Anda di halaman 1dari 5

GAYA HIDUP RENDAH HATI TERHADAP DIRI SEORANG HAMBA TUHAN

Nama : Herlina Talo

Nirm : 2020175611

Kelas : D Teologi

1. Abstrak

Penelitian ini dilakukan untuk bertujuan mengkaji apa saja alasan yang mendasari diri
seorang hamba Tuhan itu dalam bergaya hidup rendah hati. Sebagai seorang hamba Tuhan
dalam jemaat dimana gaya hidup rendah hati itu sangat penting di dalam diri seorang hamba
Tuhan karena sebagai hamba Tuhan harus merendahkan diri dihadapan Umat Tuhan terlebih
dihadapan Tuhan. Gaya hidup rendah hati ini perlu dimiliki oleh seorang hamba Tuhan dalam
dirinya, sebagaimana Yesus telah memberikan teladan bagi hamba-hamba Tuhan untuk di
teladani sebagai hamba Tuhan yang baik.

Kata Kunci: gaya hidup, rendah hati, hamba Tuhan

2. Pendahuluan

Cara bertingkah laku dalam kehidupan setiap hari itu merupakan sesuatu hal yang sangat
penting dalam diri kita. Karena terkhusus bagi orang-orang yang memiliki pengaruh bagi
orang lain mengenai gaya hidup, karena ini akan menjadi salah satu pusat perhatian bagi
orang lain. karena dimana mereka yang memiliki kedudukan dalam sebuah organisasi atau
dalam masyarakat itu harus bersikap dan bertindak sesuai dengan yang seharusnya.
Khususnya bagi seorang hamba Tuhan, dimana seharusnya ia menampakkan sikap rendah
hati, tulus dan yang sangat penting adalah sebagai hamba Tuhan harus memberikan hidupnya
untuk melayani Tuhan.1

Sebagai hamba Tuhan adalah orang yang sangat berpengaruh dalam kehidupan disebuah
jemaat. Karena seorang hamba Tuhan memiliki pengaruh sanagt penting dalam sebuah
jemaat, maka sebagai hamba Tuhan hendaknya sikap atau tingkah laku atau gaya hidup yang
sesuai dengan firman Tuhan sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari. Hal inilah yang
membuat seorang hamba Tuhan sebagai pemimpin dalam gereja berbeda dengan pemimpin-
pemimpin pada umumnya. Sebagai hamba Tuhan dalam kepemimpinannya melayani umat
1
Hals Evan R. Siahan, “Aktualisasi Pelayanan Karunia Di Era Digital”, Epighraphe: Jurnal Teologi dan
Pelayanan Kristiani, no.1 (2017): 24.
Tuhan yang dapat diperlukan adalah peran dan sikap yang baik dalam memberikan pengaruh
bagi orang lain agar orang-orang yang melihatnya dalam hal ini jemaat dapat terpengaruh
untuk hidup dalam kebenaran firman Tuhan.2

Gaya hidup sebagai seorang hamba Tuhan itu sangat mempengaruhi pelayanannya, terkadang
gaya hidup itu akan melahirkan tantangan bagi seorang hamba Tuhan. Dengan hal ini melalui
gaya hidup yang mereka tampakkan itu akan melahirkan penilaian bagi hamba Tuhan
tersebut. Tentang penilaian pelayanan seorang hamba Tuhan itu dapat dinilai dari segi cara
konsep, logika dan lain sebagainya. Penilaian yang terjadi ini pun berbeda-beda antara satu
dengan yang lainnya.3

3. Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan tentang gaya hidup rendah hati terhadap diri
seorang hamba Tuhan

4. Manfaat

Manfaat dari penelitian ini adalah: pertama, bagi diri sendiri tentang gaya hidup rendah hati.
Kedua, bagi diri seorang hamba Tuhan tentang gaya hidup rendah hati kepada sesama
terlebih kepada Tuhan dan dapat membangun kehidupan pelayanan baik pendeta maupun
umat Kristen secara umum.

5. Rumusan Masalah

Bagaimana gaya hidup rendah hati terhadap diri seorang hamba Tuhan

6. Pembahasan

Gaya Hidup Rendah Hati Seorang Hamba Tuhan

Pola gaya hidup yang mewah sangat menjadi tren pada masyarakat pada masa kini. Dari
berbisnis barang mewah dan dapat dinikmati oleh berbagai kalangan masyarakat yang pesat
diseluruh dunia. Hal tersebut sangat terpengaruh terhadap perubahan gaya hidup yang terjadi
pada masyarakat. Oleh karena itu, masyarakat ini akan mempengaruhi kehidupan para
pengkhotbah pada masa kini. Hal ini sangat berkaitan dengan gaya hidup yang cenderung

