Anda di halaman 1dari 21

KEPRIBADIAN

(PERSONALITY)
Febryantahanuji
PENGERTIAN KEPRIBADIAN MENURUT PARA
AHLI

KEPRIBADIAN merupakan pola khas seseorang


dalam berpikir, merasakan dan berperilaku yang
relatif stabil dan dapat diperkirakan (Dorland, 2002)

KEPRIBADIAN merupakan kombinasi cara-cara


yang dipergunakan oleh seseorang (individu) dalam
berinteraksi dengan orang lain, yang dipengaruhi
oleh sifat keturunan atau genetis dan lingkungan
(Robbins, 2014).

Keseluruhan cara dimana


seseorang bereaksi dan
berinteraksi dengan lingkungan
ataupun individu lainnya.

2
FAKTOR PENENTU KEPRIBADIAN

Berikut merupakan faktor-faktor Penentu Kepribadian


(Stephen & Timothy, 2008:127) :

FAKTOR KETURUNAN

FAKTOR LINGKUNGAN

KONDISI SITUASIONAL

3
1. FAKTOR KETURUNAN

▪ Faktor keturunan ditransimisikan melalui ”gen”, yang


berada dalam kromosom, yang menentukan
keseimbangan hormon, bentuk fisik, dan menentukan
atau membentuk kepribadian.

▪ Faktor-faktor genetis seorang individu, seperti ukuran


fisik, daya tarik, wajah, temperamen, dsb

4
2. FAKTOR LINGKUNGAN
▪ Faktor lingkungan yang dapat memberikan tekanan
kepada kepribadian seseorangadalah kultur masyarakat
dimana seseorang dibesarkan, norma-norma keluarga,
teman-teman dan kelompok sosial,serta pengaruh-
pengaruh lain yang kita alami.

▪ Kebudayaan dimana kita dibesarkan, pengkondisian awal


kita, mempengaruhi kepribadian kita.

5
3. FAKTOR SITUASIONAL

▪ Kondisi situsional dapat mempengaruhi efek dari faktor-faktor


keturunan dan lingkungan terhadap kepribadian, dimana
kepribadian seseorang meskipun relatif stabil dan konsisten,
namun dapat berubah pada situasi-situasi yang berbeda.

▪ Tuntutan yang berbeda pada situasi yang berbeda dapat


menimbulkan reaksi dan aspek yang berbeda pada
kepribadian seseorang.

6
SIFAT-SIFAT KEPRIBADIAN

SIFAT-SIFAT KEPRIBADIAN atau character traits


adalah Karakteristik yang sering muncul dan
mendekripsikan perilaku seorang individu.

Dalam studi Perilaku Organisasi, hal tersebut


bermanfaat antara lain untuk: seleksi karyawan &
menyesuaikan bidang pekerjaan dengan individu

7
PENGUKURAN KEPRIBADIAN

Menurut Stephen & Timothy (2008:127), pengukuran


kepribadian dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu :

1. The Myers-Briggs Type Indicator [ MBTI ]


Kemampuan yang diperlukan untuk melaksanakan
berbagai aktivitas mental, seperti: berfikir, menalar,
dan memecahkan masalah.

2. Big Five Model


Teori Sifat Kepribadian “Model Lima Besar” atau “Big
Five Personality Traits Model” yang dikemukakan oleh
Seorang Psikolog terkenal yaitu Lewis Goldberg.

8
1. The Myers-Briggs Type Indicator [ MBTI ]

MBTI mengklasifikasikan orang menjadi 4 tipe utama:


1. Extrovert / Introvert (E or I) = ektrovert / introvert
2. Sensing / Intuitive (S or N) = tajam / intuitif
3. Thinking / Feeling (T or F) = pemikir / perasa
4. Perceiving / Judging (P or J)= memahami / menilai

Klasifikasi tersebut
kemudian dikombinasikan
ke dalam 16 tipe kepribadian

9
LANJUTAN…..

▪ INTJ = Visionaris (memiliki pikiran asli dan dorongan yang


kuat atas gagasan dan tujuan
▪ ESTJ = Pengorganisasi (realistik, logis, analitis, tegas)
▪ ENTP = Penggagas (inovatif, individualistik)

10
2. Big Five Personality Traits Model

Menurut teori Big Five Model, dimensi kepribadian dapat dibagi


menjadi 5, yaitu :
1. Openness to Experience (terbuka terhadap hal-hal baru)
Individu yang terhadap hal-hal baru dan keinginan untuk mengetahui serta mempelajari sesuatu
yang baru. Karakteristiknya kreatif dan imajinatif, tetapi cenderung menyukai comfort zone.

2. Conscientiousness (sifat berhati-hati)


Individu yang cenderung lebih berhati-hati dalam melakukan suatu tindakan ataupun penuh
pertimbangan dalam mengambil sebuah keputusan. Karakteristiknya tekun, disiplin, bertanggung
jawab.

3. Extraversion (ekstraversi)
Tingkat kenyamanan seseorang (individu) dalam berinteraksi dengan orang lain (sosialisasi).
Karakteristiknya suka bergaul dan mudah bersosialisasi.

4. Agreeableness (mudah bersepakat)


Individu yang cenderung lebih patuh dengan individu lainnya dan memiliki kepribadian yang ingin
menghindari konfilk. Karakteristiknya adalah kooperatif, baik dan suka membantu.

5. Neuroticism (stabilitas emosi)


Dimensi yg menilai kemampuan seseorang untuk mengelola stress dengan tetap tenang dan
percaya diri sebagai lawan dari tidak tenang, gugup, dan depresi.

11
Big Five Model mempengaruhi
kriteria Perilaku Organisasi

12
SIFAT KEPRIBADIAN UTAMA

MACHIAVELLIANISME

01
LOKUS
KEPRIBADIAN KENDALI
TIPE “A” 06 02

NARSISME
SELF
MONITORING 05 03
04
RISK TAKER

SIFAT KEPRIBADIAN UTAMA yang mempengaruhi PERILAKU ORGANISASI

13
1. MACHIAVELLIANISME

KEPRIBADIAN MACHIAVELLIANISME adalah tingkat dimana individu


bersifat pragmatis, menjaga jarak emosi, dan yakin bahwa tujuan
dapat dicapai dengan menghalalkan segala cara.

a. Lebih banyak melakukan manipulasi, selalu ingin menang, kurang


bisa dibujuk, dan lebih banyak membujuk oranglain
b. Kinerja tinggi pada pekerjaan dengan situasi yg memiliki sedikit
aturan sehingga dapat berimprovisasi
c. Contoh : Pekerjaan yang mengandung unsur negoisasi, penjualan
berkomisi, dll.

KEPRIBADIAN MACHIAVELLIANISME, diambil dari nama


Machiavelli yaitu seorang politisi sekuler yang berasal
dari Italia. Ia terkenal dengan semboyan “tujuan
menghalalkan cara mencapainya.” Nasehat yang ia
tuliskan dalam buku Il Principe itu menjadi dalil
ditempuhnya segala macam cara demi meraih atau
mempertahankan kekuasaan.
14
2. LOKUS KENDALI

▪ LOKUS KENDALI (Locus of Control) :


Tingkat keyakinan individu terhadap
penentu nasib mereka.

▪ INTERNAL: individu yg yakin bahwa


mereka mengendalikan apa yg terjadi
pada mereka.

▪ EKSTERNAL: individu yg yakin bahwa apa


yg terjadi pada mereka dikendalikan oleh
kekuatan luar.

15
3. NARSISME

NARSISME merupakan rasa berlebihan diri serta


cenderung menjadi arogan, membutuhkan pengakuan
berlebih, dan mengutamakan diri sendiri.

INDIVIDU NARSIS juga cenderung egois dan eksploitif, dan


mereka acap kali memanfaatkan sikap yang dimiliki
individu lain untuk keuntungan mereka.

16
4. RISK TAKER

PENGAMBIL RESIKO merupakan keberanian yang dimiliki oleh


individu untuk mengambil risiko dan kesempatan agar menghasilkan
kinerja tinggi serta disesuaikan dengan tuntutan pekerjaannya.

CONTOH :
1. Pengambil risiko tinggi menghasilkan prestasi kerja yang lebih efektif
untuk seorang pialang saham karena menuntut pembuatan keputusan
yang cepat.

2. Disisi lain, kesediaan untuk mengambil risiko mungkin terbukti sebagai


halangan utama bagi seorang akuntan yang melakukan aktivitas audit,
sehingga cocoknya pengambil resiko yg rendah.

17
5. SELF MONITORING

▪ PEMANTAUAN DIRI (Self-Monitoring): kemampuan


seorang individu untuk menyesuaikan perilakunya
dengan faktor-faktor situasional eksternal.

▪ Memiliki penilaian prestasi kerja yang lebih baik, dan


berpeluang lebih besar menjadi pemimpin.

▪ Memiliki jenjang karier yang dinamis, menerima lebih


banyak promosi.

18
6. KEPRIBADIAN TIPE “A”

KEPRIBADIAN TIPE “A” merupakan keterlibatan secara


agresif dan terus menerus untuk mencapai lebih banyak
dalam waktu yang lebih sedikit, dan bila perlu akan melawan
upaya-upaya yang menentang dari orang atau hal lain.

▪ Tipe A lebih cepat mendapatkan pekerjaan


▪ Tipe B lebih banyak sampai ke puncak
▪ Kenapa? Karena tipe A lebih mengutamakan kuantitas daripada kualitas.

19
TEORI KECOCOKAN JENIS PEKERJAAN

20

Anda mungkin juga menyukai