1. Identitas Sekolah
Sarana
1. Gawai
2. Laptop/Komputer PC Peserta didik reguler/ tipikal:
3. Papan tulis/White umum, tidak ada kesulitan
Board dalam mencerna dan
4. Akses Internet
memahami materi ajar.
5. Lembar kerja
6. Referensi lain yang
mendukung
Prasarana
1. Google Classroom,
2. Youtube
3. Buku Paket PPKn Kelas X
4. Ms. Power Point, Video
Window Media Player
Untuk
Untuk mencapai
mencapai capaian
capaian pembelajaran
pembelajaran elemen
elemen
Pancasila,
Pancasila, melalui
melalui moda
moda tatap
tatap muka,
muka, bisa
bisa
digunakan
digunakan beberapa
beberapa model/strategi
model/strategi 5. Project Based Learning:
pembelajaran
pembelajaran seperti
seperti :: metode pembelajaran berbasis
proyek/kegiatan. Project
Blended learning melalui based learning merupakan
model pembelajaran salah satu model pembelajaran
dengan menggunakan yang berpusat pada
Project Based Learning (PBL) peserta didik (Student
terintegrasi pembelajaran 4. Jurnal Harian: mencatat Centered Learning), di mana
aktivitas sehari-hari yang peserta didik melakukan
berdiferensiasi berbasis berkaitan dengan topik yang
Social Emotional Learning investigasi yang mendalam
sedang dibicarakan. Kegiatan ini
(SEL). membantu proses penilaian capaian terhadap suatu topik. Dalam
yang berkaitan dengan penerapan konteks ini, peserta didik
nilai. secara konstruktif dan
Proses belajar yang kita lakukan kolaboratif melakukan
menggunakan pendekatan peserta pendalaman pembelajaran
didik sebagai pusat belajar (student
dengan
centered learning). Dalam
pendekatan ini, peserta didik pendekatan berbasis riset
berperan aktif dalam proses terhadap suatu permasalahan.
pembelajaran, sedangkan guru lebih
banyak berperan sebagai fasilitator
1. Tujuan Pembelajaran
Unit ini membahas makna filosofis kebangsaan · Apa makna filosofis dari paham kebangsaan dan
dan hubungannya dengan nasionalisme melalui nasionalisme terhadap bangsa?
alam pikiran Soekarno dalam pidatonya yang · Bagaimana menjelaskan paham kebangsaaan
fenomenal, pada 1 Juni 1945. Pendapat dan nasionalisme dalam hubungannya dengan
Soekarno menjadi pijakan awal untuk kemudian menjaga keutuhan NKRI?
direlevansikan dengan persoalan-persoalan · Bagaimana mempraktikkan sikap patriotisme
aktual hingga sekarang, di antaranya tentang dan nasionalisme?
sengketa batas wilayah.
Di bagian ini juga, akan disertakan potongan
naskah pidato Soekarno yang secara eksplisit
menjelaskan konsep kebangsaan. Naskah pidato
sengaja ditampilkan, agar peserta didik dapat
dengan seksama memahami secara langsung,
kemudian memberikan penafsiran terhadapnya.
I'M OK !!
a. Pendahuluan
b. Kegiatan Inti
Kegiatan
Kegiatan Penutup
Penutup (10
(10 MENIT)
MENIT) Di
Di akhir
akhir unit,
unit, guru
guru memberikan
memberikan asesmen
asesmen kepada
kepada
·· Siswa
Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran
dan guru menyimpulkan pembelajaran hari
hari ini.
ini. peserta
peserta didik
didik untuk
untuk menguji
menguji
·· Refleksi
Refleksi pencapaian
pencapaian siswa/formatif
siswa/formatif asesmen,
asesmen, dan
dan refleksi
refleksi
guru kemampuan
kemampuan mereka,
mereka, dengan
dengan cara:
cara:
guru untuk
untuk mengetahui
mengetahui ketercapaian
ketercapaian proses
proses pembelajaran
pembelajaran
dan
dan perbaikan.
perbaikan. a.
a. Membuat
Membuat infograis/video,
infograis/video, seperti
seperti yang
yang telah
telah
·· Menginformasikan
Menginformasikan kegiatan
kegiatan pembelajaran
pembelajaran yang
yang akan
akan dijelaskan pada bagian sebelumnya.
dijelaskan pada bagian sebelumnya.
dilakukan
dilakukan pada
pada pertemuan
pertemuan berikutnya.
berikutnya. b.
b. Menjawab
Menjawab pertanyaan
pertanyaan terbuka
terbuka yang
yang ada
ada
·· Guru
Guru mengakhiri
mengakhiri kegiatan
kegiatan belajar
belajar dengan
dengan memberikan
memberikan pada
pesan
pada Buku
Buku Siswa.
Siswa.
pesan dan motivasi tetap semangat belajar dan
dan motivasi tetap semangat belajar dan diakhiri
diakhiri
dengan
dengan berdoa.
berdoa.
Untuk
Untuk mengetahui
mengetahui sejauhsejauh mana
mana pemahaman
pemahaman
kalian
kalian tetang
tetang unit
unit ini,
ini, jawablah
jawablah pertanyaan
pertanyaan
berikut.
berikut.
1)
1) Bagaimana
Bagaimana pandangan
pandangan Soekarno
Soekarno tentang
tentang
konsep
konsep kebangsaan?
kebangsaan?
2)
2) Bagaimana
Bagaimana konsep
konsep kebangsaan
kebangsaan dan dan
nasionalisme?
nasionalisme?
3)
3) Apa
Apa yang
yang bisa
bisa kamu
kamu simpulkan
simpulkan dari
dari konsep
konsep
kebangsaan,
kebangsaan, nasionalisme,
nasionalisme, dan dan hubungannya
hubungannya
dengan
dengan menjaga
menjaga NKRI?
NKRI?
4)
4) Apa
Apa contoh
contoh yang
yang bisa
bisa dilakukan
dilakukan untuk
untuk
menunjukkan
menunjukkan rasarasa kebangsaan
kebangsaan dan dan
nasionalisme?
nasionalisme?
Catatan Observasi: Guru dapat mengembangkan komponen penting lainnya terkait hal-hal yang perlu
diobservasi. Guru dapat menggunakan lembar observasi berikut, atau mengembangkannya sesuai dengan
kebutuhan guru.
1. Tujuan Pembelajaran
· Guru meminta peserta didik membaca topik bahasan Unit 2 dan menonton video atau membaca
berita untuk dikaji setelahnya. Lihat contoh berikut:·
Sumber: https://www.merdeka.com/peristiwa/wilayahindonesiainijadirebutannegaralain. html
d. Penilaian
Di akhir unit, guru memberikan asesmen kepada peserta didik untuk menguji
kemampuan mereka, dengan cara:
a. Membuat infograis/video, seperti yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya.
b. Menjawab pertanyaan terbuka yang ada pada Buku Siswa.
Untuk mengetahui sejauh mana pemahaman kalian tetang unit ini, jawablah pertanyaan berikut:
1) Apa fungsi melakukan pengaturan terhadap batas wilayah dalam konteks NKRI?
2) Bagaimana mengimplementasikan cinta NKRI dalam konteks sengketa batas wilayah?
3) Apa yang bisa kamu lakukan untuk menunjukkan dukungan terhadap pemerintah dalam
menjaga kutuhan NKRI?
Berdasarkan observasi saya, hal-hal yang perlu ditingkatkan dari sikap peserta didik yang
bernama: __________________,
sebagai berikut
Peserta didik diharapkan Pada unit ini, peserta didik diajak untuk mengetahui alasan-alasan mengapa
mampu menjelaskan dan terjadi sengketa batas wilayah antara Indonesia dan Malaysia, meski sebenarnya
menganalisis latarbelakang telah ada beberapa Memorandum of Understanding (MoU). Pembahasan tema ini
terjadinya sengketa batas penting dilakukan agar peserta didik maupun guru memperoleh informasi dan
wilayah antara Indonesia pengetahuan yang utuh tentang apa yang sebenarnya terjadi sehingga antar
dan Malaysia. Peserta didik kedua negara seringkali terjadi perbedaan pandangan dalam menyikapi batas
tidak hanya diajak untuk wilayah.
Usaha untuk memahami duduk perkara sengketa batas wilayah antara Indonesia
mengetahui akar sejarah
dan Malaysia ini, akan membawa peserta didik dan guru pada usaha untuk
terjadinya sengketa batas
memeriksa kembali sejumlah MoU yang pernah dilakukan dalam rentang waktu
wilayah, tetapi juga dapat tertentu, terutama pada masa periode awal sebelum negara ini merdeka maupun
melakukan praktik baik setelah kemerdekaan. Indonesia dan Malaysia telah berulangkali melaksanakan
sebagai sikap dan MoU untuk menyelesaikan sengketa batas wilayah, namun polemik yang berujung
keikutsertaannya dalam pada kontroversi sering pula kembali terjadi.
menjaga keutuhan NKRI. Batas wilayah Indonesia juga bersinggungan dengan negaranegara lain, tetapi
dengan Malaysialah yang paling rawan dan memiliki intensitas yang cukup tinggi.
Karena itu, usaha untuk memahami duduk persoalan dengan memeriksa kembali
beberapa MoU dan kesepakan lainnya menjadi penting diketahui, baik oleh
peserta didik maupun guru.
4. Kegiatan Pembelajaran
a. pendahuluan
Baca selengkapnya:
https://nasional.kompas.com/read/2020/09/17/11572701/
mendagriungkapsejumlahsengketaperbatasanindonesiadengannegara?
page=all
· Secara berkelompok (+/5 orang), peserta didik membuat graik
perbandingan untuk kedua contoh penerapan cinta NKRI.
· Guru meminta peserta didik berbagi hasil dari diskusi kelompok
· Setelah itu, guru memberikan tugas kepada peserta didik membuat
video tema cinta NKRI sebagai sikap pribadi, atau dapat pula berupa
dukungan kepada pemerintah dalam menyikapi kasus sengketa batas
wilayah antara Indonesia dan Malaysia.
d. Penilaian
Di akhir unit, guru memberikan asesmen kepada peserta didik untuk menguji
kemampuan mereka, dengan cara:
a. Membuat infograis/video, seperti yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya.
b. Menjawab pertanyaan terbuka yang ada pada Buku Siswa.
- Refleksi Guru
- LKPD
- Bahan Ajar / bahan bacaan
a. BAB 4 UNIT 1
b. BAB 4 UNIT 2
C. BAB 4 UNIT 3
Lembar Kerja 2
Lampiran 2
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
Sejatinya sengketa batas wilayah antara Indonesia dan Malaysia telah berlangsung lama. Namun demikian, kedua
negara seringkali menyelesaikan persoalan ini dengan cara damai. Sejak dekade 1970an, telah disepakati
beberapa Memorandum of Understanding (MoU), yakni MoU antara IndonesiaMalaysia di Jakarta pada 26
November 1973, Minutes of the First Meeting of the Joint Malaysia-Indonesia Boundary Committee pada 16
November 1974, serta Minutes of the Second Meeting of the Joint Indonesia-Malaysia Boundary Committee di Bali
pada 7 Juli 1975.
Tahun 2000 dilakukan penegasan batas wilayah antara Indonesia dan Malaysia dalam bentuk Joint Survey on
Demarcation, yang merupakan tindak lanjut dari perjanjian tahun 1975. Namun demikian, perjanjian damai antara
Indonesia dan Malaysia dalam kasus sengketa batas wilayah ini sebenarnya memiliki akar sejarah yang
melibatkan negara lain, sejak masa kolonialisme.
Situasi itu mempengaruhi terhadap bagaimana menyelesaikan terjadinya sengketa batas wilayah antara
Indonesia dan Malaysia. Dalam asal hukum internasional, dikenal istilah uti possidetis juris, yang populer sejak
MoU 1973. Uti possidetis juris adalah suatu negara yang baru dapat mewarisi kekayaan dan wilayah negara
penguasa sebelumnya. Dari pengertian ini, dapat dipahami bahwa Indonesia mewarisi wilayah Belanda,
sedangkan Malaysia mewarisi wilayah Inggris. Hal ini telah menjadi hal lumrah dan kebiasaan yang diakui secara
internasional, dan diterapkan di banyak negara bekas jajahan.
Pada masa sebelum Indonesia dan Malaysia medeka, terdapat pula produk hukum internasional, yang dikenal
dengan Traktat London. Hukum internasional dalam bentuk traktat ini masih dipakai oleh Indonesia maupun
Malaysia sebagai dasar hukum dalam menentukan batas wilayah di Pulau Kalimantan.
Ada pula asas hukum internasional pacta tertiis nec nocent nec prosunt, yang menyatakan bahwa suatu
perjanjian tidak memberikan hak atau membebani kewajiban kepada pihak yang tidak terikat kepada perjanjian
tersebut. Artinya, Indonesia dan Malaysia tidak dianggap berhak memiliki serta tidak dapat dimintai
pertanggungjawaban atas Traktat London.
· Gotong royong
· Kerja sama
· Tolong-menolong
tolong menolong adalah · Solidaritas sosial
membantu meringankan beban · Sumbangan sosial
sesama manusia dalam hal
kebaikan.