Anda di halaman 1dari 13

TUGAS MEREVIEW SKRIPSI

1. Skripsi Rnd

A. Identitas Skripsi
1. Judul : Pengembangan Media Pembelajaran Matematika Pada
Materi Sistem Persamaan Linear Satu Variabel (SPLSV)
Dengan Menggunakan Aplikasi Canva Untuk Meningkatkan
Motivasi Belajar Siswa di Sekolah Menengah Pertama
Swasta IRA Medan
Pandangan Reviewer tentang judul Skripsi :
Dengan demikian, judul skripsi ini menunjukkan sebuah
penelitian yang komprehensif dengan fokus pada
pengembangan media pembelajaran matematika yang
menggunakan teknologi terbaru (Canva) untuk
meningkatkan motivasi belajar siswa di SMP Swasta IRA
Medan, dengan SPLSV sebagai subjek utama. Penelitian ini
memiliki potensi untuk memberikan kontribusi yang berarti
dalam bidang pendidikan matematika, terutama dalam hal
pembelajaran aktif dan efektif di lingkungan sekolah
menengah.
2. Penulis : Asminar Siregar (NIM : 0305171011)
3. Pembimbing : a. Dr. Hj. Masganti Sitorus, M.Ag
(NIP: 19670821 199303 2 007)
b. Reflina, M. Pd
(NIP. BLU 11 000000 78)
4. Perguruan Tinggi : Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan
5. Tahun : 2021

B. Ringkasan Isi Skripsi

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Latar belakang masalah dalam skripsi tersebut membahas tentang perkembangan
teknologi pendidikan, pentingnya matematika dalam sistem pendidikan, dan masalah
yang muncul dalam pembelajaran matematika terkait motivasi belajar siswa. Teknologi
pendidikan yang terus berkembang memberikan manfaat dalam mencapai efektivitas dan
efisiensi pembelajaran, memungkinkan siswa dan guru untuk dengan mudah memperoleh
informasi dan mempelajari materi dengan cepat. Matematika memiliki peran penting
dalam kehidupan sehari-hari dan membantu dalam berpikir sistematis, ilmiah,
menggunakan logika, dan meningkatkan kreativitas. Namun, kemampuan matematika
siswa Indonesia perlu ditingkatkan berdasarkan hasil survei PISA tahun 2018. Salah satu
masalah yang ditemui dalam pembelajaran matematika adalah kurangnya motivasi belajar
siswa, yang dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti metode pembelajaran yang monoton,
kurangnya pemahaman siswa, kurangnya penggunaan media pembelajaran, dan
kebosanan dalam proses pembelajaran. Untuk mengatasi masalah ini, penulis melakukan
penelitian mencoba mengembangkan media pembelajaran menggunakan aplikasi Canva
sebagai upaya untuk meningkatkan pemahaman dan motivasi belajar siswa dalam
matematika.

1.2 Identifikasi Masalah


Secara keseluruhan, identifikasi masalah dalam penelitian Anda terlihat cukup
baik. Namun, ada beberapa penjelasan tambahan yang dapat meningkatkan kejelasan dan
ketepatan dalam memahami masalah yang Anda hadapi. Pastikan untuk memberikan
dukungan yang lebih konkret, seperti contoh atau data yang mendukung pernyataan
Anda.
1.3 Batasan Masalah
Dengan batasan-batasan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan
media pembelajaran berupa video menggunakan aplikasi Canva yang akan difokuskan
pada materi SPLSV, dan melihat apakah media tersebut dapat digunakan secara efektif
dalam proses pembelajaran matematika.

1.4 Rumusan Masalah


Secara keseluruhan, rumusan masalah ini memadukan aspek pengembangan,
kelayakan, dan keefektifan media pembelajaran matematika menggunakan aplikasi Canva
pada materi SPLSV. Dalam penelitian, diharapkan akan diberikan jawaban yang
komprehensif dan mendalam terhadap pertanyaan-pertanyaan ini untuk memberikan
wawasan yang berharga terkait penggunaan Canva dalam konteks pembelajaran
matematika SPLSV.
1.5 Tujuan & Manfaat Penelitian
Secara keseluruhan, tujuan penelitian ini mencakup pengembangan media
pembelajaran, evaluasi kelayakan, dan penilaian keefektifan media pembelajaran
matematika menggunakan aplikasi Canva pada materi SPLSV, serta memberikan manfaat
bagi peneliti, sekolah, pendidik, dan peserta didik.
BAB II
KAJIAN TEORI

