Anda di halaman 1dari 59

DASAR-DASAR KONSTRUKSI DAN

TEKNIK PENGUKURAN TANAH


Material atau Bahan Bangunan adalah
benda yang dimanfaatkan sebagai bahan
baku pada pembuatan atau pekerjaan
konstruksi bangunan, sehinga tercipta
bangunan yang fungsional, kuat, dan estetis.

Pemilihan jenis material yang digunakan pada


Bangunan akan memperngaruhi beberapa hal
berikut :
• Nilai Estetika Bangunan
• Nilai Ekonomi Bangunan
• Tingkat Kenyamanan Bangunan
• Kekuatan Bangunan

2
KANDUNGAN UNSURNYA JENIS PEKERJAAN
 Material LOGAM  Pekerjaan STRUKTUR
 Material NON LOGAM  Pekerjaan ARSITEKTURAL
 Pekerjaan UTILITAS
JENIS BAHAN BANGUNAN
• Bahan ORGANIK  Pekerjaan LANDSCAPE
• Bahan ANORGANIK  Pekerjaan INTERIOR
• Bahan SINTESIS
3
• MATERIAL LOGAM
Material yang mengandung unsur atau senyawa logam. Kelebihan dari material logam adalah mudah
dibentuk, dapat menghantarkan panas dan listrik, tahan terhadap perubahan suhu, tidak berjamur,
dan kuat. Contohnya : Besi, Baja, Aluminum, Tembaga, Timah, Galvalum, dsb.

• MATERIAL NON LOGAM


Material yang tidak mengandung unsur atau senyawa logam. Kelebihan material non logam adalah
mudah dibentuk, perlemahan pada sambungan lebih kecil, tidak menghantarkan radiasi panas dan
aliran listrik, tidak berkarat, dan kuat. Contohnya : Kayu, Bambu, Batu, Pasir, Kaca, PVC, dsb.

4
• BAHAN ORGANIK
Material yang berasal dari lingkungan alam biotik atau mahluk hidup, biasanya berasal dari
tumbuhan. Contohnya : Kayu, Bambu, Daun, dsb.

• BAHAN ANORGANIK
Material yang berasal dari lingkungan alam abiotik dan tercipta secara alamiah tanpa adanya
campur tangan manusia atau proses pembuatan baik secara fisika maupun kimiawi.
Contohnya adalah Batu, Pasir, Tanah Liat, Air, dsb.

5
• BAHAN SINTESIS
Material yang bahan bakunya berasal dari alam kemudian dioleh dan diproses baik secara fisik
atau kimiawi untuk menghasilkan material lain dengan karaktersitik tertentu. Contohnya : Besi,
Baja, Kaca, Karet, Plastik, dsb.

Dengan semakin berkembangnya teknologi sebagian besar material yang digunakan pada
Bangunan merupakan bahan sintesis. Karena karakteristiknya dapat disesuaikan dengan
kebutuhan, mudah didapat, harganya yang relatif lebih murah, dan proses pengerjaannya lebih
mudah.

6
JENIS PEKERJAANNYA

7
Material yang digunakan sebagai
kerangka utama bangunan atau
penyalur beban bangunan ke tanah.
Karakteristik utama yang harus dimiliki
material strukutur adalah kekuatannya
untuk menyalurkan beban.
Material yang dapat diguanakan untuk
struktur adalah :
• Kayu
• Baja
• Baja Ringan
• Beton
8
Kayu adalah bagian dari batang atau cabang tumbuhan yang
mengeras karena mengalami proses lignifikasi (pengayuan).
Kayu sebagai material bangunan sudah digunakan sejak lama,
karena karaktersitik yang dimilikinya dan juga memiliki nilai
estetika yang tinggi.
Karakteristik Kayu sebagai material bangunan :
 Kuat terhadap tekan dan tarik
 Mudah dibentuk
 Keawetan bahan 5 – 20 tahun
 Tidak menghantarkan panas dan listrik
 Berat material lebih ringan dibandingkan beton
 Bernilai estetika tinggi
 Sifat fisik, mekanik, dan kimia kayu berbeda berdasarkan jenisnya

