mengucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada Dosen


Pengampu Mata Kuliah Bahasa Indonesia , atas penugasan dalam pembuatan makalah ini, secara
tidak langsung, kami dapat mengetahui beberapa hal yang tercantum pada isi makalah yang kami
buat, sehingga dapat menambah wawasan serta keilmuan yang dapat kami ambil
kemanfaatannya kelak pada suatu saat nanti.

Kemudian tak lupa kami meminta maaf kepada semua pihak yang terkait, apabila dalam
isi makalah yang kami buat terdapat banyak kesalahan, karena memang pada dasarnya manusia
itu tempatnya lupa dan salah. Semoga dengan pembuatan makalah ini, kami dapat meminimalisir
kesalahan, yang tentunya menjadi ilmu tersendiri bagi kami yang memang masih dalam proses
belajar.

Pacitan November
2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

JUDUL

KATA PENGANTAR....................................................................................................i

DAFTAR ISI..................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.....................................................................................................1

B. Rumusan Masalah.................................................................................................

C. Tujuan Penulisan...................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Kata Baku dan tidak baku...................................................................

B. Ciri ciri dan fungsi kata Baku................................................................................

C. Contoh Pembahasan tentang kata baku ................................................................

BAB III PENUTUP

A. Simpulan................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kata adalah bentuk atau susunan yang paling kecil dalam bahasa yang mengandung
konsep atau gagasan tertentu. Sehingga kata tersebut dapat digunakan untuk menyampaikan
suatu gagasan agar mudah digunakan dalam komunikasi, katakata di satukan dalam suatu
konstruksi yang lebih besar berdasarkan kaidah-kaidah yang ada dalam suatu bahasa akan
tetapi pilihan kata tidak hanya mempersoalkan ketepatan pemakaiannya, namun juga
mempersoalkan apakah kata yang dipilih itu dapat diterima atau tidak merusak suasana
yang ada.1

Beberapa diantara kita masih ada yang salah faham menggunakan kata Bahasa
Indonesia biasanya hal itu karena ketidaktahuan dalam pengucapan maupun penulisan serta
diakibatkan oleh percampuran Bahasa daerah yang sangat susah untuk dihilangkan.

Berkomunikasi harus menggunakan bahasa yang baik. Tentu saja penyampaian


bahasa harus mudah dimengerti dan efektif sehingga pendengar mengerti dengan jelas apa
yang dibicarakan atau yang menulis, maka daripada itu kita harus memahami aturan aturan
yang sudah di tetapkan untuk menghindari pemakaian kosakata dan kalimat yang
membingungkan. Itulah gunanya tertib berbahasa yang sehari-hari disebut tata bahasa. Tata
bahasa sendiri bidang ilmu yang mengarah kepada masalah-masalah serta penggabungan-
penggabungannya, yang mencakup morfologi dan sintaksis2. Oleh karena itu dengan
definisi tersebut dapat dijelaskan bahwa apabila terjadi penggunaan bahasa yang dapat
mempengaruhi bahasa secara keseluruhan.

1
Keraf, Gorys. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia,2022.
2
Gleason dalamTarigan, prinsip prinsip dalam sintaksis Bandung: Angkasa, 1983, hal 3.

1
Bahasa merupakan alat atau cara suatu bangsa yang digunakan Saat berinteraksi.
Manusia membutuhkan bahasa menjadi alat berkomunikasi dalam kehidupan sehari hari
yang berbicara mengenai apa saja suatu hal, ide, gagasan,pikiran dan keinginan dalam
menyampaikan pendapat dan informasi agar cepat dan mudah dicarikan jalan keluar serta
cara penyelesaianya sehubungan dengan semakin banyaknya penggunaan Bahasa gaul yang
digunakan oleh Sebagian masyarakat modern khususnya anak muda.

Tata bahasa Indonesia yang baku meliputi penggunaan kata, kalimat, dan paragraf
yang sesuai dengan kaidah baku. Tata bahasa Indonesia sendiri, bahwa norma yang
memeriksa pemakaian bahasa baik dari aturan maupun penyimpangannya. Penyimpangan
dapat diartikan menyimpang dari norma yang telah ditetapkan.3 Pemakai bahasa
menyimpang karena tidak mau, malas, maupun tidak bisa mengikuti norma yang ada4.

Jadi dalam berbahasa kita harus sebisa mungkin untuk mengolah Bahasa yang baik
dan benar sehingga bisa menjadi kata yang baku dan mudah di pahami oleh pendengar
maupun audiens. Istilah bahasa baku telah dikenal oleh masyarakat secara luas. Namun
pengenalan istilah tidak menjamin bahwa mereka memahami konsep dan makna istilah
bahasa baku itu. Hal ini terbukti masih banyak orang atau masyarakat berpendapat bahasa
baku sama dengan bahasa yang baik dan benar. "Kita berusaha agar dalam situasi resmi
maupun tidak resmi selalu bisa memakai Bahasa yang baku dan benar".5

Sementara kata tidak baku adalah kata yang penulisan dan pengucapannya tidak
memenuhi syarat yang telah dibakukan. Sehingga dapat menimbulkan kata kata janggal
dalam sebuah penulisan dan pengucapan namun Biasanya, kata-kata ini timbul dari dialek
bahasa daerah dan serapan bahasa asing. Seiring dengan perkembangan zaman khususnya
di Negara Indonesia semakin terlihat jelas pengaruh yang diberikan oleh bahasa gaul
terhadap bahasa Indonesia dalam penggunaan tata bahasanya. Penggunaan bahasa gaul
3
Husein, Ahmad Rozak, Hak Anak dalam Islam, alih bahasa oleh H. Azwar Butun, judul Al-Islam wat Tifsul,
Jakarta: Fikahati, 1992.
4
Setyawati, Nanik. Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia: Teori dan Praktik. Surakarta: Yuma
Pustaka.2010.
5
Pateda, . Sematik Leksikal. Jakarta: PT Asdi Mahasatya.1997 :30.

2
yang semakin marak digunakan oleh masyarakat luas menimbulkan dampak negatif
terhadap perkembangan bahasa Indonesia sebagai identitas bangsa pada saat sekarang dan
masa yang akan datang. Keberadaan bahasa gaul yang masuk dalam tatanan bahasa
Indonesia ini tanpa disadari akan menggeser posisi bahasa Indonesia sebagai bahasa
nasional. Dewasa ini, masyarakat sudah banyak yang memakai bahasa gaul dan parahnya
lagi generasi muda Indonesia juga tidak terlepas dari pemakaian bahasa gaul ini. Bahkan
generasi muda inilah yang banyak memakai bahasa gaul daripada pemakaian bahasa
Indonesia. Generasi muda saat ini menganggap bahwa memakai bahasa gaul lebih terlihat
keren dan sesuai dengan usia mereka dibandingkan memakai bahasa Indonesia yang baik
dan benar yang dirasa terlalu formal dalam kehidupan sehari-hari. Untuk menghindari
pemakaian bahasa gaul yang sangat luas di masyarakat, seharusnya kita menanamkan
kecintaan dalam diri generasi bangsa terhadap bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional. 6

Mahasiswa sebagai generasi muda yang nantinya menjadi agen perubahan bangsa
Indonesia harusnya selalu menggunakan bahasa Indonesia yang baku, baik, dan benar.
Kata-kata yang ada pada angket tersebut hanyalah sedikit gambaran kata-kata yang sering
kita dengar dan kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Namun kenyataannya masih
banyak mahasiswa yang tidak memahami penulisan yang baku dari ka kata tersebut.
Padahal mahasiswa adalah orang yang sudah berpendidikan dianggap pengetahuannya
melebihi siswa SMP, SMA, maupun masyarakat pada umumnya.Untuk mengetahui apakah
kata yang digunakan itu adalah kata baku atau tidak baku, kamu bisa mengeceknya di
KBBI. Jika kata tersebut tidak ditemukan, artinya kata itu adalah kata tidak baku.

Kini zaman sudah canggih, tidak perlu lagi repot mencari kata baku secara manual
di kamus tebal. Sudah ada website dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan
Teknologi yang bisa digunakan, yaitu kbbi.kemdikbud.go.id. atau aplikasi yang bisa
diunduh di Play Store untuk pengguna Android dan App Store untuk pengguna iPhone.

6
Rahayu, Arum Putri. Menumbuhkan Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar dalam Pendidikan dan
Pengajaran. Dalam Jurnal: Paradigma,2015, Volume2, Nomor 1, Halaman 1-15.

3
Walaupun sudah bisa di cari di media social, kita juga harus turut menyertakan refrensi
agar kita tau dari sumber mana tentang kebenaran yang kita cari.

Dalam istilah bahasa baku telah dikenal oleh masyarakat secara luas. Namun
pengenalan istilah tidak menjamin bahwa mereka memahami konsep dan makna istilah
bahasa baku itu. Hal ini terbukti bahwa masih banyak orang atau masyarakat berpendapat
bahasa baku sama dengan bahasa yang baik dan benar, Kebanyakan masyarakat itu
menganggap bahwa kata baku dan non baku itu tidak penting, sebab di masyarakat sendiri
Bahasa hanya sebagai ungkapan untuk berkomunikas dengan orang lain.

Jadi dalam berbahasa kita wajib mengetaui betapa pentingnya penataan atau
pengolahaan Bahasa agar ucapan kita dapat di pahami dan di dengarkan dengan baik oleh
pendengar mau pembaca bagi seorang penulis. Dan khususnya dalam acara resmi Bahasa
baku sangat di khususkan dan dianggap Bahasa yang tepat.

B.Rumusan Masalah

1. Bagaimana Pengertian Kata Baku dan Non Baku

2 Bagaimana Ciri-Ciri dan Fungsi Kata Baku

4. Bagaimana contoh pembahasan tentang kata baku

C.Tujuan Penulisan

1. Mengetahui Pengertian Kata Baku dan Non Baku

2. Mengetahui ciri-ciri dan fungsi kata baku

3. Mengetahui contoh pembahasan tentang kata baku

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kata Baku dan Tidak Baku


1.Kata Baku

Kata baku artinya kata dalam bahasa Indonesia yang digunakan orang-orang yang
dipakai sebagai tolak ukur penggunaan bahasa yang benar. Ragam bahasa Indonesia yang
standar ini ditandai oleh adanya sifat kemantapan dinamis dan ciri kecendekiaan. Yang
dimaksud menggunakan kemantapan dinamis ini adalah bahwa bahasa Indonesia selalu
mengikuti aturan yang permanen, namun juga terbuka buat menerima perubahan
bersistem. Ciri khas bahasa standar dapat dipandang dari kemampuannya pada
mengungkapkan proses pemikiran yang rumit diberbagai bidang kehidupan dan ilmu
pengetahuan.7

Menurut Kosasih dan Hermawan , kata baku merupakan kata yang diucapkan atau
ditulis sesuai dengan kaidah atau pedoman. Kaidah baku yang dimaksud dapat berupa
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI), tata bahasa baku, dan Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI).Kata baku biasanya sering digunakan dalam kalimat resmi atau
ragam bahasa standar, baik itu melalui lisan ataupun tulisan. Kata baku pada bahasa
Indonesia ini juga mempunyai karakteristik-karakteristik sebagai berikut.8

Ragam bahasa baku dapat dibatasi dengan beberapa sudut pandang, di antaranya
sudut pandang kebakuan bahasa yang digunakan, sudut pandang informasi, dan sudut
pandang pengguna bahasa. Berdasarkan sudut pandang kebakuan bahasa, bahasa baku
adalah bahasa yang baik tata tulis (jika bahasa tulis), kosakata, maupun tata bahasanya,
sesuai dengan hasil pembakuan bahasa.