2.1 Kerangka Teori


Dalam skripsi ini, penulis membahas empat kerangka teori yang saling terkait.
Pertama, penulis membahas media pembelajaran dengan penjelasan yang komprehensif
tentang pengertian, ciri-ciri, jenis, pemilihan, penggunaan, langkah-langkah, fungsi,
manfaat, pengembangan, dan pentingnya media pembelajaran dalam pembelajaran
matematika. Selanjutnya, penulis membahas motivasi belajar dengan penjelasan yang
baik tentang peran motivasi dalam proses pembelajaran, pengaruhnya terhadap efektivitas
belajar, dan pentingnya motivasi dalam konteks pembelajaran. Penulis juga mengulas
aplikasi Canva dengan penjelasan yang mendalam tentang pengertian, kelebihan,
kekurangan, langkah-langkah penggunaan, dan tampilan aplikasi tersebut. Terakhir,
penulis membahas Sistem Persamaan Linier Satu Variabel (SPLSV) dengan penjelasan
yang jelas dan rinci tentang konsep SPLSV dan cara-cara penyelesaiannya. Secara
keseluruhan, penulis memberikan gambaran yang komprehensif dan mendalam mengenai
keempat kerangka teori tersebut, yang sangat berguna dalam konteks pembelajaran
matematika dan pemanfaatan media pembelajaran, motivasi belajar, aplikasi Canva, serta
SPLSV dalam pembelajaran

2.2 Kerangka Berpikir


Kerangka berpikir penelitian ini menggambarkan hubungan antara perkembangan
teknologi, penggunaan media pembelajaran, motivasi belajar, dan penerapan SPLSV
dalam pembelajaran matematika. Tujuan utamanya adalah meningkatkan kualitas
pembelajaran matematika dengan mengintegrasikan teknologi, media pembelajaran yang
menarik, motivasi belajar, dan materi SPLSV. Pelajaran matematika sering dianggap sulit
dan membosankan, menyebabkan kurangnya minat dan motivasi belajar siswa. Untuk
mengatasi hal ini, penelitian ini menyarankan penggunaan aplikasi Canva sebagai media
pembelajaran video yang menarik. SPLSV dipilih sebagai materi dasar yang relevan
dengan kehidupan sehari-hari. Pendekatan ini diharapkan dapat meningkatkan minat dan
prestasi belajar siswa dalam matematika.

2.3 Penelitian Yang Relevan


2.3.1 Penelitian Nini Dewi Eka Wawawin Jamik: Pengembangan LKPD
menggunakan LaTeX dan Canva pada peluang efektif dengan nilai 78,4%.
2.3.2 Penelitian Rahmatulla, Inanna, dan Andi Tenri Ampa: Media audio visual
berbasis Canva sangat layak dengan skor 82,28% dan tingkat kepuasan siswa
tinggi (86,73%).
2.3.3 Penelitian Gita Permata Puspita Hapsari: Media video animasi berbasis Canva
meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa dengan validitas 65,45% dan
efektivitas 0,56%.
2.3.4 Penelitian Yuli Asmira: Poster kesehatan reproduksi berbasis karakter
menggunakan Canva layak digunakan sebagai media pembelajaran, dinilai
"sangat baik" oleh guru (83,3%) dan uji coba kelompok kecil (81,4%).

Kesimpulan dari penelitian-penelitian tersebut adalah penggunaan Canva dalam


pengembangan media pembelajaran seperti LKPD, audio visual, video animasi,
dan poster dapat meningkatkan hasil belajar, motivasi, dan prestasi siswa.
Media-media tersebut dinilai layak, valid, dan efektif dalam menyampaikan
materi pembelajaran

2.4 Spesifikasi Produk Yang Dikembangkan


Spesifikasi produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah media
pembelajaran berupa video dengan animasi pendukung. Video ini dapat digunakan di
perangkat Android dan laptop. Pengembangan media pembelajaran ini menggunakan
aplikasi Canva untuk menciptakan pengalaman pembelajaran yang menarik dan tidak
monoton. Animasi yang beragam dirancang untuk menarik minat dan motivasi belajar
siswa. Diharapkan produk ini dapat membuat proses pembelajaran lebih menyenangkan,
menghindari kebosanan, dan meningkatkan minat serta motivasi belajar siswa. Dalam
konteks materi sistem persamaan linier satu variabel, penggunaan animasi dan Canva
diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa.

BAB III
METODE PENELITIAN

Review terhadap metode penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut :


1. Jenis Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode Research and Development (R&D)
yang bertujuan untuk mengembangkan dan menguji keefektifan sebuah produk. Dalam
hal ini, produk yang dikembangkan adalah video pembelajaran menggunakan aplikasi
Canva untuk materi Sistem Persamaan Linier Satu Variabel (SPLSV) dengan tujuan
meningkatkan motivasi belajar siswa.
2. Desain Penelitian: Penelitian ini menggunakan model ADDIE (Analyze, Design,
Development, Implementation, Evaluation). Model ini melibatkan lima tahapan yang
meliputi analisis kebutuhan, perancangan, pengembangan, implementasi, dan evaluasi.
3. Subjek Penelitian: Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas VII A di SMP Swasta
IRA Medan dengan jumlah sekitar 30 orang. Subjek dipilih berdasarkan relevansi dengan
materi yang diteliti, yaitu SPLSV.
4. Lokasi Penelitian: Penelitian ini dilakukan di SMP Swasta IRA Medan yang terletak di
Jln. Pertiwi, No. III/53 B, Kelurahan Bantan, Kecamatan Medan Tembung, Kabupaten
Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara.
5. Jenis Data: Terdapat dua jenis data yang digunakan, yaitu data kuantitatif dan data
kualitatif. Data kuantitatif diperoleh melalui angket dengan skala penilaian (skala Likert)
dan data kualitatif diperoleh melalui wawancara dan dokumentasi.
6. Teknik Pengumpulan Data: Data dikumpulkan melalui wawancara dengan guru
matematika dan peserta didik, angket tentang motivasi belajar peserta didik, serta
dokumentasi saat penggunaan media pembelajaran dalam kelas.
7. Instrumen Penilaian: Instrumen penilaian meliputi angket dan lembar penilaian media
pembelajaran. Angket motivasi belajar peserta didik digunakan sebelum dan sesudah
penggunaan media pembelajaran. Lembar penilaian media pembelajaran diberikan
kepada dua validator, yaitu seorang dosen matematika dan seorang guru matematika.
8. Teknik Analisis Data: Analisis data dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Data
kualitatif dianalisis untuk memperoleh makna dari masukan dan kritikan validator dan
peserta didik terhadap media pembelajaran. Data kuantitatif dianalisis menggunakan
perhitungan statistik, seperti skor rata-rata.
Secara keseluruhan, penelitian ini mengikuti metode R&D untuk mengembangkan
dan menguji keefektifan media pembelajaran berbasis video menggunakan aplikasi
Canva. Rancangan penelitian menggunakan model ADDIE, dan data dikumpulkan
melalui wawancara, angket, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan secara kualitatif
dan kuantitatif.

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini menghasilkan media pembelajaran matematika berupa video
pembelajaran menggunakan aplikasi Canva pada materi Sistem Persamaan Linier Satu
Variabel (SPLSV). Tahapan pengembangan media pembelajaran menggunakan model
ADDIE, yaitu Analisis, Desain, Pengembangan, Implementasi, dan Evaluasi. Tahap
analisis dilakukan untuk menganalisis karakteristik, materi, dan media yang akan
dikembangkan. Pada tahap desain, dilakukan perancangan media pembelajaran berupa
video menggunakan aplikasi Canva. Desain meliputi pemilihan background, animasi,
pembukaan video, pengenalan identitas pengembang, judul materi, isi materi, dan
penutupan video. Media ini menggunakan suara pengembang dan musik sebagai latar
untuk menambah daya tarik. Tahap pengembangan melibatkan pembuatan media atau
video dengan menggunakan aplikasi Canva. Langkah-langkahnya meliputi instalasi
aplikasi Canva, membuat akun atau login, memilih desain video, mengedit elemen-
elemen dalam video seperti template, teks, elemen grafis, musik, dan lain-lain. Setelah
semua slide selesai didesain, video tersebut diekspor dalam format mp4. Media
pembelajaran yang dikembangkan terdiri dari beberapa bagian. Pembukaan video
mencakup intro, pengucapan salam, pengenalan pengembang, dan identitas penulis.
Materi pembelajaran membahas tentang SPLSV dengan animasi, papan tulis, dan
penjelasan yang jelas. Penutup video berisi latihan soal, foto penulis, dan ucapan terima
kasih. Setelah media pembelajaran dikembangkan, dilakukan implementasi dengan
menguji coba kepada guru matematika dan peserta didik dalam kelompok besar. Data
diperoleh melalui pengisian angket yang menilai keefektifan media tersebut. Evaluasi
dilakukan dengan menganalisis angket yang diisi oleh peserta didik untuk menilai
keefektifan media. Tingkat kelayakan atau kevalidan media dievaluasi oleh validator,
baik dari segi tampilan, isi, dan bahasa. Media tersebut divalidasi oleh dosen matematika
dan guru matematika SMP. Validasi media dilakukan melalui angket yang menilai tiga
aspek tersebut. Dalam keseluruhan, penelitian ini menghasilkan media pembelajaran
matematika menggunakan aplikasi Canva pada materi SPLSV. Pembahasan dari
penelitian ini pada intinya menunjukkan bahwa media pembelajaran matematika yang
dikembangkan menggunakan aplikasi Canva pada materi SPLSV cukup valid dan layak
digunakan. Media tersebut memiliki tampilan menarik, isi yang jelas, dan bahasa yang
mudah dipahami. Dengan demikian, media pembelajaran matematika berupa video
pembelajaran menggunakan aplikasi Canva ini dapat menjadi alternatif yang efektif
dalam mengajarkan materi SPLSV kepada peserta didik.

C. Gagasan/Pendapat Pribadi Reviewer


Kelebihan dari skripsi ini:
a. Keanekaragaman teori yang dibahas: Skripsi ini mencakup empat kerangka teori
yang saling terkait, yaitu media pembelajaran, motivasi belajar, aplikasi Canva,
dan sistem persamaan linier satu variabel (SPLSV). Dengan membahas beragam
teori, skripsi ini memberikan gambaran yang komprehensif dan mendalam
tentang konsep-konsep yang relevan dengan pembelajaran matematika.
b. Pendekatan pengembangan media pembelajaran: Skripsi ini menggunakan
metode Research and Development (R&D) dan model ADDIE (Analyze, Design,
Development, Implementation, Evaluation) untuk mengembangkan media
pembelajaran. Pendekatan ini memungkinkan peneliti untuk secara sistematis
merancang, mengembangkan, mengimplementasikan, dan mengevaluasi media
pembelajaran secara efektif.
c. Penggunaan aplikasi Canva: Skripsi ini memanfaatkan aplikasi Canva sebagai
alat untuk mengembangkan media pembelajaran berupa video. Aplikasi Canva
memiliki antarmuka yang intuitif dan beragam fitur yang memungkinkan penulis
untuk menciptakan desain yang menarik dan kreatif.
d. Penelitian terkait yang mendukung: Skripsi ini merujuk pada penelitian-penelitian
terdahulu yang relevan dengan penggunaan Canva dalam pengembangan media
pembelajaran. Penelitian-penelitian tersebut menunjukkan bahwa penggunaan
Canva dalam berbagai jenis media pembelajaran dapat meningkatkan hasil
belajar, motivasi, dan prestasi siswa.

Kekurangan dari skripsi ini:


1. Keterbatasan subjek penelitian: Skripsi ini hanya melibatkan satu kelas dengan
jumlah peserta didik sekitar 30 orang. Memperluas cakupan subjek penelitian,
seperti melibatkan lebih banyak kelas atau sekolah, akan memberikan gambaran
yang lebih representatif tentang efektivitas media pembelajaran yang
dikembangkan.
2. Kurangnya pembahasan tentang kendala dan solusi: Skripsi ini tidak secara rinci
membahas kendala-kendala yang mungkin muncul selama pengembangan media
pembelajaran dan bagaimana solusi-solusi yang diambil untuk mengatasinya.
Pembahasan yang lebih komprehensif tentang kendala dan solusi akan
memberikan wawasan yang lebih baik tentang proses pengembangan.
3. Media pembelajaran Canva ini hanya berfokus pada satu topik, yaitu Sistem
Persamaan Linier Satu Variabel (SPLSV), sehingga tidak mencakup seluruh
materi matematika yang perlu dipelajari oleh siswa.
D. Kesimpulan
Berdasarkan dari review skripsi tersebut yang saya pahami adalah Penelitian ini
membahas tentang pentingnya matematika dalam sistem pendidikan, masalah kurangnya
motivasi belajar siswa dalam pembelajaran matematika, dan perkembangan teknologi
pendidikan. Dalam penelitian ini, pengembangan media pembelajaran matematika
menggunakan aplikasi Canva telah dilakukan untuk meningkatkan pemahaman dan
motivasi belajar siswa. Melalui tahapan model ADDIE, penulis merancang video
pembelajaran dengan elemen-elemen seperti background, animasi, pembukaan,
pengenalan pengembang, judul materi, isi materi, dan penutup. Media ini menggunakan
suara pengembang dan musik sebagai latar untuk menarik minat siswa. Hasil evaluasi
menunjukkan bahwa media tersebut cukup valid dan layak digunakan, dengan tampilan
menarik, isi yang jelas, dan bahasa yang mudah dipahami. Media pembelajaran ini,
berupa video menggunakan aplikasi Canva, dapat menjadi alternatif efektif dalam
mengajarkan materi SPLSV kepada peserta didik.
SKRIPSI KUALITATIF
A. Identitas Skripsi
1. Judul : Analisis Kemampuan Koneksi Matematis Siswa pada Materi
Trigonometri di Sekolah Menengah Atas Unggulan
2. Penulis : Robiatul Adawiyah
3. Pembimbing : a. Dr. Dedek Kustiawati, M.Pd.
(NIDN.2011048301)
b. Dr. Otong Suhyanto, M.Si.
(NIP.196811041999031001)
4. Perguruan Tinggi : Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
5. Tahun : 2023

B. Ringkasan Isi Skripsi


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Latar belakang masalah yang disajikan dalam skripsi ini adalah pentingnya
pendidikan dan permasalahan yang terkait dengan kemampuan matematika siswa di
Indonesia. Dijelaskan bahwa matematika merupakan mata pelajaran wajib di
Indonesia, namun hasil studi menunjukkan rendahnya kemampuan matematika siswa
Indonesia berdasarkan data seperti PISA dan TIMSS. Kemampuan koneksi matematis
dianggap penting dalam pendidikan matematika karena dapat membantu siswa
memahami konsep matematika secara lebih mendalam dan memotivasi mereka dalam
belajar. Namun, penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa kemampuan koneksi
matematis siswa di Indonesia masih kurang memadai. Studi di beberapa sekolah
menunjukkan bahwa tingkat kemampuan koneksi matematis siswa berada pada
kategori cukup atau bahkan rendah. Oleh karena itu, diperlukan analisis lebih lanjut
mengenai kemampuan koneksi matematis siswa untuk menemukan solusi yang tepat
dan meningkatkan kemampuan tersebut. Dalam penelitian ini, peneliti memilih materi
trigonometri sebagai objek penelitian karena dianggap sulit oleh sebagian besar siswa
dan mendapat nilai terendah dalam Ujian Nasional tingkat SMA tahun 2019.
Trigonometri sering dianggap sebagai materi yang abstrak dan sulit diaplikasikan
dalam kehidupan sehari-hari, padahal sebenarnya memiliki banyak penerapan dalam
kehidupan nyata. Dengan latar belakang masalah yang telah dijelaskan, peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul "Analisis Kemampuan Koneksi
Matematis Siswa pada Materi Trigonometri Kelas XI di Sekolah Menengah Atas
Unggulan."

1.2 Identifikasi Masalah


Secara keseluruhan, identifikasi masalah yang disajikan telah menggambarkan
dengan baik permasalahan yang akan diteliti dalam skripsi ini. Dengan pemahaman
yang jelas terhadap masalah ini, penelitian ini dapat fokus pada pengembangan solusi
yang relevan dan berkontribusi terhadap peningkatan kemampuan matematika siswa
Indonesia dalam konteks materi trigonometri.
1.3 Batasan Masalah
Secara keseluruhan, batasan masalah yang disajikan telah mempersempit
ruang lingkup penelitian dan memberikan panduan yang jelas dalam mengidentifikasi
dan menganalisis kemampuan koneksi matematis siswa pada materi trigonometri di
dua sekolah unggulan dengan kelas XI IPA. Batasan ini membantu memastikan fokus
penelitian yang lebih terarah dan relevan dalam mengatasi masalah yang diidentifikasi
sebelumnya.
1.4 Perumusan Masalah
Secara keseluruhan, perumusan masalah yang disajikan memberikan arah
yang jelas dalam mengidentifikasi aspek-aspek koneksi matematis siswa yang akan
diteliti pada materi trigonometri di SMAN/MAN. Perumusan masalah ini relevan
dengan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya dan memberikan
fokus yang spesifik dalam menganalisis kemampuan koneksi matematis siswa dari
berbagai indikator yang relevan.
1.5 Tujuan & Manfaat Penelitian
Secara keseluruhan, tujuan penelitian yang diuraikan relevan dengan rumusan
masalah dan memberikan gambaran yang jelas tentang apa yang akan dicapai melalui
penelitian ini. Manfaat penelitian yang disajikan juga telah dijelaskan dengan baik,
baik dari segi teoritis maupun praktis, yang mencakup kontribusi terhadap dunia
pendidikan, guru, siswa, dan peneliti lain.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

Kerangka kajian pustaka skripsi ini membahas beberapa poin penting terkait
kemampuan koneksi matematis dan materi trigonometri dalam pembelajaran matematika.
Poin-poin tersebut adalah:
1. Koneksi Matematis: Koneksi matematis melibatkan hubungan antara konsep-konsep
matematika secara internal dan eksternal. Tujuan koneksi matematis adalah
memperluas wawasan siswa, memandang matematika sebagai kesatuan yang padu,
dan mengaitkan matematika dengan kehidupan sehari-hari. Terdapat dua tipe koneksi
matematis, yaitu modeling connections dan mathematical connections. Standar proses
koneksi matematis meliputi pengenalan dan penggunaan hubungan antar ide-ide
matematika, pemahaman tentang keterkaitan ide-ide matematika, dan pengenalan dan
aplikasi matematika dalam konteks di luar matematika.
2. Kemampuan Koneksi Matematis: Kemampuan koneksi matematis mencakup
kemampuan siswa dalam menemukan hubungan antara representasi konsep
matematika, memahami hubungan antar topik matematika, dan menerapkan
matematika dalam kehidupan sehari-hari atau bidang lain. Kemampuan ini penting
dalam pembelajaran matematika karena dapat meningkatkan pemahaman,
memecahkan masalah, dan memperluas wawasan siswa.
3. Indikator Kemampuan Koneksi Matematis: Beberapa indikator kemampuan koneksi
matematis yang diidentifikasi meliputi mencari hubungan antara representasi konsep
dan prosedur matematika, memahami hubungan antar topik matematika,
menggunakan matematika dalam kehidupan sehari-hari, dan menggunakan
matematika dalam bidang studi lain.
4. Trigonometri: Trigonometri merupakan cabang matematika yang berhubungan
dengan sudut segitiga dan fungsi trigonometri. Sejarah trigonometri dapat ditelusuri
kembali ke zaman kuno, dan terdapat rumus-rumus serta perbandingan-perbandingan
trigonometri yang umum digunakan.
5. Kajian Penelitian Terdahulu: Terdapat beberapa penelitian terdahulu yang mengkaji
kemampuan koneksi matematis siswa. Hasil penelitian tersebut menunjukkan variasi
kemampuan koneksi matematis siswa dari rendah hingga cukup. Namun, penelitian-
penelitian tersebut menggunakan soal rutin dengan tingkat kesulitan rendah.
6. Kerangka Berfikir: Kerangka berfikir ini memberikan gambaran tentang pentingnya
kemampuan koneksi matematis dalam pembelajaran trigonometri, kesulitan yang
dihadapi oleh siswa, dan penelitian selanjutnya yang akan menggunakan soal non-
rutin dan dilakukan di sekolah unggulan.
Secara keseluruhan, kerangka berfikir ini menguraikan beberapa poin penting terkait
kemampuan koneksi matematis dan materi trigonometri dalam pembelajaran matematika,
serta mengarahkan penelitian selanjutnya untuk lebih mendalami topik ini

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian
dilakukan di dua SMA unggulan, yaitu SMANU MH. Thamrin dan MAN Insan Cendekia
Serpong, dengan memilih lokasi berdasarkan karakteristik sekolah unggulan seperti seleksi
masuk yang ketat, sarana dan prasarana yang memadai, guru berkualitas, durasi belajar yang
lebih lama, dan prestasi akademik dan non-akademik yang unggul. Subjek penelitian terdiri
dari 8 siswa dari kedua sekolah tersebut. Pengumpulan data menggunakan tes kemampuan
koneksi matematis dan wawancara. Tes koneksi matematis berupa soal-soal non-rutin setara
dengan soal olimpiade dan UTBK. Wawancara dilakukan dengan metode tidak terstruktur
untuk mendapatkan jawaban yang variatif. Namun, wawancara hanya dilakukan di SMANU
MH. Thamrin karena tidak ada izin dari MAN Insan Cendekia Serpong. Instrumen penelitian
terdiri dari tes kemampuan koneksi matematis berbentuk essay dan pedoman wawancara. Tes
ini disusun berdasarkan empat indikator kemampuan koneksi matematis yang ditentukan oleh
peneliti. Sebelum digunakan, dilakukan uji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya
pembeda. Validitas diuji menggunakan uji validitas isi dan uji validitas empiris. Reliabilitas
diuji menggunakan Cronbach Alpha. Tingkat kesukaran dihitung menggunakan indeks
kesukaran, sedangkan daya pembeda dihitung menggunakan rumus tertentu. Data penelitian
diuji keabsahannya dengan teknik pemeriksaan keabsahan data, tetapi tidak dijelaskan secara
rinci. Secara keseluruhan, metodologi penelitian ini cukup lengkap dan dapat digunakan
untuk menjawab pertanyaan penelitian yang diajukan. Namun, penjelasan lebih lanjut
mengenai teknik pemeriksaan keabsahan data dapat memperjelas validitas hasil penelitian.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang diberikan, berikut adalah ringkasan dari
temuan yang telah dilakukan:
1. Kemampuan Koneksi Matematis Siswa Sekolah Menengah Atas Unggulan:
a. Rata-rata nilai kemampuan koneksi matematis dari 80 siswa yang mengikuti tes
adalah 29,89, yang tergolong rendah.
b. Nilai tertinggi yang dicapai adalah 87,20, sedangkan nilai terendah adalah 4,70.
c. Standar deviasi sebesar 20,00 menunjukkan variasi nilai yang cukup besar.
d. Namun, data ini mungkin belum mencerminkan kemampuan koneksi matematis
secara objektif karena siswa tidak terbiasa mengerjakan soal olimpiade dan UTBK
serta kurangnya persiapan yang dilakukan.
2. Kemampuan Koneksi Matematis pada Indikator Mencari Berbagai Representasi
Konsep dan Prosedur:
a. Soal dengan indikator ini menjadi pusat perhatian siswa, tetapi merupakan soal
dengan jumlah jawaban benar yang paling sedikit.
b. Siswa hanya mampu menyelesaikan 50% soal dengan benar.
c. Pemahaman konsep dasar trigonometri siswa masih rendah, terlihat dari kesalahan
dalam penulisan identitas dan rumus trigonometri.
3. Kemampuan Koneksi Matematis pada Indikator Memahami Hubungan Antar Topik
Matematika:
a. Soal ini memiliki tingkat kesulitan yang lebih rendah dibandingkan indikator lain.
b. Siswa perlu memahami kedua konsep topik matematika yang dikaitkan dalam
soal.
c. Subjek-subjek tertentu dapat menjawab soal dengan baik, menunjukkan
pemahaman konsep yang baik dan kemampuan menghubungkan topik-topik
tersebut.
4. Kemampuan Koneksi Matematis pada Indikator Menggunakan Matematika dalam
Kehidupan Sehari-Hari:
a. Soal ini menguji kemampuan siswa dalam menggunakan matematika untuk
memecahkan masalah sehari-hari.
b. Subjek A12 memiliki kesulitan dalam menggunakan informasi yang ada dalam
soal, sehingga belum dapat menentukan konsep yang tepat untuk
menyelesaikannya.
c. Subjek lainnya dapat mengerjakan soal-soal ini dengan baik, tetapi terdapat
kesalahan dalam perhitungan.
5. Kemampuan Koneksi Matematis pada Indikator Menggunakan Matematika dalam
Bidang Studi Lain:
a. Subjek B20 belum mampu menjawab satupun soal pada indikator ini,
menunjukkan kurangnya pemahaman konsep trigonometri.
b. Subjek-subjek lainnya memiliki pemahaman yang baik terkait bidang studi lain
yang dikaitkan dalam soal.
Dalam pembahasan, ditemukan bahwa beberapa siswa masih memiliki
kekurangan dalam pemahaman konsep trigonometri dan keterkaitannya dengan
bidang studi lain. Kemampuan memahami bacaan, pemecahan masalah, dan
penggunaan operasi matematika juga menjadi faktor penting dalam menyelesaikan
soal-soal tersebut. Penelitian ini memiliki keterbatasan tertentu yang disadari oleh
peneliti, seperti jumlah sampel yang terbatas dan keterbatasan waktu dalam
penyelesaian soal.
C. Gagasan/Pendapat Pribadi Reviewer
Setelah mereview skripsi ini, menurut pendapat dan gagasan pribadi saya,
skripsi ini memiliki beberapa kelebihan yang signifikan, antara lain: pemilihan topik
yang relevan, identifikasi masalah yang jelas, batasan masalah yang terdefinisi dengan
baik, tujuan penelitian dan manfaat yang jelas, kerangka kajian pustaka yang
komprehensif, serta metode penelitian yang terperinci. Namun, terdapat beberapa
kekurangan yang perlu diperhatikan, seperti: jumlah sampel yang terbatas,
keterbatasan waktu dalam penyelesaian soal, kurangnya penjelasan mengenai teknik
pemeriksaan keabsahan data, tidak mempertimbangkan faktor-faktor lain yang
memengaruhi kemampuan siswa, dan tidak menyajikan rekomendasi atau implikasi
praktis yang spesifik. Perhatian terhadap kekurangan-kekurangan ini dapat
meningkatkan kualitas skripsi ini secara keseluruhan.

D. Kesimpulan
Berdasarkan hasil review, yang saya pahami berdasarkan temuan yang telah
dilakukan, dapat disimpulkan bahwa kemampuan koneksi matematis siswa pada
materi trigonometri di Sekolah Menengah Atas Unggulan masih rendah secara umum.
Rata-rata nilai kemampuan koneksi matematis siswa berada pada kategori rendah,
dengan variasi nilai yang cukup besar. Siswa masih menghadapi kesulitan dalam
mencari berbagai representasi konsep dan prosedur trigonometri, serta memahami
hubungan antar topik matematika yang terkait. Kemampuan siswa dalam
menggunakan matematika dalam kehidupan sehari-hari dan dalam bidang studi lain
juga masih perlu ditingkatkan. Pada indikator mencari berbagai representasi konsep
dan prosedur, siswa hanya mampu menyelesaikan sekitar 50% soal dengan benar,
menunjukkan rendahnya pemahaman konsep dasar trigonometri. Pada indikator
memahami hubungan antar topik matematika, siswa masih perlu meningkatkan
pemahaman tentang konsep trigonometri dan kemampuan menghubungkan topik-
topik tersebut. Pada indikator menggunakan matematika dalam kehidupan sehari-hari,
beberapa siswa memiliki kesulitan dalam menerapkan informasi yang ada dalam soal
dan menentukan konsep yang tepat untuk menyelesaikannya. Pada indikator
menggunakan matematika dalam bidang studi lain, sebagian siswa masih belum
memahami konsep trigonometri dengan baik. Dalam pembahasan, ditemukan bahwa
pemahaman konsep trigonometri dan keterkaitannya dengan bidang studi lain masih
menjadi tantangan bagi sebagian siswa. Kemampuan siswa dalam memahami bacaan,
memecahkan masalah, dan menggunakan operasi matematika juga perlu ditingkatkan.
Selain itu, penelitian ini juga memberikan dasar bagi penelitian selanjutnya untuk
mengeksplorasi faktor-faktor lain yang memengaruhi kemampuan matematika siswa,
seperti metode pengajaran, motivasi, dan faktor lingkungan. Dengan pemahaman
yang lebih komprehensif, diharapkan dapat ditemukan solusi yang tepat untuk
meningkatkan kemampuan matematika siswa di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai