Anda di halaman 1dari 5

Makalah

SISTEM INTEGUMEN

(Disusun untuk memenuhi tugas SPH I dengan Dosen pengampuh Dr. Djuna
Lamondo, M.Si)

Disusun Oleh :

Salma Puasa (432422002)


Amna Ishak (432422004)
Pipin Tutuda (432422006)
Yusriah (43242200
Deya Dama Yanti Akuba (432422010)
SISTEM INTEGUMEN
Sistem integumen merupakan suatu system organ yang paling luas yang
terdiri atas kulit dan aksesorisnya, termasuk kuku, rambut, kelenjar (keringat dan
sebasous), dan reseptor saraf khusus (untuk stimuli perubahan internal atau system
lingkungan eksternal), system integument juga system organ yang membedakan,
memishakan, melindungi, dan menginformasikan hewan terhadap lingkungan
sekitarnya (Sari, 2018).
Integument berasal dari Bahasa latin “integumentum”, yang berarti “penutup”
yang artinya merupakan suatu system berfungsi menutup organ atau jaringan dalam
manusia dari kontak luar. System integument mampu memperbaiki sendiri (sel
repairing) dan mekanisme pertahanan tubuh pertama (pembatas antara lingkungan
luar tubuh dengan dalam tubuh) (Sari, 2018).
A. Struktur dan anatomi perbandingan sistem integument vetebrata
Sistem integument vetebrata terbagi menjadi beberapa bagian :
1. Kulit
Kulit adalah suatu organ tubuh yang terletak paling luar, strukturnya
cukup kompleks dan memiliki berbagai fungsi vital. Kulit berfungsi
sebagai proteksi yang dimana sebagai pelindung tubuh terhadap
rangsangan mekanis dan panas, serangan pathogen dan radiasi sinar UV
melalui pigmentasi.
2. Lendir
3. Sisik
4. Kuku
5. Rambut
Rambut berfungsi untuk mengisolasi panas tubuh, dan tanduk untuk
pertahanan.
B. Struktur Histologis kulit vetebrata
Struktur histologi vetebrata terbagi atas 2 bagian :
1. Epidermis
Epidermis atau lapisan permukaan kulit merupakan turunan dari
ectoderm dan tersusun atas jaringan epitel berlapis gepeng berkeratin.
Epitel berlapis gepeng berkelatin kulit tersusun atas empat populasi sel.
meskipun terdiri dari beberapa lapisan, epidermis lebih tipis dibandingkan
dermis (kecuali pada telapak tangan dan kaki), dan juga tidak memiliki
ujung saraf epidermis pada vetebrata menghasilkan mucus untuk
melembabkan permukaan kulit. Pada ikan, mucus memberikan
perlindungan dari infeksi bakteri dan membantu aliran air keseluruh
permukaan tubuh pada amfibi, mucus berfungsi untuk menjaga kulit dari
kekeringan Ketika berada di darat.
Pada vetebrata darat, epidermis yang menutupi tubuh membentuk
lapisan keratin atau bertanduk di lapisan terluar yang disebut stratum
korneum. Lapisan ini terdiri Sebagian besar sel-sel mati yang berdefensiasi.
Sel epidermis baru dibentuk melalui pembelahan mitosis, terutama di
lapisan epidermis pada lapisan stratum basale.
a. Lapisan epidermis terdiri antara lain :
1. Stratum Basal
Stratum basal (stratum basale) adalah lapisan paling dalam atau
dasar di epidermis. Lapisan ini terdiri dari 1 lapisan sel kolumnar
hingga kuboit yang terletak pada membrana basalis yang
memisahkan dermis dari epidermis. Sel di stratum basal betrfungsi
sebagai sel induk bagi epidermis, karena it, di lapisan ini banyak
ditemukan aktifitas mitosis. Semua sel di stratum basal
menghasilkan dan mengandung filamen keratin intermediat
(filamentum keratini) yang meningkat jumlahnya sewaktu sel
bergerak ke atas.
2. Stratum spinosum
Lapisan ini terdiri dari empat sampai enam tumpukan sel. pada
sediaan histologi rutin, sel dilapisan ini menciut. Akibatnya, ruang
interselular memperlihatkan banyak tonjolan sitoplasma, atau spina
(duri), yang keluar dari permukaannya duri-duri ini mencerminkan
tempat desmosom melekat pada berkas filamin keratin intermedia,
atau tonofilament, dan sel sekitar. Pembentukan filamen keratin
berlanjut dilapisan ini yang kemudian tersusun membentuk berkas
tonofilament (tonofilamentum).
3. Stratum granulosum
Lapisan ini dibentuk oleh tiga sampai 5 lapisan sel gepeng. Granula
tidak di bungkus oleh membrane dan berkaitan dengan berkas
tonofilament keratin. Kombinasi tonofilament keratin dengan
granula keratohealin di sel ini menghasilkan keratin. Keratin yang
dibentuk dengan cara ini adalah keratin lunak kulit. Selain itu,
sitoplasma sel mengandung granula lamelosumm terbungkus
membran yang dibentuk oleh lapisganda lemak. Granula lamelosum
dikeluarkan kedalam ruang interselular stratum granulosum sebagai
lapisan lemak dan menutupi kulit. Proses ini menyebabkan kulit
relatif impermiabel terhadap air.
4. Stratum lusidum
Stratum lusidum (stratum lucidum) yang translusen dan kurang
jelas hanya dapat ditemukan di kulit tebal ; lapisan ini terletak tepat
diatas stratum granulosum dan dibawah stratum korneum. Sel-
selnya tersusun rapat dan tidak memiliki nucleus atau organel dan
telah mati. Sel-sel gepeng ini mengandung filamen keratin yang
padat.
5. Stratum korneum
Stratum korneum (stratum corneum) adalah lapisan kulit kelima
dan paling luar. Semua nucleus dan organel telah lenyap dari sel.
stratum korneum terutama terdiri dari sel mati yang gepeng berisi
filamen keratin lunak. Sel superfisial berkeratin dilapisan ini secara
terus menerus dilepaskan atau mengalami deskuamasi serta diganti
oleh sel baru yang muncul dari stratum basal disebelah dalam.
Selama proses keratinasi, enzim-enzim hidrolitik merusak nucleus
dan organel sitoplasma, yang kemudian lenyap Ketika sel terisi oleh
keratin.

Anda mungkin juga menyukai