7
Aminah, dkk. Bahasa Indonesia: Untuk Perguruan Tinggi. Banda Aceh: Lembaga KITA. 2020 hal 12.

8
. Kosasih, E. dan Hermawan Wawan. Bahasa Indonesia Berbasis Kepenulisan Karya Ilmiah dan Jurnal.
Bandung: Thursina, 2012 hal 83.

5
Berdasarkan sudut pandang informasi, bahasa baku adalah ragam bahasa yang
digunakan dalam berkomunikasi tentang ilmu pengetahuan. Berdasarkan sudut pandang
pengguna bahasa, ragam bahasa baku dapat dibatasi dengan ragam bahasa yang lazim
digunakan oleh penutur yang paling berpengaruh, seperti ilmuan, pemerintah, tokoh
masyarakat, dan kaum jurnalis atau wartawan. Bahasa merekalah yang dianggap ragam
bahasa baku .9

Diatas merupakan dari beberapa pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan


bahwa bahasa baku, yaitu kata-kata yang lazim digunakan dalam situasi formal atau resmi
yang penulisannya sesuai dengan kaidah-kaidah yang dibakukan. Kaidah standar yang
diamaksud dapat berupa pedoman ejaan (EYD). Kriteria Kata Baku tidaknya sebuah kata
dapat dilihat dari segi lafal, ejaan, gramatika, dan “kenasionalan-nya .10

2. Kata Tidak Baku

Kata tidak baku merupakan kata tidak resmi yang digunakan oleh masyarakat dalam
kegiatan berkomunikasi sehari hari. Pernyataan tersebut sesuai dengan pendapat mufiid
bahwa, ‘bahasa yang digunakan dalam berbicara dan menulis yang berbeda pelafalan, tata
Bahasa, dan kosakatanya dari kata baku.11

Kata tidak baku merupakan kebalikan dari kata baku yang penggunaanya tidak sesuai
aturan dan kaidah berbahasa Indonesia yang sudah ditentukan sebelumnya ketidak bakuan
sebuah Bahasa tidak hanya ditentukan dari penulisan tidak sesuai pedoman, tetapi juga bisa
terjadi karena salah penulisan, pengucapan yang salah dan susunan kalimat yag tidak
sesuai. Kalimat tidak baku terkesan lebih santai dan tidak kaku, juga dapat digunakan saat
berdiskusi membahas suatu hal Bersama teman maupun keluarga.dari saintif
gurupendidikan, Sebagaimana tertuang dalam buku Bahasa Indonesia untuk perguruan
tinggi, kata tidak baku adalah kata yang belum sesuai atau tidak mengikuti kaidah yang
berlaku dalam Bahasa Indonesia.
9
Abdurrahman, Mulyono. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.2011,hal 5.
10
Abdul Chaer.Tata Bahasa praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta,2011,hal 131.
11
Muhammad Mufid, Komunikasi & Regulasi Penyiaran, Jakarta, Kencana,2010 hal 17.

6
Alwasillah berpendapat kata tiak baku adalah sebagai bentuk Bahasa yang biasa
memakai kata kata atau ungkapan, struktur kalimat, ejaan dan pengucapan yang tidak biasa
dipakai oleh mereka yang berpendidikan. Crystal mendefinisikan kata tidak baku sebagai
bentuk Bahasa yang tidak memenuhi norma baku, yng dikelomppokan sebagai sub baku
atau non baku

Pertama, baik secara lisan juga tulisan, kata baku digunakan dalam situasi resmi,
seperti surat menyurat dinas, perundang-undangan, karangan ilmiah, laporan penelitian dan
lainnya. Ragam bahasa baku tidak diwarnai atau dicampuri oleh logat tertentu.

