Tugas Mereview Skripsi
Tugas Mereview Skripsi
1. Skripsi Rnd
A. Identitas Skripsi
1. Judul : Pengembangan Media Pembelajaran Matematika Pada
Materi Sistem Persamaan Linear Satu Variabel (SPLSV)
Dengan Menggunakan Aplikasi Canva Untuk Meningkatkan
Motivasi Belajar Siswa di Sekolah Menengah Pertama
Swasta IRA Medan
Pandangan Reviewer tentang judul Skripsi :
Dengan demikian, judul skripsi ini menunjukkan sebuah
penelitian yang komprehensif dengan fokus pada
pengembangan media pembelajaran matematika yang
menggunakan teknologi terbaru (Canva) untuk
meningkatkan motivasi belajar siswa di SMP Swasta IRA
Medan, dengan SPLSV sebagai subjek utama. Penelitian ini
memiliki potensi untuk memberikan kontribusi yang berarti
dalam bidang pendidikan matematika, terutama dalam hal
pembelajaran aktif dan efektif di lingkungan sekolah
menengah.
2. Penulis : Asminar Siregar (NIM : 0305171011)
3. Pembimbing : a. Dr. Hj. Masganti Sitorus, M.Ag
(NIP: 19670821 199303 2 007)
b. Reflina, M. Pd
(NIP. BLU 11 000000 78)
4. Perguruan Tinggi : Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan
5. Tahun : 2021
BAB I
PENDAHULUAN
BAB III
METODE PENELITIAN
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini menghasilkan media pembelajaran matematika berupa video
pembelajaran menggunakan aplikasi Canva pada materi Sistem Persamaan Linier Satu
Variabel (SPLSV). Tahapan pengembangan media pembelajaran menggunakan model
ADDIE, yaitu Analisis, Desain, Pengembangan, Implementasi, dan Evaluasi. Tahap
analisis dilakukan untuk menganalisis karakteristik, materi, dan media yang akan
dikembangkan. Pada tahap desain, dilakukan perancangan media pembelajaran berupa
video menggunakan aplikasi Canva. Desain meliputi pemilihan background, animasi,
pembukaan video, pengenalan identitas pengembang, judul materi, isi materi, dan
penutupan video. Media ini menggunakan suara pengembang dan musik sebagai latar
untuk menambah daya tarik. Tahap pengembangan melibatkan pembuatan media atau
video dengan menggunakan aplikasi Canva. Langkah-langkahnya meliputi instalasi
aplikasi Canva, membuat akun atau login, memilih desain video, mengedit elemen-
elemen dalam video seperti template, teks, elemen grafis, musik, dan lain-lain. Setelah
semua slide selesai didesain, video tersebut diekspor dalam format mp4. Media
pembelajaran yang dikembangkan terdiri dari beberapa bagian. Pembukaan video
mencakup intro, pengucapan salam, pengenalan pengembang, dan identitas penulis.
Materi pembelajaran membahas tentang SPLSV dengan animasi, papan tulis, dan
penjelasan yang jelas. Penutup video berisi latihan soal, foto penulis, dan ucapan terima
kasih. Setelah media pembelajaran dikembangkan, dilakukan implementasi dengan
menguji coba kepada guru matematika dan peserta didik dalam kelompok besar. Data
diperoleh melalui pengisian angket yang menilai keefektifan media tersebut. Evaluasi
dilakukan dengan menganalisis angket yang diisi oleh peserta didik untuk menilai
keefektifan media. Tingkat kelayakan atau kevalidan media dievaluasi oleh validator,
baik dari segi tampilan, isi, dan bahasa. Media tersebut divalidasi oleh dosen matematika
dan guru matematika SMP. Validasi media dilakukan melalui angket yang menilai tiga
aspek tersebut. Dalam keseluruhan, penelitian ini menghasilkan media pembelajaran
matematika menggunakan aplikasi Canva pada materi SPLSV. Pembahasan dari
penelitian ini pada intinya menunjukkan bahwa media pembelajaran matematika yang
dikembangkan menggunakan aplikasi Canva pada materi SPLSV cukup valid dan layak
digunakan. Media tersebut memiliki tampilan menarik, isi yang jelas, dan bahasa yang
mudah dipahami. Dengan demikian, media pembelajaran matematika berupa video
pembelajaran menggunakan aplikasi Canva ini dapat menjadi alternatif yang efektif
dalam mengajarkan materi SPLSV kepada peserta didik.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Kerangka kajian pustaka skripsi ini membahas beberapa poin penting terkait
kemampuan koneksi matematis dan materi trigonometri dalam pembelajaran matematika.
