i
PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PRAMBANAN
TENTANG
ii
d. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 11 Tahun
2017 Tentang Keselamatan Pasien;
e. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 34 Tahun
2017 tentang Akreditasi Rumah Sakit;
f. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 80 tahun 2020
Tentang Komite Mutu Rumah Sakit;
g. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
HK.02.02/MENKES/535/2016 tentang Komite
Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit;
h. Peraturan Bupati Nomor 55.32 Tahun 2021 tentang
Pembentukan, susunan Organisasi, Tugas, Fungsi,
dan Tata Kerja Unit Organisasi Bersifat Khusus
Rumah Sakit Umum Daerah Prambanan pada Dinas
Kesehatan.
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
iii
Kelima : Apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan
dalam Keputusan ini, maka akan dilakukan perbaikan
sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Sleman
Pada tanggal 6 Januari 2022
Tembusan :
1. Kepala Bagian dan Bidang
2. Komite Satuan Pengawas Internal
3. Komite Medis, Komite Keperawatan, Komite Penunjang Lainnya
4. Kepala / Koordinator Instalasi/ Unit/ Ruang / Bangsal
RSUD Prambanan
iv
KATA PENGANTAR
Segala Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan buku
panduan yang berjudul ”Panduan Clinical Pathway” tepat pada waktunya.
Penyusunan buku panduan ini bertujuan sebagai bahan acuan dan standar dalam
melakukan penerapan Clinical Pathway dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada
pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Prambanan. Dalam penyusunan buku panduan ini,
penulis banyak mendapatkan bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak yang ikut
membantu, untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih.
Dalam penyusunan buku panduan ini, penulis menyadari masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu penulis membuka diri untuk segala kritik dan saran yang
membangun. Akhir kata, semoga buku “Panduan Clinical Pathway” ini dapat bermanfaat
bagi kita semua di Rumah Sakit Umum Daerah Prambanan.
v
DAFTAR ISI
vi
PANDUAN CLINICAL PATHWAY
DI RSUD PRAMBANAN KABUPATEN SLEMAN
BAB I
DEFINISI
A. Pengertian
Clinical Pathways adalah metodologi dalam cara mekanisme
pengambilan keputusan terhadap layanan pasien berdasarkan
pengelompokan dan dalam periode waktu tertentu.(European Pathways
Association, Slovenia, Dec 2005)
Clinical Pathways adalah suatu konsep perencanaan pelayanan
terpadu yang merangkum setiap langkah yang diberikan kepada pasien
berdasarkan standar pelayanan medis dan asuhan keperawatan yang
berbasis bukti dengan hasil yang terukur dan dalam jangka waktu tertentu
selama di rumah sakit (RS Fatmawati, 2006).
Clinical Pathway adalah sebuah alur yang menunjukkan secara detail
tahap-tahap penting dari pelayanan kesehatan proses mulai saat penerimaan
pasien hingga pemulangan pasien.
Clinical Pathway menyediakan standar pelayanan minimal dan
memastikan bahwa pelayanan tersebut tidak terlupan dan dilaksanakan tepat
waktu.
Clinical pathways tersebut dapat merupakan suatu Standar Prosedur
Operasional yang merangkum :
1. Profesi Medis
2. Profesi Keperawatan
3. Profesi Farmasi
4. Profesi Nutrisionis
5. Profesi Laboratorium
6. Profesi Radiologi
7. Dll
1
B. Manfaat
1. Mendukung implementasi standar prosedur berdasarkan bukti Evidence
Based.
2. Meningkatkan kerjasama multidisiplin dalam perencanaan pelayanan
pasien.
3. Menggambarkan kegiatan pelayanan pasien secara nyata
4. Mempersempit kesenjangan variasi pelayanan pasien dan meningkatkan
mutu pelayanan.
5. Mendukung implementasi audit yang berkelanjutan
6. Sebagai alat benchmarking
7. Sebagai alat manajemen risiko klinis dan meningkatkan keamanan dan
keselamatan pasien.
8. Meningktakan efisiensi
9. Memberikan informasi kepastian bagi pasien dan keluarga
2
BAB II
RUANG LINGKUP
3
BAB III
TATA LAKSANA CLINICAL PATHWAY
A. Penyusunan
1. Penyusunan Clinical Pathway disusun bersama semua profesi yang terkait
dengan kasus/penyakit tersebut yang didasarkan pada High Volume
(jumlah kasus banyak), high cost (biaya perawatan tinggi), high Risk
(beresiko tinggi), high varian (variasi tinggi), kasus komplek, serta
didasarkan pada yang tertuang dalam Indikator Mutu Nasional (INM)
dengan diagnosa keganasan, HIV, TB, DM, dan HT.