Kedua, baik secara lisan juga tulisan, istilah baku menggunakan ketentuan yang
berlaku pada Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia.

Ketiga, baik secara lisan maupun tulisan, ragam baku memenuhi fungsi ejakan
misalnya subjek, predikat, dan objek secara eksplisit dan lengkap.12

Bedasarkan definisi di atas dapat diambil kesimpulan bahwa kata baku merupakan
kata-kata yang lazim dipakai pada situasi formal atau resmi yang penulisan yang sesuai
menggunakan kaidah-kaidah yang dibakukan. Baku tidaknya sebuah kata bisa ditinjau
menurut segi lafal, ejaan, gramatika, dan kenasionalan waktu diucapkan atau ditulis.

B. Ciri-Ciri dan Fungsi Kata Baku


Ciri-ciri kata baku sebagai berikut :
1. Tidak akan terdapat didalamnya kata daerah.
2. Tidak akan terdapat kata asing.
3. Memakai kata imbuhan secara eksplisit.
4. Tidak terkontaminasi atau tidak rancu.
5. Kata baku tidak mengandung arti pleonasme.
12
Sugihastuti, Siti Saudah, Buku Ajar Bahasa Indonesia Akademik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2015, hal
17-18.

7
6. Tidak mengandung hiperkorek.

Bahasa memegang peran yang sangat penting untuk berkomunikasi dan membina
kerja sama. Fungsi dari kata baku yaitu :
1. Pemersatu.
Negara Indonesia memiliki berbagai macam etnis dan suku dengan bahasa yang
berbeda-beda. Dengan adanya Bahasa Indonesia dan penggunaan kata baku yang
sesuai dengan PUEBI dapat menjadi pemersatu dari perbedaan-perbedaan tersebut.
Serta sebagai mahasiswa dalam memakai bahasa Indonesia, kita wajib mematuhi
aturan yang berlaku, terutama saat kita berada di forum resmi atau saat menyajikan
tulisan ilmiah. Namun kenyataannya tidak semua mahasiswa dalam bahasa
Indonesia mampu berbahasa Indonesia sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan.
2. Kekhasan.
Pembakuan kata memberikan bahasa khas dari suatu Negara. Oleh karena itu,
penerapan kata baku pada Bahasa Indonesia yang baik dan benar sebagai bahasa
pemersatu bangsa dan sudah diatur dalam KBBI dan PEUBI kita hendaknya dapat
menumbuhkan dan memperkuat rasa nasionalisme masyarakat Indonesia.
3. Pemberi wibawa.

Seseorang yang menggunakan kata baku ketika berbahasa akan memperlihatkan


wibawanya untuk mencapai upaya kesamaan derajat dengan peradaban lainya yang
dikagumi lewat kata kata dari ucapannya yang sudah membuat orang lain yakin

4. Kerangka acuan.
Kaidah Bahasa Indonesia berupa kata baku merupakan tolak ukur ketepatan
pemakaian dan penerapan bahasa seseorang tentang sistem dari prinsip dasar,
konsep, atau nilai yang lazimnya merupakan ciri khas suatu kelompok atau
kebudayaan. Arti lainnya dari kerangka acuan adalah sistem koordinat yang dipakai
untuk menentukan letak benda atau sistem di dalam ruang dan waktu.

8
Contoh kata baku sebagai berikut :

Kata Baku Kata Tidak Baku

- Abjad - Abjat

- Aktif - Aktip , Aktive

- Efektif - Efektif, Efektive, Epektif, Epektip

- Detail - Detil

- Ambeien - Ambeyen

- Jenazah - Jenasah

- Aktivitas - Aktifitas

- Kaidah - Kaedah

- Irfan Sedang Bermain layang layang Di - Irfan Lagi Bermain layangan Disawah bersama
Sawah Besama Teman Temanya Temanya

C. Contoh Pembahasan Tentang Kata Baku

Dalam pembahasan kata baku dan non baku biasanya banyak penulisan yang tidak
sesuai dengan KBBI dan PEUBI yang disebabkan karena kurang telitinya dalam penulisan

9
maupun dikarenakan terburu buru saat menulis dari pendapat maupun penerangan dari
narasumber tersebut sebagai contoh :

1.

Setelah saling bersalaman dan tertawa, Prabowo memeragakan joget andalannya di hadapan para
pendukungnya.

No Kata Non Baku Kata Baku

1. Memeragakan Melakukan

Kata memeragakan dianggap tidak baku karena masih terbelit Belit sehingga seseorang
tidak dapat menangkap maksudnya dengan mudah, praktis dan tidak mempunyai gambaran yang
jelas.

10
2.

Selama ini, TNI - Polri merupakan institusi yang mendapat apresiasi dengan tingkat kepercayaan
publik sangat tinggi, ditambah lagi dalam beberapa kali gelaran Pemilu, kedua institusi tersebut
sukses melakukan pengamanan sekaligus menjaga netralitas

No Kata Non Baku Kata Baku

1. Gelaran Pelaksanaan

Gelaran dikatakan tidak baku disebabkan memakai kata imbuam ekplisit

11
3.

Setelahnya, Prabowo pun melempar pantun terhadap Cak Imin yang pokoknya ia mengaku
takkan melupakan kawan lama.

No Kata Non Baku Kata Baku

1. Takkan Tidak Akan

Takkan dikatakan tidak baku karena mengandung hiperkorek yaitu Sebagaimana atau
menyingkat kata yang sudah betul sehingga merusak makna

12
4.

Sebaliknya, pendukung Prabowo-Gibran juga menyoraki Ganjar saat berpidato soal


kekhawatirannya tentang isu mundurnya demokrasi.

No Kata Non Baku Kata Baku

1. Menyoraki Meneriaki

menyoraki mangandung hiperkorek.yaitu tindakan membuat kerapian dan kesempurnaan yang


sangat berlebihan dimana tidak malah gampang dipahami tapi malah mempersulit pemahaman.

13
5.

Timbulkan keresahan warga sekitar, Danpos Oepoli Sungai satgas pamtas RI RDTL sektor barat
Yonkav 6/ Naga Karimata Letda Kav Bimantara Arianto S.Tr (Han) perintahkan Anggotanya
untuk ikut turun tangan dalam melaksanakan pengamanan terhadap warga yang menimbulkan
Kerusuhan di Desa Netemanu. ( 5/11/23) .

No Kata Non Baku Kata Baku

1. Perintahkan Memerintahkan

Kata perintahkan mengandung makna yang rancu,yaitu kata yang tidak lengkap dan tidak teratur
kata tersebut masih tergolong kata yang umum dalam pemahamanya.

14
BAB III

PENUTUP

A.Simpulan

Kata adalah bentuk atau susunan yang paling kecil dalam bahasa yang mengandung
konsep atau gagasan tertentu. Sehingga kata tersebut dapat digunakan untuk menyampaikan
suatu gagasan agar mudah digunakan dalam komunikasi Penggunaan ejaan dan tata letak
dijelaskan bahasa baku merupakan salah satu ragam bahasa yang dijadikan pokok, yang
dijadikan standar. Ragam bahasa ini lazim dipakai .

kata baku merupakan kata yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia dan digunakan
dalam situasi formal, sedangkan kata tidak baku adalah kata informal yang digunakan
dalam komunikasi sehari-hari.

Ciri-ciri kata baku mencakup

a. ketiadaan kata daerah


b. kata asing
c. penggunaan imbuhan eksplisit
d. tidak terkontaminasi
e. tanpa pleonasme
f. dan tanpa hiperkorek.

15
Fungsi kata baku melibatkan peran sebagai pemersatu, pemberi kekhasan, pemberi
wibawa, dan kerangka acuan bahasa. Contoh pembahasan menunjukkan perbedaan antara
kata baku dan tidak baku, serta contoh kesalahan penggunaan dalam beberapa teks.