Poin-poin tersebut adalah:
1. Koneksi Matematis: Koneksi matematis melibatkan hubungan antara konsep-konsep
matematika secara internal dan eksternal. Tujuan koneksi matematis adalah
memperluas wawasan siswa, memandang matematika sebagai kesatuan yang padu,
dan mengaitkan matematika dengan kehidupan sehari-hari. Terdapat dua tipe koneksi
matematis, yaitu modeling connections dan mathematical connections. Standar proses
koneksi matematis meliputi pengenalan dan penggunaan hubungan antar ide-ide
matematika, pemahaman tentang keterkaitan ide-ide matematika, dan pengenalan dan
aplikasi matematika dalam konteks di luar matematika.
2. Kemampuan Koneksi Matematis: Kemampuan koneksi matematis mencakup
kemampuan siswa dalam menemukan hubungan antara representasi konsep
matematika, memahami hubungan antar topik matematika, dan menerapkan
matematika dalam kehidupan sehari-hari atau bidang lain. Kemampuan ini penting
dalam pembelajaran matematika karena dapat meningkatkan pemahaman,
memecahkan masalah, dan memperluas wawasan siswa.
3. Indikator Kemampuan Koneksi Matematis: Beberapa indikator kemampuan koneksi
matematis yang diidentifikasi meliputi mencari hubungan antara representasi konsep
dan prosedur matematika, memahami hubungan antar topik matematika,
menggunakan matematika dalam kehidupan sehari-hari, dan menggunakan
matematika dalam bidang studi lain.
4. Trigonometri: Trigonometri merupakan cabang matematika yang berhubungan
dengan sudut segitiga dan fungsi trigonometri. Sejarah trigonometri dapat ditelusuri
kembali ke zaman kuno, dan terdapat rumus-rumus serta perbandingan-perbandingan
trigonometri yang umum digunakan.
5. Kajian Penelitian Terdahulu: Terdapat beberapa penelitian terdahulu yang mengkaji
kemampuan koneksi matematis siswa. Hasil penelitian tersebut menunjukkan variasi
kemampuan koneksi matematis siswa dari rendah hingga cukup. Namun, penelitian-
penelitian tersebut menggunakan soal rutin dengan tingkat kesulitan rendah.
6. Kerangka Berfikir: Kerangka berfikir ini memberikan gambaran tentang pentingnya
kemampuan koneksi matematis dalam pembelajaran trigonometri, kesulitan yang
dihadapi oleh siswa, dan penelitian selanjutnya yang akan menggunakan soal non-
rutin dan dilakukan di sekolah unggulan.