9
SIFAT FISIK SIFAT MEKANIK SIFAT KIMIAWI
Sifat yang berkaitan dengan Sifat yang berkaitan dengan Sifat yang berkaitan dengan
tampilan fisik kayu, diantaranya : kemampuan kayu untuk kandungan unsur yang ada pada
• Berat dan Berat Jenis menahan muatan atau gaya dari kayu, diantaranya :
• Keawetan Kayu
luar, diantaranya : • Kandungan Unsur Karbohidtrat
• Warna Kayu • Kekuatan Tarik • Kandungan Unsur Non
• Kekuatan Tekan Karbohidrat
• Tekstur Kayu
• Kekuatan Geser • Kandungan Zat Ekstraktif
• Arah Serat
• Kesan Raba • Kekuatan Lengkung
• Bau dan Rasa Kayu • Kekakuan Kayu
• Nilai Dekoratif • Keuletan Kayu
• Higroskopis • Kekerasan Kayu
• Sifat Kayu Terhapad Suara • Kekuatan Belah
10
• Daya Hantar Panas
• Daya Hantar Listrik
Baja adalah senyawa paduan logam yang terbuat dari unsur
besi, karbon, mangan, fosfor, sulfur, silikon, oksigen, nitrogen,
aluminum, dan beberapa unsur logam lainnya. Penambahan
unsur logam lain ini bertujuan untuk menghasilkan karakteristik
baja yang berbeda-beda.
Penggunaan baja sebagai material bangunan dimulai setalah
masa Revolusi Industri, karena baja sudah dapat diproduksi
secara masal.
Karakteristik Baja sebagai material bangunan :
 Kuat terhadap tekan dan tarik
 Mudah dibentuk dan data disesuaikan dengan cetakan
 Keawetan bahan seumur masa bangunan
 Dapat menghantarkan panas dan listrik
 Pada dimensi yang sama, bentuk dan kekuatannya seragam
11
• KEKUATAN (POWER) • KEKERASAN (HARDNESS)
Kekutan adalah kemampuan material untuk menerima Kekerasan adalah ketahanan suatu material
gaya atau beban dari luar. Gaya yang diberikan dapat terhadap besarnya gaya yang bisa menembus
berupa gaya tarik, tekan, putar, maupun puntir. permukaannya dan menyebabkan permukaan
Semakin besar toleransi gaya yang diterima, maka material mengalami deformasi. Pengujian
material tersebut semakin kuat terhadap gaya yang kekerasan dapat dilakukan dengan metode
berkerja dan semakin aman. rockwell, brinell, ultrasonic, dsb.

• KEULETAN (DUCTILITY) • KETANGGUHAN (TOUGHNESS)


Keuletan adalah kemampuan baja untuk melakukan Ketangguhan adalah hubungan antara jumlah
deformasi sebelum terputus. Faktor yang energi atau gaya yang mampu diterima oleh baja
mempengaruhinya adalah karena baja mengalami hingga terputus. Semakin kecil ketangguhannya,
regangan (strain) yang bersifat permanen sebelum maka baja tersebut akan semakin rapuh dan
baja terputus. Pengujian keuletan dapat dilakukan sebaliknya. Pengujian ketangguhan dilakukan
dengan melakukan uji tarik. dengan memberikan pukulan (impact) secara tiba-
tiba.
12
Baja Ringan adalah logam paduan yang terdiri dari unsur besi,
karbon, alumunium, seng, dan beberapa unsur lainnya. Baja
ringan berdimensi lebih kecil dibandingkan dengan material baja
dan lebih tahan korosi. Karena kandungan unsur aluminium dan
seng pada campurannya lebih banyak, sehingga beban material
pun menjadi lebih ringan. Namun kekuatannya lebih kecil
dibandingkan baja.
Karakteristik Baja Ringan adalah sebagai berikut :
 Kuat terhadap tarik
 Mudah dibentuk dan disambung
 Lebih tahan terhadap karat/korosi
 Keawetan material seumur masa bangunan
 Memiliki berbagai macam profil yang dapat digunakan sesuai
kebutuhan
 Pada dimensi yang sama, bentuk dan kekuatannya seragam 13
14
15
Beton adalah bahan komposit yang terbuat dari campuran agregat
halus, agregat kasar, bahan pengikat, dan air. Bahan pengikat yang
biasa digunakan adalah Portland Cement atau Semen Portland.
Beton dimanfaatkan sebagai material struktur karena karakteristiknya,
yaitu semakin tua umurnya beton menjadi semakin kuat berbeda dengan
material lainnya yang semakin menurun kekuatannya. Peningkatan
kekuatan ini disebabkan karena semakin bertambah usia beton, ikatan
antara bahan campurannya semakin kuat. Untuk memperoleh kekuatan
yang maksimal pada beton, selama proses pembekuan campurannya
diperluakan perawatan khusus.
Beton yang baik adalah beton yang mengeras akibat proses pembekuan
(hidrasi) bukan akibat proses pengeringan (dehidrasi). Beton yang
mengeras akibat proses pengeringan kekuatannya akan lemah karena
kehilangan banyak air yang dibutuhkan untuk mengikat bahan campuran
beton.
Komposisi dan karakteristik bahan baku campuran beton akan
mempengaruhi mutu atau kualitas beton yang dihasilkan. Mutu beton ini 16
sangat berkaitan dengan kekuatan beton dalam menerima gaya-gaya
yang berkerja dari luar.
 Kuat terhadap gaya tekan, namun lemah terhadap gaya tarik
 Tahan terhadap korosi dan pengaruh cuaca
 Beton segar dapat dibentuk dengan mudah sesuia dengan cetakan
 Beton segar dapat digunakan untuk perbaikan permukaan beton yang rusak
 Lebih tahan terhadap api dibandingkan dengan material lainnya
 Semakin lama umurnya semakin kuat karena ikatan senyawanya semakin padat

Untuk meningkatkan kekuatan tarik, pada struktur bangunan biasanya beton diperkuat dengan tulangan besi.
Beton jenis ini biasa disebut beton bertulang. Dengan kemampuannya yang memiliki toleransi tinggi terhadap tarik
dan tekan, menjadikan material beton bertulang sebagai material yang paling banyak digunakan sebagai struktur
bangunan.

17
Agregat halus adalah material granular yang memiliki kehalusan atau
besar butiran antara 2 mm – 5 mm. Agregat halus lebih dikenal dengan
sebutan pasir.
Berdasarkan SNI 03-6821-2002 persyaratan agregat halus adalah
sebagai berikut :
• Terdiri dari butir-butir tajam dan keras
• Butir-butir halus bersifat kekal, tidak pecah atau hancur akibat
pengaruh cuaca
• Tidak mengandung lumpur lebih dari 5% (terhadap berat kering), jika
kadar lumpur lebih dari 5% maka pasir harus dicuci

18
19
Agregat Kasar atau kerikil adalah hasil desintegrasi alami dari batuan
atau berupa batu pecah yang diperoleh dari industri pemecah batu,
dengan butirannya berukuran anatara 4,76 mm – 150 mm.
Ketentuan agregat kasar antara lain :
• Terdiri dari butiran yang keras dan tidak berpori
• Tidak mengandung butiran pipih melebihi 20% dari berat agregat
seluruhnya
• Tidak mengandung lumpur lebih dari 1% dalam berat keringnya, jika
melebihi maka harus dicuci
• Tidak mengandung zat alkali
• Agregat kasar untuk beton dapat berupa kerikil alam dari batu pecah
• Agregat kasar harus lewat tes kekerasan dengan bejana penguji
Rudeloff dengan beban uji 20 ton
• Kadar bagian yang lemah jika diuji dengan goresan batang tembaga
maksimum 5%
20
• Angka kehaluasan (Fineness Modulus) untuk Coarse Aggregate
antara 6 - 7,5
• Batu Pecah Alami
Bahan ini didapat dari cadas atau batu pecah alami yang digali
• Kerikil Alami
Kerikil yang didapat dari proses alami, yaitu dari pengikisan tepi maupun dasar sungai oleh air sungai yang
mengalir
• Agregat Kasar Buatan
Terutama berupa slag atau shale yang biasa digunakan untuk beton berbobot ringan
• Agregat untuk Pelindung Nuklir dan Berbobot Berat
Agregat kasar yang diklasifikasikan disini, misalnya barit, magnatit, dan limotit

21
Portland Cement atau semen portland adalah
bahan pengikat (bersifat adhesi dan kohesi) apabila
diberi air dan kemudian terjadi reaksi kimia (proses
hidrasi) yang bermula dari pasta semen yang plastis
kemudian menjadi kaku dan keras. Semen portland
terbuat dari silikat kalsium yang bersifat hidrolis
seperti, CaO; Sio2; Al2O3; Fe2O3, dan Gips.

22
• Tipe I (Ordinary Portland Cement)
Jenis semen yang paling banyak digunakan dan tidak ada spesifikasi khusus.
• Tipe II (Moderate Portland Cement)
Digunakan pada bangunan yang memerlukan ketahanan terhadap sulfat dan hidrasi sedang. Digunakan
pada bendungan dan dermaga.
• Tipe III (High Early Strength)
Semen dengan daya tekan tinggi pada tahap permulaan setelah terjadi proses pengikatan. Kekuatan beton
yang dihasilkan setara dengan kekuatan 28 hari umur beton yang menggunakan semen tipe I, namun
dalam waktu yang relatif singkat (kurang dari 72 jam). Digunakan pada bangunan bertingkat tinggi, jalan
raya, dan bandara udara.
• Tipe IV (Low Heat of Hydration)
Digunakan pada konstruksi bangunan yang memerlukan panas hidrasi yang rendah seperti bendungan
dan lapangan udara. Pengembangan kuat tekan pada tipe semen ini cenderung sangat lambat.
• Tipe V (Sulfate Resistance Cement)
Memiliki ketahanan yang tinggi terhadap sulfat dan ditunjukkan untuk pembuatan beton pada daerah yang 23
tanah dan airnya memiliki kadar garam sulfat yang tinggi.
• Besi adalah logam dengan penampakan putih silver mengkilap
dengan sifat elastis, lunak, dan kuat, serta dapat menghantarkan
panas dan listrik.
• Besi terbuat dari senyawa unsur besi (Fe) dengan campuran unsur
karbon (C) untuk meningkatkan kekuatannya. Pada konstruksi
bangunan besi digunakan sebgai penguat struktur terutama pada
konstruksi beton bertulang.
• Karakteristik Besi sebagai material bangunan :
• Kuat terhadap gaya tarik, tetapi lemah terhadap gaya tekan
• Mudah dibentuk, dapat ditempa dan dapat dicetak
• Besi murni mudah bereaksi dengan Oksigen di udara sehingga
mengalami korosi/karat yang dapat merusak material
• Mudah meleleh ketika terkena larutan atau zat asam
• Jika dirawat dengan baik keawetannya semuar masa bangunan
24
Besi murni bersifat sangat reaktfi terhadap Oksigen, proses oksidasi yang terjadi antara besi dan
oksigen dikenal dengan istilah korosi atau berkarat. Hal ini terjadi karena Besi (Fe) bereaksi
dengan Oksigen (O2) menjadi Oksida Besi (Fe2O3). Korosi yang terjadi pada besi akan
mempengaruhi kekuatan ikatan antar unsur besi sehingga kekuatan dari material tersebut
berkurang dan akan mengalami kerusakan. Oleh karena ini pencegahan korosi pada besi sangat
penting.
Adapun cara pencegahan korosi adalah sebagai berikut :
• Pengecatan
• Pelumuran Oli
• Pembalutan dengan Plastik
• Pelapisan dengan Timah (Tin Plating)
• Pelapisan dengan Seng (Galvanis)
• Pelapisan dengan Kromium (Chromium Plating)

25
Air pada pekerjaan konstruksi beton sangat penting. Kualitas air yang
digunakan pada pekerjaan sebagai bahan campuran, sebaiknya memiliki
standar yang mendekati atau sama dengan standar air untuk
dikonsumsi. Kecuali air yang digunakan untuk membersihkan, minimal
air yang digunakan tidak berwarna,tidak berbau, tidak mengandung
lumpur, dan tidak berasa.
Menurut SNI 03-6861.1-2002 persyaratan air untuk campuran pada
konstruksi bangunan adalah :
• Harus bersih, tidak mengandung lumpur, minyak dan benda terapung
lainnya yang dapat dilihat secara visual
• Tidak mengandung benda-benda tersuspensi lebih dari 2 gram/liter
• Tidak mengandung garam-garam yang dapat larut dan merusak beton
(asam-asam, zat organik, dsb)
• Kandungan klorida (Cl) kurang dari 0,50 gram/liter dan senyawa sulfat
(SO3) kurang dari 1 gram/liter
• Hasil penurunan pada Test Slump tidak lebih dari 10% 26
Batu adalah benda padat yang terbuat secara alami dari mineral yang
menyatu, memadat, dan mengeras. Penggunaan batu sebagai material
struktur biasanya digunakan sebagai pondasi bangunan. Karakteristik
batu yang tahan terhadap gaya tekan menjadikan batu material yang
cocok untuk menopang beban bangunan. Namun karena massanya
yang terlalu berat dan batu yang berukuran besar sulit untuk di dapat
sehingga penggunaannya pada bangunan sangat terbatas.
Syarat Batu sebagai material struktur :
• Permukaannya kasar dan agak lancip
• Tidak mengandung tanah liat atau kotoran
• Tidak mudah hancur (tetap keras) dan tidak porous
• Tidak terjadi pembubukan sampai fraksi 9,5 – 19 mm lebih dari 24%
• Tidak terjadi pembubukan sampai fraksi 19 – 30 mm lebih dari 22%

27
Material yang digunakan sebagai
elemen arsitektur beruapa penyekat,
pelapis elemen struktur, dan
sebagainya yang dapat meningkatkan
nilai estetika bangunan dan
menghasilakan ruang fungsional yang
nyaman.
Material arsitektural dapat diklasifiaksikan
berdasarkan jenis pekerjaannya, yaitu :
• Penutup Lantai • Plafond
• Dinding • Penutup Atap
• Penutup Dinding
• Kusen, Pintu, dan
Jendela 28
Penutup lantai adalah bagian pada
bangunan yang melapisi lantai agar terrlihat
lebih indah dan menarik.
Material Penutup Lantai :
• Tegel
• Keramik
• Batu
• Granit
• Marmer
• Terazzo
• Parket
• dsb 29
Dinding adalah bagian pada bangunan yang
berfungsi sebagai pemisah atau penyekat
antar ruangan.
Material Dinding
• Bata Merah
• Batako
• Bata Ringan
• Papan Kayu
• GRC
• Bambu
• Beton
• Batu
• Kaca
30
• dsb
Penutup dinding adalah bagian pada
bangunan yang melapisi dinding agar
terlihat lebih indah dan menarik.
Material Penutup Dinding :
• Kemamik
• Granit
• Marmer
• Wallpaper
• Cat
• Parket
• GRC
• Cermin
• dsb 31
Kusen adalah bagian pada bangunan yang
digunakan sebagai tempat meletakkan atau
memasang daun pintu dan jendela.
Material Kusen :
• Kayu
• Aluminium
• PVC
• dsb

32
Pintu adalah bagian dari bangunan yang
berfungsi sebagai jalur sirkulasi manusia dan
barang untuk masuk atau keluar ruangan
yang dibatasi oleh dinding.
Jendela adalah bagian dari bangunan yang
berfungsi sebagai jalur sirkulasi cahaya dan
udara ke dalam maupun ke luar bangunan
atau ruangan.
Material Daun Pintu dan Jendela :
• Kayu
• Aluminum
• Kaca
• PVC
• Besi 33
• dsb
Plafond atau Langit-Langit adalah bagaian
bangunan yang terletak di atas ruangan
pada ketinggian tertentu untuk menutupi
bagain bawah plat lantai atau rangka atap
dan tempat untuk memasang instalasi listrik
untuk pencahayaan (lampu).
Rangka Plafond adalah bagian bangunan
yang digunakan sebagai tempat untuk
meletakkan atau memasang penutup
plafond.
Material Rangka Plafond :
• Kayu
• Baja Ringan
• Aluminium 34
• dsb
Penutup Plafond adalah lapisan pada
plafond yang menutupi bagian di atasnya,
sehingga ruangan menjadi lebih indah dan
menarik.
Material Penutup Plafond :
• Kayu
• Eternit
• GRC
• Gypsum
• Bambu
• dsb
35
Penutup Atap adalah bagian bangunan
yang berfungsi untuk melindungi bangunan
dari pengaruh cuaca, seperti panas dan
radiasi matahari dan air hujan.
Material Penutup Atap :
• Atap Genteng Tanah • Atap Galvalum
Liat • Atap Seng
• Atap Genteng Beton • Atap PVC
• Atap Genteng Metal • Atap Polikarbonat
• Atap Dak Beton • Atap Onduline
• Atap Kaca • Atap Ijuk
• Atap Asbes • Atap Daun Rumbia 36
• Atap Sirap • dsb
Material yang digunakan sebagai
pelengkap pada bangunan untuk lebih
memaksimalkan fungsi bangunan dan
mempermudah berbagi aktivitas yang
dilakukan di dalam bangunan.
Material utilitas bangunan dapat diklasifiaksikan
berdasarkan jenis pekerjaannya, yaitu :
• Plumbing • Transportasi Vertikal
• Sanitair • Sistem CCTV
• Elektrikal • Sistem MATV
• Telepon dan Internet • BAS (Building
• Penangkal Petir Automatic System)
• Fire Protection
37
• Sound System
Plumbing atau sistem perpipaan adalah utilitas
bangunan yang berkaitan dengan penyediaan air
bersih dan pembuangan air kotor dan air limbah
pada bangunan.
Material Plumbing :
• Pipa
• Penyambung Pipa
• Valve
• Tangki Air
• Pompa Air
• Water Heater
• Pengikat Pipa
• dsb
38
Sanitair adalah bagian dari instalasi air (plumbing)
yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan
ruangan-ruangan yang membutuhkan air. Seperti
Kamar Mandi, Dapur, Pantry, Ruang Cuci, dsb.
Material Sanitair :
• Bak Air
• Bathtub
• Kloset
• Kran
• Urinoir
• Bidet
• Wastafel
• Shower
39
• Sink plate
• dsb
Air Conditioner and Ducting atau sistem
penghawaan udara adalah utilitas bangunan yang
berkaitan dengan pengaturan udara pada
bangunan, sehingga udara di dalam bangunan
tetap nyaman.
Material Air Conditioner dan Ducting :
• Air Conditioner (AC)
• Air Cooler
• Heater
• Ducting Pipe
• Fan
• Exhouse Fan
• dsb
40
Elektikal atau istlasi listrik adalah utilias bangunan
yang berkaitan penyediaan energi listrik ke
bangunan dan pemanfaatkan energi listrik untuk
peralatan elektronik.
Material Elekltrikal :
• Kabel Listrik
• Saklar
• Stop Kontak
• Fitting Lampu
• Lampu
• MCB
• KWh Meter 41

• dsb
Telepon dan Internet adalah utilitas bangunan yang
berkaitan dengan sistem jaringan telepon dan
internet yang digunakan.
Material Telepon dan Internet :
• Telepon
• Kabel Jaringan
• Modem
• Netwirk Interface Card (NIC)
• HUB
• Konektor
• Switch
• Repeater
• Bridge
• Router 42
• dsb
Penangkal Petir adalah sistem utilitas bangunan
yang digunakan pada bangunan tinggi untuk
menyalurkan petir yang menyambar bangunan ke
tanah, sehingga bangunan tidak mengalami
kerusakan akibat petir dan dapat menjaga
keselamat pengguna.
Material Penangkal Petir :
• Perangkat Penangkal Petir
• Kabel Konduktor
• Ground Termination
• dsb

43
Fire Protection atau sistem pemadam api adalah
utilitas bangunan yang berkaitan dengan
pencegahan sebelum terjadinya kebakaran dan
pemadaman api apabila terjadi kebakaran agar
kerusakannya tidak menyebar.
Material Fire Protection :
• Fire Alarm
• Smoke Detector
• Heat Detector
• Sprinkler
• APAR
• Fire Hydrant
• Pipa Logam
44
• Penampung Air
• dsb
Sound System adalah utilitas bangunan yang
berkaitan sistem pengeras suara dan ruang kedap
suara pada bangunan.
Material Sound Sytem :
• Speaker
• Kabel Audio
• Audio Mixer
• Equalizer
• Power Amplifier
• Crossover
• dsb

45
Transportasi Vertikal adalah utilitas
gedung yang berkaitan dengan alat yang
digunakan memindahkan orang dan
barang secara vertikal atau dari lantai
yang lebih rendah ke lantai yang lebih
tinggi atau sebaliknya.
Material Transportasi Vertikal :
• Lift
• Eskalator
• Gondola
• dsb