2. Setiap Clinical Pathway yang disusun harus berdasarkan Panduan Praktik
Klinis yang telah disusun oleh Kelompok Staf Medis (KSM).
3. Clinical Pathway dapat dilakukan sewaktu-waktu atas usulan dari dokter
atau profesi lain yang terlibat sesuai kebutuhan, perkembangan keilmuan
atau pertimbangan tertentu.
B. Penetapan
Penetapan Clinical Pathway ditentukan berdasarkan rapat koordinasi
dengan profesi yang terlibat dan disahkan pelaksanaanya dengan Surat
Keputusan Direktur.
C. Pelaksanaan
1. Pelaksanaan penerapan Clinical Pathway diterapkan untuk diagnosa
tunggal, khusus untuk DM,HT dan TB (Diagnosa Utama) dengan diagnosa
penyerta : DM(Hipertensi, Gagal ginjal, Dislipidemia, Stroke, Ulkus),
HT(DM, Gagal Ginjal, Dislipidemia, Stroke, CHF), TB(Pneumonia, DM,
Hemoptu)
2. Pelaksanaan Clinical Pathway didokumentasikan dalam form Clinical
Pathway sesuai dengan diagnosa pasien dan tercantum dalam rekam
medis pasien.
3. Seluruh kegiatan pelayanan yang diberikan harus secara terpadu/integrasi
dan berorientasi fokus terhadap pasien (patient focused care) serta
berkesinambungan (Continuing of care)
4
4. Melibatkan seluruh profesi dokter, perawat, bidan, anestesi, laboratorium,
farmasi, ahli gizi, petugas rehabilitasi medik, dan lain-lain.
5. Pelaksanaan Clinical Pathway untuk area pelayanan rawat inap
dimulai sejak hari pertama pasien dirawat di RSUD Prambanan.
6. Pelaksanaan Clinical Pathway untuk area rawat jalan dimulai sejak
kunjungan pertama pasien ke RSUD Prambanan sesuai dengan diagnosa
pada Clinical Pathway.
7. Pendokumentasian pelaksanaan Clinical Pathway pada area rawat inap
dilaksanakan oleh kepala ruang atau perawat yang telah ditunjuk di ruang
tersebut. Sedangkan untuk area rawat jalan, pendokumentasian
dilaksanakan oleh dokter yang tidak memberikan pelayanan kepada pasien
yang bersangkutan atau perawat yang telah ditunjuk.
E. Evaluasi
Clinical Pathway dievaluasi dan dapat dirubah sesuai kebutuhan,
perkembangan keilmuan atau pertimbangan tertentu. Perubahan Clinical
Pathway dapat terkait :
1. Standar lama hari rawat
2. Standar penatalaksanaan
3. Standar terapi
4. Standar asuhan keperawatan
5. Standar asuhan lain terkait : pelayanan gizi, rehabilitasi medis,
pemeriksaan penunjang, dan lain-lain.
7
BAB IV
DOKUMENTASI
Ditetapkan di Sleman
Pada tanggal 6 Januari 2022
Direktur Rumah Sakit Umum
Daerah Prambanan
8
PETUNJUK PENGISIAN
FORMULIR CLINICAL PATHWAY
Formulir ini digunakan untuk memberikan pelayanan kesehatan atau perawatan sesuai
dengan diagnose pasien dan diagnose Clinical Pathway yang ada.
Kolom Nama Pasien Ditulis nama pasien dengan lengkap dan benar sesuai dengan
registrasi
Kolom Tanggal Lahir Ditulis tanggal lahir pasien sesuai dengan registrasi
Pasien
Kolom Nomor Rekam Medis Ditulis nomor rekam medis sesuai dengan registrasi
Kolom Catatan Khusus Apabila pasien terdapat catatan khusus yang perlu
diperhatikan maka untuk kata “Ya” dilingkari. Apabila pasien
tidak terdapat catatan khusus yang perlu diperhatikan maka
untuk kata “Tidak” yang dilingkari.
Kolom hari rawat atau Terdapat tanda kotak [ ] yang diisikan dengan tanda
kunjungan contreng √ apabila dikerjakan untuk pasien.
Kolom Variasi Pelayanan Diisikan jenis variasi yang diberikan kepada pasien
yang diberikan
Bagian Dokter yang Diisikan tanda tangan dan nama terang dokter
merawat penanggungjawab pasien
Bagian Atas Nama Diisikan tanda tangan dan nama terang pasien atau
Pasien keluarga pasien yang dirawat