Secara keseluruhan, kerangka berfikir ini menguraikan beberapa poin penting terkait
kemampuan koneksi matematis dan materi trigonometri dalam pembelajaran matematika,
serta mengarahkan penelitian selanjutnya untuk lebih mendalami topik ini
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian
dilakukan di dua SMA unggulan, yaitu SMANU MH. Thamrin dan MAN Insan Cendekia
Serpong, dengan memilih lokasi berdasarkan karakteristik sekolah unggulan seperti seleksi
masuk yang ketat, sarana dan prasarana yang memadai, guru berkualitas, durasi belajar yang
lebih lama, dan prestasi akademik dan non-akademik yang unggul. Subjek penelitian terdiri
dari 8 siswa dari kedua sekolah tersebut. Pengumpulan data menggunakan tes kemampuan
koneksi matematis dan wawancara. Tes koneksi matematis berupa soal-soal non-rutin setara
dengan soal olimpiade dan UTBK. Wawancara dilakukan dengan metode tidak terstruktur
untuk mendapatkan jawaban yang variatif. Namun, wawancara hanya dilakukan di SMANU
MH. Thamrin karena tidak ada izin dari MAN Insan Cendekia Serpong. Instrumen penelitian
terdiri dari tes kemampuan koneksi matematis berbentuk essay dan pedoman wawancara. Tes
ini disusun berdasarkan empat indikator kemampuan koneksi matematis yang ditentukan oleh
peneliti. Sebelum digunakan, dilakukan uji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya
pembeda. Validitas diuji menggunakan uji validitas isi dan uji validitas empiris. Reliabilitas
diuji menggunakan Cronbach Alpha. Tingkat kesukaran dihitung menggunakan indeks
kesukaran, sedangkan daya pembeda dihitung menggunakan rumus tertentu. Data penelitian
diuji keabsahannya dengan teknik pemeriksaan keabsahan data, tetapi tidak dijelaskan secara
rinci. Secara keseluruhan, metodologi penelitian ini cukup lengkap dan dapat digunakan
untuk menjawab pertanyaan penelitian yang diajukan. Namun, penjelasan lebih lanjut
mengenai teknik pemeriksaan keabsahan data dapat memperjelas validitas hasil penelitian.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang diberikan, berikut adalah ringkasan dari
temuan yang telah dilakukan:
1. Kemampuan Koneksi Matematis Siswa Sekolah Menengah Atas Unggulan:
a. Rata-rata nilai kemampuan koneksi matematis dari 80 siswa yang mengikuti tes
adalah 29,89, yang tergolong rendah.
b. Nilai tertinggi yang dicapai adalah 87,20, sedangkan nilai terendah adalah 4,70.
c. Standar deviasi sebesar 20,00 menunjukkan variasi nilai yang cukup besar.
d. Namun, data ini mungkin belum mencerminkan kemampuan koneksi matematis
secara objektif karena siswa tidak terbiasa mengerjakan soal olimpiade dan UTBK
serta kurangnya persiapan yang dilakukan.
2. Kemampuan Koneksi Matematis pada Indikator Mencari Berbagai Representasi
Konsep dan Prosedur:
a. Soal dengan indikator ini menjadi pusat perhatian siswa, tetapi merupakan soal
dengan jumlah jawaban benar yang paling sedikit.
b. Siswa hanya mampu menyelesaikan 50% soal dengan benar.
c. Pemahaman konsep dasar trigonometri siswa masih rendah, terlihat dari kesalahan
dalam penulisan identitas dan rumus trigonometri.
3. Kemampuan Koneksi Matematis pada Indikator Memahami Hubungan Antar Topik
Matematika:
a. Soal ini memiliki tingkat kesulitan yang lebih rendah dibandingkan indikator lain.
b. Siswa perlu memahami kedua konsep topik matematika yang dikaitkan dalam
soal.
c. Subjek-subjek tertentu dapat menjawab soal dengan baik, menunjukkan
pemahaman konsep yang baik dan kemampuan menghubungkan topik-topik
tersebut.
4. Kemampuan Koneksi Matematis pada Indikator Menggunakan Matematika dalam
Kehidupan Sehari-Hari:
a. Soal ini menguji kemampuan siswa dalam menggunakan matematika untuk
memecahkan masalah sehari-hari.
b. Subjek A12 memiliki kesulitan dalam menggunakan informasi yang ada dalam
soal, sehingga belum dapat menentukan konsep yang tepat untuk
menyelesaikannya.
c. Subjek lainnya dapat mengerjakan soal-soal ini dengan baik, tetapi terdapat
kesalahan dalam perhitungan.
5. Kemampuan Koneksi Matematis pada Indikator Menggunakan Matematika dalam
Bidang Studi Lain:
a. Subjek B20 belum mampu menjawab satupun soal pada indikator ini,
menunjukkan kurangnya pemahaman konsep trigonometri.
b. Subjek-subjek lainnya memiliki pemahaman yang baik terkait bidang studi lain
yang dikaitkan dalam soal.
