Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

(PEMROSESAN INFORMASI)
MATA KULIAH PSIKOLOGI KEPENDIDIKAN

OLEH :

Kelompok 5 :

Muh.Ilham Suherman (220209500027)

Miftakhul Jannah (220209500031)

Nurfaisa Riono (220209500039)

M. Ismul Azzam ( )

PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2023
DAFTAR ISI
A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

"Coach Carter" adalah sebuah drama olahraga berdasarkan kisah nyata


Ken Carter, seorang mantan pemain basket yang kembali ke SMA Richmond,
sekolah menengah yang kurang unggul. Coach Carter, diperankan oleh
Samuel L. Jackson, mengambil tantangan untuk melatih tim basket sekolah
tersebut yang berada dalam kondisi buruk. Dia menerapkan aturan ketat,
termasuk menjaga nilai akademik minimal, hadir tanpa bolos, dan
mengenakan jas serta dasi saat pertandingan. Meskipun mendapat penolakan
dari beberapa pemain, Coach Carter berusaha keras mengubah hidup mereka
melalui disiplin, pendidikan, dan komitmen.

Konflik muncul ketika Coach Carter menutup tempat latihan sebelum


pertandingan final melawan St. Francis, memicu kontroversi dan serangan
terhadap tokonya. Meskipun menghadapi tekanan dan perlawanan, Coach
Carter tidak pernah menggoyahkan prinsip-prinsipnya. Namun, yang membuat
cerita menarik adalah aksi para pemainnya yang memutuskan untuk
memprotes pemecatan Coach Carter dengan tidak bermain dalam
pertandingan berikutnya. Mereka menyadari nilai-nilai penting yang telah
diajarkan oleh pelatih mereka.

Titik tertinggi dalam sebuah cerita terjadi dalam pertandingan final


kejuaraan nasional melawan St. Francis. Meskipun kalah dengan selisih skor
tipis, tim SMA Richmond bermain dengan semangat dan kebanggaan. Lebih
penting lagi, hampir semua anggota tim mendapatkan beasiswa ke berbagai
universitas, menunjukkan bahwa pelajaran Coach Carter tentang kegigihan,
tanggung jawab, dan komitmen telah mengubah hidup mereka.

Kemudian dalam konteks teori belajar pemrosesan informasi, film "Coach


Carter" menggambarkan bagaimana Coach Carter menggunakan pendekatan
yang kuat dalam memproses informasi untuk membentuk dan mengubah
perilaku siswa-siswa di tim basketnya.
Beberapa aspek teori belajar pemrosesan informasi yang dapat dilihat
dalam film ini meliputi Perhatian, Encoding, Pemrosesan Aktif, Memori, dan
Pemecahan Masalah.

Dengan menggunakan pendekatan ini, Coach Carter berhasil mengubah


pandangan hidup para pemainnya, memotivasi mereka untuk belajar, dan
membantu mereka mencapai prestasi akademik serta berhasil dalam olahraga.
Ini adalah contoh konkret tentang bagaimana teori belajar pemrosesan
informasi dapat diterapkan dalam situasi nyata untuk mencapai perubahan
perilaku dan perkembangan individu.

2. Tujuan Penulisan Makalah

- Untuk mengetahui Implikasi teori belajar pemrosesan informasi di


dalam pendidikan.
- Untuk mengetahui perspektif teori belajar pemrosesan informasi
terhadap adegan yang terdapat dalam film.

A. TEORI BELAJAR
1. Teori Belajar Pemrosesan Informasi

Teori pemrosesan informasi didasari oleh asumsi bahwa pembelajaran


merupakan faktor yang sangat penting. Dalam proses pembelajaran terjadi
adanya proses informasi kemudian diolah sehingga menciptakan suasanya
yang terencana, dan suasana pembelajaran yang mendukung. Teori
pemrosesan informasi ini merupakan teori kognitif tentang belajar yang
menjelaskan pemrosesan, penyimpanan, dan pemanggilan kembali
pengetahuan dari otak (Slavin, 2000: 175). Teori ini menjelaskan bagaimana
seseorang memperoleh sejumlah informasi dan dapat diingat dalam waktu
yang cukup lama. Oleh karena itu perlu menerapkan suatu strategi belajar
tertentu yang dapat memudahkan semua informasi diproses dalam otak
melalui beberapa indera.
Teori kognitif lebih menekankan pada proses belajar daripada hasil
belajarnya. Proses belajar tidak hanya sekedar melibatkan hubungan antara
stimulus dan respon melainkan tingkah laku seseorang ditentukan oleh
persepsi serta pemahamannya tentang situasi yang berhubungan dengan tujuan
belajarnya. Teori belajar kognitif ini merupakan teori belajar umum yang
dapat di terapkan dalam materi apapun, termasuk juga dalam pembelajaran
matematika.

2. Sinopsis Film

Coach Carter adalah mantan pemain basket yang mendapat beasiswa ke


universitas karena prestasinya dalam basket. Dia ditawari untuk melatih Tim
Basket SMA Richmond, yang musim lalu hanya dapat memenangi 4
pertandingan. SMA Richmond bukanlah sekolah unggulan, dengan tingkat
kelulusan hanya 50% dan hanya 7% siswa yang melanjutkan ke universitas.
Para pemain tim basket memiliki nilai akademik yang sangat buruk dan sering
membolos. Coach Carter memberikan perjanjian kepada para pemainnya yang
mengharuskan mereka mendapatkan nilai rata-rata minimal 2.3, tidak
membolos selama jam pelajaran, dan mengenakan jas serta dasi saat
pertandingan. Ini menyebabkan penolakan beberapa pemain, bahkan ada yang
keluar dari tim.

Pada latihan pertama, Coach Carter memberikan latihan yang sangat keras,
termasuk latihan "bunuh diri" yang melibatkan lari dan push-up. Dia juga
meminta laporan hasil ulangan dari para guru mereka, yang hasilnya sangat
buruk. Coach Carter mengunci tempat latihan sebelum pertandingan final
melawan St. Francis, yang memicu kontroversi media. Tokonya juga diserang
dengan batu.

Sidang dewan dan wali murid akhirnya memutuskan untuk


memberhentikan Coach Carter sebagai pelatih, tetapi ada adegan mengejutkan
yang dilakukan oleh murid-muridnya yang mengubah keputusan ini. Pada
pertandingan final kejuaraan nasional melawan St. Francis, pertandingannya
sengit dan meskipun mereka kalah dengan selisih skor tipis, mereka bertindak
seperti pemenang. Di sisi lain, semua yang dilakukan Coach Carter sukses,
hampir semua murid tim basket mendapatkan beasiswa ke berbagai
universitas.

3. Adegan Film berkaitan dengan Teori Belajar Pemrosesan Informasi


a. Metode Pembelajaran (bermain) => Evaluasi langsung

Dalam teori belajar pemrosesan informasi, konsep ini mencerminkan


bahwa siswa belajar lebih efektif ketika mereka terlibat dalam tindakan
aktif yang melibatkan pengolahan informasi. Bermain adalah salah satu
cara di mana siswa dapat berinteraksi aktif dengan konsep-konsep dan
informasi yang mereka pelajari. Evaluasi langsung adalah bentuk umpan
balik yang diberikan kepada siswa segera setelah tindakan mereka,
membantu mereka memahami kesalahan dan perbaikan yang perlu
dilakukan dalam pemrosesan informasi.

b. Mengatur Strategi dan Mensupport Tim (coach)

Dalam teori pemrosesan informasi, siswa diajarkan untuk


merencanakan dan mengatur strategi untuk memecahkan masalah atau
mencapai tujuan. Dalam konteks tim atau pembelajaran kelompok, ini
melibatkan pemrosesan informasi tentang bagaimana mengkoordinasikan
tindakan dengan rekan-rekan mereka untuk mencapai tujuan bersama.

c. Laporan Perkembangan Nilai Pemain Basket

Pemrosesan informasi dalam laporan perkembangan nilai pemain


basket melibatkan pemantauan dan interpretasi data untuk
mengidentifikasi tren dan perubahan dalam kinerja akademik pemain.
Dengan demikian, informasi ini dapat digunakan untuk mengarahkan
pendekatan pembelajaran lebih lanjut, seperti menyesuaikan program
pelatihan atau memberikan dukungan tambahan.
d. Memahami dan Menggunakan Strategi yang Diajarkan dalam
Permainan

Siswa belajar menggunakan pemrosesan informasi untuk memahami


dan menerapkan strategi yang telah diajarkan. Mereka tidak hanya
mencoba strategi secara mekanis, tetapi juga memproses informasi tentang
konteks permainan dan keputusan lawan. Ini adalah contoh pemrosesan
informasi dalam situasi nyata yang memungkinkan penggunaan strategi
secara adaptif.

e. Coach Carter Selalu Memberikan Dukungan dan Motivasi


Walaupun Sedang Kekalahan

Dalam teori pemrosesan informasi, motivasi adalah faktor penting


dalam belajar. Dalam kasus ini, coach yang memberikan dukungan dan
motivasi kepada timnya membantu pemrosesan informasi positif. Mereka
membantu siswa untuk tetap fokus pada tujuan dan mengelola emosi yang
dapat memengaruhi pemrosesan informasi.

f. Apa yang Kalian Hasilkan Sekarang adalah Kemenangan yang


Tak Akan Pernah Hilang

Pernyataan ini mencerminkan pentingnya memahami dan menerapkan


pemrosesan informasi dalam konteks jangka panjang. Siswa diberi
pemahaman bahwa upaya yang mereka lakukan sekarang dapat
membentuk masa depan mereka.

B. PEMBAHASAN
1. Implikasi Teori Belajar Pemrosesan Informasi di Dalam Pendidikan

Teori belajar pemrosesan informasi adalah salah satu kerangka kerja dalam
psikologi pendidikan yang memberikan pemahaman tentang bagaimana siswa
memproses, menyimpan, dan menggunakan informasi dalam konteks
pembelajaran. Impilkasi atau implikasi dari teori ini dalam pendidikan
melibatkan beberapa aspek penting, berikut adalah beberapa di antaranya :
a. Pengajaran yang Terstruktur
Dalam teori pemrosesan informasi, informasi diproses melalui beberapa
tahapan, termasuk penerimaan, penyimpanan, pengorganisasian, dan
pengambilan. Pengajar harus menyusun materi pembelajaran sedemikian
rupa sehingga siswa dapat mengikuti tahapan ini dengan baik. Pengajaran
yang terstruktur dan tersusun dengan baik akan membantu siswa dalam
pemahaman yang lebih baik.
b. Peran Pengembangan Kemampuan Metakognisi
Teori ini menekankan pentingnya metakognisi, yaitu pemahaman diri
siswa tentang cara mereka belajar dan memecahkan masalah. Dalam
pendidikan, ini berarti mengembangkan kemampuan siswa untuk
memantau dan mengatur proses pembelajaran mereka sendiri. Pengajar
harus mengajarkan siswa untuk menjadi pemikir yang lebih sadar tentang
strategi belajar mereka.
c. Pemberian Umpan Balik yang Efektif
Mengingat pentingnya penyimpanan dan pengambilan informasi, pengajar
perlu memberikan umpan balik yang efektif kepada siswa. Umpan balik
yang tepat waktu dan informatif akan membantu siswa mengoreksi
kesalahan mereka dan meningkatkan pemahaman mereka.
d. Penggunaan Teknologi Pendidikan
Dalam era digital, teknologi pendidikan dapat dimanfaatkan untuk
mendukung teori pemrosesan informasi. Aplikasi dan perangkat lunak
edukasi dapat dirancang untuk membantu siswa memproses informasi
dengan cara yang lebih efektif dan efisien.
e. Pengajaran Berbasis Masalah
Teori ini mendukung pengajaran berbasis masalah, di mana siswa
dihadapkan pada situasi atau masalah nyata yang memerlukan pemrosesan
informasi untuk mencari solusi. Ini memungkinkan siswa untuk
mengaplikasikan strategi pemrosesan informasi mereka dalam konteks
yang relevan.
f. Penekanan pada Keterampilan Kritis
Teori pemrosesan informasi mendorong pengembangan keterampilan
berpikir kritis. Siswa diajarkan untuk memproses informasi dengan lebih
kritis, mengidentifikasi informasi yang relevan, menghubungkannya
dengan pengetahuan yang ada, dan membuat kesimpulan yang tepat.
g. Keterlibatan Aktif Siswa
Teori ini menunjukkan bahwa siswa harus terlibat secara aktif dalam
proses pembelajaran. Keterlibatan ini dapat mencakup diskusi,
eksperimen, pemecahan masalah, dan aktivitas berpikir tingkat tinggi
lainnya.
h. Pengembangan Kemampuan Pemecahan Masalah
Teori pemrosesan informasi mendorong pengembangan kemampuan
pemecahan masalah. Siswa diajarkan cara mengidentifikasi masalah,
mengumpulkan informasi yang relevan, mengembangkan strategi
pemecahan masalah, dan mengevaluasi solusi yang dihasilkan.

2. Perspektif Teori Belajar Pemrosesan Informasi Terhadap Adegan


Yang Terdapat Dalam Film

Dalam sinopsis film "Coach Carter," kita dapat melihat beberapa elemen
yang dapat dianalisis dari perspektif teori belajar pemrosesan informasi. Teori
ini berfokus pada bagaimana individu mengolah, menyimpan, mengambil, dan
menggunakan informasi dalam proses pembelajaran. Di bawah ini adalah
analisis dari beberapa adegan dalam film berdasarkan teori belajar pemrosesan
informasi :

- Perjanjian dan Tujuan Akademik


Coach Carter memberikan perjanjian kepada para pemain tim basket,
yang mencakup syarat-syarat seperti mendapatkan nilai rata-rata
minimal 2.3. Ini mencerminkan pentingnya menetapkan tujuan
akademik yang jelas dalam teori pemrosesan informasi. Para pemain
harus mengolah informasi tentang apa yang diperlukan untuk
mencapai tujuan akademik ini.
- Konsekuensi dan Motivasi
Dalam teori ini, konsekuensi yang dihubungkan dengan perilaku dapat
memotivasi pembelajar. Konsekuensi yang diberikan oleh Coach
Carter dalam bentuk pemain harus memenuhi syarat akademik untuk
bermain adalah bentuk motivasi eksternal yang mempengaruhi
pemrosesan informasi mereka tentang pentingnya pendidikan.
- Latihan Keras
Latihan keras yang diberikan oleh Coach Carter menguji daya tahan
dan keterampilan fisik para pemain. Dalam konteks teori ini, latihan
fisik ini dapat dilihat sebagai cara untuk melatih pemrosesan informasi
sensorik-motorik. Para pemain harus mengolah informasi tentang
bagaimana bergerak dan berinteraksi dengan lingkungan mereka di
lapangan.
- Pengaruh Eksternal dan Media
Kontroversi media dan serangan terhadap toko Coach Carter adalah
contoh pengaruh eksternal dalam teori ini. Informasi yang mereka
terima dari media dan serangan tersebut memengaruhi pemrosesan
informasi mereka tentang situasi yang sedang terjadi.
- Keputusan Sidang Dewan dan Perubahan Perilaku
Ketika sidang dewan dan wali murid memutuskan untuk
memberhentikan Coach Carter, ini juga mencerminkan bagaimana
keputusan eksternal dapat mempengaruhi pemrosesan informasi
pemain. Namun, adegan mengejutkan yang dilakukan oleh murid-
murid, di mana mereka bertindak sebagai pemenang meskipun kalah
dalam pertandingan, adalah contoh perubahan perilaku yang mungkin
dipicu oleh pemrosesan informasi yang mereka lakukan tentang nilai
sejati dari pendidikan dan kepemimpinan Coach Carter.
- Kesuksesan Akademik
Akhir dari film menunjukkan bahwa hampir semua murid tim basket
mendapatkan beasiswa ke berbagai universitas. Ini mencerminkan
bagaimana pemrosesan informasi tentang pentingnya pendidikan dan
tujuan akademik yang jelas dapat membawa kesuksesan.

Anda mungkin juga menyukai