Anda di halaman 1dari 8

KRITIK ARSITEKTUR

PADA BANGUNAN FMIPA UNM

NAMA : ANDI HIDAYATI D


NIM : 220211502069
KELAS : 01 / A
Kritik Deskriptif
Pada kritik deskriptif kita juga bisa mencatat
pengalaman seseorang/orang lain mengenai
sebuah bangunan/kota. Jadi secara tidak
langsung, mengetahui pendapat/kritik yang
berasal dari orang lain yang merasakan/melihat
bangunan tersebut. Kritik deskriptif memiliki tujuan
yaitu untuk menilai sebuah bangunan dengan
mengetahui proses bangunan tersebut dan dilihat
dari unsur bentuk bangunan.
Metode Kritik Deskriptif
Metode kritik deskriptif adalah pendekatan yang digunakan untuk
mengevaluasi atau mengkritik suatu objek, teks, atau fenomena
dengan fokus pada deskripsi dan analisis rinci. Metode ini
memungkinkan seseorang untuk memahami subjek secara mendalam
sebelum memberikan penilaian atau pandangan yang lebih luas. Ada
beberapa langkah yang dapat diikuti dalam metode kritik deskriptif
yaitu Depictive Criticism (Gambaran bangunan), Biographical Criticism
(Riwayat Hidup) dan Contextual Criticism (Persitiwa).
Kelebihan Kekurangan
Kritik Deskriptif Kritik Deskriptif
Objektivitas : Metode ini cenderung lebih Kurangnya Pendekatan Evaluatif : Salah satu
fokus pada deskripsi dan analisis objektif, kekurangan utama kritik deskriptif adalah
yang mengurangi risiko bias atau kurangnya penilaian atau evaluasi yang
pendapat subjektif. kuat. Ini mungkin tidak memberikan
pandangan jelas tentang kualitas atau
Ketelitian : Kritik deskriptif memerlukan nilai subjek.
analisis rinci dan pemahaman mendalam
tentang subjek. Ini dapat menghasilkan Kurangnya Kreativitas : Kritik deskriptif
penjelasan yang lebih ketat dan sering fokus pada aspek-aspek teknis
komprehensif tentang subjek yang atau deskriptif, dan ini bisa mengabaikan
dievaluasi. elemen-elemen kreatif, emosional, atau
subjektif yang penting dalam beberapa
Dasar untuk Penilaian : Deskripsi yang konteks.
mendalam dan analisis yang akurat
dapat memberikan dasar yang kuat untuk Kurangnya Relevansi : Dalam beberapa
penilaian yang lebih baik. situasi, kritik deskriptif mungkin terlalu
terfokus pada detail-detail kecil yang
tidak relevan secara signifikan terhadap
pemahaman keseluruhan subjek.
STUDI KASUS
Bagian-Bagian Bangunan FMIPA UNM Yang Dikritik

Pintu Mushollah
Terdapat pada ruang mushollah yang dimana
model pintu tersebut tidak mencapai lantai
dasar. Hal ini mengakibatkan kemungkinan saat
seseorang ingin masuk, kakinya akan kesandung
pada dinding pintu. Masalah ini perlu segera
ditangani karena dapat mengganggu
kenyamanan dan keamanan seseorang pada
ruangan.
Tiang Pagar Pembatas Tangga
Pada area lantai dua gedung terdapat
pada tiang pagar pembatas tangga
yang rusak dimana di dalam lubang
tiang tangga tersebut dijadikan
sebagai tempat pembuangan sampah.
Tangga
Area bagian bawah di lantai 1 terdapat tangga
yang menjadi akses penghuhubung. Terlihat
bahwa ada perbedaan pada tangga tersebut
yang dimana tangga bagian sebelah kanan
ukuran lebarnya sangat sempit. Sedangkan,
tangga bagian kiri ukuran lebaranya sudah
standar tetapi jika tangga tersebut dilewati
maka kemungkinan seseorang akan jatuh
karena licin apalagi pada saat musim hujan.
KESIMPULAN
Penilaian dan evaluasi terhadap gedung atau
fasilitas universitas, seperti fakultas FMIPA UNM,
adalah langkah yang penting untuk memastikan
bahwa bangunan tersebut memenuhi kebutuhan
mahasiswa, fakultas, dan staf dengan baik.
Meskipun melihat bangunan dari luar dapat
memberikan beberapa indikasi tentang
kondisinya, evaluasi yang lebih mendalam perlu
dilakukan untuk mengidentifikasi potensi
kekurangan atau masalah yang mungkin ada di
dalam bangunan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai