Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

ALAT OPTIK KAMERA


Dosen Pengampu : Hikmawati, S.Pd.,M.Pd.

PENYUSUN :

NI PUTU ANINDITA DARA MAHESWARI (E1Q021037)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
UNIVERSITAS MATARAM

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah penulis haturkan kepada Allah SWT atas selesainya
makalah “ Alat Optik Kamera ” ini dengan baik dan tepat waktu. Tanpa adanya nikmat sehat
dan kesempatan dari-Nya saya tidak akan bisa menyelesaikan makalah ini sebagaimana
seharusnya.

Terima kasih kami sampaikan atas bimbingan ibu Hikmawati, S.Pd.,M.Pd. sebagai
dosen pengampuh mata kuliah Gelombang dan Optik yang telah memberikan saya
kesempatan untuk memperluas wawasan dan kreatifitas agar mampu memahami dan
mendalami mata kuliah tersebut.
Besar harapan saya makalah ini akan memberi manfaat, baik bagi diri saya pribadi
dan saudara-saudara pembaca agar kita dapat sama-sama memahami dan
mengimplementasikan mata kuliah Gelombang dan Optik dengan lebih baik lagi. Dan
sekiranya dalam penulisan makalah saya ini terdapat kesalahan dan kekeliruan, mohon untuk
dapat memeberikan masukan dan saran kepada kami agar dapat memperbaiki dan mampu
menghasilkan tulisan yang lebih baik lagi ke depannya.

Mataram, 26 Mei 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................iii
BAB I : PENDAHULUAN..............................................................................................1
1.1 Latar Belakang…………..……....…………………….…………………………………1
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………….….1

1.3 Tujuan………………………..........………………....…………………………...1

BAB II : PEMBAHASAN…………………………...…………………….…………………...2
BAB III : PENUTUP…………………………………………………………………………...4
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………………….4
3.2 Saran......................................................................................................................4
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada era globalisasi sekarang perkembangan optic semakin berkembang pesat. Kita
yang hidup di zaman modern tidak dapat menghindari perkembangan tersebut, jadi kita harus
mengikuti perkembangan tersebut agar tidak terlindas oleh perkembangan zaman yang terus
maju kedepan. Perkembangan alat optic sangatlah bermanfaat dalam kehidupan seperti dalam
bidang pendidikan, kesehatan, dan sekitar masyarakat pun juga telah menggunakan
perkembangan alat optik.

Berbagai peralatan elektronik diciptakan salah satunya kamera. Kamera banyak


digunakan untuk merekam gambar suatu objek, tempat, atau peristiwa. Kamera merupakan
alat optic yang menyerupai mata. Elemen-elemen dasar lensa adalah sebuah lensa cembung,
celah diafragma, dan film (pelat sensitive). Lensa cembung berfungsi untuk membentuk
bayangan benda, celah diafragma berfungsi untuk mengatur intensitas cahaya yang masuk,
dan film berfungsi untuk menangkap bayangan yang dibentuk lensa.

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa itu kamera dan fungsi bagian-bagiannya?
b. Bagaimana proses pembentukan foto pada kamera?
c. Bagaimana penyetelan pada kamera dengan kualitas yang baik?
1.3 Tujuan
a. Mengetahui pengertian dan fungsi bagian kamera.
b. Mengetahui proses pembentukan foto.
c. Mengetahui penyetelan pada kamera dengan kualitas yang baik.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kamera dan Fungsi Kamera

Kamera adalah alat yang digunakan untuk menangkap dan merekam gambar atau video.
Kamera memiliki beberapa bagian penting yang berfungsi untuk menghasilkan gambar yang
berkualitas. Berikut adalah penjelasan mengenai beberapa bagian penting dalam sebuah
kamera beserta fungsi-fungsinya:

a. Lensa: Lensa adalah bagian kamera yang terdiri dari kumpulan elemen optik yang
digunakan untuk mengumpulkan cahaya dan membentuk gambar pada sensor kamera.
Lensa memainkan peran penting dalam menentukan kualitas gambar, termasuk
ketajaman, kontras, dan sudut pandang. Lensa juga dapat memiliki fitur seperti zoom
dan stabilisasi gambar.
b. Sensor: Sensor adalah komponen yang terletak di belakang lensa dan berfungsi untuk
menangkap cahaya yang melewati lensa. Sensor mengubah cahaya menjadi sinyal
elektronik yang kemudian diolah menjadi gambar digital. Sensor memiliki peran
penting dalam menentukan kualitas gambar, termasuk resolusi (jumlah piksel),
sensitivitas cahaya, dan kinerja dalam kondisi pencahayaan rendah.
c. Pengaturan eksposur: Pengaturan eksposur terdiri dari tiga elemen utama yaitu
kecepatan rana (shutter speed), bukaan (aperture), dan ISO. Kecepatan rana
mengontrol berapa lama cahaya masuk ke sensor, bukaan mengatur seberapa besar
cahaya yang masuk, dan ISO mengatur sensitivitas sensor terhadap cahaya. Ketiga
elemen ini bekerja bersama-sama untuk mengatur eksposur yang tepat dan
menghasilkan gambar yang terang atau gelap.
d. Pengaturan fokus: Fokus digunakan untuk memastikan bahwa gambar yang
dihasilkan tajam dan jelas. Terdapat beberapa metode fokus yang digunakan dalam
kamera, termasuk fokus otomatis (autofocus) dan fokus manual. Sistem autofocus
menggunakan sensor khusus untuk mendeteksi kontras atau fase dan menyesuaikan
posisi lensa untuk mendapatkan fokus yang optimal.
e. LCD atau Viewfinder: LCD (Liquid Crystal Display) atau viewfinder adalah layar
yang digunakan untuk melihat gambar sebelum atau setelah pengambilan foto. LCD
umumnya digunakan pada kamera digital, sedangkan viewfinder adalah jendela kecil
yang biasanya terdapat pada kamera SLR atau mirrorless yang memungkinkan
fotografer untuk melihat langsung melalui lensa.
f. Pengaturan mode dan kontrol: Kamera dilengkapi dengan berbagai pengaturan mode
dan kontrol yang memungkinkan pengguna untuk mengatur berbagai aspek
pemotretan, seperti mode pemotretan (seperti otomatis, manual, potret, landskap, dll.),
koreksi eksposur, putar balik, pemilihan area fokus, dan lain sebagainya.
g. Media Penyimpanan: Kamera umumnya menggunakan kartu memori sebagai media
penyimpanan untuk menyimpan gambar dan video yang diambil. Beberapa jenis kartu
memori umum yang digunakan adalah Secure Digital (SD) card, CompactFlash (CF)
card, dan XQD/CFexpress card.

2.2 Proses Pembentukan Foto Pada Kamera


Proses pembentukan foto pada kamera melibatkan beberapa tahapan. Berikut adalah
langkah-langkah umum yang terjadi dalam proses tersebut:
a. Penangkapan Cahaya: Cahaya yang melewati lensa masuk ke kamera dan jatuh
pada sensor. Lensa mengumpulkan cahaya dan memfokuskan gambar pada
sensor.
b. Konversi Cahaya menjadi Sinyal Elektronik: Sensor mengubah cahaya yang
diterimanya menjadi sinyal elektronik. Ini dilakukan oleh setiap piksel di dalam
sensor yang terdiri dari fotoelemen atau photodiode. Setiap fotoelemen akan
menghasilkan sinyal elektronik berdasarkan jumlah cahaya yang diterimanya.
c. Penguatan Sinyal dan Pengolahan: Sinyal elektronik yang dihasilkan oleh sensor
kemudian diperkuat dan diolah oleh prosesor kamera. Prosesor ini bertanggung
jawab untuk mengatur parameter pengambilan gambar seperti kecepatan rana,
bukaan, ISO, dan pengaturan lainnya.
d. Penyimpanan Gambar: Setelah pemrosesan, gambar yang dihasilkan disimpan
dalam format digital. Biasanya, gambar disimpan di kartu memori yang terpasang
di dalam kamera. Kartu memori ini dapat dilepas dan dihubungkan ke perangkat
lain seperti komputer untuk mengakses dan mengelola gambar.
e. Tampilan dan Pemantauan: Kamera juga dilengkapi dengan layar LCD atau
viewfinder yang memungkinkan pengguna untuk melihat tampilan pratinjau
gambar sebelum atau setelah pengambilan gambar. Layar ini memungkinkan
pengguna untuk memeriksa komposisi, fokus, dan kualitas gambar.
f. Pengolahan Lanjutan: Setelah gambar disimpan, pengguna dapat melakukan
pengolahan lanjutan menggunakan perangkat lunak pengeditan foto. Ini
memungkinkan mereka untuk meningkatkan aspek-aspek seperti kecerahan,
kontras, saturasi warna, dan melakukan koreksi lainnya untuk menghasilkan
gambar yang lebih baik.
Proses di atas adalah proses umum yang terjadi dalam kamera digital modern. Namun,
perlu dicatat bahwa proses yang lebih kompleks dapat terjadi dalam kamera yang lebih
canggih seperti kamera DSLR atau mirrorless yang memiliki fitur tambahan seperti
autofokus yang lebih kompleks, metering cahaya yang akurat, dan kemampuan merekam
video dalam resolusi tinggi.

2.3 Penyetelan Pada Kamera Kualitas yang Baik

Untuk mendapatkan hasil foto dengan kualitas baik, ada beberapa penyeteman utama
yang dapat dilakukan pada kamera. Berikut ini adalah beberapa penyeteman penting yang
perlu diperhatikan:

a. Pengaturan Eksposur: Eksposur yang tepat adalah kunci untuk mendapatkan gambar
yang baik. Anda perlu mengatur kecepatan rana (shutter speed), bukaan (aperture),
dan ISO secara tepat untuk kondisi pencahayaan yang ada. Kecepatan rana
mengontrol seberapa lama sensor terpapar cahaya, bukaan mengatur seberapa banyak
cahaya yang masuk ke lensa, dan ISO mengontrol sensitivitas sensor terhadap cahaya.
Anda perlu menyesuaikan ketiga pengaturan ini secara proporsional agar
mendapatkan eksposur yang seimbang.
b. Fokus yang Tepat: Pastikan gambar Anda fokus dengan baik. Anda dapat
menggunakan fokus otomatis (autofocus) untuk memudahkan, atau menggunakan
fokus manual jika diperlukan. Pastikan titik fokus berada pada subjek yang diinginkan
dan memastikan kejelasan subjek tersebut.
c. Keseimbangan Putih: Keseimbangan putih mengacu pada pengaturan warna yang
akurat dalam gambar. Pilih pengaturan keseimbangan putih yang sesuai dengan
kondisi pencahayaan yang ada, seperti sinar matahari, lampu neon, atau lampu sorot.
Hal ini akan membantu menghindari warna yang terdistorsi dalam gambar Anda.
d. Mode Pemotretan: Pilih mode pemotretan yang sesuai dengan subjek yang akan Anda
foto. Misalnya, mode potret untuk potret manusia, mode landscape untuk
pemandangan alam, mode makro untuk memotret objek dekat, dan sebagainya. Mode
pemotretan ini akan mengoptimalkan pengaturan kamera untuk situasi tertentu.
e. Stabilisasi Gambar: Jika kamera Anda dilengkapi dengan fitur stabilisasi gambar
(image stabilization), pastikan fitur tersebut diaktifkan. Hal ini akan membantu
mengurangi getaran atau guncangan saat memotret, terutama dalam kondisi
pencahayaan yang rendah atau saat menggunakan zoom.
f. Pengaturan Kualitas Gambar: Setel pengaturan kualitas gambar ke tingkat yang lebih
tinggi, seperti pengaturan resolusi yang lebih tinggi dan penurunan tingkat kompresi.
Hal ini akan membantu mempertahankan detail dan kualitas gambar yang lebih baik.
g. Pembersihan dan Perawatan: Jaga kamera Anda tetap bersih dan terawat. Bersihkan
lensa secara teratur menggunakan kain mikrofiber untuk menghindari debu atau sidik
jari yang dapat mempengaruhi kualitas gambar. Selain itu, pastikan baterai terisi
penuh agar kamera dapat berfungsi dengan baik.

Setiap kamera memiliki pengaturan yang sedikit berbeda, jadi penting untuk
membaca panduan pengguna yang disediakan oleh produsen kamera Anda untuk
memahami pengaturan spesifik pada kamera Anda. Selain itu, praktik yang terbaik adalah
dengan berlatih secara teratur dan bereksperimen dengan pengaturan kamera
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa untuk mendapatkan hasil foto
dengan kualitas baik, terdapat beberapa penyeteman utama yang perlu diperhatikan pada
kamera. Penyeteman tersebut meliputi pengaturan eksposur yang tepat, fokus yang baik,
keseimbangan putih yang akurat, pemilihan mode pemotretan yang sesuai, penggunaan
fitur stabilisasi gambar, pengaturan kualitas gambar yang optimal, serta menjaga
kebersihan dan perawatan kamera secara rutin. Dengan memperhatikan penyeteman-
penyeteman ini, Anda dapat meningkatkan hasil foto Anda dan mencapai kualitas gambar
yang lebih baik.

3.2 Saran

Dengan adanya penjelasan diatas semoga bisa memperdalam materi yang sudah ada
sehingga dapat memperkaya ilmu pengetahuan tentang alat optic khususnya kamera.

DAFTAR PUSTAKA
Aby Sarojo, Ganijanti. 2011. Gelombang dan Optika. Jakarta: PT. Salemba Teknika.

Gunawan. 2013. Optik. Mataram: FKIP Press.

Anda mungkin juga menyukai