2
Katarina and Krido Siswanto, “Keteladanan Kepemimpinan Yesus dan Implikasinya Bagi
Kepemimpinan Gereja Pada Masa Kini”, Evang elika: Jurnal Teologi Injili dan Pembinaan Warga Jemaat, no. 2
(2018): 89.
3
Stephen Tong, Pergumulan Seorang Pelayan (Surabaya: Momentum, 2013), hal.4-5.
mengarah pada kebutuhan untuk memenuhi manfaat yang emosional. Gaya hidup mewah ini
menunjukkan pada gaya hidup untuk memenuhi kebutuhan yang emosional yang dapat
dikatakan juga untuk memenuhi kesenangannya.4

Menurut KBBI rendah hati memiliki dua arti. Rendah hati berasal dari kata dasar rendah.
Rendah hati memiliki arti dalam kelas adjektiv atau kata sifat sehingga rendah hati dapat
mengubah kata benda atau kata ganti, biasanya dengan menjelaskannya atau membuatnya
menjadi lebih spesifik.

Rendah hati artinya sifat pribadi yang bijak pada seseorang yang dapat memposisikan dirinya
dengan orang lain, merasa tidak lebih pintar, baik serta tidak merasa lebih tinggi atau mulia
dan juga dapat menghargai orang dengan tulus. Rendah hati adalah sikap terdamai yang
memiliki makna yang luar biasa. Orang yang bersikap rendah hati, maupun mengakui segala
kekurangannya dan juga mengakui bahwa ia memerlukan orang lain untuk membantunya.
Karena dimana rendah hati ini adalah salah unsur sikap yang dewasa.5

Gaya hidup seorang hamba Tuhan atau pendeta memang itu merupakan suatu sorotan yang
sangat penting dalam kehidupan berjemaat. Hal ini hamba Tuhan adalah teladan bagi jemaat
di tempat ia melayani. Sebagai seorang hamba Tuhan, hendaknya merefleksikan setiap
Firman Tuhan yang disampaikannya itu. Seorang gembala atau hamba Tuhan haruslah hidup
dalam kebenaran Firman Tuhan. Yesus sendiri pun mengajarkan agar umat percaya hidup
untuk menjauhkan diri dari keinginan atau kesenangan duniawi dan menjadi teladan bagi
orang lain. 8 Gaya hidup berdasarkan teladan Yesus Kristus dapat digunakan sebagai acuan
bagi para hamba Tuhan dalam bertindak di tengah tantangan dunia yang semakin berat yang
akan kita hadapi.

Pelayanan hamba Tuhan yang penuh dengan keteladanan adalah pelayanan yang tidak
memperlihatkan gaya pelayanan yang seolah-olah memerintah atas jemaat melainkan
pelayanan yang memberikan teladan seperti yang dikatakan dalam 1 Petrus 5:3. 6 Selain itu
model pelayanan yang diharapkan dari seorang hamba Tuhan adalah melayani dengan penuh
kerendahan hati ( 1 Petrus 5:5).

4
T. Haryno dan Daniel Fajar Panuntun, “Model Gaya Hidup Nazir Sebagai Refleksi Gaya Hidup Hedon
Pengkotbah Pada Zaman milenial”, Evangelika: Jurnal Teologi Injili dan Pembinaan Warga Jemaat, no. 2.
(2019): 179.
5
https://brainly.co.id/tugas/1835625#readmore
6
Nataniel S. Prajogo, “Implementasi Kepemimpinan yang Melayani Berdasarkan 1 Petrus 5:2-10 di
Kalangan Gembala Jemaat Gereja Bethel se-Jawa Tengah”, Harvester: Jurnal Teologi dan Kepemimpinan
Kristen, no. 1 (2019): 6.
Seorang pelayan Tuhan atau hamba tuhan dalam hal ini bahwa pelayan hamba Tuhan
seharusnya bertumbuh dan berakar di dalam Kristus seperti yang dikatakan dalam Kitab
Kolose.7 Seorang umat Kristen yang percaya Kristus bahkan dalam hal ini bahwa para hamba
Tuhan harus hidup dalam kebenaran Firman Tuhan yang telah dipercayainya. Bahkan teladan
Yesus yang diajarkan seharusnya menjadi bagian dari kehidupan setiap umat yang percaya
kepada Yesus Kristus.

Sikap rendah hati bagi seorang hamba Tuhan harus ditunjukkan sebab hamba Tuhan
merupakan hamba Allah yang siap melayani jemaat. Bahkan hamba Allah atau pendeta
menurut J. W. L. Hoad mengatakan bahwa Hamba Allah merupakan sebuah penyebutan yang
menyatakan kerendahan hati seseorang yang melayani Tuhan. Hal ini membuktikan bahwa
seorang hamba Tuhan memang seharusnya menampakkan sikap rendah hati dalam
kehidupannya bahkan menjadikan sikap itu sebagai bagian dari gaya hidup pendeta atau
hamba Tuhan tersebut.

