PENDAHULUAN
Latar Belakang
ataupun membimbing sehingga organisasi bisa berjalan dengan baik. Pemimpinlah yang menjadi
faktor utama untuk mempengaruhi kinerja suatu organisasi dengan kata lain bahwa pemimpin
adalah sosok yang berusaha untuk memengaruhi pikiran, kebiasaan, keyakinan atau nilai-nilai
orang lain. Peran seorang gembala dalam jemaat terlebih khusus bagi kaum muda sangat
diperlukan untuk pertumbuhan iman mereka sehingga mundurnya pertumbuhan rohani kaum
muda bergantung kepada gembala.Pemuda adalah bagian yang memiliki hubungan erat dengan
kehidupannya dalam gereja dan jemaat, dalam hal ini kaum muda harus memuliakan Allah lewat
bersekutu, bersaksi dan melayani.Kaum muda adalah bagian dari persekutuan orang-orang
pemahamannya tentang apa yang dikerjakan dengan kata lain bahwa seorang gembala dalam
suatru jemaat mengerti betul apa yag menjadi prinsip seorang gembala dalam melayani. Prinsip
ini yang dipegang teguh sehingga dalam melayani orientasinya jelas. Seorang gembala harus
memiliki prinsip karena hal ini yang akan menuntun mereka melaksanakan amanat Tuhan untuk
kemajuan dan pertumbuhan kaum muda yang lebih baik. Pemimpin dalam jemaat yang memilik
prinsip kepemimpinan yang sesuai dengan Firman Tuhan akan memiliki kualitas yang baik
1
Pengertian Penggembalaan
adalah gembala, kata gembala di dalam bahasa latin ialah “Pastor” dan di dalam bahasa yunani
“penggembalaan adalah suatu penerapan khusus Injil kepada anggota jemaat secara pribadi yaitu
berita injil yang dalam khotbah gereja disampaikan kepada semua orang.”1Sedangkan menurut
DR. J. W. Herfst tugas penggembalaan adalah menolong setiap orang untuk menyadari
hubungannya dengan Allah dan mengajar orang untuk mengakui ketaatannya kepada Allah dan
adalah seorang yang bersedia merawat, melindungi dan menolong setiap orang untuk menyadari
Pengertian Pemuda
Istilah pemuda berasal dari kata latin“Adolescence”, Adolescence berasal dari kata
Adolescentra yang berarti mencapai kematangan mental, emosional dan fisik.3Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia “pemuda” diartikan sebagai orang yang masih muda, orang
muda.4Dengan demikian dapat diartikan bahwa pemuda adalah masa sesudah remaja dan berada
sebelum masa dewasa.Pemuda adalah individu muda yang sedang menjadi matang mentalnya,
1
Die Lehre von der Seelsorge, Zuerich 1946, hlm. 12
2
Uitzichten, Delft 1953, hlm. 111-132
3
Kristiani Tjandrarini, Ciri-Ciri Perkembangan Masa Pemuda (dalam penataran dan lokakarya di Yogyakarta, 1990)
4
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1995). Hlm. 135
2
BAB II
Masa muda adalah suatu masa yang indah sekali, pada masa muda terbukalah berbagai
macam kesempatan dalam hidup yang memberi pengharapan yang serba gemilang.Pada
pada masa muda dan biasanya pada masa muda juga orang mengambil keputusan mengenai
perkara-perkara rohani yang kekal. Masa muda memang masa yang cemerlang akan tetapi masa
itu juga merupakan masa yang genting karena merupakan suatu masa dimana banyak orang
muda menjadikan kehidupannya suatu kegagalan dan keambrukan. Masa muda adalah masa
yang genting karena pada masa muda adalah masa berkembang dan bertumbuh menjadi dewasa
sesuai dengan kehendak Allah bagi setiap makhluk dan masa ini memerlukan petunjuk dan
pelajaran Kristen yang cermat supaya dapat hidup menurut ukuran moral yang tinggi yang telah
ditentukan oleh Allah.Juga dalam pergaulan hidup, masa muda memasuki lingkungan-
lingkungan baru dan mempunyai banyak kesempatan dalam memperoleh kawan-kawan yang
mempunyai pengaruh baik atau buruk.Oleh karena itu, pentingnya seorang gembala melakukan
pendekatan kepada kaum muda agar tidak terpengaruh oleh arus dunia yang bisa mempengaruhi
Sama halnya yang dikatakan oleh Rasul Paulus bahwa pentingnya melatih calon-calon
atas mereka yang lebih muda, dengan cara membangkitkan semangat, mengunjungi dan
pemimpin-pemimpin muda dan mempersiapkannya bukan saja sebagai pemimpin masa depan
3
tapi juga sebagai pelayanan-pelayan Tuhan yang melayani-Nya pada hari ini. Prioritas utama
bagi setiap pemimpin adalah memuliakan Allah dalam apapun yang dipikirkan, diucapkan dan
dilakukan (1 Kor10:31). Terlalu banyak jargon, pepatah dan penyataan yang memposisikan
pemuda sebagai pemimpin masa depan, kader penerus serta harapan masa yang akan datang.
Kaum muda sering terbuai oleh apresiasi dan harapan yang begitu tinggi terhadap dirinya namun
di sisi lain kalimat ini hanya merupakan alat perangsang ataupun kalimat pendukung untuk
memanfaatkan kaum muda yang justru seringkali berakibat terhadap potensi masa muda
sekarang ini. Terlalu banyak juga orang berharap kaum muda menjadi teladan dan kemudian
diberi anugerah tidak dianggap rendah dan bukan sebaliknya.Kaum muda diberikan kepercayaan,
dikarenakan unsur muda, bagi Timotius unsur muda merupakan suatu catatan penting
dikarenakan seringkali faktor usia dijadikan alasan untuk membatasi ruang gerak
pelayanan.Tetapi dalam unsur kemudaan itu pula yang membawah Timotius semakin tangguh
dalam melayani. Jika dalam gereja tidak ada ketertiban, pemerintahan dan kekuasaan maka akan
timbul kekacauan. Jika tidak ada seorang yang diangkat untuk diserahkan wewenang dan diakui
sebagai penguasa dan pemimpin maka akhirnya jemaat itu akan hancur berantakan. Oleh karena
itu, melalui kepemimpinan Timotius, dibawah ini akan dijelaskan beberapa cara pendekatan
yang harus dilakukan oleh seorang gembala kepada kaum muda, yaitu sebagai berikut:
Orang Kristen percaya bahwa Alkitab adalah wahyu Allah dan sesuai dengan
kehendak-Nya.Oleh karena itu, semua orang Kristen penting sekali mengerti betul
tentang landasan Alkitab diatas misi Kristen berdiri.Seorang gembala harus sabar
4
mengajarkan dan menerangkan kebenaran Allah karena ini merupakan makanan bagi
tubuh rohani jemaat dan ini dalah segi sangat penting dalam penggembalaan atau
pekerjaan seorang pendeta. Keadaan yang dihadapi oleh Timotius pada saat itu
diwaktu Rasul Paulus memberikan surat kepadanya adalah situasi yang cukup berat
para pengajar-pengajar sesat ada juga aliran yang berkembang di Efesus yaitu aliran
kepada Timotius supaya menolak ajaran itu dan sekali-kali jangan didengar dan
Jadi, dari hal di atas jelas bahwa Timotius berpegang kokh dalam pengajaran
Efesus.Tidak diragukan lagi karena dia mengikuti jejak Rasul Paulus sebagai bapak
Menjadi teladan adalah sifat yang harus ada dalam jiwa setiap pemimpin
karena keteladanan merupakan suatu kata kuno dan klasik yang tidak pernah lekang
sangat erat kaitannya dengan pelayanan dan kerendahan hati.Karena seorang hamba
5
Sodarmo R. “gnosis” Dalam Kamus Istilah Theologia (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1988), 34.
5
Tuhan yang dipanggil untuk melayani secara penuh perlu menjadi teladan dalam
pemimpin di dalam jemaat dan juga sebagai seorang hamba Tuhan harus memiliki
pola hidup dan menjaga wibawanya di dalam jemaat.Ia harus menjadi contoh atau
mengatakan bahwa orang-orang tidak akan menganggap rendah dia jika dia bisa
menjadi teladan bagi orang-orang percaya. Jika orang percaya melihat dalam diri
dapat dilakukan oleh gembala masa kini kepada kaum muda Kristen masa kini.
6
BAB III
Pemberdayaan kaum muda pada saat ini sudah menjadi isu Nasional dan bahkan menjadi
isu internasional dan bahkan sudah menjadi program pemerintah, yang tujuannya adalah dalam
rangka memberdayakan masyarakat, sehingga masyarakat bisa berdaya di bidang ekonomi dan
pelayanan.
peminpin yang benar-benar berkualitas baik dalam intelektual maupun spiritual. Prinsip-prinsip
dalam Alkitab banyak yang menggambarkan tentang keberhasilan seorang pemimpin. Kaum
pemimpin muda terkadang kurang mendapat perhatian dikalangan para hamba-hamba Tuhan
khususnya, mungkin karena kurang pengalaman. Tetapi guna keutuhan gereja para generasi
pemimpin muda ini perlu dipersiapkan agar ke depan para pemimpin muda ini dapat meneruskan
Para pakar pemimpin teologi atau gembala sidang yang pada masa mudanya melayani
dengan begitu banyak perjuangan dan tantangan mungkin di antaranya adalah “direndahkan”
terlepas dari sudut mana kesalahannya. Tetapi hal itu bukanlah menyurutkan semangat yang
dimiliki oleh banyak hamba-hamba Tuhan yang masih muda. Tetapi itu dapat dijadikan pelajaran
yang berharga dalam melayani Tuhan. Perlu juga diperhatikan bahwa prinsip itu menyangkut
wibawa, kepedulian, dan saling menghargai itu juga harus benar-benar di ajarkan.6
6
Ronal G. Sirait, M.Th.,M.Pd, Pelayanan Pastoral Pemimpin muda dalam kitab Timotius, (Malang: Ahlimedia
press, 2020), 1-3
7
Empowerment yang dalam bahasa Indonesia berarti pemberdayaan adalah sebuah konsep
yang lahir sebagai bagian dari perkembangan alam pikiran masyarakat dan kebudayaan.
Perbedayaan pada hakikatnya merupakan sebuah konsep yang fokusnya adalah kekuasaan.
Pemberdayaan secara substansial merupakan proses memutus dari hubungan antara subjek dan
objek. Proses ini mementingkan pengakuan subjek akan kemampuan atau daya yang dimiliki
objek.
Jika dilihat dari proses operasionalnya, maka ide pemberdayaan memiliki dua
kecenderungan, antara lain: pertama kecenderungan primer, yaitu kecenderungan proses yang
memberikan atau mengalihkan sebagian kekuasaan, kekuatan, atau kemampuan (power) kepada
kaum muda. Kedua, kecenderungan sekunder, yaitu kecenderungan yang menekankan pada
kemampuan atau keberdayaan untuk menentukan apa yang menjadi pilihan hidupnya melalui
proses dialog.
Tujuan yang ingin dicapai dari pemberdayaan adalah untuk membentuk individu dan
kaum muda menjadi mandiri. Kemandirian tersebut meliputi kemandirian berfikir, bertindak, dan
Pemberdayaan pemuda adalah kegiatan membangkitkan potensi dan peran aktif pemuda.
Di mana pemuda itu memiliki beragam potensi sehingga pemuda indentik sebagai sosok yang
berusia produktif dan mempunyai karakter khas yang spesifik yaitu revolusioner, optimis,
7
D.H. NASHAR. SE.,MM.,M.SI, Pemberdayaan Ekonomi Generasi Muda di mulai dari halaman masjid,(Duta media
publishing, 2017) 26-28
8
BAB IV
KESIMPULAN
Pemuda merupakan pondasi yang kuat bagi sebuah gereja, sehingga pemuda harus
terlibat di dalam suatu pelayanan di dalam sebuah gereja, dengan melakukan pendekatan kepada
kaum muda dan pemberdayaan kaum muda dalam pelayanan karena jika tidak adanya pemuda
yang aktif di dalam suatu gereja amak gereja tidak akan berkembang secara kuantitas dan juga
secara kualitas, maka dari itu peran sebuah gereja dan pemimpin geeja sangat penting untuk
dapat dilakukan oleh seorang gembala kepada pemuda yang berada di suatu gereja baik yang
aktif maupun tidak aktif harus tetap melakukan hal tersebut karena melalui hal itu pemuda dapat
memakai hidup mereka untuk lebih mandiri dan aktif serta lebih giat lagi di dalam mengikuti