46
CCTV atau Closed Circuit Television
adalah utilitas bangunan yang digunakan
sebagai pelengkap keamanan dengan
merekam berbagai kegiatan di dalam
bangunan yang tersorot oleh kamera.
Material CCTV :
• Kamera CCTV
• Kabel Audio – Visual
• Video Recorder Digital
• Konektor RF
• Monitor
• dsb

47
MATV atau Master Antena Televusi adalah utilitas
gedung yang berupa sistem distribusi sinyal siaran
televisi. Sistem ini biasa digunakan pada bangunan
publik dan komersial. Seperti di Hotel, Kantor,
Rumah Sakit, Sekolah, dsb.
Material MATV :
• Antena Parabola
• Reciever
• Modulator
• MATV Mixer
• Headend Amplifier
• Spliter Headend
• Kabel Coaxial
48
• dsb
Building Automation System (BAS)
adalah utilitas bangunan yang
merupakan penggabungan antara sistem
mekanik, listrik, dan perlatan dengan
mikroprosesor yang saling terkomunikasi
atau terintegrasi satu sama lain dan ke
komputer atau perangkat pengendali.
BAS biasanya digunakan pada bangunan
publik, untuk mempermudah mengatur
berbagai perlengkapan utilitas bangunan
dalam waktu yang singkat.

49
Material yang digunakan sebagai
pelengkap untuk menghiasi ruang luar
pada bangunan agar tamapak lebih
indah dan nyaman.

Material landscape dapat diklasifikasikan


berdasarkan jensi pekerjaannya, yaitu :
• Taman
• Kolam
• Green Field
• Carport/Parking Area

50
TAMAN
Taman adalah ruang terbuka hijau yang ada di
lingkungan bangunan yang berfungsi sebagai area
rekreasi. Dengan adanya taman di lingkungan
bangunan akan mengingkatkan kenyamanan
bangunan dan memperindah bangunan.
Material Taman :
• Tanah
• Pasir
• Bebatuan
• Paving Block
• Beton
• Kayu
• Bambu
• Tanaman
• dsb
51
KOLAM
Kolam adalah area cekung yang berisi air dengan
luas terbatas.
Berdasarkan fungsinya kolam pada bangunan dibagi
menjadi :
• Kolam Renang
• Kolam Ikan
• Kolam Penampung Air
Material Kolam :
• Beton
• Penutup Pemukaan Kolam
• Leadder
• Water filter
• dsb 52
GREEN FIELD
Green Field atau area hijau adalah area terbuka
hijau di lingkungan bangunan yang dimanfaatkan
sebagai tempat untuk bercocok tanam atau taman
produktif, baik ditanami oleh pohon berbuah,
sayuran, atau tanaman obat.
Material Greenfield :
• Tanah
• Tumbuhan
• Pipa
• Sprinkler
• dsb

53
PARKING AREA
Parking Area adalah area di lingkungan bangunan
yang berfungsi untuk menempatkan kendaraan
ketika sedang tidak digunakan.
Material Parking Area :
• Beton
• Paving Block
• dsb

54
Material yang digunakan sebagai
pelengkap isi ruangan agar ruangan
dapat digunakan sesuai dengan
fungsinya dan tampak lebih indah dan
nyaman.

Material interior dapat dibedakan menjadi :


• Furniture
• Ornamen

55
Furniture atau Mebel adalah perlengkapan
bangunan yang dibutuhkan untuk memenuhi
kebutuhan pengguna bangunan dalam
melaksanakan berbagai aktivitas. Furniture selain
fungsional tetapi harus memiliki nilai estitika untuk
mempercantik tampilan ruangan.
Furniture pada bangunan :
• Meja
• Kursi
• Lemari
• Ranjang
• Sofa 56

• dsb
Ornamen adalah benda pelengkap pada bangunan
yang bersifat dekoratif dan fungsional untuk
meningkatkan nilai estetika pada ruangan maupun
bangunan.
Ornamen pada bangunan :
• Lukisan
• Jam Dinding
• Gordeng
• Vas Bunga
• Patung
• dsb
57
TERIMA KASIH 58

ありがとうございます
SUMBER DAYA
KONSTRUKSI
- METHODES -

59

Anda mungkin juga menyukai