Sikap rendah hati yang seharusnya dimiliki oleh seorang hamba Tuhan atau pendeta adalah
salah satu sikap yang menunjukkan integritasnya dalam pelayanan. Integritas ini merupakan
kesatuan antara perkataan dan perbuatan yang berdasarkan pada Firman Tuhan. Jadi, jika
seorang pelayan atau hamba Tuhan mengajarkan kerendahan hati bagi jemaat yang
dilayaninya, maka seorang hamba Tuhan pun harus menunjukkan integritasnya dengan
melakukan sikap rendah hati tersebut di dalam kehidupannya setiap hari.

Seorang hamba Tuhan harus memiliki keputusan untuk hidup dalam kerendahan hati.
Keputusan tersebut adalah sebagai salah satu bagian dari jerih payah pelayanan seorang
hamba Tuhan. Di mana orang yang mengambil keputusan, maka ia pun akan sungguh-
sungguh melakukan kehendak Allah.8 Dan kesungguhan tersebut dapat ditunjukkan melalui
gaya hidup dalam salah satunya ialah gaya hidup yang rendah hati.

Kesimpulan dan saran

Kesimpulan dari penelitian ini adalah gaya hidup rendah hati adalah gaya hidup yang
seharusnya dimiliki oleh seorang pendeta atau hamba Tuhan dalam mengangkat sebuah
pelayanan. Pendeta atau hamba Tuhan yang melayani di tengah dunia ini pun harus

7
Efi Nurwindayani and Daniel Fajar Panuntun, “ Pengaruh Saat Teduh Dan Ibadah Terhadap
Pengambilan Keputusan Dalam Memilih Pasangan Hidup”, FIDEI: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktik 2, no. 2
(2019): 267.
8
Stephen Tong, Jerih Payah Seorang Pelayan (Surabaya: Momentum, 2013), hal.8.
meneladankan dan diharapkan mengenakan gaya hidup rendah hati tersebut sebagai bagian
dari pelayanan yang menjadikan Yesus sebagai teladan utama dalam mengangkat pelayanan
dan bertindak menjadi berkat bagi orang lain.

Saran dari penelitian ini adalah seharusnya bahwa pendeta atau hamba Tuhan dalam
pelayanannya akan menjadikan Yesus sebagai teladan utama dalam melayani Tuhan,
khususnya sikap rendah hati agar pelayanan yang dikerjakan oleh pendeta atau hamba Tuhan
adalah pelayanan yang berpusatkan pada Kristus dengan tidak memegahkan diri. Selain itu,
dengan adanya gaya hidup rendah hati maka pendeta atau hamba Tuhan pada masa kini dapat
mengangkat pelayanan tanpa memegahkan diri sebagai bentuk refleksinya terhadap teladan
Yesus dalam melayani.

Kepustakaan

Siahan,Hals Evan R. “Aktualisasi Pelayanan Karunia Di Era Digital”, Epighraphe: Jurnal


Teologi dan Pelayanan Kristiani, no. 1. 2017.
Nurwindayani, Efi, and Daniel Fajar Panuntun. “ Pengaruh Saat Teduh Dan Ibadah Terhadap
Pengambilan Keputusan Dalam Memilih Pasangan Hidup”, FIDEI: Jurnal Teologi
Sistematika dan Praktik 2, no. 2. 2019.
Tong, Stephen. Jerih Payah Seorang Pelayan .Surabaya: Momentum. 2013.
Haryno, T, and Daniel Fajar Panuntun. “Model Gaya Hidup Nazir Sebagai Refleksi Gaya
Hidup Hedon Pengkotbah Pada Zaman milenial”, Evangelika: Jurnal Teologi Injili dan
Pembinaan Warga Jemaat, no. 2. 2019.
https://brainly.co.id/tugas/1835625#readmore
Prajogo, Nataniel S. “Implementasi Kepemimpinan yang Melayani Berdasarkan 1 Petrus 5:2-
10 di Kalangan Gembala Jemaat Gereja Bethel se-Jawa Tengah”, Harvester: Jurnal Teologi
dan Kepemimpinan Kristen, no .1. 2019.
Katarina, and Krido Siswanto. “Keteladanan Kepemimpinan Yesus dan Implikasinya Bagi
Kepemimpinan Gereja Pada Masa Kini”, Evang elika: Jurnal Teologi Injili dan Pembinaan
Warga Jemaat, no. 2. 2018.
Tong, Stephen. Pergumulan Seorang Pelayan. Surabaya: Momentum. 2013.

Anda mungkin juga menyukai