Kata baku artinya kata dalam bahasa Indonesia yang digunakan orang-orang yang
dipakai sebagai tolak ukur penggunaan bahasa yang benar. Ragam bahasa Indonesia yang
standar ini ditandai oleh adanya sifat kemantapan dinamis dan ciri kecendekiaan.

Definisi tentang kata baku di atas dapat diambil kesimpulan bahwa kata baku
merupakan kata-kata yang lazim dipakai pada situasi formal atau resmi yang penulisan
yang sesuai menggunakan kaidah-kaidah yang dibakukan. Baku tidaknya sebuah kata bisa
ditinjau menurut segi lafal, ejaan, gramatika, dan kenasionalan waktu diucapkan atau
ditulis.

Kata tidak baku merupakan kebalikan dari kata baku yang penggunaanya tidak sesuai
aturan dan kaidah berbahasa Indonesia yang sudah ditentukan sebelumnya ketidak bakuan
sebuah Bahasa tidak hanya ditentukan dari penulisan tidak sesuai pedoman, tetapi juga bisa
terjadi karena salah penulisan, pengucapan yang salah dan susunan kalimat yag tidak
sesuai. Kalimat tidak baku terkesan lebih santai dan tidak kaku, juga dapat digunakan saat
berdiskusi membahas suatu hal Bersama teman maupun keluarga

Penggunaan ejaan dan tata letak dijelaskan bahasa baku merupakan salah satu ragam
bahasa yang dijadikan pokok, yang dijadikan standar. Ragam bahasa ini lazim dipakai

16
DAFTAR PUSTAKA

Keraf, Gorys.2022, Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia.


Gleason dalamTarigan,1983, prinsip prinsip dalam sintaksis Bandung: Angkasa, hal 3.
usein, Ahmad Rozak,1992, Hak Anak dalam Islam, alih bahasa oleh H. Azwar Butun, judul
Al-Islam wat Tifsul, Jakarta: Fikahati,
Setyawati, Nanik,2010, Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia: Teori dan Praktik.
Surakarta: Yuma Pustaka.
Pateda,1997,Sematik Leksikal. Jakarta: PT Asdi Mahasatya,30.
Rahayu, Arum Putri,2015, Menumbuhkan Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar dalam
Pendidikan dan Pengajaran. Dalam Jurnal: Paradigma, Volume2, Nomor 1, Halaman 1-15.
Aminah, dkk. 2020. Bahasa Indonesia: Untuk Perguruan Tinggi. Banda Aceh: Lembaga
KITA.
Kosasih, E. dan Hermawan Wawan. 2012. Bahasa Indonesia Berbasis Kepenulisan Karya
Ilmiah dan Jurnal. Bandung: Thursina.
Abdurrahman, Mulyono. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka
Cipta.2011,hal 5.
Abdul Chaer,2011.Tata Bahasa praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta,hal 131.
Muhammad Mufid, 2010, Komunikasi & Regulasi Penyiaran, Jakarta, Kencana, hal 17.
Sugihastuti, Siti Saudah,2015, Buku Ajar Bahasa Indonesia Akademik. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, hal 17-18.
https://nasional.kompas.com/read/2023/11/15/09342701/momen-istimewa-di-kpu-salam-
gibran-kaesang-ke-megawati-pertemuan-prabowo-
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20231115104336-621-1024441/video-melihat-
joget-prabowo-di-pengundian-nomor-urut-pilpres-2024.
https://nasionaldetik.com/2023/11/05/hadir-dalam-selesaikan-perkara-pos-oepoli-sungai-
amankan-wargamengamuk/.
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20231114213413-617-1024282/prabowo-ke-cak-
imin-kalau-dapat-kawan-baru-kawan-lama-dilupa-jangan/amp.

Anda mungkin juga menyukai