Dalam pembahasan, ditemukan bahwa beberapa siswa masih memiliki
kekurangan dalam pemahaman konsep trigonometri dan keterkaitannya dengan
bidang studi lain. Kemampuan memahami bacaan, pemecahan masalah, dan
penggunaan operasi matematika juga menjadi faktor penting dalam menyelesaikan
soal-soal tersebut. Penelitian ini memiliki keterbatasan tertentu yang disadari oleh
peneliti, seperti jumlah sampel yang terbatas dan keterbatasan waktu dalam
penyelesaian soal.
C. Gagasan/Pendapat Pribadi Reviewer
Setelah mereview skripsi ini, menurut pendapat dan gagasan pribadi saya,
skripsi ini memiliki beberapa kelebihan yang signifikan, antara lain: pemilihan topik
yang relevan, identifikasi masalah yang jelas, batasan masalah yang terdefinisi dengan
baik, tujuan penelitian dan manfaat yang jelas, kerangka kajian pustaka yang
komprehensif, serta metode penelitian yang terperinci. Namun, terdapat beberapa
kekurangan yang perlu diperhatikan, seperti: jumlah sampel yang terbatas,
keterbatasan waktu dalam penyelesaian soal, kurangnya penjelasan mengenai teknik
pemeriksaan keabsahan data, tidak mempertimbangkan faktor-faktor lain yang
memengaruhi kemampuan siswa, dan tidak menyajikan rekomendasi atau implikasi
praktis yang spesifik. Perhatian terhadap kekurangan-kekurangan ini dapat
meningkatkan kualitas skripsi ini secara keseluruhan.
D. Kesimpulan
Berdasarkan hasil review, yang saya pahami berdasarkan temuan yang telah
dilakukan, dapat disimpulkan bahwa kemampuan koneksi matematis siswa pada
materi trigonometri di Sekolah Menengah Atas Unggulan masih rendah secara umum.
Rata-rata nilai kemampuan koneksi matematis siswa berada pada kategori rendah,
dengan variasi nilai yang cukup besar. Siswa masih menghadapi kesulitan dalam
mencari berbagai representasi konsep dan prosedur trigonometri, serta memahami
hubungan antar topik matematika yang terkait. Kemampuan siswa dalam
menggunakan matematika dalam kehidupan sehari-hari dan dalam bidang studi lain
juga masih perlu ditingkatkan. Pada indikator mencari berbagai representasi konsep
dan prosedur, siswa hanya mampu menyelesaikan sekitar 50% soal dengan benar,
menunjukkan rendahnya pemahaman konsep dasar trigonometri. Pada indikator
memahami hubungan antar topik matematika, siswa masih perlu meningkatkan
pemahaman tentang konsep trigonometri dan kemampuan menghubungkan topik-
topik tersebut. Pada indikator menggunakan matematika dalam kehidupan sehari-hari,
beberapa siswa memiliki kesulitan dalam menerapkan informasi yang ada dalam soal
dan menentukan konsep yang tepat untuk menyelesaikannya. Pada indikator
menggunakan matematika dalam bidang studi lain, sebagian siswa masih belum
memahami konsep trigonometri dengan baik. Dalam pembahasan, ditemukan bahwa
pemahaman konsep trigonometri dan keterkaitannya dengan bidang studi lain masih
menjadi tantangan bagi sebagian siswa. Kemampuan siswa dalam memahami bacaan,
memecahkan masalah, dan menggunakan operasi matematika juga perlu ditingkatkan.
Selain itu, penelitian ini juga memberikan dasar bagi penelitian selanjutnya untuk
mengeksplorasi faktor-faktor lain yang memengaruhi kemampuan matematika siswa,
seperti metode pengajaran, motivasi, dan faktor lingkungan. Dengan pemahaman
yang lebih komprehensif, diharapkan dapat ditemukan solusi yang tepat untuk
meningkatkan kemampuan matematika siswa di Indonesia.